Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PPKN

PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN DARI MASA KE MASA

DISUSUN OLEH :

NAMA :ARIFIN MUSTOFA

NO :07

KELAS :XI SIJA B

SMK NEGERI 2 KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA DARI MASA KE MASA

Indonesia sebagai suatu negara yang independen memiliki suatu sistem yang digunakan untuk
mengelola negaranya, sistem ini dikenal dengan sistem pemerintahan Indonesia. Dalam
pertumbuhan dan perkembangan sejarah ketatanegaraan, Indonesia telah mengalami beberapa
perubahan dalam sistem pemerintahan sesuai dengan situasi dan kondisi zaman. Sebelum
membahas tentang perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia, terlebih dulu kami sajikan
pengertian sistem pemerintahan.

Presiden dalam Sistem Pemerintahan Indonesia Hingga 2014

1.Sistem Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum Diamandemen


sistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 sebelum diamandemen
www.markijar.com
Sebelum beranjak lebih jauh membahas sistem pemerintah, terlebih dahulu kita harus mengetahui
terkait amandemen. Karena pada pembahasan kali ini kita membagi sistem pemerintahan yang
pernah berlaku di Indonesia sebelum dan setelah amandemen UUD 1945.

Aturan atau hukum tertinggi Indonesia adalah UUD 1945. Pembentukan undang-undang (UU) dan
peraturan-peraturan yang diambil oleh pemerintah tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945.
Hanya melalui amandemen saja UUD 1945 bisa diperbaiki. Melakukan amandemen juga bukan
perkara yang mudah, karena UUD 1945 memang rujukan aturan yang dibuat oleh pendiri bangsa
pada saat itu, jadi tidak bisa sembarangan. Sampai saat ini Indonesia telah melakukan sebanyak 4
kali amandemen, yaitu tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002.

Itu pun diakibatkan karena adanya hal yang sangat mendesak, seperti adanya pasal-pasal multitafsir
yang disalahgunakan pada pemerintahan Orde Baru.

Pada pemerintahan Orde Baru kekuasaan tertinggi negara berada di tangan MPR dan kekuasaan
yang sangat besar berada di tangan Presiden. Mengacu pada amandemen UUD 1945, artinya sistem
pemerintahan sebelum amandemen, yaitu pada masa Orde Lama dan Orde Baru

Perkembangan Sistem Pemerintahan Indonesia

Perkembangan sistem pemerintahan Indonesia dari tahun 1945 hingga sekarang adalah sebagai
berikut:

1. Sistem Pemerintahan Periode 1945-1949


Lama periode : 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945

Pada periode pemerintahan 1949 – 1950 pernah terjadi 2 kali perjanjian yang dilakukan oleh
Indonesia dan Belanda, yaitu perjanjian Renville (1949) dan Konferensi Meja Bundar (1949). KMB
menghasilkan berbagai perjanjian antara Indonesia dan Belanda, salah satunya yaitu pembentukan
negara perserikatan, yaitu Republik Indonesia Serikat (RIS).

Bentuk negara serikat ini seperti di Amerika, negara dibagi menjadi beberapa bagian, antara negara
satu dengan yang lainnya saling bersekutu. Begitu juga Indonesia pada periode 1949 – 1950. Setelah
perjanjian tersebut, pada tanggal 27 Desember 1949 dibentuk pemerintahan sementara, Soekarno
sebagai presiden dan Hatta sebagai Pendana Menteri.

Dengan adanya Perdana Menteri dalam sistem pemerintahan, itu artinya bahwa Indonesia pada saat
itu menggunakan sistem pemerintahan parlemen. Sistem pemerintahan parlemen artinya bahwa
pengambilan keputusan dan lain-lainnya berada di tangan Perdana Menteri.

Dan itu tidak terjadi pada pemerintahan periode tersebut, pengambilan keputusan tertinggi tetap
berada di tangan presiden. Bisa dikatakan bahwa pada saat itu Indonesia menggunakan sistem
parlementer semu atau quai parlementer.

2. Sistem Pemerintahan Periode 1949-1950


Lama periode : 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950
Bentuk Negara : Serikat (Federasi)
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Parlementer Semu (Quasi Parlementer)
Konstitusi : Konstitusi RIS
Adanya Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Indonesia dengan delegasi Belanda menghasilkan
keputusan pokok bahwa kerajaan Balanda mengakui kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa syarat
dan tidak dapat dicabut kembali kepada RIS selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949.
Dengan diteteapkannya konstitusi RIS, sistem pemerintahan yang digunakan adalah parlementer.
Namun karena tidak seluruhnya diterapkan maka Sistem Pemerintahan saat itu disebut Parlementer
semu

3. Sistem Pemerintahan Periode 1950-1959


Lama periode : 15 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Parlementer
Konstitusi : UUDS 1950

Pada periode ini bentuk Negara Indonesia bukan lagi Serikat, tapi sudah kembali menjadi negara
kesatuan. Tahun 1956 dibentuk lembaga negara yang bernama konstituante. Konstituante bertugas
untuk membentuk Konstitusi baru negara atau UUD baru. Selama periode 1950 – 1959 Indonesia
menggunakan Undang-undang Dasar Sementara (UUDS) 1950.

Ternyata sampai tahun 1959 konstituante tidak dapat membentuk konstitusi negara baru, sehingga
pada tanggal 5 Juli 1959 Soekarno mengeluarkan dekrit presiden yang menyatakan pembubaran
lembaga tersebut. Bukan hanya itu saja, tetapi ada 3 hal pokok dekrit presiden yang dikeluarkan oleh
Sukarno, yaitu:

1. Pembubaran konstituante.
2. Pemberlakuan kembali UUD 1945 untuk menggantikan UUDS 1950.
3. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) dan Majelis
Permusyawaratan Sementara (MPRS).

4. Sistem Pemerintahan Periode 1959-1966 (Orde Lama)

Lama periode : 5 Juli 1959 – 22 Februari 1966


Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa konstituante tidak dapat menjalankan tugasnya,
sehingga pada 5 Juli 1959 Soekarno mengeluarkan dekrit presiden. Selain itu, alasan lain munculnya
dekrit presiden karena sistem pemerintahan parlemen pada periode 1950-1959 dirasa tidak sesuai
dengan kepemerintahan Indonesia, sehingga pada tahun 1959 setelah dekrit presiden, Indonesia
kembali menggunakan sistem pemerintahan presidensial dan tetap menggunakan UUD 1945 sebagai
konstitusi negara.
5. Sistem Pemerintahan Periode 1966-1998 (Orde Baru)

Lama periode : 22 Februari 1966 – 21 Mei 1998


Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945

Orde Baru menerapkan sistem pemerintahan presidensial. Tetapi apabila Anda mau belajar lebih,
penerapan sistem pemerintahan yang dilakukan pada zaman Soekarno dan Soeharto sangat
berbeda. Terutama kekuasaan yang dimiliki oleh presiden dan MPR.

Pada zaman itu pemegang kekuasaan tertinggi adalah MPR, dan presiden memiliki kekuasaan yang
sangat luas. Maka setelah Soeharto diturunkan dari jabatannya (zaman Gus Dur) rakyat mendesak
untuk melakukan amandemen UUD 1945 agar tidak disalahgunakan.

6. Sistem Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Setelah Diamandemen


sistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 setelah diamandemen

Setelah dilakukan amandemen UUD 1945, sistem pemerintahan Indonesia tetap presidensial, tetapi
yang berbeda, jika periode sebelumnya (Orde Baru) kekuasaan tertinggi berada di MPR, maka tidak
demikian setelah dilakukan amandemen. Kekuasaan tertinggi negara seperti sebelum Orde Baru,
berada di tangan rakyat.

Sedangkan pengambil keputusan tertinggi adalah Presiden dengan pertimbangan DPR dan MPR.
Agar lebih jelas, berikut beberapa pokok sistem pemerintahan Indonesia setelah dilakukan
amandemen.

Bentuk negara adalah negara kesatuan dan bentuk pemerintahan adalah republik, dengan sistem
pemerintahan presidensial.
Presiden merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan (eksekutif).
Presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum (pemilu)
Dalam menjalankan perannya sebagai eksekutif presiden dibantu oleh menteri yang dipilih langsung
oleh presiden.
Pembuatan kebijakan dilakukan oleh DPR, DPD, dan MPR (legislatif).
Mempertahankan pelaksanaan undang-undang dilakukan oleh Mahkamah Agung (MA), Mahkamah
Konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial.
Setelah amandemen UUD 1945, ada perbaikan-perbaikan sistem pemerintahan yang berusaha
dilakukan oleh Indonesia. Untuk mengurangi kelemahan yang ada pada sistem pemerintahan
presidensial, maka ada beberapa perbaikan yang dilakukan yaitu:

Kebijakan yang diambil oleh presiden harus berdasarkan persetujuan dari DPR.
Rancangan undang-undang yang dibuat oleh DPR harus mendapatkan persetujuan dari presiden.
DPR tetap mengawasi kerja presiden meskipun tidak secara langsung, sehingga presiden bisa
sewaktu-waktu diberhentikan dari jabatannya oleh MPR berdasarkan usul dari DPR.
7.Sistem Pemerintahan Indonesia Saat Ini (Setelah Diamandemen)
Sistem pemerintahan yang digunakan Indonesia saat ini sama dengan sistem pemerintahan setelah
amandemen UUD 1945, yaitu presidensial. Sistem pemerintahan presidensial berarti bahwa presiden
sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara. Sistem pemerintahan presidensial berbeda
dengan sistem pemerintahan parlementer. Mari kita lihat bedanya.

Malaysia merupakan negara yang menerapkan sistem pemerintahan parlementer, dimana Perdana
Menteri sebagai kepala pemerintahan dan Sultan (bisa juga raja atau ratu) sebagai kepala negara.
Indonesia pernah mencoba menerapkan sistem pemerintahan parlementer tersebut pada periode
1949-1950 (parlemen semu) dan 1950-1959 (parlemen), namun tidak berhasil, sehingga kembali ke
khitrahnya semula yaitu menggunakan sistem pemerintahan presidensial.

Sistem pemerintahan presidensial ini, presiden memang menjadi kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan, namun yang harus diketahui bahwa kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan rakyat.
Jadi jangan abaikan terhadap negara karena mereka yang menempati jabatan hanyalah sebagai
wakil kita. Suara rakyatlah yang paling menentukan, bukan suara segelintir orang berkepentingan.

Itulah sejarah panjang sistem pemerintahan negara kita. Lika liku dan tikungan tajam telah bangsa ini
lalui, tetapi semua itu belumlah cukup karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus
diselesaikan. Semoga bermanfaat dan selamat beraktivitas.

Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Republik Indonesia setelah Amandemen UUD 1945
adalah sebagai berikut.

1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara terbagi
dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk pemerintahan adalah negara republik, sedangkan untuk sistem pemerintahan yaitu
presidensial.
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil
presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan yaitu anggota MPR. DPR memiliki kewenangan
legislatif dan kewenangan mengawasi jalannya pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan dibawahnya.
Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan parlementer dan
melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem
presidensial.

Beberapa contoh variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai
berikut;

1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi, DPR tetap
memiliki kewenangan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung.
2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau persetujuan dari DPR.
3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau persetujuan dari DPR.
4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang dan hak
budget (anggaran)
Adanya perubahan sistem pemerintahan Indonesia dari waktu ke waktu ini diharapkan mampu
memberikan dampak positif dalam penyelenggaraan negara.

Anda mungkin juga menyukai