Anda di halaman 1dari 7

Etika dalam kehidupan sehari-hari

            Sebagai mahkluk social manusia juga perlu berkomunikasi dengan


mahkluk sesamanya dengan menjunjung tinggi etika agar tercipta
perdamaian. Adapun etika yang harus di junjung dalam kehidupan sehari-
hari adalah :
a.        Jujur, tidak menipu, welas asih kepada sesama. Berkelakuan baik tidak melakukan
Mo Limo, yaitu : Main/berjudi; madon/main perempuan atau selingkuh;mabuk karena
minuman keras;madat menggunakan narkoba dan maling .Tentu saja tindakan jahat yang lain
seperti membunuh, menista, mengakali,memeras, menyuap, melanggar hukum dan berbuat
kejam ,harus tidak dilakukan.

b.      Berperilaku baik dengan menghindari perbuatan salah, supaya nama baik tetap terjaga
 

dan supaya tidak kena malu.Terkena malu bagi orang Jawa tradisional adalah kehilangan
kehormatan.Ada pepatah Jawa menyatakan : Kehilangan  semua harta milik itu tidak
kehilangan apapun; kehilangan nyawa artinya kehilangan separoh hidup kita; tetapi kalau
kehilangan kehormatan artinya kehilangan semuanya.

c. selanjutnya ditingkat negara dan dunia, dimana hubungan harmonis antar manusia
teramat penting. Kerusakan dan kekacauan yang timbul didunia ini, yang paling besar adalah
dikarenakan oleh sikap manusia’Ingatlah pepatah : Rukun agawe santoso artinya : Rukun
membuat kita sehat kuat.

d.       Bersikap sabar, nrimo artinya menerima dengan ikhlas dan sadar jalan kehidupan kita
dan tidak perlu iri kepada sukses orang lain Ingin hidup sukses harus berusaha dengan keras
dan rajin dan mohon restu Tuhan, hasilnya terserah Tuhan.

e.        Tidak bersikap egois yang hanya mementingkan diri sendiri. Ada petuah : Sepi ing
pamrih, rame ing gawe.artinya bertindak tanpa pamrih dan selalu siap bekerja demi
kepentingan  masyarakat dan kesejahteraan umat.Sikap yang demikian ,mudah menimbulkan
tindakan ber-gotong royong, baik dalam lingkungan kecil maupun besar.

f.       Gotong Royong adalah kerjasama saling membantu dan hasilnya


 

sama-sama dinikmati. Ini bisa berlaku diskop kecil seperti antar tetangga
kampung yang merupakan kebiasaan yang sudah berjalan sejak masa
kuno. Yang digotong royongkan antara lain : sama-sama membersihkan
jalan desa, memperbaiki pra sarana seperti jalan desa, saluran air, balai
desa dsb.Ada juga yang bergotong royong ramai-ramai membangun
rumah seorang warga dll. Jadi pada intinya gotong royong adalah
kerjasama antar beberapa pihak yang menghasilkan nilai lebih dipelbagai
bidang yang dikerjakan bersama tersebut. Dasar gotong royong adalah
sukarela dan untuk kepentingan bersama yang meliputi bidang-bidang
perawatan, pembangunan, produksi dll.Tiap peserta akan menangani
bidang pekerjaan yang merupakan kemahirannya dan itu akan bersinerji
dengan ketrampilan peserta lain dan “proyek” akan berjalan
lancar.Berdasarkan pengalaman yang sukses dari gotong royong lingkup
kecil,  gotong royong bisa dipraktekkan berupa sinerji yang berskala
nasional, regional, bahkan internasional.

PENERAPAN ETIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1.      Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Tua


            Yang dimaksud orang yang lebih tua disini adalah para orang tua kita, yaitu Bapak,
ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak dan orang lain yang lebih tua dari kita.
Kita wajib menghormati orang tua yang telah memelihara kita dan membesarkan, mendidik
dan membiayai hidup kita, tidak sedikit pengorbanan mereka lahir dan batin, baik materi,
tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan untuk kepentingan anak-anaknya. Walaupun
mereka tidak mengharapkan balasan atas kasih sayang dan pengorbanan kepada kita.
            Namun tidak selayaknya kita mengabaikan kewajiban menghormati dan menuruti
segala nasehat dan perhatiannya. Kakek, nenek, paman, bibi, dan kerabat kita yang lebih tua
juga harus kita hormati dan kita perlakukan seperti orang tua kita. Oleh karena itu kita harus
berlaku hormat dan sopan, tidak bersikap melawan atau menentang pada saat ada
perselisihan. Karena bila kita bersikap hormat dan sopan insya’ Allah mereka pun akan
berlaku sama.
            Agama Islam mengajarkan agar kita selalu hormat dan sopan kepada semua orang
yang lebih tua, dari mereka yang sudah mengenyam banyak pengalaman, kita memperoleh
ilmu untuk bekal dimasa datang. Kita mendapat warisan kebudayaan yang akan kita teruskan,
apalagi para pahlawan yang turut memerdekakan bangsa kita. Barang siapa yang bersikap
hormat kepada orang yang lebih tua, maka akan dijanjikan oleh Rasulullah SAW, akan
dihormati pula pada masa tuanya nanti dan apabila tidak menghormati orang yang lebih tua
maka Rasulullah SAW, pun tidak hendak mengakui seseorang tersebut sebagai umatnya.
Tiada seorang pemuda yang menghormati orang yang tua usianya, melainkan Allah akan
menyediakan orang-orang yang akan menghormatinya jika ia telah tua usianya. (HR
Turmudzi).

Tidak termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi orang yang lebih (muda), dan
tidak mengerti hak-hak orang yang lebih (tua). Bukanlah termasuk golonganku orang yang
menipu kami, seorang mukmin yang lain, seperti mencintai diri sendiri. (Tabrani dari
Damrah).

2.      Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Sebaya


            Sebaya bisa berarti sama usianya, maka dari itu pergaulan dengan orang sebaya
sangat penting. Hampir setiap hari, dikalangan masyarakat maupun di sekolah, kita sering
kali berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan dengan kita dalam beberapa
hal. Pada saat kita kesulitan, merekalah orang yang tepat untuk m\dimintai tolong baik
bersifat pribadi pun kita lebih terbuka.
            Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling membutuhkan
satu sama lain, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan serta memerlukan
bantuan orang lain. Dalam pergaulan sehari-hari kita sela bersama mereka, maka kita patut
menghormatinya serta menghargai kedudukan mereka, demikian pula mereka akan
menghormati dan menghargai kita, cara bergaul yang baik dengan mereka (orang sebaya)
yaitu hendaknya kita turut memikirkan dan mempedulikan persoalan dan kesulitan mereka
serta turut meringankan beban permasalahannya.

3.      Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Muda


            Dalam pergaulan, tidak hanya orang yang lebih tua dan orang yang menjadi perhatian
kita untuk selalu kita hormati, tapi juga orang-orang yang lebih muda. Islam menganjurkan
kita agar bersikap merendah dan santun sesama mukmin, termasuk orang yang lebih muda
dari kita. Walau kita banyak kelebihan dibanding mereka, kita tak boleh sombong, dan
congkak pada mereka justru kita harus membantunya dengan penuh kasih sayang dan segala
kecintaan.
            Pergaulan dengan orang lebih muda termasuk juga terhadap orang yang keadaan
perekonomiannya rendah,pengetahuan dan pengalamannya lebih lemah dari kita, juga anak
yatim dan fakir miskin. Terhadap mereka kita wajib menyantuni dan bersikap penuh kasih
sayang, tidak berbuat dan berkata kasar, tidak menghina keadaan dan derajat mereka. Jika
kita tidak hormat dan tidak sopan terhadap mereka yang lebih muda dari kita, maka niscaya
mereka pun tidak akan menghormati kita.
4.      Etika Pergaulan Dengan Sesama Muslim Dan Umat Islam
            Pergaulan antar sesama muslim berkaitan dengan peraturan-peraturan tentang
pergaulan umat Islam antar satu golongan atau satu agama. Kita sebagai muslim dan umat
Islam yang menganut ajaran Allah harus mengetahui bagaimana etika pergaulan dikalangan
masyarakat muslim, yaitu kita harus bertingkah laku yang sopan santun, lemah lembut dan
tidak bertindak salah (keliru) kita harus bisa membedakan yang baik dan buruk seperti halnya
bagaimana kita menghadapi berita khayal (kosong) yang dibawa dan disebarkan oleh orang
fasik dan jail.
            Cara menyelesaikan persengketaan antar sesama orang muslim yang timbul
dikalangan umat Islam, yaitu dengan bersatu padu dalam satu tujuan melawan kejahilan
orang karena pada dasarnya muslim dan mu’min itu bersaudara hubungannya sangat erat
sekali bagaikan bangunan, jika satu penyangga hilang akan roboh, begitu dengan
kaum muslim satu ceroboh akan mendatangkan musibah.

5.      Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Berbeda Agama


            Agama Islam menganjurkan kepada kita untuk bergaul dengan orang-orang yang
berbeda agama dengan agama kita. Pada dasarnya mereka pun sama dengan kita (makhluk
ciptaan Allah) hanya saja berbeda keyakinan, banyak beraneka sifat prilaku dan keinginan,
juga kepercayaan dan keyakinan yang berbeda namun merupakan bagian dari masyarakat
bangsa. Kita membutuhkan mereka dalam hal pekerjaan, perniagaan dan kemasyarakatan.
Tak selayaknya kita membedakan orang yang berbeda agama, kita harus tetap bergaul dengan
mereka sebagai sesama makhluk Allah dan sebagai anggota masyarakat.

6.    Etika Dalam Berpakaian Dan Memandang


            Fungsi pakaian adalah sebagai penutup aurat sekaligus perhiasan agama
Islam memerintahkan agar setiap orang memakai pakaian yang baik dan bagus, baik berarti
sesuai dengan fungsinya yaitu menutupi aurat, sedangkan bagus berarti memadai (serasi)
sebagai perhiasan penutup tubuh yang sesuai kemampuan si pemakai. Untuk keperluan
ibadah sholat di masjid kita dianjurkan pakai pakaian yang baik dan suci bersih (terhindar
najis).
            Berpakaian bagi kaum perempuan mukmin telah digariskan oleh Al Qur’an adalah
menutup seluruh auratnya. Pada dasarnya pakaian muslim tidak menghalangi si pemakai
melakukan kegiatan sehari-hari dalam masyarakat, semua kembali pada niat si pemakai
dalam melaksanakan ajaran Allah.
            Selain berpakaian kita juga memandang, mata adalah anugerah Allah yang paling
penting yaitu untuk melihat, mata disini yang dimaksud adalah untung memandang hal-hal
yang baik-baik saja, karena Rasulullah mengatakan “janganlah kalian kaumku sekaian semua
memandangi sesuatu yang tidak baik (buruk) dengan matamu sekalian umatku.

7.      Etika Dalam Berbicara Kepada Masyarakat


            Alat komunikasi paling utama dalam pergaulan adalah berbicara, dengan bicara kita
dapat menyampaikan sesuatu, sebaliknya kita juga dapat mengetahui keinginan orang lain.
Berbicara bisa mendatangkan banyak orang (teman) dan bisa pula mendatangkan musuh,
maka dari itu kita harus pandai-pandai menjaga cara berbicara kita dengan baik. Agama
Islammengajarkan agar kita berbicara sopan supaya tidak berakibat merugikan diri sendiri
ataupun orang lain.
            Mulut dapat kita gunakan sebagai nasehat akan kebenaran hindarilah cara bicara yang
bisa menimbulkan perselisihan karena perselisihan itu kehendak setan yang ditujukan untuk
mengadu domba, fitnah, isu dan gosip.

8.      Etika Dalam Makan Dan Minum


            Makan dan minum merupakan kebutuhan manusia untuk dapat bertahan hidup secara
wajar dan sehat. Banyak makanan yang langsung diambil dari alam. Dari banyak
jenis makanan dan minuman itu, kita dianjurkan oleh agama untuk memilihmakanan yang
baik dan halal, dan benar-benar diperlukan untuk kesehatan, tidak boleh berlebihan.
            Makanan yang baik, adalah makanan yang bergizi. Halal berarti diperbolehkan
agama. Makanan yang baik belum tentu halal, demikian juga halal belum tentu baik untuk
kesehatan. Jadi kita harus memilih makanan yang baik sekaligus halal. Disini banyak cara
makan dan minum harus benar-benar memperhatikan etika, adab, tata krama, dalam
memakan dan meminum sesuatu.

9.      Etika Mahasiswa di Lingkungan Kampus


 Kampus merupakan pusat kegiatan utama mahasiswa yakni tempat untuk menimba ilmu
pengetahuan, wawasan serta pengalaman. Etika sangat diperlukan oleh mahasiswa dalam
kehidupan sehari-hari di kampus. Adapun beberapa etika yang perlu diperhatikan oleh
mahasiswa di lungkungan kampus diantaranya :
a.     Menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah yakni nilai-nilai dalam menuntut dan menimba ilmu

pengetahuan yang dilakukan dikampus dengan cara belajar dengan sungguh-sungguh.


b.     Mematuhi  peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan kampus mulai dari peraturan

berbusana serta menaati peraturan peraturan lainnya.


c.     Menghormati dan menghargai dosen selaku orang yang mengarahkan dan memberi ilmu

pengetahuan kepada mahasiswa


d.     Memberi contoh yang baik dalam berperilaku kepada adik tingkat, teman setingkat dan kakak
tingkat.
e.     Saling menghormati dan menghargai terhadap sesama mahasiswa.

f.      Berperilaku dan bertutur kata yang sopan, baik di dalam kelas dan di luar kelas yang

mencerminkan perilaku sebagai mahasiswa dan dijiwai oleh nilai-nilai agama.


g.     Tidak berperilaku asusila atau tidak bermoral.

h.     Bersedia menerima sanksi yang ditetapkan atas pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku

sebagai bagian dari pendidikan disiplin.

10.   Etika Mahasiswa di Luar Kampus


            Mahasiswa tidak selamanya berada di lingkungan kampus. Etika dalam kehidupan
sehari hari di lingkungan luar kampus misalnya di lingkungan masyarakat tempat tinggal/kos
juga sangat diperlukan. Adapun beberapa etika yang baik yang seharusnya diterapkan
mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari di luar lingkungan kampus adalah diantaranya :
a.     Menjadi contoh yang baik di lingkungan dimana mahasiswa tersebut berada.

b.     Berperilaku dan bertutur kata yang baik yang mencerminkan sebagai mahasiswa yang

merupakan kaum intelektual.


c.     Berupaya mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dipelajarinya di

masyarakat sebagai wujud pengabdian.


d.     Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di luar kampus.

e.     Bermasyarakat, yakni dekat dengan masyarakat sekitar lingkungan tempat tinggal.

f.      Mengikuti segala bentuk aksi sosial masyarakat seperti gotong royong dll

11.   Etika Mahasiswa Dalam Pergaulan

            Etika pergaulan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan kampus maupun luar
kampus sangat diperlukan. Sebagai mahasiswa, kita harus bisa memilah baik buruknya
pergaulan dalam kehidupan sehari-hari. Pergaulan merupakan salah satu faktor utama
pendukung baik atau buruknya etika seseorang. Mahasiswa hendaknya dijadikan sebagai
contoh dalam pergaulan baik di lingkungan kampus, maupun masyarakat. Adapun yang perlu
diperhatikan dalam pergaulan dalam kehidupan sehari-hari baik itu dilingkungan kampus
maupun luar kampus antara lain :
a.     Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja, baik kepada dosen, masyarakat, teman kampus,

senior, ataupun adik tingkat.


b.     Memberi perhatian kepada orang lain.
c.     Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain.
d.     Bersikap ingin membantu sesama teman maupun masyarakat di lingkungan tempat tinggal

kita.
e.     Memiliki rasa toleransi yang tinggi.

f.      Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi apapun

12. Etika Dalam Dunia Bisnis


 Dunia bisnis, yang tidak ada menyangkut hubungan antara pengusaha dengan
pengusaha, tetapi mempunyai kaitan secara nasional bahkan internasional. Tentu dalam hal
ini, untuk mewujudkan etika dalam berbisnis perlu pembicaraan yang transparan antara
semua pihak, baik pengusaha, pemerintah, masyarakat maupun bangsa lain agar jangan hanya
satu pihak saja yang menjalankan etika sementara pihak lain berpijak kepada apa yang
mereka inginkan. Artinya kalau ada pihak terkait yang tidak mengetahui dan menyetujui
adanya etika moral dan etika, jelas apa yang disepakati oleh kalangan bisnis tadi tidak akan
pernah bisa diwujudkan. Jadi, jelas untuk menghasilkan suatu etika didalam berbisnis yang
menjamin adanya kepedulian antara satu pihak dan pihak lain tidak perlu pembicaraan yang
bersifat global yang mengarah kepada suatu aturan yang tidak merugikan siapapun dalam
perekonomian.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah :
a.       Pengendalian diri
b.      Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
c.       Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi.
d.      Menciptakan persaingan yang sehat
e.       Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
f.       Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
g.       Mampu menyatakan yang benar itu benar
h.      Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha kebawah
i.        Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
j.        Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
k.      Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa
peraturan perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai