Wawasan Kebangsaan
1
Ringkasan Materi
Wawasan Kebangsaan
2
(MA), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
3
lebih banyak merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang
didapatkan.
Memasuki masa Reformasi, bangsa Indonesia bertekad untuk
menciptakan sistem pemerintahan yang lebih baik (demokratis). Untuk itu,
harus disusun pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi (Pemerintah
konstitusional). Pemerintah konstitusional memiliki ciri bahwa konstitusi
negara itu berisi :
1. Jaminan terhadap hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.
2. Adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif.
4
Pada masa sekarang ini, bisa disebut sistem pemerintahan di
Indonesia masih dalam masa transisi. Sebelum diberlakukannya sistem
pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen ke 4 tahun 2002,
sistem pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945 dengan
beberapa perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem
pemerintahan yang baru. Sistem pemerintahan yang baru ini diharapkan
berjalan mulai tahun 2004 setelah dilakukannya Pemilu pada tahun 2004.
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan
presidensial.
2. Bentuk negara kesatuan yang memiliki prinsip otonomi daerah yang luas.
Wilayah negara terbagi menjadi beberapa provinsi.
3. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan
dibawahnya.
4. Presiden merupakan kepala negara yang sekaligus sebagai kepala
pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh
rakyat dalam satu paket.
5. Parlemen terdiri dari dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Daerah
(DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Para anggota DPR dan DPD
merupakan anggota MPR. DPR mempunyai kekuasaan legislatif serta
kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.
6. Kabinet / menteri diangkat oleh presiden serta bertanggung jawab
langsung kepada presiden.
7. Sistem pemerintahan ini juga mengambil elemen-elemen dari sistem
pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan untuk
menghilangkan kelemahan yang ada pada sistem presidensial.
Beberapa variasi sistem pemerintahan presidensial di Indonesia ialah
sebagai berikut :
8. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan
atau persetujuan dari DPR.
9. Parlemen mendapat kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk
undang-undang dan hak anggaran (budget)
10. Presiden sewaktu-waktu bisa diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR.
Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun tidak
secara langsung.
5
11. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu persetujuan
dan pertimbangan DPR.
6
E. Proses Terbentuknya Suatu Negara
Terbentuknya suatu negara tentu didasari dengan beberapa proses,
konsep, teori, dan syarat. Pada kesempatan kali ini akan kita bahas secara
mendetail mengenai 3 proses terbentuknya suatu negara. Yang akan kita awali
dengan pembahasan apa itu negara ?
a. Pengertian Negara
Secara terminology, negara dapat diartikan dengan organisasi
tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita
untuk bersatu, hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai
pemerintahan yang berdaulat.
Secara literal istilah negara merupakan terjemahan dari kata-kata
asing, yakni state (bahasa Inggris), Staat (bahasa Belanda dan Jerman)
dan etat (bahasa Perancis), kata state, staat, etat itu diambil dari kata
bahasa latin status atau statum, yang bermakna keadaan yang tegak dan
tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.
Namun secara umum negara dapat diartikan sebagai sekumpulan
orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah
negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan. Negara juga dapat
diartikan sebagai suatu wilayah yang mempunyai suatu sistem atau aturan
yang berlaku bagi seluruh individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara
independent.
7
kompleks. Perkembangan tersebut bisa terjadi karena faktor
alami atau karena penaklukan-penaklukan antar suku.
b) Kerajaan (Rijk/Reich)
Kerajaan adalah tahap yang dimulai dari kepala suku yang
semula berkuasa di masyarakat yang dipimpin kemudian
mengadakan ekspansi dengan melakukan penaklukan-penaklukan
kepada daerah lain. pada tahap ini muncul kesadaran hak milik
dan hak atas tanah.
c) Negara (State)
Negara / State adalah tahap yang dimulai dari negara yang
diperintah oleh raja yang absolut dengan sistem pemerintahan
tersentralisasi. Ciri-ciri tahap ini adalah seluruh rakyat dipaksa
mematuhi kehendak dan perintah raja dan Hanya ada satu
identitas kebangsaan. tahap ini juga disebut dengan tahap
nasional dalam terjadinya sebuah negara. Dalam tahap ini muncul
kesadaran akan perlunya demokrasi dan kedaulatan rakyat.
d) Negara Demokrasi
Negara demokrasi adalah tahap dimana timbulnya
keinginan rakyat untuk memegang pemerintahan sendiri. Artinya,
kekuasaan / kedaulatan tertinggi dipegang oleh rakyat. Rakyat
yang berhak memilih pemimpinnya yang dianggap mampu dalam
mewujudkan aspirasinya. ciri dari tahap ini adalah Pemerintahan
yang dipimpin oleh seorang pemimpin pilihan rakyat yang
kemudian berkuasa.
2) Secara Sekunder
Asal mula terjadinya Negara secara sekunder lebih pada
pendekatan fakta atau kenyataan. Terjadinya Negara/lahirnya Negara
ada hubungan dengan Negara yang telah ada sebelumnya. Terdapat
beberapa macam dari asal mula terjadinya Negara secara sekunder,
yaitu sebagai berikut:
a) Proklamasi
Terjadi saat penduduk pribumi dari suatu wilayah yang
diduduki oleh bangsa lain mengadakan perlawanan (perjuangan)
sehingga dapat merebut kembali wilayahnya dan menyatakan
kemerdekaan. Contohnya Indonesia merdeka dari Belanda dan
Jepang pada tanggal 17 Agustus 1945.
b) Separatis (pemisahan)
Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang
semula menguasainya kemudian menyatakan kemerdekaan /
memisahkan diri. Contohnya Belgia memisahkan diri dari Belanda
pada tahun 1939 dan menyatakan kemerdekaan.
c) Anexatie (penguasaan / pencaplokan)
Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai bangsa
lain (diwilayah negara lain) tanpa reaksi / perlawanan yang
memadai dari penduduk setempat. Contohnya negara Israel
terbentuk dengan mencaplok daerah palestina, Suriah, Yordania,
dan Mesir.
8
Penaklukan suatu wilayah yang memungkinkan pendirian
suatu negara di wilayah itu setelah 30 tahun tanpa reaksi yang
memadai dari penduduk setempat.
d) Innovation (pembentukan baru)
Suatu negara baru muncul di atas suatu negara yang pecah
karena suatu hal dan kemudian lenyap. Contohnya negara
Columbia yang pecah dan lenyap kemudian diwilayah tersebut
muncul negara baru, yaitu Venezuela dan Columbia baru.
e) Acessie (penarikan)
Bertambahnya tanah dari lumpur yang mengeras di kuala
sungai (atau daratan yang timbul dari dasar laut) dan menjadi
wilayah yang dapat dihuni manusia sehingga suatu ketika telah
memenuhi unsur-unsur terbentuknya negara. Contohnya Mesir
yang terbentuk dari delta Sungai Nil.
f) Cessie (penyerahan)
Terjadi saat sebuah wilayah diserahkan kepada negara lain
atas suatu perjanjian tertentu. Contohnya Wilayah Sleeswijk
diserahkan oleh Austria kepada Prusia (Jerman), karena ada
perjanjian bahwa negara yang kalah perang harus memberikan
negara yang dikuasainya kepada negara yang menang. Austria
adalah salah satu negara yang kalah dalam Perang Dunia I.
g) Fusi (peleburan)
Terjadi ketika negara-negara kecil mendiami sebuah
wilayah, mengadakan perjanjian / kesepakatan untuk saling
melebur menjadi sebuah negara baru atau dapat dikatakan suatu
penggabungan dua atau lebih Negara menjadi Negara baru.
Contohnya terbentuknya Federasi negar Jerman pada tahun 1871,
yaitu Jerman Barat-Jerman Timur.
h) Occupatie (pendudukan)
Terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum
dikuasai, kemudian diduduki dan dikuasai oleh suku atau
kelompok tertentu dan didirikan negara diwilayah itu. Contohnya
Liberia adalah daerah kosong yang dijadikan negara oleh para
budak Negro yang dimerdekakan oleh Amerika. Liberia
dimerdekakan pada tahun 1847.
i) Pendudukan Atas Wilayah yang Belum Ada Pemerintahan
Sebelumnya.
Pendudukan ini terjadi terhadap wilayah yang ada
penduduknya, namun tidak berpemerintahan. Contohnya
Australia merupakan daerah baru yang ditemukan Inggris
meskipun di sana terdapat suku Aborigin. Daerah Australia
kemudian dibuat koloni-koloni di mana penduduknya didatangkan
dari daratan Eropa. Selanjutnya australia dimerdekakan tahun
1901.
9
3) Secara Teoritis
Terdapat beberapa teori tentang terbentuknya suatu negara
secara teoritis, yaitu sebagai berikut :
a) Teori kontrak social
Teori kontrak sosial beranggapan bahwa negara dibentuk
berdasarkan perjanjian perjanjian masyarakat. Teori ini adalah
salah satu teori terpenting mengenai asal usul negara. Teori asal
usul mulai negara yang berdasarkan atas kontrak sosial ini dapat
dilihat melalui pemikiran Thomas Hobbes, John Locke, dan JJ
Rousseau.
b) Teori kekuatan
Negara yang pertama adalah hasil dominasi dari komunikasi
yang kuat terhadap kelompok yang lemah, Negara terbentuk
dengan penaklukan dan pendudukan. Dengan penaklukan dan
pendudukan dari suatu kelompok etnis yang lebih kuat terhadap
kelompok etnis yang lebih lemah, dimulailah proses pembentukan
Negara. Penganut teori ini adalah H.J. Laski, L. Duguit, Karl Marx,
Oppenheimer dan Kollikles.
c) Teori Ketuhanan
Sesuai dengan namanya, teori ini dipengaruhi oleh paham
keagamaan. Dan karena itulah, teori Ketuhanan tentang
terbentuknya suatu negara didasari anggapan bahwa negara
terbentuk atas dasar keinginan Tuhan. Hal ini berdasarkan atas
asas kepercayaan bahwa segala sesuatu berawal dari Tuhan dan
berjalan sesuai kehendak Nya. Menurut teori ini, Tuhanlah yang
menciptakan negara sehingga negara dianggap penjelmaan
kekuasaan Tuhan. Akibatnya timbullah paham bahwa Raja atau
Penguasa adalah pilihan Tuhan untuk memerintah sehingga Raja
memiliki kekuasaan mutlak pada suatu negara atau kerajaan.
Contohnya Inggris Raya pada zaman kerajaan. Penganut teori ini
adalah Agustinus, Yulius Stahi, Haller, Kranenburg dan Thomas
Aquinas.
d) Teori historis
Teori histori evolusionistis (gradualistic theory) merupakan
teori yang mengemukakan bahwa lembaga-lembaga sosial tidak
dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan manusia.
e) Teori Organis
Para penganut teori ini berpendapat bahwa negara adalah
suatu organisme, selayaknya makhluk hidup. Individu yang
menjadi komponen negara diibaratkan sebagai sel-sel makhluk
hidup itu. Kehidupan corporal dari Negara dapat disamakan
sebagai tulang belulang manusia, undang-undang sebagai urat
syaraf, raja (kaisar) sebagai kepala dan para individu sebagai
daging makhluk itu.
f) Teori Hukum Alam
Filsufgaul (2012) menuliskan teori hukum alam yakni
negara terjadi karena kehendak alam yang merupakan lembaga
alamiah yang dibutuhkan manusia untuk menyelenggarakan
10
kepentingan umum. Penganut teori ini adalah Plato, Aristoteles,
Agustinus, dan Thomas Aquino.
g) Teori kedaulatan hukum
Istilah “daulat” berasal dari bahasa arab “daulah” yang
berarti kekuasan tertinggi. Dengan demikian kedaulatan dapat
didefinisikan sebagai kekuasaan tertinggi dalam suatu negara.
Teori kedaulatan hukum (Rechts souvereiniteit) menyatakan
semua kekuasaan dalam negara berdasar atas hukum. Pelopor
teori ini adalah H. Krabbe dalam buku Die Moderne Staats Idee.
Sekian Artikel mengenai 3 Proses Terbentuknya Suatu
Negara, Lengkap Penjelasan. semoga artikel ini dapat bermanfaat
bagi sobat baik untuk menambah ilmu, mengerjakan tugas,
maupun untuk sekedar menambah wawasan tentang proses
terbentuknya negara, unsur terbentuknya negara, proses
terbentuknya negara secara primer dan sekunder. Akhir kata,
Terimakasih atas kunjungannya.
11
Kemerdekaan Indonesia, Berikut akan kita kupas tuntas mengenai peristiwa
sekitar proklamasi kemerdekaan indonesia, Peristiwa-peristiwa Menjelang
Proklamasi Kemerdekaan, Peristiwa-peristiwa Saat Proklamasi
Kemerdekaan, peristiwa sebelum proklamasi, peristiwa sekitar proklamasi
kemerdekaan.
12
Awan jamur bom atom di langit Hiroshima (kiri) dan Nagasaki (kanan)
13
Indonesia sebab Jepang berjanji akan mengembalikan
Indonesia ke tangan Sekutu.
b. Peristiwa Rengasdengklok
Sutan Sjahrir, Chaerul Saleh, Darwis dan Wikana
mendengar kabar menyerahnya jepang kepada sekutu melalui
radio BBC. Setelah mendengar berita Jepang bertekuk lutut
kepada sekutu, golongan muda mendesak golongan tua untuk
secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun
tokoh golongan tua seperti Soekarno dan Hatta tidak ingin
terburu-buru mereka tetap menginginkan proklamasi
dilaksanakan sesuai mekanisme PPKI. Alasannya kekuasaan
Jepang di Indonesia belum diambil alih. hal tersebut membuat
mereka khawatir akan terjadinya pertumpahan darah pada saat
proklamasi.
Peristiwa Rengasdengklok
14
1) Golongan Muda
Menanggapi sikap konservatif golongan tua, golongan
muda yang diwakili oleh para anggota PETA dan mahasiswa
merasa kecewa. Mereka tidak setuju terhadap sikap
golongan tua dan menganggap bahwa PPKI merupakan
bentukan Jepang. Sehingga mereka menolak seandainya
proklamasi dilaksanakan melalui mekanisme PPKI.
Sebaliknya, mereka menghendaki terlaksananya proklamasi
kemerdekaan dengan kekuatan sendiri, tanpa pengaruh dari
Jepang. Sutan Syahrir termasuk tokoh pertama yang
mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Sikap golongan muda secara resmi diputuskan dalam
rapat yang diselenggarakan di Pegangsaan Timur Jakarta
pada 15 Agustus 1945. Hadir dalam rapat ini Djohar Nur,
Chairul Saleh, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono,
Wikana dan Armansyah. Rapat yang diketuai Chairul Saleh ini
menyepakati bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hak
dan masalah rakyat Indonesia sendiri, bukan
menggantungkan kepada pihak lain.
Keputusan rapat kemudian disampaikan oleh Darwis
dan Wikana pada Soekarno dan Hatta di Pegangsaan Timur
No.56 Jakarta. Mereka mendesak agar Proklamasi
Kemerdekaan segera dikumandangkan pada 16 Agustus 1945.
Jika tidak diumumkan pada tanggal tersebut, golongan
pemuda menyatakan bahwa akan terjadi pertumpahan
darah. Namun, Soekarno tetap bersikap keras pada
pendiriannya bahwa proklamasi harus dilaksanakan melalui
PPKI. Oleh sebab itu, PPKI harus segera menyelenggarakan
rapat. Pro kontra yang mencapai titik puncak inilah yang
telah mengantarkan terjadinya peristiwa Rengasdengklok.
2) Golongan Tua
Mereka yang dicap sebagai golongan tua adalah para
anggota PPKI yang diwakili oleh Soekarno dan Hatta. Mereka
adalah kelompok konservatif yang menghendaki pelaksanaan
proklamasi harus melalui PPKI sesuai dengan prosedur
maklumat Jepang pada 24 Agustus 1945. Alasan mereka
adalah meskipun Jepang telah kalah, kekuatan militernya di
Indonesia harus diperhitungkan demi menjaga hal-hal yang
tidak diinginkan. Kembalinya Tentara Belanda ke Indonesia
dianggap lebih berbahaya daripada sekedar masalah waktu
pelaksanaan proklamasi itu sendiri.
15
menghadap Karno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
Wikana pun penyampaikan tuntutan agar Bung Karno segera
mengumumkan Proklamasi kemerdekaan Indonesia pad esok
hari, yakni pada tanggal 16 Agustus 1945. Bung Karno pun
menolak tuntutan itu, dan lebih menginginkan betemu dan
bermusyawarah terlebih dahulu dengan anggota Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) lainnya. karena bung
karno menginginkan kemerdekaan Indonesia harus di capai
tanap pertumpahan darah.
Mendengar penolakan Bung Karno itu, maka Wikana
pun mengancam bahwa pada esok hari akan terjadi
pertumpahan darah yang dahsyat dan pembunuhan secara
besar-besaran. Hal tersebut pun membuat suasana menjadi
tegang antara Bung Karno dan Pemuda, yang di saksikan
langsung oleh Bung Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Dr. Buntara,
dan Mr. Iwa Kusumasumantri.
Di tengah suasana pro dan kontra, golongan muda
memutuskan untuk membawa Soekarno dan Hatta
ke Rengasdengklok . Pilihan ini diambil berdasarkan
kesepakatan rapat terakhir golongan pemuda pada 16 Agustus
1945 di Asrama Baperpi, Cikini, Jakarta. Maksud dan tujuan
para pemuda membawa kedua pemimpin tersebut adalah agar
Bung Karno dan Bung Hatta segera mengumumkan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dengan secepatnya serta
menjauhkan Bung Karno dan Bung Hatta dari pengaruh
Jepang.
Sementara itu di Jakarta, terjadi dialog antara
golongan tua yang diwakili Ahmad Subardjo dan golongan
muda yang diwakili oleh Wikana, setelah terjadi dialog dan
ditemui kata sepakat agar Proklamasi Kemerdekaan harus
dilakukan di Jakarta dan diumumkan pada 17 Agustus 1945.
Golongan muda kemudian mengutus Yusuf Kunto untuk
mengantar Ahmad Subardjo ke Rengasdengklok dalam rangka
menjemput kembali Bung Karno dan Bung Hatta.
Hal tersebut berjalan mulus lantaran Ahmad
Subardjo memberi jaminan pada golongan muda bahwa
Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada 17 Agustus
1945 selambat-lambatnya pukul 12.00. Dengan jaminan itu,
Cudanco Subeno (Komandan Kompi PETA Rengasdengklok)
mau melepaskan Soekarno dan Hatta untuk kembali ke
Jakarta dalam rangka mempersiapkan kelengkapan untuk
melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan.
Dan sekitar pukul 23.00 rombongan tiba di rumah
kediaman Bung Karno di jalan Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta, untuk menurunkan Ibu Fasmawati (istri Bung Karno),
yang kala itu ikut di bawa ke Rengasdengklok. Dan pada
malam itu juga, sekitar pukul 02.00 pagi, Bung Karno
memimpin rapat PPKI di rumah Laksamana Tadashi Maeda di
Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta. Rapat itu terutama
16
membahas tentang Persiapan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
c. Perumusan Teks Proklamasi
Peristiwa Rengasdengklok telah mengubah jalan
pikiran Bung Karno dan Bung Hatta. Mereka telah menyetujui
bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus segera dikumandangkan.
Kemudian diadakanlah rapat yang membahas Persiapan
Proklamasi Kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda, dipilihnya
rumah Laksamana Maeda karena tempat tersebut dianggap
tempat yang aman dari ancaman tindakan militer Jepang karena
Maeda adalah Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang
dan Maeda juga merupakan kawan baik Mr. Ahmad Subardjo.
Di kediaman Maeda itulah rumusan teks proklamasi
disusun. Hadir dalam pertemuan itu Sukarni, Mbah Diro, dan
B.M.Diah dari golongan muda yang menyaksikan perumusan teks
proklamasi. Semula golongan muda menyodorkan teks
proklamasi yang keras nadanya dan karena itu rapat tidak
menyetujui.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan
Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan
d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam
tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17-8-‘05
Wakil2 bangsa Indonesia
17
Setelah teks proklamasi selesai disusun, muncul
permasalahan tentang siapa yang harus menandatangani teks
tersebut. Kemudian Bung Hatta berpendapat agar teks
proklamasi itu ditandatangani oleh semua yang hadir sebagai
wakil bangsa Indonesia. Namun, dari golongan muda Sukarni
mengajukan usul bahwa teks proklamasi tidak perlu
ditandatangani oleh semua yang hadir, akan tetapi cukup oleh
Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia dan
Soekarno yang nantinya membacakan teks proklamasi tersebut.
Usul tersebut didasari bahwa Soekarno dan Hatta
merupakan dwitunggal yang pengaruhnya cukup besar di mata
rakyat Indonesia. Usul Sukarni kemudian diterima dan Soekarno
meminta kepada Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi
tersebut, disertai dengan perubahan-perubahan yang
sebelumnya telah disepakati bersama. Perumusan teks
proklamasi sampai dengan penandatanganannya sendiri baru ter
selesaikan pada 04.00 WIB (pagi hari), pada tanggal 17 Agustus
1945
Teks Naskah Proklamasi hasil ketikan Mohamad Ibnu Sayuti Melik yang ditempatkan di Monumen Nasional
18
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan
Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,
diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo
jang sesingkat-singkatnja.
19
2) Pengibaran bendera Merah Putih.
3) Sambutan Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi.
Upacara proklamasi kemerdekaan berlangsung tanpa
protokol. Latief Hendraningrat memberi aba-aba siap kepada
seluruh barisan pemuda. Semua yang hadir berdiri tegak dengan
sikap sempurna.
Suasana menjadi sangat hening ketika Bung Karno dan
Bung Hatta dipersilakan maju beberapa langkah dari tempatnya
semula. Dengan suaranya yang mantap, Bung Karno dan
didampingi Bung Hatta membacakan teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia setelah sebelumnya mengucapkan
pidato singkat.
Setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan berakhir
maka dilanjutkan dengan upacara pengibaran bendera Merah
Putih. Bendera Sang Saka Merah Putih itu dijahit oleh Ibu
Fatmawati Soekarno. saat itu Suhud bertugas mengambil
bendera dari atas baki (nampan) yang telah disediakan dan
mengibarkannya dengan bantuan Shodanco Latief
Hendraningrat.
Kemudian Sang Merah Putih mulai dinaikkan dan hadirin
yang datang bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Bendera dinaikkan perlahan-lahan menyesuaikan syair lagu
Indonesia Raya.
Seusai pengibaran bendera Merah Putih acara dilanjutkan
sambutan dari Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi. Pelaksanaan
upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dihadiri oleh tokoh
tokoh Indonesia lainnya, seperti Sukarni, Mr. Latuharhary, Ibu
Fatmawati, Ny. S.K. Trimurti, Mr. A.G. Pringgodigdo, Mr. Sujono
dan dr. Samsi,.
Sekian penjelasan artikel mengenai 4 Peristiwa Penting
Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, semoga artikel
diatas dapat bermanfaat maupun untuk sekedar menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai Sejarah Peristiwa
Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Sejarah
Peristiwa Rengasdengklok, Sejarah Perumusan Teks Proklamasi
dan Sejarah Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan.
Terimakasih atas kunjungannya.
20
kali ini akan kami sajikan 12 Pahlawan Nasional Yang Berpengaruh Dalam
Sejarah Indonesia.
Berikut ini 12 Pahlawan Nasional Yang Berpengaruh Dalam Sejarah
Indonesia :
1. Ir. Soekarno
Sukarno / Soekarno / Ir. Soekarno adalah Presiden Indonesia
pertama yang menjabat pada periode 1945-1966. Sukarno juga
merupakan Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan
Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
Soekarno memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa
Indonesia dari penjajahan Belanda.
Ir. Soekarno
2. Mohammad Hatta
Mohammad Hatta / Bung Hatta merupakan salah seorang
proklamator. Sejak muda, pria kelahiran Bukittinggi, 12 Agustus
1902 dan lulusan Belanda ini sudah dikenal sebagai aktivis dan
organisatoris, hingga jadi seorang negarawan yang sering
mendampingi Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
21
Mohammad Hatta
3. Soedirman
Soedirman / Panglima tentara pertama Jenderal Besar TNI
Anumerta Soedirman adalah seorang pahlawan nasional Indonesia
yang berjuang pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Dalam sejarah
perjuangan Republik Indonesia, ia dicatat sebagai Panglima dan
Jenderal RI yang pertama dan termuda. Saat usia Soedirman 31 tahun
ia telah menjadi seorang jenderal.
22
Jenderal Soedirman
4. Diponegoro
Diponegoro / Pangeran Diponegoro dikenal karena memimpin
Perang Diponegoro di Jawa pada kurun waktu 1825-1830, yang
tercatat sebagai perang dengan korban paling banyak dalam sejarah
Indonesia. Selama lima tahun, perang terbuka terjadi di sejumlah
daerah utam di hampir seluruh Pulau Jawa. Belanda pun sempat
kesulitan menaklukkan Pangeran Diponegoro, dimana ribuan serdadu
mereka menjadi korban dan menyebabkan kerugian 20 juta gulden.
23
Pangeran Diponegoro
5. Hasyim Asy’ari
Hasyim Asyari / Kyai Haji Mohammad Hasyim Asy’arie adalah
salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan pendiri NU
/ Nahdlatul Ulama, dimana organisasi ini merupakan organisasi
massa Islam yang terbesar di Indonesia. Di kalangan ulama pesantren
dan Nahdliyin ia dijuluki dengan sebutan Hadratus Syeikh yang
berarti maha guru.
24
K.H. Hasjim Asy’ari belajar dasar-dasar agama dari ayah dan
kakeknya, Kyai Utsman yang juga pemimpin Pesantren Nggedang di
Jombang. Sejak usia 15 tahun, ia berkelana menimba ilmu di
berbagai pesantren, antara lain Pesantren Trenggilis di Semarang,
Pesantren Wonokoyo di Probolinggo, Pesantren Langitan di Tuban,
Pesantren Siwalan di Sidoarjo dan Pesantren Kademangan di
Bangkalan.
Pada tahun 1892, K.H. Hasjim Asy’ari pergi menimba ilmu ke
Mekah, dan berguru pada Syekh Muhammad Mahfudz at-Tarmasi,
Syekh Ahmad Khatib Minangkabau, Syekh Ahmad Amin Al-Aththar,
Syekh Ibrahim Arab, Syekh Said Yamani, Syekh Rahmaullah, Syekh
Sholeh Bafadlal, Sayyid Abbas Maliki, Sayyid Alwi bin Ahmad As-
Saqqaf, dan Sayyid Husein Al-Habsyi.
Pada tahun 1899, sepulangnya dari Mekah, KH Hasyim Asyari
mendirikan Pesantren Tebu Ireng, yang kelak menjadi pesantren
terbesar dan terpenting di Jawa pada abad 20. Pada tahun 1926, KH
Hasyim Asyari menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya Nadhlatul
Ulama (NU), yang berarti kebangkitan ulama. Hasyim Asyari sendiri
lahir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, 10 April 1875. Ia
meninggal di Jombang, Jawa Timur, 25 Juli 1947 pada umur 72 tahun
dan dimakamkan di Tebu Ireng, Jombang.
6. Ahmad Dahlan
Muhammad Darwis / Ahmad Dahlan / Kyai Haji Ahmad Dahlan
merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah putera
keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. K.H
Abu Bakar sendiri adalah seorang ulama & khatib tersohor di Masjid
Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad
Dahlan merupakan puteri dari H. Ibrahim yang juga menjabat
penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada kala itu.
25
berinteraksi dengan pemikiran dan gagasan pembaharu dalam Islam,
seperti Al-Afghani, Muhammad Abduh, Ibnu Taimiyah dan Rasyid
Ridha. Ketika pulang kembali ke kampungnya tahun 1888, ia berganti
nama menjadi Ahmad Dahlan. Selanjutnya Pada tahun 1903, ia
bertolak kembali ke Mekah dan tinggal selama 2 tahun. Pada masa
ini, ia sempat berguru kepada Syeh Ahmad Khatib yang juga guru
dari KH. Hasyim Asyari, pendiri NU.
Pada 18 Nopember 1912, Ahmad Dahlan pun mendirikan
organisasi Muhammadiyah di kampung Kauman, Yogyakarta. Hal
tersebut untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di bumi
Nusantara. Ahmad Dahlan ingin mengadakan suatu pembaruan dalam
cara berpikir dan beramal sesuai tuntunan agama Islam. la ingin
mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali hidup menurut
tuntunan al-Qur’an dan al-Hadits. Sejak awal Ahmad Dahlan telah
menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi
bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.
Gagasan pendirian Muhammadiyah oleh Ahmad Dahlan ini juga
mendapatkan resistensi, dari keluarga serta dari masyarakat
sekitarnya. Bermacam tuduhan, fitnahan dan hasutan datang
bertubi-tubi kepadanya. Ahmad Dahlan dituduh hendak mendirikan
agama baru yang melanggar agama Islam. Ada yang mengecapnya
sebagai kyai palsu karena sudah meniru-niru bangsa Belanda yang
Kristen, mengajar di sekolah Belanda, dan bermacam-macam
tuduhan lain. Karena saat itu Ahmad Dahlan sempat mengajar agama
Islam di sekolah OSVIA Magelang, yang merupakan sekolah khusus
Belanda untuk anak-anak priyayi. Ahmad Dahlan sendiri lahir di
Yogyakarta, 1 Agustus 1868. Ia meninggal di Yogyakarta, 23
Februari 1923 pada umur 54 tahun.
7. Ki Hajar Dewantara
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat sejak 1922 menjadi Ki
Hadjar Dewantara, adalah aktivis pergerakan kemerdekaan
Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum
pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri
Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang
memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa
memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun
orang-orang Belanda.
26
Ki Hajar Dewantara
8. Bung Tomo
Sutomo / Bung Tomo, adalah pahlawan yang terkenal karena
peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan
kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA yang berakhir
dengan pertempuran 10 November 1945. Pada pertempuran tersebut
Pejuang sekaligus tokoh jurnalis asal Surabaya ini berhasil
mengobarkan semangat juang rakyat Indonesia dengan semboyan
“Merdeka atau Mati” dalam pertempuran besar melawan pasukan
penjajah di Surabaya. Dimana peristiwa tersebut hingga kini
diperingati sebagai Hari Pahlawan.
27
Bung Tomo
9. Pattimura
Thomas Matulessy / Pattimura / Kapitan Pattimura
merupakan panglima perang dalam perjuangan rakyat Maluku
melawan VOC Belanda. Di bawah komando Pattimura, sejumlah
kerajaan Nusantara seperti Ternate dan Tidore bersatu menghadapi
penjajah pada tahun 1817.
Kapitan Pattimura
28
dan kuat dengan mengirimkan sendiri Laksamana Buykes, salah
seorang Komisaris Jenderal untuk melawan Pattimura.
Pertempuran-pertempuran yang hebat melawan angkatan
perang Belanda di laut dan di darat dikoordinir Kapitan Pattimura
yang dibantu oleh para penglimanya antara lain Anthoni Rebhok,
Melchior Kesaulya, Ulupaha dan Philip Latumahina. Pertempuran
yang menghancurkan pasukan Belanda tercatat salah satunya seperti
perebutan benteng Belanda Duurstede dan pertempuran di pantai
Waisisil. Perang Pattimura hanya dapat dihentikan dengan tipu
muslihat dan politik adu domba belanda. Pattimura dan para tokoh
pejuang akhirnya tertangkap dan digantung di Ambon pada 16
Desember 1817.
Thomas Matulessy / Pattimura lahir di pulau Saparua,
Maluku, 8 Juni 1783. Ia meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember
1817 pada umur 34 tahun. Kini namanya pun dikenang sebagai
pahlawan nasional, dan dijadikan nama jalan, stadion dan
universitas
29
ke Lotak, Minahasa, dekat Manado. Dahsyatnya pertempuran dan
perlawanan Imam Bonjol ini, akhirnya diabadikan dalam bentuk
museum dan Monumen Imam Bonjol yang berlokasi di Bonjol,
Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.
Muhammad Shahab / Tuanku Imam Bonjol lahir di Bonjol,
Pasaman, Sumatera Barat, pada tahun 1772. Ia meninggal dalam
pengasingan dan dimakamkan di Lotak, Pineleng, Minahasa, 6
November 1864. Kini namanya pun dikenang sebagai pahlawan
nasional serta hadir dan disematkan di berbagai ruang publik bangsa
sebagai nama jalan, nama universitas, nama stadion, bahkan pada
lembaran Rp 5.000 keluaran Bank Indonesia 6 November 2001.
11. Kartini
Raden Adjeng Kartini / Raden Ayu Kartini merupakan Salah
seorang pahlawan nasional perempuan ini telah menghabiskan
sebagian hidupnya untuk memperjuangkan kesetaraan hak kaumnya
dan dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
meskipun RA Kartini sendiri merupakan seorang perempuan ningrat
namun memiliki pemikiran moderat
30
Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh
Politik Etis.
Setelah Kartini wafat, Mr.J.H. Abendanon mengumpulkan dan
membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada
teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai
Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu
diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya “Dari
Kegelapan Menuju Cahaya”. Buku kumpulan surat Kartini ini
diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada
cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.
Raden Adjeng Kartini / Raden Ayu Kartini lahir di Jepara,
Jawa Tengah, 21 April 1879. Ia meninggal di Rembang, Jawa
Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun. untuk mengenang
perjuangannya, tanggal lahirnya pada 21 April diperingati sebagai
Hari Kartini.
31
saat menyerang Meulaboh, sehingga ia berjuang sendirian di pelosok
Meulaboh bersama pasukan kecilnya.
Cut Nyak Dien saat itu sudah tua dan memiliki penyakit
rabun dan encok, sehingga karena iba (kasihan) salah seorang
pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya. Ia
akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh oleh belanda. Di sana
ia dirawat dan penyakitnya perlahan membaik. Namun,
keberadaannya mengakibatkan bertambahnya semangat perlawanan
rakyat Aceh terhadap belanda. Ia juga masih berhubungan dengan
pejuang Aceh yang belum tertangkap. Akibatnya, Cut Nyak Dien
dibuang ke Sumedang.
Cut Nyak Dhien lahir di Aceh, tahun 1848. Ia meninggal di
Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908 pada umur 59–60 tahun
dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang. Kini namanya pun
dikenang sebagai pahlawan nasional, dan diabadikan sebagai Bandar
Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya di Meulaboh.
Sekian Artikel mengenai 12 Pahlawan Nasional Yang
Berpengaruh Dalam Sejarah & Kemerdekaan Indonesia, sejati
masih banyak lagi pahlawan nasional yang layak dimasukkan dalam
daftar ini, namun karena beberapa pertimbangan kami hanya
memasukkan 12 pahlawan nasional diatas. semoga artikel ini dapat
bermanfaat untuk menambah ilmu dan menambah wawasan tentang
pahlawan nasional, gambar pahlawan nasional, pahlawan indonesia,
nama-nama pahlawan dan pahlawan kemerdekaan. Seandainya
saudara menemukan kesalahan baik dari segi penjelasan maupun
penulisan, mohon kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan
dan kebaikan bersama. Akhir kata, Terimakasih atas kunjungannya.
32