PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Walaupun telah banyak kemajuan dalam penatalaksanaannya, penyakit
jantungkoroner ( PJK ) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat yangcukup penting. Di Negara-negara maju dan beberapa Negara
berkembang sepertiIndonesia, PJK merupakan penyebab kematian utama. Di
Amerika Serikat didapatkan bahwa kurang lebih 50 % dari penderita PJK
mempunyai manifestasi awal AnginaPectoris Stabil ( APS ).
Jumlah pasti penderita angita pectoris ini sulit diketahui.Dilaporkan bahwa
penderita
per
100.000
penduduk.
Asosiasi
jantung
Amerika
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anfisma Jantung
Secara fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling vital
fungsinya dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan kata lain,
apabila fungsi jantung mengalami gangguan maka besar pengaruhnya
terhadap organ-organ tubuh lainya terutama ginjal dan otak. Karena fungsi
utama jantung adalah sebagai single pompa yang memompakan darah ke
seluruh tubuh untuk kepentingan metabolisme sel-sel demi kelangsungan
hidup. Untuk itu, siapapun orangnya sebelum belajar EKG harus menguasai
anatomi & fisiologi dengan baik dan benar.
Dalam topik anatomi & fisiologi jantung ini, saya akan menguraikan
dengan beberapa sub-topik di bawah ini :
1. Ukuran,Posisi atau letak Jantung
2. Lapisan Pembungkus Jantung
3. Lapisan Otot Jantung
4. Katup Jantung
5. Ruang Jantung
6. Arteri Koroner
7. Siklus Jantung
2.1.1
yang
melindungi
jantung
ketika
jantung
keras
dan
bagian
dinding
bersentuhan
dalam
sternum
langsung
dengan
rongga
thorax,
Visceral,
lapisan
perikardium
yang
tinggi
dari
tekanan
atrium
sehingga
menyebabkan
katup
2.4 JenisAnginaPectoris
Penggolongan anti angina dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Angina Klasik/ Angina Stabil/ Exertional/ Exercise-induced.
Angina adalah tipe yang paling umum dari angina. Angina
Klasik
terjadi
karena
adanya
sumbatan
anatomik
berupa
timbul
sewaktu
beristirahat
yang
mengakibatkan
menjaditestdiagnostikyangpalingakuratuntumenunjukankeberadaan
danluasnyapenyakitkoroner.Dalamprosedurinidigunakantabung
fleksible(kateter)yangpanjangdantipisuntukmelakukanmanuver
kedalamarteriyangterletakdilenganataupangkalpaha,kateteriniakan
dilewatkanlebihlanjutmelaluiarterikesalahsatudariduaarterikoroner
utama.Sebuahpewarnadisuntikanpadawaktuituuntukmembantu sinar x
melihat jantungdanarterilebihjelas.Banyaksinarxsingkatdibuat
untukmenciptakansebuah film yang mungkin dapat menyebabkan
3. Kombinasi keduanya
FARMAKODINAMIK
Khasiat farmakologi :
a. Dilatasi pembuluh darah dapat menyebabkan hipotensi
sinkop.
b. Relaksasi otot polos nitrat organik membentuk NO
menstimulasi guanilat siklase kadar siklik-GMP meningkat
relaksasi otot polos (vasodilatasi).
c. Menghilangkan nyeri dada bukan disebabkan vasodilatasi,
tetapi karena menurunya kerja jantung.
FARMAKOKINETIK
a. Metabolisme nitrat organik terjadi di hati.
b. Kadar puncak 4 menit setelah pemberian sublingual.
c. Ekskresi sebagian besar lewat ginjal.
SEDIAAN
1. Nitrat kerja singkat (serangan akut)
Sediaan sublingual (nitrogliserin, isosorbit dinitrat, eritritil
tetranitrat).
Amil nitrit inhalasi.
2. Nitrat kerja lama
Sediaan oral (nitrogliserin, isosorbit dinitrat, eritritil
tetranitrat, penta eritritol tetranitrat).
Nitrogliserin topikal (salep 2%, transdermal).
Nitrogliserin transmucosal/buccal.
Nitrogliserin infus intravena.
EFEK SAMPING
Efek samping yang ditimbulkan adalah sakit kepala, hipotensi, dan
meningkatnya daerah ischaemia.
INDIKASI
a. Angina pectoris
b. Gagal jantung kongestif
c. Infark jantung
NITROGLYCERIN
Nitroglycerin atau Glyceryl Trinitrate adalah sebuah
vasodilator yang mudah menguap, yang mengurangi angina
pectoris
dengan
cara
merangsang guanylate
cyclase
dan
ISOSORBID DINITRAT
Obat antiangina golongan nitrat ini langsung berkerja
merelaksasi otot polos pembuluh vena, tanpa bergantung pada
sistem persarafan miokardium. Dilatasi vena menyebabkan alir
balik vena berkurang sehingga mengurangi beban hulu jantung.
Dalam dosis terapi akan menurunkan tekanan sistolik,
diastolik dan tekanan darah arteri rata rata, terutama pada posisi
tegak. Obat ini dapat menyebabkan sakit kepala berdenyut, muka
merah, pusing, hipotensi postural (tekanan darah rendah), takikardi
(denyut nadi bertambah cepat).
Hati-hati penggunaan obat pada pasien dengan hepar atau
ginjal berat: hipotiroidisme (tiroid), manulnutrisi (diet yang tidak
baik), atau hipotermia (suhu tubuh kurang).
ini
mempengaruhi
efek
hormon
epinephrine
dan
FARMAKODINAMIK
Beta bloker menghambat efek obat adrenergik, baik NE dan epi
endogen maupun obat adrenergik eksogen.
Beta bloker kardioselektif artinya mempunyai afinitas yang lebih
besar terhadap reseptor beta-1 daripada beta-2.
Propanolol,
oksprenolol,
alprenolol,
asebutolol,
metoprolol,
FARMAKOKINETIK
Beta bloker larut lemak (propanolol, alprenolol, oksprenolol,
labetalol dan metoprolol) diabsorbsi baik (90%).
Beta bloker larut air (sotolol, nadolol, atenolol) kurang baik
absorbsinya.
Berdasarkan keselektifan terhadap jantung, -bloker dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu:
a.
1. Propanolol
2. Alprenolol
: tab 50 mg
3. Oksprenolol
4. Metoprolol
5. Bisoprolol: tab 5 mg
6. Asebutolol
: tab 40 dan 80 mg
ANTAGONIS/
CALCIUM
ENTRY
BLOCKER/
FARMAKODINAMIK
a. Ion ca diperlukan untuk kontraksi otot polos dan jantung.
b. Ca antagonis menghambat masuknya Ca kedalam membran sel
(sarkolema) kontraksi menurun.
FARMAKOKINETIK
Nifedipin, verapamil dan diltiazem mudah larut dalam lemak
mudah diabsorbsi pada pemberian per oral dan sublingual.
MEKANISME ANTIANGINA
Antagonis kalsium membrane dapat menimbulkan efek oleh
interaksinya dengan reseptor khas. Kerja utamanya adalah
menghambat pemasukan ion kalsium luar sel, melalui saluran
membrane kalsium, ke dalam sel. Karena ion kalsium mempunyai
peran penting dalam memelhara fungsi jantung dan jaringan otot
polos vascular.
Pengurangan kadar kalsium dalam sel jantung dan sel otot
polos vascular koroner akan menyebabkan vasodilatasi jaringan
tersebut. Akibatnya terjadi penurunan kecepatan denyut jantung,
penurunan kontraksi mikardial dan melam-batnya konduksi
atrioventrikular.
Mekanisme kerja yang lain adalah menghalangi secara selektif
penyebab vasokonstrksi, dengan merangsang postsinaptik reseptor
2 dalam buluh vascular atau secara langsung menunjukkan
efeknya pada jaringan miokardial.
DOSIS
Nifedipin (3x10-20mg),
Verapamil (3x80-120mg) dan
Diltiazem (3-4x60mg)
EFEK SAMPING
Efek samping yang ditimbulkan antara lain takikardia atau
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Angina pectoris ialah keadaan di mana pasien merasa sakit dada yang
kuat akibat dari penyakit jantung ischemic yang didefinisikan sebagai
kekurangan pengaliran darah dan oksigen ke myocardium jantung.
2. Fase kerja jantung terdiri atas :
a. Mid Diastole
b. Diastole Awal
c. Diastole Lanjut
d. Sistole Awal
e. Sistole Lanjut
3. Angina pectoris terbagi menjadi angina klasik/ angina stabil/ exertional/
exercise-induced, angina variant/ vasospastik/