Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MENGEKSPLORASI TEKS AKADEMIK/KARYA ILMIAH

Disusun untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester


Matakuliah Bahasa Indonesia yang dibina oleh Nurul Sofiah, M.Pd.

Oleh:
Alfin Nur Rohim 210401110008
Ummu Syabrina An-naafi 210401110017
Lamya Nur Fadela 210401110021
Dewi Latifatul Khusna 210401110022

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalahyang berjudulkarya tulis ilmiah..
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan
yang telah diberikan, pertama, Nurul Shofiah, M.Pd, Dosen matakuliah yang
telah berkenan meluangkan waktu dengan sabar memberikan bimbingan, motivasi
dan pengarahan dalam penyusunan makalah ini. Kedua, keluarga besar teman-
teman Psikologi angkatan 2021 Kelas A, yang selalu bersemangat, berkerja sama
dengan baik, dan kekompakan kita semua yang akhirnya membuat penulis
bersemangat menyelesaikan studi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan mengharapkan
saran, kritik dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya dunia pendidikan. Amin.

Malang, 7 September 2021

Penulis

Dewi Latifatul Khusna

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR--------------------------------------------------------------ii
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah----------------------------------------------------1
1.2 Rumusan Masalah-----------------------------------------------------------2
1.3 Tujuan Pembahasan Masalah----------------------------------------------2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perbedaan Karya Tulis Ilmiah---------------------------------------------3
2.1.1 Karya Ilmiah----------------------------------------------------------------3
2.1.2 Semi Ilmiah-----------------------------------------------------------------9
2.1.3 Non Ilmiah-------------------------------------------------------------------10
2.2 Jenis Karya Tulis Ilmah---------------------------------------------------11
2.2.1 Skripsi------------------------------------------------------------------11
2.2.2 Tesis--------------------------------------------------------------------11
2.2.3 Disertasi----------------------------------------------------------------12
2.2.4 Artikel------------------------------------------------------------------14
2.2.5 Makalah----------------------------------------------------------------14
2.2.6 Paper-------------------------------------------------------------------15
2.3 Sistematika Penulisan Karya Ilmiah-----------------------------------------15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan-----------------------------------------------------------------21
B. Saran-------------------------------------------------------------------------21

DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengertian dari karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang di buat untuk
memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode
ilmiah. Biasanya karya tulis ilmiah berisikan data,fakta,dan solusi mengenai suatu
masalah yang diangkat.penulisan karya lmiah dilakukan secara runtut dan
sistematis.
Menulis karya lmiah adalah hal yang pasti dilakukan oleh setiap
mahasiswa,karena menulis karya tulis ilmah merupakan syarat wajib yang harus
dilakukan untuk mendapatkan gelar study nya,seperti study S1 harus membuat
skripsi, S2 membuat tesis dan S3 membuat desertasi, maka dari itu wajib
hukumnya bagi setiap mahasiswa untuk mengetahui apa itu karya
ilmah,perbedaan karya ilmiah,semi ilmiah,non ilmiah,jenis karya tulis
ilmiah,sistematika penulisan karta seni ilmiah serta metode-metode dalam
pembuatan karya ilmah.
Jadi,dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting.
Supaya di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain
itu,pentingnya belajar menulis karya tulis lmiah juga dapat memperjelas sasaran
atau tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat
disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca.sehingga kami
membuat makalah penulisan karya tulis ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah
atau penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.
1) Bagaimana perbedaan karya tulis ilmiah,semi ilmiah dan non ilmah?
2) Bagaimana jenis karya tulis ilmiah?
3) Bagaimana sistematika penulisan karya ilmiah?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan dijelaskan
sebagai berikut.
1) Menjelaskan perbedaan karya tulis ilmiah,semi ilmiah dan non ilmiah
2) Menjelaskan hakikat pengetahuan.
3) Menganalisis sistematika penulisan karya ilmah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PERBEDAAN KARYA TULIS ILMIAH


2.1.1 Karya Tulis Ilmiah
2.1.1.1 Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya ilmiah sering dipahami sebagai karya yang dihasilkan oleh pihak-
pihak tertentu yang sudah memiliki kader keilmuan tertentu pula. Para penulis
karya ilmiah biasanya pakar atau ahli dalam suatu bidang tertentu. Para guru,
karena dalam beberapa hal membatasi diri, seperti sulit memasuki wilayah ini,
sehingga setiap kali mengikuti seminar atau pelatihan karya ilmiah tidak
dipandang sebagai bagian dari dunianya. Padahal guru adalah ilmuwan yang ahli
pada bidangnya dan diharuskan menghasilkan karya pada bidang tersebut.
Padahal dunia keilmuan pada level manapun mengandung kadar keilmiahan dan
dapat diraih oleh siapa pun sesuai dengan bidangnya.
Dengan kata lain, karya ilmiah sesungguhnya harus menjadi bagian dari
keseharian para guru sebagai seorang ilmuwan. Karya tulis ilmiah adalah sebuah
karya tulis yang disajikan secara ilmiah dalam sebuah forum atau media ilmiah.
Karakteristik keilmiahan sebuah karya terdapat pada isi, penyajian, dan bahasa
yang digunakan. Isi karya ilmiah tentu bersifat keilmuan, yakni rasional, objektif,
tidak memihak, dan berbicara apa adanya. Isi sebuah karya ilmiah harus fokus dan
bersifat spesifik pada sebuah bidang keilmuan secara mendalam. Kedalaman
karya tentu sangat disesuaikan dengan kemampuan sang ilmuwan. Bahasa yang
digunakan juga harus bersifat baku, disesuaikan dengan sistem ejaan yang berlaku
di Indonesia.
Menurut Azahari (2015) Karya tulis ilmiah adalah suatu karya tulis yang
disusun berdasarkan pendekatan metode ilmiah (aplikasi dari metode ilmiah) yang
ditujukan untuk kelompok pembaca tertentu dan disajikan menggunakan format
tertentu yang baku. Metode ilmiah ini harus mengikuti prosedur dan langkah-
langkah tertentu.
Bahasa ilmiah tidak menggunakan bahasa pergaulan, tetapi harus
menggunakan bahasa ilmu pengetahuan, mengandung hal-hal yang teknis sesuai

3
dengan bidang keilmuannya. Namun, terlepas dari semua kerumitan dan nuansa-
nuansa yang diciptakan di kepala guru, sebetulnya penulisan karya ilmiah
merupakan kegiatan yang sama dengan proses penulisan pada umumnya.
Kegiatan menulis pada dasarnya kegiatan menyampaikan atau menyajikan
gagasan atau pikiran, informasi, kehendak, kepentingan dan berbagai pesan
kepada pihak lain dalam bahasa tulis. Kegiatan menulis karya ilmiah tentu
dipahami sebagai kegiatan menyampaikan pengetahuan dan temuan baru dalam
suatu bidang ilmu dalam bahasa tulis. Karya ilmiah juga biasanya menggunakan
media ilmiah, seperti jurnal ilmiah atau forum ilmiah.
Widodo (2018) Karya ilmiah merupakan buah pemikiran seorang ilmuwan
yang melakukan kepustakaan, mengumpulkan pengalaman, penelitian dan didapat
dari pengetahuan orang sebelumnya dengan tujuan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. Karya merupakan hasil pemikiran ilmiah pada
suatu disiplin ilmu tertentu disusun berdasarkan fakta, tidak bersifat emosional
dan disusun secara sistematis, ilmiah, logis, dan kompherensif. Logis berarti
fakta, keterangan, dan informasi memiliki argumentasi yang dapat diterima oleh
akal. Sistematis artinya, tulisan didapatkan berdasarkan urutan yang bertahap.
Komprehensif berarti fakta, gejala, dan peristiwa, ditelaah secara menyeluruh
hubungan dengan fakta dengan lainnya.
Menulis karya ilmiah, dengan bahasa lain, adalah menyusun kalimat-
kalimat bermakna dalam sebuah rangkaian informasi yang berguna untuk
pembaca. Mengingat semua ilmuwan memiliki pemikiran dan gagasan keilmuan,
maka menulis karya ilmiah menjadi keniscayaan bagi seorang guru. Guru harus
melakukan proses kreatif ini dan menyampaikan setiap temuan atau masalah yang
dihadapi di ruang kelas atau proses pembelajaran dalam sebuah karya yang
keilmiahannya dapat dipertanggungjawabkan. Bagi guru, seharusnya, menulis
karya ilmiah menjadi sebuah kebutuhan mengingat dengan cara inilah para guru
dapat mengomunikasikan gagasan dan persoalan pembelajaran yang setiap hari
digelutinya. Karya ilmiah seharusnya bukan pekerjaan yang ditakuti atau dijauhi,
mengingat setiap guru membutuhkan berkomunikasi akademik. Karya tulis ilmiah
tidak selamanya berawal dari hasil penelitian. Karya tulis ilmiah juga dapat

4
dihasilkan dari pemikiran-pemikiran mendalam yang dilengkapi dengan kajian
kepustakaan.
Penyajian karya ilmiah didahului dari studi pustaka dan studi lapangan.
Sudah selayaknya jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang
baru dan belum pernah ditulis orang lain. Walaupun tulisan tersebut sudah pernah
ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan
dari tema yang sebelumnya dan bisa jugadisebut dengan penelitian lanjutan.
Untuk pengembangan keilmuan, dalam upaya menemukan fenomena baru, teori
baru, prototype, uji diagnosis, atau mengoreksi atau merevisi fenomena yang
sudah ada dan uji dignestik yang sudah dilakukan.
Jadi, karya tulis ilmiah adalah desain penelitian rencana penelitian yang
menyangkut semua komponen langkah-langkah penelitian dengan
mempertimbangkan etika penelitian, sumber dayapenelitian. Karya ilmiah
(scientific paper) juga disebut academic writing, karena biasa ditulis oleh
mahasiswa dan dosen di perguruan tinggi. Karya tulis ilmiah sebagai
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa penjelasan, prediksi dan
pengawasan serta membahas tentang penyelidikan yang dilakukan peneliti secara
logis dan empiris.
2.1.1.2 Ciri-ciri Karya Ilmiah
Dengan menyimak pengertian di atas, Anda tentu dapat menemukan ciri-ciri karya
ilmiah. Wardani (2018) Sebuah karya ilmiah dapat dikenal dari ciri-ciri berikut:
a. Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa
gagasan, deskripsi tentang sesuatu, atau pemecahan satu masalah.
b. Pengetahuan yang disajikan tersebut didasarkan pada fakta atau data
(kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah diakui kebenarannya.
c. Mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
d. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan
istilah teknis, di samping istilah-istilah yang bersifat denotatif.
e. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.
Ciri-ciri lain dari karya tulis ilmiah yaitu menyajikan fakta-fakta, cermat dan jujur,
tidak memihak, sistematis, tidak bersifat haru, mengesampingkan pendapat yang tidak
mempunyai dasar, sungguhsungguh, tidak bercorak debat, tidak secara langsung bernada

5
membujuk, dan tidak melebih-lebihkan. Secara umum, ciri-ciri bahasa keilmuan sebagai
media karya ilmiah adalah sebagai berikut:
a) Reproduktif, artinya pembaca bisa menerima dan memaknai karya tersebut
selaras dengan maksud yang hendak penulis ungkapkan.
b) Tidak ambigu, dikarang berdasarkan kaidah bahasa yang baik dan benar.
Penulis harus menguasai materi dan mampu untuk menyusun kalimat dengan
subyek dan predikat yang jelas juga tidak memiliki makna ganda.
c) Tidak emotif, disusun tidak dengan melibatkan aspek perasaan penulisnya.
Hal-hal yang diungkapkan harus rasional berdasarkan kenyataan atau fakta di
lapangan, tanpa diberi tambahan pada subjektifitas penulis.
d) Penggunaan bahasa baku, memuat kaidah berbahasa yang benar, baik dalam
ejaan, kata, dan paragrafnya agar pembaca tidak terjadi kesalah pahaman
dalam mengartikan.
e) Memakai kaidah keilmuan, penulis memuat istilah atau kata dalam aspek
keilmuan dan harus sesuai akan topik yang disampaikan juga latar belakang
penulis, hal ini menjadi suatu bukti penulis menguasai apa yang ditulisnya.
f) Bersifat dekoratif dan rasional, penulis dalam karyanya harus menggunakan
kata yang hanya memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus
menonjolkan kerunutan pikiran yang logis, lancar dan kecermatan
penulisannya.
g) Adanya kohesi dan straight forward, perlu terdapat kohesi atau
keterhubungan antarkalimat pada setiap paragraf dalam setiap bab.
Sedangkan straight forward berarti langsung menuju tujuan atau sasaran.
Tertuju pada pembahasan dan tidak berbelit.
h) Kalimat yang digunakan harus efektif dan fokus. Isi harus padat dan berisi.
i) Objektif, pembahasan suatu hasil penelitian dari fakta yang objektif harus
sesuai dengan yang akan diteliti. Jones memberikan ketentuan ilmiahnya
yaitu sifat dari fakta yang disajikan serta metode dalam penulisannya. Jika
fakta yang disajikan adalah fakta umum objektif dan dapat dibuktikan
kebenaran atau pun tidaknya serta harus ditulis secara ilmiah. Maksud dari
secara ilmiah adalah menurut prosedur atau aturan penulisan ilmiah, dengan
mengikuti prosedur tersebut maka karya tulis dapat dikatakan karya ilmiah.

6
Sedangkan jika fakta yang disajikan merupakan fakta dari pribadi yang
bersifat subyektif dan tidak dapat dibuktikan kebenaran atau tidaknya disertai
dengan tidaknya ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut dikatakan karya
tulis non-ilmiah.
j) Sistematis dan metodis, dalam pembahasan masalah digunakan suatu metode
tertentu dengan memperhatikan langkah-langkahnya secara teratur dan harus
terkontrol dengan rapi dan tertib. k. Harus selaras, tulisan ilmiah harus
menggunakan bahasa ilmiah yang baku dan formal. Ini dapat dikatakan
sebagai laras ilmiah. Laras ilmiah harus jelas dan lugas agar tidak
menimbulkan keambiguan.
2.1.1.3 Tujuan Menulis Karya Ilmiah
Nirwana dan Ruspa (2020) Tujuan menulis karya ilmiah ialah sebagai
berikut:
(1) tujuan penugasan, yaitu penulis menulis sesuatu karena ditugaskan,
bukan karena kemauan sendiri,
(2) tujuan altruistic, yaitu bertujuan untuk menyenangkan pembaca
menghindarkan kedukaan para pembaca,ingin mendorong pembaca
memahami, ingin mendorong pembaca memahami, ingin membuat
hidup para pembaca, lebih menyenangkan dengan karyanya itu,
(3) tujuan persuasive, yaitu tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan para
pembaca dengan kebenaran yang diutarakan,
(4) tujuan informational, tujuan penerangan, yaitu tulisan yang bertujuan
untuk memberi informasi atau keterangan/penerangan kepada pembaca,
(5) tujuan pernyataan, diri, yaitu tulisan yang bertujuan untuk
memperkenalkan atau menyatakan diri sebagai sang pengarang kepada
pembaca,
(6) tujuan kreatif, yaitu tulisan yang bertujuan untuk mencapai nilai-nilai
artistic dan nilai nilai kesenian,
(7) tujuan pemecahan masalah, yaitu tulisan yang bertujuan untuk
mencerminkan atau menjelajahi pikiran-pikiran agar dapat dimengerti
pembaca.

7
Dapat menjadi transformasi pengetahuan bagi sekolah atau institusi
perguruan tinggi dengan masyarakat, atau bagi para peminatnya. Melatih
keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara benar dan teratur.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang
bersangkutan memperoleh pengetahuan dari keilmuannya. Menumbuhkan etos
ilmiah di kalangan mahasiswa. Sebagai wahana melatih pengungkapan pikiran
atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis, lebih
rincinya sebagai berikut:
a. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya
dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
b. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya
menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil
(produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan,
terutama setelah penyelesaian studinya.
c. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang
berminat membacanya.
d. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah
yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
e. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian dengan benar dan
teratur.
2.1.1.4 Manfaat Menulis Karya Ilmiah
Supeni dan Yusuf (2018) Melatih untuk mengembangkan keterampilan
membaca yang efektif. Mengenalkan dengan kagiatan kepustakaan. Memperoleh
kepuasaan intelektual. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan. Sebagai bahan
acuan atau penelitian pendahuluan untuk peneliti selanjutnya. Meningkatkan
perorganisasian fakta dan data secara sistematis. Melatih untuk menggabungkan
hasil bacaan dari berbagai sumber. Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis
adalah berikut:
a. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;

8
b. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
c. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
d. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
e. Memperoleh kepuasan intelektual;
f. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
g. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

2.1.2 Semi-Ilmiah
2.1.2.1 Pengertian Semi-Ilmiah
Widodo (2018) Karangan Semi-Ilmiah adalah karangan yang menyajikan
fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannya-pun tidak semiformal tetapi tidak
sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis
dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, katakatanya teknis dan didukung
dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah
penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi. Jenis karangan semi ilmiah memang
masih banyak digunakan misalnya dalam opini, editorial, resensi, anekdot,
hikayat, dan karakteristiknya berada diantara ilmiah.
2.1.2.1 Ciri-Ciri Karya Semi-Ilmiah
Ciri-Ciri Karya Semi Ilmiah yaitu ditulis berdasarkan fakta pribadi, fakta
yang disimpulkan subjektif, gaya bahasa formal dan popular, mementingkan diri
penulis, melebih-lebihkan sesuatu, usulan-usulan bersifat argumentative, dan
bersifat persuasive. Bentuk karangan semi ilmiah yaitu; artikel, editorial, opini,
tips, reportase, dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara
uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan
resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga.
Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia
resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan
Yang Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan
paragraph, menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami
atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan
makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian unsur bahasa
kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah. Ada berbagai

9
jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar
atausimposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

2.1.3 Non-Ilmiah
2.1.3.1 Pengertian Karya Tulis Non-Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif,
tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang
popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Tulisan yang sangat
bebas,dan hampir tidak memiliki format baku. Misalnya: puisi, novel, naskah
cerita, cerpen, dan sebagainya.
2.1.3.1 Ciri-ciri Karya Tulis Non-Ilmiah
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah yaitu ditulis berdasarkan fakta pribadi, fakta
yang disimpulkan subyektif, gaya bahasa konotatif dan populer, tidak memuat
hipotesis, penyajian dibarengi dengan sejarah, bersifat imajinatif, situasi
didramatisir, bersifat persuasif, dan tanpa dukungan bukti.
Istilah karangan ilmiah dan non-ilmiah merupakan istilah yang sudah sangat
lazim diketahu orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada
juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karangan fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari
bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah
baik karangan ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apapun
namanyan, kedua-duanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-
perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari berbagai aspek.
Karangan ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian
(faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan
objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau
observasi. Karangan ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam
pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-
langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan

10
penentuan strategi. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam
bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karangan ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para
ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

2.2 Jenis Karya Tulis Ilmiah


karya tulis ilmiah memiliki isi yang bervariatif tergantung pada jenis-jenis
karya ilmiah:
2.2.1 Skripsi
Skripsi merupakan tugas akhir dari mahasiswa strata satu untuk
mendapatkan gelar sarjana sesuai program studi yang diikuti. Tugas akhir
mahasiswa strata satu yang berbentuk skripsi ini adalah suatu karya dalam
penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis dan secara
ilmia,dan dilakukan menurut aturan-aturan penelitian yang telah ditetapkan.
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang
studi S1 (Sarjana). Skripsi memuat karya sistematis yang mengutarakan
pendapat penulis berlandaskan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan
harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan
penelitian langsung (observasi lapangan, atau percobaan dilaboratorium), juga
diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam bidang tata kerja,
suatu hukum dan dalil tertentu mengenai salah satu bidang atau lebih
spesialisasinya.
2.2.2 Tesis
Tesis adalah tugas akhir mahasiswa di jenjang strata dua atau magister
yang berbentuk penelitian. Tesis meupakan suatu karya ilmiah yang
dipublikasikan secara luas, tertulis, dan disusun secara perseorangan. Tesis
adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2
(pasca sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian
sendiri.
Tesis biasanya hanya terfokus pada salah satu isu sentral yang ada
didalam sebuah disiplin ilmu saja. Tesis dibangunn dengan berlandaskan

11
pengujian empirik terhadap suatu teori dengan menggunakan data primer
sebagai data utama dan ditambahkan data sekunder sebagai data penunjang
ataupun data pembanding. Masalah yang dikaji dalam penulisan tesis
diarahkan pada pengembangan ilmu, bukan sekedar penerapan ilmu seperti
pada penulisan skripsi.
2.2.3 Disertasi
Disertasi adalah tugas akhir mahasiswauntuk memperoleh gelar doktor
dan termasuk karya ilmiah yang memaparkan temuan penulis dar suatu
pendapat yang di buktikan secara ilmiah. Disertasi disebut juga “Ph. Thesis”
adalah karya tulis ilmiah mahaiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3
(meraih gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan dengan penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid)
dengan analisis yang terperinci. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis
sendiri, yang berupa temuan orisinal.
Karya tulis ilmiah yang jenis disertasi itu adalah karya tulis ilmiah yang
khusus untuk seorang mahasiswa yang sedang menjalani atau sedang
menyelesaikan pendidikan di bangku perkuliahan di jenjang atau tingkat
doktor atau disebut juga dengan S3 (Strata Tiga). Jika dilihat dari sisi
substansinya maka bobot disertasi itu lebih tinggi daripada tesis. Umumnya
istilah dari disertasi dan tesis ini dipakai untuk mengacu pemaparan dari
diskusi sifatnya skolar atau akademis. Dalam penulisan tersebut si peneliti
diwajibkan untuk mencari terobosan dan teori-teori yang baru.
Disertasi itu adalah karya tulis akademik hasil dari studi dan/atau
penelitian yang mendalam yang dilakukan secara mandiri dan juga berisi
sumbangan-sumbangan baru untuk perkembangan ilmu pengetahuan ataupun
menemukan jawaban-jawaban baru bagi masalah-masalah yang sementara
telah diketahui jawabannya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru
terhadap hal-hal yang telah dipandang sudah mapan di bidang ilmu seperti
pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang dilakukan oleh calon doktor
tersebut di bawah pengawasan dari para pembimbingnya.
Pengertian lain dari karya tulis ilmiah jenis disertasi yaitu paparan dari
diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau disebut juga dengan argumen.

12
Pendapat atau argumen tersebut dapat disebut sebagai tesis. Jika secara
umumnya, istilah disertasi ataupun tesis itu dipakai untuk mengacu pada
pemaparan sebuah diskusi yang sifatnya skolar ataupun akademis. Disertasi
itu merupakan kemampuan yang diperoleh atau merujuk pada hasil penelitian
dari penemuan baru yang dimana prosesnya tersebut berfokus pada
penemuan baru yang disiplin dan pengkajian yang secara mendalam. Pada
pengambilan data pun tidak hanya dari data yang primer saja namun ada
sedikit dari data sekunder untuk bahan penunjang pada proses penelitian
tersebut. Sistematika dalam penulisan karya tulis ilmiah yang jenis disertasi
ini harus menggunakan tata bahasa indonesia yang baik dan benar kecuali
untuk program studi bahasa asing.
Pembahasan dalam disertasi itu harus kritis, karena dalam karya tulis
jenis disertasi itu dalah upaya untuk lebih mendalami dan mengembangkan
ilmu pengetahuan yang ditekuninya tersebut dengan menggunakan
multidisipliner yang akan memberikan suatu penjelasan kesimpulan yang
berimplikasi pada suatu filosofis dan juga mencakup dari beberapa bidang
ilmiah.
Karakteristik disertasi berfokus pada kajiankajian yang mengenai salah
satu disiplin ilmu bidang pendidikan yang sesuai dengan bidang yang
dipelajari, kemudian pada kajiannya yaitu berfokus pada penemuan-
penemuan baru dalam disiplin ilmu yang dikaji dengan cara mendalam, dan
penelitiannya tersebut mengunakan data primer sebagai data utamanya
kemudian ditunjang oleh data sekunder yang apabila diperlukan, serta
disertasi tersebut ditulis dalam bahasa Indonesia yang baku baik dan benar,
namun terkecuali untuk program studi bahasa asing. Proposal disertasi, pada
proposalnya tersebut sama saja dengan skripsi dan tesis yaitu ada bagian
awal, bagian utama dan bagian akhir, namun hal yang membedakanya itu
adalah yang apabila dilihat dari sisi substansinya maka bobot akademis dari
disertasi itu lebih tinggi daripada tesis dan penjelasannya pun sangat atau
harus jelas dan rasional dikaji secara mendalam dan logis.

13
2.2.4 Artikel
Artikel merupakan naskah yang telah melalui proses penelaahan dan
penyutingan serta dinyatakan layak terbit. Dalam istilah jurnalistik artikel
adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulisnya tentang suatu masalah atau
peristiwa. Artikel dalam bidang karya tulis ilmiah merupakan suatu yang
dicanangkan termuat dalam suatu jurnal atau buku berisikan sejumlan artikel
terkait yang dibuat mengikuti kaidah penulisan karya tulis ilmiah. Artikel
ilmiah didapat dari suatu pemikiran serta kajian pustaka atau hasil
pengembangan proyek.
2.2.5 Makalah
Makalah adalah suatu ide atau gagasan yang didalamnya terdapat
masalah yang harus diselesaikan berdasarkan hasil pengamatan atau hasil
kajian pustaka dan ditulis secara sistematis dengan format tertentu yang baku.
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empirisobjektif.
Umumnya, makalah ditampilkan dalam sebuah seminar atau dipresentasikan
di depan kelas sebagai tugas perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik
berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan. Makalah
mengkaji suatu probelm atau fenomena ditulis dengan sistematis diikuti
analisis yang masuk akal dan bersifat objektif.
Tujuan dari penulisan makalah yaitu untuk membuat pembaca yakin
bahwa pembahasan atau topik yang ditulis berdasarkan penalaran logis dan
pengorganisasaian yang terstruktur yang harus diketahui dan diperhatikan.
Salah satu jenis karangan karya ilmiah yaitu makalah yang mempunyai ciri-
ciri yang terletak pada keilmiahannya. Maksudnya yaitu makalah itu bersifat
tidak memihak, objektif, sistematis, logis dan sesuai dengan fakata yang ada.
Dari ciri-ciri tadi baik tidaknya makalah bisa diamati dari topik yang dibahas,
tujuan, kelogisan dan kejelasan pembahasan.
Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh
dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.
Sistematika Makalah: 1) Pendahuluan 2) Pembahasan 3) Kesimpulan

14
2.2.6 Paper
Paper adalah ringkasan atau rangkuman penelitian/riset seperti tugas
akhir namun ringkas dan tidak terinci dan biasanya hanya dibuat kurang lebih
6 halaman saja. Meskipun hanya 6 halaman, tetapi terdapat tujuan dan
maksud dari penelitian yang kita buat tersebut. Menulis paper merupakan
aktivitas yang mengkaji satu topik dengan kajian-kajian berdasarkan
penelitian seperti pendapat para ahli, observasi, sumber bacaan. Untuk
membuat paper perlu diketrahui terlebih dahulu apa yang akan dikaji,
bagaimana penyusunannya, dan lain-lain.
Seperti pada penulisan karya tulis ilmiah lainnya paper ditulis dengan
model huruf times new roman, ukuran font 12, ditulis dua lajur (kolom) atau
satu kolom semuanya tergantung persyaratan dari call for paper. Call for
paper itu sendiri merupakan pengumuman akan dilaksanakannya seminar
paper, yang diadakan oleh lembaga-lembaga seperti universitas atau lembaga-
lembaga lainnya yang telah diakui atau mendapat persetujuan untuk
mengadakan seminar paper. Jadi pada saat seminar dijelakan tentang
bagaimana dan apa saja persyaratan untuk membuat paper.
Perbedaan paper dengan makalah adalah paper mempunyai unsur yang
lebih banyak dibandingkan dengan makalah. Biasanya mahasiswa membuat
paper untuk memenuhi tugas kuliahnya serta untuk mengetahui tingkat
pengetahuannya yang diterima selama perkuliahan. Paper sangat penting
dalam dunia pendidikan, terutama kuliah. Karya tulis ilmiah yang satu ini
mempunyai peran penting dalam memenuhi tugas-tugas yang diberikan.
Namun, seringkali karya tulis yang satu ini sering disamakan dengan
makalah. Sebetulnya mereka memiliki perbedaan-perbedaan yang banyak.

2.3 SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH JENIS SKRIPSI


Tahapan penyusunan karya ilmiah yang meliputi tahap persiapan: pemilihan
topik dan masalah, pembatasan topik, penentuan judul dan pembuatan kerangka
karya ilmiah; pengumpulan data, pembuatan konsep, penyuntingan, pengetikan
atau penyajian; sistematika penulisan skripsi, artikel, makalah, dan laporan
penelitian. Teknik penulisan yang meliputi: bahan dan jumlah halaman,

15
perwajahan yang terdiri dari ukuran kertas dan penomoran serta penyajian yang
meliputi penulisan judul, tujuan penyusunan, lembar persetujuan, abstrak. Selain
itu juga membahas tentang cara menulis rujukan yang meliputi cara merujuk, cara
menulis daftar rujukan.
Sistematika penulisan karya ilmiah merupakan aturan-aturan atau tata cara
yang dilakukan dalam menyusun karya ilmiah sesuai dengan kaidah-kaidah yang
ditetapkan. Setiap jurnal ilmiah biasanya mempunyai aturan sistematika penulisan
masing-masing. Akan tetapi, secara umum semuanya memilik kesamaan dalam
bagian-bagian utama penulisan, seperti: judul, identitas, abstrak, kata kunci,
pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi, hasil, kesimpulan, penghargaan, dan
referensi. Lebih rincinya sebagai berikut.
1) Judul
Bagian awal dari artikel ilmiah ialah judul. Judul merupakan identitas dari
karya ilmiah yang memberikan kesan pertama bagi pembacanya. Penggunaan
judul dianjurkan menarik, sederhana, dan tidak terlalu panjang. Ketika
menulis judul, sebaiknya menempatkan kata kunci (keyword) untuk
memudahkan pencarian melalui internet ataupun program komputer yang
biasanya memiliki system kata kunci (keyword system). Biasanya judul hanya
terdiri dari 10-15 kata, ditengah (center), dicetak tebal (bold), ditulis tegak,
dan tidak digaris bawah (underline).
2) Identitas
Identitas merupakan salah satu bagian yang penting dalam sistematika
penyusunan karya ilmiah. Identitas bertujuan untuk mengungkap siapa yang
bertanggungjawab atas penyusunan karya ilmiah. Jumlah penyusun karya
ilmiah memengaruhi pencantuman nama. Apabila penyusun lebih dari satu,
maka semuanya harus dicantumkan. Biasanya, semakin banyak penyusun
yang terlibat, maka bobot karya ilmiah juga meningkat. Identitas ini terdiri
dari tig abagian, yaitu: nama, afiliasi/institut, danalamat email penulis. Letak
nama penulis tepat dibawah judul artikel ilmiah, afiliasi satu spasi dibawah
nama penulis, dan alamat email penulis satu spasi dibawah afilisasi. Nama
penulis dicantumkan tanpa gelar akademik dan dicetak tebal(bold). Untuk

16
penulis lebih darisatu orang, maka email yang dicantumkan cukup penulis
pertama.
3) Abstrak
Abstrak berisi beberapa hal penting yang isi dari artikelilmiah, yaitu: masalah
yang diteliti, metodologi yang digunakan, hasil penelitian, dan terakhir ialah
kesimpulan dan saran. Abstrak biasanya hanya terdiri dari satu paragraph dan
berisi 200 sampai 300 kata. Kesalahan yang sering terjadi dalam penyusunan
abstrak ialah komposisi yang tidak seimbang, seperti hasil penelitian lengkap
sedangkan metodolgi terlalu singkat. Agar penulis mudah dalam menyusun
abstrak, sebaiknya abstrak distulis setelah seluruh isi karya ilmiah telah
selesai.
4) Kata Kunci/Keywords
Kata kunci disini bias diartikan sebagai kata-kata inti dalam karya ilmiah.
Kata kunci sebaiknya ditulis mengacu kepada topic pembahasan, sehingga
dapat membantu pembaca memahami keseluruhan isiartikel. Letak kata kunci
terdapat dibawah abstrak. Kata kunci sebaiknya terdiri dari tiga sampai enam
kata atau istilah. Beberapa jurnal ilmiah meminta penulisan kata kunci dengan
huruf biasa dan ada pula yang menginginkan kata kunci ditulis dengan huruf
miring (italic).
5) Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, penulis atau peneliti dapat mencantumkan kutipan
atau sitasi cukup dengan menggunakan angka atau nama penulis sesuai
dengan aturan sitasi yang digunakan. Hal-hal yang terdapat dalam
pendahuluan sebagai berikut.
6) Latar Belakang dan Rumusan Masalah
Bagian ini berisi tentanga lasan-alasan atau argumentasi mengapa penulis
tertarik untuk membahas permasalahan ini. Kemudian akan dipaparkan
dengan permasalahan-permasalahan yang akan menjadi focus dalam artikel
ilmiah tersebut.
7) Tujuan Penelitian
Hal-hal yang dicantumkan dalam tujuan ini sebaiknya berhubungan dengan
judul dan teori-teori yang digunakan dalam penelitian.

17
8) Manfaat Penelitian
Bagian manfaat berisi mengenai hasil penelitian yang berguna bagi peneliti,
masyarakat, dan ilmu pengetahuan.
9) Hipotesis
Hipotesis ialah bentuk pernyataan atau dugaan sementara terkait
permasalahan yang akan dibahas dan dibuktikan kebenarannya. Hipotesis
hanya ada dalam karya ilmiah yang menggunakan jenis penelitian kuantitatif.
10) Tinjauan Pustaka/Kajian Teori
Bagian ini berisi tentang pembahasan teori dan hasil penelitian yang
sumbernya bias dari jurnal nasional maupun internasional yang berguna
untuk mendukung dalam penulisan artikel ilmiah. Hal ini bertujuan agar
pembaca lebih yakin dan tertarik terhadap artikel ilmiah.
11) Metodologi
Metodologi penelitian merupakan aturan atau tatacara yang digunakan untuk
melakukan penelitian yang tersusun secara sistematis dan ilmiah. Metodologi
berisi tentang uraian-uraian proses penelitian dilaksanakan secara singkat tapi
jelas.
12) Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasaan merupakan bagian yang paling penting penting dalam
karya ilmiah. Hal ini dikarenakan pada bagian ini akan terlihat kualitas
penulis dalam menganalisis data-data hasil penelitian. Penyederhanaan data
harus dilakukan jika melakukan penelitian denganobservasi, angket,
danwawancara. Uraian hasil penelitian harus dijabarkan dengan sistematis,
terstruktur, dan jelas terarah agar tidak membingungkan pembaca. Untuk
jenis penelitian studi literature, peneliti harus dapat menganalisa data-data
secara objektif, sistematis, komprehensif, dan factual.
13) Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan ialah ringkasan atas keseluruhan isi dari karya ilmiah.Bisa juga
dikatakan bahwa kesimpulan ini merupakan jawaban atas rumusan masalah
yang telah diuraikan dibagian pendahuluan. Banyaknya kesimpulan harus
disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah. Hal yang perlu diperhatikan
juga dalam karya ilmiah ialah saran. Saran dibuat berdasarkan hasil penelitian

18
dan analisis terhadap kesimpulan. Saran biasanya berisi rekomendasi-
rekomendasi kepada penulis untuk mengembangkan kembali karya-karya
ilmiah nya agar lebih baik lagi untuk kedepannya.
14) Penghargaan (Acknowledgment)
Penghargaan atau acknowledgment ialah sebuah bentuk ucapan terimakasih
dan apresiasi kepada seluruh pihak yang memberikan kontribusi kepada
penulis dalam menyelesaikan karya ilmiahnya. Bagian penghargaan atau
acknowledgment ini tidak harus selalu ada dalam sebuah karya ilmiah.
Pencantuman penghargaan biasanya disesuaikan juga terhadap seberapa besar
kontribusi seseorang atau sebuah institute kepada karya ilmiah yang dibuat.
Pencantuman penghargaan mendatangkan keuntungan bagi keduapihak, yaitu
pihak penulis dan pemberibantuan. Bagi peneliti, penghargaan akan
memudahkan peneliti untuk mencari bantuan kedepannya lagi. Sedangkan
bagi pemberibantuan, akan mendatangkan kebanggaan karena ikut
berkontribusi dalam ilmu pengetahuan.
15) Referensi
Referensi berisi tentang sumber-sumber atau rujukan yang dijadikan acuan
penulis untuk mengutip literature sebagai bahan dalam penyusunan karya
ilmiahnya. Ada beberapa model penulisan referensi sebagai berikut.
a) Sistem MLA (Modern Language Association)
b) Sistem APA (American Psychological Association)
c) Sistem CBE (Council of Biology Editors)
d) Sistem IEEE
e) Sistem Chicago
f) Sistem Harvard
g) SistemTurabian
h) Sistem AMA (American Medical Association)
i) Sistem ACS (American Chemical Society)
j) Sistem CSE (The Council of Science Editors)
k) Sistem AAA (American Anthropological Association)
l) Sistem APSA (The American Political Science Association)
m) Sistem ASA (American Sociological Association)

19
n) Sistem NLM (National Library of Medicine)
o) Sistem ACS (American Chemical Society)
p) Sistem MHRA (Modern Humanities Research Association)
Dari banyaknya model-model referensidiatas, yang paling sering digunakan ialah
sistempenomoran(Vancouver)atau biasa juga disebut dengan system referensi IEEE.
Sistem IEEE adalah penulisan referensi dengan memberikan penomor anangka
secara berurutan untuk menunjukan sitasi atau sumber rujukan. Selain itu, model
yang sering digunakan ialah APA. Pencantuman sitasi sesuai dengan penulisan gaya
APA terdiri dari nama penulis yang disitasi berikuttahunnya. Contoh: (Jatmiko,
2013). Gaya penulisan sitasi pada buku ini menggunakan gaya penulisan APA.
16) Lampiran
Lampiran berisi tambahan-tambahanin formasiatau data tentang karya ilmiah.
Isi dari lampiran dapat berupatabel, grafik, gambar, dan sebagainya.
Dikatakan sebagai tambahan karena penempatan lampiran memiliki tempat
tersendiri. Apabila lampiran dicantumkan dibagian tubuh atau isi karya
ilmiah, maka dapat mengganggu alur penulisan karyai lmiah. Sedangkan jika
tidak dicantumkan atau dibuang, maka dapat mengurangi kejelasan karya
ilmiah. Pada bagian ini, penulis tidak perlu menambahkan kalimat pengantar.
Penulis cukup mencantumkan bagian isi dari angket yang berisi daftar
pertanyaan atau pernyataan.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karya
ilmiah adalah laporan tertulis yang di buat oleh perorangan atau kelompok
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang di kukuhkan dan ditaati
oleh masyarakat keilmuan. Karya tulis ilmiah adalah sebuah karya tulis yang
disajikan secara ilmiah dalam sebuah forum atau media ilmiah. Karakteristik
keilmiahan sebuah karya terdapat pada isi, penyajian, dan bahasa yang
digunakan. Isi karya ilmiah tentu bersifat keilmuan, yakni rasional, objektif,
tidak memihak, dan berbicara apa adanya. Isi sebuah karya ilmiah harus fokus
dan bersifat spesifik pada sebuah bidang keilmuan secara mendalam.
Karangan Semi-Ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta dan
fiksi dalam satu tulisan. Penulisannya-pun tidak semiformal tetapi tidak
sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis
dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, katakatanya teknis dan
didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi.
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi
tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis meberikan saran hendaknya
mahasiswa memahami tata cara atau sistematika penulisan karya ilmiah yang
benar sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah yang telah diterbitkan. Agar
penulisan karya ilmiah menjadi lebih terarah dan sesuai dengan pedoman yang
berlaku.

21
DAFTAR REFERENSI

Azahari, Azril. (2015). Modul 1: Pengertian Penulisan Karya Tulis Ilmiah.


Jakarta: Universitas Terbuka.
Nirwana dan Abd. Rahim Ruspa. (2020). “Kemampuan Menulis Karya Tulis
Ilmiah Mahasiswa Prodi Informatika Universitas Cokroaminoto Palopo”.
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa dan Sastra. 6 (1), Hal 557-566.
Widodo, Agus Pratomo Andi. (2018). Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Sidoarjo:
Nizamia Learning Center.
Wardani, I G. A. K. (2018). Modul 1 Hakikat dan Karakteristik Karya Ilmiah.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Supeni, Siti dan Yusuf. (2018). “Penulisan Karya Ilmiah Sebagai Implementasi
Pengembangan Kompotensi Profesi Guru Pada Guru SMP Widyawacana I
Surakarta”. Adiwidya, II (2), Hal 146-152.

22

Anda mungkin juga menyukai