LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Reward
a. Pengertian Reward
1
H Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2008), hlm 78
10
11
lebih luas lagi dilihat dari definisi, macam dan bentuknya. Penguat
2
Anita Woolfolk, Educational Psychologi: Active Learning Edition, terjemahan Helly
Prajitno dan Sri Mulyartini, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 309
12
perangsang-perangsang tertentu.
3
Robert E Slavin, Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik, terjemahan Marianto
Samosir, (Jakarta: Indeks, 2008), hlm. 184
13
4
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: RIneka Cipta, 2005), hlm. 20
5
Jhon M. Echol & Hasan Shadly, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, (Jakarta,: Gramedia,
1996), hlm. 485
6
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 77
14
oleh anak.8
7
Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya, Usaha Nasional,
1973), hlm. 159
8
Anita Woolfolk, Educational Psychologi . . ., hlm. 310
9
M Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm. 182
15
perangsang-perangsang tertentu.
10
M Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 70-71
16
Artinya:
(balasan)nya.”12
11
Abdurrahman Shaleh Abdullah, Teori Pendidikan Menurut Al-Qur‟an, terjemahan M.
Arifin dan Zainuddin (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hlm. 223
12
Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2013), hlm. 599
17
hukuman.
13
Charles Schaefer, Cara Efektif Mendidik dan Mendisiplinkan Anak Cetakan Kedua,
(Jakarta: Tulus Jaya, 1996), hlm. 22
18
b. Tujuan Reward
14
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan . . . , hlm. 195
19
hubungan yang positif antara guru dan siswa, karena reward itu
15
Jhon W. Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 273
16
Ibid, 302
20
sebagai berikut:17
belajar siswa.
divergen (kreatif).
produktif.
17
Marno dan Idris, Strategi dan Metode Pengajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2008), hlm. 133
21
komponen yaitu:18
1) Reward Verbal
a) Pujian
18
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Toritis dan Praktis, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm. 183
22
baik.
sebagainya.
b) Sugesti
lain sebagainya.
c) Kalimat
a) Penghormatan
bintang-bintang kelas.
b) Hadiah
19
Ibid, hlm. 190
25
c) Tanda Penghargaan
guru dapat memilih bentuk reward yang cocok dengan siswa dan
peserta didik harus dengan melihat hasil yang telah dicapai oleh
20
Amier Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, ( Malang: IKIP Usaha
Nasional, 1973), hlm. 159-160
26
peserta didik, tetapi dari berbagai jenis reward yang berupa barang
ada reward yang lebih berarti kepada peserta didik yaitu tanda
hadiah juga diberikan kepada semua anak didik dalam satu kelas
bila suatu saat mereka telah menunjukkan hasil belajar yang lebih
Karena bila salah, reward tidak akan berperan dengan baik. Oleh
21
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak didik Dalam Interaksi Edukatif : suatu
pendekatan teoritis psikologi, (Bandung: Rineka Cipta, 2005), hlm. 196
27
sebagai berikut:22
2). Jangan sampai menimbulkan rasa cemburu atau iri hati bagi
terburu-buru.
mengerjakan tugas.
22
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
hlm. 195
28
mungkin tidak akan menarik bagi orang yang tidak senang dengan
keadilan anak yang satu dengan yang lainnya agar tidak terjadi
dikendaki dilaksanakan.
menerimanya.
23
Rashimin, Jurnal Kontekstualisasi Metode Reward dan Punishment dalam
Pembelajaran, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
29
baik.
2. Punishment
a. Pengertian Punishment
dan sadar atau sengaja diberikan anak didik sebagai alat pendidikan
24
H. Djaali, Psikologi Pendidikan . . ., hlm. 80
31
25
Seri Bunda Berdaya, Mengatasi Penyakit & Masalah Belajar Anak Usia Sekolah (6-12
Tahun), (Jakarta:Gramedia, 2013), hlm. 57
32
tidak stabil.26
tidak mau shalat, dibawah ini adalah dalil yang mewajibkan untuk
melaksanakan sholat
Artinya:
26
` Muhammad Quthb, Sistem Pendidikan Islam, terjemahan, (Bandung: Al-Ma’arif,
1993), hlm. 341-342
33
menjadikan efek berupa perilaku, dalam hal ini apabila efek yang
b. Tujuan Punishment
hadiah juga bertujuan agar anak lebih giat lagi usahanya untuk
27
Lilik Sriyanti, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2009), hlm. 72
28
M Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm 217
29
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta:Rineka Cipta, 1991), hlm.
154
34
meniadakan kejahatan.
c. Macam-macam Punishment
30
Ngalim Purwanto, Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1992), hlm. 192
31
Emile Durkheim, Pendidikan Moral: Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologi
Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 1990), hlm. 116
35
32
Walgito Bimo, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: CV Andi, 2010), hlm. 81
36
sikap dan perilaku siswa di sekolah agar patuh dan taat terhadap
semua aturan atau kaidah atau norma hukum yang ada. Hukuman
atau sanksi yang diberikan oleh guru disekolah adalah sebagai alat
untuk mendidik dan membina para siswa, agar insyaf dan jera
berikut:33
karena terlambat.
33
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1993), hlm. 175
37
2) Pengurangan Hak
setiap siswa. Contoh, jika ada siswa yang selalu bicara dikelas
4) Pemberian Celaan
saat guru masuk kelas dan kelas dalam keadaan kotor, maka
lain.
39
b. Bentuk kata, yaitu isyarat dalam bentuk kata dapat berisi kata-
34
Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan anak dalam Islam, terjemahan Jamaluddin Miri,
(Jakarta: Pustaka Amani, 2007), hlm 315
41
diberikan tersa berlebihan (tidak adil), sebab bisa jadi karena tidak
siswa akan menurun dan bisa menimbulkan rasa tidak suka pada
siswa malas untuk belajar dan hasil belajarnya pasti akan jelek.
hukuman, yaitu:
adil tidak memihak antara satu siswa dengan siswa yang lain.
memberi jawaban.
mengulangi kesalahannya.
memberikan peringatan.
36
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdarya,
1985), hlm. 245
44
Swt.
yaitu:
agama Islam
37
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm.
78-79
46
jangan sampai:
masyarakat Indonesia
dan bernegara.
proses pendidikan agama Islam yang dilalui dan dialami oleh siswa
4. Hasil Belajar
secara fungsional.
laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur dalam
38
Ibid, hlm. 78
39
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 30
49
belajar.
tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa. Oleh sebab itu,
mengajar.
nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria.
40
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, ( Jakarta: Pustaka Belajar, 2010), hlm. 42
50
penilaian adalah danya objek atau program yang dinilai dan adanya
sumber pada krteria yang sama. Criteria hasil belajar ada dua
yaitu:41
41
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosdakarya,
2011), hlm. 2-3
51
dalam kelas ?
secara menyeluruh ?
tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses
42
Ibid
53
43
Ibid, hlm. 3-4
44
Ibid, hlm. 4
54
dibagi dalam dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal
faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) adalah berupa
45
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995), hlm. 59
56
2). Faktor pskologis baik yang bersifat bawaan atau yang diperoleh
dimiliki.
(b)Lingkungan sekolah
perhatian dari guru. Para guru lebih menilai ranah kognitif semata-
mata. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai
hubungan sosial.
tampak dalam proses belajar dan hasil belajar yang dicapai oleh
nilai tersebut.
46
Nana Sudjana, Penilaian hasil proses belajar mengajar . . ., hlm. 29-30
59
sebagai berikut :
Tabel 2.1
c. Penilaian Memprakarsai,meminta,mengundang,
(Valuing) membagikan, bergabung, mengikuti,
mengemukakan, membaca, belajar,
bekerja, menerima, melakukan, mendebat
tersebut, tetapi bisa juga dari guru yang tidak berhasil dalam
proses pendidikan.47
yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
47
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), hlm. 128.
61
B. Penelitian Terdahulu
2010)
mengikuti peraturan sekolah, dalam hal ini hukuman adalah vaksinasi dini
dalam kontek mendidik yang layak diberikan kepada yang bersalah dengan
santri dan prestasi belajar) menunjukkan nilai 0,42. Itu bisa dikategorikan
2,042. Dengan t hitung= 2,75 dan t table= 2,04 atau t hitung > t tabel.
C. Kerangka berfikir
Dimana pada pada judul skripsi ini mempunyai dua variabel bebas, yaitu
reward sebagai varibel 1 (X1) dan punishment sebagi variabel 2 (X2), dan
REWARD PUNISHMAN
HASIL BELAJAR