Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MEMBERSHIP GROUP AND REFERENCE GROUP


PSIKOLOGI SOSIAL

OLEH :
1. Linni Anggriara Srg (188600121)
1. Ayu Purwaningsi (188600070)
2. Chintya Rosalina (188600073)
3. Amalia Citra (188600165)
4. Fiandra Aldira (188600163)
5. Lilis Indriyani (188600139)
6. Siti Nurhaliza (188600155)

DOSEN PENGAMPUH :

Sabrini Mentari Rezeki, S.Psi, M.Psi

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada aksi
dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Contoh guru mengajar merupakan contoh
kelompok sosial antara individu dengan kelompok.

Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok sosial sekunder.
Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Kelompok sosial
primer dengan hubungan langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalkan untuk mengenal
lebih jauh dari kelompok primer dapat kita lihat yaitu pada keluarga. Sedangkan kelompok sosial
primer adalah kelompok besar didasarkan pada kepentingan yang berbeda. Proses yang
membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi faktor pendorong timbulnya kelompok sosial
dan dasar pembentukan kelompok sosial.

Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.


Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula
perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-
perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan
hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu
masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan
masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai
nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, sususnan kelembagaan
masyarakat, kekuasaan dan wewenang, kelompok sosial dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan membership group?
2. Apa yang dimaksud dengan reference group?
3. Sebutkan contoh membership group dan reference group dalam masyarakat?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu membership group.
2. Untuk mengetahui apa itu reference group.
3. Untuk mengetahui contoh membership group dan reference group dalam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Membership Group


Istilah dari membership group dan reference group sendiri pada awalnya dikenalkan oleh
seorang sosiolog Robert K. Merton pada tahun 1981. Dimana membership group merupakan
suatu kelompok sosial yang mana setiap anggotanya secara jelas dan pasti merupakan anggota
dan bagian dari kelompok sosial tersebut. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, membership
group merupakan kelompok sosial dimana setiap anggotanya secara fisik menjadi bagian atau
anggota kelompok tersebut.
Membership group juga dikenal sebagai suatu kelompok keanggotaan, dimana pemilihan
atau penentuan anggotanya dapat dilakukan dengan berbagai macam prosedur seperti tes,
wawancara, seleksi, dan lain sebagainya. Para anggota membership group saling melakukan
interaksi dan hubungan satu sama lain untuk membentuk kelompok-kelompok kecil mereka
sendiri. Keanggotaan seseorang dalam membership group biasanya diukur dari interaksi yang
berlangsung dengan kelompok sosial tersebut termasuk dengan para anggota yang lainnya,
dimana menjadi salah satu ciri-ciri hubungan sosial.

Membership group atau kelompok keanggotaan merupakan kelompok sosial yang


menunjukkan bahwa seseorang secara resmi dan secara fisik merupakan bagian dari kelompok
tersebut sebagai seorang anggota. Seseorang dapat dengan mudah di ketahui berasal dari
kelompok sosial mana atau merupakan anggota dari kelompok sosial tertentu dilihat dari tanda
pengenal atau status sosial yang dimilikinya. Sebagai contoh seperti seseorang yang berprofesi
sebagai guru merupakan anggota PGRI. Sedangkan dalam lingkungan masyarakat yang belum
mengenal sistem administrasi dengan baik, maka sistem keanggotaannya ditunjuk atau
ditentukan dari keberadaan seseorang secara fisik, dimana keberadaannya juga menyangkut
hubungan atau interaksi dengan anggota kelompok.

2.2 Reference Group


Apabila membership group dikenal sebagai kelompok keanggotaan, maka istilah lain dari
reference group adalah kelompok acuan. Soerjono Soekanto juga memberikan pengertiannya
pada reference group, dimana reference group merupakan kelompok sosial yang menjadi ukuran
bagi seseorang yang bukan merupakan anggota kelompok tersebut dalam pembentukan
kepribadian dan pola tingkah lakunya. Ketika seseorang tidak diterima sebagai salah satu
anggota dari suatu kelompok sosial atau membership group, maka orang tersebut
berkemungkinan untuk terobsesi dengan berperilaku menyesuaikan membership group yang
diharapkannya. Oleh sebab itu lah disebut sebagai reference group karena menjadi suatu acuan
seseorang dalam bertingkah laku sebagai seorang non-anggota.
Reference group juga dapat dipahami sebagai suatu kelompok sosial yang mana menurut
pandangan seseorang mereka menerima, mengakui, hingga mengidentifikasikan diri mereka
sendiri sebagai bagian dari kelompok sosial tersebut tanpa harus menjadi anggotanya. Robert K.
Merton dengan menyebut beberapa hasil karya Harold H. Kelley, Shibutani, dan Ralph H.Turner
mengemukakan adanya dua tipe umum reference group yakni tipe normatif, yang menentukan
dasar-dasar bagi kepribadian seseorang dan tipe perbandingan, yang merupakan pegangan bagi
individu di dalam menilai kepribadiannya.

Reference group merupakan kelompok sosial yang dijadikan sebagai suatu acuan bagi
seseorang yang bukan anggota dalam membentuk pribadi dan perilakunya. Ini berarti bahwa
seseorang yang bukan merupakan anggota kelompok mendapat pengaruh dari suatu kelompok
yang diinginkannya. Dimana orang tersebut akan menjalin ikatan batin dan terus berupaya untuk
menyesuaikan diri atau mengidentifikasi diri sendiri sesuai dengan  kelompok sosial tersebut.
Kondisi tersebut terjadi juga karena adanya suatu pandangan atau kepercayaan bahwa kelompok
sosial tersebut dapat membantu mengembangkan kehidupannya.

2.3 Contoh Membership Group dan Reference Group dalam Masyarakat


Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, membership group merupakan suatu
kelompok dimana setiap anggotanya secara resmi dan secara fisik menjadi anggota kelompok
tersebut. Sedangkan reference group merupakan suatu kelompok yang dijadikan sebagai suatu
acuan dalam pembentukan kepribadian dan perilaku seseorang yang bukan merupakan anggota
dari kelompok tersebut. Banyak contoh dari membership group dan reference group yang dapat
kita lihat didalam kehidupan masyarakat.
Contoh Membership Group :
1. Kelompok masyarakat Jawa, Sunda, Batak, dan yang lainnya
Sejak lahir setiap orang telah menjadi bagian atau anggota dari kelompok sosial tertentu.
Sebagai contoh seperti seseorang yang lahir di jawa dan hidup serta tumbuh di jawa, maka orang
tersebut secara otomatis akan menjadi anggota kelompok masyarakat jawa.
Dimana secara resmi seperti dari akta kelahiran dan kartu tanda penduduk menunjukkan
warga jawa, dan secara fisik berada serta berinteraksi atau berhubungan dengan orang sekitarnya
di wilayah yang sama. Maka kelompok masyarakat jawa ini yang kemudian dapat disebut
sebagai suatu membership group. kondisi tersebut juga berlaku pada contoh lingkungan sosial
atau kelompok etnis yang lainnya, seperti kelompok masyarakat sunda, masyarakat batak, dan
lain sebagainya sebagai contoh membership group.

2. Kelompok TNI dan POLRI


Anggota kelompok TNI atau kelompok POLRI juga merupakan salah satu contoh dari
membership group, dimana kelompok tersebut memiliki sistem keanggotaan tertentu. Anggota
TNI dan POLRI harus diterima secara resmi melalui prosedur yang telah ditentukan, dan secara
fisik harus berperilaku menyesuaikan ketentuan dari kelompok tersebut. Tidak semua orang
dapat menjadi anggota TNI atau POLRI, namun setiap orang memiliki kesempatan yang sama
hanya bagaimana mereka dapat memenuhi segala persyaratan dan prosedur yang telah di
tetapkan. Para anggota TNI dan POLRI juga harus memiliki hubungan dan interaksi yang baik
satu sama lain untuk dapat menghadapi berbagai macam contoh masalah sosial dalam
masyarakat.

Contoh Reference Group :


1. Kelompok Keagamaan
Menurut salah satu sumber menyatakan bahwa dalam kenyataan sosial, jumlah anggota
masyarakat yang termasuk dalam reference group relatif banyak, terutama menyangkut
kelompok keagamaan. Disini berarti bahwa, banyak orang yang tidak menjadi anggota resmi
suatu kelompok keagamaan tertentu, namun mereka tetap berusaha untuk menyesuaikan diri atau
menerapkan prinsip-prinsip ajaran agama dari kelompok tersebut. Mereka meyakini bahwa
ajaran agama tersebut dapat menciptakan suatu ketenangan hingga kebahagiaan bagi hidupnya.
Membership group dan reference group terkadang sulit untuk dipisahkan dalam
contohnya di dalam masyarakat, seperti beberapa contoh persamaannya berikut:

1. Hubungan anggota DPR dan partai politiknya


Contoh dari membership group dan reference group yang tidak dapat dipisahkan adalah
seseorang yang menjadi anggota DPR dan Partai Politik secara bersamaan. Ketika seorang
anggota partai politik terpilih untuk menjadi anggota DPR, disini secara langsung DPR akan
menjadi membership group bagi dirinya.
Tetapi karena pada dasarnya orang tersebut merupakan bagian dari suatu partai politik
tertentu, maka jiwa dan jalan pikiran akan tetap terkait dengan partai politiknya dalam
kehidupannya di DPR. Sehingga disini partai politik tersebut dapat disebut sebagai reference
group, dimana hal ini juga kadang menampakkan segi negatif karena tidak sedikit prinsip-prinsip
suatu partai politik berbeda dengan bagaimana tujuan dan kepentingan anggota dewan yang
sebenarnya untuk masyarakat secara umum.

2. Membership Fitness Club


Membership fitness club juga dapat menjadi salah satu contoh membership group,
dimana seseorang yang telah terdaftar sebagai anggota dari klub tersebut akan terlibat secara
fisik dalam setiap aktivitas yang diadakan. Seseorang dapat disebut sebagai anggota dari klub
tersebut apabila orang tersebut secara resmi dan secara fisik diterima serta mendapatkan kartu
keanggotaan. Sehingga secara otomatis orang tersebut akan ikut serta dalam setiap aktivitas
sehingga dapat mencapai tujuannya seperti mendapatkan bentuk tubuh yang bagus.
Namun bagi sebagian orang yang tidak dapat ikut serta menjadi anggota klub tersebut,
tidak menutup kemungkinan mereka akan terpancing untuk melakukan aktivitas yang sama
diluar klub untuk mendapat tubuh yang bagus pula. Sehingga disini klub tersebut menjadi
sebuah acuan atau reference group bagi seseorang untuk mengembangkan diri mereka.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Membership group merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi
anggota kelompok tersebut. Reference group ialah kelompok-kelompok sosial yang menjadi
acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan
perilakunya. Robert K. Merton dengan menyebut beberapa hasil karya Harold H. Kelley,
Shibutani, dan Ralph H.Turner mengemukakan adanya dua tipe umum reference group yakni
tipe normatif, yang menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang dan tipe perbandingan,
yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya. Dalam kenyataannya
membership group dan reference group sulit untuk dipisahkan, keanggotaan rangkap tersebut
bahkan dapat menimbulkan efek yang positif maupun negatif.
DAFTAR PUSTAKA

Rabbani, Aletheia. 2017. Membership Group dan Reference Group.


https://sosiologi79.blogspot.com/2017/04/membership-group-dan-reference-group.html
Ayu, Shintia. 2018. Contoh Membership Group dan Reference Group di Masyarakat.
https://materiips.com/contoh-dari-membership-group-dan-reference-group
Myazinda. 2008. Kelompok Sosial dan Kehidupan Masyarakat. (Online).
http://indososiology.blogspot.com/2008/03/kelompok-sosial-dankehidupan.html.
Jurnal UIN SBY. http://digilib.uinsby.ac.id/3200/5/Bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai