PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sehingga tekanan sistolik> 140 mmHg
dan tekanan diastolik > 90 mmHg (Kee & Hayes).Tekanan Darah (TD) didistribusikan
terus menerus, tidak ada definisi absolut untuk hipertensi (Davey).Obat antihipertensi
adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tingggi hingga mencapai
tekanan darah normal.Semua obat antihipertensi bekerja pada satu atau lebih tempat
kontrol anatomis dan efek tersebut terjadi dengan mempengaruhi mekanisme normal
regulasi.
Hipertensi meyajikan satu problem unik dalam terapi. Hipertensi lazimnya merupakan
penyakit seumur hidup penyebab beragam gejala sehingga mencapai tahap lanjut. Untuk
mendapatkan pengobatan efektif, harus digunakan setiap hari obat yang mungkin mahal dan
sering menyebabkan efek samping. Oleh karena itu, para dokter harus menetapkan dengan
pasti bahwa hipertensi adalah menetap, memerlukan pengobatan dan harus mengeluarkan
penyebab hipertensi sekunder yang dapat dirawat dengan prosedur pembedahan definitif.
Pada hipertensi diperlukan pengobatan atau tidak dan obat mana yang digunakan
haruslah dipertimbangkan. Tingkat tekanan darah, umur dan jenis kelamin pasien, tingkat
keparahan kerusakan organ (jika ada) karena tekanan darah yang tinggi dan kemungkinan
adanya faktor-faktor risiko kardiovaskular, semua harus dipertimbangkan.
I.2 RumusanMasalah
1. Apa itu antihipertensi?
2. Apa itu Sistol dan Diastol?
3. Bagaimana klasifikasi Hipertensi?
4. Bagaimana Etiologi hipertensi?
5. Bagaimana patofisiologi hipetensi ?
6. Apa saja tanda dan gejala hipertensi ?
7. Apa saja Faktor-faktor penyebab hipertensi ?
8. Apa saja komplikasi hipertensi ?
9. Bagaimana manifestasi klinik hipertensi ?
.
I.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang antihipertensi
2. Mengetahui tentang sistol dan diastol
3. Mengetahui klasifikasi hipertensi
4. Mengetahui etiologi hipertensi
5. Mengetahui patofisiologi hipertensi
6. Mengetahuo tanda dan gejala hipertensi
7. Mengetahui faktor-faktor penyebab hipertensi
8. Mengetahui komplikasi hipertensi
9. Mengetahui manifestasi klinik hipertensi
BAB II
ISI
A.Pengertian
Anti hipertensi adalah obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Hipertensi
adalah suatu keadaan medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah melebihi
normal.Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sehingga tekanan sistolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg.
(Klasifikasi tekanan darah untuk usia 18 tahun atau lebih berdasarkan JNC VII, 2003)
Sistol adalah fase dalam siklus jantung ketika kontraksi ventrikel untuk memompa
darah ke dalam arteri. Diastol adalah fase rileks dari siklus jantung ketika seluruh jantung santai
dan darah mengalir ke bilik atas jantung. Fase sistolik dan diastolik siklus jantung diukur dalam
bentuk tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer (manual atau elektronik).
Sistol adalah fase dalam siklus jantung ketika kontraksi ventrikel untuk memompa
darah ke dalam arteri. Tekanan maksimum yang diberikan oleh darah pada dinding arteri pada
tahap ini disebut sebagai tekanan sistolik. Kata-kata sistolik berasal dari kata Yunani sistol
yang berarti menggambar bersama-sama. Hal ini biasanya diwakili dengan angka atas dalam
pembacaan tekanan darah. Ventrikel dalam keadaan kontraksi pada fase ini. Tekanan sistolik
normal adalah sekitar 120 mmHg dan normal berkisar antara 95-120 mm Hg. Tekanan sistolik
meningkat seiring bertambahnya usia saat dinding arteri mengeras karena arteriosklerosis.
Ketika tekanan sistolik berjalan di atas 140 mm Hg dianggap sebagai hipertensi atau tekanan
darah tinggi yang mengharuskan perhatian medis. Tekanan darah sistolik bervariasi sesuai
dengan umur, jenis kelamin, ritme sirkadian, stres, latihan fisik atau proses penyakit. Anak-
anak dan atlet memiliki tekanan darah yang lebih rendah sedangkan orang tua memiliki tekanan
darah yang lebih tinggi.
Diastol adalah fase rileks dari siklus jantung ketika seluruh jantung santai dan darah
mengalir ke bilik atas jantung. Selama ini juga ada darah dalam arteri. tekanan Minimum yang
diberikan oleh darah pada dinding arteri dikenal sebagai tekanan diastolik. Hal ini
dilambangkan dengan angka lebih kecil dari pembacaan tekanan darah. Kata diastolik berasal
dari kata Yunani diastole yang berarti menarik terpisah. Atrium dan ventrikel berada dalam
fase rileksasi. Tekanan diastolik normal adalah 80 mm Hg. 60-80 mm Hg adalah kisaran
normal tekanan darah diastolik. Ketika tekanan darah diastolik berjalan di atas 90 mm Hg
dianggap sebagai tekanan darah tinggi dan harus ditangani secara medis.
