Anda di halaman 1dari 14

Macam-Macam Penelitian

Penelitian dapat diklasifikasikan menjadi bermacam-macam. Klasifikasi tersebut dapat


dilakukan berdasarkan beberapa tinjauan yaitu : bidang ilmu, pendekatan, tempat
pelaksanaan, pemakaian, tujuan umum, taraf, metoda, dan ada tidaknya intervensi terhadap
variabel.
1. Klasifikasi Penelitian berdasarkan Bidang Ilmu
Ada bermacam-macam bidang ilmu dan jika penelitian dilakukan untuk bidang ilmu
tertentu maka ragam penelitian yang dilakukan disebut sesuai dengan bidang ilmu
tersebut. Dengan demikian ditinjau berdasarkan bidang-bidang ilmu yang ada penelitian
dapat dibedakan menjadi : a. penelitian pendidikan, b. penelitian kedokteran, c. penelitian
keperawatan, d. penelitian kebidanan, e. penelitian ekonomi, f. penelitian pertanian, g.
penelitian biologi, h. penelitian sejarah, dst.
2. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Pendekatan yang Dipakai
Berdasarkan pendekatan yang dipakai, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif. Masing-masing pendekatan tersebut memiliki
paradigma, asumsi, karakteristik sendiri-sendiri. Kedua pendekatan penelitian tersebut
dapat dilakukan dengan cara simultan dan saling mengisi sesuai dengan kebutuhan,
sehingga dapat diwujudkan proses penelitian yang komprehensif.
3. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tempat Pelaksanaannya :
Penelitian dapat dilakukan diberbagai tempat, yaitu diperpustakaan,
lapangan, laboratorium atau gabungan dari tempat-tempat tersebut. Atas dasar
tinjauan tersebut penelitian dibedakan menjadi : a. penelitian perpustakaan
(library research), b. penelitian laborartorium (laboratory research), dan c.
penelitian lapangan (field research)
4. Klasfikasi Penelitian Ditinjau berdasarkan Pemakaiannya
Hasil penelitian dapat dipakai untuk mengembangkan dan memverifikasi terori serta
memecahkan masalah. Atas dasar tinjauan ini penelitian dapat dibedakan menjadi :
a. Penelitian penelitian murni (pure research atau basic research) Penelitian murni atau
penelitian dasar merupakan penelitian yang dilakukan dengan maksud hasil
penelitian tersebut dipakai untuk mengembangkan dan memverifikasi teori-teori
ilmiah.
b. Penelitian terapan (applied research).
Penelitian terapan adalah ragam penelitian dimana hasilnya diterapkan berkenaan
dengan upaya pemecahan masalah.
5. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tujuan Umumnya
Berdasarkan tujuan umumnya, penelitian dibedakan menjadi : penelitian
eksploratif, penelitian pengembangan, dan penelitian verifikatif.
a. Penelitian eksploratif, adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengekplorasi fenomena yang menjadi sasaran penelitian.
b. Penelitian pengembangan (developmental research), adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengembangan suatu konsep atau prosedur tertentu.
c. Penelitian verifikatif, merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan
membuktikan kebenaran suatu teori pada waktu dan tempat tertentu.
6. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tarafnya
Penelitian ditinjau berdasarkan tarafnya dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian
deskriptif dan penelitian analitik. Penelitian deskriptif merupakan penelitian pada taraf
mendiskripsikan variable yang diteliti tanpa dilakukan analisis dalam keterkaitannya
dengan variable lainnya. Sedangkan jika penelitian dilakukan bukan sekadar
mendiskripsikan variable penelitian tetapi dilakukan analisis dalam hubungannya
dengan variable-variabel lainnya disebut penelitian analitik.
7. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Metode
Berdasarkan metode yang dipakai, penelitian dibedakan menjadi penelitian
longitudinal dan penelitian cross-sectional. Penelitian longitudinal (longitudinal
research) adalah penelitian yang dilakukan dengan metode longitudinal (longituninal
method), yaitu metode penelitian yang membutuhkan waktu yang lama, berbulan-
bulan bahkan bertahun, secara berkesinambungan. Sedangkan penelitian cross-
sectional (cross-sectional research) merupakan penelitian yang dilakukan dengan
metode cross-sectional (cross-sectional method), yaitu metode penelitian yang
dilakukan dengan mengambil waktu tertentu yang relative pendek dan tempat tertentu.
8. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Intervensi terhadap Variabel
Penelitian dapat dilakukan di mana peneliti melakukan intervensi atau perlakuan
terhadap variable tertentu. Jika tindakan tersebut dilakukan maka penelitian semacam
itu tergolong penelitian eksperimen. Sebaliknya jika tidak dilakukan intervensi
terhadap variabel maka penelitian tersebut tergolong penelitian eksperimen.
9. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Sudut Data Yang Diperoleh
a. Kuantitatif
1. Definisi Penelitian Kuantitatif
Kasiram (2008: 149) dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif, mendifinisikan penelitian kuantitatif adalah suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
2. Karakeristik Penelitian Kuantitatif
Karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut (Nana Sudjana
dan Ibrahim, 2001 : 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002 : 11; Johnson, 2005; dan
Kasiram 2008: 149-150) :
a. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional e mpiris atau top-down),
yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan
konsep-konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang
bersifat khusus.
b. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari hal-hal
yang bersifat subjektif.
c. Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
d. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu
nomotetik yaitu ilmu yang berupaya membuat hokum-hukum dari
generalisasinya.
e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang
dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa
yang telah direncanakan sebelumnya.
f. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan
alat yang objektif dan baku.
g. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam
arti dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.
h. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
i. Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks
waktu dan situasi.
3. Prosedur Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif pelaksanaannya berdasarkan prosedur yang telah
direncanakan sebelumnya. Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri dari
tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut.
a. Identifikasi permasalahan
b. Studi literatur.
c. Kerangka konsep
d. Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan penelitian.

e. Pengembangan disain penelitian.


f. Teknik sampling.
g. Pengumpulan dan kuantifikasi data.
h. Analisis data.
i. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.
4. Tipe-tipe Penelitian Kuantitatif
Dalam melakukan penelitian, peneliti dapat menggunakan metoda dan
rancangan (design) tertentu dengan mempertimbangkan tujuan penelitian dan
sifat masalah yang dihadapi. Berdasarkan sifat-sifat permasalahannya,
penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi beberapa tipe sebagai berikut
(Suryabrata, 2000 : 15 dan Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 69 78).
a. Penelitian deskriptif
b. Penelitian korelational
c. Penelitian kausal komparatif
d. Penelitian tindakan
e. Penelitian perkembangan
f. Penelitian eksperimen
b. Kualitatif
1. Definisi Penelitian Kualitatif
Menurut Moleong (2005: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi , tindakan, dll. secara holistic,
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dahn dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
2. Karakteristik Penelitian Kualitaif
Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode
fenomenologis, metode impresionistik, dan metode post positivistic. Adapun
karakteristik penelitian jenis ini adalah sebagai berikut (Sujana dan
Ibrahim,2001 : 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002: 11-12; Moleong, 2005:
8-11;Johnson, 2005, dan Kasiram, 2008: 154-155).
a. Menggunakan pola berpikir induktif (empiris rasional atau bottom-up).
Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory,
yaitu teori yang timbul dari data bukan dari hipotesis seperti dalam
metode kuantitatif. Atas dasar itu penelitian bersifat generating theory,
sehingga teori yang dihasilkan berupa teori substansif.
b. Perspektif emic/partisipan sangat iutamakan dan dihargai tinggi. Minat
peneliti banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut
sudut pandang partisipan yang diteliti, sehingga bias menemukan apa
yang disebut sebagai fakta fenomenologis.
c. Penelitian kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku.
Rancangan pene-litian berkembang selama proses penelitian.
d. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di
balik data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual,
empiris logis, dan empiris logis.
e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang
dibutuhkan, dan alat pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan
kebutuhan.
f. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu
dengan memahami secara mendalam gejala atau fenomena yang
dihadapi.
g. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga
keberadaanya tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti.
h. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah
berlangsung.
i. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu
serta situasi tertentu.
