Anda di halaman 1dari 2

Nama : Chintya Rosalina

NPM : 188600073
1. Gangguan mental tidak dianggap sebagai sakit : menganggap bahwa orang yang
mengalami gangguan mental adalah karena dimasuki oleh roh-roh yang ada di
sekitar.
 Gangguan mental dianggap sebagai sakit : Tahun 1724, Pendeta Cotton Mather
(1663-1728) mematahkan tahkhayul yang hidup di masyarakat berkaitan dengan
sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu
sendiri. Media Inggris mulai mengungkapkan kesehatan mental dengan
menampilkan orang-orang yang pernah mengalami sakit mental untuk
menceritakan pengalamn mereka. Pada masa ini segala hal yang tabu berkaitan
dengan mental mulai dibuka dan dibicarakan secara umum.
 Gangguan mental dianggap sebagai bukan sakit : pada tahun 1980 Munculnya
perawatan yang terencana, yaitu dengan opname dirumah sakit dalam jangka
waktu yang pendek dan treatmen masyarakat menjadi standar bagi perawatan
penyakit mental.
 Melawan deskriminasi terhadap gangguan mental : Tahun 1997 Peneliti
menemukan kaitan genetik pada gangguan bipolar yang menunjukkan bahwa
penyakit ini diturunkan.
 Dunia medis melihat sakit mental sebagai berakar dari sakit kebutuhan, terutama
di otak, sehingga penanganan penderita gangguan mental menjadi mirip penderita
sakit fisik, yaitu melalui medikasi, hospitalisasi, bahkan operasi/ppembedahan.
Pandangan medis ini, sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran dan sampai
sekarang ini masih menjadi arus utama yang memengaruhi pemahaman orang
mengenai kesehatan mental.

2. Bisa menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan itu
buruk baginya.
- Memperoleh kepuasan diri dari hasil jerih payah usahanya
- Merasa lebih puas memberi dari pada menerima
- Secara relatif bebas dari rasa gelisah dan cemas
- Berhubungan dengan individu lain dengan cara tolong menolong dan saling memuaskan

3. Perubahan perilaku dari psikoanalisa


Berkaitan dengan Defence mechanism Fiksasi ini terjadi ketika masalah atau konflik
dalam tahap psikoseksual tetap belum terselesaikan, membuat individu fokus pada tahap
ini dan tidak dapat bergerak ke tahap berikutnya. Freud percaya bahwa perkembangan
kepribadian orang dewasa yang sehat adalah hasil dari berhasil menyelesaikan masing-
masing tahap psikoseksual. Pada setiap titik dalam perkembangan, anak-anak
menghadapi konflik yang harus diselesaikan agar dapat berhasil ke tahap berikutnya.
Exhibitions adalah orang yang sangat ingin mempertunjukkan kelebihannya, terutama
kelebihan yang berbau seksual. Misalnya, pada lelaki dengan mempertontonkan atau
menonjolkan penisnya. Seperti selebriti Kendall Jenner sering memamerkan putting
payudaranya agar percaya diri disetiap kegiatan entertain ini adalah bentuk pertahanan
diri.
4. Secara umumnya dapat diberi pengertian sebagai ketidak mampu melakukan penyesuaian
terhadap perubahan sosial. Yang memang pada faktanya setiap perubahan sosial yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat dapat berdampak positif ataupun negatif. Meskipun
demikian, kepada setiap masyarakat jangan pernah merasa takut terhadap perubahan
sosial dalam masyarakat.
5. Ilmu yang bertujuan untuk mencegah penyakit mental dan meningkatkan kesehatan
mental (D.B.Klein, 1955)
• Program yang dipakai untuk mencapai penyesuaian diri (Bernard, 1957)
• Ilmu yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara fungsifungsi mental yang sehat dan
mencegah ketidakmampuan menyesuaikan diri (Samson, Sin, dan Hofilena, 1963)
• Ilmu yang bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan seperangkat prinsip yang
praktis dan bertujuan utk mencapai dan memelihara kesehatan psikologis manusia dan
mencegah kesehatan mental serta ketidakmampuan menyesuaikan diri (Alexander
Schneiders, 1965)

6. 1. Melakukan pendekatan kepada klien


Tujuan pendekatan ini dilakukan agar dapat mengenai sifat dan karakter klien lebih dulu
agar ketika tiba waktunya untuk melakukan proses pengambilan informasi, maka antara
klien dan psikolog telah memiliki hubungan saling mempercayai. Rasa saling percaya ini
penting untuk dibentuk antara psikolog dan klien sehingga klien tidak akan merasa
canggung untuk terintimidasi oleh pertanyaan yang akan diajukan.

2. Observasi
Proses ini perlu dilakukan agar dapat melihat secara langsung pada sasaran atau subjek
assesmen, dan juga menjadi kelebihan untuk menggeneralisasikan suatu hipotesis atau
ide. Dengan observasi, diharapkan para psikolog dapat mengetahui apa aktivitas dan apa
saja yang dilakukan hingga mengalami apa yang dikeluhkan dengan lebih realistis dan
menjadi cara untuk menjawab pertanyaan yang lebih spesifik.

Anda mungkin juga menyukai