Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

GERAK DAN PERUBAHAN

Dosen pengampuh: Prisma Gita Azwar M.Pd Si


Disusun Oleh:
1. Reza Ayunani
2. Ineke anggraini
3. Abdul khodir zailani

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
PRODI ILMU PENGETAHUAN ALAM
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah “Gerak dan Perubahan”. Penulisan
makalah ini adalah salah satu tugas berkelompok di Fakultas Tarbiyah Dan TadrisInstitut
Agama Islam Negeri Bengkulu.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatkan akan kemampuan yang penulis
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnakan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapakan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang telah bekerja sama dalam membantu saya untuk
menyelesaikan makalah ini terutama kepada Ibu Prisma Gita Azwar M.Pd Si selaku dosen
pengampuh. Kami berharap semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.

Musi Rawas, 13 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan masalah......................................................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................................................6
A. Besaran-Besaran Gerak Melingkar.............................................................................................6
B. Analisis Gerak Benda dengan Hukum......................................................................................10
C. Gaya Pegas...............................................................................................................................14
D. Usaha dan Energi.....................................................................................................................19
BAB III.............................................................................................................................................28
PENUTUP........................................................................................................................................28
A. Kesimpulan..................................................................................................................................28
B.Saran............................................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................30
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Gerak melingkar adalah suatu benda yang membentuk lintasan berupa lingkaran
mengelilingi suatu titik tetap Agar suatu benda dapat bergerak melingkar Ia membutuhkan
adanya gaya yang yang selalu membelokkannya menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya ini
dinamakan sentri petal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu
gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang besarnya tetap
dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar menempuh
lintasan berbentuk lingkaran.

Elastisitas merupakan salah satu sifat mekanik bahan yang dapat menunjukkan
kekuatan, ketahanan dan kekakuan bahan tersebut terhadap gaya yang dikenakan padanya.
Pada gaya pegas terdapa gaya yang mempengaruhinya dianteanta adalah hukum hooke.
Adanya pegas mempermudahkan kehidupan manusia.

Beberapa masalah terkadang lebih sulit dari apa yang terlihat. Seperti anda mencoba
untuk mencari laju anak panah yang baru dilepaskan dari anak busurnya. Anada
menggunakan hukum Newton dan segala teknik penyelesaian soal yang pernah kita pelajari.
Lalu kamu menemukan kesulitan.setelah pemanah melepaskan anak panah, tali busur
memberi gaya yang berubah-ubah yang bergantung pada posisi busur. Akibatnya metode
sederhana yang kita pelajari tidak cukup untuk menghitung lajunya. Jangan takut, karena
masih ada metode lain untuk menyelesaikan masalah tersebut. Metode baru yang akan kita
lihat itu menggunakan ide kerja dan energi. Kita akan menggunakan konsep energi untuk
mempelajari rentang fenomena fisik yang sangat luas. Kita akan mengembangkan konsep
kerja dan energi kinetik untuk memahami konsep umum mengenai energi dan kita akan
melihat bagaimana kekekalan energi muncul.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu gerak melingkar?
2. Apa saja jenis gerak melingkar?
3. Bagaimana cara menyelesaikan persoalan gerak melingkar tersebut?
4. Apa itu gaya pegas?
5. Apa saja benda yang memiliki gaya pegas?
6. Bagaimana konstanta pegas ?
7. Bagaimana susunan pegas seri dan pegas pararel ?

C. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk menyelesaikan rumus masalah yang ada dimakalah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Besaran-Besaran Gerak Melingkar


Besaran- besaran yang mendeskripsikan suatu gerak melingkar adalah θ,ωdan ∝ atau
berturut-turut berarti sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut.

Besaran gerak lurus dan melingkar

Turunan dan Integral

Seperti halnya kembarannya dalam gerak linier, besaran-besaran gerak melingkar pun
memiliki hubungan satu sama lain melalui proses integrasi dan diferensiasi.

Gerak melingkar beraturan


Gerak melingkar beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar kecepatan
sudutω tetap. Besar kecepatan sudut diperoleh dengan membagi kecepatan tangensial
dengan jari jari lintasan R

Hubungan antara besaran linier dan anguler

Dengan menggunakan pesamaan parametrik, telah dibatasi bahwa besaan linier yang
digunakan hanyalah besaran tangensial atau hanya komponen vektor pada arah angular,
yang bearti tidak ada komponen vekto dalam arah radial. Dengan batasan ini hubungan
antara besaran linier( tangensial) dan angular dapat dengan mudah diturunkan.

Kecepatan tangensial dan kecepatan sudut

Kecepatan linier total dapat diperoleh melalui

Dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka

Percepatan tangensial dan kecepatan sudut


Dengan cara yang sama dengan sebelumnya, percepatan linier total dapat diperoleh
melalui

Dan karena batasan implementasi persamaan parametk pada gerak melingkar, maka

Kecepatan sudut tidak tetap

Persamaan parametic dapat digunakan apabila gerak melingkar merupakan GMBB, atau
bukan lagi GMB dengan terdapatnya kecepatan sudut yang berubah beraturan (atau adanya
percepatan sudut). Langkah-langkah yang sama dapat dilakukan, akan tetapi perlu diingat
bahwa

Persamaan parametrik diatas, dapat dituliskan dalambentuk lebih umum, yaitu :


Dimana θ ¿ θ(t ) adalah sudut yang dilampaui dalam suatu kurun waktu. Seperti telah
disebutkan diatas mengenai hubungan antara θ,ω dan ∝ melalui proses integritas dan
diferensiasi, maka dalam kasus GMBB hubungan-hubungan tersebut mutlak diperlukan.

Kecepatan sudut

Dengan menggunakan antara rantai dalam melakukan diferensiasi posisi dari persamaan
parametrik terhadap waktu diperoleh

sama dengan kasus pada GMB

percepatan total

Diferensiasi lebih lanjut tehadap waktu pada kecepatan linier dapat memberikan yang
dapat disederhanakan menjadi selanjutnya yang umumnya dituliskan dengan yang
merupakan pecepatan sudut dan yang merupakan percepatan sentripetal. Suku sentripetal
ini muncul karena benda harus dibelokkan atau kecepatannya harus diubah sehingga
begerak mengikuti lintasan lingkaran.

Gerak Berubah Beraturan


Gerak melingkar dapat dipandang sebagai gerak berubah beraturan. Bedakan dengan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Konsep kecepatan yang berubah kadang hanya
dipahami dalam perubahan besarnya, dalam gerak melingkar beraturan (GMB) besarnya
kecepatan adalah tetap, akan tetapi arahnya yang berubah dengan beraturan, bandingkan
dengan GLBB yang arahnya tetap akan tetapi besarnya kecepatan berubah beraturan.

Gerak berubah beraturan


Kecepatan GLBB GMB
Besar Berubah Tetap
Arah Tetap Berubah

B. Analisis Gerak Benda dengan Hukum


Hukum Newton I tentang gerak menyebutkan “Setiap benda akan diam atau bergerak
lurus beraturan jika resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.”
Teori tersebut juga menyebutkan bahwa setiap benda bersifat lembam. Benda diam akan
tetap diam dan ketika benda bergerak cenderung bergerak.

Hukum Newton Pada Gerak Benda yang Dihubungkan Katrol, Contoh Soal dan
Pembahasan Untuk bisa memahami penerapan hukum Newton pada gerak benda-benda
yang dihubungkan tali melalui katrol secara mudah, ada baiknya kalian pelajari lebih dahulu
mengenai penerapan hukum Newton pada gerak dua benda yang dihubungkan tali di bidang
datar. Konsep gerak benda pada sistem katrol pada dasarnya sama dengan konsep gerak
benda yang dihubungkan tali di bidang datar. Agar lebih paham, coba kalian perhatikan
gambar berikut. penerapan hukum newton pada gerak benda yang dihubungkan dengan
katrol (menentukan rumus percepatan dan gaya tegangan tali)

Dua buah balok 1 dan 2 yang dihubungkan dengan seutas tali melalui sebuah katrol
yang licin dan massanya diabaikan. Apabila massa balok 2 lebih besar dari massa benda 1
(m2 > m1) maka balok 1 akan bergerak naik dan balok 2 akan bergerak turun dengan
percepatan masing-masing balok adalah sama yaitu sebesar a.

Dalam menentukan persamaan gerak berdasarkan Hukum II Newton, kita pilih gaya-
gaya yang searah dengan perpindahan benda diberi tanda positif (+) sedangkan gaya-gaya
yang berlawanan arah dengan perpindahan benda diberi tanda negatif (–). Benda (balok) 1
bergerak naik maka perpindahannya ke atas sehingga gaya-gaya yang arahnya ke atas
berharga positif dan gaya-gaya yang arahnya ke bawah berharga negatif.

Untuk benda 2 yang bergerak turun, perpindahan benda tersebut adalah ke bawah
sehingga gaya-gaya yang arahnya ke bawah berharga positif dan gaya-gaya yang arahnya ke
atas berharga negatif. Dengan demikian, resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda 1 dan
benda 2 menurut hukum Newton adalah sebagai berikut.

Contoh Soal

contoh soal penerapan hukum newton pada gerak benda yang dihubungkan dengan katrol

Dua benda 1 dan 2 dengan massa masing-masing m1 = 5 kg dan m2 = 3 kg dihubungkan


dengan sebuah katrol tanpa gesekan. Lalu pada katrol di beri gaya tarik ke atas seperti
diperlihatkan pada gambar. Jika mula-mula kedua balok diam di atas lantai, berapakah
percepatan balok 1 apabila besar gaya tarik adalah 60 N? (g = 10 m/s2).

Jawab

Garis-garis gaya yang bekerja pada sistem diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

contoh soal penerapan hukum newton pada gerak benda yang dihubungkan dengan katrol

w1 = m1g = 5 kg × 10 kg = 50 N

w2 = m2g = 3 kg × 10 kg = 30 N

Pada sistem katrol yang ditarik ke atas dengan gaya F tepat sebelum benda 1 bergerak,
maka tali pada sistem dalam keadaan tegang. Dengan demikian, gaya tegangan tali bekerja
baik pada katrol maupun pada benda. Dalam keadaan ini, pada sistem katrol berlaku:

ΣF = 0

F – (T + T) = 0

F – 2T = 0
T = ½ F .…………….. Pers. (5)

Untuk balok 1 yang tepat akan bergerak, berlaku:

ΣF = 0

T1 min – m1g = 0

T1 min = m1g

T1 min = 50 N

T1 min adalah gaya tegangan tali minimum agar benda 1 dapat bergerak

Dari persamaan (5) kita dapat menentukan gaya tegangan tali yang dialami benda 1 sebagai
berikut.

T=½F

T = ½ (60 N)

T = 30 N

Karena T < T1 min maka balok 1 masih dalam keadaan diam alias tidak bergerak sehingga
besar percepatannya adalah nol, a1 = 0.

Penerapan Hukum Newton pada Gerak Benda di Bidang Miring

Penerapan hukum Newton pada gerak benda di bidang miring yang licin hampir sama
seperti gerak pada bidang datar, hanya saja benda yang bergerak pada bidang tersebut
dibuat dengan kemiringan sudut tertentu. Oleh karena itu untuk memudahkan
memahaminya, kita anggap bidang miring tersebut adalah sumbu x, sedangkan yang tegak
lurus pada bidang miring ialah sumbu y.
Gambar 1 di atas menunjukkan sebuah balok yang bermassa m bergerak menuruni bidang
miring yang licin membentuk sudut α. Gaya yang bekerja pada sumbu x yakni:

∑F = N – mg cos α

Dalam hal ini benda tidak bergerak tehadap sumbu y maka:

∑F = 0

N – mg cos α = 0

N = mg cos α

Benda bergerak tehadap bidang miring (sumbu x) maka resultan gaya yang bekerja pada
bidang tersebut yakni:

∑F = ma

mg sin α = ma

a = g sin α

Keterangan:

a = percepatan benda (m/s2)

N = gaya normal (N)

m = massa benda (kg)


α = sudut yang dibentuk gaya terhadap bidang datar

C. Gaya Pegas
a. Pengertian gaya pegas

Gaya pegas dalam fisika disebut dengan istilah hukum hooke. Hukum hooke itu sendiri
Hukum hooke itu sendiri merupakan gagasan yang dikenalkan oleh seoran Robert Hooke,
dimana hukum ini menyelidiki hubungan antara gaya pegas atau benda elastis lainnya
supaya benda tersebut dapat kembali ke bentuk semula bila diberi sebab yaitu sebuah gaya.

Bila disimpulkan, maka gaya hooke merupakan ilmu yang mengkaji jumlah gaya
maksimum yang bisa diberikan oleh suatu benda dengan sifatnya yang elastis (sifat elastis
ini sering dimiliki oleh pegas) agar tidak melewati batas elasitas yang bisa mengakibatkan
benda tersebut kehilang sifat elastisnya.

Bunyi hukum hooke yaitu sebagai berikut :

Bahwa besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sebanding dengan pertambahan
panjang beda tersebut, hal ini berlaku pada benda yang memiliki sifat elastis ( dapat
meerenggang ).

Contoh Benda yang Memiliki Gaya Pegas

Prinsip gaya pegas ini telah diaplikasikan pada alat-alat tertentu, contohnya seperti di
bawah ini :

a. Teleskop, yang fungsinya untuk melihat benda-benda jauh di luar angkasa agar
tampak dekat.
b. Alat yang digunakan untuk mengukur percepatan gravitasi bumi.
c. Jam yang memkai peer untuk mengatur waktu.
d. Mikroskop, yang berfungsi untuk melihat jasad renik yang sangat kecil dan tidak bisa
Nampak bila hanya menggunakan mata telanjang.
e. Sambungan tongkat-tongkat persneling di suatu kendaraan.
f. Ayunan yang menggunakan pegas.
g. Kronometer atau jam kasa yang digunakan unutk mengetahui posisi kapal yang
berada di tengah laut.
Rumus Gaya Pegas

hukum hooke juga bisa dihitung dan mendapat angka untuk mendefinisikan gaya tersebut.
Penulisan secara sistematisnya yaitu sebagai berikut :

F = k.x

Dimana

F = gaya yang diberikan pada suatu pegas (N)

k = konstanta yang dimiliki pegas (N/m)

x = pertambahan panjang pegas akibat dari gaya (m)

Konstanta Pegas

Konstanta pegas adalah karakteristik dari sebuah pegas. Didefinisikan sebagai rasio dari
gaya yang bekerja pada pegas terhadap perubahan panjang pegas yang dihasilkan. selain
rumus diatas terjadi fenomena-fenomena lain pada pegas sehingga dapat dituliskan secara
sistematis seperti berikut ini:

1) Tegangan

Tegangan merupakan keadaan dimana benda akan mengalami pertambahan panjang,


dimana ujung satu diberi gaya dan ujung lainnya ditahan. Penulisan sistematisnya sebagai
berikut :

σ = F/A
Dimana

F = gaya (N)

A = luas penampang (m2)

σ = tegangan (N/m2 atau Pa)

2) Regangan

Regangan merupakan suatu kondisi untuk membandingkan pertambahan panjang


dengan panjang semuala suatu pegas. Penulisan sistematisnya

e = ∆L/Lo

dimana

e = Regangan

∆L = pertambahan panjang (m)

Lo = panjan awal (m)

3) Modulus elastisitas (modulus young)

Modulus elastisitas menggambarkan perbandingan antara tegangan dengan regangan


suatu benda. Bila ditulis secara sistematis maka :

E = σ/e

Dimana

E = modulus elastisitas (N/m)

e = regangan

σ = tegangan (N/m2 atau Pa)

4) Mampatan

Mampatan hampir sama dengan regangan yang membedakan adalah arah perpindahan
molekul benda. Bila regangan arah perpindahan molekulnya akan terdorong keluar, sedang
pada mampatan arah perpindahan molekulnya terdorong ke dalam, sehingga disebut
memapat.

5) Hubungan Gaya Tarik Dengan Modulus Young

Hubungan antara gaya Tarik dan modulus young juga bisa dituliskan secara matematis
sebagai berikut :

E = σ/e

E = (F/A)/( ∆L/Lo)

E = F/A = E ∆L/ Lo

Dimana

E = modulus elastisitas (N/m)

e = regangan

σ = tegangan (N/m2 atau Pa)

A = luas penampang (m2)

∆L = pertambahan panjang (m)

Lo = panjan awal (m)

b. Susunan Pegas Seri\

Bila 2 pegas dengan tetapan yang sama disusun seri, maka panjang pegas menjadi
2x. sehingga penulisan sistematisnya seperti dibawah ini :
Ks = ½ k

Dimana  
Ks = persamaan pegas
k = konstanta pegas (N/m
persamaan untuk n pegas yang disusun seri yakni sebgaia berikut :
Ks = k/n
Dimana n = jumlah pegas
c. Susunan Pegas Paralel

Bila beberapa pegas disusun paralel, maka panjang pegasnya akan tetap sama
dengan panjang pegas semula, namun luas penampangnya menjadi lebih besar.
Sehingga peulisan secara sistematisnya adalah :

Kp = 2k
Dimana
Kp = persamaan pegas susunan parallel
k = konstanta pegas (N/m)

sedangkan persamaan n untuk pegas yang disusun paralel yakni


Kp = n.k
Dimana n : jumlah pegas
Untuk memahaminya dengan baik, kalian bisa menyimak contoh soal dari gaya pegas
pada poin berikut.

Contoh Soal Gaya Pegas

1) Setelah diberi gaya sebuah pegas memiliki panjang 25 cm. bila pegas tersebut
memiliki kontanta sebesar 400 N.m-1. Maka berapa gaya yang diberikan pada
pegas ?

Pembahasan :
Diketahui
x = 25 cm = 0,25 m
k = 400 N.m-1
Penyelesaian
F = k.x
F = 400 N.m-1 x (0,25 m)
F = 100 N

D. Usaha dan Energi


a. Pengertian Energi

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah energi, apa yang
dimaksud dengan energi? Apakah yang anda rasakan setelah mengayuh sepeda di jalan

tanjakan? Mengapa demikian?. Energi apa yang tersimpan pada buah kelapa yang
berada diatas pohon?. Terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, secara sepintas kita
sering berpikir bahwa energi adalah kekuatan. Setelah kita mengayuh sepeda di jalan
tanjakan kita akan merasa kelelahan, karena tenaga kita berkurang. Buah kelapa yang
masih dipohon tidak memiliki energi, karena buah itu diamatau tidak bergerak. Energi
adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Sebuah benda dapat dikatakan
mempunyai energy bila benda itu menghasilkan gaya yang dapat melakukan usaha.
Dalam kegiatan sehari-hari kita sering mendengaristilah energi atau tenaga yang
merupakan suatu besaran turunan yang memiliki satuan joule. Menurut para ahli
sains,energi didefinisikan sebagai kemampuan melakukan usaha. Setiap energi pasti
mengalami perubahan, dengan demikian setiap materi mengandung dan terkait dengan
energi. Bila materi berubah akan disertai perubahan energi,maka energi adalah sesuatu
yang menyertai perubahan materi. Jika energi yang dikandung materi sebelum
perubahan lebih besar dari sesudahnya, maka akan keluar sejumlah energi dan peristiwa
tersebut disebut eksotermik. Sebaliknya jika energi materi sebelum perubahan lebih
kecil dari sesudahnya, maka akan diserap sejumlah energi dan peristiwa itu disebut
endotermik. Energi berasal dari suatu sumber energi, energi panas bisa berasal dari
matahari, api, nyala lilin. Matahari merupakan sumber energi yang paling utama bagi
kehidupan di bumi. Misalnya, matahari (energi cahaya) berperan pada pembuatan
makanan bagi kehidupan mahluk hidup lainnya.

b. Bentuk-Bentuk Energi
Di alam ini tidak ada makhluk yang dapat menciptakan dan memusnahkan energi,
atau dengan kata populernya "energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan dan energi bisa berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya". Ini
merupakan bunyi hukum kekekalan energi. Yang terjadi di alam hanya perubahan energi
dari satu bentuk kebentuk yang lainnya. Perubahan yang menyertai materi sebenarnya
menjelaskan esensi energi sebagi kemampuan melakukan kerja atau usaha. Melakukan
usaha artinya melakukan perubahan antara lain perubahan posisi, perubahan bentuk,
perubahan ukuran, perubahan suhu, perubahan gerak, perubahan wujud, dan
perubahan struktur kimia suatu saat. Pada dasarnya ada 2 macam bentuk energi, yaitu
energi potensial dan energi kinetik. Kedua energi tersebut merupakan energi mekanik.
1. Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda yang bergerak. Anak panah yang
lepas dari busurnyamemiliki energi kinetiksehingga anak panah dapatmelakukan usaha,
yaitu menancap pada target. Besarnya energi kinetik suatu benda bergantung pada massa
dan kelajuan benda.
Perhatikan sebuah benda yang bermassa m  yang diam pada permukaan licin (tanpa
gesekan). Ketika gaya konstan  F diberikan selamamenempuh jarak benda akan bergerak
pada percepatan yang sama a sampai mencapai kecepatn akhir v. Usaha yang dilakukan
pada benda W = F  seluruhnya dubah menjadi energi kinetik benda pada keadaan akhir jadi,
EK = W  atau W = F   

Gunakan persamaan perpindahan dari GLBB

v = v0 + at; v =0 + at; at = 0

Gunakan persamaan perpindahan dari GLBB

 = v0t + 2;  = 0 + )t;  = vt

Energi kinetik EK dapat ditulis dengan

EK = F  = (ma)  ﴾ vt ﴿      = mv (at) = vv

 Rumus energi Kinetik

EK= mv2

Jadi,energi kinetik (EK) sebanding massa benda m dan kuadrat kecepatannya (v2). Jika
massa dilipatgandakan, energikinetik meningkat 2 kali lipat. Akan tetepi, jika
kecepatan dilipatgandakan, energi kinetik meningkat 4 kali lipat.

Ada banyak contoh sederhana Energi Kinetik didalam praktek kehidupan kita sehari – hari
antara lain sebagai berikut ini : seseorang yang berjalan, bisbol yang dilempar, pensil yang
jatuh dari meja, dan partikel bermuatan dalam medan listrik juga merupakan contoh energi
kinetik dan masih banyak contoh- contoh yang lainnya.

Selain energi kinetik gravitasi juga dikenal energi kinetik pegas. Energi ini dimiliki oleh benda
yang dapat melentur seperti pegas atau busur panah. Pegas dan busur panah harta benda
sejenis akan memiliki energi potensial jika benda itu direntangkan atau diciutkan. Jika
sebuah pegas direnggangkan oleh gaya F sejauh X, maka pegas tersebut akan memiliki
energi potensial sebesar :

Rumus Energi Kinetik Pegas             


EP=  kx2 , atau EP= F.x

Dengan :         

F= gaya pegas (Newton),

k= konstanta pegas (N/m),

x=pertambahan panjang pegas (meter)

Contoh : Sebuah sepeda yang massanya 40 kg bergerak dengan mengeluarkan energi kinetik
sebesar 720 Joule. Tentukan Kecepatan sepeda tersebut!

Jawab :

Ek = 1/2 m v2

720 = 1/2 x 40 x v2 

720 = 20 x v2                                       

Jadi kecepatan sepeda = 6 m/s

720 / 20 = v2 

36 = v2 

v = √36 = 6 m/s 

2. Energi Potensial

Energi potensial Gravitasi adalah energi yang dikandung suatu materi berdasarka tinggi
rendahnya kedudukannya. Besarnya energi potensial bergantung pada massa dan
ketinggian.

Secara matematis hubungan tersebut ditulis

EP = m g h

Ket: Ep= energi potensial ( joule )

m= massa materi (kg)


g= percepatan gravitasi (m/s2 )

h= ketinggian dari bumi (meter)

Contoh:

Buah pepaya bermassa 0,5 kg tergatung pada tangkainya yang berada pada ketinggian 2 m
dari atas tanah. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 tentukan besar energi
potensial yang dimiliki oleh buah pepaya tadi! 

Jawab:

Energi potensial gravitasi

Ep = m x g x h 

 Jadi Energi Potensial pepaya adalah, 10 joule

Ep = 0,5 x 10 x 2 

Ep = 10 joule 

3. Energi Mekanik

Energi mekanik adalah jumlah dari energi potensial dan energi kinetik. Rumus Energi
Mekanik. Energi mekanik sebagai energi total dari suatu benda bersifat kekal, tidak dapat
dimusnahkan, namun dapat berubah wujud, sehingga berlakulah hukum kekekalan energi
yang dirumuskan:

Hukum Kekekalan Energi Mekanik 

EP1 + EK1 = EP2 + EK2

Contoh:

 Seekor burung sedang melayang terbang pada ketinggian 10 m di atas tanah dengan
kecepatan konstan sebesar 10 m/s. Jika massa burung adalah 2 kg, tentukan Energi mekanik
burung ?

 Jawab : 
Ek = 1/2 mv2

Ep = m g h

Ek = 1/2 x 2 x 102

Ep = 2 x 10 x 10

Ek = 100 joule

Ep = 200 joule

EM = Ep + Ek

EM = 200 + 100

 Jadi Energi Mekanik Burung adalah, 300 joule.

EM = 300 joule 

4. Energi Panas ( Kalor)

Energi Panas adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Satuan SI untuk


panas adalah joule. Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah.
Energi  Panas ini berbanding lurus terhadap suhu benda. Ketika dua benda dengan suhu
berbeda bergandengan, mereka akan bertukar energi internal sampai suhu kedua benda
tersebut seimbang. Jumlah energi yang disalurkan adalah jumlah energi yang tertukar. 

Perpindahan Energi Panas, terjadi contohnya jika kamu akan merasa hangat berada di dekat
api unggun. Hal ini disebabkan tubuhmu menerima energi panas dari api unggun tersebut.
Panas yang berpindah disebut kalor. Api kompor dapat mematangkan makanan karena
terdapat energi panas yang berpindah dari api ke makanan.  

Manfaat Energi Panas (Kalor) dalam kehidupan sehari-hari tentunya sangat banyak, contoh
penjemuran pakaian saat siang hari,

Energi panas dapat berpindah melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Rumus Kalor ada benerapa macam, sebagai berikut:

a) Kalor

= Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)

 = Massa zat (Gram, Kilogram)

= Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)

= Perubahan suhu (°C) → (t2 - t1)

b) Kapasitas kalor
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh benda untuk
menaikkan suhunya 1°C Rumus Kapasitas Kalor: \
= Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
= Kapasitas kalor (Joule/°C)
 = Massa zat (Gram, Kilogram)
 = Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
= Perubahan suhu (°C) → (t2 - t1)
5. Kalor lebur
Rumus Kalor Lebur:

= Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)

 = Massa zat (Gram, Kilogram)

 = Kalor lebur zat (Joule/kilogram, Kilojoule/kilogram, Joule/gram)

6.  Kalor uap

Rumus Kalor Uap:

 = Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)

 = Massa zat (Gram, Kilogram)

 = Kalor uap zat (Joule/kilogram, Kilojoule/kilogram, Joule/gram)

Contoh Soal :
Berapa energi kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5 Kg air pada titik didihnya, jika
kalor uap 2.260.000 Joule/Kilogram ?

Jawab :

Diketahui  : m = 5 Kg

             U = 2.260.000 J/Kg

Ditanyakan : Q =..... ?        

Jawab Q = m x U

= 5 Kg x 2.260.000 J/Kg

 = 11.300.000 J

 = 11,3 x 106 J

7. Asas Black

Rumus Asas Black:

Asas Black : Jumlah kalor yang diterima sama dengan jumlah kalor yang dilepas.

8. Energi Cahaya

Energi cahaya adalah energi yang dimiliki oleh gerakan foton dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Gelombang cahaya mempunyai frekuensi dan panjang gelombang
tertentu, dengan kecepatan yang sama. Makin besar nilai panjang gelombang maka makin
kecil frekuensi dan sebaliknya.

9. Energi Listrik

Energi listrik adalah energi yang diakibatkan oleh gerakan partikel bermuatan dalam suatu
media (konduktor), karena adanya beda potensial antara kedua ujung konduktor. Besarnya
energi listrik bergantung pada beda potensial dan jumlah muatan yang mengalir.

10. Energi Kimia


Energi kimia adalah energi yang dikandung suatu senyawa dalam bentuk energi ikatan
antara atom-atomnya. Besarnya energi bergantung pada jenis dan jumlah pereaksi serta
suhu dan tekanan. Contoh penggunaan energi kimia yaitu pada aki motor

11.  Energi Nuklir

Energi nuklir adalah energi yang terkandung dalam inti atom. Energi nuklir akan keluar bila
suatu inti akan berubah menjadi inti lain. Besarnya energi nuklir bergantung pada jenis dan
jumlah inti. Contoh penggunaan energi nuklir yaitu pada PLTN

Pemanfaatan Energi dalam Kehidupan Sehari-hari

1) Menghasilkan Penerangan
Untuk menerangi rumah dan lingkungan sekitar di waktu malam,masyarakat di
daerah yang belum terjangkau jaringan listrik umumnya menggunakan lampu
minyak. Sedangkan, untuk daerah yang sudah terjangkau jaringan listrik,
masyarakatnya menggunakan lampu listrik untuk menerangi rumah dan lingkungan
sekitarnya.
2) Menghasilkan Panas atau Dingin
Pernahkah kamu memperhatikan saat ibu, kakak,atau ayahmus edang memasak di
dapur? Mereka setiap hari memasak menggunakan energi panas yang berasal dari
api kompor. Kamu saat mengeringkan pakaian juga menggunakan energi
panas.Energi panas dapat berasal darimatahari, api, atau listrik. Pada daerah dingin,
orang membuat pakaian dari bahan yang tebal dan menciptakan pemanas ruangan
agar tidak kedinginan. Sebaliknya, orang-orang yang tinggal di daerah panas
memerlukan pendingin ruangan. Contoh alat yang digunakan untuk mendinginkan
bahan makanan dan minuman adalah lemari es (kulkas).Adakah lemari es di
rumahmu? Untuk apa sajakah fungsi alat tersebut?
3) Menggerakkan Suatu Benda
Energi apa yang digunakan mobil? Mobil dan kendaraan bermotor menggunakan
energi gerak.Energi gerak tersebut, umumnya diperoleh daribahan bakar bensin atau
solar sehingga kendaraan dapat berjalan.Nelayan yang mempunyai perahu layar,
memanfaatkan energi gerak yangberasal dari angin saat akan melaut. Energi gerak
tersebut digunakanuntuk menggerakkan perahu layarnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Gerak melingkar merupakan gerak hasil perpaduan dari gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubah beraturan. Konsep perhitungan gerak melingkar hampir sama dengan GLBB
namun yang membedakan adalah adanya sudut-sudut didalam gerak melingkar dan besar
arahnya.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

a) Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Sebuah benda
dapat dikatakan mempunyai energi apabila benda itu menghasilkan gaya yang
dapat melakukan usaha atau kerja. Atau menyebabkan benda mengalami
perpindahan (bergerak).
b) Ada beberapa bentuk energi diantaranya :
1) Energi kinetik
2) Energi Potensial
3) Energi Panas (kalor)
4) Energi Cahaya
5) Energi Listrik
6) Energi kimia
7) Energi nuklir
c) Usaha dihasilkan oleh gaya yang dikerjakan pada suatu benda sehingga benda itu
berpindah tempat dan usaha tidak terlepas dari gaya dan perpindahan.
d) Hubungan usaha dan energi secara sederhana adalah dalam melakukan setiap
usaha suatu benda memerlukan energi untuk menggerakkan sesuatu agar
berpindah dari tempatnya.
e) Ketika gaya melakukan usaha pada sebuah benda maka akan terjadi perubahan
energi pada benda tersebut. usaha yang dilakukan pada sebuah benda yang
bergerak horisontal menyebabkan perubahan energi kinetik.
f) Usaha dapat didefinisikan sebagai perubahan energi. Jika perubahan energi ini
diukur setiap satu sekon, akan disapatkan sebuah besaran baru yaitu perubahan
usaha setiap satu sekon. Besaran tersebut disebut daya.

B. Saran
Dari penjelasan diatas , yang dapat kami sarankan adalah belajar materi pembelajaran
tentang Usaha dan Energi harus dengan konsentrasi, memahami dari setiap
permasalahannya karena materi tentang Usaha dan Energi bukan materi pembelajaran yang
mudah. Persering latihan soal, melakukan percobaan-percobaan tantang Usaha dan Energi.

Dan dalam pembuatan makalah dapat kami sarankan agar pembuatan makalah tersebut
direncanakan secara baik dan carilah materi dari makalah tersebut dari berbagai sumber
agar mendapatkan materi makalah yang benar. Tanpa ada kesalahan materi atau konsep
dalam makalah yang dibuat.

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Richard S. Westfall, Chircular Motion in Seventeenth-Century Mechanics, Isis, Vol 63,No 2


(Jun, 1972), pp 184-189.

Chapter 22 Parametric Equation, Department of Mathematics, Universery of


Washington, Math 124 Materials (Autumn), ch 22, pp 308.

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga

Sutrisno. 1997. Fisika Dasar(Edisi Kelima). Jakarta. Penerbit Erlangga

Indrasutanto. Tjondro dan Tanti, 2009, Pendayaguna Liner Air Track untuk Percobaan Gerak
Lurus Beraturan dan Gerak lurus Berubah Beraturan, Megister Scientiae Edisi No 26, ISSN :
0852078X

Anthon J. Esomar .2006. Pelajaran Fisika XI i.Erlangga : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai