Anda di halaman 1dari 19

DISIPLIN, KERJA KERAS

DAN KREATIF
Kelompok II
Siti Nur Fadilah G 701 15 007
Nur Safitri Nitami G 701 15 047
Sally Norcelina W G 701 15 219
Ayunda G 701 15 077
Tiara Indri G 701 15 027
Agrianty Rantelino G 701 15 058
Nur Rahmasari G 701 15 084
Jessica Rundubelo G 701 15 089
Fitria Anggreani G 701 15 179
Sri Rahayu Ningsih G 701 15 224

A.Disiplin
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan dan ketertiban. Dalam Islam, disiplin adalah kemaua yang instan untuk taat dan
hormat pada aturan yang berlaku baik itu aturan agama, etika sosial maupun tata tertib
organisasi. Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya
untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga
untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap mahasiswa.
Unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian disiplin mencakup beberapa hal,
diantaranya:

Taat, artinya selalu patuh pada peraturan yang berlaku

Tertib, berarti mengerjakan kegiatan dengan kesadaran secara sistematis untuk


mencapai tujuan secara efektif dan efesien.

Tanggung Jawab, adalah kegiatan yang dikerjakan dengan penuh rasa memiliki dan rasa
memiliki dan rasanya menjaganya agar setiap kegiatan yang dikerjakan betul-betul dapat
dipercaya kebenaranya.

Factor

factor

yang

dapat

mempengaruhi

disiplin

belajar

mahasiswa yaitu :

Faktor yang berasal dari luar diri.


Faktor dari luar dibagi menjadi dua bagian yaitu :
Faktor non sosial, seperti keadaan udara, suhu udara, waktu, tempat dan alat alat
yang dipakai untuk belajar. Mahsiswa yang memiliki tempat belajar yang teratur dan
memiliki buku penunjang pelajaran cenderung lebih disiplin dalam belajar.
Faktor soial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan kampus, lingkungan
masyarakat dan lingkungan kelompok. Mahasiswa yang tinggal dalam lingkungan yang
tertib tentunya siswa tersebut akan menjalani tata tertib yang ada di lingkungannya.

Faktor yang berasal dari dalam diri


Faktor yang berasal dari dalam diri dibagi menjadi dua yaitu :
Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor fisiologis antara lain : pendengaran,
penglihatan, kesegaran jani, keletihan, kekurangan gizi, kurang tidur dan sakit yang di derita.
Faktor fisiologis ikut berperan dalam menentukan disiplin blajar mahasiswa. Mahasiswa yang
tidak menderita sakit cenderung lebih disiplin dibandingkan mahasiswa yang menderita sakit
dan bedannya keletihan.
Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi proses belajar antara lain:
Minat
Bakat
Motivasi
Konsentrasi
Kemampuan kognitif

Manfaat Kedisiplinan
Manfaat kedisiplinan adalah membuat mahasiswa menjadi lebih tertib dan teratur
dalam menjalankan kehidupannya, serta mahasiswa juga dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu
amat sangat penting bagi masa depannya kelak, karena dapat membangun kepribadian
mahasiswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak.
Seorang yang disiplin ketika melakukan suatu pelanggaran walaupun kecil akan merasa
bersalah terutama karena ia merasa telah mengkhianati dirinya sendiri. Perilaku khianat akan
menjerumuskannya pada runtuhnya harga diri karena ia tak lagi dipercaya. Sedangkan
kepercayaan merupakan modal utama bagi seseorang yang memiliki akal sehat dan martabat
yang benar untuk dapat hidup dengan tenang (sakinah), dan terhormat. Dengan demikian, sikap
disiplin adalah suatu keharusan.

Pelaksanaan Kedisiplinan Dalam Kampus


Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkand dari dalam diri mahasiswa. Karena
tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang di
sekitarnya hanya akan sia-sia. Berikut ini adalah pelaksanaan kedisiplinan di lingkungan
kampus.
Datang ke kampus tepat waktu;
Rajin belajar;
Mentaati peraturan ;
Mengumpulkan tugas yang diberikan dosen tepat waktu
Selalu berdoa sebelum memulai pelajaran dan masih banyak lagi.

Contoh Kasus
CIREBON - Sanksi tegas disiapkan bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota
(Pemkot) Cirebon yang tak masuk kantor sehari setelah Idul Adha atau Jumat (25/9/2015).
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BK-Diklat) Kota Cirebon Anwar Sanusi
mengungkapkan, pihaknya berencana membentuk tim untuk monitoring ke dinas-dinas terkait. Tim ini
akan mengecek kehadiran PNS di satuan masing-masing.
"PNS wajib hadir usai Idul Adha atau Jumat (25/9/2015), meski hari itu dikenal sebagai hari kejepit nasional
(harpitnas). Jika tidak, akan ada sanksi yang menjerat," tegasnya, Rabu (23/9/2015).
Sanksi berat terutama akan dijatuhkan bagi PNS yang tak masuk kerja dengan alasan tak jelas. Dia
meyakinkan, sanksi yang disiapkan sesuai aturan yang berlaku.
Dari pemaparan kasus diatas dapat terlihat tingkat kesadaran PNS tentang kedisiplinan masih sangat
kurang, yang berarti pula semangat kerja kerasnya masih rendah sehingga diperlukan adanya pengawasan
untuk mengatasinya. Kasus-kasus seperti ini bukan hanya terjadi pada PNS saja, akan tetapi terjadi pada
semua kalangan seperti siswa/i SD,SMP,SMA, bahkan pada bangku perkuliahan. Sehingga pada dasarnya
situasi seperti ini merupakan budaya yang sudah mengakar sejak lama. Oleh karenanya adanya tindakan
sebagai sanksi bagi pihak-pihak terkait yang telah menyalahi aturan, dirasa sudah tepat. Hal ini bertujuan
memberikan efek jera sehingga perbuatan yang tidak sepantasnya tidak terulang lagi nantinya. Karena
dampak yang lebih besarnya lagi pada kasus ini dapat terlihat pada tingkat kreativitasnya. Semakin malas
seseorang maka akan semakin susah dirinya untuk mengembangkan kreatifitas dalam yang dimilikinya.
Hal ini terjadi karena, antara disiplin, kerja keras, serta kreatif sangat berkaitan erat satu sama lain.

B. Kerjakeras
Secara bahasa kerja keras artinya pantang menyerah. Kerja keras adalah kegiatan
yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum
target kerja tercapai dan selalu mengutamakan atau memperhatikan kepuasan hasil
pada setiap kegiatan yang dilakukan. Kerja keras dapat diartikan bekerja mempunyai
sifat yang bersungguh-sungguh untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai.

Contoh perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti


Sikap kerja keras, tekun, ulet dan teliti sangat berkaitan erat. Maksudnya sebuah
usaha yang dilakukan dengan giat atau keras maka akan lebih maksimal apabila
diiringi dengan ketekunan, keuletan dan ketelitian. Berikut ini contoh yang
menunjukkan perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti, yaitu :
Bersungguh-sungguh mencari rizky yang halal, sebab Allah tidak akan memberi
rizky pada orang yang malas.
Tidak mudah putus asa bila dalam bekerja atau belajar menemui hambatan,
tetap berusaha mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi.
Segera menyelesaikan pekerjaan tidak menunda-nundanya.
Apabila telah berhasil memperoleh apa yang direncanakan, tidak cepat merasa
puas, akan tetapi terus terpacu untuk lebih kreatif.
Apabila menghadapi pekerjaan yang tidak disukai, maka tetap tekun
menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan hati sabar.

Keutamaan Kerja Keras


Bekerja keras sangat penting untuk dilakukan. Di antara alasan pentingnya bekerja keras adalah
hal-hal sebagai berikut:
a. Menunjukkan telah mengoptimalkan potensi dirinya. Manusia telah dikaruniai akal, rasa, dan
karsa sehingga harus menjaga harkat dan martabat dirinya.
b. Seseorang dapat mengubah nasib dirinya agar menjadi lebih baik.
c. Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.
d. Dapat hidup mandiri sehingga tidak menjadi beban orang lain.
e. Turut serta dalam memajukan lingkungan sekitar dan negara.
f. Menunjukkan persiapan agar dapat menggapai kesuksesan pada hari esok. Pekerja keras selalu
melakukan perencanaan dan usaha keras dalam hidupnya. Meskipun hasilnya tidak dapat ia
petik langsung, tetap dapat dimanfaatkan untuk generasi sesudahnya.

Bekerja Keras dalam Keseharian


Sikap kerja keras harus diwujudkan dalam kehidupan nyata. Caranya dengan
menjalankan sesuatu secara sungguh-sungguh, istiqamah, dan tidak mudah menyerah.
Bekerja keras dalam lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan cara berikut:
Bekerja dengan sungguh-sungguh di rumah untuk membantu orang tua.
Memanfaatkan waktu luang untuk belajar.
Tidak membuang waktu untuk melakukan sesuatu yang tidak berguna.
Membelanjakan uang dengan hati-hati dan gemar menabung.
Berhemat dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan energi, seperti listrik, gas, bahan
bakar minyak, dan air.

Bekerja Kera juga dilakukan dalam lingkungan sekolah dengan cara sebagai
berikut :
a. Giat dan bersemangat dalam belajar.
b. Bersikap aktif dalam belajar, misalnya bertanya kepada guru tentang materi yang akan
dipahami.
c. Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.
d. Tidak tergantung kepada orang lain dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.
e. Rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan prestasi diri.

Bekerja keras dalam lingkungan masyarakat dapat dilakukan dengan


cara :
a. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat, seperti siskamling dan kerja bakti.
b. Turut serta dalam menjaga ketertiban dalam bermasyarakat.
c. Menjaga lingkungan agar tetap bersih dan asri.
d. Bersikap ramah tamah, peduli, dan suka menolong terhadap masyarakat sekitar.
e. Bersikap rendah hati dan tidak angkuh dalam setiap kesempatan.

Hikmah bekerja keras yaitu sebagai berikut :


a. Mengembangkan potensi diri, baik berupa bakat, minat, pengetahuan, maupun
keterampilan.
b. Membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin
c. Mengangkat harkat martabat dirinya baik sebagai makhluk individu maupun
sebagai anggota masyarakat.
d. Meningkatkan taraf hidup orang banyak serta meningkatkan kesejahteraan.
e. Kebutuhan hidup diri dan keluarga terpenuhi.
f. Mampu hidup layak.
g. Sukses meraih cita-cita.
h. Mendapat pahala dari Allah, karena bekerja keras karena Allah merupakan bagian
dari ibadah.

Contoh Kasus
Mudik tahun 2014 memang sudah usai, dengan segala
keruwetannya, kegiatan mudik ini dari tahun ke tahun
memang selalu menarik untuk disimak. Berita dominan yang
menghiasi media tidak jauh-jauh dari kemacetan, kecelakaan,
kondisi jalan rusak, masyarakat berebut tiket dan tempat
duduk, dan kasus kriminal selama mudik. Sadarkah kita
ternyata tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa mudik
tahun ini ternyata aman dan nyaman? Sadarkah kita ternyata
sesuatu yang berubah itu, dulu sangat-sangat fenomenal,
tidak manusiawi dan selalu menghiasi headline di hampir
semua media nasional namun kini menjadi primadona
masyarakat? Apakah itu? Ya... Kereta Api. Angkutan massal
kereta api jawabannnya.

