Oleh
Nim:2210113180
Dosen Pengampu :
ILHAMDI PUTRA,SH, MH
FAKULTAS HUKUM
ILMU HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran allah swt sehingga penulis dapat di beri kesempatan untuk
menulis makalah ini yang berjudul sistem pemerintahan yang pernah diterapkan di Indonesia dan
lembaga perwakilan sebelum dan sesudah amandemen UUD 1945 dan doa kan penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dengan tepat pada waktunya
Sesuai dengan judul yang telah disebutkan, penulis sangat sadar bahwa dalam membuat tugas ini
tulisan ini masih banyak kekurangan dan penulis sangat berharap jika ada kesalahan dalam penulis
bisa di beri kritik dan saran yang membangun penulis agar menjadi sempurna untuk makalah ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak dosen pengampu mata kuliah hukum tata negara 1.12
ini. Atas perhatiannya dan waktunya, penulis mengucapkan banyak terimakasih.
M RAFLI RAFIQI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemerintahan merupakan organisasi yang memiliki kewenangan untuk mengatur komunitas di
wilayah tertentu, yang umumnya terdapat dalam suatu negara, fungsi sistem pemerintahan ialah
fungsi pembangunan fungsi pelayanan dan fungsi pemberdayaan semua fungsi tersebut berguna
agar terbentuknya pemerintahan yang baik dan rakyat yang percaya akan pemerintahan namun
sistem pemerintahan ini juga berguna ke segala aspek jika ingin diketahui sistem pemerintahan
yang baik akan juga berdampak dalam sistem berdampak ke dalam sistem ekonomi bangsa
tersebut
Lembaga perwakilan ialah suatu wadah di mana masyarakat mempercayai wadah tersebut untuk
menjalankan tugas tugasnya dan di Indonesia dari sejak pertama merdeka sudah memiliki
lembaga perwakilan dan sesudah amademen pun lembaga perwakilan tersebut masih ada dan
banyak juga lembaga perwakilan yang baru berdiri setelah amandemen.
Menurut Hamid S Attamimi sistem pemerintahan ialah sistem kerja pemerintahan yang dilakukan
oleh presiden dalam hubungannya dengan sistem kerja fungsi lembaga-lembaga tinggi negara
Menurut Ismail Sunny sistem pemerintahan ialah suatu sistem tertentu yang menjelaskan hubungan
antar-alat kelengkapan negara tertinggi di sebuah negara.
Menurut I Gedhe Pantja Astawa sistem pemerintahan ialah hubungan kekuasaan, wewenang, dan
fungsi antara dua atau lebih organ negara maupun pemerintahan secara timbal balik. Khususnya
hubungan antara legislatif atau badan pembuat undang-undang dan eksekutif atau pelaksana undang-
undang.
Jadi pada umumnya sistem pemerintahan adalah sistem hukum ketatanegaraan, baik yang berbentuk
monarki maupun republik, yaitu mengenai hubungan antar pemerintah dan badan yang mewakili
rakyat. Berikut macam-macam sistem pemerintahan di dunia
Negara republik menganut sistem ini nah sistem ini yang memilih kekuasaan eksekutif lewat
pemilihan umum pada sistem ini rakyatlah yang memilih siapa presidennya. nantinya presiden akan
menjalankan perannya sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Dalam sistem ini presiden memiliki kewenangan memilih dan mengangkat penjabat-penjabat
pemerintahan, presiden juga mendapatkan jaminan konstitusi sehubungan dengan kewenangannya
dalam bidang legislatif. Negara kita menganut sistem ini
Dalam sistem ini parlemennya memiliki peran atau kedudukan penting, perdana menteri dipilih dan
diangkat oleh parlementer, demikian pula sebaliknya parlemen bisa memberhentikan dengan cara
memberikan statement “mosi tidak percaya”
dalam sistem parlemen dimungkinkan ada perdana menteri dan presiden namun di sini presiden
hanya bertindak selaku kepala negara.
Dalam sistem ini semua sistem pemerintahan di kendalikan penuh oleh partai komunis, partai
komunis ini bertindak anti kapitalis dan kekuasaan berlangsung secara penuh tidak mengakui
kepemilikan akumulasi modal pada individu
1. PascaKemerdekaan (1945-1949)
Setelah mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia resmi
menganut sistem pemerintahan presidensial karena saat itu kondisi negara masih belum
stabil.
Kemudian nama Soekarno ditunjuk sebagai presiden pertama Indonesia, dengan wakil
presidennya Mohammad Hatta.
Di masa pemerintahan itu, UUD 1945 juga ikut disepakati bersama sebagai konstitusi
Indonesia melalui hasil sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada
18 Agustus 1945
2. Republik Indonesia serikat (1949-1950)
Di era 1949 tepatnya setelah Konferensi Meja Bundar (KMB), Indonesia berganti sistem
pemerintahan menjadi quasi parlementer atau parlementer semu.
Selain itu, hasil KMB tersebut memutuskan bahwa bentuk negara Indonesia menjadi serikat,
dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS).
Sistem pemerintahan yang dianut RIS bukan parlementer murni, sehingga pada penerapan
praktiknya tidak berjalan baik dan konstitusi RIS hanya berlangsung sebentar.
3. Pasca RIS(1950-1959)
Setelah masa pemerintahan RIS berakhir, bentuk negara Indonesia kembali menjadi kesatuan
dan republik.
Konstitusi saat itu merujuk pada UUDS 1950 atau Undang Undang Dasar Sementara.
Penerapannya tidak lama, hanya sampai Dekrit Presiden rilis pada 5 Juli 1959.
Keputusan Dekrit Presiden menetapkan konstitusi kembali ke UUD 1945, dan mulai
membentuk MPRS dan DPAS.
4. Pemerintahan orde lama (1959-1966)
memasuki era Orde Lama, sistem pemerintahan Indonesia kembali berganti dari parlementer
menjadi presidensial.
Sesuai Dekrit Presiden 1959, maka diberlakukan lagi UUD 1945. Sebab konstitusi tersebut
dinilai mampu menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
Menurut Presiden Soekarno, demokrasi liberal tidak mendorong perbaikan bangsa menuju
bangsa Indonesia yang adil dan makmur.
5. Pemerintahan Orde Baru
Setelah Presiden Soekarno mundur dari periode Orde Lama, kedudukan pemerintahan kepala
negara berganti ke Presiden Soeharto untuk memimpin Orde Baru.
Orde Baru lahir ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi dan politik, sehingga permasalahan
ekonomi di Orde Lama dijadikan isu politik Orde Baru yang berujung demo.
Gelombang demo ini menunjukkan ketidakpuasan rakyat pada pemerintahan sebelumnya, bahkan
dianggap menyimpang dari UUD 1945.
6. Pemerintahan Reformasi(1998- sekarang)
Masa orde baru runtuh dengan mundurnya Presiden Soeharto. Lalu muncul era reformasi yang
dipimpin oleh Presiden B.J Habibie.
Di era reformasi ini, UUD 1945 diamandemen sebanyak empat kali dan sekarang ini yang
digunakan adalah hasil amandemen sejak 2002.
Sejak saat itu, peraturan pemilihan presiden dilakukan setiap 5 tahun sekali dan pemilu pertama
diselenggarakan pada 2004.
3. Lembaga Perwakilan
bertindak atas nama suatu kelompok yang lebih besar.14 Sebuah negara yang
demokrasi, adanya lembaga perwakilan ialah hak mutlak yang harus dimiliki
negara tersebut. Keberadaan lembaga perwakilan ini merupakan hal yang
dengan aspirasi rakyat.
rakyat. Dalam lembaga ini memiliki fungsi penting, oleh sebab itu akan di lampirkan di bawah ini.
Ada tiga hal penting yang harus diatur oleh para wakil rakyat
melalui parlement, yaitu (i) pengaturan yang dapat mengurangi hak dan
kekayaan warga negara; (iii) dan pengaturan mengenai pengeluaran- pengeluaran oleh
penyelenggara negara.
yang harus diatur oleh wakil rakyat. Kemudian bagaimana jika ketiga hal
parlemen.
dalam kecenderungan alamiahnya sendiri untuk menjadi sewenang- wenang dan timbulah kekuasaan
yang sewenang-wenang (abuse of
power). Oleh karena itu, peranan lembaga perwakilan diberi salah satu
fungsinya yakni fungsi pengawasan yang menjadi kewajiban bagi
kewenangan untuk melakukan kontrol dalam tiga hal, yaitu : (i) kontrol
taxation). 19
1) Perdebatan publik dalam rangka rule and policy making. 2) Perdebatan dalam rangka menjalankan
pengawasan.
4.lembaga perwakilan yang ada di Indonesia sebelum dan sesudah amandemen UUD 1945
Perubahan mendasar akibat amandemen UUD 1945 adalah perubahan kedudukan, tugasdan
kewenangan yang dimiliki oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sebelumamandemen, MPR
merupakan lembaga tertinggi negara bahkan kedudukan presidensebagai mandataris MPR.Sebelum
amandemen, MPR memegang penuh kendali kedaulatan rakyat. Namun setelahamandemen UUD
1945, kedudukan MPR menjadi sejajar atau setingkat dengan lembaga-lembaga tinggi lainnya.
Dengan demikian, MPR bersifat saling bekerja sama danmelengkapi dengan lembaga negara yang
lain.Berdasarkan pasal 2 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa anggota MPR terdiri atasanggota
DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilu secara langsung untuk masa jabatan selama lima
tahun. Berdasarkan keanggotaannya, MPR menggunakan sistembicameral atau dua kamar. Hal ini
mengingat keanggotaan MPR terdiri dari anggota DPRdan DPD, sehingga sidangnyapun disebut
sebagai joint session antara kedua lembagatersebut. Ketentuan tentang keanggotaan MPR ini diatur
dalam UU No. 23 Tahun 2003tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Masa
jabatan anggota MPRdalam satu periode adalah lima tahun dan melaksanakan sidang sedikitnya
sekali dalamlima tahun tersebut di ibu kota negara.
Menurut Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 hasil amandemen, MPR mempunyai tugas danwewenang sebagai
berikut :1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.2. Melantik presiden dan/wakil
presiden berdasarkan hasil pemilu dalam Sidang ParipurnaMPR.3. Memutuskan usul DPR
berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untukmemberhentikan presiden atau wakil presiden dalam
masa jabatannya setelah presidendan/wakil presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan
penjelasan dalam SidangParipurna MPR
b. Jumlah anggota DPRD provinsi sekurang-kurangnya 35 orang dan sebanyak- banyak100 orang;c.
Jumlah anggota DPRD kabupaten/kota sedikitnya 20 orang dan sebanyak- banyaknya 50orang.
DPR adalah lembaga yang memegang kekuasaan legislatif. Artinya lembaga ini sebagaipemegang
kekuasaan membuat undang-undang (pasal 20 A UUD 1945). Dalam sistempemerintahan, DPR
dilengkapi 3 fungsi penting sebagai berikut.
2. Hak Angket, adalah hak untuk mengadakan penyelidikan atas suatu kebijakanpemerintah/presiden.
4. Hak Amandemen, adalah hak untuk menilai atau mengadakan perubahan atas RUU(Rancangan
Undang-Undang).
5. Hak Budget, adalah hak untuk mengajukan RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatandan Belanja
Negara).
7. Hak menyatakan pendapat adalah hak DPR untuk menyatakan pendapat terhadapkebijakan
pemerintah mengenai kejadian yang luar biasa yang terdapat di dalam negeridisertai dengan
rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hakinterpelasi dan hak angket.
Untuk memudahkan tugas anggota DPR maka dibentuk komisi-komisi yang bekerja sama dengan
pemerintah sebagai mitra kerja
DPD merupakan salah satu lembaga negara yang kedudukannya ada di setiap provinsi.Keanggotan
DPD ditentukan empat orang untuk tiap-tiap provinsi yang dipilih melaluipemilihan umum. Anggota
DPD secara langsung juga menjadi anggota MPR. DPDmerupakan lembaga negara yang baru
dibentuk setelah adanya amandemen UUD 1945.Masa jabatan anggota DPD adalah lima tahun.
Menurut pasal 22 D UUD 1945, DPD memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut.
1. Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR yang berkaitan dengan otonomidaerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, serta penggabungandaerah, pengelolaan
sumber daya alam atau sumber ekonomi lainnya, juga yang berkaitandengan perimbangan keuangan
pusat daerah
3. Melakukan pengawasan yang berkaitan dengan pelaksanaan undang-undang otonomidaerah serta
menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR untuk ditindaklanjuti
Sebagai seorang kepala negara, menurut Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun
1945, Presiden mempunyai wewenang sebagai berikut:
5. Memberi grasi, rehabilitasi, amnesti, dan abolisi. Grasi adalah pengampunan yangdiberikan oleh
kepala negara kepada orang yang dijatuhi hukuman. Rehabilitasi adalahpemulihan nama baik atau
kehormatan seseorang yang telah dituduh secara tidak sah ataudilanggar kehormatannya. Grasi dan
rehabilitasi diberikan dengan memperhatikanpertimbangan Mahkamah Agung. Amnesti adalah
pengampunan atau penguranganhukuman yang diberikan oleh negara kepada para tahanan, terutama
tahanan politik.Sedangkan abolisi adalah pembatalan tuntutan pidana. Amnesti dan abolisi
diberikandengan memperhatikan pertimbangan DPR
1. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.
2. Mengajukan RUU (Rancangan Undang-Undang) kepada DPR
3. Menetapkan PP (Peraturan Pemerintah) untuk menjalankan undang-undang.
BPK merupakan lembaga pemeriksa keuangan yang bersifat bebas dan mandiri. Badan inisekaligus
berperan sebagai lembaga audit keuangan negara. Tugas BPK adalahmemeriksa dan mengawasi
penggunaan keuangan negara. Hasil kerja dari BPK kemudiandiserahkan kepada DPR/DPRD, atau
DPD sesuai dengan kewenangannya. Badan iniberdomisili di ibu kota negara, dan memiliki
perwakilan di setiap provinsi. Lembaga ini jugadikenal sebagai lembaga eksaminatif. Anggota BPK
dipilih oleh DPRdengan pertimbangan-pertimbangan dari DPD dan ditetapkan oleh presiden.
6. MA (Mahkamah Agung)
Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman.MA diketuai
oleh seorang Hakim Agung dan dibantu oleh hakim-hakim agung. JumlahHakim Agung paling
banyak 60 orang. Hakim Agung merupakan pejabat tinggi negarasetingkat menteri negara yang
diangkat oleh Presiden atas usul DPR. Hakim Agung yangdiusulkan oleh DPR berasal dari usulan
Komisi Yudisial.
1. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan dibawah
undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yangdiberikan oleh
undang-undang.2. Mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi;3. memberikan pertimbangan
dalam hal presiden memberi grasi dan rehabilitasi.
7. MK (Mahkamah Konstitusi)
Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga negara yang baru dibentuk setelah amandemenUUD 1945.
Mahkamah Konstitusi beranggotakan sembilan hakim konstitusi yangditetapkan oleh presiden. Yang
mana, tiga orang diajukan oleh MA, tiga orang diajukan olehDPR, dan tiga orang lagi diajukan oleh
presiden.
Sesuai dengan UUD 1945 Pasal 24 C, Mahkamah Konstitusi mempunyai wewenangsebagai berikut.
1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untukmenguji undang-
undang terhadap undang-undang dasar.
5. Memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presidendan/wakil
presiden menurut UUD.
Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang baru dibentuk setelah adanyaamandemen UUD
1945. Lembaga ini dibentuk untuk mengawasi perilaku para hakim.Selain itu lembaga ini dibentuk
untuk mengawasi praktik kotor dalampenyelenggaraan/proses peradilan. Dalam UUD 1945 hasil
amandemen, kedudukan KomisiYudisial diatur dalam pasal 24 B. Lembaga ini bersifat
mandiri. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan persetujuanDPR.
Anggota Komisi Yudisial terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, seorangwakil ketua
merangkap anggota, dan tujuh orang anggota. Masa jabatan anggota KomisiYudisial adalah lima
tahun. Keanggotaan yang ada dalam Komisi Yudisial dipilih gunamencapai tujuan lembaga ini yaitu :
Menurut UUD 1945 Pasal 24 B, "Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenangmengusulkan
pengangkatan Hakim Agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangkamenjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim
Bab III
KESIMPULAN
Jadi kesimpulanya adalah dari awal Indonesia merdeka Indonesia memiliki beberapa macam sistem
pemerintahan alasannya ialah karna sistem pemerintahan sebelumnya tidak sesuai dengan keadaaan
geografis dan rakyat di dalamnya dan sistem pemerintahan sekarang yang di pakai oleh Indonesia
dalam era reformasi adalah presidensial dan untuk lembaga negara antara sebelum amandemen dan
sesudah amandemen berbeda jauh karna pembagian lembaga perwakilan lebih banyak setelah
amandemen seperti tambahannya ky, mk, bpk dan lainnya
Daftar Pustaka