Fase sistolik dan diastolik siklus jantung diukur dalam bentuk tekanan darah dengan
menggunakan sphygmomanometer (manual atau elektronik). Tekanan darah biasanya diukur
pada siku pada tingkat arteri brakialis. Dalam kondisi tertentu dapat diukur pada pergelangan
tangan (arteri radial), belakang lutut (arteri poplitea) atau depan pergelangan kaki (arteri
dorsalis pedis). Tekanan darah adalah salah satu dari tanda-tanda vital yang terlihat selama
pemeriksaan fisik pasien apapun dan mencerminkan status jantung dan sistem peredaran darah
pada umumnya. Tekanan darah meningkat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
3. Klasifikasi hipertensi
a. Berdasarkan penyebab dikenal dua jenis hipertensi, yaitu
1) Hipertensi primer (esensial)
Adalah suatu peningkatan persisten tekanan arteri yang dihasilkan oleh
ketidakteraturan mekanisme kontrol homeostatik normal, Hipertensi ini tidak
diketahui penyebabnya dan mencakup + 90% dari kasus hipertensi (Wibowo,
1999).
2) Hipertensi sekunder
Adalah hipertensi persisten akibat kelainan dasar kedua selain hipertensi
esensial. Hipertensi ini penyebabnya diketahui dan ini menyangkut + 10% dari
kasus-kasus hipertensi. (Wibowo, 1999).
b. Berdasarkan bentuk hipertensi, yaitu
1) Hipertensi diastolik (diastolic hypertension)
Peningkatan tekanan diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik.
Biasanya ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda.
2) Hipertensi campuran (sistol dan diastol yang meninggi)
Peningkatan tekanan darah pada sistol dan diastol.
3) Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension)
Peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik.
Umumnya ditemukan pada usia lanjut.
(Ismudiati, 2003)
3. Kategori hipertensi
WHO membagi hipertensi sebagai berikut:
Tabel 2.1
Klasifikasi Tekanan Darah Menurut WHO
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal 140 90
Borderline 140-159 90-94
Hipertensi definitif 160 95
Hipertensi ringan 160-179 95-140
(Ismudiati, 2003)
JNC/ DETH membuat klasifikasi sebagai berikut:
Tabel 2.2
Klasifikasi Tekanan Darah Usia >18 Tahun
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal <130 <85
Normal tinggi 130-139 85-89
Hipertensi: 140-159 90-99
Stadium 1 160-179 100-109
Stadium 2 180-209 110-119
Stadium 3 >210 >120
Stadium 4
(Ismudiati, 2003)
4. Etiologi hipertensi
Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah
yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti perdarahan,
eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema
pupil (edema pada diskus optikus).
a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
peningkatan tekanan darah intrakranial,
c. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat
Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka
merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal
dan lain-lain (Novianti, 2006)
Semua pasien prehipertensi dan hipertensi sebaiknya melakukan modifikasi gaya hidup.
Modifikasi gaya hidup selain akan membantu menurunkan tekanan sistolik darah juga
akan membantu menghambat perkembangan hipertensi untuk tidak mengakibatkan
kerusakan/komplikasi pada organ-organ. JNC71 merekomendasikan modifikasi gaya
hidup yang telah terbukti mampu menurunkan tekanan sistolik darah sebagai berikut:
1. Mengurangi bobot badan pada penderita obesitas dan mempertahankan agar
indeks massa tubuh berkisar antara 18,5-24,9 kg/m2
2. Melakukan diet terkontrol dengan mengkonsumsi cukup buah-buahan dan
sayur, rendah lemak, dan mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak total
3. Melakukan aktivitas olahraga secara teratur minimal 30 menit/hari
4. Mengurangi/menghindari konsumsi alkohol
Disamping itu diet dengan asupan rendah garam (natrium) juga terbukti efektif
membantu mengontrol peningkatan tekanan darah, selain itu juga harus menghentikan
kebiasaan merokok.
Terapi Farmakologis
Pada sebagian besar pasien terapi hipertensi esensial adalah dengan menggunakan
diuretik golongan tiazid sebagai terapi pilihan pertama. Diurretik tiazid diantaranya:
hidroklorotiazid (HCT), klortalidon, indapamid, dan metolazon. Sebagaimana
direkomendasikan oleh JNC7, bagi pasien hipertensi esensial tanpa diagnosa penyerta.
Meskipun diuretik juga sering digunakan dalam kombinasi dengan agen antihipertensi
lainnya.
III.1 Kesimpulan
Anti hipertensi adalah obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Hipertensi
adalah suatu keadaan medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah melebihi
normal.Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sehingga tekanan sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg.
Sistol adalah fase dalam siklus jantung ketika kontraksi ventrikel untuk memompa
darah ke dalam arteri. Diastol adalah fase rileks dari siklus jantung ketika seluruh
jantung santai dan darah mengalir ke bilik atas jantung. Fase sistolik dan diastolik
siklus jantung diukur dalam bentuk tekanan darah dengan menggunakan
sphygmomanometer (manual atau elektronik).
Klasifikasi hipertensi
a. Berdasarkan penyebab dikenal dua jenis hipertensi, yaitu
1) Hipertensi primer (esensial)
2) Hipertensi sekunder
b. Berdasarkan bentuk hipertensi, yaitu
1) Hipertensi diastolik (diastolic hypertension)
2) Hipertensi campuran (sistol dan diastol yang meninggi)
3) Hipertensi sistolik
Faktor-faktor resiko hipertensi:
1. Usai
2. Jenis kelamin
3. Obesitas
4. Riwayat keluarga
5. Komsumsi garam dapus
6. Olahraga
7. Merokok
8. Stress
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat serta karunianyalah sehingga makalah yang berjudul ANTIHIPERTENSI ini dapat
selesai tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan makalah ini kami mendapat banyak hambatan dan kesulitan, namun
demi terwujudnya makalah ini kami melakukan berbagai upaya dan tidak terlepas juga dari
bantuan orang-orang yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah
ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung selesainya makalah ini. kami menyadari bahwa tiada gading yang tak retak,
sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
PENYUSUN
MAKALAH TENTANG
ANTIHIPERTENSI
DISUSUN OLEH :