PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang hampir setengah abad merdeka. Pada 17 Agustus 1945,
Konsekuensi dari negara merdeka adalah negara Indonesia bebas menentukan nasibnya
sendiri. Selain itu, negara Indonesia bebas menjalankan proses kehidupan bernegara. Dengan
Republik Indonesia Tahun 1945 adalah konstitusi atau hukum tertinggi negara Indonesia.
Tidak heran jika Undang-Undang Dasar 1945 pernah mengalami perubahan. Perubahan
tersebut tidak lain adalah untuk menyesuaikan kondisi Negara Indonesia agar tetap eksis dan
1945 mengatur hampir seluruh tatanan khidupan bernegara mulai dari (1) Bentuk dan
kedaulatan; (2) Majelis Permusyawaratan Rakyat; (3) Kekuasaan Pemerintahan Negara; (4)
Kementerian Negara; (5) Pemerintahan Daerah; (6) Dewan Perwakilan Rakyat; (7) Dewan
Perwakilan Daerah; (8) Pemilihan Umum; (9) Hal Keuangan; (10) Badan Pemeriksa
Keuangan; (11) Kekuasaan Kehakiman; (12) Wilayah Negara; (13) Warga Negara dan
Penduduk; (14) Hak Asasi Manusia; (15) Agama; (16) Pertahanan dan Keamanan Negara;
(17) Pendidikan dan Kebudayaan; (18) Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial;
(19) Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan; (20) Perubahan
1
Undang-Undang Dasar; (21) Aturan Peralihan; dan (22) Aturan Tambahan. Terkait dengan
bentuk dan kedaulatan negara diatur secara jelas dalam BAB I Undang-Undang Dasar 1945.1
Secara umum bentuk sistem pemerintahan terdiri dari dua sistem yaitu sistem pemerintahan
parlementer dan sistem pemerintahan presidensial. Tetapi dalam berbagai literatur terdapat
juga sistem pemerintahan semi parlementer dan sistem pemerintahan semi presidensial.
Sistem pemerintahan semi lebih identitk dengan sistem pemerintahan campuran atau hybrid.
dengan parlementer. Sistem pemerintahan semi presidensial merupakan campuran dua sistem
presidensial lebih kuat di sistem pemerintahan semi presidensial. Begitu juga sebaliknya
tentang sistem pemerintahan semi parlementer. Jika melihat konstitusi secara utuh maka
pemerintahan presidensial.2
dalam hal ini Presiden dengan pelaksana di legislative yakni Majelis Permusyawaratan
Rakyat. Artinya sistem pemerintahan merupakan relasi cabang kekuasaan eksekutif dengan
cabang kekuasaan legislatif. Pengertian tentang sistem pemerintahan tersebut tidak lepas dari
adanya teori tentang cabang kekuasaan dalam sebuah negara. Teori cabang kekuasaan dalam
sebuah negara menyatakan bahwa negara sesungguhnya mempunyai tiga cabang kekuasaan
yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Legislatif merupakan pembuat undang-undang atau
1
Saldi Isra, Sistem Pemerintahan Indonesia: Pergulatan Ketatanegaraan Menuju Sistem Pemerintahan
Presidensial, cetakan 1 (Depok: Rajawali Pers, 2019),hal 1.
2
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Dan Konstitusionalisme Indonesia (Jakarta: Konstitusi Press, 2005),hal 203-204.
2
kebijakan. Eksekutif merupakan pelaksana undang-undang atau kebijakan. Yudikatif adalah
Undang-Undang Dasar 1945 setelah perubahan. Bukti bahwa Undang-Undang Dasar 1945
cabang kekuasaan eksekutif dengan cabang kekuasaan legislatif. Pemisahan kekuasaan dari
dua cabang kekuasaan tersebut adalah indikator penting dari adanya sistem pemerintahan
Pemisahan kekuasaan antara cabang eksekutif dengan legislaif dapat dilihat dari adanya
Undang-Undang Dasar 1945 sebelum perubahan dengan Undang-Undang Dasar 1945 setelah
Presiden sebagai kepala cabang eksekutif untuk membuat undang-undang. Setelah adanya
perubahan Undang-Undang Dasar 1945. Presiden sudah tidak lagi mempunyai kewenangan
1945 yang telah diperubahan adalah merupakan kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat atau
DPR. Hal itu merupakan bukti adanya pemisahan kekuasaan dan juga bukti bahwa sistem
pemerintahan presidensial.
Pemisahan kekuasaan antara eksekutif dan legislatif membawa konsekuensi terkait dengan
dengan legislatif maka eksekutif tidak bertanggung jawab terhadap legisltif yang didalamnya
3
Saldi Isra, Sistem Pemerintahan Indonesia: Pergulatan Ketatanegaraan Menuju Sistem Pemerintahan
Presidensial, cetakan 1 (Depok: Rajawali Pers, 2019),hal 3.
4
Fitra Arsil, Teori Sistem Pemerintahan: Pergeseran Konsep Dan Saling Kontribusi Antar Sistem
Pemerintahan Di Berbagai Negara, Cetakan 1 (Depok: Rajawali Pers, 2017),hal 230.
3
merupakan lembaga perwakilan dari masyarakat atau rakyat di suatu negara. Artinya
pertanggung jawaban Presiden sebagai kepala eksekutif atau kepala pemerintahan langsung
kepada rakyat. Hal tersebut agar menjadi linear antara pembentukan kekuasaan eksekutif
dengan pertanggung jawaban eksekutif. Rakyat yang membentuk atau memilih Presiden
secara langsung, maka Presiden harus bertanggungjawab secara langsung kepada rakyat.
Itulah merupakan ciri sistem pemerintahan Presidensial yang dapat dilihat secara jelas.
Indonesia dalam konstitusi telah menerapkan ciri dari sistem pemerintahan Presidensial.
Ada banyak ciri-ciri dari sistem pemerintahan presidensial yang diatur dalam konstitusi
Negara Indonesia. Salah satu ciri kuat sistem pemerintahan presidensial seperi yang telah
disinggung adalah Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan serta dipilih
secara langsung oleh rakyat. Ciri tersebut terdapat dalam konstitusi yaitu Bab tentang
Kekuasaan Pemerintahan Negara dan Bab tentang Pemilihan Umum. Bukti konkrit bahwa
Pemilihan Umum. Pemilihan Umum atau Pemilu dalam sistem pemerintahan presidensial
merupakan pintu masuk untuk melaksanakan kekuasaan pemerintahan negara. Tanpa adanya
Pemilu terlebih dahulu, pelaksanaan kekuasaan pemerintahan negara akan sulit terjadi.
Indonesia sudah melaksanakan Pemilu secara langsung sejak tahun 1955 dan melaksanakan
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden secara langsung sejak tahun 2004. Artinya perwujudan
sistem pemerintahan presidensial dalam hal ini sesungguhnya sudah dilaksanakan. Bahkan
dilaksanakan secara serentak. Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden yang biasanya sejak
tahun 2004 dilaksanakan terpisah. Mulai tahun 2019 dilaksanakan secara serentak.
Keserentakan dalam Pemilu di tahun 2019 sesungguhnya menarik dikaji jika ditarik secara
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pemerintahan yang ada di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Penelitian ini selain menambah pengalaman penulis yang membuat laporan ini, juga
2. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat teratasi bila timbulnya perdebatan yang
BAB II
5
TINJAUN PUSTAKA
Sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata sistem dan pemerintahan. Kata sistem
merupakan terjemahan dari kata Sistem (bahasa Inggris) yang berarti susunan, tatanan,
jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal
dari kata perintah. Dan dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata-kata itu berarti:5
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau, Negara.
bahwa sistem pemerintahan dipahami sebagai sistem hubungan tata kerja antar lembaga-
lembaga Negara6, lebih spesifik, bagi Harun Alrasyid dalam ilmu Negara umum yang di
maksud dengan sistem pemerintahan adalah sistem hukum ketatanegaraan, baik itu berbentuk
monarki maupun republik, yaitu mengenai hubungan antar pemerintah dan badan mewakili
rakyat. Arti yang luasnya dari pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan
didalam oleh badan-badan yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara untuk
pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta
diartikan sebagai bagian bagian yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang
bekerja saling bergantungan dan mempengaruhi dalam mencapai tujuan dan fungsi
5
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
6
Moh. Mahfud M.D, Dasar Dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia (yogyakarta: UII Press, 1993).
6
Pembagian kekuasaan Negara dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu:
menjalankan pemerintahan.
undang.
Secara garis besar terdiri berbagai bagian-bagian dari lembaga eksekutif, legislatif dan
negara, hubungan antar lembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara dalam mencapai
adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
satu sistem pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk
Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, Presiden adalah kepala
kekuasaan eksekutif dan melaksakan undang-undang. Setiap departemen akan dipimpin oleh
seorang menteri. Apabila semua menteri yang ada tersebut dikoordinir oleh seorang perdana
menteri maka dapat disebut dewan menteri/kabinet.Kabinet dapat berbentuk presidensial, dan
kabinet ministrial.8
7
Jimly Asshiddiqie, Pergumulan Peran Pemeritah Da Parlemen Dalam Sejarah Perbadingan Konstitusi
Berbagai Negara (yogyakarta: Konstitusi Press, 1996),hal 15.
8
Aulia A. Rachman, Sistem Pemerintahan Sebelum Dan Sesudah Perubahan UUD 1945 (Jakarta: UII Press,
2007),hal 19.
7
2.2 Kabinet Presidensial
sehingga para menteri tidak bertanggung jawab kepada perlemen/DPR melainkan kepada
presiden. Contoh negara yang menggunakan sistem kabinet presidensial adalah Amerika
Kabinet ministerial adalah suatu kabinet yang dalam menjalankan kebijaksaan pemerintahan,
baik seorang menteri secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama seluruh anggota kabinet
ini adalahnegara-negara di Eropa Barat.Kabinet ministerial adalah suatu kabinet yang dalam
negara yang menggunakan sistem kabinet ini adalah negara-negara di Eropa Barat. Di lihat
dari cara pembentukannya, Kabinet Ministrial dapat dibagi menjadi dua, yaitu Kabinet
1. Kabinet Parlementer adalah suatu kabinet yang dibentuk dengan memperhatikan dan
memperhitungkan suara-suara yang ada didalam parlemen. Jika dilihat dari komposisi
parlemen/DPR.
9
C.F.Strong, Modern Political Constitution (London: Sidwick& Jackson Limited, 1996),hal 235.
8
2.4 Jenis-jenis Sistem Pemerintahan.
Pada umumnya, negara-negara di dunia menganut salah satu dari sistem pemerintahan
tersebut. Adanya sistem pemerintahan lain dianggap sebagai variasi atau kombinasi dari dua
sistem pemerintahan diatas. Negara Inggris dianggap sebagai tipe ideal dari negara yang
Parliaments (Induk Parlemen), sedangkan Amerika Serikat merupakan tipe ideal dari negara
dengan sistem pemerintahan presidensial Kedua Negara tersebut disebut sebagai tipe ideal
badan eksekutif sebagai pelaksana kekuasaan eksekutif mendapat pengawasan langsung dari
luar pengawasan langsung badan legislative Untuk lebih jelasnya, dalam sistem apapun
terbagi dua bagian ciri-ciri, kelebihan serta kekurangan dari sistem pemerintahan
parlementer.
9
Dalam sistem pemerintahan presidential, badan eksekutif dan legislatif memiliki kedudukan
yang independen.Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara langsung seperti dalam
sistem pemerintahan parlementer.Mereka dipilih oleh rakyat secara terpisah. Ciri-ciri dari
sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen, tetapi dipilih
pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada
10
2. Badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu dalam melakukan
kekuasan di batasi
baktinya
2. Sistem pertanggung jawaban tidak ada secara hukum hanya secara moral
3. kebijakan publik umumnya hasil lobi-lobi antara eksekutif dan legislatif dapat jadi
parlemen. Contoh Negara: Kerajaan Inggris, Belanda, India, Australia, Malaysia. Ciri-ciri
10
Ared Lijphart, Parliamentary versus Presidential Government, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995),hal 14-
22.
11
1. Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih
langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki kekuasaan besar
2. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang memenangkan
pemiihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan umum memiliki peluang
3. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri sebagai
kekuasaan eksekutif. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif berada pada perdana
parlemen.
4. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang mendapat
dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa sewaktu-waktu parlemen
dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota parlemen menyampaikan mosi tidak
adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden dalam negara
republik atau raja/sultan dalam negara monarki. Kepala negara tidak memiliki
negara.
6. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau raja atas
12
1. Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan
2. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
3. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet
2. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan berakhir
3. Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet
adalah anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas. Karena pengaruh mereka
yang besar di parlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan menjadi bekal penting untuk
negara-negara didunia ini berbeda-beda sesuai dengan keinginan dari negara yang
bersangkutan dan kondisi dan kultur masyarakat untuk menerima keadaan bangsa dan
sistem pemerintahan parlementer merupakan dua model sistem pemerintahan yang dijadikan
acuan oleh banyak negara.Amerika Serikat dan Inggris masing-masing dianggap pelopor dari
13
tersebut, kemudian dicontoh oleh negaranegara lainnya.contoh negara yang menggunakan
sistem pemerintahan presidensial: Amerika Serikat, Filipina, dan Argentina. Dan contoh
negara yang menggunakan sistem pemerintahan parlemen : Inggris, Malaysia, dan Australia.
Meskipun sama-sama menggunakan sistem presidensial atau parlementer, terjadi perkara lain
Misalnya, Indonesia yang menganut sistem pemerintahan presidensial tidak akan sama persis
negara tertentu memakai sistem campuran antara presidensial dan parlementer (mixed
Negara tersebut memiliki presiden sebagai kepala negara yang memiliki kekuasaan besar,
tetapi juga terdapat perdana menteri yang diangkat oleh presiden untuk menjalankan
pemerintahan sehari-hari. Sistem pemerintahan akan suatu negara berguna dan menjadi
contoh di ikuti oleh bagi negara lain. Salah satu kegunaan penting sistem pemerintahan
adalah sistem pemerintahan suatu negara menjadi dapat mengadakan perbandingan oleh
negara lain. Suatu negara dapat mengadakan perbandingan sistem pemerintahan yang
dijalankan dengan sistem pemerintahan yang dilaksakan negara lain. Negaranegara dapat
Tujuan selanjutnya adalah negara dapat mengembangkan suatu sistem pemerintahan yang
dianggap lebih baik dari sebelumnya setelah melakukan perbandingan dengan negaranegara
lain. Mereka bisa pula mengadopsi sistem pemerintahan negara lain sebagai sistem
pemerintahan negara yang bersangkutan. Para pejabat negara, politisi, dan para anggota
14
Seusai kunjungan para anggota parlemen tersebut memiliki pengetahuan dan wawasan
Pembangunan sistem pemerintahan di Indonesia juga tidak lepas dari hasil mengadakan
Konvensi Partai Golkar menjelang pemilu tahun 2004 juga mencontoh praktik konvensi di
lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat, sedangkan di Amerika Serikat tidak ada lembaga
semacam itu. Dengan demikian, sistem pemerintahan suatu negara dapat dijadikan sebagai
bahan perbandingan antar Negara yang dapat di role mode dari sistem pemerintahan negara
lain. Amerika Serikat dan Inggris masing-masing telah mampu membuktikan diri sebagai
negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial dan parlementer secara ideal. Sistem
pemerintahan dari kedua negara tersebut selanjutnya banyak ditiru oleh negara-negara lain di
dunia yang tentunya disesuaikan dengan negara yang bersangkutan. Dalam sistem
pemerintahan ini diambil hal-hal yang terbaik dari sistem pemerintahan Presidensial dan
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
(library research). Apa yang disebut dengan riset kepustakaan atau sering juga disebut studi
pustaka, ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Sedangkan menurut
kepustakaan yaitu jenis penelitian yang dilakukan dengan membaca buku-buku atau majalah
dan sumber data lainnya untuk menghimpun data dari berbagai literatur, baik perpustakaan
maupun di tempat-tempat lain. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa penelitian
kepustakaan tidak hanya kegiatan membaca dan mencatat data-data yang telah dikumpulkan.
Tetapi lebih dari itu, peneliti harus mampu mengolah data yang telah terkumpul dengan
1. bahwa sumber data tidak melulu bisa didapat dari lapangan. Adakalanya sumber
data hanya bisa didapat dari perpustakaan atau dokumen-dokumen lain dalam
bentuk tulisan, baik dari jornal, buku maupun literatur yang lain.
16
2. studi kepustakaan diperlukan sebagai salah satu cara untuk memahami gejala-
gejala baru yang terjadi yang belum dapat dipahami, kemudian dengan studi
kepustakaan ini akan dapat dipahami gejala tersebut. Sehingga dalam mengatasi
Bagaimanapun, informasi atau data empirik yang telah dikumpulkan oleh orang
hasil penelitian tetap dapat digunakan oleh peneliti kepustakaan. Bahkan dalam
Adapun tahap-tahap yang harus ditempuh penulis dalam penelitian kepustakaan adalah
sebagai berikut:
informasi atau data empirik yang bersumber dari buku-buku, jurnal, hasil
laporan penelitian resmi maupun ilmiah dan literatur lain yang mendukung
bukanlah pekerjaan yang pasif. Pembaca diminta untuk menyerap begitu saja
17
penelitian, pembaca harus menggali secara mendalam bahan bacaan yang
penelitian.
dikatakan tahap yang paling penting dan barang kali juga merupakan puncak
pada akhirnya seluruh bahan yang telah dibaca harus ditarik sebuah
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sebab sumber data maupun hasil
penelitian dalam penelitian kepustakaan (library research) berupa deskripsi kata-kata dan
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang
mengandung makna. Penulis dalam penelitian ini akan menggali makna dari informasi
atau data empirik yang didapat dari buku-buku, hasil laporan penelitian ilmiah atau pun
resmi maupun dari literatur yang lain. Sedangkan pendekatan yuridis normative yaitu
hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsepkonsep, asas-asas hukum serta
ini.
18
3.4 Sumber Data
penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan atau library research. Maka
sumber data bersifat kepustakaan atau berasal dari berbagai literatur, di antaranya buku,
jurnal, surat kabar, dokumen pribadi dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya, maka
sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi sumber primer dan sumber sekunder,
1. Sumber Primer
ini adalah buku yang menjadi objek dalam penelitian ini, yakni buku
sebagai berikut
2. Sumber sekunder
Teknik pengumpulan data berkaitan dengan sumber data.Teknik pengumpulan data yaitu
berupa cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan dan menggali data yang
bersumber dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Oleh karena sumber data
berupa data data tertulis, maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
19
teknik dokumentasi. Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti catatan peristiwa
yang sudah berlalu yang bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari
seseorang.Atau dengan kata lain, dokumen adalah tulisan, gambar atau karya-karya yang
monumental yang berisi suatu ide tertentu. Atau gampangnya adalah suatu pikiran atau
gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, gambar maupun dalam bentuk karya yang
lainKemudian, teknik dokumentasi adalah suatu cara yang dilakukan dengan mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
Teknik dokumentasi berarti cara menggali dan menuangkan suatu pemikiran, ide atau
pun gagasan dalam bentuk tulisan atau dalam bentuk gambar maupun karya-karya yang lain.
Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi karena jenis
penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang
sumber data empirik yang primer maupun sekunder berasal dari buku-buku, dokumen-
dokumen, jurnal, atau literatur-literatur yang lain. Teknik dokumentasi digunakan untuk
menggali dan mengumpulkan data dari sumber-sumber bacaan yang berkaitan dengan
permasalahan dalam penelitian ini. Data primer atau sumber utama adalah berasal dari buku .
Kemudian untuk pengumpulan data penunjang atau pelengkap, diperoleh dengan menggali
data dari buku-buku lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam teknik
dokumentasi ini, penulis akan menerapkan beberapa langkah, yaitu sebagai berikut:
2. Membuat catatan yang berkaitan dengan penelitian dari sumber data primer maupun
sekunder tersebut.
20
Analisis data dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu
analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu
atau menjadi hipotesis, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang hingga hipotesis
diterima dan hipotesis tersebut berkembang menjadi teori. Adapun analisis induktif disini
dipakai setelah memahami buku yang kita baca sebelumnya . Dalam arti setelah memahami
konsep pendidikan berbasis pengalaman, kemudian penulis menggunakan teknik induktif ini
21
BAB IV
PEMBAHASAN
diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem
2. Sistem Konstitusional.
Permusyawaratan Rakyat.
11
UU No. 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
22
dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Suharto.Ciri
dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat besar pada lembaga
kepresidenan.
Sistem Pemerintahan adalah hubungan antara lembaga legislatif dan eksekutif terdapat
perbedaan yang jelas antara sistem pemerintahan presidensil dan sistem pemerintahan
negara dengan sistem pemerintahan Presidensial. Hal ini didasarkan pada kesepakatan pendiri
bangsa (founding father) Hampir semua kewenangan presiden yang di atur menurut UUD
1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil
rakyat.Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka kekuasaan
kekuasaan yang besar pada presiden juga ada dampak positifnya yaitu presiden dapat
Sistem pemerintahan tidak di ombang ambing atau tidak mudah jatuh atau berganti oleh
kepentingan pihak ketiga. Konflik dan pertentangan antar pejabat negara dapat dihindari.
Namun, dalam praktik perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia ternyata kekuasaan yang
besar dalam diri presiden lebih banyak merugikan bangsa dan negara dari pada keuntungan
yang di dapatkan.
23
4. DPA sebagai pemberi saran kepada pemerintahan.
Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem
Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan atau
amandemen atas UUD 1945 dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi yang
bersifat konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem pemerintahan yang lebih baik dari
yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR sebanyak empat
kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002.Berdasarkan UUD 1945 yang telah
diamandemen itulah menjadi pedoman bagi sistem pemerintaha Indonesia sekarang ini.
Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi. Sebelum
keempat tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945
dengan beberapa perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem pemerintahan yang
baru. Sistem pemerintahan baru diharapkan berjalan mulai tahun 2004 setelah dilakukannya
24
1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan
wakil presiden dipilih dan diangkat oleh MPR untuk masa jabatan lima tahun. Untuk
masa jabatan 2004-2009, presiden dan wakil presiden akan dipilih secara langsung
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR.
pemerintahan.
dibawahnya.
Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan parlementer
1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi,
DPR tetap memiliki kekuasaan megawasi presiden meskipun secara tidak langsung.
dari DPR.
dari DPR.
25
4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang
Perubahan baru tersebut, antara lain adanya pemilihan secara langsung, sistem bikameral,
mekanisme cheks and balance12, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen
untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran. Berdasarkan undang undang dasar 1945
ditangan prsiden.
persetujuan dewan perwakilan rakyat dalam membentuk undang – undang dan untuk
12
Sri Soematri, Tentang Lembaga-Lembaga Negara Meurut UUD 1945 (Bandung: CV. Citra Utama, 1993),Hal
97.
26
Kekuasaan pemerintahan Negara Indonesia menurut undang–undang dasar 1 sampai dengan
pasal 16 pasal 19 sampai dengan pasal 23 ayat (1) dan ayat (5), serta pasal 24 adalah:
Lain
Berdasarkan penjelasan UUD 1945 Indonesia menganut sistem Presidensial. Tapi dalam
1. Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR.
krisis kabinet.
27
1. Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan di tangan
Presiden.
2. Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif presiden.
Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik yang berideologi Pancasila dan
mempunyai beraneka ragam suku dan agama. Sistem Pemerintahan Indonesia menurut UUD
1. Indonesia ialah Negara yang berdasarkan atas Hukum (rechtstaat), tidak berdasarkan
2. Sistem Konstitusional.
7. Menteri Negara adalah pembantu presiden dan tidak bertanggung jawab kepada DPR.
1. Badan Eksekutif
a. Badan Eksekutif Malaysia terletak pada Perdana Menteri sebagai penggerak pemerintahan
negara. b. Badan Eksekutif Indonesia terletak pada Presiden yang mempunyai kedudukan
2. Badan Legislatif
28
a. Di Malaysia ada 2 Dewan Utama dalam badan perundangan yaitu Dewan Negara dan
persetujuan Presiden.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
mengalami gejolak dari dalam (adanya ketidakpuasan dari tokoh-tokoh tentang sistem
di pakai) maupun dari luar (agresi militer Belanda) membuat para tokoh merubah
Indonesia sesudah Amandemen UUD 1945 mejadi UUD RI 1945 memakai sistem
melenceng dari sistem presidensial sehingga memunculkan nama baru untuk sistem
pemerintahan Indonesia, yang oleh para ahli hukum tata Negara. Sesudah
dilaksanakan oleh presiden dimana tugas dan kewenangan presiden diatur dalam
29
sebagai penyelenggara negara dengan arah pertanggungjawabannya adalah terhadap
konstitusi.
5.2 Saran
1. Sistem pemerintahan Indonesia Sebelum Amandemen UUD 1945. Pada awal kemerdekaan
Indonesia tahun 1945 di butuhkan suatu sistem pemerintahan yang sedikit otoriter karena
kemerdekaan masa rawan akan terjadinya perpecahan antar bangsa, suku dan agama, perlu
suatu sistem untuk merendam gejolak ketidakpuasan golongan tertentu Setelah masyarakat
ubah ke demokrasi yang benar-benar nyata tanpa tekanan dari penguasa pemerintahan
Indonesia harus menjalankan sistem presidensial karena presiden sebagai kepala Negara
memilliki kekuasaan tertinggi tidak boleh kekuasaan lebih tinggi dari presiden
mengakibatkan kekuasaan terjadi benturan antar lembaga dan presiden merasa kekuasaan
lainya.
30
DAFTAR PUSTAKA
Persada, 1995.
Aulia A. Rachman. Sistem Pemerintahan Sebelum Dan Sesudah Perubahan UUD 1945.
Fitra Arsil. Teori Sistem Pemerintahan: Pergeseran Konsep Dan Saling Kontribusi Antar
2005.
Moh. Mahfud M.D. Dasar Dan Struktur Ketatanegaraan IndonesiaNo Title. yogyakarta: UII
Press, 1993.
31
Saldi Isra. Sistem Pemerintahan Indonesia: Pergulatan Ketatanegaraan Menuju Sistem
Sri Soematri. Tentang Lembaga-Lembaga Negara Meurut UUD 1945. Bandung: CV. Citra
Utama, 1993.
32