Anda di halaman 1dari 6

SATUAN PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Asuhan Bayi Baru Lahir


Sub Pokok Bahasan : Teknik Menyusui
Sasaran : Ny. “N”
Tanggal Pelaksanaan : Sminggu, 1 Desember 2019
Waktu : 20.15 Wita
Tempat : Puskesmas Karang Taliwang
Penyuluh : Melina Handayani

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat mengetahui dan mempraktikkan
teknik menyusui yang baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
a. Mengetahui bagaimana posisi yang baik ketika menyusui
b. Mengetahui cara menyusui yang baik dan benar
c. Mengetahui bagaimana tanda-tanda bayi menyusu efektif
B. MATERI
1. Pemberian ASI Eksklusif
2. Posisi yang baik ketika menyusui
3. Cara menyusui yang baik dan benar
4. Tanda-tanda menyusu yang benar
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. MEDIA
Buku KIA
E. KEGIATAN

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien Waktu


1 Pembukaan a. Salam a. 3 menit
b. Membuk b.
a acara penyuluhan dan
memperkenalkan diri c.
c. Menjela
skan tujuan penyuluhan d.
d. Menyeb
utkan materi yang akan
diberikan
2 Isi a. Menjelaskan cara pemberian a. Memp 7 menit
ASI eksklusif erhatikan
b. Menjelaskan posisi yang
baik ketika menyusui b. Memp
c. Menjelaskan cara menyusui erhatikan
yang baik dan benar
d. Menjelaskan tanda-tanda c. Memp
menyusu yang benar erhatikan

d. Memp
erhatikan
3 Penutup a. Memberikan pertanyaan a. 5 menit
tentang materi yang telah pertanyaan
disampaikan.
b. Menyimpulkan materi b.
c. Salam penutup c.

F. SUMBER
1. Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: EGC
2. Saifuddin, AB. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP
3. Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP
G. EVALUASI
1. Ibu mengetahui cara pemberian ASI eksklusif
2. Ibu mampu menjelaskan posisi yang baik ketika menyusui
3. Ibu mampu menjelaskan cara menyusui yang baik dan benar
4. Ibu mampu menjelaskan tanda-tanda menyusu yang benar
MATERI PENYULUHAN
CARA MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR

Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap susu


oleh karena itu usahakan agar ibu dapat menyusui dengan baik dan benar.
Perhatikan hal-hal berikut ini agar tujuan tersebut tercapai :
1. Usahakan agar posisi ibu dan bayi cukup nyaman cara menyusui baik
dalam posisi duduk yang di topang dengan bantal atau berbaring.
2. Peluk dan letakkan kepala bayi menghadap ibu sehingga menopang
bokong bayi seperti tahap berikut :
a. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada putting susu dan areola sekitarnya.Cara ini mempunyai manfaat
sebagai desifektan dan menjaga kelembaban putting susu.
b. Letakkan bayi menghadap ibu sehingga telinga dan lengannya
berada pada satu garis lurus selanjutnya letakkan menghadap
payudara sehingga dagu bayi menyentuh payudara.
c. Sangat bawah / dasar payudara dengan jari p jari jangan terlalu
dekat dengan putting, melainkan diluar areola dan tidak menjepit putting
susu dengan dua jari.
d. Bayi akan meraih payudara jika lapar.Rangsang mulut bayi pada
bagian areola sehingga timbul reflek bayi untuk mencari putting.Mulut
akan terbuka lebar dan bibir bawah menjulur selanjutnya segera
letakkan sehingga lidah mencekap putting dan areola payudara.
e. Pipi payuddara akan kelihatan bulat karena sebagian besar
areola yang tersisa ada diatas mulut bayi.
f. Terlihat isapan yang lambat dan dalam disertai garekan menelan
yang teratur.
g. Bayi tetap melekat pada payudara dengan tenang dan rasa aman
sambil merangkul dengan yakin karena perhatian dan sentuhan ibu
yang penuh kasih.
h. Jika ASI yang keluar tampak menetes susukan bayu selama 10-
15 menit atau sesuai kebutuhan pada satu payudara sampai terasa
kosong (lunak).Selanjutnya pindahkan pada bagian payudara lain dan
susukan selama 10-20 menit karena biasanya isapan sudah kurang kuat
jika mulai kenya

Posisi bayi pada payudara sangat penting, penghisapan yang buruk dapat
menyebabkan masalah :
1. Putting susu menjadi luka dan sakit
2. Air susu tidak mencukupi
3. Bayi menolak untuk menyusui.
Berikut tanda-tanda bayi menyusui dalam posisi benar :
1. Seluruh badan bayi menghadap ibu, menempel pada perut
ibu
2. Bayi mengisap lama dan dalam, mengisap kuat dengan
irama perlahan
3. Bayi tampak tenang
4. Mulut bayi terbuka lebar
5. Dagu menempel pada payudara ibu sebagian besar areola
masuk ke dalam mulut bayi
6. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
7. Kepala tidak menengadah
8. Ketika menyusui bebaskan lubang hidung bayi dan
usahakan tidak terkena oleh payudara, agar pernapasannya tidak
terganggu. Bayi yang cukup tenang perlu diberi rangsangan menoleh
(rooting refleks), dengan cara menyentuh halus pada sudut bibir. Dengan
demikian, mulut bayi akan terbuka lebar sehingga sebagian besar daerah
areola masuk dalam mulut bayi, termasuk putting susunya
9. Dengan posisi menyusui yang baik dan benar, bayi akan
tampak menghisap dengan kuat dan terdengar suara menelan. Usahakan
bayi menyusu pada kedua payudara secara bergantian agar besar payudara
tidak berbeda, sebaiknya lama menyusui pada bayi disesuaikan dengan
kebutuhan tidak perlu dibatasi atau dijadwalkan waktunya.
10. Melepaskan isapan bayi, apabila bayi telah tenang dan ibu
ingin mengakhiri pemberian ASI letakakn jari telunjuk pada sudut mulut bayi,
dan tekan pelan-pelan sampai mulutnaya terlepas dari puting susu. Putting
susu ibu tidak akan terasa sakit karena tidak menarik oleh isapan kuat bayi,
selanjutnya bersihkan dengan kapas kering.
11. Setelah menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian
dioleskan pada putting susu dan areola sekitarnya dan biarkan kering
dengan sendidrinya. Setelah menyusui bayi tanpa tenang dan puas, bahkan
umumnya bayi akan tertidur dengan nyenyak. Bersikan bayi dari sisa ASI
pada mulut dan sekitarnya dengan kapas basah yang hangat agar tidak
terkena alergi pada kulit mukanya.
12. Menyendawakan bayi
Tujuan manyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung
supaya bayi tidak muntah (gerah setelah menyusui)
Cara menyendawakan bayi :
a. Bayi dipegang tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggung ditepuk perlahan-lahan.
b. Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya
ditepuk perlahan-lahan. Jika bayi sudah tidur baringkan miring kekanan
atau tengkurap, sehingga udara dari dalam perut keluar dengan
sendirinya.

Mengetahui

Mahasiswa Pelaksana

(Melina Handayani )

Pembimbing Lahan Klien

(Roseana Saragih,Amd.Keb) ( Ni Made Mery Padmi)

Pembimbing Pendidikan
(Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti, SST.,M.Keb)

Anda mungkin juga menyukai