Anda di halaman 1dari 11

OM SWASTYASTU

Universal Precaution

NAMA KELOMPOK 6:
NI DESAK KETUT AYU INDAH SARI (18089014009)
NI LUH EKA DEWI AGUSTINI (18089014021)
KOMANG FERMIA KORIANA DEWI
(18089014026)
Pengertian Universal Precaution

Universal precaution
(kewaspadaan universal)
adalah langkah sederhana
 pencegahan infeksi yang
mengurangi resiko penularan
dari patogen yang ditularkan
melalui darah atau cairan
tubuh diantara pasien dan
pekerja kesehatan.
Manfaat Universal Precaution

1). Mengendalikan infeksi secara


konsisten

2). Memastikan standar adekuat bagi


mereka yang tidak didiagnosis atau
tidak terlihat seperti beresiko.

3). Mengurangi resiko bagi petugas


kesehatan dan pasien

4). Asumsi bahwa resiko atau infeksi


berbahaya
Pencegahan Penularan HIV/AIDS

Pada dasarnya, Universal precautions kebiasaan


kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan, dan
penggunaan sarung tangan dan hambatan lainnya,
penanganan yang tepat pada jarum suntik dan pisau
bedah, dan tekhnik aseptic.

Peralatan pakaian pelindung seperti :

a. Gaun

b. Sarung tangan

c. Eyewear (kacamata)

d. Perisai wajah
Kritisi Jurnal 1
Peneliti :
Haris Basuni ,Chriswardani
Suryawati, Sri Achadi Nugrhraheni
(2019)
Metode :
Staf Keperawatan RSUD Brebes,
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Kuisioner dan lembar observasi,
Universitas Diponegoro, Variabel bebas dalam penelitian ini
Semarang Email: adalah umur, pendidikan, masa
harisbasuni123@gmail.com kerja, status kepegawaian,
Judul : supervise kepala ruang,
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh ketersediaan sarana prasarana,
Terhadap Praktik Perawat Dalam pengetahuan, dan sikap. Variabel
Pelaksanaan Universal Precaution terikat praktik perawat dalam
Di RSUD Brebes pelaksanaan universal precaution
Sampel : pencegahan infeksi. Jenis
130 perawat penelitian yang digunakan adalah
observasional non eksperimental
dengan pendekatan potong lintang
(cross sectional)
Kritisi Jurnal 1
Output :
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil analisis
variabel pengetahuan menunjukkan bahwa nilai Exp (B)
adalah 5,351. Hasil ini berarti perawat yang memiliki
pengetahuan baik akan memiliki persepsi praktik 5,351 kali
lebih tinggi dibandingkan dengan perawat yang memiliki
Kesimpulan :
pengetahuan kurang. Sebaliknya pada perawat yang Hasil analisis multivariate secara
memiliki pengetahuan kurang akan memiliki persepsi praktik bersama-sama diketahui
5,351 kali lebih rendah dibandingkan perawat yang memiliki variabel yang berpengaruh
pengetahuan baik. Nilai P value variabel sikap 0,011 < 0,05, terhadap praktik perawat dalm
dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
pelaksanaan universal
signifikan antara pengetahuan dengan persepsi praktik
perawat dalam pelaksanaan universal precaution di RSUD precaution adalah pengetahuan
Brebes. dan sikap. Maka penting bagi
Hasil analisis variabel sikap menunjukkan bahwa pihak manajemen untuk
nilai Exp (B) adalah 6,835. Hasil ini berarti perawat yang melaksanakan pelatihan guna
memiliki sikap baik akan memiliki persepsi praktik 6,835 kali meningkatkan pengetahuan,
lebih tinggi dibandingkan dengan perawat yang memiliki sikap, dan praktik perawat
sikap kurang. Sebaliknya pada perawat yang memiliki sikap dalam pelaksanaan universal
kurang akan memiliki persepsi praktik 6,835 kali lebih precaution.
rendah dibandingkan perawat yang memiliki sikap baik. Nilai
P value variabel sikap 0,000 < 0,05, dari hasil ini dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara sikap
dengan persepsi praktik perawat dalam pelaksanaan
universal precaution di RSUD Brebes.
Kritisi Jurnal 2
  Metode Penelitian :
Judul: PRECAUTIONARY PRINCIPLE
Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian
SEBAGAI LANDASAN DALAM hukum normatif, yang mengkaji asas hukum ,
yaitu precautionary principle. Data yang
MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK digunakan adalah data sekunder, yaitu
berupa bahan hukum primer, bahan hukum
Penulis: Emmy Latifah sekunder dan bahan hukum tersier. Bahan
hukum primer terdiri atas semua produk
Latar Belakang: hukum, baik nasional maupun internasional;
bahan hukum sekunder terdiri atas jurnal-
  Dalam artikel ini latar belakang sudah jurnal, baik jurnal nasional maupun jurnal
menjelaskan maksud dari penelitian yang internasional yang berhubungan dengan
tema yang dikaji, sedangkan bahan hukum
dilakukan yaitu mengeksplorasi bagaimana tersier berupa kamus. Semua data diperoleh
melalui studi pustaka. Penelitian terhadap
cara merumuskan dan apa saja yang harus asas hukum precautionary principle dianalisis
dipertimbangkan dalam merumuskan melalui penafsiran terhadap peraturan
perundang-undangan dan melalui
precautionary principle dalam kebijakan sistematika hukum, dalam hal
mempertanyakan apakah berbagai kaedah
publik agar menghasilkan kebijakan publik hukum yang dikaji dalam peraturan
perundang-undangan memang berasal dari
yang tepat dan efektif.
asas precautionary principle, melalui metode
analogi dan penghalusan.
  Kesimpulan :
Kritisi Jurnal 2   Berbagai formulasi precautionary
principle dalam banyak instrumen
hukum internasional dan nasional
  Hasil Penelitian dan Pembahasan : menandakan bahwa prinsip ini masuk
  Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa dalam kualifikasi “high-order legal
principle” yang digunakan sebagai
precautionary principle awalnya digunakan sebagai salah dasar perumusan kebijakan publik
satu prinsip di Jerman dalam Program Perlindungan secara umum maupun hukum tertentu
yang bersifat lebih khusus. Dari
Lingkungan tahun 1971 dengan istilah “vorsorge”. berbagai perjanjian internasional yang
“Vorsorge” berarti “foresight” (pandangan yang jauh ke dibuat dengan mendasarkan pada
precautionary principle, ada beberapa
depan), sementara “vorsorgeprinzip” artinya “foresight hal yang masih perlu dipertimbangkan
principle” (prinsip mengenai pandangan jauh ke depan). untuk diatur lebih lanjut di kemudian
hari jika ingin merumuskan kebijakan
Konsep awal precautionary principle di Jerman ini memberi publik yang lebih tepat dan lebih
pengertian bahwa masyarakat harus berusaha untuk efektif lagi.

menghindari kerusakan lingkungan melalui “sikap hati-hati”


  Saran untuk peneliti selanjutnya :
dalam hal perencanaan yang bersifat “looking forward”,   Disarankan untuk peneliti selanjutnya
dan menghalangi aktivitas yang memiliki potensi bahaya. agar memaksimalkan apa saja yang
harus dipertimbangkan dalam
“Vorsorgeprinzip” dijadikan landasan dalam menyusun merumuskan precautionary principle
kebijakan untuk mengatasi pencemaran sungai, hujan dalam kebijakan publik agar
menghasilkan kebijakan publik yang
asam, pemanasan global dan polusi di Laut Utara (North tepat dan efektif.
Sea) (Raffensberger and Tickner, 1999: 4).
Kritisi Jurnal 3

Judul :   Metode Penelitian :


Peneliti menggunakan metode pendekatan
  Universal Precaution Pemahaman Tenaga Kesehatan kualitatif yang disajikan secara deskriptif
Terhadap Pencegahan Hiv/Aids. eksploratif. Data primer dan sekunder
dikumpulkan dengan teknik pengumpulan
  Universal Precaution Understanding of Health Workers data dilakukan melalui angket (kuesioner),
wawancara mendalam (in-depth interview),
toward HIV/AIDS Prevention.
pengamatan langsung yang dilakukan
Penulis : Nana Noviana pada petugas kesehatan dalam
memberikan tindakan pelayanan kepada
Pendahuluan : pasien serta melakukan pengamatan pada
petugas kesehatan dalam melakukan
 ● Latar Belakang penyimpanan maupun membersihkan alat-
Dalam artikel ini latar belakang sudah menjelaskan alat kesehatan yang telah digunakan, dan
telaah dokumen. Responden sebagai
maksud dari penelitian yang dilakukan yaitu terkait sampel kuantitatif sebanyak 107 orang.
pencegahan penyebaran infeksi terutama HIV/AIDS. Data primer diperoleh secara langsung
dengan responden melalui kuesioner dan
 ● Tujuan wawancara mendalam, sedangkan untuk
data sekunder diperoleh dari buku dan
Secara umum penelitian ini ingin mengetahui informasi peraturan yang terkait. Populasi dalam
pemahaman perawat terhadap tindakan universal penelitian ini adalah seluruh perawat
pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di
precaution untuk pencegahan HIV/AIDS sebagai bahan ruang rawat inap RS rujukan ODHA di
masukan dan pertimbangan pengambil keputusan Banjarmasin dan dilaksanakan pada bulan
Mei-Juni 2012.
dalam menentukan kebijakan di rumah sakit.
Kritisi Jurnal 3

  Hasil Penelitian dan Pembahasan :


Hasil penelitian ini mendapatkan
Responden tenaga kesehatan sebanyak
107 orang behasil diwawancarai. Kemudian
  Kesimpulan :
untuk responden yang terdiri dari
Pemahaman tenaga kesehatan mengenai Universal
pendidikan dan lama bekerja sudah Precaution yang masih kurang sehingga kepatuhan
mencantumkan karakteristik responden. petugas kesehatan dalam melaksanakan protocol
Universal Precaution juga rendah.
Untuk pembahasan sudah memaparkan
jelas bagaimana responden dan tingkat   Saran untuk peneliti selanjutnya :
pengetahuan dengan sikap dan sikap Disarankan untuk peneliti selanjutnya agar
memaksimalkan tindakan kegiatan universal precaution.
dengan praktik terdapat hubungan yang Selain itu, perlu adanya pelatihan atau penyegaran
signifikan terhadap pencegahan infeksi informasi mengenai penatalaksanaan universal
precaution yang telah ditetapkan di rumah sakit serta
mampu melaksanakan tindakan Universal memasang protokol universal precaution ditempat yang
Precaution dengan professional. mudah dilihat petugas kesehatan. Rendahnya
pemahaman perawat dalam melaksanakan protocol
universal precaution untuk pencegahan HIV/AIDS
setiap melakukan perawatan pada semua pasien
sehingga perlu meningkatkan motivasi dari partner kerja
untuk selalu melaksanakan universal precaution.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
OM SANTI, SANTI, SANTI OM

Anda mungkin juga menyukai