Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SISTEM INTEGUMEN

Dosen Pengampu :

Erik Perdana Putra, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Esy Puspita Sari

2. Ineke anggraini

3. Pajri Rondoni

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta Hidayah Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Sistem
Integumen” tepat waktu kemudian Shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan pedomana hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia di
program studi pendidikan Universitas IAIN Bengkulu. Selanjutnya penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Erik Perdana Putra, M.Pd. selaku dosen
pebimbing mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia yang senantiasa membimbing kami
tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah memberikan
bantuan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu kami megharapkan kritik saran yang konstruktif dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu , Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Cover ..............................................................................................................i
Kata Pengantar............................................................................................ ii
Daftar Isi .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1
1.1.Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah ..........................................................................................2
1.3.Tujuan Penulisan ...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................3
2.1.Pengertian Sistem Integumen ........................................................................3
2.2.Anatomi Sistem Integumen Pada Manusia ....................................................4
2.3.Fisiologi Sistem Integumen Pada Manusia.....................................................8
2.4.Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia ..............................................11
BAB III PENUTUP.....................................................................................21
3.1.Kesimpulan ..................................................................................................21
3.2.Saran.............................................................................................................21
Daftar Pustaka............................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang


        Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem
ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,  kelenjar (keringat dan
sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan
eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ
yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi,
menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan
homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan
keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap
bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan
perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam
hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.
Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh
darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yang menutupi,
kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan
ikat (dermis) dan lapisan yang mendasari (hypodermis atau subcutis).
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen.
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terluar. Rambut muncul dari
epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah
dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan
kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku
berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama
dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.

           
1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini antara lain:
1). Apa pengertian dari Sistem Integumen ?
2). Bagaimana Anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia?
3). Bagaimana Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia?
4). Apa sajakah gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia ?

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1). Mampu menjelaskan pengertian dari Sistem Integumen.
2). Mampu menjelaskan anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia.
3). Mampu menjelaskan Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia.
4). Mampu menyebutkan gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Integumen


Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luar.
Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,  kelenjar (keringat
dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau
lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin
“integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada
sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak
luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-
repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar
tubuh dengan dalam tubuh).
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total
berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam
mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-
agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga
akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran
(vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga
memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit
membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan
luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.

2.2 Anatomi Sistem Integumen pada Manusia


Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
2.2.1        Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer).
Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada
kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal
(kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak
tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas
lapisan:

1. Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses


melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit
menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon
hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone,
MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam
produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin,
semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian
kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu)
mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal
bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat.
Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit  akan
tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap
cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran
cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
2.   Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang
merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada
sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam
imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis.
Sel Langerhans mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan
membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab
mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans
secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya
hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah
kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan
rangsang simpatis.  Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi
kemampuannya mencegah kanker.
3. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan
fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
4. Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini
akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan
paling luar hingga paling dalam  sebagai berikut:

a. Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma
yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin
berubah menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan
retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area
yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar, terutama pada
tangan dan kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas
beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
b. Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang
homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari
protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini
banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki.
c. Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula
lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai
penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek
pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma
berbutir kasar serta mukosa tidak punya lapisan inti.
d. Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada
lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop
tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan
terlihat saling berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril
sebagaiintercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen
ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan
melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di
daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
e.    Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis,
tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam
sitoplasmanya terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.

2.2.2        Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai
“True Skin” karena  95%  dermis membentuk ketebalan kulit. Terdiri atas jaringan ikat
yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis.
Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau
dermis  menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar
keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan
getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini elastis dan
tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar.
Sebasea, folikel jaringan rambut dan pembuluh darah yang juga merupakan penyedia
nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun
utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan
memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi
bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung.
Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare
dan stratum reticular.

1. Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan
leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada
langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat
menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat.
Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat
dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan
oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit
menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai
pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta
kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.
2. Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan
ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin,
retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas).
Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan retikularis yang
terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar
sebaseus. Komponen dari lapisan ini berisi banyak struktur  khusus yang
melaksanakan fungsi kulit terdiri dari :
a)    Kelenjar sebaceous / sebasea (kelenjar lemak)
Menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida
bertujuan untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut
yang mengandung banyak lipid. pada orang yang jenis kulit berminyak maka sel
kelenjar sebaseanyalebih aktif memproduksi minyak, dan bila lapisan kulitnya
tertutup oleh kotoran,debuatau kosmetik menyebabkan sumbatan kelenjar
sehingga terjadi pembengkakan. Pada gambar dibawah terlihat kelenjar sebasea
yang berwarna kuning dan disebelah kanannya terdapat kelenjar keringat.

b)   Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat 


Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat
keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang
bekerja dalamr u a n g a n mengekskresikan 200 mL keringat
t a m b a h a n , d a n b a g i o r a n g y a n g a k t i f    jumlahnya lebih banyak lagi.
Selain mengeluarkan air dan panas, keringat jugamerupakan sarana untuk
mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekulorganik hasil
pemecahan protein yaitu amoniak dan urea. Terdapat dua jenis
kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.
c)      Pembuluh darah
 Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah yang
memberi nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin, oksigen maupun zat-zat
penting lainnya untuk metabolisme sel kulit, selain itu pembuluh darah
juga bertugas mengatur suhu tubuh melalui mekanisme proses pelebaran atau
dilatasi pembuluh darah.Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan
tepat di bawah dermis. Arterimembentuk anyaman yang disebut
retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah di  jaringan subkutan, tepat di
bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke superficial danke dalam. Fungsi
vaskularisasi yang ke dalam ini adalah untuk memelihara jaringan lemak
dan folikel rambut.Cabang yang menembus stratum reticulare, memberi cabangke
folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.
d)     S e r a t e l a s t i n d a n k o l a g e n
Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu, dan pekerjaan
ini dilakukan oleh sejenis protein yang ulet yang dinamakan kolagen. Kolagen
merupakan komponen jaringan ikat yang utama dan dapat ditemukan pada
berbagai jenis jaringanserta bagian tubuh yang harus diikat menjadi satu.
Protein ini dihasilkan oleh sel-seldalam jaringan ikat yang dinamakan
fibroblast. Kolagen diproduksi dalam bentuk  serabut yang menyusun
dirinya dengan berbagai cara untuk memenuhi berbagai fungsiy a n g s p e s i f i k .
Pada kulit serabut kolagen tersusun dengan pola rata yang saling menyilang.
  Kolagen bekerja bersama serabut protein lainnya yang
dinamakan elastin yangm e m b e r i k a n e l a s t i s i t a s p a d a k u l i t . Kedua
tipe serabut ini secara bersama-sama menentukan derajat kelenturan dan tonus
pada kulit. Perbedaan serat E l a s t i n d a n kolagen, adalah serat elastin yang
membuat kulit menjadi elastin dan lentur sementara kolagen yang memperkuat
jaring-jaring serat tersebut. Serat elastin dan kolagen itusendiri akan
berkurang produksinya karena penuaan sehingga kulit mengalami kehilangan
kekencangan dan elastisitas kulit.
e)      Syaraf nyeri dan reseptor sentuh
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal
dan permukaan yang terdiri dari saraf-saraf motorik dan saraf sensorik. Ujung
saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada
kulit, sedangkan saraf sensorik   berguna untuk menerima rangsangan yang
terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung- ujung , saraf sensorik ini
membentuk bermacam-macam kegiatan u n t u k   menerima rangsangan.
3)    Subkutan atau Hipodermis
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan
getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula
yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang
menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur
internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe,
saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari
pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah
kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh
bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan
dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di
daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja
liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya
berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta
makin kehilangan kontur.

2.2.3        Skin Appendages atau /Struktur asesoris kulit


Skin Appendages/adnexa kulit merupakan struktur tambahan kulit.
Derivat kulit berasal dari epidermis, terdiri dari kelenjar sudorifera, kelompok
sebasea, rambut dan folikelrambut serta kuku. Nama lainnya appendages kulit /
adneksa kulit / struktur tambahan kulit.
1)      Rambut dan folikel rambut
Rambut terdiri dari batang yang trletak diatas permukaan kulit dan akar
rambut yang terletak di dalam kulit. Folikel rambut merupakan jaringan yang
meliputi akar rambut. Rambut terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan
kortex s e r t a kutikula yang terdiri dari keratin keras.
a.       Medula merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami
keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel
kadang-kadangterdapat udara / cairan. Bagian ini tak terdapat pada rambut
tipis / halus. 
b.      Kortex merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk
runcing,yang mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.
c.       Kutikula merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng
yang mengalamikeratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti
genting, terdiri dari 1-3lapis sel-sel yang sebagian mengalami kretinisme.
Folikel rambut terdiri dari kompnen dermis dan epidermis. Pada dasarnya
folikelrambut bagian dermis terlihat menonjol, disebut papila yang terdiri
dari : jaringan ikat, pembuluh darah dan sel-sel saraf. Bagian luar papila diliputi
sel-sel epitel yang disebutgerminal matri, dan ujung folikel rambut tampak
membesar. Sel-sel germinal matrik  ( p u n c a k papila) berproliferasi
membentuk rambut yang dapat tumbuh terus. B a g i a n sentral Germinal Matrik
(puncak papila) membentuk bagian medula rambut dan kortex. Bagian
perifer membentuk selubung akar rambut yaitu selubung akar dalam dan
selubungakar luar. Selubung akar dalam hanya pada bagian bawah folikel, terdiri
dari 3 lapisan yaitu lapisan kutikula merupakan lapisan dalam, dekat kutikula dari
kortek rambut terdiridari sel-sel pipih. Lapisan Husley, merupakan lapisan tengah
dan Lapisan Henle yaitulapisan luar, terdiri dari 1 lapis sel yang seluruhnya
mengalami keratinisasi. S e l - s e l selubung akar dalam mempunyai keratohialin
yang bersifat asidofil dan disebut granulatrichohyalin, yang dengan H.E. tampak
kemerahan.

