Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH


DENGAN DIAGNOSA MEDIS DEPRESI
I.

Identitas Klien
a. Inisial Klien
:
b. Umur
:
c. Jenis Kelamin
d. Tanggal Masuk RS :
e. Tanggal Pengkajian
f. Diagnosa Medis :
g. No. RM
h. Ruangan
:
i. Penanggung Jawab

Ny.N
25 tahun
: Perempuan
16-11-2010
: 25-03-2015 / pukul 08.00 WIT
Depresi
: 01-073-45
sub akut wanita
: Keluarga klien

II. Alasan Masuk Rumah Sakit


Pasien masuk di RSKD kota ambon di antar oleh keluarga dengan
keluhan sering ngamuk di rumah, diam dan mengurung diri di kamar,
tidak mau makan, serta melempar barang.
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan terhadap diri
sendiri, orang lain dan lingkungan
III.Faktor Predisposisi
a. Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
b. Pasien merasa kecewa (merasa kehilangan), karena kekasih nya
menikah dengan orang lain
c. Pasien tidak mau berkomunikasi dan mengurung diri di kamar kurag
lebih 5 bulan yang lalu sebelum masuk RSKD kota ambon
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial Menarik Diri
IV. Faktor Presipitasi
Pasien ditinggalkan oleh pacarnya, sehingga menyebabkan pasien
selalu mengurung diri di kamar, dan tidak mau berkomunikasi dengan
orang lain.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial Menarik Diri
V. Keadaan Fisik
Tanda-tanda vital
Tanggal : 25-03-2015
Tekanan Darah
:
Respirasi
:
Nadi
:
Suhu
:

120/80 mmhg
22 x/m
84 x/m
36 0C

Pada klien tidak terlihat adanya gangguan fisik


Masalah Keperawatan : tidak ada

VI.

Psikososial
Genogram pasien tidak diketahui, saat dianamnese pasien hanya diam
GENOGRAM 3 GENERASI

5
0

4
6

27

41

18

24

45

43

40

38

16

Keterangan :

X
-

laki-laki

perempuan

meninggal

----- =

tinggal serumah

pasien

tidak mengetahui usianya

Dalam keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang sama


dengan klien

a. Konsep diri
1) Gambaran diri
Pasien merasa anggota tubunya tidak lagi berguna, dan merasa
dirinya tidak cantik
2) Identitas diri

Pasien
mengatakan namanya novita, senang di panggil novi
mempunyai keluarga yang bertempat tinggal di Galunggung
(lorong Almuqadam).
3) Peran diri
Pasien mengatakan dia membantu orang tua (menjaga kios)
4) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin segera pulang dan dapat berkumpul
dengan keluarga
5) Harga diri
Pasien tidak mau berkomunikasi dengan teman-teman nya, pasien
lebih banyak diam dan sulit memulai pembicaraan kecuali di ajak
atau ditanya oleh perawat.
Masalah Keperawatan : gangguan konsep diri
Rendah

: Harga Diri

b. Hubungan social
Pasien jarang berinteraksi dengan teman-temannya , pasien kurang
bicara dengan orang lain.
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
c. Spiritual
1) Nilai keyakinan
Pasien mengatakan dia beragama islam, bisa berdoa dan bisa
mengucapkan dua kalimat syahadat.
2) Kegiatan ibadah
Waktu di rumah pasien rajin beribadah (solat lima waktu), tetapi
selama masuk RS tidak pernah solat hanya pasien selalu berdoa
sebelum dan sesudah makan.
Masalah keperawatan : tidak ada
VII.

Status Mental
a. Penampilan
Penampilan pasien sehari-hari rapid an bersih, kuku tangan dan
kaki pendek,dan menggunakan alas kaki
b. Pembicaraan
Pasien tidak mampu memulai pembicaraan kecuali di ajak atau di
Tanya, dan pembicaraan pasien kadang nyambung, kadang tidak
serta mampu menjawab pertanyaan yang di ajukan.
c. Aktivitas motorik
Pasien sering nonton TV, jalan-jalan di taman, dan dapat
melakukan kegiatan olahraga (main Volly).
d. Suasana perasaan (emosi afek)
Ekpresi pasien terlihat sedih dan murung.

e. Interaksi selama wawancara


Kontak mata kurang, terkadang mengalihkan perhatian
f. Proses pikir
Kemampuan berfikir pada saat menjawab pertanyaan
perawat dapat di jawab dengan baik

dari

g. Tingkat kesadaran
Pasien dapat menyebutkan nama dan tempat tinggalnya dengan
jelas.
h. Memori
Memory jangka panjang : pasien dapat mengingat bahwa dulu
ia pernah sekolah di SMPN 03 Ambon
Jangka pendek : pasien dapat mengingat nama perawat yang
berkenalan dengan nya 15 menit yang lalu
i. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah dialihkan : perhatian pasien mudah beralih
Kemampuan berhitung : pasien mampu menghitung jumlah
tempat tidur di ruangan nya, jumlahnya ada 10 buah.
j. Daya tilik diri
Pasien menganggap bahwa dirinya tidak berada di RSK, tetapi
berada di tempat lain.
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri Harga Diri
Rendah
VIII. Mekanisme Koping
a. Adaptif
Dapat berkenalan dengan orang lain
Pasien masih bisa menyesuaikan diri dan bisa berbaur dengan
teman-temannya saat makan
b. Maladaptif
Sering berdiri disisi tempat tidur, dan berbicara jika diajak atau
ditanya.
Masalah keperawatan : koping individu tidak efektif

IX.

Aspek Medik
Diagnosa medis pasien : Skizofrenia Afektif
Terapi medis :
a. Nodiril = 2 mg 2x1 tab
b. Nudep = 20 mg 1x1 tab
c. Diazepam = 5 mg 1x1 tab (malam)

X. Daftar Masalah Keperawatan

a.
b.
c.
d.
XI.

Resiko Perilaku kekerasan


Isolasi Sosial : Menarik Diri
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
Koping individu tidak efektif

Klasifikasi data
Ds : pasien mengatakan
o Pasien merasa anggota tubunya tidak lagi berguna, dan merasa
dirinya tidak cantik
Do :
o Pasien tidak mau berkomunikasi dengan teman-teman nya,
pasien lebih banyak diam dan sulit memulai pembicaraan kecuali
di ajak atau ditanya oleh perawat.
o Ekpresi pasien terlihat sedih dan murung.
o kontak mata kurang
o Sering berdiri disisi tempat tidur, dan berbicara jika diajak atau
ditanya.
o sering mengalihkan perhatian bila ditanya

XII.

Analisa Data
N
o
1.

Data

Masalah Keperawatan

DS : Pasien mengatakan
o Pasien merasa anggota
tubunya
tidak
lagi
berguna,
dan
merasa
dirinya tidak cantik

Gangguan konsep diri Harga Diri


Rendah

DO :
o Pasien

tidak

mau

o
o
o

berkomunikasi
dengan
teman-teman nya, pasien
lebih banyak diam dan
sulit memulai pembicaraan
kecuali
di
ajak
atau
ditanya oleh perawat.
Ekpresi
pasien
terlihat
sedih dan murung.
kontak mata kurang
Sering berdiri disisi tempat
tidur, dan berbicara jika
diajak atau ditanya.
sering
mengalihkan
perhatian bila ditanya

XIII. Pohon Masalah

Isolasi sosial : Menarik diri (efek)

Gangguan konsep diri : harga diri rendah (CP)

Coping individu tidak evektif (causal)

XIV. Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan konsep diri Harga Diri Rendah Yang ditandai dengan :
DS : Pasien mengatakan
o Pasien merasa anggota tubunya tidak lagi berguna, dan
merasa dirinya tidak cantik
DO :

o Pasien tidak mau berkomunikasi dengan teman-teman nya,


pasien lebih banyak diam dan sulit memulai pembicaraan
kecuali di ajak atau ditanya oleh perawat.
o Ekpresi pasien terlihat sedih dan murung.
o kontak mata kurang
o Sering berdiri disisi tempat tidur, dan berbicara jika diajak atau
ditanya.
o sering mengalihkan perhatian bila ditanya
XV.

Prioritas Masalah
a. Gangguan Konsep Diri Harga Diri Rendah

RENCANA KEPERAWATAN JIWA


Nama pasien
: Ny. N
073-45
Jenis kelamin
: Perempuan
Depresi
Ruangan
: sub akut wanita
N
o
1.

Hari/ Tanggal

Diagnosa Keperawatan

Rabu

Gangguan Konsep Diri

25-03-2015

Harga Diri Rendah.

No. RM

: 01-

Diagnose medis :

Perencanaan
Tujuan
Tindakan Keperawatan
1. klien dapat berhubungan
SP I P : Bina hubungan saling percaya
dengan orang lain secara

dengan cara:

optimal.

a Sikap terbuka dan empati


b Teri ma pasien apa adanya
c Tepati janji
d Jelaskan tujuan pertemuan
e Pertahankan kontak mata selama
berkomunikasi

kamis
26-03-2015

2. Menilai kemampuan klien

SP II P : Nilai kemampuan klien yang

yang masih dapat

masih dapat digunakan :

digunakan

a Identifikasi kemampuan dan


aspek positif yang di miliki klien.
b Bantu klien menilai kemampuan

klien yang masih dapat


digunakan.
c Bantu klien memilih kegiatan yang
akan di latih sesuai dengan
kemampuan klien.
d Latih klien sesuai kemampuan
yang dipilih.
e Berikan pujian yang wajar
terhadap keberhasilan klien.
f
Jumat
27-03-2015

Anjurkan klien memasukkan


kedalam jdwal kegiatan harian.

3. Melatih kemampuan kedua


SP III.P : Latih kemampuan kedua :
a Evaluasi kegiatan harian klien.
b Latih kemampuan kedua.
c Anjurkan klien memasukkan
kedalam jadwal kegiatan harian

N
o
2.

Hari/ Tanggal

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Tindakan Keperawatan Keluarga
Bina Hubungan Saling Percaya

sabtu

Gangguan Konsep Diri

Tujuan
Perawat dapat membina

28-03-2015

Harga Diri Rendah.

hubungan saling percaya

dengan cara :

dengan keluarga

a. Berkenalan dengan keluarga (ibu


pasien)
b. Jelaskan tujuan kedatangan
SP I K :
a. Mendiskusikan masalah yang di rasakan
keluarga dalam merawat klien
b. Menjelaskan pengertian,tanda dan gejala
HDR yang di alami klien beserta proses
terjadinya
c. Menjelaskan tentang cara cara merawat
klien harga diri rendah

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP I P)


Hari Pertama : Rabu, 25-03-2015
Pukul 08.30 Wit
1. Strategi Komunikasi
a. Fase awal / Perkenalan
1) Salam teraupetik
Perawat : selamat pagi kakak.
2) Evaluasi/ validasi
Perawat : bagaimana perasaan kakak hari ini?
3) Kontrak
Topik : kakak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar.
Waktu : kakak mau berapa lama kita bercerita? Bagaimana kalau 15
menit ??
Tempat : Dimana tempat yang cocok menurut kakak untuk kita
bercerita, bagaimana kalau di ruangan ini saja ?
Apa kakak setuju ?
b. Fase kerja
Kakak, perkenalkan nama saya suster willdya, saya biasa dipanggil
ilhen. Saya mahasisiwi Akper Kesdam XVI/Pattimura yang praktek disini
selama 4hari, suster akan mencoba membantu memecahkan masalahmasalah yang kakak hadapi, tapi sebelumnya suster boleh tahu nama
kakak siapa? (Novita) Senangnya dipanggil siapa? (novi).
c. Fase terminasi
1) Evaluasi
Evaluasi subjektif
Pasien menyapa dan memperkenalkan dirinya kepada perawat
Evaluasi objektif
Pasien mau berjabat tangan dan menyebutkan nama, kontak
mata dengan perawat kurang.
2) Rencana Tindakan
suster harap novi dapat mengingat nama suster dan kita dapat
melanjutkan pembicaraan kita lagi.

3) Kontrak yang akan datang.


Topik : novi, bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan
melanjutkan percakapan kita tentang masalah yang dihadapi novi.
Waktu :bagaimana kalau besok, jam 09.00-09.30wit kita lanjutkan
lagi pembicaraan kita, Apakah novi setuju?
Tempat :bagaimana kalau besok kita berbincan-bincang di tempat ini
lagi?

Strategi Pelaksana Tindakan Keperawata (SP II P)


Hari kedua : Kamis,26-03-2015

Pukul 09.00 Wit

1. Strategi komunikasi dalam keperawatan


a. Fase orientasi
Salam teraupetik
Perawat : selamat pagi novi. (pagi juga)
b. Fase evaluasi / validasi
Bagaimana perasaan novi hari ini?
Novi masih ingat dengan suster dan apa yang kita bicarakan kemarin
tidak?
c. Kontrak
a. Topik : seperti yang saya katakan kemarin kalau hari ini suster akan
mengajukan beberapa pertanyaan untuk novi agar suster dapat
menilai kemampuan novi.
b. Waktu : kita berdua dapat berbicara berapa lama? Bagaimana kalau
30menit
c. Tempat : bagaimana kalau kita berbicara disini saja?
d. Fase kerja
1) Novi tahu tidak kenapa novi bisa berada di sini?
2) Novi biasa suka melakukan aktivitas apa?
3) Karena novi sudah bisa melakukan aktivitas seperti mengambil
makan dan minum sendiri di dapur maka itu merupakan suatu
kemampuan novi yang baik kalau bisa aktivitas yang lain juga harus
novi lakukan seperti habis makan novi mencuci piring.
4) Kegiatan yang novi lakukan sehari-hari harus dapat novi lakukan
dengan senang hati dan bukan itu saja tapi bangun pagi langsung
merapikan tempat tidur, mandi, makan dan minum obat secara
teratur karena itu merupakan hal yang dapat menunjang
kesembuhan novi, bagaimana novi apakah bias dipahami?
5) Bagus novi, kalau memang novi dapat melakukan kegiatan tersebut
6) Dan jangan lupa kegiatan tersebut bisa novi terapkan dalam
kegiatan novi setiap hari.
7) Novi mungkin pembicaraan kita hari ini sampai disini dulu.
semoga novi tidak melupakan apa yang tadi kita bicarakan tadi.
8) Kalau begitu, novi bias berstirahat.. trima kasih atas waktunya!!

e. Fase Terminasi
1) Evaluasi
Evaluasi subjektif
Pasien dapat menjawab dan mengulang apa yang di bicarakan
perawat Evaluasi objektif
Pasien mampu melakukan aktivitas dengan baik.
2) Tindak lanjut
suster berharap novi masih ingat dengan apa yang tadi dibicarakan
oleh suster
3) Kontrak yang akan datang
Novi besok suster akan kembali lagi untuk berbicara dengan novi
tepat jam 10 pagi di tempat ini lagi.
topik yang akan kita bicarakan tentang kemampuan novi yang lain,
bisa tidak?
Kalau begitu terima kasih, permisi.

Strategi Pelaksana Tindakan Keperawata (SP III P)

Hari kedua : Kamis,26-03-2015


Pukul 10.00 Wit

1 Strategi komunikasi dalam keperawatan


a.Orientasi
Salam terapeutik
Perawat : selamat pagi novi ? (pagi juga)
b.Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan novi hari ini?
c. Kontrak
1) Topic : seperti yang kita bicarakan kemarin kalau hari ini kita akan
membahas bagaimana kemampuan novi yang lain
2) Waktu : kira-kira kita bisa berbicara berapa lama? Bagaimana kalau
15menit saja.
3) Tempat : bagaimana kalau kita berbicara di sini saja!!
d.Fase kerja
1) Novi selain mengambil makanan dan minuman di dapur,
kemampuan apa lagi yang novi miliki?
2) Bagus, kalau novi sudah mampu melakukan kegiatan tersebut
dengan baik.
3) Dan kalau bisa kegiatan tersebut dilakukan secara rutin
4) Bagus novi, suster percaya novi pasti bisa.
5) novi, suster berharap semoga apa yang suster ajarkan dapat
dimengerti dan kerjakan, suster akan datang mengontrol novi setiap
hari, terima kasih, selamat siang.
e.Fase Terminasi
1) Evaluasi
Evaluasi subjektif
Pasian dapat mengambil makanan dan minuman didapur
Evaluasi objektif
Pasien mamapu melakukan aktivitas lain dengan baik.
2) Tindak lanjut

Suster harap novi masih mengingat apa yang kita bicarakan hari ini.
Novi harus mampu melakukan aktivitas setiap hari.
3) Kontrak yang akan dating
Novi, suster akan selalu datang mengontrol keadaan novi.
Terima kasih, selamat siang !!!!!

Strategi Pelaksana Tindakan Keperawata (SP I K)


Hari pertama : Rabu, 25-03-2015
Pukul 13.30 Wit
1. Strategi Komunikasi
a. Fase awal / Perkenalan
1) Salam teraupetik
Perawat : selamat siang ibu.
2) Perkenalan
Ibu, perkenalkan nama saya suster Willdya, saya biasa dipanggil
ilhen, kalau saya suster Wlandari biasa si panggil wulan,dan ini
teman saya suster any kami mahasisiwi Akper Kesdam
XVI/Pattimura, bagaimana kalau kita berkenalan? Nama Ibu siapa?
senangnya dipanggil apa? Bagaimana perasaan ibu hari ini? Adakah
yang Ibu pikirkan? Bagaiman kalau kita bercakap-cakap tentang
perasaan/masalah yang Ibu hadapi?
3) Evaluasi/ validasi
Perawat : bagaimana keadaan ibu hari ini?
4) Kontrak
Topic : Ibu bagaimana kalau hari ini kita akan bercakap-cakap
tentang masalah yang di rasakan keluarga dalam merawat anak
ibu?
Waktu : kira-kira kita bisa berbicara berapa lama? Bagaimana
kalau 30 menit saja?
Tempat : bagaimana kalau kita berbicara di sini saja!!
b. Fase kerja
a
b
c
d

Bagaimana perasaan ibu dengan melihat kondisi anak ibu saat ini?
Apakah yang ibu harapkan saat ini?
Adakah harapan atau keinginan ibu yang belum tercapai?
Sejauh ini apa yang ibu rasakan jika harapan atau keinginan ibu
belum tercapai?
e Bagaimana pandangan orang lain dalam menilai masalah yang ibu
hadapi?

Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala HDR yang di alami klien


beserta proses terjadinya
g Menjelaskan tentang cara-cara merawat klien HDR.
h Mengakhiri pertemuan

c. Fase terminasi
1) Evaluasi
Evaluasi subjektif
Keluarga (ibu) dapat mengungkapkan masalah-masalah dari
kondisi anaknya saat ini
Evaluasi objektif
Bila anak nya menimbulkan gejala-gejala yang mengarah pada
harga diri rendah misalnya murung, suka mengurung diri dan
tidak mau berinteraksi dengan lingkungan, keluarga (ibu) dapat
memberikan motivasi dan dukungan kepada anaknya.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Nama pasien
: Ny. N
: 01-073-45
Jenis kelamin
: Perempuan
: Depresi
Ruangan
: sub akut wanita
NO
1.

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

Gangguan
Konsep Diri
Harga Diri
Rendah.

No. CM
Diagnose Medis

IMPLEMENTASI

Tanggal : 25-03-2015
Pukul : 08.30 wit
a. Bina Hubungan saling
percaya : Salam Teraupetik
Selamat Pagi kakak
b. Memperkenalkan diri
sambil berjabat tangan
kakak perkenalkan nama
saya suster yulianti biasa
dipanggil yuli, saya adalah
Mahasiswi Akademi
KeperawatanXVI/Pattimura,
di sini saya praktek selama
4 hari untuk merawat
kakak , tapi sebelumnya
suster boleh tahu kaka
nama siapa? Senang di
panggil siapa?
c. Saya senang kakak mau
berkenalan dengan saya,
saya harap kaka dapat

EVALUASI

Tanggal : 25-03-2015
Pukul :09.30 wit
S : Px Mengatakan :
a. Selamat Pagi
Suster.
b. Boleh suster,
nama saya Novita
biasa dipanggil
Novi.
c. Iya suster yuli.
d. Ditaman saja
suster.
e. Boleh suster,
sama-sama.
f. Selamat pagi.
O:
a.

Kontak mata
kurang.
b. Bicara pelan dan
agak lambat.

mengingat nama saya.


d. kakak , bagaimana kalau
besok kita ketemu lagi
untuk melanjutkan
percakapan yang tadi,
boleh tidak? Besok kita
akan bercakap-cakap
tentang perasaan yang
kakak rasakan selama
berada di sini. Bagaimana
kakak ? Besok bisa
ketemu dengan saya jam
berapa? Kemudian mau
ketemu dimana?
Kalau begitu terima kasih
karena sudah mau berkena
lan dengan saya.
NO
2.

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

Gangguan
Konsep Diri
Harga Diri
Rendah.

IMPLEMENTASI

Tanggal : 26-03-2015
Pukul : 10.30 wit

A : Tujuan 1 tercapai
dilanjutkan dengan SP I
P.
P : Pertahankan Tujuan
1, lanjutkan SP IP

EVALUASI

Tanggal : 26-03-2015
Pukul : 11.30 wit

a. Salam teraupetik Selamat S : Px Mengatakan :


a. Selamat pagi siang
pagi novi
suster.
b. Bagaimana perasaan novi
b. Baik-baik saja
hari ini?
suster.
c. Novi tahu tidak kenapa novi
c. Tidak tahu suster.
bisa berada di sini
d. Mengambil
d. Novi suka melakukan
makanan dan
aktivitas apa?
minuman di dapur
e. Karena novi sudah bisa
e. Ia suster
melakukan aktivitas seperti
f. Ia suster
mengambil makan dan
g. Ia suster
minum sendiri di dapur
h. Ia suster
maka itu merupakan suatu
kemampuan novi yang baik
O:
kalau bisa aktivitas yang
a. Kontak mata kurang.
lain juga harus novi lakukan
seperti habis makan cuci
A : SP I P tercapai

f.

g.

h.

i.

piring.
dilanjutkan dengan SP II
Kegiatan yang novi lakukan P
sehari-hari harus dapat
novi lakukan dengan senag P : Lanjutkan SP II P
hati dan bukan itu saja tapi
bangun pagi langsung
merapikan tempat tidur,
mandi, makan dan minum
obat secara teratur karena
itu merupakan hal yang
dapat menunjang
kesembuhan novi,
bagaimana novi apakah
bisa dipahami
Bagus novi, kalau memang
novi dapat melakukan
kegiatan tersebut
Dan jangan lupa kegiatan
tersebut bisa novi terapkan
dalam kegiata novi setiap
hari.
Mengakhiri pertemuan dan
kontrak waktu
Novi besok saya akan
kembali lagi untuk
berbicara dengan novi
tepat jam 10 pagi di tempat
ini lagi, topic yang akan
kita bicarakan tentang
kemampuan novi yang lain,
bisa tidak? Kalau begitu
terima kasih, permisi.

N
O
3.

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Gangguan
Konsep Diri
Harga Diri
Rendah.

IMPLEMENTASI

EVALUASI

Tanggal :26-03-2015

Tanggal :26-03-2015

Pukul : 10.30 wit

Pukul : 11.30 wit

a Salam teraupetik selamat

S : Px Mengatakan :
a Selamat siang
suster
b Masih ingat suster
c Ia suster
d Membaca doa
sebelum dan
sesudah makan
e Ia suster

siang novi
b Mengingatkan kontrak topik
novi masih ingat tidak
dengan topic yang kita
bicarakan kemari?
c Menanyakan tujuan 3, serta
mengajarkan lagi sehingga
dapt diterapkan
d Novi selain mengambil

O : Dapat melakukan
nya dengan baik

makanan dan minuman di


dapur, kemampuan apa lagi
yang novi miliki
e Bagus, kalau novi sudah
mampu melakukan kegiatan
tersebut dengan baik.
f

Dan kalau bisa kegiatan

A : pasien mampu
mengucapkan
kemampuan yang
dimilikinya, SP II
dipertahankan
P : Pertemuan
selanjutnya
melakukan observasi

tersebut dilakukan secara


rutin
g Memberikan pujian bagus
novi suster percaya novi pasti
bisa
h Mengakhiri pertemuan novi,
suster berharap semoga apa
yang suster ajarkan dapat
dimengerti dan kerjakan,
suster akan datang
mengontrol novi setiap hari,
terima kasih selamat siang

N
O
4.

DIAGNOSA
KEPERAWATA
N
Gangguan
Konsep Diri
Harga Diri
Rendah.

IMPLEMENTASI
Tanggal : 25-03-2015
Pukul : 13.30 wit
a Salam teraupetik Selamat siang
ibu
b Bagaimana keadaan ibu hari ini?
c Bagaimana perasaan ibu dengan
melihat kondisi anak ibu saat ini?

EVALUASI
Tanggal : 25-032015
Pukul : 14.00 wit
S : Ibu Mengatakan :
a. Selamat siang
suster.
b. Baik-baik saja

d Apakah yang ibu harapkan saat


ini?
e Adakah harapan atau keinginan
ibu yang belum tercapai?
f Apa yang ibu rasakan jika
harapan atau keinginan ibu
belum tercapai?
g Bagaimana pandangan orang lain
dalam menilai masalah yang ibu
hadapi?
h Menjelaskan pengertian, tanda
dan gejala HDR yang di alami
klien beserta proses terjadinya :
Ibu pengertian HDR atau harga
diri rendah merupakan suatu
perasaan negative yang timbul
atau di rasakan oleh seseorang,
seperti hilang nya percaya diri
dan merasa gagal mencapai
keinginan.
Apakah ibu sudah mengerti
tentang pengertian HDR?

c.

d.

e.

f.

g.

suster.
Saya merasa sedih
dengan kondisi
nya suster.
Saya berharap
agar anak saya
bisa sembuh
Ada suster saya
ingin anak saya
cepat sembuh dan
segera nenikah
Saya sebagai
seorang ibu
pastinya merasa
kecewa dan putus
asa karena
harapan saya
belum tercapai
sementara kondisi
anak saya
sekarang masih
seperti ini.
Sementara ini
belum ada yang
mengetahui
kondisi anak saya
suster
Ia suster!!!!
Bisa dimengerti
suster
Ia suster terima
kasih kembali.

HDR ini memiliki tanda-tanda


sebagai berikut :
Perasaan malu terhadap diri
sendiri (badan terlihat kurus
h.
karena karena kurang nafsu
i.
makan yang di timbul akibat
depresi)
j.
Percaya diri kurang
Mencederai diri (akibat dari
harga diri yang rendah disertai
harapan yang suram, mungkin O :
a Respon keluarga
klien akan mengakiri
(ibu) baik dan
kehidupannya)
ramah
Apakah ibu sudah bisa
mengerti tentang tanda HDR?
A : SP I K tercapai

HDR terjadi karena masalahmasalah yang di hadapi


P : Pertahankan SP I
seseorang tidak ada umpan balik K
positif sehingga tidak ada
pemecahan dari masalahmasalah yang di hadapi.
Bagaimana ibu, apakah ibu sudah
bisa memahami apa itu HDR?
i

Menjelaskan tentang cara-cara


merawat klien HDR.
cara-cara merawat klien dengan
HDR yaitu melatih klien dengan
kemampuan yang di milikinya
seperti : berinteraksi dengan
orang lain atau mengajak klien
untuk mengikuti
kegiatan/aktivitas yang ada di
lingkungan nya.
Apakah ibu bisa memahami apa
yang kami jelaskan?

Mengakhiri pertemuan :
Ibu kami senang bisa datang dan
bertemu langsung dengan ibu
dan bercakap-cakap mengenai
masalah anak ibu, kiranya semua
yang telah kami jelaskan dapat
ibu mengerti dan menerapkan
nya terhadap anak ibu.
Untuk itu terima kasih atas waktu
nya,kami mohon pamit, permisi
selamat sore ibu!!!!!!!!!

DAFTAR PUSTAKA

1. Dr. Budi Anna Keliat, S. Kp, M.App. Sc, dan Akemat, S. Kp, M. Kes.
(2009). Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC,
Penerbit Buku Kedokteran
2. http://ilmukeperawatan.com/asuhan_keperawatan_depresi.html
3. Mansjoer Arif (2001). Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid I. Jakarta :
FKUI.
4. Stuart & Sunden (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai