Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan manusia dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu masa anak-anak, masa remaja
dan masa dewasa. Remaja merasakan bukan anak-anak lagi, namun
belum mampu memegang tanggung jawab seperti orang dewasa. Masa remaja adalah
masa di mana orang mulai mengenal dunia luar di mana pada masa ini mereka selalu
ingin tahu dan mencoba hal-hal yang menantang sehingga sering timbul
pelanggaran-pelanggaran terhadap norma dan nilai dalam suatu masyarakat.

Perkembangan remaja juga memiliki berbagai kebutuhan-kebutuhan. Kebutuhan yang


pertama adalah kebutuhan biologis atau yang disebut juga biological motivation. Kebutuhan
yang kedua adalah kebutuhan psikologis. Kebutuhan psikologis meliputi kebutuhan
beragama dan kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan yang terakhir adalah kebutuhan
sosial, meliputi kebutuhan untuk dikenal, kebutuhan berkelompok, habit (kebiasaan), dan
aktualisasi diri.

Sebagian remaja memilih balap liar untuk memenuhi sebagian kebutuhan mereka. Kegiatan
balap liar dapat memenuhi kebutuhan sosial para remaja yaitu kebutuhan untuk dikenal,
kebutuhan berkelompok dan aktualisasi diri. Kegiatan balap liar banyak diikuti oleh
teman-teman sebayanya sehingga dengan mengikuti kegiatan balap liar remaja akan lebih
dikenal terutama oleh teman-teman sebayanya. kebutuhan berkelompok juga dapat
terpenuhi dalam kegiatan liar, karena dalam kegiatan terdapat kelompok-kelompok remaja.

Di Antasari balap liar sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu.waktu dan tempat yang
digunakan untuk balap liar selalu berubah-ubah menyesuaikan dengan kondisi lintasan,
terutama adalah kondisi keamanan. Para pembalap selalu menghindar dari kejaran petugas
dan masyarakat. Waktu yang sering digunakan untuk balapan adalah sore hari dan tengah
malam.

Fenomena ini menarik diteliti karena balap liar meresahkan masyarakat dan menimbulkan
konflik diantara masyarakat dengan remaja.oleh karena itu kami sebagai para peneliti
sangat tertarik dengan judul penelitian "aksi balap liar"

Peneliti mengambil tempat penelitian di Daerah Kota Bandar Lampung,Lampung, Antasari


dengan beberapa pertimbangan :
1. Lokasi penelitian dekat dengan lokasi balap liar, sehingga masyarakat menerima secara
langsung dampak adanya balap liar.
2. Lokasi penelitian merupakan tempat balap liar paling besar dan paling banyak didatangi
oleh remaja penyuka balap liar.

Penelitian ini difokuskan pada persepsi masyarakat tentang balap liar di


kalangan remaja. Persepsi masyarakat ini dapat menimbulkan hal yang baik untuk
masyarakat itu sendiri maupun para remaja. Persepsi ada yang positif adapula yang
negatif. Terkait dengan ini bagaimana masyarakat mempersepsikan balap liar di kalangan
remaja. Balap liar mempunyai peran sebagai sarana remaja untuk berinteraksi dan
menyalurkan bakat. Hal ini cukup menarik untuk penulis kaji sehingga penulis tertarik untuk
mengambil penelitian ini dengan judul “ Masalah Sosial Di Antasari Studi

B. Identifikasi Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Semakin banyaknya kegiatan remaja yang mengganggu dan meresahkan masyarakat.
2. Balap liar menjadi sarana pemenuhan kebutuhan remaja namun mengganggu
kenyamanan masyarakat.
3. Balap liar dapat memicu konflik antara masyarakat dengan remaja.
4. Adanya masa transisi yang dialami remaja.

C. Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi kerancuan dalam pembahasan penelitian, maka berdasarkan beberapa
identifikasi masalah yang dijelaskan diatas perlu dibatasi permasalah yang dikaji.
Pembatasan masalah ini bertujuan untuk
memfokuskan pada penelitian agar diperoleh suatu kesimpulan yang relevan dengan pokok
bahasan yang dikaji. Agar penelitian lebih bermakna maka penelitian difokuskan mengenai
Persepsi masyarakat terhadap balap liar di kalangan remaja (studi kasus aksi balap liarl).

D. Rumusan Masalah:
1. Apa dampak balap liar bagi para warga Masyarakat daerah Antasari?
2. Bagaimana persepsi masyarakat daerah Antasari terhadap balap liar di kalangan
remaja?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dampak adanya balap liar bagi warga masyarakat daerah Antasari.
2. Untuk mendiskripsikan persepsi masyarakat daerah Antasari terhadap balap liar di
kalangan remaja.

F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini maka diperoleh manfaat, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi program studi pendidikan sosiologi untuk
memberikan referensi dalam pengkajian
fenomena serta masalah-masalah sosial yang ada.
b. Bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa pendidikan sosiologi diharapkan dapat
menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan, serta menjadi lebih tanggap dan kritis dalam
menghadapi gejala-gejala,
fenomena serta masalah sosial yang ada di lingkungan sekitarnya.
c. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian-penelitian yang
relevan selanjutnya.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi masyarakat setempat, diharapkan dengan pengkajian mendalam yang peneliti
lakukan akan memberi dampak positif bagi masyarakat setempat tentang bagaimana
menyikapi remaja yang melakukan kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhannya yaitu
untuk berprestasi dan berkelompok. Penelitian ini diharapkan mampu menghindarkan konflik
antar remaja dan masyarakat.
b. Bagi pemerintah daerah setempat, diharapkan dapat mencari solusi positif untuk
mengatasi fenomena tersebut.

BAB II
Kerangka Teori atau Kajian Pustaka

A.Deskripsi Teori

1.Pengertian Masalah Sosial


-Martin S. Weinberg
Masalah sosial adalah situasi yang dinyatakan sebagai sesuatu yang bertentangan dengan
nilai-nilai oleh warga masyarakat yang cukup signifikan, dimana mereka sepakat
dibutuhkannya suatu tindakan untuk mengubah situasi tersebut

-Jenssen
Masalah Sosial adalah perbedaan antara harapan dan kenyataan atau sebagai kesenjangan
antara situasi yang ada dengan situasi yang seharusnya.

-Berdasarkan penelitian menurut pengertian masalah sosial menurut para ahli,kami dapat
menyimpulkan bahwa masalah sosial adalah suatu kondisi yang dianggap merugikan
masyarakat.namun, tidak semua masalah dianggap sebagai suatu masalah sosial.

2.Penyebab Balap Liar


Penyebab Balap Liar bukan karena satu penyebab akan tetapi memiliki sebab yang
beragam diantaranya ialah iseng, have fun dan menikmati waktu, ingin uji coba motor yang
dimiliki, adanya masalah dalam keluarga, hobi, mendapatkan uang dan lain sebagainya

3.Dampak Dari Aksi Balap Liar


Berikut dampak positif dan negatif dari aksi balap liar sebagai berikut:

Dampak Positif
1.Pembalap akan mendapatkan imbalan
2.Pembalap akan merasa bangga
3.Tercipta rasa solidaritas antar pembalap
4.Dampak edukasi terjadi ketika pembalap mahir mengotak atik motornya
5.Dampak kreatifitas juga terjadi pada pembalap ketika menghias motornya
6.secara emosional para pembalap liar akan memiliki semangat yang tinggi,pantang
menyerah dan sebagainya.

Dampak Negatif
1.Berdampak mengganggu kelancaran jalan raya
2.Mengganggu ketentraman masyarakat sekitar akibat suara kenalpot
3.Merugikan orang tua dan membuat orang tua khawatir
4.Dapat memicu terjadinya tawuran antar geng motor
5.Sering terjadinya pelanggaran norma
6.Memicu terjadinya taruhan dan perjudian
7.Menyumbang angka kecelakaan lalu lintas
8.Dampak terberat adalah kehilangan nyawa

4.Pengertian Balap Liar


Balap liar adalah salah satu bentuk balapan yang digelar tanpa izin dari pihak berwenang.
Balap liar umumnya diikuti oleh beberapa kelompok pemilik kendaraan, seperti mobil atau
sepeda motor, yang telah dimodifikasi; dan dilaksanakan di waktu-waktu tertentu, seperti
pada saat dini hari saat lalu lintas kendaraan sepi.

5.Jenis -Jenis Balapan Motor


Di seluruh dunia terdapat berbagai macam olahraga balap motor, dan yang dikenal antara
lain:
-Road Race
-Moto Cross
-Drag Bike
-Grass Track
-Super Cross
-Speed Way
-Moto Trial
-Down Hill
-Free Style
-Enduro

6.Tindak Pidana Dalam Balap Liar


Setiap orang dengan sengaja melakukan kegiatan yang mengakibatkan terganggunya
fungsi jalan di dalam ruang manfaat jalan, dipidana penjara paling lama 18 bulan atau denda
paling banyak Rp1,5 miliar.[Pasal 63 ayat (1) Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004
tentang Jalan (“UU 38/2004”)]Setiap orang dengan sengaja melakukan kegiatan yang
mengakibatkan terganggunya fungsi jalan di dalam ruang milik jalan, dipidana penjara paling
lama 9 bulan atau denda paling banyak Rp500 juta.[Pasal 63 ayat (2) UU 38/2004]Setiap
orang yang dengan sengaja melakukan kegiatan yang mengakibatkan terganggunya fungsi
jalan di dalam ruang pengawasan jalan, dipidana penjara paling lama 3 bulan atau denda
paling banyak Rp200 juta.[Pasal 63 ayat (3) UU 38/2004]

B.Penelitian yang Relevan

Anda mungkin juga menyukai