MANUSIA
yang
berpotensi
SISTEM PERSARAFAN
Fungsi Sistem Saraf Bertanggung
Jawab Terhadap ;
a. Koordinasi dan inisiasi gerak
b. Organisasi proses pikir
c. Kontrol bicara
d. Penyimpanan memori
2. Fungsi Intelektual
a. Gangguan Persepsi. Gangguan ini terjadi
akibat kerusakan jaringan otak atau sel-sel
penyalur sensorik.
b. Nyeri. Nyeri merupakan fenomena
perlindungan tubuh terhadap bahaya
cedera yang serius.
. Gangguan terkait dengan nyeri antara
lain :
a. Anastesi, yakni hilangnya sensasi nyeri
b. Hipoestesia, yakni menurunnya sensasi
nyeri akibat cedera atau kerusakan jaringan
4. Pikiran
Gangguan
pada
kemampuan
berpikir
disebabkan oleh trauma yang mengganggu
struktur internal saraf.
5. Komunikasi, Bahasa dan Bicara
Gangguan ini dapat disebabkan oleh beberapa
hal diantaranya adalah ketulian, kebutaan,
kurang perhatian, menurunnya daya ingat dll.
6. Gerakan
Gangguan
pada
pergerakan
biasanya
disebabkan
oleh
hilangnya
kekuatan,
mobilitas dan fleksibilitas ekstermitas.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KESELAMATAN DAN
Kemampuan KEAMANAN
seseorang untuk melindungi
dirinya dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1.Usia. Ini erat kaitannya dengan pengetahuan
dan pengalaman yang dimiliki individu.
2.Perubahan Persepsi Sensorik. Persepsi
sensorik
yang akurat terhadap stimulus
lingkungan
merupakan hal yang vital bagi
keselamatan individu.
3.Gangguan Kesadaran. Segala bentuk gangguan
kesadaran dapat membahayakan keamanan
seseorang (mis, narkotik, obat penenang, alkohol,
dll).
LUKA
PENGERTIAN
Luka
adalah
suatu
keadaan
putusnya hubungan (kontinuitas)
jaringan tubuh sehingga fungsinya
terganggu
Luka
adalah
terganggunya
(disruption) integritas normal dari
kulit dan jaringan dibawahnya.
TYPE LUKA
Intentional trauma / luka disengaja
Luka terjadi karena proses terapi seperti
operasi atau radiasi.
Unitentional
trauma
/
luka
tidak
disengaja
Luka yang terjadi karena kesalahan seperti
fraktur
Luka tertutup, jika kulit tidak robek atau
disebut luka memar akibat kekerasan.
Luka terbuka, jika kulit atau jaringan
dibawahnya robek.
MACAM LUKA
Menurut Penyebab :
Mekanik :Tajam,Tumpul,Ledakan /
tembak
Non Mekanik : Kimia, Termik, Radiasi
o Luka Mekanik
1. Vulnus Scissum
2. Vulnus Contusum
3. Vulnus Laceratum
4. Punctum
5. Vulnus Scloferactum
6. Vulnus Morcum
7. Vulnus Abrasio
o Tindakan/Perawatan Pada Luka
Mekanik
Ad.1 : - Bersihkan luka dengan
cairan antiseptik.
- Beri obaat betadin
- Tutup luka dgn kasa steril
dan plester
PENYEMBUHAN LUKA
proses
Bila luka / injury
penyembuhan
Regenerasi
Perbaikan struktur jaringan sel normal
Jika tak mampu regenerasi
Jaringan parut
Penyembuhan Tingkat I
Ada 3 tingkatan penyembuhan primer :
a.Devensife (pertahanan)
- Dimulai saat trjdinya luka&berakhir 4-6 hr.
- 3 mekanisme
Homeostasis inflamasi, cell
migration.
b. Rekontruktive (membangun kembali)
- Terjadi sebelum proses devensif selesai
- Tejadi proses fibroblasia
- Berlangsung 2-4 minggu
- Kolagen menambah ketegangan luka
- Selama proses ini luka tak beraturan,kebiruan
dan menonjol
c. Maturative (matang)
-. Jaringan parut berubah dalam bentuk
dan ukuran.
-. Dapat berlangsung dari beberapa bulan
sampai beberapa tahun.
-. Jaringan ini akan semakin kuat.
. Penyembuhan Tingkat II
Terjadi bila luka kehilangan jaringan :
-. Waktu penyembuhan > lama
-. Jaringan parut yang terjadi > besar
-. Kemungkinan terjadi infeksi > besar
KOMPLIKASI
1. Perdarahan
Tanda-tanda perdarahan :
.Meningkatnya nadi
.Meningkatnya pernafasan
.Menurunnya tekanan darah
.Lemah
.Klien mengeluh kehausan
.Dingin dan kulit lembab
2. Infeksi
Infeksi jika bedah bisa terjadi sekitar
2-11 hari setelah operasi.
Tanda infeksi pada luka :
- Kemerahan
- Panas / demam
- Bengkak
- Nyeri
- Jeringan sekitar keras
- Lekosit meningkat
3. Dehiscene
Robeknya/pecahnya
atau seluruh.
luka
sebagian
4. Eviceration
Menonjolnya
organ-organ
tubuh
bagian dlm kearah luar melalui insisi.
PENGKAJIAN
Pengkajian Fisik
Inspeksi
Palpasi
Membaui
o Penampilan luka
Kaji tanda penyembuhan luka
secara primer seperti :
Perdarahan
tdk
terjadi
dan
pinggiran luka melekat bersama /
menyatu.
Inflamasi
(kemerahan
dan
pembengkakan).
Menurunnya reaksi inflamasi pd
saat pembekuan berkurang
Granulasi jaringan mulai menutup
luka. Jaringan yg sehat
Terbentuknya Scar
Fibroblast dlm jaringan granulasi
mengeluarkan
kolagen
yg
membentuk jaringan scar. Sintesa
kolagen dimulai 4 hari sesudah
terjadi luka sampai 6 bulan atau
lebih.
Berkurangnya Ukuran Scar
Setelah > 6 bln / 1 thn jaringan
kolagen memendek dan kekuatan
kulit luka meningkat. Meningkatnya
ukuran Scar
Indikasi Keloid.
INTERVENSI
Perawatan luka dgn menggunakan balutan atau
tanda balutan.
Keuntungan Menggunakan Balutan
Meningkatkan
penyembuhan
luka
dgn
mengabsorpsi cairan & terjaga kebersihannya.
Melindungi luka dari kontaminasi eksternal
Dapat membantu homeostasis
Membantu
menutup
tepi
luka
secara
sempurna
Menutupi keadaan luka yg tdk menyenangkan
INFEKSI
Unsur Proses Infeksi :
Sumber penyakit
Etiologi dari kuman yg menyebabkan
penyakit
Cara membebaskan kuman patogen
dari sumbernya
PH, Suhu, Cahaya
Cara penularan
Cara masuk kuman
Daya tahan tubuh
Fase Infeksi
1. Masa Inkubasi
. Waktu antara masuk kuman sampai timbul
gejala infeksi.
. Lama masa inkubasi bervariasi tergantung
jenis kuman.
2. Masa Sakit / Terinfeksi
. Masa prodomal
. Klien memperlihatkan gejala sakit :
lesu,
demam
. Masa sakit. Tanda & gejala kurang spesifik.
Macam gejala & lama sakit tergantung
mikroorganisme dan individu.
3. Masa Penyembuhan
Gejala hilang
Sehat
Lama bervariasi
Tanda Klinis Infeksi
1. Lokal
Tumor(bengkak),
kemerahan, panas, nyeri,
fungsiolesa.
2. Sistemik
Demam, malaise,
anoreksia,
mual,
sakit
kepala, muntah, dan diare.
2. Asepsis Bedah
Dengan Cara : Teknik steril
Tujuan
:
Menjaga semua objek / benda
bebas
dari
semua
mikroorganisme.
Desinfeksi
Suatu usaha untuk membunuh kuman
pathogen dan apathogen pd permukaan
jaringan yg masih utuh dgn mempergunakan
bahan desinfektan.
Sterilisasi
Suatu usaha untuk membebaskan hama
kuman pathogen dan apathogen serta spora.
Steril
Tidak terdapatnya mikroorganisme yg hidup.
CAIRAN DESINFEKTAN
Macam
Macam
Cairan
Desinfektan
Bethadin
Hidrogen peroksida (H2O2)
NaCl
Desinfektan Lain Yaitu :
Alkohol
Bensin dan
Lysol
PENUTUP DAN
PELINDUNG LUKA
Tujuan Perawatan Luka
Perlindungan
luka
mikroorganisme
Mengurangi ketegangan
thdp
Pembebat
Penutup
Pembebat
Pelekat
Pembebat
Penopang
Pembalut
Pembalut
Pembalut
PENGGANTIAN BALUTAN
Persiapan Alat
Baki Berisi :
Korentang dalam tempatnya
Bengkok / Nierbekken
Arteri klem, Pinset Anatomi
Gunting, handscoen steril
Betadine, plester
Tempat sampah
Persiapan Pasien
Terapkan teknik komunikasi terapeutik.
Klien dipersiapkan & dijelaskan ttg apa
yg akan dilakukan.
Bantu klien mengambil posisi.
Periksa kelengkapan persiapan alat.
Frekuensi penggantian balutan luka
tergantung dari karateristik luka.
Perawat mendokumentasikan hasil /
evaluasi observasi luka & prosedur
pelaksanaan tindakan.
Prosedur Pelaksanaan
Pengkajian luka, memastikan kondisi
luka
Mencuci tangan
Kelengkapan persiapan alat
Memanggil klien dgn namanya
Beri penjelasan ttg perawatan luka
Menyarankan utk memilih posisi yg
nyaman
Pertahankan
privacy
klien
selama
melakukan tindakan
Mencuci tangan dgn benar
KESELAMATAN KERJA
Pintu Masuk :
Permukaan kulit
Saluran pernafasan
Saluran Pencernaan
Upaya Pencegahan :
Mencuci tangan
Menggunakan sarung tangan
Menggunakan celemek
Menggunakan masker
Mencegah needle stick injuri
Merendam sarung tangan
Tindakan Untuk Kontrol Infeksi
Setiap
klien
harus
dicurigai
sebagai sumber infeksi
Harus hati hati, penyebaran dari
darah & cairan tubuh
Hati hati pada setiap tindakan