Geng motor merupakan salah satu kenakalan remaja yang tersebar di Indonesia
sudah sejak lama. Geng motor itu sendiri adalah sekelompok orang yang senang
mengendarai motor dan bepergian bersama menggunakan sepeda motor untuk
tujuan pengawalan dan tur. Pengertian geng motor ini awalnya berasal dari
kecenderungan beberapa orang untuk memiliki hobi yang sama, namun
belakangan ini geng motor semakin meresahkan masyarakat. Aksi kejahatan yang
dilakukan geng motor sudah menjadi kebiasaan buruk yang melanggar hukum.
Beberapa aksi yang dilakukan ialah membuka jalan dan memukul kaca spion
mobil, hal tersebut biasa dan sering dilakukan saat konvoi, belakangan ini.
Proses Terbentuknya geng motor
Misi
1. Memperluas jaringan anggota organisasi.
2. Menjalankan berbagai hal yang dianggap tugas dari organisasi
mereka.
3. Menyelenggarakan kegiatan sosial.
Kejahatan
1. Pengeroyokan
2. Vandalisme terhadap fasilitas umum
3. Perampasan
4. Pelanggaran lalu lintas
5. Pelecehan
6. Perkelahian antar geng (tawuran)
7. Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif)
8. Perjudian
9. Dll
Fanatisme geng motor
Fanatisme merupakan sikap seseorang terhadap kebenaran yang
dia yakinkan yang harus dijunjung tinggi dan dibelanya baik ia
mengetahui secara mendalam pemikiran tersebut maupun tidak.
Fanatisme terhadap geng motor disebabkan oleh beberapa hal:
a. Adanya keyakinan bahwa geng motor adalah satu-satunya
jalan yang harus dia ikuti.
b. Adanya keyakinan bahwa setiap orang yang masuk dalam
geng motor ditakuti oleh masyarakat.
c. Adanya keyakinan bahwa dengan masuk kedalam organisasi
geng motor mampu mengantarkan kebahagiaan dunia akhirat.
d. Adanya ketidaktahuan, yakni fanatik yang dasarnya hanya
ikatan emosi dan atau primordial belaka.
BUDAYA GENG
MOTOR
Sistem kontrol di dalam geng motor itu seperti sistem organisasi pada umumnya yang mempunyai
struktural seperti ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota. Dalam menjalankan sebuah tugas
biasanya ketua geng motor menyampaikan kepada kabid dan dilaksanakan oleh anggotanya.
Kepemimpinan dan sistem perekrutan