3. Prosedur Penelitian Kualitatif
Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan
kebutuhan, serta situasi dan kondisi di lapangan. Secara garis besar tahapan
penelitian kualitatif adalah sebagai berikut (Sudarwan Danim dan Darwis,
2003 : 80).
a. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.
b. Mengumpulkan data di lapangan.
c. Menganalisis data.
d. Merumuskan hasil studi.
e. Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.
4. Tipe-tipe Kualitatif
Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi lima
tipe utama, yaiu : phenomenology, ethnography, case study research,
grounded theory, dan historical research (Johnson, 2005 : 8)
a. Phenomenology : a form of qualitative research in which the researcher
attempts to understand how one or more individuals experience a
phenemenon.

b. Ethnography : is the form of qualitative research that focuses on


describing the culture of a group of people.
c. Case study research : is a form of qualitative research that focused on
providing a detailed account of one or more cases.
d. Grounded theory : is a qualitative approach to generating and developing
a theory form data that the researcher collects.
e. Historical research : research about events that occurred in the past.
10. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Proses Atau Metode
a. Metode Penelitian Historis (Historical Research)
1. Pengertian
Penelitian histories adalah penelitian yang mengaplikasikan metode
pemecahan ilmiah dari perspektif histories suatu masalah. Dapat diartikan juga
sebagai proes pengumpulan dan penafsiran data (berupa benda, peristiwa, atau
tulisan) yang timbul di masa lampau, untuk menemukan generalisasi yang
berguna untuk memahami kenyataan-kenyataan sejarah masa lampau, situasi
sekarang, dan meramalkan perkembangan situasi yang akan datang.
2. Tujuan
3. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverifikasi, dan mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan m
Ciri-Ciri
Penelitian ini mempunyai ciri-ciri tertentu, diantaranya sebagai berikut:
a. Data yang dikumpulkan tidak hanya primer (yang diperoleh dari sumber
primer, yaitu hasil observasi, atau wawancara peneliti sendiri) tetapi juga
sekunder (diperoleh dari sumber sekunder, yaitu hasil observasi orang lain).
b. Untuk menentukan bobot data, dilakukan dua macam kritik, yaitu (1)
eksternal: meneliti keaslian atau authenticity data, dan (2) internal: meneliti
keakuratan atau kebenaran data. Kritik internal ini menguji motif, kejujuran
dan keterbatasan si penulis yang mungkin melebih-lebihkan, mengurangi,
atua memalsukan data.
4. Jenis-Jenis
Terdapat beberapa jenis penelitian historis, diantaranya:
a. Komparatif: meneliti perbandingan antar fenomena yang sejenis.
Contohnya: penelitian tentang sistem hukuman terhadap tindak pidana yang
sejenis di beberapa negara.
b. Bibliografis: penelitian melalui studi dokumenter tentang peristiwa sejarah,
seperti: gagasan atau pemikiran seorang ahli dalam bidang tertentu; dan
proses terbentuknya lembaga-lembaga keamanan atau hukum.
c. Biografis: penelitian tentang riwayat hidup seseorang sebagai pelaku sejarah
(yang berpengaruh terhadap perubahan kehidupan masyarakat, baik positif
maupun negatif).
5. Langkah-Langkah
Untuk melakukan penelitian historis dapat ditempuh langkah-langkah berikut:
a. Merumuskan masalah
b. Merumuskan tujuan penelitian
c. Mengumpulkan data (primer dan sekunder)
d. Mengevaluasi data (dengan menggunakan kritik eksternal dan internal)
e. Membuat generalisasi
b. Metode Penelitian Deskriptif
1. Pengertian
Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang memusatkan
perhatiannya terhadap masalah-masalah aktual melalui proses pengumpulan,
penyusunan atau pengklasifikasikan, pengolahan, dan penafsiran data.
2. Ciri-Ciri
a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang aktual, masa sekarang, atau
yang sedang terjadi.
b. Data yang terkumpul kemudian disusun, dianalisis, dan ditafsirkan.
3. Tujuan
a. Mengidentifikasi masalah yang sedang terjadi
b. Menemukan informasi faktual
c. Membuat komparasi atau evaluasi
d. Mengetahui apa yang dikerjakan orang lain dalam menangani masalah atau
situasi yang sama, agar dapat belajar untuk kepentingan pembuatan rencana
dan pengambilan keputusan di masa depan.
4. Jenis-Jenis
a. Survey
Survey merupakan cara pengumpulan data atau informasi dari
sejumlah unit atau individu yang cukup besar dalam jangka waktu
bersamaan. Masalah atau bidang yang sering diteliti dengan survey adalah
bidang kemasyarakatan (survey sosial), bidang pendidikan (survey
pendidikan), bidang perusahaan (survey pasaran dan produksi), bidang
komunikasi (survey pendapat umum), bidang politik (survey kepartaian dan
pemilihan umum), dan bidang kesehatan (survey kesehatan).
Teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam metode survey
adalah angket dan wawancara.
b. Studi Kasus
Penelitian ini memusatkan perhatiannya pada suatu kasus secara
intensif dan mendetail. Subjek yang diteliti terdiri dari satu unit atau satu
kesatuan unit (seorang, satu keluarga, satu daerah, satu lembaga, satu
kelompok, satu peristiwa, dan hal-hal lain yang dipandang sebagai satu
kesatuan). Karena data yang dikumpulkan bersifat multi aspek, maka teknik
pengumpul data yang digunakan bisa beragam, seperti wawancara,
observasi, studi dokumentasi, dan autobiografi (apabila kasusnya seseorang
atau sekelompok kecil orang).
c. Studi Komparatif
Penelitian ini berusaha mengkaji atau memahami gambaran tentang
suatu gejala dari gua kelompok atau dua tempat tertentu. Contohnya
membandingkan faktor penyebab timbulnya kejahatan (kriminalitas) antara
satu kota dengan kota lainnya. Teknik pengumpulan data yang dapat
digunakan dalam penelitian ini adalah angket, wawancara, dan studi
dokumentasi.
c. Metode Penelitian Eksperimen
1. Pengertian
Penelitian eksperimen biasa juga disebut metode sebab dan akibat (cause
and effect), rancangan pretest-postest, dan metode laboratorium. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya,
atau untuk mengetahui hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan suatu
kondisi perlakuan (treatment) terhadap kelompok eksperimen dan
membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan
perlakuan.
Metode ini mencoba untuk mengontrol situasi penelitian tentang sebab-
sebab terjadinya perubahan berdasarkan rancangan penelitian yang telah
ditentukan. Dalam metode ini dibandingkan dua kelompok, yaitu eksperimen
dan kontrol. Oleh karena itu disebut juga Control Group-Experimental Group
Design. Kedua kelompok ini diseleksi secara random, dan keduanya memiliki
karakteristik, nilai, status, dan identitas yang secara teoritis relatif sama atau
identik.
2. Karakteristik
a. Metode ini berhubungan dengan fenomena sebab dan akibat. Dinamika
sebab dan akibat ini dinilai atua diperhitungkan dalam suatu sistem kondisi
yang terkontrol.
b. Metode ini memerlukan perencanaan yang matang, yang biasa disebut
designing of the experiment. Rancangan ini dapat merujuk kepada analisis
statistik yang diperlukan dalam mempersiapkan data dan
menginterpretasikannya.
3. Langkah-Langkah
a. Lakukan survey kepustakaan yang relevan dengan masalah yang akan
diteliti.
b. Identifikasi dan definisikan masalah.
c. Rumuskan hipotesis berdasarkan hasil penelaahan kepustakaan.
d. Susun rencana eksperimen:
1) Identifikasi bermacam-macam variabel yang relevan.
2) Tentukan rancangan eksperimennya.
3) Pilih subjek yang representatif dari populasi tertentu, dan tentukan siapa
saja yang masuk kelompok eksperimen dan siapa yang masuk
kelompok kontrol.
4) Terapkan perlakuan (treatment).
5) Pilih alat untuk mengukur hasil eksperimen.
6) Rancangkan prosedur pengumpulan data.
e. Laksanakan eksperimen
f. Buatlah interpretasi mengenai hasil eksperimen tersebut, dan buatlah
laporannya.
d. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian
Untuk memperoleh pemahaman tentang penelitian tindakan kelas ini,
berikut dikemukakan beberapa pengertian dari para ahli:
a. Ernest T. Stringer (1996): Action research merupakan pendekatan
kolaboratif untuk menemukan atau menginvestigasi masalah yang
memungkinkan diperolehnya cara-cara melakukan kegiatan (action) secara
sistematis untuk memecahkan masalah tersebut.
b. Stephen Kemmis (David Hopkins, 1993): Action research merupakan suatu
bentuk kajian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh para partisipan
dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan kemantapan
rasional dan tindakan dalam (a) melaksanakan praktik-praktik sosial atau
pendidikan, (b) pemahaman tentang praktik-praktik yang dilakukan, dan (c)
memperbaiki situasi dimana praktik-praktik itu dilakukan.
c. I GAK Wardani dkk. (2000): Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
belajar siswa menjadi meningkat.
2. Tujuan
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk (a) menentukan masalah atau isu-
isu, sistematis, (b) merumuskan berbagai pertimbangan tentang situasi yang
dihadapi secara tepat, (c) merancang perencanaan untuk mengatasi masalah, dan
(d) memperbaiki masalah-masalah yang bersifat praktis (Stringer, 1996, John
Elliot, 1991).
Dapat juga dikemukakan bahwa tujuan utama yang ingin diperoleh melalui PTK
adalah perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru atau pengajar
dalam menangani proses pembelajaran.
3. Karakteristik
a. An Inquiry on Practice from within. Penelitian ini dipicu oleh permasalahan
praktis yang dihayati atau dialami oleh guru (pengajar, instruktur) dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari. Hal ini berarti bahwa PTK sebagai
practical inquiry memusatkan perhatiannya pada permasalahan yang
spesifik-kontekstual, sehingga tidak terlalu menghiraukan kerepresentatifan
sampel, karena tujuan PTK bukan untuk menemukan pengetahuan baru
yang dapat diberlakukan secara meluas (generalizable), tetapi untuk
memperbaiki masalah-masalah praktis (to improve practice here and now).
b. Self-reflective Inquiry. Penelitian PTK dilakukan melalui refleksi diri.
Berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan,
objek, atau orang lain sebagai responden, maka PTK mempersyaratkan guru
(instruktur) mengumpulkan data dari praktiknya sendiri melalui refleksi diri.
c. Penelitian dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah
kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan
interaksi.
d. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas
pembelajaran.
4. Manfaat PTK
a. Bagi Guru
1) Membantu guru memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran.
2) Membantu guru berkembang secara profesional.
3) Guru dapat meningkatkan rasa percaya dirinya
4) Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya.
b. Bagi Siswa
1) Meningkatkan mutu proses atau hasil belajar
2) Siswa dapat menjadikan guru sebagai model dalam bersikap kritis
terhadap hasil belajarnya.
c. Bagi Sekolah
Dapat mengembangkan mutu sekolah, karena adanya peningkatan
kualitas kinerja para guru di sekolah tersebut.
5. Langkah-Langkah (Tahapan) Penelitian
Penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem daur
dari berbagai kegiatan. Proses atau langkah-langkah PTK, menurut Raka Joni
(Tim Kemitraan IKIP Bandung dan Marilyn Jonhston, 1999) itu adalah sebagai
berikut:
a. Pengembangan fokus masalah penelitian
b. Perencanaan tindakan
c. Pelaksanaan tindakan dan observasi
d. Analisis dan refleksi
e. Perencanaan tindakan lanjutan.

https://ebekunt.files.wordpress.com/2009/04/metodologi-penelitian.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195905251984031-
NANDI_WARNANDI/PENELITIAN_PENDIDIKAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai