Oleh:
Wulandari
XI IA 5
SMAN 2 PALANGKARAYA
0
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jika kita perhatikan, setiap hari selalu saja terjadi peristiwa pelanggaran norma yang
dilakukan oleh anggota masyarakat. Pelanggaran norma muncul akibat tidak adanya
kesadaran anggota masyarakat untuk mentaati norma dan peraturan sosial. Perilaku
menyimpang harus dihindari karena dapat mengganggu ketertiban dan ketentraman hidup
masyarakat. Pelanggaran norma dapat terjadi dalam berbagai bentuk, waktu, dan
kalangan (kelompok masyarakat tertentu). Bahkan pelanggaran norma juga sering
dilakukan oleh kalangan remaja, contohnya remaja Kristen. Bentuk-bentuk
penyimpangannya pun beragam seperti perjudian, alkoholisme, korupsi, penyalahgunaan
narkoba, terorisme, tawuran, pelacuran, waria, homoseksual, seks bebas, penipuan,
subkultur menyimpang (geng), balap liar, menyontek, bolos, berbohong dll.
Pada jaman sekarang,di era globalisasi, banyak hal yang berubah. Pergaulan remaja
adalah contoh kecil dari sekian banyak akibat dari globalisasi. Pergaulan remaja sudah
tidak ada batasnya. Banyak remaja yang melakukan hal-hal yang sangat merugikan
dirinya dan orang lain. Remaja-remaja masa kini banyak terpengaruh oleh media-media
informasi. Balapan liar contohnya, balapan liar banyak ditiru anak remaja dari film dalam
ataupun luar negeri. Remaja sekarang ini lebih menuruti egonya daripada keselamatan
dirinya, sekarang ini banyak dijumpai anak muda sekolah dari SMP sampai SMA
melakukan kegiatan balapan liar sepeda motor, kegiatan ini bisa dibilang sebagai hobby
oleh mereka, penuh tantangan dan sportifitas yang mereka rasakan. Tidak jarang dari
kegiatan yang mereka lakukan ini berawal dari rasa iseng atau persaingan untuk
memperoleh sesuatu hal, mengadu kecepatan motor yang dimilikinya, berebut pacar atau
1
uang yang dipertaruhkan sebagai tujuan dari kegiatan lomba liar ini. Usia muda yang
membuat mereka tak berpikir dua kali akan sebab dan akibatnya pada diri mereka.
Kenakalan remaja itu bisa didefinisikan sebagai perilaku menyimpang atau tingkah laku
yang tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga tindak
kriminal.(Kartono, 2003).
Fenomena balap liar ini sebenarnya bukan hal yang asing lagi untuk masyarakat.
Malahan bagi masyarakat golongan bawah merupakan hiburan tersendiri. Sebagian besar
pelaku balap liar ini justru bukannya golongan menengah tapi golongan bawah. Remaja
yang berasal dari keluarga golongan bawah/keluarga miskin ini adalah aktor dari acara
balap liar jalanan. Mulai dari motor curian sampai membawa lari motor orangtuanya yang
masih kredit, juga sah-sah saja buat mereka, yang penting mendapat tepuk tangan dari
teman-teman atau geng mereka. Sayangnya polisi terkesan tutup mata dengan kejadian ini
atau bisa jadi sudah bosan juga.
Padahal aksi pembalap amatiran itu terbilang nekat. Selain ngebut dan
membahayakan pengguna jalan lain, mereka juga membahayakan diri sendiri karena
memacu motor tanpa menggunakan helm. Belum lagi polusi suara dan udara yang mereka
ciptakan karena motor-motor mereka sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga
mengeluarkan suara yang sangat bising serta asap dari knalpot yang dikeluarkan sangat
tebal.
2
setempat untuk mendapatkan “bocoran” apabila akan diadakan razia d e n g a n
c a r a m e n yu r u h m e r e k a p i n d a h b a l a p a n d i t e m p a t l a i n . M e r e k a
memberikan “upeti” kepada oknum tersebut dengan cara patungan.
Selain itu dampak untuk pelaku pun banyak seperti merasa diasingkan oleh
lingkungan masyarakat, dikucilkan, mengalami tekanan, dan muncul rasa bersalah.Untuk
masyarakat umum pun dampaknya sangat beragam seperti rusak dan terganggunya
fasilitas umum, mengganggu ketertiban sosial, terganggunya stabilitas hubungan sosial,
dan masih banyak lagi. Pada gilirannya orang tua harus berurusan dengan sekolah, karena
anak-anak yang sering bolos sekolah. Hal ini akan berdampak tidak baik untuk
hubungan antara orang tua dan anak, jika hal tersebut terus berlanjut maka
anak-anak akan mencari pelarian yang lainnya, misalnya n a r k o b a d a n ya n g
l a i n n ya y a n g a k a n m e m b u a t a n a k s e m a k i n j a u h m e n yi m p a n g d a r i
kehidupan yang lebih baik bagi masa depannya. Peranan orang tua sangat diperlukan agar
anaknya tidak mengikuti balapan liar adalah dengan mengarahkan si anak agar bisa lebih
menghormati dan menghargai dirinya sendiri, menggunakan fasilitas umum seperti
halnya jalan sebaik mungkin, pengendalian akan diri si anak lebih penting, jika memang
si anak memiliki bakat dalam adu balap inilah saatnya orang tua bisa memberi arahan dan
mengikutsertakan pada kegiatan lomba balapan yang resmi dengan mengikuti klub balap
sepeda motor dekat tempat anda tinggal.
Lalu apa hubungannya antara nilai dan norma dengan Pendidikan Agama Kristen
dalam menghadapi kasus pelanggaran tersebut? Nilai dan norma yang dianut seseorang
atau kelompok masyarakat biasanya dijadikan landasan pengarah hidup, alasan, dan
motivasi hidup. Salah satu hal penting yang berhubungan dengan itu ialah bagaimana
remaja Kristen dibimbing dalam menganut sebuah nilai yang sesuai dengan imannya,
contohnya melalui Pendidikan Agama. Pendidikan Agama memiliki peran penting dalam
kehidupan manusia, karena Pendidikan Agama menekankan pada pemahaman dan
pelaksanaan ajaran agama untuk mewujudkan kehidupan yang bermakna, damai, dan
bermartabat sesuai ajaran agama. Karena itu agama harus diinteralisasikan dalam
kehidupan pribadi setiap umat melalui pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Sehingga pelanggaran norma dan nilai dalam masyarakat dapat berkurang
secara signifikan.
3
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam setiap penulisan dan penelitian ilmiah pasti ada masalah yang ingin
dipecahkan dan dibahas. Adapun rumusan masalah dalam makalah kami yaitu
1.Apa yang dimaksud dengan norma?
2. Apa faktor pendorong perilaku pelanggaran norma?
3. Dampak apa yang disebabkan perilaku tersebut?
4. Apa solusi atau jalan keluar terbaik masalah tersebut?
C. METODE PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini, untuk mengumpulkan data-data yang ingin diperoleh
kami menggunakan metode kualitatif sebagai metode penelitian dan penulisan.
Selain itu, di lapangan kami menggunakan penelitian dengan instrumen (alat) berupa
studi kepustakaan untuk mendapatkan bahan pendukung lain makalah ini.
D. TUJUAN PENULISAN
E. MANFAAT PENULISAN
4
BAB II
ISI
Masyarakat yang menginginkan hidup aman, tentram, dan damai tanpa gangguan
memerlukan suatu “tata”. Tata itu berwujud aturan-aturan yang menjadi pedoman bagi segala
tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing-masing dapat
terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban masing-
masing. Tata itu lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau norma (berasal dari
bahasa Latin) atau ukuran-ukuran. Berikut pembahasan singkatnya.
Makna Nilai
1. Nilai adalah kegiatan manusia yang menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang
lain untuk mengambil keputusan.
2. Menurut Kimball Young
Nilai adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa
yang penting.
3. Menurut A.W. Green
Nilai adalah kesadaran yang secara relative berlangsung disertai emosi terhadap
objek.
4. Menurut Woods
Nilai merupakan petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang
mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Makna Norma
Norma merupakan aturan-aturan dengan sanksi-sanksi yang dimaksudkan untuk
mendorong bahkan menekan orang perorangan, kelompok atau masyarakat secara
keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial. Macam-macam norma yaitu:
5
b. Kebiasaan (folkways)
c. Tata Kelakuan (mores)
d. Adat ( customs )
e. Hukum (laws)
B. PEMBAHASAN
Ada bermacam-macam norma yang berlaku di masyarakat. Macam-macam norma
yang telah dikenal luas ada empat, yaitu:
a. Norma Agama
Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-perintah,
larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha
Esa berupa “siksa” kelak di akhirat.
Contoh norma agama ini diantaranya ialah:
a) “Dilarang membunuh”.
b) “Dilarang mencuri”.
c) “Kamu harus patuh kepada orang tua”.
d) “Kamu harus beribadah”.
e) “Kamu jangan menipu”.
b. Norma Kesusilaan
Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran
norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat
penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh
seluruh umat manusia.
Contoh norma ini diantaranya ialah :
a) “Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain”.
b) “Kamu harus berlaku jujur”.
6
c) “Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia”.
d) “Kamu dilarang membunuh sesama manusia”
c. Norma Kesopanan
Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur
pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati.
Contoh norma ini diantaranya ialah :
a) “Jangan makan sambil berbicara”.
b) “Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan.
c) “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”.
d. Norma Hukum
Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara.
Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala
paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundangundangan,
yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama.
Contoh norma ini diantaranya ialah :
a) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum
karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun”.
b) “Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan
mengganti kerugian”, misalnya jual beli.
c) “Dilarang mengganggu ketertiban umum”.
C. HUBUNGAN ANTAR-NORMA
Hubungan antara norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat
dipisahkan itu dibedakan karena masing-masing memiliki sumber yang berlainan. Berikut
bagan hubungan antar-norma.
7
D. FAKTOR PENDORONG PERILAKU PELANGGARAN NORMA
Berikut beberapa faktor pendorong perilaku pelanggaran norma.
8
F. DAMPAK
Berbagai bentuk perilaku menyimpang yang ada di masyarakat akan membawa
dampak bagi pelaku maupun bagi kehidupan masyarakat pada umumnya.
Berikut dampak pelanggaran norma.
1. Dampak Bagi Pelaku
a. Memberikan pengaruh psikologis karena akan dikucilkan
b. Dapat menghancurkan masa depan pelaku penyimpangan.
c. Dapat menjauhkan pelaku dari Tuhan dan dekat dengan perbuatan dosa.
d. Perbuatan yang dilakukan dapat mencelakakan dirinya sendiri.
a. Di Lingkungan Keluarga
9
b. Di Lingkungan Sekolah
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kasus pelanggaran nilai dan norma dalam masyarakat terjadi apabila apa yang
menjadi kesepakatan bersama dalam suatu tatanan hidup bersama dilanggar oleh perbuatan-
perbuatan atau sikap-sikap yang tidak sesuai dengan kaidah kebersamaan hidup itu sendiri.
Pelanggaran norma tersebut bisa dipicu oleh beberapa faktor diantaranya faktor pergaulan,
faktor fisik, faktor lingkungan masyarakat, faktor ekonomi serta kurangnya pengawasan dari
orang tua.
B. SARAN
Peranan keluarga, sekolah, masyarakat, dan gereja dalam pelaksanaan norma dan nilai
sangat berpengaruh penting. Oleh sebab itu diharapkan supaya keluarga, sekolah, masyarakat,
dan gereja lebih tanggap dan peduli supaya para remaja Kristen dapat mencontoh teladan
tersebut. Sehingga para remaja Kristen dapat menjadi terang dan garam dunia.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://agusdonald.blogspot.com/2010/11/kenakalan-remaja.html
(http://khubass.blogspot.com/)
(http://gilangtp.wordpress.com/2009/11/10/akibat-balapan-liar/)
(http://www.iprasblog.com/kenapa-balapan-liar-membuat-komunitas-sendiri-kan-
bisa/599)
(http://erwincasidi.blogspot.com/2011/06/bali-balapan-liar.html)
http://motoisme.wordpress.com/2011/07/31/ramadhan-bukan-tempat-untuk-ajang-
balapan-liar/
http://www.langowan.com/v4/isi.php?m=news&id=504&PHPSESSID=c7c76e0e8584c
b191544bd204c446a76
http://www.seruu.com/pages/info/artikel/kecelakaan-karambol-akibat-balapan-liar-1-
tewas-lima-luka
http://smk2bagus.blogspot.com/2011/02/kenakalan-balap-liar-di-jalanan.html
http://klikunic.net/bersepeda-motor-ada-kategori-alay-nya-juga-apakah-agan-aganwati-
termasuk/
http://www.buletininfo.com/?menu=news&id=508
http://faldy.student.umm.ac.id/
http://bahasa.makassarkota.go.id/index.php/dinamika-perkotaan/156-balapan-liar-
resahkan-warga-makassar
(http://jakarta.tribunnews.com/2012/04/09/banyak-pengeroyokan-polisi-jaga-balap-liar-
di-jalanan)
http://rudy052.wordpress.com/2011/02/28/polres-blitar-gagalkan-aksi-balap-liar/
12
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………....i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
Bab I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………….……...1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………...4
C. Metode Penulisan……………………………………………………………………....4
D. Tujuan Penulisan………………………………………………………………….…....4
B. Pembahasan …………………………………………………………………….….......6
C. Hubungan antar-Norma……………………………………………………….........…..7
F. Dampak...........................................................................................................................9
A. Simpulan……………………………………………………………………………...11
B. Saran…………………………………………………………………………………..11
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………....12
ii
13
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan
karunianya kami dapa menyelesaikan penulisan makalah kami yang berjudul “Norma di
dalam Masyarakat”. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Selain itu, kami pun mengucapkan
terimakasih kepada para penulis yang tulisannya kami kutip sebagai bahan rujukan.
Tak lupa juga kami ucapkan maaf yang sebesar-besarnya, jika ada kata dan
pembahasan yang keliru dari kami.Kami berharap kritik dan saran Anda. Semoga makalah
kami ini dapat menjadi pelajaran dan menambah wawasan Anda dalam pelajaran Pendidikan
Agama Kristen serta semakin menumbuhkan kecintaan pada diri sendiri dan negeri ini.
Penulis
i
14