2)      Kuku
Kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di
bawahnyamenjadi dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit oleh
lipatan kulityang merupakan dinding kuku. Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis
yang menyatuerat dan tidak mengelupas. Badan kuku berwarna bening sehingga
kelihatan kemerahankarena ada pembuluh kapiler darah di dalam dasr kuku.Sel-sel
stratum korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng kukusebgai
epikondrium atau kutikula. Kuku tumbuh dari akarnya yang terletak di
bawahlapisan tipis kulit yang dinamakan kutikula. Pertumbuhan kuku berlangsung
sepanjanghidup dengan pertumbuhan rata-rata 0,1 mm/hari. Pembaruan total kuku
jaringan tanganmemerlukan waktu sekitar 170 hari, sedangkan kaki sekitar 12 – 18
bulan. Bagian darikuku, terdiri dari, ujung kuku atas ujung batas, badan
kuku yang merupakan bagianyang besar. dan akar kuku (radik).

2.2.4        Warna Kulit


Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat,
kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika
dirawat dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit
terutama ditentukan oleh :
1.      Oxyhemoglobin yang berwarna merah
2.      Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
3.      Melanin yang berwarna coklat
4.      Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
5.      Lapisanstratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-
abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan
warnakulit adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit
ditentukan oleh faktor-faktor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari
tirosin sejenis asam aminodan dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir
melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses ini perlu adanya e n z i m Tirosinase
dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu
yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultraviolet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi
pigmen melanin ini akan menentukan variasi w a r n a kulit berbagai golongan ras
atau bangsa di dunia. Proses pembentukan p i g m e n melanin kulit terjadi pada butir-
butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit yangterdapat di antara sel-sel
basal keratinosit di dalam lapisan benih.

2.3      Fisiologi Sistem Integumen pada Manusia


Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga
homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi,
absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan
pembentukan vitamin D.
2.3.1        Fungsi proteksi
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu
berikut:
a.       Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat
kimia.Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat
seperti batu bata di permukaan kulit. 
b.      Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan
dehidrasi. selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh
melalui kulit.
c.       Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut
darikekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh
bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi
keringat, akanmenghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu
menghambat pertumbuhan mikroba.
d.      Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada
stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di
sekitarnya. Pigmenini bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari,
sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi
gangguan pada proteksi oleh melanin,maka dapat timbul keganasan.
e.       Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang
pertamaadalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap
mikroba. Kemudianada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba
yang masuk melewati keratindan sel Langerhans.
2.3.2        Fungsi absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid
sepertivitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida.
Permeabilitaskulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan
kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu beberapa material
toksik dapat diserap sepertiaseton,dan merkuri. Beberapa obat juga dirancang
untuk larut lemak, sepertikortison, sehingga mampu berpenetrasi ke kulit dan
melepaskan antihistamin di tempat  peradangan. Kemampuan absorpsi kulit
dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan
jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau
melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis
daripada yang melalui muara kelenjar.
2.3.3        Fungsi Ekskresi
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar
eksokrinnya, yaitukelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
2.3.4        Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.
Terhadaprangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan
subkutis.Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di
dermis, badantaktil Meissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan,
demikian pula badanMerkel Ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan
terhadap tekanan diperankanoleh badan Paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik
tersebut lebih banyak jumlahnyadi daerah yang erotik.
2.3.5        Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi) melalui dua cara:  pengeluaran keringat dan menyesuaikan
aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saatsuhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan
keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar  pembuluh darah (vasodilatasi)
sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh.Sebaliknya, pada saat suhu rendah,
tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat danmempersempit pembuluh
darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran  panas oleh tubuh.
2.3.6       Fungsi pembentukan vitamin D
Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7
dihidroksi kolesteroldengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal
lalu memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D
yang aktif. Calcitriol adalah hormonyang berperan dalam mengabsorpsi
kalsium makanan dari traktus gastrointestinal kedalam pembuluh darah. Walaupun
tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri,namun belum memenuhi kebutuhan
tubuh secara keseluruhan sehingga pemberianvitamin D sistemik masih tetap
diperlukan. Pada manusia kulit dapat pulamengekspresikan emosi karena adanya
pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-ototdi bawah kulit.
2.4      Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia
Macam-macam Gangguan system integumen pada manusia
1.    Kanker Kulit

Penyebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol
didalam jaringan kulit. jika tidak diobati, sel sel aknker ini akan menyebar ke
organ lain seperti kelenjar getah bening, tulang, jaringan lunak, dan lain lain.
kanker kulit adalah jenis kanker yang paling dominan didunia. Di Amerika kanker
kulit diderita oleh 1 dari 5 orang dengan prevalensi sekitar 20% menurut Yayasan
Kanker Kulit.
2. Penyakit Lupus
Penyebab Lupus adalah penyakit autoimmune atau kekebalan tubuh yang
terganggu yang diderita lebih dari 1.5 juta rakyat Amerika. Normalnya sistem
kekebalan tubuh akan menjaga tubuh dari gangguan penyakit, virus, bakteri dan
bentuk lain yang berbahaya. Dalam hal penyakit lupus, sistem kekebalan tubuh
salah mengidentifikasi bahaya dan sebaliknya menyerang sel tubuh yang sehat dan
merusak jaringan lunak seperti kulit dan organ lainnya. Penyakit lupus dapat
menimbulkan masalah lanjutan pada ginjal, sistem saraf, jaringan darah dan kulit.
3.      Rubeola atau Penyakit Campak
Penyebab rubeola adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang
berkembang dalam sel di daerah tenggorokan dan paru paru. Rubeola sangatlah
menular, dan cepat menyebab melalui media udara ketika penderita rubeola
batuk atau bersin. Orang yang menderita Rubeola akan merasakan demam,
batuk, hidung berair, dan ruam ruam pada kulit sebagai puncak dari penyakit
Rubeola. Jika tidak dirawat dapat menyebabkan komplikasi seperti radang
infeksi telinga, pneunomia dan encephalitis (pembengkakan otak).

4.      Jerawat

.
Penyebab penyakit jerawat adalah terhalangnya pori pori pada tubuh oleh
minyak, kulit mati, dan atau bakteri. Setiap pori-pori di kulit kita terdapat folikel,
folikel ini terbuat dari rambut dan kelenjar minyak. Kelenjar minyak
mengeluarkan sebum, yang berjalan melewati rambut/bulu, keluar melalui pori
pori dan berakhir di kulit. Sebum membuat kulit lembab dan lembut, jika anda
menderita penyakit Jerawat, mungkin saja terjadi gangguan pada proses ini.
Hal hal yang paling sering menyebabkan jeawat adalah
         Terlalu banyak sebum yang dihasilkan kelenjar minyak kulit
         sel kulit mati yang bertumpuk di pori pori
         bakteri telah tumbuh berkembang di pori pori
5. Hemangioma
Hemangioma adalah pertumbuhan daging atau kulit tetapi bukan kanker
yang tumbuh karena pertumbuhan jaringan darah abnormal. HEmangioma
biasanya ditemukan dalam lapisan dari organ dalam - biasanya hati-. Karena
Hemangioma tidak disebabkan faktor luar, biasanya orang menderita atau
Hemangioma berkembang sebelum orang lahir, ketika mereka masih didalam
kandungan. Hemangioma didalam hati biasanya tidak menyebabkan kelainan.
Biasanya juga tidak terdeteksi sebelum anda memeriksakan diri dan biasanya
pemeriksaan yang tidak terkait sama sekali dengan Hemangioma.
6. Cold Sore (Herpes Simplex Virus)
Cold sores adalah keadaan kulit melepuh berentuk bulat berisi cairan yang
biasanya tumbuh disekitar mulut atau sekitar wajah. Terkadang lepuhan juga
muncul di jari, hidung atau didalam mulut, tetapi itu jarang terjadi. Biasanya
Cold Sore disebabkan oleh virus Herpes, dan tidak ada pengobatan untuk
penyakit ini selain mengobati atau membasmi herpes tersebut. Terkadang
penyakit ini akan kambuh tanpa tanda-tanda, dan berhati-hatilah karena cairan
didalam cold sore tersebut sangat mudah menular.

7.      Psoriasis

penyakit psoriasis adalah kondisi gangguan kulit kronis yang ditandai


dengan bercak merah terkadang menyerupai sisik pada kulit. Psoriasis dapat
terlihat berbeda tergantung dimana dan jenis apa yang menyerang Anda. Jika
anda memiliki gejala seperti Psoriasis, lihatlah gambar dibawah ini untuk lebih
mengerti apakah itu Psoriasis Scalp, Psoriasis Guttate atau Psoriasis Plaque atau
apakah itu Eczema (Eksim)? karena memang gejala dan penampakanna mirip
dengan eksim. Jika anda mengerti jenis Psoriasis mana yang menyerang anda
maka anda akan lebih mudah untuk mengobatinya.

8.      Rosacea

Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang menyerang lebih dari 16 juta
warga Amerika. Penyebab Rosacea masih tidak diketahui dan juga tidak ada
obatnya. Namun ilmuwan belakangan ini mampu mengembangkan jenis
perawatan yang dapat menekan gejala - gejala yang ditimbulkan oleh penyakit
Rosacea.
Terdapat 4 jenis Rosacea, setiap jenisnya membawa gejala sendiri.
Kemungkinan dalam 1 Individu dapat diserang oleh lebih dari 1 jenis Rosacea.
Ciri khas Rosacea adalah lingkaran kecil berwarna merah berisi nanah yang
tumbuh pada kulit. Biasanya Rosacea hanya tumbuh pada bagian hidung, pipi
dan kening. Rosacea dapat menghilang dan timbul dengan sendirinya, biasanya
memiliki siklus. Jadi ketika anda menderita penyakit ini, bisa saja gejala2xnya
akan hilang namun akan muncul kembali di masa yang akan datang.
9.      Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic)

Eksim Seborrheic adalah suatu kondisi kulit. Juga dikenal dengan sebutan
Dermatitis Seborrheic. Ketika bayi menderita penyakit ini disebut juga cradle
cap. Terdapat 2 penyebab penyakit Eksim Seborrheic, yaitu pertama adalah
produksi minyak sebum pada kulit yang berlebihan, dan kedua adalah jamur
yang disebut Malassezia. Biasana ditemukan didalam kelenjar minyak kulit dan
dipercaya sebagai penyebab iritasi. Walaupun tidak terdapat obat untuk penyakit
ini, tetapi kita dapat mengenali dan mempelajari penyebab dan pemicu penyakit
Eksim ini dan mengembangkan cara untuk menghindarinya, seperti menjaga
kesehatan tubuh khususnya kulit secara teratur dan benar.

10.  Hives / Urticaria (Gatal Alergi)

Hives, Urticaria, gatal karena alergi adalah perasaan gatal disertai


timbulnya benjolan-benjolan kecil pada kulit. Biasanya berwarna merah dan
sakit ketika disentuh. Pada kebanyakan kasus, urticaria disebabkan oleh reaksi
terhadap pengobatan dan atau reaksi alergi terhadap benda yang menyebabkan
iritasi.
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar
keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu.Anatomi Sistem Integumen pada Manusia
kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu : Epidermis, Dermis, Skin Appendages atau
/Struktur asesoris kulit dan Warna Kulit.
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis
tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi : fungsi proteksi, absorpsi,
ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.
Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia diantaranya yaitu Kanker kulit,
penyakit pupus, Rubeola atau Penyakit campak, Jerawat, Hemangioma, Cold Sore
(Herpes Simplex Virus) , Psoriacis, Rosacea, Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic),
dan Hives / Urticaria (Gatal Alergi).

3.2 Saran
Makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem Integumen sehingga
masih diperlukan referensi-referensi lain dalam menyusun makalah maupun pembuatan
tugas.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2016.Kelenjar Pada Kulit. http://www.scribd.com/doc/52471266/8/Kelenjar-


pada-kulit. ( Diakses 15 September 2017)
Anonim.2015. Anatomi dan Fisiologi Sistem
Integumen.http://www.docstoc.com/docs/58180799/Anatomi-dan-fisiologi-sistem-
integumen-(kulit). (Diakses 15 September 2017)
Ethel, Sloane.2003. Anatomi dan fisiologi untuk pemula..Jakarta : Buku Kedokteran
EGC                                                
Guyton, Hall.2012.Buku ajar fisiologi kedokteran.Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai