Disusun oleh:
MELINA HANDAYANI
NIM. P07124117057
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala
Kemenkes Mataram
memberikan bimbingan dan arahan kepada para penulis sehingga Proposal ini
5. Bapak dr. Fachrudi Hanafi, M.Kes selaku pembimbing pendamping yang telah
6. Yang penulis cintai dan Hormati, yakni kepada kedua orang tua yang sudah
bersusah payah dan mendukung saya serta memberikan motivasi yang tiada
hentinya.
7. Yang penulis cintai dan Hormati, yakni kepada Alm. Bapak H. Mulfikri,S.Pd yang
semasa hidup selalu mendukung dan memberikan motivasi yang tiada henti.
iv
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi
ini.
karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
Demikian, semoga skripsi ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi
Mataram
Penulis
v
ABSTRAK
Latar Belakang: Angka kejadian dismenore di Indonesia sebesar 64,25% yang terdiri dari
54,89% mengalami dismenore primer dan 9,36% mengalami dismenore sekunder. Terapi
non farmakologis dalam menurunkan nyeri dismenorea antara lain kompres hangat,
pijatan pada pinggang, olahraga serta nutrisi yang baik. Terapi kompres hangat
merupakan salah satu alternative pengobatan yang sangat efektif dalam menurunkan nyeri
dismenorea. Pada penelitian ini bentuk kompres hangat yang dapat digunakan untuk
mengatasi nyeri dismenorea adalah dengan Warm Water Zak (WWZ). Pemberian kompres
hangat dengan WWZ akan membuat otot-otot tubuh rileks, menurunkan nyeri dan
mempelancar aliran darah
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi kompres hangat Warm Water Zak
(WWZ) terhadap penurunan nyeri dismenorea.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan racangan Nonequivalent
Control Group Design. Sampel penelitian ini sebanyak 30 responden. Tehnik pengambilan
sampel dengan Purposive Sampling. Instrumen penelitian ini antara lain SOP, Kuesioner
karakteristik responden, Lembar instrumen nyeri dengan Visual Analog Scale (VAS), daftar
tilik, Warm Water Zak, botol air hangat, dan thermometer air. Analisa data menggunakan
Uji Mann Withney U Test.
Hasil penelitian: Rata-rata nilai nyeri dismenorea sebelum kompres hangat WWZ adalah
nyeri sedang (4-6) dan setelah kompres hangat WWZ adalah nyeri ringan (1-3). Hasil analisa
data dengan Uji Mann Withney U Test menunjukkan p value 0,421 > 0,05.
Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh pemberian terapi kompres hangat Warm Water Zak
(WWZ) terhadap penurunan nyeri dismenorea di Posyandu Remaja Pelowok Barat
Kata Kunci : Kompres hangat WWZ, botol hangat, nyeri dismenorea
vi
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
ABSTRAK ………………………………………………………………………… vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….. 4
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………. 5
D. Manfaat Penelitian………………………………………………………... 5
E. Hipotesis Penelitian ……………………………………………………… 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ . 7
A. Landasan Teori …………………………………………………………… 7
1. Konsep kompres ……………………………………………………… 7
2. Konsep nyeri …………………………………………………………. 16
3. Konsep dismenorea …………………………………………………. 20
4. Konsep remaja ……………………………………………………….. 30
B. Kerangka Konsep ………………………………………………………... 35
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………………… 36
A. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………………….. 36
B. Rancangan Penelitian ………………………………………………….. 36
C. Instrument Penelitian ……………………………………………………. 37
D. Populasi dan Sampel ……………………………………………………. 37
E. Variabel Penelitian ………………………………………………………. 39
F. Definisi Operasional …………………………………………………….. 39
G. Jenis dan Cara Pengumpulan Data……………………………………. 40
H. Alur Penelitian ……………………………………………………………. 41
viii
I. Cara Pengolahan dan Analisa Data …………………………………… 42
BAB IV HASIL PENELITIAN …………………………………………………… 47
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………………………………… 47
B. Karakteristik Responden ……………………………………………….. 49
C. Rata-rata Nilai Penurunan Nyeri Dismenorea Sebelum dan Setelah
Pemberian Terapi Kompres Hangat Warm Water Zak Pada
Kelompok Intervensi…………………………………………………….. 50
D. Rata-rata Nilai Penurunan Nyeri Dismenorea Sebelum dan Setelah
Pemberian Terapi Kompres Hangat Botol Air Hangat Pada
Kelompok Kontrol ……………………………………………………….… 51
E. Pengaruh Pemberian Terapi Kompres Hangat WWZ dan Botol
Air Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Dismenorea………………..... 52
BAB V PEMBAHASAN …………………………………………………………… 53
A. Karakteristik Responden ………………………………………………… 53
B. Rata-rata Nilai Penurunan Nyeri Dismenorea Sebelum dan Setelah
Pemberian Terapi Kompres Hangat Warm Water Zak Pada
Kelompok Intervensi……………………………………………………… 55
C. Rata-rata Nilai Penurunan Nyeri Dismenorea Sebelum dan Setelah
Pemberian Terapi Kompres Hangat Botol Air Hangat Pada
Kelompok Kontrol ……………………………………………………….… 57
D. Pengaruh Pemberian Terapi Kompres Hangat WWZ dan Botol
Air Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Dismenorea………………... 58
BAB VI PENUTUP ……………………………………………………………….. 60
A. Kesimpulan ……………………………………………………………… 60
B. Saran …………………………………………………………………….. 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehidupan seseorang. Masa ini merupakan transisi dari masa anak ke masa
dewasa yang ditandai dengan perkembangan secara biologis. Salah satu ciri
masa remaja adalah mulai terjadinya menstruasi. Menstruasi atau haid adalah
perdarahan yang terjadi secara periodik dan siklis dari uterus dan disertai
masalah sering terjadi, salah satu gangguan pada saat )menstruasi disebut
menurunnya kinerja yaitu mengalami mual, muntah, dan diare. Masih banyak
wanita yang menganggap nyeri haid sebagai hal yang biasa, mereka
beranggapan 1 – 2 hari sakitnya akan hilang. Padahal nyeri haid bisa menjadi
tanda dan gejala suatu penyakit misalnya endometritis yang bisa mengakibatkan
Menurut data dari WHO tahun 2018 bahwa angka kejadian dismenorea di
dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap negara
1
2
Nyeri haid primer terjadi p ada usia 12-13 tahun dan beberapa waktu setelah
menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih. Berdasarkan hal tersebut maka
nyeri haid primer mungkin akan terjadi pada remaja berusia 15-17 tahun.
meminum obat pereda nyeri, 4 orang mengatasi nyeri dengan dikompres, dan 12
orang tidak melakukan apapun untuk mengatasi nyeri yang dirasakan atau
berdampak ketagihan dan akan memberikan efek samping obat yang berbahaya
memberikan efek samping terhadap saluran cerna yang sering timbul misalnya
ketidaknyamanan bagi wanita akan timbul bila nyeri haid tidak diatasi, untuk itu
3
maka perlu metode penanganan yang cukup praktis dan tidak menimbulkan efek
olahraga, nutrisis yang baik. Pijatan pinggang memerlukan waktu yang lama
dimana olahraga yang dianjurkan untuk mengurangi nyeri haid antara lain
berjalan kaki, lari, senam pilates, senam aerobic dan senam yoga (Akmarawita
folat, sodium dan potassium, serta vitamin A,E, B6, B12 dan C (Afoakwa dalam
Dhilon & Rahmadona, 2020). Terapi kompres hangat sendiri merupakan salah
Kompres hangat tidak memerlukan biaya yang banyak, waktu yang lama, serta
dapat dilakukan sendiri dan terapi ini tidak menimbulkan dampak negative bagi
tubuh tetapi perlu diingat juga bahwa air yang terlalu panas dapat menimbulkan
Salah satu bentuk kompres hangat yang dapat digunakan untuk mengatasi
nyeri dismenorea adalah dengan Warm Water Zak (WWZ). Warm Water Zak
adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk kompres hangat atau dingin
berbentuk wadah karet dan terbuat dari bahan karet yang kuat dan tidak mudah
bocor. Keunggulan Warm Water Zak adalah tutupnya terbuat dari atom plastik
sehingga tidak mudah pecah. Pada pemakaian kompres hangat dengan Warm
Water Zak biasanya dilakukan pada bagian tubuh tertentu dengan menempelkan
kantong atau karet ke bagian tubuh yang nyeri di area kulit untuk kisaran suhu
4
40ºC. Dengan pemberian kompres hangat dengan Warm Water Zak akan
membuat otot-otot tubuh rileks, menurunkan nyeri dan mempelancar aliran darah
(Pihandini, 2019).
(Dismenorea) Pada Remaja Putri Siswi Kelas VII SMPN 3 Kecamatan Maospati
“Pengaruh Terapi Kompres Hangat Dengan Wwz (Warm Water Zak) Terhadap
kompres hangat selama 15 menit pada pasien yang sebelumnya tidak diberikan
dyspepsia.
Dari uraian diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Pemberian Terapi Kompres Hangat Warm Water Zak (WWZ)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
setelah kompres hangat dengan botol air hangat pada kelompok kontrol.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan referensi dalam ilmu
2. Manfaat Praktis
dismenorea.
6
b. Bagi institusi
c. Bagi Remaja
mengalami dismenorea
dismenorea.
E. Hipotesis Penelitian
A. Landasan Teori
1. Konsep Kompres
a. Kompres Hangat
sisa dan nutrisi (Perry and Potter, 2014). Sedangkan menurut (Yulita,
7
8
dalam jaringan tersebut. Cara ini penyaluran zat asam dan bahan
dibuang akan diperbaiki, jadi akan timbul proses pertukaran zat yang
lebih baik maka akan terjadi peningkatan aktivitas sel sehingga akan
a) Kekakuan otot,
d) Nyeri bahu,
mata
n) Asthma.
belakang
Tahap kerja
a) Cuci tangan
diperas
g) Tempatkan botol berisi air hangat atau kain yang sudah di peras
h) Angkat Botol air hangat dan Warm Water Zak (WWZ) setelah 15-
b. Kompres Dingin
1) Pengertian
lainnya. Menurut Ernst dalam Nurjanah (2016: 24) bahwa inti dari
dan venula secara lokal. Vasokontriksi ini disebabkan oleh aksi reflek
dari otot polos yang timbul akibat stimulasi sistem saraf otonom dan
e) nyeri lutut
c) Kantung plastik
d) Karet gelang
Yesie (2014).
a) Cuci tangan
menit ke 20
j) Cuci tangan
b) Kompres hangat dengan botol air hangat dan Water Warm Zak (WWZ)
maka kompres hangat dilakukan tidak lebih dari satu jam agar kulit klien
celcius. Dengan pemberian kompres air hangat dengan botol air hangat
pembuluh darah didalam jaringan dengan cara penyaluran zat asam dan
dibuang akan diperbaiki. Jadi akan timbul proses pertukaran zat yang
lebih baik. Aktifitas sel yang meningkat akan mengurangi rasa sakit dan
akan menunjang proses luka, radang yang setempat seperti abses, bisul
15
yang besar dan bernanah, radang empedu dan juga beberapa radang
menghilangkan ketegangan.
Kompres Water warm zack (WWZ) adalah alat bantu yang dapat
digunakan untuk kompres hangat atau dingin berbentuk wadah karet dan
terbuat dari bahan karet yang kuat dan tidak mudah bocor. Keunggulan
water warm zack (WWZ) tutupnya terbuat dari atom plastik, jadi tidak
mudah pecah pada lehernya. Water warm zack (WWZ) diisi air panas
kurang lebih 1/2 - 3/4 (Jangan terlalu penuh). Tutup rapat water warm
zack (WWZ), lalu balik untuk memastikan air tidak tumpah lalu lap bagian
bagian tubuh yang nyeri di area kulit, untuk suhu kisaran 40 derajat
supaya tidak terjadi kemerahan pada kulit dan dilakukan tidak lebih dari 1
(Prihandini, 2019).
Warm Water Zak adalah botol karet yang berisi air panas untuk
2. Konsep Nyeri
a. Definisi Nyeri
Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat subjektif dan
sebagai perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat (Wahit dkk,
2015).
b. Fisiologi Nyeri
rasa nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah
ujung saraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus
beberapa bagian tubuh yaitu pada kulit (cutaneus), somatic dalam (deep
somatic), dan pada daerah visceral. Oleh karena letaknya yang berbeda
–beda inilah, nyeri yang tiumbul juga memiliki sensasi yang berbeda.
berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan didefinisikan.
17
sebagai berikut :
transmisi 0,5 m/s) yang terdapat pada daerah yang lebih dalam,
c. Mekanisme Nyeri
1) Transduksi
ini dapat berupa stimulus fisik (tekanan), suhu (panas) atau kimia
2) Transmisi
neurotransmitter.
3) Persepsi
4) Modulasi
serebri.
d. Klasifikasi nyeri
a) Nyeri akut yaitu nyeri yang hanya dirasakan tiba-tiba atau yang
a) Nyeri kutaneus adalah nyeri yang berasal dari kulit atau jaringan
subkutan
19
nyeri kutaneus.
e) Nyeri alih adalah nyeri yang dirasakan pada bagian tubuh yang
VAS adalah suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri yang
terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala ini
yang lebih sensitif karena klien dapat mengidentifikasi setiap titik pada
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
20
1-3 : Nyeri ringan, secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik
memukul.
3. Konsep Dismenorea
a. Pengertian Dismenorea
abdomen bawah. Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari
langsung dengan lama dan jumlah darah haid. Haid hampir selalu diikuti
dengan rasa mulas atau nyeri (Husna, 2018). Dismenore adalah nyeri
saat haid, biasanya dengan rasa kram dan tepusat di abdomen bawah.
Keluhan nyeri haid terjadi bervariasi mulai dari yang ringan sampai berat.
darah haid. Seperti diketahui haid hampir selalu diikuti dengan rasa
b. Klasifikasi dismenorea
1) Dismenorea Primer
rasa nyeri karena gumpalan darah atau aliran darah menstruasi yang
2) Dismenorea Sekunder
c. Etiologi Disminorea
yaitu
1) Dismenore Primer
a) Faktor Psikologis
b) Faktor Endrokrin
2) Dismenore Sekunder
abortus spontan.
d. Manifestasi Klinis
1) Dismenore Primer
teratur.
melahirkan)
sebagainya
2) Disminorea Sekunder
e. Derajat dismenorea
terutama pada awal menstruasi namun dengan kadar nyeri yang berbeda-
beda.
terganggu.
4) Derajat III, nyeri berat, nyeri tidak banyak berkurang dengan analgesik,
f. Pencegahan Dismenorea
menghindari stres, miliki pola makan yang teratur dengan asupan gizi
yang cenderung asam dan pedas saat menjelang haid, istirahat yang
cukup, menjaga kondisi agar tidak terlalu lelah, dan tidak menguras
teratur.
1) Intervensi Farmakologis
Potter, 2014).
26
2) Intervensi Non-Farmakologis
c) Teknik relaksasi
d) Imajinasi terbimbing
e) Hipnosis
f) Distraksi
g) Olahraga
yaitu senam pilates dan senam yoga. Senam pilates dan senam
30
h) Abdominal Stretching
(Nisak, 2018)
4. Konsep Remaja
a. Pengertian Remaja
tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun.
Nasional (BKKBN), rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum
(Kusumaryani, 2017).
2015).
b. Perkembangan Remaja
2017).
32
Pada masa ini terjadi perubahan yang cepat. Disebut jiga masa
Perubahan fisik pada masa puber, yaitu perubahan pada tinggi dan
tinggi per tahun sebelum haid 7,5 cm. Setelah haid, tingkat
pesat tinggi tubuh dimulai rata-rata usia 12,8 tahun dan berakhir pada
usia 15,3 tahun dengan puncaknya pada usia 14 tahun. Setelah itu,
daerahdaerah tubuh yang lain. Ini tampak jelas pada hidung, kaki dan
Pada pria, gonad atau testes, yang terletak di dalam scrotum atau
sac, di luar tubuh, pada usia 14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran
selama masa puber. Berat uterus anak usia 11 atau 12 tahun berkisar
5,3 gram, pada usia 16 tahun sekitar 43 gram. Tuba falopi, telur-telur
dan vagina juga tumbuh pesat pada saat ini. Petunjuk pertama bahwa
datangnya haid, yaitu pengeluaran darah, lendir dan jaringan sel yang
hancur dari uterus secara berala. Haid terjadi kira-kira setiap 28 hari
mulai membesar.
rambut tubuh.
bawah kulit.
34
e) Kulit mejadi lebih kasar, tidak jernih, warnanya pucat dan pori-
pori meluas.
menimbulkan jerawat.
lengan, tungkai kaki dan bahu. Kulit menjadi lebih kasar, lebih
besarnya.
o) Suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu (Ahyani & Astuti,
2018).
berasal dari luar diri individu itu sendiri. Faktor ini diantaranya berupa
5. Kerangka Konsep
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Rancangan Penelitian
Group Design Desain. Dimana pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua
Water Zak dan pada Kelompok kontrol diberikan intervensi berupa kompres
hangat dengan botol air hangat. Dua kelompok diobservasi sebelum dan
Kontrol O1 X O2
Eksperimen O3 X O4
36
Keterangan:
O1 :Nilai pretest sebelum pemberian terapi kompres hangat dengan Botol air
hangat
O2 :Nilai posttest setelah pemberian terapi kompres hangat dengan Botol air
hangat
C. Instrument Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan SOP (Standart
responden, Lembar instrumen nyeri dengan Visual Analog Scale (VAS), daftar
WWZ dan botol air hangat, Warm Water Zak, botol air hangat, dan thermometer
air.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri pada posyandu remaja
2. Sampel
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Tehnik
37
diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (Hardani dkk,
2020)
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
b. Besar sampel
harus menggunakan ≥100 sampel untuk setiap bagian besarnya dan 20-
38
pada penelitian ini adalah sebanyak 30 sampel yang terdiri dari 15 sampel
E. Variabel Penelitian
F. Definisi Operasional
Definisi Alat
Variabel Hasil ukur Skala
Operasional Ukur
kompres kompres hangat
hangat adalah memberikan
dengan rasa hangat pada
Warm Water bagian tubuh
Zak dan tertentu yang
botol air diberikan
hangat menggunakan
Warm Water Zak
- WWZ
dan botol air hangat Nomin
- - botol air
dan dilakukan al
hangat
dengan
menempelkan WWZ
atau botol air hangat
ke bagian tubuh
yang nyeri di area
kulit yaitu pada perut
bagian bawah untuk
suhu kisaran 40-50
39
derajat celcius
selama 15-20 menit
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
Data primer pada penelitian ini adalah remaja putri pada posyandu remaja
remaja putri usia 10-19 tahun pada posyandu remaja Pelowok Barat wilayah
40
kerja Puskesmas Kediri yang diambil dari catatan jumlah remaja pada posyandu
H. Alur Penelitian
surat pengantar dari BAPPEDA ke Dinas Kesehatan Lombok Barat dan surat
remaja putri dan jumlah posyandu remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Kediri
3. Melalui posyandu Remaja Dusun Pelowok Barat dan Karang Midang, peneliti
eksklusi.
responden
dengan Warm Water Zak (WWZ) dan botol air hangat kemudian dilakukan uji
41
keterampilan responden dalam melakukan kompres hangat dengan Warm
9. Setiap responden akan diberikan 1 buah alat kompres hangat Warm Water
Zak, botol air hangat, dan thermometer air yang kemudian akan digunakan
melakukan kompres hangat Warm Water Zak dan botol air hangat sesuai
Jika perlu responden dapat mengirimkan foto pada saat melakukan kompres
11. Setelah melakukan kompres hangat secara mandiri pada saat mengalami
Test) yang telah diberikan pada pertemuan awal untuk mengetahui skala
kompres hangat Warm Water Zak (WWZ) dan botol air hangat.
12. Melakukan pengolahan dan Analisa data serta membuat laporan hasil
penelitian.
1. Pengolahan Data
a. Editing
42
pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Setelah data terkumpul
b. Coding
3) siklus mentruasi
43
Nilai 10 nyeri sangat berat diberi kode 5
c. Data Entry
d. Cleaning
entry pada software komputer maka data diperiksa kembali dan jika
e. Tabulating
penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti Tabel yang akan ditabulasi
adalah tabel yang berisikan data yang sesuai dengan kebutuhan analisis.
Pada penelitian ini, data yang telah di entry dikelompokkan dalam bentuk
tabel yaitu tabel usia responden, pendidikan, siklus menstruasi, dan skala
nyeri.
44
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
intervensi.
P=
Keterangan :
P = Presentase
N = Jumlah populasi
ƒ = Frekuensi
b. Analisa bivariat
water warm zak (WWZ) dan botol air hangat terhadap penurunan nyeri
45
hasil uji normalitas menunjukkan p < 0,05 sehigga data dikatakan tidak
parametrik yaitu Uji Mann Whitney U Test (Yuantari & Handayani, 2017).
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini membahas hasil penelitian yang dilaksanakan pada bulan April -
Mei 2021 di Posyandu Remaja Pelowok Barat wilayah kerja Puskesmas Kediri.
datang nyeri haid dan siklus menstruasi. Sedangkan data khusus meliputi : rata-rata
nilai penurunan nyeri menstruasi (dismenore) sebelum dan sesudah kompres hangat
pada remaja putri, dan pengaruh kompres hangat terhadap penurunan rasa nyeri
1. Luas Wilayah
wiayah kerja 6 desa yang terdiri dari 47 dusun dan memiliki luas sebanyak
sebagai berikut :
Kediri terdapat 421 remaja putri usia 10-19 tahun. Di Puskesmas Kediri
47
Posyandu Remaja Pelowok Barat, Posyandu Remaja Karang Midang,
Posyandu Remaja Karang Anyar. Adapun jumlah remaja yang aktif mengikuti
sebagai penanggung jawab kegiatan dean jumlah remaja putri usia 10-19
48
B. Karakteristik Responden
mencakup karakteristik berdasarkan usia, hari datang nyeri haid, dan siklus
menstruasi.
No Umur n %
1 10-13 tahun 3 10,0
2 14-16 tahun 10 33,3
3 17-19 tahun 17 56,7
Total 30 100
besar berusia 17-19 tahun yaitu sebanyak 17 remaja (56,7%) dan paling
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa hari datang nyeri
haid responden sebagian besar adalah pada hari ke -1 haid yaitu sebanyak
24 remaja (80%) dan paling sedikit responden mengalami nyeri haid pada
49
c. Karakteristik Responden Berdasarkan siklus haid
No Siklus haid n %
1 < 21 hari 2 6.7
2 21-35 hari 28 93.3
3 >35 hari 0 0
Total 30 100
responden sebagian besar berada pada rentang 21-35 hari yaitu sebanyak
28 remaja (93,3%) dan responden dengan siklus haid <21 hari sebanyak 2
orang (6,7%).
Tabel 4.5 Rata-rata Nilai Penurunan Nyeri Dismenorea Sebelum dan Setelah
Pemberian Terapi kompres hangat Warm Water Zak (WWZ)
Intervensi kompres
No Minimum Maximum Mean
hangatWWZ
50
D. Rata-rata Nilai Penurunan Nyeri Dismenorea Sebelum dan Setelah
Pemberian Terapi Kompres Botol Air Hangat DI Posyandu Remaja
Pelowok Barat
Intervensi kompres
No hangat botol air Minimum Maximum Mean
hangat
1 Pre Test 2 4 2,87
2 Post Test 1 3 2,07
kelompok kontrol yang belum diberi kompres hangat (pre-test) memiliki rata-
rata nilai nyeri dismenorea adalah nyeri sedang (4-6). Sedangkan setelah
diberikan intervensi kompres hangat botol air hangat rata-rata nlai nyeri
dilakukan uji normalitas data dengan uji Shapiro Wilk dan didapatkan hasil P
value < 0,05 sehingga data dikatakan tidak berdistribusi normal sehingga uji
statistik yang digunakan adalah uji non parametrik. Oleh karena data yang
diuji tidak berpasangan maka uji yang digunakan pada penelitian ini adalah uji
51
Mann Withney U Test. Adapun hasil uji statitik dalam dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.7 Pengaruh Pemberian Terapi Kompre Hangat Warm Water Zak
(WWZ) dan botol air hangat terhadap Penurunan Nyeri
Dismenorea Di Posyandu Remaja Pelowok Barat Berdasarkan
Analisis Uji Mann Withney U Test
Mean
Kelompok n Minimum Maximum P value
Rank
Intervensi
15 0 2 16,40
(WWZ)
Kontrol 0,421
(botol 15 0 1 14,60
hangat)
Berdasarkan hasil Uji Statistik diatas diketahui bahwa nilai P value 0,421
> 0,05 dimana sesuai dasar pengambilan keputusan pada Uji Mann Withney
U Test bahwa jika P > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak sehingga tidak
52
BAB V
PEMBAHASAN
kemudian pada bab ini akan dibahas lebih lanjut tentang “Pengaruh Pemberian
Terapi Kompres Hangat Warm Water Zak (WWZ) Terhadap Penrunan Nyeri
A. Karakteristik Responden
merupakan suatu sifat yang melekat pada diri seseorang dan berhubungan
dengan aspek kehidupan, seperti; umur, jenis kelamis, posisi, jabatan, agama
dan status sosial. Dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti karakteristik
responden berdasarkan umur, hari datang nyeri haid, dan siklus haid
Pada penelitian ini peneliti mengambil rentang umur responden dari 10-
(2017) yaitu masa remaja awal (10-13 tahun), masa remaja pertengahan (14-
Pada penlitian ini, usia remaja yang mengalami dismenorea berada pada
usia 17-19 tahun (remaja akhir ) yaitu sebanyak 17 responden (56,7%), usia
53
Pertambahan umur menjadi penyebab dismenorea menghilang diduga akibat
setelah 2-3 tahun dan bisa mencapai umur 15-25 tahun. Frekuensi akan
yang biasa mengalami nyeri haid pada hari ke-2 sebanyak 4 responden
dismenorea primer disebabkan oleh zat kimia alami yang diproduksi oleh sel-
sehingga rasa nyeri yang dirasakan juga makin kuat. Biasanya pada hari
pertama menstruasi kadar prostaglandin sangat tinggi. Pada hari kedua dan
prostaglandin akan menurun. Rasa sakit nyeri haid pun akan berkurang
54
banyak mengalami nyeri haid pada hari ke-1 yaitu sebanyak 19 responden
(79,2%).
berdasarkan Wiyono (2015) yaitu <21 hari, 21-35 hari, dan >35 hari. Selain
mengalalmi siklus haid teratur dengan siklus 21-35 hari yaitu sebanyak 28
responden (93,3%). Halini sesuai dengan teori dimana siklus haid adalah
rentang hari sejak hari pertama haid hingga hari pertama haid berikutnya.
Siklus haid umumnya terjadi setiap 21-35 hari (Wahyuni, 2019). Pada
penelitian yang dilakukan oleh Juliana dkk. (2019) diketahui dismenore yang
terjadi pada siswi dengan siklus haid normal disebabkan oleh berbagai
macam faktor antara lain aktifitas fisik dan status gizi serta stress.
Barat pada tabel 4.5 diketahui bahwa nilai nyeri sebelum intervensi kompres
hangat WWZ (pre-test) memiliki rata-rata nilai nyeri terendah adalah nyeri ringan
(1-3) dan nilai nyeri tertinggi adalah nyeri bera(7-9). Sedangkan setelah
perubahan dimana nilai nyeri terendah adalah tidak nyeri (0) dan nilai nyeri
55
Hal ini sesuai dengan teori menurut Wiknjosastro (2014) dimana dismenorea
adalah nyeri saat haid, biasanya dengan rasa kram dan tepusat di abdomen
bawah. Keluhan nyeri haid terjadi bervariasi mulai dari yang ringan sampai berat.
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Astari & Audina (2020) bahwa
(70,5%) dan setelah diberi kompres hangat sebagian besar nyeri yang dialami
responden nyeri ringan (65,0%). Penelitian ini juga didukung oleh penelitian
nyeri dan mempelancar aliran darah. WWZ merupakan kantong kompres yang
terbuat dari bahan karet yang anti bocor. Dimana menurut Muchtarom (2017)
karet sangat baik untuk penyekat listrik dan juga memiliki sifat elastis dan tahan
terhadap panas.
56
C. Rata-rata Nilai Penurunan Nyeri Haid (Dismenorea) Sebelum Dan Setelah
Pemberian Terapi Kompres Botol Air Hangat Pada Kelompok Kontrol
bahwa nilai nyeri sebelum intervensi kompres botol air hangat (pre-test) memiliki
rata-rata nilai nyeri terendah adalah nyeri ringan (1-3) dan nilai nyeri tertinggi
botol air hangat rata-rata nlai nyeri mengalami perubahan dimana nilai nyeri
terendah adalah tidak nyeri (0) dan nilai nyeri tertinggi adalah nyeri sedang (4-6).
perpindahan panas (konduksi) dari botol panas ke dalam perut yang akan
menurunkan nyeri pada wanita dysmenorrhea primer, karena pada wanita yang
57
D. Pengaruh Pemberian Terapi Kompres Hangat Warm Water Zak (WWZ) dan
Botol Air Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Dismenorea Di Posyandu
Remaja Pelowok Barat
Water Zak ataupun botol air hangat sama sama memiliki dampak positive
Withney U Test yang dilakukan melalui program SPSS 25.0 pada penelitian ini
menunjukkan nilai p Value 0,421 yang berarti > 0,05 sehingga tidak ada
perbedaan yang signifikan antara kompres hangat dengan Warm Water Zak dan
botol air hangat terhadap penurunan nyeri dismenorea pada remaja Putri Di
Posyandu Remaja Pelowok Barat. Hal ini dikarenakan observasi yang dilakukan
pada penelitian ini diukur secara kualitatif yaitu dengan menilai perubahan nyeri
berdasarkan kategori nyeri ringan, nyeri sedang dan nyeri berat dan tidak menilai
Adapun berdasarkan jumlah sampel, pada penelitian ini jumlah sampel yang
(1999) secara umum dapat dikatakan bahwa semakin besar sampel semakin
bahwa ukuran sampel yang semakin besar diharapkan akan memberikan hasil
yang semakin baik. Dengan sampel yang besar, mean dan standar deviasi yang
standar deviasi populasi. Hal ini karena jumlah sampel ada kaitannya dengan
pengujian hipotesis statistika. Sampel yang besar, apalagi yang besar sekali,
sangat sulit dikendalikan, biaya lebih tinggi dan pengumpulan data serta
58
yang diperoleh akan lebih tinggi kekuatannya. Sebaliknya sample yang kecil
relative lebih kecil dan lebih mudah pengumpulan serta pengolahan datanya.
error ) yang lebih besar dan daya generalisasinya lebih kecil ( Lincolin Arsyad,
1995).
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Abdurrakhman, dkk (2020)
WWZ selama 15 menit pada pasien yang sebelumnya tidak diberikan obat
algesik memiliki pengaruh terhadap penurunan nyeri pada pasien dyspepsia. Hal
itu karena WWZ merupakan kantong kompres yang terbuat dari bahan karet
yang anti bocor. Dimana menurut Muchtarom (2017) karet sangat baik untuk
penyekat listrik dan juga memiliki sifat elastis dan tahan terhadap panas. Adapun
menurut Menurut Kozier dan Gleniora dalam Maidartati (2018) kompres hangat
(konduksi) dari botol panas ke dalam perut yang akan melancarkan sirkulasi
darah dan menurunkan ketegangan otot sehingga akan menurunkan nyeri pada
wanita dismenorea primer. Sehingga pada penelitian ini baik kompres hangat
WWZ dan botol hangat sama sama dapat menurunkan nyeri dismenorea.
Sehingga tidak ada pengaruh yang signifikan pada kompres hangat WWZ
terhadap penurunan nyeri dismenorea. Hal ini bisa saja disebabkan karena
59
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
banyak adalah usia 17-19 tahun yaitu sebanyak 17 responden (56,7%), hari
datang nyeri haid responden lebih banyak pada hari ke-1 haid sebanyak 24
responden (80%) dan siklus haid responden lebih banyak memiliki rentang
adalah tidak nyeri (0) dan nilai tertinggi adalah nyeri sedang (4-6)
nyeri dismenorea dimana setelah intervensi nilai nyeri terendah adalah tidak
Posyandu Remaja Pelowok Barat yang diperoleh nilai P Value atau P > α =
0,05
60
B. Saran
2. Bagi institusi
3. Bagi Remaja
Zak dan botol air hangat untuk mengatasi nyeri dismenorea dan dapat
berhubungan dengan kompres hangat Warm Water Zak dan botol air hangat
61
DAFTAR PUSTAKA
Ahyani, L. N., & Astuti, R. D. (2018). Buku Ajar Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Universitas Muria Kudus, January 2019, 81.
Arovah, N. I. Fisioterapi olahraga. Jakarta: EGC; 2016.
Hardani, H., Medica, P., Husada, F., Andriani, H., Sukmana, D. J., & Mada, U. G.
(2020). Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (Issue March).
Husna. (2018). Perbedaan Intensitas Nyeri Haid Sebelum dan Sesudah Diberikan
Kompres Hangat pada Remaja Putri di Universitas Dharmas Indonesia. Journal
for Quality in Women’s Health,
2
LAMPIRAN
3
2
PERSETUJUAN SEBELUM PENELITIAN
PELOWOK BARAT
Yth. Ibu/Saudari
mohon partisipasi dari Saudari dalam penelitian yang dimaksud. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi kompres hangat
1. Menjelaskan cara penanganan nyeri haid dengan kompres hangat WWZ dan
3. Memberikan alat kompres WWZ dan botol air hangat kepada responden
3
Water Zak untuk mengatasi nyeri dismenorea dan dapat diterapkan pada saat
mengalami dismenorea.
Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela tanpa ada paksaan dan
dapat mengundurkan diri jika tidak berkenan. Kerahasiaan data saudara akan
dijamindan tidak akan dipublikasikan tanpa izin langsung dari saudara sebagai
partisipan. Tanda tangan saudara pada lembar ini menunjukkan kesediaan anda
Segala prosedur ini hanya dapat dilakukan jika saudara bersedia untuk ikut serta
(terlampir). Apabila selama proses ini saudara merasatidak nyaman atau terganggu,
Bila ada informasi yang anda butuhkan terkait hal ini anda dapat menghubungi
Hormat kami
Peneliti
(Melina Handayani)
NIM.P07124117057
4
5
PERNYATAAN PERSETUJUAN KLIEN
(INFORMED CONSENT)
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
Nama :
Umur :
Alamat :
No hp :
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
sanksi apapun.
Kediri, ………………………………..
( ) ( )
Mengetahui,
( )
6
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KOMPRES AIR HANGAT WARM
WATER ZACK(WWZ)
Bahan 2. Termometer
Klien
hangat
5. isi Warm Water Zack (WWZ) dan botol dengan air hangat
dirasakan
4. tempelkan WWZ dan botol air hangat yang dilapisi kain pada
7
bagian tubuh yang nyeri
(Prihandini, 2019)
8
DAFTAR TILIKPEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT WARM WATER ZAK
KASUS
NO LANGKAH KERJA
1 2 3 4 5
2. Thermometer air
2 PROSEDUR PELAKSANAAN
kompres
suhu 40°C-50°C
9
Lembar Karakteristik Responden
Nama :
Umur :
Alamat :
Pendiidkan terakhir :
a. Ya b. Tidak
a. 21-35 hari
b. <21 hari
c. > 35 hari
a. Ya b. tidak
e. Lainnya ……..
10
7.Apa yang anda lakukan untuk mengurangi dismenore (nyeri haid)?
a. Di diamkan saja
b. Pergi ke Klinik
c. Dikompres
a. Ya b. Tidak
berlebihan?
a. Ya b. Tidak
11
INSTRUMEN PENILAIAN NYERI
Inisial Responden :
Umur :
Alamat :
No Hp :
Petunjuk: Isilah Intensitas nyeri yang anda rasakan pada kolom intensitas
nyeri dibawah sesuai dengan keterangan intensitas nyeri.
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan, secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik
menunjukkan
baik.
7-9 : Nyeri berat, secara obyektifklien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi
masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
distraksi.
10 : Nyeri sangat berat, pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul.
Intensitas Nyeri :
INTENSITAS SESUDAH PERLAKUAN
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan, secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik
menunjukkan
baik.
7-9 : Nyeri berat, secara obyektifklien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi
masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
distraksi.
10 : Nyeri sangat berat, pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul.
Intensitas Nyeri :
2
MASTER TABEL
1. Umur 2. Hari Datang Nyeri Haid 3. Siklus Haid 4. Skala nyeri Haid
10-13 tahun = 1 Hari ke-1 = 1 <21 hari = 1 Tidak Nyeri = 1
14-16 tahun = 2 Hari ke-2 = 2 21-35 hari = 2 Nyeri ringan (1-3) = 2
17-19 tahun = 3 Hari ke-3 = 3 >35 hari = 3 Nyeri sedang (4-6)= 3
Nyeri berat (7-9 )= 4
Nyeri sangat berat(10) =5
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
2
3
LAMPIRAN HASIL PENGOLAHAN DATA DENGAN SPSS
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 15
Valid N (listwise) 15
Valid N (listwise) 15
Mann-Whitney Test
Ranks
Total 30
4
Test Statisticsa
selisih_nyeri
Mann-Whitney U 99.000
Wilcoxon W 219.000
Z -.805
b
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .595
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk