Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Kenakalan remaja akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Mulai dari merokok, pergaulan
bebas, sampai ke tingkat yang lebih parah seperti tawuran bahkan membentuk suatu geng
yang yang kita kenal sebagai geng motor. Awalnya geng motor hanya perkumpulan anak-
anak remaja yang hobi ngebut-ngebutan dengan motor, baik siang maupun malam hari.
Mereka melakukan balapan motor alias trek-trekan di jalanan umum. Namun akhir-akhir
ini geng motor mulai meresahkan masyarakat, bahkan aksi brutal geng motor
menyebabkan banyak korban meninggal dunia termasuk anggota geng itu sendiri.

Salah satu contoh kasusnya adalah Klewang alias Anto Klewang alias Mardijo. Klewang
mengaku mengenal geng motor bernama Exalt to Coitus atau Exalt to Creativity (XTC),
dia juga membenarkan bahwa dia mendapatkan setoran dari anak-anak anggota geng
motor sebesar lima ribu per orang setiap minggu. Anaknya pun adalah ketua XTC yang
ditangkap dalam kasus penyerangan geng motor, yakni pelemparan batu di pos jaga
Markas Polresta Pekanbaru pada 2012 lalu. Geng Motor XTC binaan Klewang juga
membawahi sebanyak enam kelompok geng motor lainnya. Di antaranya PK atau
Penjahat Kelamin, ARC, JRC, Street Demon, Atiet Abang, dan Sincan atau Sindikat
Cewek Nekat yang anggotanya perempuan semua. Jumlah anggota geng motor binaannya
mencapai 300-600 orang dan rata-rata para anggotanya berusia 16,18,22 tahun. Bahkan
geng motor binaan Klewang sudah menyebar hingga ke daerah-daerah di Riau, di
antaranya Kabupaten Kampar, dan Duri, Kabupaten Bengkalis. Tidak tanggung-tanggung
mereka di minta untuk melakukan penghancuran warnet, pemerkosaan dan aksi
perampasan di Stadion Utama serta keributan di tugu pusat kota.

Untuk itu kami menyusun makalah ini agar para pembaca dan khususnya orang tua dapat
membedakan organisasi formal dengan organisasi informal yang brutal seperti geng
motor agar putra-putrinya agar tidak terjerumus kedalam organisasi itu.

Page 1
B. Rumusan Masalah

1. Apakah geng motor itu ?

2. Apa faktor penyebab remaja terlibat dalam geng motor?

3. Bagaimana terbentuknya Geng Motor?

4. Geng motor apa yang terkenal dan apa ciri khasnya ?

5. Permasalahan apa saja yang ditimbulakan dengan adanya geng motor?

6. Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai aksi kebrutalan geng motor tersebut?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan adalah sebagai berikut :

a. Penulis bisa lebih mengetahui kebrutalan anak remaja yang mengikuti geng motor
beserta hal lainnya mengenai geng motor.

b. Makalah ini dapat menjadi bahan referensi bagi pembaca agar bertambah wawasan
dan pengetahuaannya. Pembaca juga bisa mengetahui lebih dekat akan dampak yang
diberikan oleh geng motor di Indonesia saat ini.

Page 2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Geng Motor

imagesK.jpgGeng motor adalah kumpulan orang-orang pecinta motor yang gemar kebut-
kebutan, tanpa membedakan jenis motor yang dikendarai. Perlu dibedakan antara geng
motor dengan Club Motor. Club Motor biasanya mengusung merek tertentu atau
spesifikasi jenis motor tertentu dengan perangkat organisasi formal, seperti HDC (Harley
Davidson Club), Scooter (kelompok pecinta Vesva), kelompok Honda, Mio, kelompok
Suzuki, Tiger. Ada juga Brotherhood kelompok pecinta motor besar tua. Tapi kalau soal
aksi jalanan, semuanya sama saja. Kebanyakan sama-sama merasa jadi raja jalanan, tak
mau didahului, apalagi disalip oleh pengendara lain.

Sekarang geng-geng motor sudah berada dalam taraf berbahaya, tak segan mereka
tawuran dan tak merasa berdosa para geng tersebut membunuh. Perbedaan mencolok dari
geng motor dan club motor adalah :

1. Kebanyakan anggota geng motor tidak memakai perangkat safety seperti helm, sepatu
dan jaket.

2. Membawa senjata tajam yang dibuat sendiri atau sudah dari pabriknya seperti
samurai, badik hingga bom Molotov.

3. Biasanya hanya muncul pada malam hari dan tidak menggunakan lampu penerang
serta berisik.

4. Jauh dari kegiatan sosial, tidak pernah membuat acara-acara sosial seperti sunatan
masal atau kawin masal, mereka lebih suka membuat acara membunuh masal.

5. Anggotanya lebih banyak kepada kaum lelaki yang sangar, tukang mabok, penjudi
dan hobi membunuh, sekalipuntidak menutup kemungkinan ada kaum hawa yang ikut
dan wanita yang mengikuti geng motor biasanya hanya dijadikan budak nafsu lelaki
masal.

Page 3
6. Motor yang mereka gunakan tidak memiliki spion, sein, hingga lampu utama. Yang
penting untuk mereka adalah kencang dan mampu melibas orang yang lewat.

Namun sekarang perlu diwaspadai karena ada geng motor yang berkedok club motor.
Berpakaian rapi, safety dan penuh perlengkapan berkendaraan namun arogan, anarkis dan
egois kalau dijalan serta tak segan mereka membuat rusuh bila merasa diganggu. Selama
AD/ART mereka jelas dan terdaftar dipihak kepolisian, club motor tidak bakal berubah
menjadi geng motor.

Dampak Positif geng motor terhadapa para pelajar.

1. Bisa tolong menolong kalau ada sesuatu kepada kita

2. Bisa tukaran pikiran

3. Bisa menghilakan rasa bosan

Dampak positif geng motor terhadap pelajar adalah karena ingin memperbanyak teman
tongkrongan untuk seru-seruan dan dapat berbagi pengalaman khususnya dalam bidang
otomotif , sehingga dengan banyak teman senantiasa rasa jenuh terhadap banyaknya
persoalan internal yang sedang di alami dan yang paling penting adalah bila terjadi suatu
pertikaian dengan remaja lain yang bukan dari geng tersebut semua anggota wajib
membantu yang bertikai dan menjadikan masalah tersebut menjadi masalah bersama,
sehingga beban masalah itu tidak di hadapi sendiri melainkan di hadapi secara bersama-
sama.

Dampak negatif geng motor terhadap para pelajar

1. Bisa kecelakan kepada orang lain

2. Bisa menimbulkan tindakan kriminalitas

Dampak Negatif yang ditimbulkan lainnya adalah menimbulkan tindakan kekerasan jika
mereka tidak dapat mengontrol emosi dalam suatu masalah, bahkan diantara mereka ada
yang merasa paling hebat apabila mereka menyelesaikan suatu masalah dan tidak
memilik rasa kerja sama sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara geng motor itu
sendiri. Selain itu, dampak negatifnya adalah apabila ada suatu masalah di geng motor
tersebut, akan membuat lalu lintas terganggu, dan juga dapat menimbulkan keresahan

Page 4
masyarakat apabila geng motor tersebut melakukan tindakan-tindakan yang bersifat
negatif.

B HIPOTESIS

Orientasi masa depan bidang pekerjaan siswa SMA anggota geng motor

dapat berbeda-beda, ada yang jelas dan juga tidak jelas.

Jelas tidaknya gambaran orientasi masa depan bidang pendidikan pada

siswa SMA anggota geng motor di kota Bandung dapat dilihat melalui

tahap motivasi, perencanaan dan evaluasi.

Siswa SMA anggota geng motor memiliki orientasi masa depan bidang

pendidikan yang jelas atau tidak jelas, tergantung dari faktor-faktor yang

mempengaruhi orientasi masa depan yakni diantaranya dampak dari

tuntutan situasional, kematangan kognitif, pengaruh dari social learning

dan proses interaksi.

Page 5
BAB III

METODOLOGI

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode:

1. Studi survei, yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari
masalah tersebut dan mencari keterang-keterangan secara faktual.

2. Studi literatur, yaitu dengan menggali data dan fakta dari berbagai sumber baik dari
buku sumber maupu n media informasi internet.

B. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi, yaitu aktivitas yang dilakukan terhadap suatu permasalahan dengan


maksud tertentu dan kemudian memahami pengetahuan dari dari sebuah fenomena itu
berdasarkan pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan
informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

2. Wawancara, yaitu percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan
informasi, dimana seorang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk
dijawab oleh orang yang diwawancarai.

3. Angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner kepada


responden yang berisi pertanyaan/pernyataan yang berkaitan dengan pemahaman dan
pengamatan dalam pengaruh geng motor terhadap generasi muda.

C. Lokasi Penelitian

· SMP Negeri 5 Kota Tasikmalaya di jalan R.E Martadinata no.85

Dengan objek penelitian populasi siswa-siswi SMP Negeri 5 Kota Tasikmalaya


mengambil sampel 40 orang, 50% siswa-siswi kelas 9 (20 orang), 30% siswa-siswi kelas
8 (12 orang) dan 20% siswa-siswi kelas 7 (8 orang).
· Kantor Polisi Resort Kota Tasikmalaya, di kecamatan Bungursari

· Pos Polisi Cipedes, di jln. Mitrabatik

Page 6
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil angket

NO SOAL T KT TT

F % F % F %

1. Apakah anda tahu di Kota


Tasikmalaya terdapat geng 37 92,5% 2 5% 1 2,5%
motor?

2. Apakah anda tahu nama-nama


geng motor? 8 20% 26 65% 6 15%

3. Apakah anda kenal dengan


anggota geng motor? 2 5% 10 25% 28 70%

4. Apakah anda mempunyai teman


anggota geng motor? 4 10% 36 90% - -

5. Apakah anda mengetahui


3 7,5% 13 32,5% 24 60%
aktivitas geng motor?

6. Apakah anda mengetahui


peristiwa yang melibatkan geng 18 45% 15 37,5% 7 17,5%
motor?

Page 7
Berdasarkan hasil angket yang diperoleh dari narasumber dapat diuraikan sebagai berikut:

Keterangan: T = Tahu

KT = Kurang tahu

TT = Tidak tahu

Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran angket yang dilakukan terhadap 40
orang responden yang disebar ke seluruh siswa-siswi SMPN 5 Kota Tasikmalaya
diketahui bahwa 92,5% responden menyatakan mengetahui adanya keberadaan geng
motor, yang menyatakan kurang tahu ada 5%, dan yang menyatakan tidak tahu ada 2,5%.
Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar siswa-siswi SMPN 5 Kota Tasikmalaya
mengetahui adanya keberadaan geng motor. Kondisi ini ditunjang dengan kemudahan
untuk memperoleh informasi dari media elektronik maupun media cetak.

Adapun terhadap nama-nama geng motor, responden menyatakan 20%


mengetahui, 65% kurang tahu, dan yag menyatakan tidak tahu ada 15%.

Selanjutnya diketahui bahwa responden sebagian besar tidak kenal dengan


anggota geng motor (70%) hanya sebagian kecil saja responden yang kenal dengan
anggota geng motor (5%).

Diantara responden sebagian besar tidak mempunyai teman yang terlibat dalam
geng motor (90%) hanya sebagian kecil saja responden yang mempunya teman anggota
geng motor (10%).

Berikutnya berkaitan dengan aktifitas geng motor, sebagian besar responden tidak
mengetahui aktifitasnya (60%) sementara yang mengetahui aktifitas geng motor hanya
7,5%.

Berkaitan dengan peristiwa yang melibatkan geng motor ternyata responden yang
mengetahui (45%) yang kurang tahu (37,5%) dan yang tidak mengetahui (17,5%).

Lalu pada pertanyaan essay, sebagian besar responden menyatakan sangat resah
tentang adanya keberadaan geng motor di Tasikmalaya. Hal ini menggambarkan bahwa

Page 8
sebagian besar responden berpendapat bahwa geng motor sudah merajalela dan
meresahkan warga sekitar.

Dan juga upaya penanggulangan aktifitas geng motor yang meresahkan warga,
sebagian besar responden menyatakan bahwa melakukan patroli malam adalah salah satu
upaya penanggulangan aktifitas geng motor yang meresahkan warga.

Yang terakhir adalah bagaimana caranya agar pelajar atau generasi muda lainnya
tidak terlibat dengan geng motor, sebagian besar responden berpendapat melakukan hal-
hal yang positif adalah salah satu cara agar pelajar atau generasi muda lainnya tidak
terlibat dalam geng motor. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden telah
menyadari akan ruginya ikut serta dalam kelompok geng motor.

2. Hasil observasi dan wawancara

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang diperoleh dari lokasi penelitian
dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Kantor Polisi Resort Kota Tasikmalaya

Penelitan tersebut menghasilkan dan data yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Bahwa ada 9 kasus yang terjadi di Kota Tasikmalaya dalam satu tahun ini, rata-rata usia
pelaku berkisar anatara usia 15 - 20 tahun, korban pembunuhan tindakan kepolisian
terhadap para pelaku adalah melakukan proses hukum dan melaksanakan patroli untuk
mengantisipasi kejahatan berandalan bermotor. Upaya kepolisian untuk pencegahan geng
motor yaitu, melakukan patroli untuk mengantisipasi dan pengarahan kepada anak
sekolah agar tidak ikut mejadi anggota geng motor yang anarkis. Dan saran dari
kepolisian kepada generasi muda agar tidak terlibat dalam geng motor adalah
membiasakan diri kita untuk mengisi waktu luang kita dengan kegiatan positif.

b. Korban ulah kebrutalan geng motor

Pada suatu kesempatan kami mewawancarai salah seorang korban dari kebrutalan geng
motor, korban tersebut bernama Bapak Asep Rusyadi yang kebetulan beliau menjabat
sebagai kepala sekolah SMP Negeri 5 Kota Tasikmalaya. Saat Bapak Asep berada di

Page 9
jalan afifah menuju jalan bkr yang bertujuan untuk menjemput anaknya, tiba-tiba ada
segerombolan orang yang cenderung terlibat dalam geng motor. Ketika Bapak Asep
hendaknya memakai helm Bapak Asep berhenti terlebih dahulu di pinggir jalan, dan
segerombolan geng motor itu menghantam kepalanya hingga mengeluarkan darah. Bapak
Asep langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak aparat, namun orang tersebut tidak
mengakui dirinya sebagai komplotan geng motor yang sedang berkejar-kejaran. Namun
Bapak Asep tidak meminta ganti rugi kepada pelaku, tetapi Bapak Asep menyerahkan
pelaku kepada orang tuanya agar diberikan perhatian yang lebih dan memperlukan
pembinaan.

Page
10
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kasus geng motor adalah salah satu kasus yang menjadi sorotan nasional dalm beberapa
pekan terakhir. Ini adalah masalah yang harus ditindak secara adil dan bijaksana, masalah
ini disebabkan kembali karena adanya globalisasi berlebihan yang sangat berpengaruh
terhadap karakter generasi muda.

Namun janganlah berpikiran bahwa globalisasi hanya membawa keburukan dan


kemerosotan karakter bangsa, karena pada hakikatnya dengan globalisasi, akan
mengajarkan kita agar lebih tangguh dan cerdas dalam meyaring hal-hal baru yang masuk
ke bangsa kita.

Pada dasarnya karakter generasi muda dimulai dari kecil, oleh karena itu karakter yang
baik harus dipupuk dari kecil agar generasi bangsa selanjutnya yang baik dapat
terealisasikan dengan baik. Geng motor adalah permasalahan yang banyak terjadi
dikalangan remaja, khususnya di bangsa kita, telah banyak sekali kasus geng motor yang
menyebabkan banyak korban, baik korban yang dianiaya hingga dibunuh, hal ini menjadi
PR bagi bangsa kita untuk merevisi kehidupan karakter bangsa agar generasi bangsa tidak
terjerumus kepada keburukan.

Pada hal yang kurang dewasa ini terjadi pada mereka yang mengikuti geng motor, mereka
berpikir bahwa dengan ikut sertanya mereka kedalam komplotan geng tersebut mereka
akan terhilangkan dari kejenuhan, masalah dan kerumetan. Dengan masuknya mereka ke
kelompok geng motor, hakikatnya mereka hanya menambah masalah hidupnya, mereka
selalu berpikir citra positifnya ,diantaranya : menambah anak nongkrong, seru-seruan,
dengan menambah teman dapat senantiasa menghilangkan rasa jenuh dan masalah. Dan
bila terjadi suatu pertikaian dengan remaja lain yang bukan dari geng tersebut maka
semua anggota dari geng tersebut wajib membantu temannya yang bertikai dan
menjadikan masalah tersebut menjadi masalah bersama, sehingga beban masalah itu tidak
dihadapi sendiri melainkan dihadapi secara bersama-sama dengan arti solidaritas
dijunjung pada prinsip mereka apapun itu masalahnya.

Namun peran yang paling berpengaruh adalah pengawasan dirinya sendiri.

Page
11
Tetapi dibalik itu semua peran-peran yang dibutuhkan agar dapat mencegah diantaranya :
peran pendidikan orangtua, peran pendidikan sekolah,peran pergaulan masyarakat,
ketauhidan terhadap tuhan-Nya, membiasakan dengan kegiatan-kegiatan positif, perhatian
orangtua dan kasih sayang orang tua.

Page
12
DAFTAR PUSTAKA

Zakky Musthofa Zuhad


http://bangzekk77.blogspot.co.id/2014/04/contoh-karya-ilmiah-pengaruh-geng-
motor.html

2 MEI 2012
https://elitasuratmi.wordpress.com/2012/05/02/geng-motor/

Page
13
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN………………………………… 1

A. Latar belakang …………………………………………………. 1

B. Rumusan masalah………………………………………………. 2

C. Tujuan penulis…………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………. 3

A. Pengertian…………………………………………………….. 3
B. Hipotesis ……………………………………………………... 5

BAB III METODOLOGI………………………………… 6

A. Metode penelitian ……………………………………………. 6


B. Teknik pengumpulan data……………………………………. 6
C. Lokasi pengumpulan…………………………………………. 6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN … 7

A. Hasil penelitian ………………………………………………. 7


B. Pembahasan…………………………………………………… 8

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………….. 13

SOSIOLOGI

Page
14
Nama : Aluysio Jovano P. S

Kelas : XI IPS I

No Absen : 02

TAHUN PELAJARAN

2017-2018

Page
15

Anda mungkin juga menyukai