A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat mengetahui dan mempraktikkan
teknik menyusui yang baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
a. Mengetahui bagaimana posisi yang baik ketika menyusui
b. Mengetahui cara menyusui yang baik dan benar
c. Mengetahui bagaimana tanda-tanda bayi menyusu efektif
B. MATERI
1. Pemberian ASI Eksklusif
2. Posisi yang baik ketika menyusui
3. Cara menyusui yang baik dan benar
4. Tanda-tanda menyusu yang benar
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. MEDIA
Buku KIA
E. KEGIATAN
d. Memp
erhatikan
3 Penutup a. Memberikan pertanyaan a. 5 menit
tentang materi yang telah pertanyaan
disampaikan.
b. Menyimpulkan materi b.
c. Salam penutup c.
F. SUMBER
1. Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: EGC
2. Saifuddin, AB. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP
3. Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP
G. EVALUASI
1. Ibu mengetahui cara pemberian ASI eksklusif
2. Ibu mampu menjelaskan posisi yang baik ketika menyusui
3. Ibu mampu menjelaskan cara menyusui yang baik dan benar
4. Ibu mampu menjelaskan tanda-tanda menyusu yang benar
MATERI PENYULUHAN
CARA MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR
Posisi bayi pada payudara sangat penting, penghisapan yang buruk dapat
menyebabkan masalah :
1. Putting susu menjadi luka dan sakit
2. Air susu tidak mencukupi
3. Bayi menolak untuk menyusui.
Berikut tanda-tanda bayi menyusui dalam posisi benar :
1. Seluruh badan bayi menghadap ibu, menempel pada perut
ibu
2. Bayi mengisap lama dan dalam, mengisap kuat dengan
irama perlahan
3. Bayi tampak tenang
4. Mulut bayi terbuka lebar
5. Dagu menempel pada payudara ibu sebagian besar areola
masuk ke dalam mulut bayi
6. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
7. Kepala tidak menengadah
8. Ketika menyusui bebaskan lubang hidung bayi dan
usahakan tidak terkena oleh payudara, agar pernapasannya tidak
terganggu. Bayi yang cukup tenang perlu diberi rangsangan menoleh
(rooting refleks), dengan cara menyentuh halus pada sudut bibir. Dengan
demikian, mulut bayi akan terbuka lebar sehingga sebagian besar daerah
areola masuk dalam mulut bayi, termasuk putting susunya
9. Dengan posisi menyusui yang baik dan benar, bayi akan
tampak menghisap dengan kuat dan terdengar suara menelan. Usahakan
bayi menyusu pada kedua payudara secara bergantian agar besar payudara
tidak berbeda, sebaiknya lama menyusui pada bayi disesuaikan dengan
kebutuhan tidak perlu dibatasi atau dijadwalkan waktunya.
10. Melepaskan isapan bayi, apabila bayi telah tenang dan ibu
ingin mengakhiri pemberian ASI letakakn jari telunjuk pada sudut mulut bayi,
dan tekan pelan-pelan sampai mulutnaya terlepas dari puting susu. Putting
susu ibu tidak akan terasa sakit karena tidak menarik oleh isapan kuat bayi,
selanjutnya bersihkan dengan kapas kering.
11. Setelah menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian
dioleskan pada putting susu dan areola sekitarnya dan biarkan kering
dengan sendidrinya. Setelah menyusui bayi tanpa tenang dan puas, bahkan
umumnya bayi akan tertidur dengan nyenyak. Bersikan bayi dari sisa ASI
pada mulut dan sekitarnya dengan kapas basah yang hangat agar tidak
terkena alergi pada kulit mukanya.
12. Menyendawakan bayi
Tujuan manyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung
supaya bayi tidak muntah (gerah setelah menyusui)
Cara menyendawakan bayi :
a. Bayi dipegang tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggung ditepuk perlahan-lahan.
b. Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya
ditepuk perlahan-lahan. Jika bayi sudah tidur baringkan miring kekanan
atau tengkurap, sehingga udara dari dalam perut keluar dengan
sendirinya.
Mengetahui
Mahasiswa Pelaksana
(Melina Handayani )
Pembimbing Pendidikan
(Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti, SST.,M.Keb)