Anda di halaman 1dari 14

MASALAH SOSIAL KENAKALAN REMAJA (BALAP LIAR)

Disusun Guna Memenuhi Sebagian Tugas Mata Kuliah Masalah Sosial

Dosen Pengampuh: Citra Dwi Palenti, M.Pd

Oleh

Usbemi Dwi Putri (A1J016007)

Semester : VI (Enam)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NONFORMAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2019
PENDAHULUAN

Kenakalan Remaja adalah suatu bentuk aktivitas, kegiatan, ataupun perbuatan yang
melanggar norma, ketentuan, dan peraturan hukum. Biasanya dilakukan oleh anak-anak berusia
13 sampai dengan 18 tahun. Para remaja ini melakukan tindakan tersebut karena didorong
berbagai faktor, ditambah dengan adanya kesempatan. Perbuatan mereka disebut dengan
tindakan patologis karena mereka melanggar norma hukum, dan berbuat diluar batas yang dapat
merugikan keluarga, lingkungan tempat tinggal dan juga orang lain. Pengertian Kenakalan
Remaja adalah suatu bentuk aktivitas, kegiatan, ataupun perbuatan yang melanggar norma,
ketentuan, dan peraturan hukum. Biasanya dilakukan oleh anak-anak berusia 13 sampai dengan
18 tahun.

Tidak semua kenakalan remaja dilakukan secara individual (sendiri). Tindakan ini juga
sangat sering dilakukan secara berkelompok. Ada beberapa kenakalan yang berakibat fatal dan
bisa mendapatkan sanksi hukum, atau bahkan sampai dipenjara.

Pada jaman sekarang di era globalisasi, banyak hal yang berubah. Pergaulan remaja
adalah contoh kecil dari sekian banyak akibat dari globalisasi.Pergaulan remaja sudah tidak ada
batasnya. Banyak remaja yang memelakukan hal-hal yang sangat merugikan dirinya dan orang
lain.

Remaja-remaja masa kini banyak terpengaruh oleh media-media informasi dan factor
yang sangat mempengaruhi yaitu lingkungan pergaulan. Balapan liar contohnya,balapan liar
banyak ditiru anak remaja dari film dalam ataupun luar negeri. Mungkin mereka ingin mencari
sensasi agar dibilang gaul. Kenakalan remaja itu bisa didefinisikan sebagai perilaku menyimpang
atau tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga tindak
kriminal. Kegiatan ini juga didasari atas dasar ikut-ikutan antar individu sehingga ketika
bergabung menjadi kelompok yang bisa membuat resah masyarakat sekitar.

Fenomena balap liar ini sebenarnya bukan hal yang asing lagi untuk masyarakat.
Malahan bagi masyarakat golongan bawah merupakan hiburan tersendiri. Sebagian besar pelaku
balap liar ini justru bukannya golongan menengah tapi golongan bawah. Remaja yang berasal
dari keluarga golongan bawah/keluarga miskin ini adalah aktor dari acara balap liar jalanan.
Mulai dari motor curian sampe membawa lari motor orangtuanya yang masih kredit, juga sah-
sah saja buat mereka, yang penting mendapat tepuk tangan dari teman-teman atau geng mereka.
Sayangnya polisi terkesan tutup mata dengan kejadian ini atau bisa jadi sudah bosan juga.

Menanggapi tentang semakin maraknya Balapan Liar di Daerah Bengkulu Selatan akhir-
akhir ini yang menjadi miris kita sebagai masyarakat mendengarnya, anak-anak muda yang
seharusnya melakukan hal-hal yang positif untuk mengisi waktu luang mereka, apalagi balapan
mereka dilakukan pada tengah malam yang seharusnya mereka menyiapkan diri belajar untuk
esok harinya. Yang terjadi keesokan harinya mereka menjadi sering menjadi malas untuk
berangkat kesekolah kerena mengantuk. Pada gilirannya orang tua harus berurusan dengan
sekolah, karena anak-anak yang sering bolos sekolah.Hal ini akan berdampak tidak baik untuk
hubungan antara orang tua dan anak, jika hal tersebut terus berlanjut maka anak-anak akan
mencari pelarian yang lainnya, misalnya narkoba dan yang lainnya yang akan membuat anak
semakin jauh menyimpang dari kehidupan yang lebih baik bagi masa depannya.

Padahal aksi pembalap amatiran itu terbilang nekat. Selain ngebut dan membahayakan
pengguna jalan lain, mereka juga membahayakan diri sendiri karena memacu motor tanpa
menggunakan helm. Belum lagi polusi suara dan udara yang mereka ciptakan karena motor-
motor mereka sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mengeluarkan suara yang sangat
bising serta asap dari knalpot yang dikeluarkan sangat tebal.
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian dari Balapan Iiar

Pengertian balap dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah adu kecepatan, dan
pengertian liar adalah tidak teratur, tidak tertata. Secara umum pengertian balap motor liar adalah
kegiatan adu kecepatan kendaraan bermotor yang dilakukan dengan tidak tertata, tidak berijin
resmi dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi dari aparat penegak hukum.

Balap motor liar merupakan kegiatan yang sangat beresiko dan membahayakan karena
dilakukan tanpa standart keamanan yang memadai seperti penggunaan helm, jaket dan sarung
tangan pelindung maupun kelengkapan sepeda motor seperti spions, lampu dan mesin yang tidak

memadai. Selain itu, aksi kebut-kebutan di jalan umum juga memicu terjadinya kemacetan
sehingga dapat mengganggu kelancaran lalulintas disekitarnya. Tidak jarang juga balap motor
liar menyebabkan terjadinya kecelakaan yang menimbulkan korban, baik korban luka maupun
meninggal dunia.

Menurut Kartini Kartono, kebut-kebutan atau balap motor liar di jalanan yang
mengganggu keamanan lalulintas dan membahayakan jiwa sendiri serta orang lain adalah salah
satu wujud atau bentuk perilaku delinkuen atau nakal. Pada umumnya mereka tidak memiliki
kesadaran sosial dan kesadaran moral. Tidak ada pembentukan ego dan super-ego, karena
hidupnya didasarkan pada basis instinktif yang primitif. Mental dan kemauannya jadi lemah,
hingga impuls-impuls, dorongan-dorongan dan emosinya tidak terkendali lagi seperti tingkah
lakunya liar berlebih-lebihan. Tingkah laku yang dilakukan remaja tersebut dengan maksud
mempertahankan harga dirinya dan untuk membeli status sosial untuk mendapatkan perhatian
lebih dan penghargaan dari lingkungan.

Faktor-faktor penyebab anak atau remaja melakukan balap motor liar yaitu faktor karena
hobi, karena faktor taruhan (judi), faktor lingkungan, faktor keluarga dan faktor pengaruh
teknologi.17 Selain itu ada faktor-faktor lain yang menjadi pendorong terjadinya balap motor
liar, yaitu:
a. Ketiadaan fasilitas sirkuit untuk balapan membuat pencinta otomotif ini memilih jalan
raya umum sebagai gantinya, jikapun tersedia, biasanya harus melalui proses yang
panjang.
b. Gengsi dan nama besar, selain itu ternyata balap motor liar juga merupakan ajang adu
gengsi dan pertaruhan nama besar.
c. Kemudian uang taruhan juga menjadi faktor yang membuat balap motor liar menjadi
suatu hobi.
d. Kesenangan dan memacu adrenalin. Bagi pelaku pembalap motor liar mengemukakan
mereka mendapatkan kesenangan dari sensasi balap motor liar, ada rasa yang luar biasa
yang tak dapat digambarkan ketika usai balapan.
e. Keluarga dan lingkungan. Kurangnya perhatian orang tua, terjadi masalah dalam keluarga
atau ketika terlalu berlebihannya perhatian orang tua kepada anak dan sebagainya juga
dapat menjadi factor pendorang anak melakukan aktivitas-aktivitas negatif seperti balap
motor liar. Selain itu pengaruh atau ajakan teman juga dapat menjadi faktor.

Balapan liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil,
yang dilakukan diatas lintasan umum. Artinya kegiatan ini sama sekali tidak digelar dilintasan
balap resmi, melainkan di jalan raya. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada tengah malam sampai
menjelang pagi saat suasana jalan raya sudah mulai lenggang. Selain untuk bersenang-senang,
mencari uang, dan mencari gengsi diantara geng motor yang lain.

Deru mesin motor setiap Sabtu malam sudah menjadi langganan dibeberapa ruas jalan
kota Manna. Bisingnya membuat pening kepala warga yang hendak beristirahat. Biasanya
motor-motor dengan suara knalpot kencang ini sudah beraksi sejak pukul 20.00 WIB. Jalan raya
yang mulai lengang dijadikan ajang nge-track.

Sekitar dua puluhan orang yang kebanyakan remaja sudah menguasai jalan. Pembalap
liar tak mau tahu. Jalan raya yang juga digunakan oleh pengguna jalan lain seolah menjadi sirkuit
kelas dunia bagi mereka. 3 Faktor keamanan bukan lagi jadi prioritas. Mereka meninggalkan
perlengkapan pelindung badan seperti helm dan jaket. Bagi sang joki, yang terpenting adalah
bisa beraksi bebas memacu motor. Gairah memacu motor bahkan tetap tak terbendung saat
Ramadan datang.
Trek-trekan liar bukannya mereda justru semakin menjadi. Bagi sebagian joki yang haus
tantangan, waktu sahur dimanfaatkan untuk beraksi di jalan. Trek-trekan pun tak jarang harus
membuat para pembalap liar kucing-kucingan dengan polisi yang berjaga untuk membubarkan
aksi nekat mereka. Saat patroli tiba pembalap-pembalap jalanan langsung kocar-kacir. Tak
semuanya bisa kabur mengandalkan kecepatan, dan ada saja yang dicokok.

Tak jarang pula ditemukan bengkel yang biasa memodifikasi motor standard menjadi
motor balap liar. Motor korekan, begitu biasanya sebutan motor-motor balap modifikasi ini.
Beberapa komponen mesin dimodifikasi atau bahkan diganti dengan komponen lain. Dan bukan
sembarangan suku cadang yang dipasang.

Meskipun namanya balapan liar, alias tak resmi, mereka tidak asal bertemu di jalanan.
Dibutuhkan pihak ketiga yang disebut calo atau perantara. Jika spesifikasi mesin dan perangkat
motor sudah dimodifikasi dan layak untuk diadu, sang calo mengajak motor dari bengkel lain
untuk tarung di lintasan balap liar. Balap liar seperti makanan tak bergaram jika tak melibatkan
taruhan. Besarnya taruhan tidak main-main.

Untuk motor yang dianggap sudah memiliki reputasi, harga taruhannya pun bisa
mencapai puluhan juta rupiah. Begitu motor-motor yang beradu cepat menyentuh garis finish,
penonton pun bergemuruh.

Senyum kemenangan bukan hanya didapat dari pembalap tapi juga penonton. Jutaan
rupiah pun didapat dari taruhan pinggiran, sebutan untuk taruhan antar penonton balapan liar.
Jumlah uang tak sedikit yang dipertaruhkan menyebabkan sering terjadi perselisihan pendapat
tentang siapa yang menang dan terkadang berujung ricuh.

Selain persoalan judi yang melanggar hukum kebut-kebutan tak resmi ini juga ikut
menyumbang angka kecelakaan.

1.2 penyebab dari balapan liar

Setiap ada sebab pastinya ada akibat. Begitu juga dengan kenakalan remaja, banyak
faktor pendukung terjadinya tindakan diluar batas yang akhirnya melanggar norma dan aturan
hukum negara yang berlaku.
Mereka melakukan tindakan tersebut secara sengaja bahkan karena ketidaksengajaan.
Menurut penelitian terdapat 2 faktor yang sangat dominan yang menjadi penyebab para remaja
melakukan tindakan yang melanggar aturan tersebut, diantaranya adalah faktor eksternal
( lingkungan ) dan faktor internal (diri sendiri )

1. Faktor Eksternal

a. Keluarga

Keluarga menjadi faktor eksternal utama yang paling mempengaruhi kenakalan remaja.
Mengapa demikian? Karena keluarga merupakan lingkungan pertama yang mereka kenal sejak
kecil hingga tumbuh dewasa. Bagaimana cara orang tua mendidik anak, perhatian orang tua,
serta gaya asuh orang tua menjadi faktor utama bagaimana karakter anak terbentuk.

Biasanya anak-anak yang memiliki masalah keluarga kerap kali melakukan tindakan yang
melanggar hukum. Awalnya mereka mencoba mencari perhatian dengan kenakalan kecil
sehingga mereka terbiasa diperhatikan mendapat perhatian dari tindakan tersebut.

Lambat launnya tanpa didikan dan arahan yang benar, anak-anak bisa salah langkah sehingga
melakukan kenakalan yang lebih parah.

Berikan edukasi yang tepat untuk anak-anak anda, sehingga mereka siap menghadapi masa
pencarian jati diri mereka ketika memasuki usia remaja.

b. Pergaulan

Bagaimana pergaulan seorang anak perlu sangat diperhatikan. Tidak ada salahnya untuk
tahu dengan siapa mereka bergaul. Sebagai orang tua, cobalah untuk terbuka dan menjalin
komunikasi dengan anak-anak untuk mengetahui sejauh mana pergaulan mereka.

Berikan arahan dengan bijak untuk mengambil sikap yang tepat ketika bergaul dengan siapapun,
karena teman-teman bisa menjadi faktor seorang anak melakukan tindak kejahatan.

c. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial mencakup lingkungan dimana para remaja tersebut tinggal,
bersekolah, dan juga bergaul. Lingkungan sosial merupakan faktor kedua pembentukan karakter
anak.

2. Faktor Internal (Diri Sendiri)

a. Pencarian Jati Diri

Memasuki masa pubertas, biasanya anak-anak akan mencari karakter jati diri mereka.
Mereka akan memiliki krisis pembentukan karakter sampai mendapatkannya. Dalam fase ini,
peran keluarga serta lingkungan sekitar menjadi faktor pendukung pembentukan karakter. Jika
seorang remaja mendapat rahan serta perhatian yang baik mereka bisa terhindar dari kenakalan
remaja.

b. Pengendalian Diri yang Lemah

Meski dari pihak keluarga telah memberikan arahan dan didikan yang tepat. Terkadang,
seorang remaja memiliki kelemahan dalam pengendalian diri. Mereka belum bisa mengontrol
emosi serta rasa penasaran dengan tepat, sehingga mudah terjerumus melakukan kenakalan
remaja.

Banyak penyebab yang mendorong kegiatan balap liar terus berkembang hingga saat ini,
beberapa diantaranya:

a. Uang taruhan
b. Gengsi atau nama besar bengkel
c. Hobi
d. Memacu adrenalin
e. Kesenangan
f. Rasa ingin mencoba hal yang baru

Ada juga faktor lain yang menyebabkan anak muda ikut balap liar di jalan raya adalah
dikarenakan mencari sensasi, mencari perhatian orang, taruhan uang, ingin merasa hebat, ingin di
puji, iseng karna tidak ada kerjaan, sebab itulah para anak muda melakukan balapan liar.

1.3 Kerugian dari Balap Liar


kerugian dari balap liar adalah rugi karena membeli bensin dan uang yang dikeluarkan
untuk memodifikasi motor yang hanya di gunakan untuk balapan liar. Bagi masyarakat yang
juga mendapat imbasnya yaitu kebisingan dan membahayakan masyarakat yang juga merupakan
pengguna jalan itu sendiri.

1.4 Akibat dari Balapan Liar

Banyak sekali akibat balapan liar , namun yang kita bahas kali ini adalah akibat balapan liar
bagi para remaja terutama siswa. Berikut adalah akibat - akibat dari balapan liar, yaitu :

A. Kematian

Pembalap sangat mudah kecelakaan karna mereka melaju dengan kecepatan tinggi, apabila
ada kelalaian sedikit, yang terjadi adalah kecelakaan. Kecelakaan itupun relatif keras sehingga
akibat nya adalah kematian.

B. Nilai Pendidikan

Nilai Pendidikan Rendah Balapan liar relatif selalu di lakukan di malam hari, ini
menyebabkan para siswa tidak belajar. Nilai mereka pun rendah daripada siswa yang tidak
mengikuti balapan liar.

C. Di jauhi lingkungan sosial

Kebanyakan siswa-siswa yang mengikuti balapan liar ialah siswa yang nakal, otomatis
lingkungan sosial/ masyarakat menjauhi mereka karena rasa tidak senang.

1.5 Cara Mengatasi Balapan Liar

Menurut buku masalah social dan upaya pemecahannya karya Soetomo masalah social
dapat ditangani melalui bebrapa tahapan yaitu :

a. Tahap identifikasi, dilakukan untuk membuka kesadaran dan keyakinan bahwa dalam
masyarakat terkandung gejala masalah sosial.
b. Tahap diagnosis, adalah sebagai upaya upaya untuk mencari dan mempelajari latar
belakang masalah, factor yang terkait dan terutama factor yang menjadi penyebab atau
sumber masalah. Mendiagnosis berarti mencari sumber kesalahan tadi. Eitzen
membedakan adanya dua pendekatan yaitu: pertama, mencari sumber masalah sosial
pada level individu, dengan melihat factor-faktor yang melekat pada individu, baik factor
fisik, psikis maupun proses sosialisasinya. Sehingga lebih cenderung menyalakan korban.
Kedua, beranggapan bahwa sumber masalah sosial ada pada level system sehingga dalam
mendiagnosis masalah sumber kesalahan dicari pada level system juga, dengan melihat
aspek-aspek yang berkaitan dengan struktur sosial, isntitusi sosial, fungsi dari berbagai
komponen dalam system sosial, kemampuan system sosial dalam merespon perubahan
sosial.
c. Tahap treatment, adalah upaya pemecahan masalah sosial yang didasari oleh hasil
diagnosis. Penangana masalah ini perlu dilakukan secara komprehensif, tidak semata
melakukan rehabilitasi terhadap penyandang masalah, tetapi juga melakukan upaya
pencegahan dan pengembangan. Diantara bentuk treatment adalah, upaya membatasi
eskalasi meluasnya lingkup masalah sosial baik pada dimensi wilayah maupun dalam
dimensi strata sosial. Artinya bupaya treatment dalam penanganan masalah tidak hanya
dipandang melakukan rehabilitative tetapi paling tidak mengantisipasi dan
meminimalisasi kemungkinan munculnya kondisi yang tidak diharapkan.

Soedarto mengemukakan konsep upaya penanggulangan kejahatan melalui tiga tindakan,


yaitu tindakan preventif, represif, dan kuratif.

a. Tindakan Preventif, yaitu usaha mencegah kejahatan yang merupakan bagian dari
politik kriminil. Politik kriminil dapat diberi arti sempit, lebih luas dan paling luas. Dalam arti
sempit politik kriminil itu digambarkan sebagai keseluruhan asas dan metode yang menjadi dasar
dari reaksi terhadap pelanggaran hukum yang berupa pidana. Dalam arti lebih luas, politik
kriminil merupakan keseluruhan fungsi dari para penegak hukum, termasuk di dalamnya cara
kerja dari Pengadilan dan Polisi. Sedangkan dalam arti yang paling luas, politik kriminil
merupakan keseluruhan kegiatan yang dilakukan melalui perundang-undangan dan badan-badan
resmi yang bertujuan untuk menegakkan norma-norma sentral dari masyarakat. Penegakkan
norma-norma sentral ini dapat diartikan sebagai penanggulangan kejahatan. Usaha-usaha
penanggulangan secara preventif sebenarnya bukan hanya bidang dari Kepolisian saja.
Penanggulangan kejahatan dalam arti yang umum secara tidak langsung juga dilakukan tanpa
menggunakan sarana pidana (hukum pidana). Misalnya, kegiatan bakti sosial dapat
menghindarkan para pemuda dari perbuatan jahat. Penggarapan kejahatan jiwa masyarakat
dengan pendidikan agama, pemberian tempat atau rumah singgah bagi anak jalanan dan
gelandangan akan mempunyai pengaruh baik untuk pengendalian kejahatan.

b. Tindakan Represif, yaitu segala tindakan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum
sesudah terjadinya kejahatan (tindak pidana). Yang termasuk tindakan represif adalah
penyelidikan, penyidikan, penuntutan, sampai dilaksanakannya pidana. Ini semua merupakan
bagian- bagian dari politik kriminil sehingga harus dipandang sebagai suatu rangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh badan-badan yang bersangkutan dalam menanggulangi kejahatan.

c. Tindakan Kuratif, yaitu pada hakikatnya merupakan usaha preventif dalam arti yang
seluasluasnya ialah dalam usaha penanggulangan kejahatan, maka untuk mengadakan
pembedaan sebenarnya tindakan kuratif itu merupakan segi lain dari tindakan represif dan lebih
dititikberatkan kepada tindakan terhadap orang yang melakukan kejahatan. Tindakan kuratif
dalam arti nyata hanya dilakukan oleh aparatur eksekusi pidana, misalnya para pejabat lembaga
pemasyarakatan atau pejabat dari Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (BISPA).
Mereka ini secara nyata erlepas dari berhasil atau tidaknya melakukan pembinaan terhadap para
terhukum pidana pencabutan kemerdekaan.

Dalam mengatasi masalah sosial yang berkaitan dengan anak-anak perlu di berikan kasih
sayang, perhatian yang cukup untuk anak anda. Apalagi ketika mereka memasuki usia pubertas
saat mencari jati dirinya sendiri. berikan mereka keteladanan serta berikan beberapa contoh
orang dewasa yang patut ditiru.

Orang tua wajib memberikan motivasi positive setiap kegiatan yang dilakukan oleh sang
anak selama mereka melakukan hal yang bermanfaat. Jangan pernah membatasi kreativitas anak,
sehingga mereka tidak terlalu terbebani dengan tuntutan dari orang tua. Berikanlah sanksi jika
memang dibutuhkan untuk efek jera ketika melakukan kesalahan.

Setiap perbuatan pasti akan memberikan dampak bagi diri sendiri maupun lingkungan
sekitar. Begitu juga dengan kenakalan remaja. Tindakan kenakalan yang mereka lakukan jika
terjadi dalam lingkungan keluarga, tentunya masih bisa mendapatkan pengarahan yang tepat dari
orang tua.
Namun, bagaimana jika kenakalan remaja tersebut terjadi di lingkungan sosial? Tentu
saja para pelakunya akan merugikan orang lain. Jika kenakalan remaja sudah sangat berbahaya
maka sanksinya adalah dipenjara. Tidak jarang pula dapat dikucilkan dari lingkungan sekitar
yang bisa membahayakan mental anak tersebut dikemudian hari.

Dengan mengetahui pengertian,contoh, dampak, serta cara mengatasi kenakalan remaja;


kita diharapkan dapat mengatasi permasalahan kenakalan remaja dan mengarahkan remaja ke
arah yang lebih baik.

Cara mengatasi siswa-siswa yang telah kecanduan balapan liar relatif sulit, namun ada beberapa
cara yang bisa di lakukan yaitu :

a. Memberikan perhatian lebih kepada mereka


b. Melarang mereka pergi di malam hari
c. Memantau kegiatan mereka
d. Memberikan hukuman jika masih tetap melanggar
PENUTUP

A. Kesimpulan

Balapan liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil,
yang dilakukan diatas lintasan umum. Artinya kegiatan ini sama sekali tidak digelar dilintasan
balap resmi, melainkan di jalan raya. Penyebab siswa mengikuti balapan liar pasti berbeda,
namun ada hal yang sama yaitu ingin rasa ingin mencoba hal yang baru. Namun setelah mereka
mencobanya, kebanyakan mereka jadi kecanduan sehingga melakukannya terus menerus.
Balapan liar memberikan dampak negatif yang besar bagi siswa. Nilai yang rendah, di jauhi
masyarakat, dan yang paling buruk ialah kematian. Bagi siswa yang mengikuti hal tersebut, pasti
sangat menyenagkan, tapi bagi keluarga mereka itu hal yang senagt mengerikan. Banyak hal
yang bisa di lakukan untuk mengatasi balapan liar ini, tapi cara yang paling penting yaitu
pengawasan dan perhatian orang tua, karena mereka relatif kurang mendapatkan hal tersebut.

Balapan liar di jalan raya akan membahayakan diri kita dan diri orang lain, akibatnya
pengendara lain akan merasa terganggu apabila para anak muda balap liar di jalan raya.
Sebaiknya anak muda yang berkeinginan menjadi pembalap ikutilah balapan yang resmi
menggunakan pakaian balap yang 75% lebih aman dari pada di jalan raya yang bisa
mengakibatkan kematian atau kecelakaan. Orang-orang banyak yang tidak menyukai balap liar
bahkan para polisi juga tidak menyukainya kita bisa berurusan dengan polisi.
REFERENSI

https://salamadian.com/pengertian-kenakalan-remaja/

https://bagiilmunei.blogspot.com/2017/04/makalah-kenakalan-remaja-balapan-liar.html

http://eprints.umm.ac.id/37776/3/jiptummpp-gdl-afifaditya-49100-3-babii.pdf

Anda mungkin juga menyukai