Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS

KEDAI KETAN DAN MINUMAN TRADISIONAL


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan proposal studi kelayakan bisnis ini. Tidak lupa penulis panjatkan
shalawat dan salam kepada tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Laporan ini berisi
mengenai Studi Kelayakan Bisnis Ketan yaitu “Kedai Ketan dan Minuman Tradisional”

Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak demi perbaikan pada laporan berikutnya. Harapan penulis semoga
laporan ini bermanfaat bagi pembaca lain pada umumnya.

Surabaya, 29 Oktober 2019


BAB I

IKHTISAR
Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan pokok setiap orang. Kebiasaan
masyarakat Indonesia yaitu mengonsumsi makanan berkarbohidrat. Ketan merupakan
jenis pangan yang bisa mengganti nasi, ketan juga mengandung karbohidrat sebagai
sumber tenaga. Selain itu ketan juga banyak diproduksi di Indonesia, namun pengolahan
ketan sendiri masih belum berkembang, ketan hanya diolah untuk jenis makanan
tradisional saja, sehingga kurang mempunyai nilai di mata masyarakat umum, terutama
bagi kalangan muda.
Permintaan pasar akan makanan yang inovatif, namun tetap sesuai dengan selera
masyarakat Indonesia menjadi peluang bagi kami untuk mengembangkan usaha ketan ,
dan kami menyajikannya sesuai dengan trend makanan saat ini. Hambatan yang ditemui
nantinya yaitu kurang terkenalnya olahan makanan dari ketan, dan adanya persaingan
yang cukup kuat masing-masing kedai dalam menyediakan varian rasa yang unik dan
beragam.
Usaha ini dilatarbelakangi oleh semakin berkembangnya perekonomian di daerah
Blitar. Hal itu dapat dilihat dengan adanya investor asing tanamkan modal di Kota Blitar.
Hal itu membuat peluang bisnis Kedai Ketan dan Minuman Tradisional terbuka lebar
seiring dengan taraf hidup masyarakat di Kota Blitar. Kebanyakan kedai jaman sekarang
hanyalah menyediakan kopi dan makanan modern. Untuk itu, kami ingin mengangkat
makanan tradisional beserta minuman tradisional dengan menyediakan banyak varian
rasa ketan dan jenis minuman tradisional. Banyaknya pekerja dan anak muda
di Blitar tentunya membutuhkan ruang untuk bisa berkumpul dan berinteraksi, dan
jawabannya adalah dengan dibangunnya usaha Kedai Ketan dan Minuman Tradisional
ini.
Maka perlu adanya penawaran produk yang variatif dan kompetitif, serta
melakukan penawaran tersebut dengan promosi di berbagai media social yang ada. Kedai
Ketan dan Minuman Tradisional hadir untuk memenuhi selera masyarakat. Konsep usaha
kami untuk merangkul semua kalangan mulai dari orang tua, pekerja, mahasiswa dan
yang lainnya bisa berkumpul mengobrol-ngobrol. Dengan menyediakan banyak varian
rasa dan jenis minuman membuat usaha ini sangat strategis ditambah dengan tempat yang
nyaman dengan tambahan konsep tradisional di tempatnya.

BAB II

LATAR BELAKANG

A. Alasan Dibangunnya Bisnis


Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan pokok setiap orang. Kebiasaan
masyarakat Indonesia yaitu mengonsumsi makanan berkarbohidrat. Ketan merupakan
jenis pangan yang bisa mengganti nasi, ketan juga mengandung karbohidrat sebagai
sumber tenaga. Selain itu ketan juga banyak diproduksi di Indonesia, namun pengolahan
ketan sendiri masih belum berkembang, ketan hanya diolah untuk jenis makanan
tradisional saja, sehingga kurang mempunyai nilai di mata masyarakat umum, terutama
bagi kalangan muda.
Permintaan pasar akan makanan yang inovatif, namun tetap sesuai dengan selera
masyarakat Indonesia menjadi peluang bagi kami untuk mengembangkan usaha ketan ,
dan kami menyajikannya sesuai dengan trend makanan saat ini. Hambatan yang ditemui
nantinya yaitu kurang terkenalnya olahan makanan dari ketan, dan adanya persaingan
yang cukup kuat masing-masing kedai dalam menyediakan varian rasa yang unik dan
beragam.
Maka perlu adanya penawaran produk yang variatif dan kompetitif, serta
melakukan penawaran tersebut dengan promosi di berbagai media social yang ada. Kedai
Ketan dan Minuman Tradisional hadir untuk memenuhi selera masyarakat, menyediakan
makanan olahan ketan dan minuman yang bervariasi sesuai dengan trend kekinian,
namun tak hanya mengedepankan trend saja tapi juga cita rasa yang di hasilkan oleh
ketan dan minuman yang kami produksi. Ketan dan minuman dengan harga yang cukup
sesuai dengan kantong mahasiswa dan pelajar khususnya dan masyarakat pada umumnya.

B. Kondisi Industri
Usaha ini dilatarbelakangi oleh semakin berkembangnya perekonomian di daerah
Blitar. Hal itu dapat dilihat dengan adanya investor asing tanamkan modal di Kota Blitar.
Hal itu membuat peluang bisnis Kedai Ketan dan Minuman Tradisional terbuka lebar
seiring dengan taraf hidup masyarakat di Kota Blitar. Kebanyakan kedai jaman sekarang
hanyalah menyediakan kopi dan makanan modern. Untuk itu, kami ingin mengangkat
makanan tradisional beserta minuman tradisional dengan menyediakan banyak varian
rasa ketan dan jenis minuman tradisional. Banyaknya pekerja dan anak muda
di Blitar tentunya membutuhkan ruang untuk bisa berkumpul dan berinteraksi, dan
jawabannya adalah dengan dibangunnya usaha Kedai Ketan dan Minuman Tradisional
ini.
Selain itu kami juga melihat belum ada tempat khusus yang menyediakan
makanan dan minuman tradisional yang kekinian sebagai produk utamanya. Kebanyakan
kedai saat ini sudah ada di Blitar  hanya menyediakan makanan dan minuman yang
standar yang hampir sama di setiap kedai.
BAB III

ASPEK HUKUM

A. Analisis Kesesuaian Bisnis dengan Hukum


Aspek hukum merupakan aspek yang menentukan dan menjamin akan
kelangsungan suatu kegiatan usaha. Maka aspek ini tidak dapat diabaikan. Karena aspek
hukum merupakan legalitas kelangsungan usaha, sedangkan usaha yang sedang
berproduksi akan segera terhenti begitu saja atau terhenti perlahan jika produk yang
dihasilkan tidak memiliki jaminan pasar.

B. Analisis Kemampuan Memenuhi Perizinan

Langkah-langkah pendirian perusahaan CV. Kedai Ketan dan Minuman


Tradisional:
1. Izin yang digunakan
 Surat Keterangan Domisili Usaha ( SKDU ) dari Pemerintah Daerah setempat.
 Surat Izin Usaha Industri (SIUI) dari Departemen Perdangangan dan Perindustrian.
 Izin gangguan.
 Izin mendirikan bangunan (IMB).
2. Proses Perizinan
a. Yang dilampirkan dalam pengurusan ijin-ijin :
 Copy kartu keluarga Persero Pengurus (Direktur) CV.
 Copy NPWP Persero Pengurus (Direktur) CV.
 Copy bukti pemilikan atau penggunaan tempat usaha.
 Pas photo ukuran 3X4 sebanyak 4 lembar dengan latar belakang warna merah
b. Prosedur
 Meminta surat izin kepada pemda setempat dari RT/ RW dan kelurahan.
 Pendaftaran ke dinas perekonomian pemda yang didaftarkan ke pengadilan negri.
 Pendaftaran ke departemen teknis (dinas perdagangan dan perindustrian).
C. Analisis Badan Usaha

Badan usaha terdapat beberapa macam antara lain salah satunya yaitu
Perseorangan, Firma, CV, PT, Yayasan, Koperasi dan lain-lain. Namun usaha Kedai
Ketan yang akan kami jalankan yaitu CV. Hal ini di karenakan CV dianggap lebih
mudah, murah dan cepat dibandingkan dengan PT. Syarat dan ketentuan mendirikan CV
tidak sulit dan dapat didirikan oleh seorang aktif sebagai penanggungjawab dan pihak
lain sebagai sekutu pasif. Dalam CV tidak ada ketentuan besaran modal. Modal dalam
CV dinilai bebas dapat berupa aset bergerak ataupun tidak, uang ataupun barang sebagai
dinyatakan sebagai aset modal, karena dalam akta  CV tidak ada ketentuan mengeni nilai
modal. Dan manajemen CV dinilai lebih mudah dibandingkan dengan PT, karena CV
dikelola oleh penangungjawab tunggal dan tidak mengikat kepada pihak lain.

D. Analisis Profil Pemilik


Kepemilikan dari usaha Kedai Ketan ini terdiri dari 5 (lima) orang. Hal ini
dikarenakan adanya gabungan modal yang berasal dari 5 (lima) orang tersebut. Pemilik
usaha ini bernama, Fatimah Nur Rosida, Salma Diana, Asri Nariswari, Irwina Maharani
Putri, dan Chintya Nabella Asharini. Baik semua pemilik sangat mematuhi hukum yang
berlaku, dan pada upaya mendapatkan pengakuan atas adanya bisnis tersebut maka
dibuatlah surat izin usaha perdagangan (SIUP) sebagai bukti penguat atas keberadaan
usaha tersebut.

E. Kesimpulan Analisis Aspek Hukum

Berdasarkan analisis di atas dalam aspek kesesuaian bisnis dengan hukum,


kemampuan memenuhi periinan, badan usaha dan profil pemilik maka bisnis ini
dinyatakan layak untuk dijalankan.
BAB IV

ASPEK LINGKUNGAN

A. Analisis Lingkungan Operasional


Dapat diketahui sebagai lingkungan yang paling dekat dengan aktivitas kami
nantinya ketika bisnis sudah berjalan. Analisis lingkungan operasional meliputi analisis
lingkungan pesaing, analisis lingkungan klien, analisis lingkungan kreditor dan analisis
lingkungan pegawai.
 Lingkungan Pesaing
Peta persaingan dapat kami gambarkan dari mengamati barang atau jasa yang
sejenis dengan yang akan kita tawarkan ke pasar. Untuk memetakan lingkungan pesaing,
kami perlu memahami dan menyadari kondisi sekitar kita dan hal yang berkaitan
dengan usaha kami yang mana dapat memunculkan peluang pesaing. Setelah itu, buat
sebuah argumen dan deskripsi awal yang menggambarkan kesamaan dari usaha yang
akan kami lakukan, serta perbedaan dari usaha pesaing yang sudah berjalan.
 Lingkungan Pelanggan
Membicarakan dan menganalisis tentang lingkungan pelanggan, dapat dipahami
bahwa usaha yang akan kami lakukan, perlu diketahui dulu akan ditawarkan kepada siapa
saja. Sehingga nantinya ketika usaha kami sudah berjalan, tidak muncul kebingungan
untuk menjual produk barang ataupun jasa yang sudah kami buat. Selain mengetahui
calon pelanggan, kamu perlu juga mengetahui apa yang pelanggan butuhkan sehingga
apa yang akan kami buat dan ciptakan sejalan dan sinkron dengan apa yang pelanggan
butuhkan. Sehingga dapat tercipta sinergi antara usaha yang kami jalankan dan apa
yang pelanggan harapkan.
 Lingkungan Kreditor
Modal yang kami keluarkan pada awal usaha, bisa didapat dari pribadi secara
penuh maupun bantuan dari pihak kreditor. Keputusan menggandeng pihak kreditor
untuk membantu pemodalan usaha kami, merupakan keputusan yang perlu
diperhitungkan. Jangan sampai, kreditor yang diniatkan untuk dapat meningkatkan
kekuatan usaha awal kami, dapat menjadi bumerang bagi kami, karena adanya
pembiayaan yang perlu disetorkan secara rutin kepada pihak kreditor. Perlunya
mengkategorikan beberapa aspek yang memang perlu bantuan kreditor atau cukup
dengan dana pribadi.
 Lingkungan Pegawai
Pegawai merupakan aspek penting dalam sebuah organisasi dan harus mendapat
perhatian lebih. Karena pegawai adalah pelaku yang menunjang tercapainya tujuan
perusahaan. Selain itu, pegawai dibutuhkan untuk membantu merealisasikan kegiatan
yang akan dijalankan. Kebutuhan karyawan disesuaikan dari kondisi awal usaha serta
jenis usaha dan bentuk usaha yang direncanakan secara sistematis dengan perencanaan
kebutuhan karyawan serta disinkronkan dengan harapan para karyawan, maka usaha
dapat lebih mudah diatur serta karyawan akan mudah diarahkan sesuai dengan harapan.
Kemudian usaha dapat dikembangkan sesuai dengan rencana.
B. Analisis Lingkungan jauh
Mencangkup faktor yang bersumber dari luar operasional perusahaan. Analisis
lingkungan jauh dapat digunakan untuk dapat merumuskan strategi yang memanfaatkan
peluang atau meminimalkan ancaman dari luar. Perubahan dalam lingkungan jauh juga
dapat mempengaruhi perubahan dalam permintaan barang atau jasa yang diselenggarakan
oleh kami. Lingkungan jauh terdiri dari:
 Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi lebih mengedepankan ke arah bagaimana analisa peluang
untuk meningkatkan pendapatan. Sedangkan apabila dilihat dari aspek pemerintah, maka
lingkungan ekonomi dapat memberikan andil pemasukan atau pendapatan bagi
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
 Lingkungan Sosial dan Budaya
Analisis kelayakan lingkungan jauh pada aspek sosial dan budaya menekankan
pada struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian,
pendidikan, agama, serta tingkat kepadatan penduduk. Analisis tersebut dapat
memberikan gambaran terhadap pola penduduk dan disinkronkan dengan usaha yang
akan kami jalankan. Selain itu, analisis juga perlu dilakukan terhadap kemungkinan
perubahan budaya melalui perubahan adat istiadat, norma dan nilai di wilayah yang
dijadikan sasaran usaha kami. Sifat kelembagaan masyarakat di bidang birokrasi, yang
nantinya dapat memudahkan perijinan ketika kami menyelenggarakan usaha kami.
 Lingkungan Teknologi
Ketika kami akan mendirikan sebuah usaha, perlu adanya analisis terhadap
kondisi teknologi di sekitar tempat yang akan menjadi bentuk usaha kami. Hal ini untuk
menjamin keberlangsungan usaha kami serta tidak menjadi suatu kendala di kemudian
hari. Tersedianya berbagai teknologi akan sangat membantu dalam menjalankan sebuah
usaha.
 Lingkungan Ekologi
Yang dimaksud lingkungan ekologi ialah ruang alami yang tersedia, dimana
proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan dapat mengalami
perubahan dikarenakan adanya aktivitas dari rencana usaha ataupun kegiatan yang akan
kami lakukan. Dengan menganalisa pada lingkungan ekologi, maka kami memiliki
pandangan terhadap dampak yang timbul dari usaha atau kegiatan yang kami lakukan
terhadap ruang alami seperti tingkat potensi pencemaran yang dapat terjadi ketika kami
menjalankan usaha yang mengeluarkan limbah tertentu. Pada kondisi usaha jasa,
lingkungan ekologi juga sangat perlu diperhatikan demi kenyamanan pelanggan.
C. Analisis Lingkungan Industri
Lingkungan industri terdiri ancaman masuk pendatang baru, persaingan sesama
usaha dalam industri.
Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya pendatang baru dalam kedai ketan dan minuman tradisional akan
memberikan implikasi pada usaha yang sudah ada. Kondisi seperti ini menimbulkan
ancaman bagi usaha. Pertumbuhan penduduk Kota Blitar yang cukup tinggi dan
banyaknya wisatawan yang datang ke Kota Blitar pada akhir pekan, dimanfaatkan oleh
para pengusaha untuk membangun suatu usaha kedai ketan dan minuman tradisional.
Persaingan yang semakin ketat ini, mendorong kedai ketan menentukan alternatif strategi
pemasarannya, agar dapat mempertahankan konsumen dan menarik konsumen baru untuk
datang. Faktor-faktor ancaman masuk pendatang baru yang mempengaruhi Kedai Ketan
dan Minuman Tradisonal:
1. Skala ekonomi, hal ini disebabkan karena untuk membuka sebuah usaha diperlukan
skala ekonomi yang besar.
2. Diferensiasi, untuk hambatan difrensiasi produk cukup tinggi karena semakin produk
itu berbeda atau unik maka konsumen semakin penasaran dan ingin mencobanya.
3. Kecukupan modal, kebutuhan modal relatif cukup tinggi, terutama modal awal dalam
pendirian suatu usaha.
4. Akses kesaluran distribusi, untuk akses kesaluran distribusi sangat menentukan
penyebaran produk, akses distribusi ke kedai ketan dan minuman tradisiona karena
didukung oleh transportasi yang memadai. Hal ini dapat mempermudah kedai ketan
dan minuman tradisional dalam proses penyedian bahan baku maupun kepada
konsumen.

Persaingan Sesama Kedai Ketan dan Minuman Tradisional dalam Industri

Tingkat persaingan antar pengusaha di Kota Blitar cenderung kompetitif. Hal ini
terlihat dari jumlah kedai ketan dan minuman tradisional dan macam kedai lainnya yang
semakin bertambah tiap tahunnya di Kota Blitar. Selain persaingan sejenis kedai ketan
dan minuman tradisional juga dihadapkan oleh persaingan non sejenis. Faktor-faktor
persaingan sesama usaha dalam industri yang dihadapi kedai ketan dan minuman
tradisional adalah:

o Jumlah kompetitor; tingkat persaingan antar pengusaha kedai ketan dan minuman
tradisional di Kota Blitar cendrung kompetitif. Kedai ketan dan minuman
tradisional mengatasi pesaing yang ada dengan tetap berusaha mempertahankan
kualitas, dan terus berusaha mengembangkan produknya lebih kreatif dan inovatif
dan terus meningkatkan promosi-promosi.
o Karateristik produk; setiap kafe, kedai ketan dan minuman tradisional pastinya
mempunyai produk unggulan. Sifat atau ciri-ciri dari masing-masing produk yang
dimiliki pasti mempunyai kesamaan dan perbedaan. Perbedaan tersebut yang terus
dikembangkan untuk dapat dijadikan keunggulan kedai ketan dan minuman
tradisional.
o Biaya tetap yang besar; persaingan sesama usaha dalam industri yaitu faktor biaya
tetap yang besar karena beroperasi pada skala ekonomi yang tinggi. Untuk itu
kedai ketan dan minuman tradisional berusaha menyesuaikan harga yang ada
dengan biaya produksi yang digunakan.

D. Kesimpulan Aspek Lingkungan


Dari ketiga aspek tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa apabila kami sudah
memahami tentang pola penulisan analisis lingkungan, maka kami dapat membuat
checklist agar kami dapat mengevaluasi dan memantau perkembangan lingkungan dan
disesuaikan dengan usaha yang akan kami jalankan.
BAB V

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Analisis Potensi Pasar


Sebelum memulai usaha dan mengetahui layak atau tidaknya usaha ini, pertama
akan dilakukan kajian aspek pasar dengan menganalisis pasar potensial yang akan
dimasuki oleh produk yang dihasilkan. Dengan demikian akan diketahui keberadaan
pasar potensial yang dimaksud. Untuk mengetahui pasar potensial yaitu dengan
menganalisis permintaan dan penawaran.

1. Permintaan

Permintaan adalah keinginan yang didukung oleh daya beli dan akses
untuk membeli, artinya permintaan akan terjadi apabila didukung oleh
kemampuan yang dimiliki seorang konsumen untuk membeli. Akses untuk
memperoleh produk yang kami tawarkan juga sangat menentukan besarnya
permintaan, oleh karena itu masalah lokasi yang mudah dijangkau harus
diperhatikan untuk menjaga besarnya permintaan. Kebanyakan permintaan
terhadap makanan yang murah dan membuat perut kenyang serta perubahan menu
semakin meningkat seiring dengan tingkat kejenuhan konsumen terhadap
makanan yang itu-itu saja. Dalam hal kuliner, umumnya konsumen ingin
mencoba hal yang baru, yang harus diperhatikan agar konsumen tetap setia
membeli produk kami adalah cita rasa baru, berkelas tetapi berkesan merakyat,
dan sesuai dengan selera konsumen. Salah satunya yaitu ketan dan minuman
tradisional.

Saat ini, jarang sekali kedai mengangkat menu makanan dan minuman
tradisional maka dari itu, kami ingin mengangkat menu tradisional. Ketan ini
perpaduan makanan tradisional dengan modern dikarenakan kami melakukan
inovasi terhadap varian rasa atau toping yang kekinian. Disamping itu, produk ini
menyediakan minuman-minuman segar yang mendampingi ketan ini yaitu STMJ,
Bajigur, Wedang Jahe, Kunir Asem, dan yang paling favorit adalah Sinom.

2. Penawaran
Mengingat besarnya peluang dalam usaha kuliner di Kota Blitar seiring
menigkatnya juga masyarakat di luar daerah Kota Blitar berdatangan salah
satunya para wisata yang biasanya berkunjung ke makam Soekarno, maka
perencanaan yang akan dilakukan memberikan penawaran yang menarik bagi
konsumen pada produk yang akan diciptakan yaitu Kedai Ketan dan Minuman
Tradisional. Sesuai dengan konsep yang direncanakan yaitu memberikan cita rasa
terbaik sesuai dengan lidah konsumen, inovasi produk setiap ada perubahan,
meningkatkan penjualan seperti adanya promosi, memberikan kualitas yang
terbaik dan modern, hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen,
selain itu memberikan harga yang terjangkau dan tempat yang nyaman bagi
konsumen seperti menyediakan tempat makan dengan konsep yang unik.
a. Perkembangan Penawaran Sekarang
Perkembangan penawaran unit usaha kami saat ini bisa dikatakan
normal dengan target margin laba yang efektif. Hal tersebut disebabkan
karena harga jual dari produk kami yang termasuk kategori cukup
terjangkau, sehingga dengan bidikan segmen pasar yang sudah ada, kami
optimis laba margin dapat tercapai dengan jumlah penawaran yang kami
produksi.
Selain hal tersebut, harga dari bahan baku yaitu Ketan juga saat ini
masih terbilang normal, sehingga jumlah penawaran dari produk kami
dapat tetap stabil. Untuk membuat usaha Ketan dan Minuman Tradisional
ini menjadi lebih baik, maka secara berkala kami akan meningkatkan
jumlah penawaran, tentu saja hal ini tidak dapat dilakukan secara instan
sebab kami juga harus memperhatikan kondisi pasar terlebih dahulu.
b. Prospek Penawaran di Masa Mendatang
Mengingat besarnya peluang usaha yang direncanakan untuk
mengembangkan unit usaha di bidang kuliner, maka yang dilakukan pada
masa mendatang ialah menawarkan produk yang lebih bervariasi. Dengan
adanya variasi produk maka dapat meningkatkan jumlah penawaran.
Varian produk yang akan dihasilkan nantinya tidak hanya terbatas dari
rasa namun juga dari segi manfaat.

Prediksi yang dilihat dimasa mendatang, akan semakin banyak


orang-orang yang bersosialisasi di dunia maya dan jejaring social juga
akan berkembang, atas dasar tersebut akan memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk meningkatkan penawaran. Selain itu produk ini
memberikan layanan pesan antar agar mempermudah konsumen
menjangkau produk ini yaitu dengan bermitra dengan gofood dan
grabfood yang saat ini digunakan konsumen sebagai pelayanan jasa pesan
antar makanan dan minuman.

B. Analisis Persaingan
Umumnya di lokasi ini masih sedikit usaha yang sejenis, sehingga masih
memberikan peluang atau kesempatan yang lebih luas untuk menarik pelanggan,. Atas
dasar itulah, pemilik usaha berani membuka usaha yang sejenis karena dinilai permintaan
akan adanya usaha ini lebih besar daripada penawaran yang telah tersedia di daerah
tersebut.

C. Analisis Market Share


Pangsa pasar untuk makanan dan minuman sangat luas. Dari kalangan masyarakat
bawah hingga atas bisa menjadi target pasar, dengan pangsa pasar yang luas itu maka
peluang bisnis juga terbuka lebar.

D. Analisis Strategi Pemasaran untuk Mencapai Market Share


1. Strategi Produk
Produk utama yang kami tawarkan di pasaran ialah Ketan , mengapa ketan
menjadi produk utama kami, sebab hanya beberapa kedai yang menjual ketan.
Oleh sebab itu kami mengutamakan ketan dengan berbagai macam varian rasa,
seperti Ketan Original, Ketan Susu, Ketan Susu Keju, Ketan Durian, Ketan
Meses, dan Ketan Oreo.

Lalu, kami ingin melestarikan kuliner nusantara agar tidak tenggelam


eksistensinya di zaman sekarang ini. Selain itu memberikan peluang bagi para
pekerja dan memberikan inspirasi bagi kaum muda untuk dapat menuangkan ide
pikirannya dengan berani membuka lapangan usaha baru. Kedai Ketan dan
Minuman Tradisional adalah tempat nongkrong sederhana atau tempat santai bagi
semua kalangan.
2. Strategi Harga
Harga adalah salah satu aspek yang paling penting dalam marketing mix.
Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga
merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Kami
sangat berhati-hati dalam menentukan harga, agar harga tersebut tetap dapat
dijangkau dan juga agar margin laba yang kami targetkan tetap tercapai.
3. Strategi Lokasi dan Distribusi
Penentuan lokasi merupakan hal yang tidak kalah penting dalam kegiatan
pemasaran. Lokasi di Jalan Cakraningrat No. 10 kami pandang sebagai lokasi
yang strategis. Kedai kami dekat dengan Makam Bung Karno dimana tempat
tersebut banyak dikunjungi oleh wisatawan yang sedang berziarah ke Makam
Bung Karno. Tidak jauh dari seberang kedai terdapat restaurant yang ramai oleh
pengunjung, hal tersebut juga merupakan keuntungan tersendiri bagi kami.
4. Strategi Promosi
Tujuan dari promosi ialah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan
dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Promosi yang kami lakukan
yaitu dengan menyebarkan iklan ke social media seperti instagram, whatsapp,
facebook, dll. Kami juga memberi kan potongan harga kepada konsumen apabila
konsumen.
BAB VI

ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

A. Analisis Lokasi Bisnis


Untuk tempat utama penjualan didirikan di Jalan Cakraningrat No 10 Kota Blitar
Untuk rencana penempatan penjualan akan dibagi ke dalam beberapa point rencana.
Diantaranya :

1. Membuka kerjasama dengan masyarakat yang ingin menjadi agen reseller


2. Membuka stand di Mall
3. Menjual dan mempromosikan melalui internet dalam situs jejaring social.

B. Analisis Luas Produksi


Lokasi yang kami pilih untuk menjalankan usaha kedai ketan dan minuman
tradisional di jalan cakraningrat no. 10. Lokasi ini dapat dibilang dekat dengan pasar
sebab terletak di kawasan perumahan penduduk dan unit usaha lain. Karena dekat dengan
kawasan perumahan penduduk, maka kami juga dekat dengan tenaga kerja. Selain itu
transportasi di kawasan ini juga terbilang memadai.
Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, kedai ketan dan minuman
tradisional didirikan di atas tanah seluah 400 m2 dimana luas tanah untuk bangunan kedai
350 m2 dan 50 m2 untuk tempat parkir. Tata letak bangunan antara lain bangunan utama
sebagai kedai, ruang tunggu, dapur, toilet, dan tempat parkir.
C. Analisis Layout Produksi
Kami memilih Lay out atau desain dari kedai kami semenarik mungkin untuk
membuat para konsumen mau datang ke kedai kami. Suasana ruangan kedai cukup luas
dan lega, selain itu kami memberikan warna yang nyaman dan pencahayaan yang cukup
terang. Tata letak kursi dan meja serta fasilitas lainnya kami tata sedimikian rupa agar
dapat membuat kosumen yang datang merasa nyaman dan betah.
Hal yang tidak kalah penting dalam lay out ialah ventilasi, sebab ventilasi yang
baik akan membuat sirkulasi udara juga baik sehingga udara di dalam kedai pun segar.
Kami sangat memperhatikan desain secara detail dalam kedai, untuk itu kami juga
memberikan hiasan di dalam kedai. Hiasan tersebut berupa lukisan, tanaman, dll.
D. Analisis Kesiapan Teknologi
Sarana yang kami gunakan dalam kegiatan usaha ini ialah kompor gas, lemari es,
meja saji, mesin kasir, meja makan, kursi, AC, lahan parkir, toilet, wifi, dll.

BAB VII

ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

A. Pengorganisasian (organizing)
Untuk mendukung dan memperlancar proses produksi dan pelayanan dalam
menjalankan usaha kedai ketan dan minuman tradisional diperlukan struktur organisasi
yang sesuai. Struktur organisasi yang digunakan kedai ketan dan minuman tradisional
adalah struktur organisasi garis, tujuannya agar komunikasi antar pemilik usaha, manajer
dan para karyawan dapat berjalan dengan lancar dan pada akhirya tujuan dapat tercapai.
Berikut struktur organisasi kedai ketan dan minuman tradisional:

DIREKTUR/PEMILIK

MANAJER PERSONALIA

Dept. Produksi Dept. Pelayanan Dept. Pemasaran

B. Perencanaan (Planing)
Pada tahap perencanaan ini, yang perlu diketahui adalah jenis-jenis pekerjaan
yang diperlukan agar aktivitas usaha dapat berjalan dengan baik dan efektif. Dan agar
tidak terjadi pemborosan biaya tenaga kerja, pada usaha kedai ketan dan minuman
tradisional ini hanya dibutuhkan 9 orang karyawan agar dapat bekerja secara optimal,
yaitu terdiri dari:

a. Direktur/ pemilik: 5 orang


b. Manajer: 5 orang
c. Pemasaran: 1 orang
d. produksi: 3 orang
e. Pelayan: 5 orang
C. Penyusunan Personalia (staffing)
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh calon karyawan untuk memangku
jabatan di kedai ketan dan minuman tradisional:
1. Manajer:
o pria/ wanita yang berumur 20 tahun-30 tahun
o mempunyai jiwa kepemimpinan
o berpengalaman sebagai manajer minimal 1 tahun
o mengetahui seluk-beluk keuangan dan juga pemasaran
o jujur dan bertanggung jawab
2. Pemasaran:
o pria/ wanita yang berumur 20 tahun-27 tahun
o mempunyai jiwa kepemimpinan
o berpengalaman sebagai manajer minimal 1 tahun
o mengetahui seluk-beluk pemasaran
o jujur dan bertanggung jawab
3. Produksi:
o pria/ wanita yang berumur 20 tahun- 30 tahun
o mempunyai pengetahuan dan keahlian dalam tata boga
o berpengalaman minimal 1 tahun
o rajin, jujur, cekatan, dan bertanggung jawab
4. Pelayan:
o pria/ wanita yang berumur 18 tahun-25 tahun
o rajin, jujur, dan bertanggung jawab
o berpenampilan menarik, sehat jasmani, dan rohani
D. Pengendalian (Controlling)
Sumber daya manusia adalah karyawan yang merupakan salah satu faktor
pendukung sukses atau tidaknya suatu bisnis. Hal ini dikarenakan karyawan merupakan
pelaksana dari semua kegiatan usaha. Perusahaan akan memperhatikan karyawannya
dengan tujuan agar karyawan puas sehingga dapat bekerja secara optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan perekrutan tenaga kerja untuk
memangku jabatan-jabatan yang dibutuhkan pada usaha kedai ketan dan minuman
tradisional, yaitu dengan cara :
a. Memberitahukan mengenai pembukaan lowongan pekerjaan pada
media cetak.
b. Memberitahukan mengenai pembukaan lowongan pekerjaan pada
media elektronik (radio).

Dalam hal ini, usaha Kedai ketan dan minuman tradisional layak untuk
dilaksanakan dilihat dari aspek manajemen karena faktor-faktor diatas dapat dipenuhi
oleh pihak kedai ketan dan makanan tradisonal.

BAB VIII

ASPEK KEUANGAN
A. Analisis Kebutuhan Investasi
Dalam pendiriannya, Kedai Ketan membutuhkan dana untuk investasi. Adapun
perinciannya adalah sebagai berikut:
NO Nama Rincian Harga Satuan Harga Total
(Rp) (Rp)
1 Bangunan, Lantai, dan Atap +/- 400 m2 650.000/m2 260.000.000
2 Total biaya proses 150.000.000
pembangunan 1 lantai
3 Kompor 3 buah 150.000/buah 450.000
4 Tabung Gas 3 buah 180.000/buah 540.000
5 Peralatan Dapur Lengkap 1 set 4.500.000
6 Peralatan makan dan minum 200 set 22.000/set 4.400.000
pengunjung
7 Perabotan 12.250.000
(meja+kursi+hiasan)
8 Lemari es 1 unit 4.000.000/unit 4.000.000
9 Alat Operasional 25.000.000
(Komputer, mesin kasir +
nota + kamera cctv)
10 AC 10 unit 2.500.000/unit 25.000.000
11 Perlengkapan lainnya 3.650.000
12 Perijinan, dll 40.000.000
Total Investasi 529.790.000

B. Analisis Kebutuhan Modal Kerja


Modal Kerja
Analisis kebutuhan modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan ini yaitu untuk
biaya operasional, biaya gaji karyawan, biaya promosi, biaya listrik, dan biaya lain-lain.
sehingga perusahaan membutuhkan modal kerja kurang lebih 182.000.000 dengan rincian
sebagai berikut:
1. Kebutuhan biaya operasional/bulan
2. Biaya gaji 9 karyawan/bulan : Rp 10.800.000/bulan
3. Biaya listrik, dll/bulan : Rp 1.000.000/bulan
4. Biaya promosi/bulan : Rp 2.000.000/bulan

C. Analisis Biaya Operasional


Dalam penentuan proyeksi arus kas yang berasal dari biaya operasional, maka
harus dijelaskan terlebih dahulu komponen biaya operasional dari usaha yang akan
dijalankan. Berikut ini adalah biaya operasional yang menjadi pengeluaran rutin dari
usaha Kedai tradisional ini adalah:

1. Biaya Cost of Goods Sold


Biaya ini adalah biaya-biaya yang digunakan untuk membeli bahan-bahan makanan,
yaitu Rp 4.700.000 untuk bahan makanan dan Rp 2.500.000 untuk bahan minuman.
2. Biaya Pemasaran
Biaya ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemasaran dan promosi
Kedai Tradisional melalui beberapa media dan cara, seperti yang telah diuraikan pada
Bab II. Biaya pemasaran diperkirakan sebesar Rp 2.000.000/bulan.
3. Biaya Utilitas
Yang termasuk dalam kelompok biaya ini adalah seperti biaya telepon, listrik dan air
yang dibebankan sebesar dengan banyaknya penggunaan pada operasional.
Diasumsikan biaya ini akan sebesar Rp 1.000.000/bulan.
4. Biaya Gaji
Biaya ini adalah biaya gaji yang akan diberikan bagi karyawan yang bekerja pada
Kedai Ketan Tradisional ini, dimana ada 9 karyawan dan gaji tiap karyawan sebesar
Rp 1.200.000/bulan.
Jadi, total biaya operasional adalah Rp 11.400.000/ bulan, maka per tahun sebesar
Rp 136.800.000.

D. Analisis Struktur Permodalan


Adapun struktur permodalannya yaitu:
Perolehan Modal Jumlah
Modal Sendiri Rp 200.000.000
Hutang Bank Rp 400.000.000
Total Rp 600.000.000
Dimana dana tersebut digunakan untuk biaya investasi, biaya operasional, biaya gaji
karyawan, biaya promosi, biaya listrik, dan biaya lain-lain.

Pendapatan
1 Hari = Rp 1.000.000
1 Bulan = Rp 1.000.000 x 30 hari = Rp 30.000.000
1 Tahun = Rp 30.000.000 x 12 bulan = Rp 360.000.000

Penyusutan
Rp 529.790.000 : 5 tahun = Rp 105.958.000

KEDAI KETAN TRADISIONAL


LAPORAN LABA RUGI

Pendapatan 360.000.000
Biaya-biaya:
Biaya/tahun 136.800.000
Penyusutan 105.958.000 (242.758.000)
EBIT 117.242.000
Pajak (10%) 11.724.200
EAT 105.517.800

Proceed = EAT + Penyusutan


= 105.517.800 + 105.958.000 = Rp 211.475.800

PV Kas Bersih = Proceed x Df 20% = Rp 211.475.800 x 0,833 = Rp 176.159.000

E. Analisis Rasio Kelayakan Keuangan


1. Pay back Period (PP)
Investasi
PP = x 12 bulan
Proceed
529.790.000
= x 12 bulan
211.475 .800
= 30,12 bulan = 2,5 tahun
2. ARR = 211.475.800 : 529.790.000 = 0,40 = 40%

F. Kesimpulan Analisis Aspek Keuangan


Berdasarkan analisis dari aspek kebutuhan investasi, kebutuhan modal kerja, biaya
operasional, struktur permodalan dan pendapatan, maka dapat disimpulkan bahwa proyek
ini layak dijalankan.
BAB IX
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap usaha bisnis yang dijalankan harus ada perencanaan terlebih dahulu Karena
dengan adanya perencanaan tersebut bisa mencapai sebuah tujuan yang di inginkan, serta
fungsi sepeti pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Setiap usaha bisnis yang dijalankan memiliki beberapa tujuan
yaitu: memperoleh keuntungan, membuka peluang pekerjaan, manfaat ekonomi,
tersedianya sarana prasarana, membuka isolasi wilayah, dan meningkatkan persatuan dan
membantu pemerataan pembanggunan.
Dari segi aspek hukum bisnis “Kedai Ketan Tradisional” ini tentunya sesuai dengan
hukum, mampu memenuhi perizinan, bentuk bandan usahanya sesuai dengan kondisi
perekonomian perusahaan dan pemilik usaha berkompeten dalam bidangnya. Kemudian
dalam segi analisis lingkungan, aspek lingkungan operasional, lingkungan dekat, dan
lngkungan jauh perusahaan ini berpontensi baik untuk dijalankan karena hambatan-
hambatannya relatif sedikit. Dari segi analisis pasar dan pemasaran, potensi pasar,
persaingan, market share dan strategi pemasaran, perusahaan ini mampu untuk menguasai
pangsa pasar.
Untuk permodalan bisnis ini membutuhkan modal yang cukup besar namun juga
menjanjikan keuntungan yang sangat menggiurkan. Usaha ini layak untuk dijalankan
karena mempunyai NPV positif dengan memiliki Payback Period (PP) 2 tahun 5 bulan.

B. Rekomendasi
Dalam mendirikan suatu usaha agar dapat berjalan dengan baik, sebaiknya lokasi
usaha harus strategis dan tidak banyak pesain di sekitar daerah tersebut. Selain itu, sebagai
seorang pemimpin harus loyal kepada karyawan dan mau menerima masukan dan kritikan
dari bawahan maupun konsumen.

Anda mungkin juga menyukai