Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CARA YANG MENYUSUI YANG BENAR

Topik : Pemberian ASI

Sub Topik : Cara Menyusui yang Benar

Hari/Tanggal :

Waktu :

Peserta : Ibu yang mempunyai bayi dan batita yang masih menyusui.

Jumlah : orang

I. Tujuan :
a. Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu mengerti dan memahami
cara menyusui yang benar.

b. Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan ibu mampu :
 Mengetahui manfaat dari menyusui yang benar
 Menyebutkan posisi menyusui yang benar
 Mempraktikkan langkah-langkah menyusui yang benar
 Menyebutkan tentang tanda-tanda bayi telah menyusu dengan benar
 Menyebutkan tentang tanda-tanda posisi dan cara menyusui bayi yang
salah

II. Metoda :
Ceramah dan Demonstrasi

III. Media/Alat bantu/Peraga :


Media Elektronika (Slide), Leaflet dan Boneka Phantom Bayi
IV. Materi :
A. Pengertian Cara Menyusui yang Benar
Cara menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan posisi serta perlekatan menyusui yang benar. (Perinasia, 1994)

B. Manfaat dari Cara Menyusui yang Benar


1. Bayi menjadi tenang saat menyusu
2. Tidak terjadi gumoh (olab)
3. Mencegah lecet pada puting susu ibu
4. Produksi ASI lebih lancar dan optimal
5. Aliran ASI lebih lancar
6. Menjaga agar tidak terjadi pembengkakan payudara

C. Posisi Menyusui yang Benar


Hal terpenting dalam posisi menyusui adalah ibu merasa nyaman dan
rileks. Terdapat berbagai macam posisi menyusui, posisi menyusui yang
biasanya dilakukan adalah
a. Berbaring miring
Posisi miring sangat baik untuk pemberian ASI pertama kali dan
pada saat ibu merasakan lelah atau nyeri (jahitan pada jalan lahir atau
operasi sesar). Tetapi yang harus diwaspadai dari posisi ini adalah
pertahankan jalan nafas bayi agar tidak tertutup oleh payudara ibu. Oleh
karena itu, ibu harus selalu didampingi oleh orang lain ketika menyusui
dengan posisi miring.
b. Duduk
Untuk posisi menyusui ini, punggung ibu harus tersangga dengan
baik, ibu harus duduk tegak, tidak menyandar ke belakang atau bungkuk
ke depan. Berat tubuh bayi harus disangga dengan bantal, sehingga tidak
membebani punggung ibu.
D. Langkah-langkah Menyusui yang Benar
1. Sebelum menyusui bayi, ibu dianjurkan untuk mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar puting untuk
membersihkan puting dan mencegah terjadinya lecet.
2. Ibu harus mencari posisi yang membuat ibu nyaman dan rileks (berbaring
atau duduk)
3. Lengan ibu menopang kepala, leher, dan seluruh badan bayi (kepala dan
tubuh berada dalam garis lurus), muka bayi menghadap ke payudara ibu,
hidung bayi didepan puting susu ibu. Posisi bayi harus sedemikian rupa
sehingga perut bayi menghadap ke perut ibu. Bayi seharusnya berbaring
miring dengan seluruh tubuhnya menghadap ibu. Kepalanya harus sejajar
dengan tubuhnya, tidak melengkung ke belakang/menyamping, telinga,
bahu, dan panggul bayi berada dalam satu garis lurus.
4. Ibu memegang payudara dengan satu tangan dengan cara meletakkan
empat jari dibawah payudara dan ibu jari di atas payudara. Ibu jari dan
telunjuk harus membentuk huruf “C”. Semua jari ibu diletakkan
dibelakang areola atau tidak boleh terlalu dekat dengan areola.
5. Ibu menyentuhkan puting susunya ke bibir bayi, menunggu hingga mulut
bayi terbuka lebar kemudian mengarahkan mulut bayi ke puting susu ibu
hingga bibir bayi dapat menangkap puting susu tersebut.
6. Pastikan bahwa sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi. Dagu
rapat ke payudara ibu dan hidungnya menyentuh bagian atas payudara.
Bibir bawah bayi melengkung ke luar.
7. Jika bayi sudah selesai menyusui, ibu dapat menghentikan proses
menyusui dengan cara memasukkan jari kelingking ibu di antara mulut
dan payudara.
8. Menyendawakan bayi dengan menyandarkan bayi di pundak atau
menelungkupkan bayi melintang kemudian menepuk-nepuk punggung
bayi.

E. Tanda-tanda posisi dan cara menyusui sudah benar


a. Bayi tenang saat menyusui
b. Dadanya bertemu dengan dada ibu, terpeluk erat.
c. Dagunya bertemu dengan payudara ibu, kepalanys terungkit ke belakang
dan dagunya maju
d. Mulutnya terbuka lebar, bibir bawahnya mencibir keluar.
e. Otot wajah dan rahangnya bekerja.
f. Terdengar suara susu ditelan
g. Ibu merasakan air susu mengalir keluar dan ada perasaan hangat serta
geli

F. Tanda-tanda posisi dan cara menyusui salah


a. Bibir bayi terjepit dan pipi bayi tersedot ke dalam
b. Suara-suara atau decakan bibir
c. Ibu merasakan nyeri yang berlanjut selama menyusui

V. Sumber Pustaka
Dewi, VNL. & Sunarsih, T. (2011). Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta:
Salemba Medika
Moody, J., Britten, J. & Hogg, K. (2005). Menyusui: Cara Mudah, Praktis, dan
Nyaman (S. Purwoko, Trans.) Jakarta: Arcan.
Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Sulistyawati, A. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: ANDI.

VI. Evaluasi
1. Bagaimana cara menyusui dengan posisi duduk?
Punggung ibu harus tersangga dengan baik, ibu harus duduk tegak, tidak
menyandar ke belakang atau bungkuk ke depan. Berat tubuh bayi harus
disangga dengan bantal, sehingga tidak membebani punggung ibu.
2. Mempraktikkan cara menyusui yang benar
VII. Rincian Kegiatan

Nomor Waktu Materi Kegiatan Metode Alat Peraga


1 2 Menit Pembukaan Menyampaikan pengantar : Ceramah Media
a. Salam pembuka Elektronika
b. Memperkenalkan (Slide)
diri
c. Menyampaikan
tujuan penyuluhan
d. Kontrak waktu
2 8 Menit Proses Penyampaian materi Ceramah dan Media
Demonstrasi Elektronika
(Slide),
Leaflet dan
Boneka
Phantom Bayi

3 3 Menit Evaluasi Menanyakan beberapa hal Tanya jawab dan Boneka


yang telah diberikan Demonstrasi Phantom Bayi

4 2 Menit Penutup a. Kontrak waktu Ceramah -


berikutnya
b. Membuat
kesimpulan
c. Salam penutup

Anda mungkin juga menyukai