Sebelum tahun 2009, bayangan masyarakat tentang kereta api antara lain: 1) kereta sering tidak on-time, 2)
kondisi kereta yang kumuh, kotor dan jorok. Begitu juga kondisi stasiunnya, 3) banyak atapers (orang yang
naik di atap kereta), 4) kas perusahaan selalu merugi, 5) kalau saat lebaran, harus saling desak-desakan, dan
masih banyak lagi masalah yang melekat di badan kereta api. Disaat kondisi yang sudah semrawut begitu,
muncul berita bahwa direktur utama PT. Kereta api indonesia (PT. KAI) diganti oleh orang yang bukan dari
perkereta-apian, tetapi dari perbankan dengan harapan bisa membawa kereta api menjadi lebih baik.
Rasanya dalam benak saya pun, perubahan ini merupakan mission impossible.
Lama saya tidak memperhatikan kereta api lagi, sampai pada pertengahan tahun 2013, saya mendengar dari
media bahwa kereta api mengalami banyak perubahan menjadi lebih aman dan nyaman. Untuk
membuktikan kebenaran berita tersebut, tanggal 3 september 2013, untuk pertama kalinya saya kembali ke
bogor menggunakan kereta api. Saat itu, saya menggunakan kereta api krakatau. Kesan saya memang waktu
itu bagus-bagus semua. Kondisi kereta api bersih sekali, jadwal ontime, ac-nya dingin sekali, tidak ada
pengamen dan pedagang asongan masuk kereta, pelayanan ramah, toiletnya bersih, bahkan ada polsuska
(polisi khusus kereta api) yang hilir mudik. Hanya saja, waktu itu status kereta krakatau masih baru lahir.
Jadi, wajar-wajar aja kondisinya masih bagus. Jadi, saya masih perlu membuktikan lagi dengan jenis kereta
api yang lain.

Dari pemaparan kasus diatas dapat terlihat adanya perubahan yang terjadi
pada sistem kelola perkeretaapian yang dulunya carut marut, bukan
sesuatu yang mustahil. Hal ini dapat terlihat dengan adanya perubahan
pada wajah perkeretaapian indonesia saat ini. Meskipun dalam kasus ini
PT.KAI belum mampu memperlihatkan gebrakan yang luar biasa pada
semua anak-anak perkeretaapiannya, akan tetapi hal ini sudah dapat
terlihat pada salah satu wajah dari KAI. Tentunya perubahan ini bukan
sesuatu yang didapat tanpa tangan kosong. Kesuksesan dalam
pelaksaksanaan perubahan sistem tidak lepas dari adanya keberanian
dalam mengambil resiko pada pergantian pemimpinnya. Terlepas dari itu
semua, hal yang paling menonjol adalah tingkat kerja kerasnya dalam
membangun negeri tercinta ini, sehingga fasilitas umum seperti kereta api
saat ini sudah aman dan nyaman untuk digunakan.

C. Kreatif
Pengertian Kreatif
Dalam KBBI, kreatif didefenisikan sebagai kemampuan untuk mencipta atau
proses timbulnya ide baru. Pada intinya pengertian kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya
nyata, dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun
kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, dan semuanya relatif berbeda dengan yang
sudah ada sebelumnya. Sebenarnya, ada banyak pengertian kreativitas, misalnya ada
yang mengartikan kreativitas sebagai upaya melakukan aktivitas baru dan mengagumkan.
Di lain pihak, ada yang menganggap bahwa kreativitas adalah menciptakan inovasi baru
yang mencengangkan.

Ciri-ciri kreativitas
Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain :
a. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang
keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah
kuantitas, dan bukan kualitas.
b. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawabanjawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu
menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang
yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan
menggantikannya dengan cara berpikir yang baru.
c. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau
memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
d. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan
untuk mencetuskan gagasan asli.

Manfaat Kreativitas Bagi Manusia


Seorang Albert Einstein berkata bahwa imajinasi lebih baik dibanding kecerdasan.
Imajinasi berkait dengan kreatifitas. Kreativitas memberikan banyak manfaat bagi
individu maupun masyarakat luas. Berbagai manfaat dari kreativitas sebagai berikut:
a.Membuat Hidup Lebih Indah
b.Meningkatkan Apresiasi terhadap Ide Orang Lain
c. Meningkatkan Motivasi dan Semangat Hidup
d.Salah Satu Faktor Kesuksesan Usaha
e.Awal Terjadinya Inovasi dan Perubahan
f. Meningkatkan Kualitas dan Taraf Hidup Manusia

Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas manusia


Menurut Rogers (dalam Munandar, 2009), faktor-faktor yang dapat mendorong
terwujudnya kreativitas individu diantaranya:
a. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik)
Menurut Roger (dalam Munandar, 2009) setiap individu memiliki kecenderungan atau
dorongan dari dalam dirinya untuk berkreativitas, mewujudkan potensi, mengungkapkan dan
mengaktifkan semua kapasitas yang dimilikinya.
Menurut Rogers (dalam Zulkarnain, 2002), kondisi internal (interal press) yang dapat
mendorong seseorang untuk berkreasi diantaranya:
Keterbukaan terhadap pengalaman

Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of
evaluation)
Kemampuan untuk bereksperimen atau bermain dengan konsep-konsep.

b. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)


Munandar (2009) mengemukakan bahwa lingkungan yang dapat mempengaruhi kreativitas
individu dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga
merupakan kekuatan yang penting dan merupakan sumber pertama dan utama dalam
pengembangan kreativitas individu.
Rogers Universitas Sumatera Utara (dalam Munandar, 2009) menyatakan kondisi lingkungan
yang dapat mengembangkan kreativitas ditandai dengan adanya:
. Keamanan psikologis

Teori Kreativitas
Mackler dan Shontz (Semiawan, 1998: 92) mengemukakan bahwa dalam studi
kreativitas ada 6 (enam) teori pokok kreativitas, yaitu :
a. Teori Psikoanalisis.
b. Teori Assosiasionistik
c. Teori Gestalt
d. Teori Eksistensial
e. Teori Interpersonal.
f. Teori Trait

Contoh Kasus
Seluruh masyarakat Indonesia akhir akhir ini sedang terkena demam bioskop
dikarenakan film buatan rumah produksi Indonesia yaitu The Raid tembus dalam jajaran film
film yang dimainkan di Hollywood. Meskipun film ini digarap oleh Gareth Evans seorang
sutradara berkebangsaan Wales tetapi kita boleh berbangga bahwa semua kru dan pemeran
dalam film ini adalah warga negara Indonesia. Di film ini yang lebih membanggakan lagi ialah
seni bela diri Indonesia Pencak Silat sangatlah ditonjolkan dan membuat semua penonton di
Sundance Movie Festival memberi standing ovation.
Melihat dari kesuksesan film ini terlihat bahwa kreativitas dari orang Indonesia yang
berandil besar dalam film ini tidak kalah dari kreativitas dalam film film orang barat di
Hollywood, film ini sungguh memperlihatkan bahwa sesungguhnya kita pun bisa jika kita
mampu mengembangkan bakat dan kreativitas kita dengan benar, adapun artis artis di
Hollywood sana mengakui betapa mereka mengagumi seni bela diri silat dari film ini. Ini
adalah suatu dorongan untuk kita bahwa kita juga bisa mendunia lewat bakat dan kreativitas
kita jika kita benar benar tau apa yang kita bisa dan mengembangkannya, bukan cuma
sekedar mengembangkan apa yang kita mau bukan apa yang kita bisa. Tentunya hal ini tidak
bisa berjalan tanpa adanya semangat kedisiplinan dan kerja keras. Karena kedua sifat ini juga merupakan
ujung tombak dari kesuksesan suatu usaha baik dalam pengembangan kretivitas maupun dalam hal
lainnya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai