Anda di halaman 1dari 12

PENTINGNNYA TOLONG-MENOLONG DALAM KEBAIKAN DENGAN

TETANGGA

Astrina

Nim: 90400118006

astrinatahangmarile@gmail.com

Perilaku yang baik merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
seorang individu. Di era globalisasi sekarang ini banyak orang yang kurang
bahkan tidak memperhatikan etika bertetangga. Hal ini tidak terlepas dari salah
satu yang menjadi pengaruhnya adalah semakin berkembang teknologi dan
media sosial yang semakin meluas sehingga sebagian nilai-nilai atau etika dalam
masyarakat juga banyak bergeser termasuk kehidupan bertetangga padahal
sebenarnya bertetangga mempunyai etika tersendiri, sehingga muncul berbagai
macam problematika bertetannga dalam masyarakat. Menurut lismayana, (2019)
ada 5 hal yang umumnnya terjadi dalam hidup bertetanngga, terlebih dahulu
zaman modern seperti saat sekarang ini. Jika ditinjau dari sikap dan perilaku
mereka dalam kehidupan bertetangga adalah sebagai berikut:

1. Kehidupan individualis
Yakni orang-orang yang lebih senang hidup sendiri, menyendiri dan
paling hanya bersama keluarganya saja, ketimbang bergaul dengan
orang lain dan masyarakat. Ada beberapa hal yang menjadi pemicu
kehidupan individualis pertama egoistis, kedua eksklusif artinya tertutup,
ketiga materialistis, keempat anti sosial, kelima tidak mau berinfak.
2. Persaingan tidak sehat
Problem yang sering terjadi pada kehidupan bertetangga adalah apa bila
terjadi persaingan tidak sehat diantara mereka seperti berlomba-lomba
memamerkan kekayaan, kemudian adanya rasa iri yang melekat pada
diri seseorang sehingga biasa menimbulkan persaingan yang kurang
sehat.
3. Persengketaan
Persengketaan ini misalnya masalah tanah, masalah ucapat yang
menyakitan hati, masalah suka menganggu ketenangan dan kedamaian,
masalah menyebarkan aib.
4. Keamanan
Pada zaman modern ini, ternyata tidak dapat memberikan jaminan
adanya rasa aman dan terjaga keamanan harta benda, diri, dan keluarga
dalam hidup bertetangga dan masyarakat.
5. Lingkungan
Problematika lain pada hidup bertetangga merupakan masalah yang
berkitan dengan lingkungan yang bersih dan masalah sampah. Masing-
masing tetangga bersikap bodoh.
Maka dari itu, kita senantiasa menjaga hubungan baik dengan tetannga
dengan memperhatikan hal-hal yang terjadi dalam bertetangga. Jika tetanngga
kita membutuhkan bantuan kita senantiasa membantunya karena sangat penting
untuk menjaga etika dalam kehidupan bertetangga sesuai dengan ajaran agama
islam. Agama yang mengatur hubungan hamba dengan robbnya dan hubungan
antara hamba dengan keserasian dan keselarasan yang sempurna. Sikap ramah
terhadap tetangga sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa melihat
golongan, suku, ras, dan agama. Tetangga merupakan orang yang terdekat yang
umumnnya merekalah orang pertama yang mengetahui jika ditimpah musibah
dan paling dekat untuk dimintai pertolongan dalam kesulitan. Oleh karena itu,
hubungan dengan tetangga harus senantiasa diperbaiki. Saling silaturrahim
antara tetangga merupakan perbuatan terpuji, karena hal itu akan melahirkan
kasih sayang antara satu dengan lainnya. Seharusnya berbuat baik kepada
tetangga dengan saling tolong- menolong, menjengut bila ada tetangga yang
sakit, mengucapkan selamat ketika mendapatkan kebahagian, menghibur
manakalah mendapatkan musibah, berkata lemah lembut, santung ketika
berbicara, dan saling memaafkan kesalahan. Menolong tetangga tidak harus
menggunakan harta atau uang. Namun, bisa membantu dengan tenaga dan
waktu karena dalam Al-qur’an menegaskan bahwasannya “tolong menolonglah
kalian dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah kalian tolong mneolong dalam
perbuatan dosa dan pelanggaran. (QS. Al Maidah ayat 2).
Dalam aktivitas saya selama seminggu ini saya merawat tetangga saya
yang sedang sakit parah karena beliau juga tidak mempunyai anak dan
Membelikannya obat. Jika dikaitkan dengan pengertian organisasi maka
tetangga merupakan suatu organisasi yang ada di masyarakat yang memiliki 2
orang atau lebih yang saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya
organisasi masyarakat merupakan wadah bagi partisipasi masyarakat, untuk
memberikan kontribusi yang nyata dan bermakna dalam setiap proses
pembangunan. Peran ormas dibutuhkan dalam membangun lembaga
masyarakat yang benar-benar mampu menjadi wadah perjuangan kaum ekonomi
lemah yang mandiri, serta berkelanjutan dalam menyuarkan aspirasi dan
kebutuhan mereka.
Hubungan antara akuntansi keperilakuan dengan konsep dan peran
organisasi terletak pada perilaku kita di didalam sebuah organisasi. Di dalam
sebuah organisasi terdiri dari 2 orang atau lebih yang saling berinteraksi,
melakukan kegiatan, untuk mencapai tujuan bersama contohnya tetangga dalam
bertannga kita harus saling tolong menolong dalam kebaikan jika tetangga kita
membutuhkan sebuah bantuan maka kita harus membantunya jika tetangga tidak
mempunyai uang untuk berobat maka kita yang bantu untuk memberi dia uang
dan membelikannya obat karena dalam islam juga pertolongan itu merupakan
suatu amal jariah yang dimana amal ini meskipun kita meniggal orang akan
senatiasa terus mengingat kebaikan yang kita lakukan maka dari itu kita
diharuskan berperilaku yang baik kepada semua orang baik itu kerabat dekat,
tetangga, maupun orang yang sama sekali kita tidak kenal. Karena sejatinya
akhlak yang baik itu tidak melihat seseorang yang dia tolong/ bantu dari segi
suku, ras, dan agama.
PENTINGNNYA KESADARAN DIRI TERHADAP ATURAN LALU LINTAS
DALAM BERKENDARAAN

Lalu lintas merupakan media yang sangat vital untuk berbagai sarana
trasportasi darat yang menghubungkan berbagai lokasi dan bahkan kota-kota
besar. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan dengan
jumlah penduduk pada tahun 2010 sebesar 238.518.800 jiwa dan diperkirakan
jumlah ini akan menjadi 252.164.800 jiwa pada tahun 2014 dan 261.890.900 jiwa
pada tahun 2017 (www.bps.go.id). Dengan jumlah penduduk tersebut, indonesia
menduduki perangkat keempat jumlah penduduk terbanyak di dunia yaitu
menyumbang 3,5 % dari jumlah penduduk dunia. Dengan pola pertumbuhan
penduduk makin hari makin cepat, maka penggunaan trasportasi akan semakin
meningkat pula. Jumlah kendaraan bermotor yang melintas dijalan setiap harinya
sangat banyak, bahkan melebihi kapisitas jalan yang tersedia. Melihat
perkembangan yang ada dari kepadatan lalu lintas tersebut, semakin banyak
ditemukan fakta yang menunjukkan bahwa jalan raya justru menjadi wadah
pembunuhan manusia. Salah satu tindakan yang dilakukan adalah melakukan
pelanggaran lalu lintas. Masalaah seperti ini perlu diperhatikan dari berbagai
kalangan masayarakat maupun pemerintah agar angka kecelakaan lalu lintas
dapat ditekan seminimal mungkin.

Setiap saya berkendara saya selalu memperhatikan rambu-rambu lalu


lintas dan memperhatikan hal-hal yang telah diatur dalam aturan kepolisian
contohnya memakai helm, menyiapkan sim dan dll. Karena sebenarnya tujuan
dari pemerintah yang telah ditetapkan itu baik menurut saya untuk menjaga
keselamatan kita dalam hal berkendara karena kita bisa melihat banyaknya
kasus kecelakaan yang terjadi akibat pelangaran kita karena kurangnnya
kesadaran diri kita untuk mematuhi aturan lalu lintas. Padahal, itu merupakan hal
yang baik

Adapun Kasus yang ditemukan pada pelanggalaran lalu lintas ini


disebabkan oleh berbagai macam pelanggaran. Menurt Rabiman (2019) ada 9
pelanggaran yang sering terjadi yaitu: (1) menerobos lampu merah, (2) tidak
menggunakan helm, (3) tidak menyalakan lampu kendaraan, (4) tidak membawa
surat kelengkapan berkendara, (5) melawan arus (contra flow), (6) melanggar
rambu-rambu lalu-lintas, (7) penggunaan kendaraan yang tidak memperhatikan
aspek keselamatan, (8) tidak menggunakan spion, (9) berkendara melewati
trotoar. Setindaknya pelanggaran di atas memang sering dijumpai di jalan-jalan.
Buruknya periaku tertib berlalu lintas dapat disebabkan oleh faktor kesadaran
berkendara aman (safety riding) bagi kalangan masyarakat. Safety reding
merupakan usaha yang dilakukan dalam meminimalisir tingkat bahaya dan
memaksimalkan keselamatan dalam berkendara. Safety riding ini dapat diartikan
sebagai cara berkendara yang aman dan nyaman baik pengendara maupun
terhadap pengendara lain.

Jika dikaitkan dengan agama kesadaran manusia telah ada dalam


hatinya, namun terkadang kesadaran itu hilang sirna karena tidak dipelihara. Al
Qur’an surah Asy-syam ayat 8-10 menegaskan “ fa al-hamaha fujuruha wa
taqwaha, qad aflaha man zakkaha, wa qad khaba man dassaha (maka dia
mengilhamkan kepadanya jalan kejahatan dan ketakwaannya, sungguh
beruntung orang yang mensucukannya jiwa itu, dan sungguh rugi orang yang
mengotorinya. Ayat ini menjelaskan bahwasannya kesadaran setiap orang itu
sudah ada dalam hatinya namun hilang karena tidak dipelihara maka dari itu,
sangat penting setiap manusia untuk menjaga kesadaran yang dimiliki karena
kesadaran seseorang akan mempengaruhi perbuatan baik dan buruk yang
dilakukan. Jika kita mempunyai jiwa kesadaran yang besar pasti akan taat
terhadap peraturan yang telah ditetapkan pemerintah khususnya aturan lalu
lintas seperti tidak menterobos lampu merah, menyiapkan surat kendaraan
bermotor, memakai helm, tidak melakukan balapan liar khusnya anak remeja.
Akan tetapi jika saya ditilang berarti saya akan mengeluarkan biaya atas sanksi
yang telah saya langgar maka dari itu, saya harus mematuhi aturan sesuai
dengan mata kuliah akuntansi keperilakuan yang dimana seorang calon akuntan
yang memiliki kesadaran diri yang baik dan perilaku yang baik maka dia akan
mematuhi aturan karena bagi anak akntansi itu pengeluaran untuk membayar
denda merupakan suatu kerugian besar.

Hubungan anatara akuntansi kerpilakuan dengan sektor publik terletak


pada perilaku kita dalam mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah
contohnya yaitu menumbuhkan kesadaran diri dalam mematuhi aturan lalu lintas
dengan tidak melakukan pelanggaran. Dalam islam juga kita telah diatur
perbuatan baik dan buruk yang kita lakukan. jadi sangat penting kita memiliki jiwa
kesadaran yang besar agar kita menjadi orang yang bermanfaat di dunia maupun
di akhirat jika kita senantiasa mengikuti aturan-aturan yang belaku dengan
menumbuhkan kesadaran diri yang baik.
ETIKA DALAM MENGATUR UANG JAJAN

Keuangan merupakan aspek penting yang melekat dalam kehidupan


masyarakat luas. Pengetahuan keuangan yang dimiliki dapat membantu individu
dalam menentukan keputusan-keputusan dalam menentuka produk finansial
yang dapat mengoptimalkan keputusan keuangannya. Pengetahuan tentang
keuangan menjadi sangat penting bagi individu agar tidak salah dalam membuat
keputusan keuangan nantinya. Menurut Yusnita, (2017) manajemen keuangan
pribadi merupakan seni dan ilmu mengelola sumber daya keuangan dari unit
individu. Dengan demikian, manajemen keuangan pribadi mencakup dua unsur
yakni pengetahuan akan keuangan dan seni dalam mengelola. Mengapa seni
dalam mengelola itu menjadi suatu yang juga penting karena kegiatan mengelola
(pengelolaan) membutuhkan kedisiplinan dan menentukan perioritas yang
berasal dari pengontrolan diri. Pengontrolan diri akan membantu kita untuk tetap
bertahan pada prinsip manajemen, yakni efesinesi dan efektifitas.

Dalam kehidupan sehari-hari saya mengelola keuangan dengan sangat


hemat seperti halnya uang jajan karena saya hanya memperioritaskan kebutuhan
ketimbang keiginan saya. Bahkan selama kuliah saya mencatat pengeluaran
uang yang dihabiskan kira-kira sudah mencapai Rp 23. 600.000,’ diakumulasi
mulai dari semester 1-5. Selama kuliah saya hanya meminta uang jajan sekitar
Rp300.000,’ per bulan. Cara yang saya lakukan dalam mengelola uang jajan
perbulan dengan hanya memperioritaskan kebutuhan yang diperlukan dan setiap
harinya saya jarang belanja di kampus karena membawa bekal dan menanbung.
Salah satu hal yang saya lakukan ini agar saya terhindar dari perilaku komsumtif.
Seperti yang dikemukakan oleh Lestarina, (2017) mendefinisikan bahwa perilaku
komsumtif sebagai tindakan membeli barang bukan untuk mencukupi kebutuhan
tetapi untuk memenuhi keinginan, yang dilakukan secara berlebihan sehingga
menimbulkan pemborosan dan inefisiensi biaya. Kata komsumtif berarti boros,
yang mengkomsumsi barang dan jasa secara berlebihan.

Jika dikaitkan dengan agama, kita diwajibkan untuk berperilaku


sederhana atau hemat dan juga merupakan suatu prinsip ekonomi yang
menunjukkan keseimbangan (ekuilibrum), yakni tidak kikir atau tidak boros. Allah
SWT berfirman dalam Al-Qu’ran surah Al-israa ayat 27 yang artinya
sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudaranya setan. Maksud
dari firman Allah tersebut bahwasannya Allah sangat membenci orang yang
berperilaku boros dan allah memerintahkan kita untuk berperilaku hemat atau
sederhana dalam membelanjakan uang. maka dari itu saya sangat hemat dalam
mengelola keuangan agar saya terhindari dari perilaku boros.

Hubungan antara akuntansi keperilakuan dengan akuntansi biaya terletak


pada bagaimana seseorang mengatur pengeluaran atau biaya sesuai dengan
prinsip ekonomi dan ajaran islam. Salah satu contohnya dengan saya
menerapkan perilaku hemat atau sederhana dalam mengelolah keuangan
dengan tidak mengikuti gaya hidup atau keinginan kita akan tetapi, lebih
memperioritaskan kebutuhan-kebutuhan kita.
HARMONISASI DALAM KEBERAGAMAN MASYARAKAT

Dalam bermasyarakat kita harus saling menghargai agar tercipta hidup


damai dan tentram. Akan tetapi, nyatanya di kehidupan bermasyarakat terjadi
perselisihan karena adanya perbedaan budaya. Salah satu contohnya yaitu di
desa saya. Desa mattombong kecematan mattiro sompe kabupaten pinrang.
Budaya merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok
orang, dan diwariskan turun temurun untuk genarsi ke generasi. Budaya terdiri
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, bahasa, adat
istiadat, bangunan, alat, pakaian, dan karya seni. Budaya setiap orang itu
berbeda-beda maka dari itu pentingnnya harmonisasi untuk kita pelajari.
Harmonisasi merupakan upaya atau proses untuk menyelaraskan,
menyerasikan, atau menyesuikan sesuatu yang dianggap tidak atau kurang baik,
sehingga menghasilkan sesuatu yang baik atau harmonisasi diberbagai hal.

Perilaku saya terhadap keberagaman di dalam sebuah masyarakat


adalah saya menghargai budaya yang dianut setiap orang. Karena setiap orang
pasti memiliki maksud dan tujuan ketika melakukan sesuatu. Jika kita berbicara
masalah budaya orang desa dan orang kota sangat jauh berbeda karena budaya
masyarakat desa masih sederhana dan mengikuti nenek moyang sedangkan
budaya kota sudah modern dan tidak mengikuti lagi nenek moyang kita.
Masyarakat desa itu sangat memperioritaskan rasa malu, jika terjadi masalah
contonhnya saja adanya pergaulan bebas kemudian hamil diluar nikah maka itu
lagsung di upayakan untuk dinikahkan walaupun dibawah umur. Kemudian, jika
dikaitkan dengan akuntansi budaya juga mempengaruhi dalam bidang akuntansi
contohnya saya pergi melihat suatu tempat pembuatan karasa sekaligus
membelinya. Karasa ini merupakan kue khas pinrang yang daerah produksinya
berada di kecematan cempa saya melihat bahwasannya orang-orang yang
membuat karasa tersebut yang nota benenya tidak memiliki latar belakang
pendidikan akuntansi, dan implementasi dari praktek akuntansinya hanya
dipengaruhi oleh latar belakang budaya yang berkembang di masyarakat
sehingga karasa terbuat dijadikan sebuah usaha yang orang-orang mengatakan
kue khas orang pinrang.

Jika dikaitkan dengan agama itu terdapat dalam Qs Al- Hujurat ayat 10
yang artinya sesungguhnya orang-orag mukmin adalah bersaudara, maka
damikanlah kedua saudaramu itu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu
mendapat rahmat. Ayat ini menjelaskan bahwasannya kita sebagai umat islam
harus selalu menjaga kedamian dimanapun kita berada dan saling menghargai
perbedaan setiap orang. Hubungan antara akuntansi keperilakuan dengan materi
konsep akuntansi dan hipotesis keperilakuan terletak pada perilaku kita dimana
dalam melakukan sesuatu baik bisnis, maupun kegiatan lainnya kita harus saling
menghargai, menghormati, dan menerima pendapat dari segi ras, suku dan
agama. Harmonisasi ini sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk
kita jaga kesatuannya. Karena kita melihat juga fenomena sekarang banyak
terjadi percekcokan antara sesama masyarakat karena kurangnnya harmonisasi
dalam bermasyarakat.
PENERAPAN SIFAT RASUL DALAM MENJALANKAN USAHA

Setiap hari saya membuat kue untuk dijual di bulan suci ramadhan ini.
Meskipun usaha yang saya jalani ini keuntungannya tidak seberapa akan tetapi,
semoga usaha ini berkah dan bisa menjadi pengetahuan bisnis untuk saya.
Memulai usaha kecil-kecilan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan
ternyata juga membutuhkan pengetahuan dan keterampilan untuk
mengelolahnya. Saya mencoba melakukan kerja sama dengan sepupu akan
tetapi saya tidak mempunyai modal/dana. Bentuk ini menegaskan kerja sama
dengan kontribusi 100% modal dari pemilik modal dan keahlian dari pengelola.
sepupu saya sebagai pihak principal (pihak pemegang modal) dan saya sebagai
pihak agen (pihak pengelola) Bentuk kerja sama yang saya lakukan adalah
menjual kue di bulan suci ramadhan ini seperti pisang ijo, nona manis, dan katiri
sala.

Menurut Sahrono, (2020) mengatakan sebelum memulai usaha, merubah


persepsi harus dilakukan terlebih dahulu. Setidaknya ada 8 prinsip yang harus
dimiliki oleh calon wirausahawan sebelum memulai usaha

1. Memiliki kemampuan untuk sukses


2. Memiliki motivasi untuk sukses
3. Penghasilan sebagai motivasi sukses
4. Menghitung motivasi sukses secara terukur dan jelas
5. Menghitung jumlah konsumen untuk mendukung motivasi sukses
6. Prinsip tersebut dibutuhkan untuk mengikis kekhawatiran-
kekhawatiran yang berlebihan dalam memulai usaha
7. Memiliki niat dan tekad yang sungguh-sungguh untuk menjalankan
usaha
8. Memperbanyak informasi dan pengetahuan terkait bidang usaha yang
akan dijalankan

Ketika usaha sedang untung ataupun rugi, sikap yang harus dimiliki
wirausahawan ketika usaha sedang baik ataupun rugi:

Tabel 1. Bila usaha untung vs bila usaha rugi

Bila usaha untung Bila usaha rugi


Jangan takabur Jangan panik
Keuntungan jangan dipakai Pelajari apa penyebabnya
untuk kepentingan pribadi
Indentifikasi segera lakukan strategi Bila sudah diidentifikasi segala lakukan
yang baru langkah perbaikan
Prinsip bisnis juga sangat penting untuk kita jadikan landasan dalam
melakukan suatu usaha yaitu ekonomi, efektivitas dan efisiensi. Ekonomi
merupakan suatu tindakan/perilaku dimana kita memperoleh input (barang atau
jasa) yang mempunyai kualitas terbaik dengan tingkat harga sekecil mugkin.
Kemudian efesiensi adalah suatu tindakan dimana kita/ korporasi dapat
menghasilkan output terbaik dengan input seminimal mnugkin. Seperti dilakukan
dengan hemat bagaimana cara kita agar output yang dihasilkan berkualitas dan
input yang digunakan sesuai takaran. Kemudian kata efektivitas merupakan
suatu tindakan dimana kita/ korporasi dapat menghasilkan output dengan
outcome terbaik. Output yang dihasilkan harus bermanfaat bagi kita maupun
orang lain. Dalam kata efektif ini terdapat 2 unsur yang sangat penting yaitu
output dan outcome.

Jika dikaitkan dengan agama terkait dengan perilaku. Maka perilaku kita
sebagai pengelola harus memiliki perilaku yang jujur, adil, bertanggung jawab,
dan amanah. Dalam islam, suri teladan yang paling sempurna terdapat pada diri
nabi muhammad Saw, seorang yang mempunyai sifat-sifat yang selalu terjaga
dan dijaga oleh Allah swt. Allah berfirman dalam surat (Al-Ahzad ayat 21), yang
artinya sungguh telah ada pada (diri) rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut allah. Sifat yang dimaksud dikenal dengan sebutan
sifat wajib rasul. Sifat wajib rasul merupakan pencerminan karakter nabi
muhammad saw. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin umat. Adapun
sifat wajib rasul Yaitu siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), tabligh dan
fathanah.

Hubungan antara pendekatan teori agency dan teori stewarship dengan


akuntansi keperilakuan terletak pada perilaku kita dalam melakukan sebuah
usaha yang dimana kedua belah pihak saling mengutungkan untuk mencapai
tujuan bersama antara pihak principal dan agen seerta memiliki perilau yang baik
sesui dengan sifat Rasulullah SAW. Kita sebagai pihak pengelola harus memiliki
kepercayaan yang besar terhadap pihak principal agar kita dapat dipercaya
dalam melakukan kerja sama bisnis yang baik. Jika perilaku yang baik yang kita
tanamkan dalam diri kita maka dampak positiflah yang kita terima akan tetapi jika
perilaku jelek yang kita tanam dalam diri kita maka dampak negatiflah yang akan
kita terima.
MENERAPKAN PERILAKU HEMAT DAN TANGGUNG JAWAB DALAM
MENGERJAKAN TUGAS

Kita sebagai calon akuntan harus memiliki tanggung jawab dan perilaku
hemat dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan kepada bapak/ibu dosen.
Elfih rochmah (2016) mengatakan bahwa tanggung jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatan, baik yang disengaja atau tidak
disengaja. Tanggung jawab menjadi bagian kehidupan manusia di mana masing-
masing memikulnya, sehingga tanggung jawab memiliki sifat kodrati. Artinya
sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani
tanggung jawab. Perilaku hemat merupakan ahlak terpuji yang wajib dimiliki
seseseorang. Dalam mengerjakan tugas yang harus diperhatikan adalah
mneyelesaikan tugas kita secara teliti, sunggung-sungguh, dan tepat waktu.
Karena seorang calon akuntan harus memiliki prinsip tanggung jawab dan
perilaku profesional yang baik. Dalam kegiatan sehari-hari saya yaitu kerja tugas
kulaih. Cara saya mengerjakan tugas yaitu mengerjakan secara bertahap dan
tidak mengerjakan secara terburu-buru. Saya harus menanamkan dalam diri
bahwasannya kita harus belajar melalui kebiasaan kita sehari-hari. Contonhnya
di dalam mengerjakan tugas kita memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan
tugas kita tepat waktu maka kita berusaha mengerjakannya tepat waktu.
Begitupun, dengan menerapkan perilaku hemat Menurut anwar, 2014) ada
beberapa bagian tanggung jawab yaitu

1. Tanggung jawab kepada Allah Swt


2. Tanggung jawab kepada diri sendiri
3. Tanggung jawab kepada tugas (amanah)
4. Tanggung jawab tanggung jawab kepada keluarga
5. Tanggung jawab kepada masyarakat

Tanggung jawab kepada tugas (amanah) merupakan amanah yang wjaib


dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan atau suatu pekerjaan yang
mnejadi tanggung jawab seseorang atau dapat juga diartikan dengan suatu
perintah yang harus dilaksanakan dengan baik seperti tanggung jawab ayah
untuk menafkahi anank dan istinya dan ibu memiliki tanggung jawab untuk
menjaga anak, dan harta. Maka kita sebagai seorang mahasiswa memiliki
tanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan secara profesional.
Jika dikaitkan dengan agama maka tanggung jawab ini sangat penting untuk kita
miliki. Terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-ahzad ayat 72 tentang beratnya
menanggung dan menunaikan amanah, sehingga mengerjakannya tidaklah
mudah karena memerlukan sebuah konsep yang harus di dukung oleh ilmu
pengetahuan yang ada pada diri manusia. Sesungguhnya kami telah
mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan
menghinatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia
itu amat zalim dan amat bodoh.

Dalam ayat ini, Allah mengilustrasikan beratnya amanah sehingga langit,


bumi, dan gunung-gunung pun tidak sanggup menerimanya, sementara manusia
dengan kecerdasan akalnya mampu mengemban tanggung jawab amanah yang
berat itu. Hal ini dipertegas dengan firman allah bahwa menunaikan amanah itu
harus didukung oleh pengetahuan dan pemahaman yang memadai, agar
amanah sudah diberikan dan dilaksanakan dengan baik dan dapat
dipertanggungjawbakan. Pengeasan ayat ini terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-
sra ayat 36 yang artinya dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnnya sesungguhnya pendengaran, penglihatan,
dan hati, semuanya itu akan dimintaki pertanggungjawabannya.

Hubungan antara Aspek Keperilakuan Pada Etika Akuntan dengan


akuntansi keperilakuan terletak pada perilaku kita. kita sebagai calon akuntan
harus memiliki etika yang baik dalam mengerjakan tugas-tugas akuntansi
contonhya saja dalam mengerjakan tugas kita harus mengerjakan tugas secara
teliti, jujur, dan bertanggung jawab.
PENERAPAN KONSEP MUSYARAKAH DALAM MELAKUKAN USAHA
DENGAN PERILAKU JUJUR DALAM MENJALANGKAN

Islam mengatur semua aspek dalam kehidupan agar kita selamat dunia
dan akhirat. Allah selalu memerintahkan kita untuk senatiasa mengikuti apa yang
diperintahkan dan apa yang dilarang. Dalam akuntansi bukan hanya membahas
masalah perilaku bisnis saja akan tetapi juga berbicara masalah perilaku kita
dalam sehari-hari. Contonhya saja jika kita mengatur keuangan pribadi itu sudah
dikatan akuntansi. Secara umum Akuntansi itu merupakan suatu proses
pencatatan, pengidentifikasian,penglaksifikasian, dan pengikhtisaran dalam
pembuatan laporan keuangan untuk diberikan kepada pihak pengguna
(stakeholders).Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan
sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana berupa kas maupun aset
non-kas yang diperkenangkan oleh syariah.

Dalam kehidupan sehari-hari saya juga memiliki bisnis dengan teman


saya yaitu menjual pakaian online bisa dikatakan online shop. Aktivitas sehari-
hari saya selain kuliah itu adalah hoby menjual saya menjual pakaian, sepatu
dan tas. Dalam melakukan penjualan kami sama-sama menanamkan modal
kemudian kami juga sama-sama mengelolahnya. Keuntungan yang nantinya
kami peroleh kami bagi dua sesuai dengan konsep musyarakah dalam islam.
Jika di dalam penjualan kami terdapat kerugian maka kerugian itu kami tanggung
bersama. Kami sama-sama mengelolah usaha dengan menerapkan prinsip
saling percaya satu sama lain dan menerapkan perilaku jujur dan amanah.
Rukun-rukun musyarakah yaitu: (1) pelaku (pemilik modal dan pengelolah) (2)
objek, syaratnya harus jelas berupa uang bukan utang dan dapat diserahkan (3)
ijab qabul, syaratnya merupakan kerelaan (4) Nisbah keuntungan. Jika dikaitkan
dengan agama di dalam Al-Qur’an surah As-shaad (38) ayat 24 yang artinya dan
sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian
mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh. Ayat ini menjelaskan agar kita senantiasa
selalu mengerjakan amal sholeh dan dalam bermuamalah kita harus mempunyai
perilaku yang jujur, amanah dan adil.

Hubungan aspek keperilakuan dalam akuntansi syariah dengan akuntansi


keperilakuan terletak pada perilaku kita dalam bermuamalah bahwasannya
dalam menjalangkan suatu usaha kita harus mempunyai perilku baik seperti jujur,
adil, bertanggungjawab, amanah, dan sabar dalam mengehadapi segala
masalah yang terjadi dalam menjalangkan usaha. Jika terdapat kerugian di
dalam suatu usaha kita maka kita harus sabar dan mmebuat strategi baru untuk
mengembangkan usaha kita.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Shabri Saleh. (2014). Tanggung Jawab Pendidikan Dalam


Perpektif Psikologi Amanah. Jurnal Jurnal Ilmish Psikologi, 1(1), 11-21.

Daimah. (2018). Pendidikan Inklusif Perpektif Qs. Al-Hujurat Ayat 10-13


Sebagai Solusi Eksklusifisme Ajaran Di Sekolah. Jurnal Al-Thariqah, 3(1), 54-65.

Harahap, E. Harahap, A. Darmawan., dan, Ceha. (2018). LINTAS: Sistem


Simulasi Lalu Lintas Menggunakan Matlab. Jurnal Informatika Dan Komputer,
10(1), 8-16.

Hermawan, I. Ahmad, N. dan Suhartini, A. (2020). Konsep Amanah


Dalam Persepktif Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Agama, 12(2),
141-152.

Heryanto. (2021). Kesadaran Bergaama Dalam Perpektif Ihsan:


Pengembangan Pertaubatan Preman. Jurnal Teologi, 3(2), 67-80

Lestarina, E. Karimah, H. Febrianti, N. (2017). Pelaku Konsumtif


Dikalangan Remaja. Jurnal Riset Tindakan Indonesia, 2(2), 1-6.

Mulyadi, M. (2012). Organisasi Masyarakat Dompet Dhuafa Dalam


Perpektif Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Dpr Ri, 3(2), 167-177.

Nufauziah, R. dan Krisnani, H. (2021). Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas


Oleh Remaja Ditinjau Dari Perpektif Konstruksi Sosial. Jurnal Kolaborasi
Resolusi Konflik, 3(1), 75-85.

Nursakti Sawitri Putri, (2018). Jaminan Hak Tanggungan Pada Produk


Pembiayaan Murobahah dan Musyarakah Di Bank Muamalat Indonesia. Jurnal
Ilmu Hukum, 14(27), 81-98.

Sahroni, Susanto. Sutoro, M. dan Apriansyah, M. (2020). Pertumbuhan


Wirausaha Baru Pada Majelis Da’wah Al’adni. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 1(2), 156-160.

Sakdiah, (2016). Karakteristik Kepemimpinan Dalam Islam (Kajian


Historis Filosofis) Sifat-Sifat Rasulullah. Jurnal Al-Bayan, 22(33),30-48.

Yushita, A. M. (2017). Pentingnnya Literasi Keuangan Bagi Pengelolaan


Keuangan Pribadi. Jurnal Nominal, 6(1), 11-26.

Anda mungkin juga menyukai