PENdidikan kewarganegaraan
NAMA KELOMPOK
viona
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Ujian Praktek Pendidikan
Kewarganegaraan ini dengan baik serta tepat waktu. Judul dari makalah ini adalah tentang
“Sistem Pemerintahan Republik Indonesia”.
Tugas ini kami buat untuk melengkapi ujian praktek dalam mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong menaikkan
pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Guru Kelas Enam A
yaitu ibu Natalyna Lumban Toruan,S.Pd. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan
dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak
terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi. Sebelum
diberlakukannya sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen
keempat tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945
dengan beberapa perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem pemerintahan yang
baru. Sistem pemerintahan baru diharapkan berjalan mulai tahun 2004 setelah dilakukannya
Pemilu 2004. Pokok-pokok Sistem Pemerintahan Indonesia adalah sebagai berikut:
Bentuk negara kesatuan dengan prinsip Otonomi Daerah yang luas. Wilayah negara
terbagi dalam beberapa provinsi;
Bentuk pemerintahan adalah Republik, sedangkan Sistem Pemerintahan Presidensial;
Presiden adalah Kepala Negara dan sekaligus Kepala Pemerintahan. Presiden dan
wakil presiden dipilih dan diangkat oleh MPR untuk masa jabatan lima tahun. Untuk
masa jabatan 2004-2009, presiden dan wakil presiden akan dipilih secara langsung
oleh rakyat dalam satu pasangan;
Kabinet atau Menteri diangkat oleh Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden;
Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR.
DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan;
Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan di
bawahnya.
Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem Demokrasi
Parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan yang
ada dalam Sistem Presidensial. Beberapa variasi dari Sistem Pemerintahan Presidensial di
Indonesia adalah sebagai berikut:
Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi, DPR
tetap memiliki kekuasaan mengawasi Presiden meskipun secara tidak langsung;
Presiden dalam mengangkat Pejabat Negara perlu pertimbangan atau persetujuan dari
DPR;
Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau persetujuan
dari DPR;
Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang
dan hak budget (anggaran).
Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem Pemerintahan
Indonesia. Hal itu diperuntukkan dalam memperbaiki Sistem Presidensial yang lama.
Perubahan baru tersebut, antara lain adanya pemilihan secara langsung, sistem bikameral,
mekanisme cheks and balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen
untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.
Apabila merunut dari UUD 1945 lembaga-lembaga dalam sistem pemerintah Indonesia
adalah:
a. lembaga negara
Lembaga negara adalah kumpulan institusi negara yang diatur dan diberikan
kewenangan oleh UUD 1945. Organ ini dibuat oleh negara, dari negara, dan untuk negara,
sehingga dapat membentuk suatu pemerintahan. Secara sederhana, lembaga negara adalah
institusi yang melengkapi sebuah pemerintahan agar menjadi satu kesatuan utuh yang
terorganisir dan saling membantu serta saling memengaruhi. Susunan lembaga pemerintahan
di Indonesia sendiri sering mengalami perubahan karena aspirasi rakyat. Perubahan terjadi
agar pemerintahan Indonesia dapat tercegah dari penyimpangan kekuasaan dan dapat
menjalankan fungsi pengawasan dan keseimbangan dengan baik.
Tugas dan wewenang MPR antara lain untuk mengubah dan menetapkan UUD,
memberhentikan presiden dan wakil presiden berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi,
memilih presiden dan wakil presiden untuk mengisi jabatan bila terjadi kekosongan, sera
menyaksikan pengucapan sumpah presiden dan wakil presiden. Meski begitu, sejumlah
kegiatan ini bukan merupakan kegiatan yang rutin untuk dilakukan.
Sebagaimana yang diatur dalam UUD Negara RI Tahun 1945 pasal 20, DPR memiliki
3 fungsi antara lain fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Fungsi legislasi
merupakan kekuasaan untuk membentuk Undang-Undang, sedangkan fungsi anggaran yaitu
kewenangan membahas dan memberi persetujuan atas rancangan anggaran negara yang
diajukan presiden dalam bentuk rancangan Undang-Undang terkait Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN). Selain ketiga fungsi tersebut, DPR juga memiliki fungsi lain seperti
mengusulkan pemberhentian presiden sebagai tindak lanjut hasil pengawasan, memberikan
pertimbangan kepada presiden atas pemberian Amnesti dan Abolisi, dan sebagainya.
Tugas dan kewenangan BPK diatur dalam bab VIIIA UUD Negara RI Tahun 1945
terdiri dari tiga 3 pasal dan 7 ayat. Seperti yang tertulis di dalamnya, BPK bertugas
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara yang hasilnya akan
diserahkan pada DPR, DPD, serta DPRD sesuai kewenangannya. Kekuasaan ini dikenal
dengan sebutan kekuasaan eksaminatif. Jika ditemukan adanya penyimpangan pada proses
ini, maka DPR, DPD, maupun DPRD berhak menindaklanjuti dengan menggunakan hak-hak
dewan atau disampaikan pada aparat penegak hukum.
Komisi Yudisial merupakan suatu badan kehakiman yang berada pada kekuasaan
kehakiman tetapi tidak menyelenggarakan peradilan. Lembaga negara dibentuk dengan
tujuan untuk menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran, martabat, serta perilaku
hakim agar kekuasaan kehakiman tetap terkontrol. Maka dari itu, dibutuhkan seseorang yang
memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta mempunyai integritas dan
pengabdian yang tinggi untuk bisa menjadi anggota dalam komisi ini.
Di setiap kelas biasanya ada pengurus kelas seperti ketua kelas, sekretaris, dan
bendahara. Masing-masing pengurus tersebut mempunyai tugas yang berbeda-beda. Tugas
ketua kelas adalah bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi di kelas.
Sekretaris bertugas membuat daftar piket dan absensi siswa. Sedangkan bendahara bertugas
mengumpulkan iuran bulanan siswa dan membelanjakannya sesuai dengan kebutuhan kelas.
Lalu, apakah tujuan dibentuknya pengurus kelas? Tujuannya adalah untuk memperlancar
kegiatan dalam kelas. Demikian halnya negara kita, tujuan dibentuknya pemerintahan adalah
untuk mencapai tujuan negara. Seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea
ke-4. Pemerintahan diselenggarakan oleh pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
dengan dibantu oleh perangkat-perangkat pemerintahan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Unsur-unsur pemerintahan pusat terdiri dari presiden dan wakil presiden serta menteri-
menteri dan pejabat setingkat menteri. Bertugas membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan. Sedangkan unsur-unsur pemerintahan daerah terdiri dari
kepala daerah (gubernur, bupati/wali kota), DPR. Serta sekretariat DPRD, sekretaris daerah,
dinas daerah, dan lembaga teknis daerah. Fungsinya membantu kepala daerah dalam
melaksanakan tugasnya.
1. Pemerintahan Pusat
Presiden, wakil presiden, dan para menteri serta pejabat tinggi negara setingkat
menteri merupakan penyelenggara pemerintahan pusat. Berkedudukan di ibu kota negara.
Para penyelenggara pemerintahan di tingkat pusat disebut kabinet. Setiap presiden memberi
nama terhadap kabinet yang dibentuknya, seperti:
a. Presiden
Presiden memiliki Wewenang dan kekuasaan presiden dibagi menjadi dua, yaitu
sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Memimpin kabinet.
Mengangkat dan melantik menteri-menteri.
Memberhentikan menteri-menteri.
Mengawasi jalannya pembangunan.
Menerima mandat dari MPR.
b. Wakil presiden
Wakil presiden adalah jabatan pemerintah yang berada satu tingkat di bawah presiden.
Dalam pemilu 2004, wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat. Dan merupakan satu paket
dengan presiden. Wakil presiden bertugas membantu presiden dalam menjalankan tugas-
tugasnya. Berdasarkan pasal 8 (1) UUD 1945, wakil presiden akan mengambil alih jabatan
presiden jika presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya.
c. Kementerian negara
1. Menteri koordinator
- Menko perekonomian
2. Menteri departemen
- Menteri Pertahanan
- Menteri Keuangan
- Menteri Perindustrian
- Menteri Perdagangan
- Menteri Pertanian
- Menteri Kehutanan
- Menteri Perhubungan
- Menteri Kesehatan
- Menteri Sosial
- Menteri Agama
3. Menteri negara
Menteri negara menangani bidang tugas tertentu dalam kegiatan pemerintahan negara
yang tidak ditangani oleh suatu departemen. Menteri negara adalah sebagai berikut:
- Jaksa Agung
- Sekretaris Kabinet
2. Pemerintahan Daerah
1. Membentuk perda yang dibahas dengan kepala daerah untuk mendapat persetujuan
bersama.
Hak interpelasi
Hak angket
Hak menyatakan pendapat Kedudukan DPRD sejajar dengan kepala daerah. Dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya DPRD dibantu oleh sekretaris DPRD.
b. Kepala daerah
Sejak bulan Juni 2005 pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih secara
langsung oleh rakyat melalui pilkada. Pasangan tersebut dicalonkan oleh partai politik.
Kepala daerah mempunyai tugas dan wewenang:
5. Menyusun dan mengajukan rancangan perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas
dan ditetapkan bersama. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah. Mengupayakan
terlaksananya kewajiban daerah.
Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa
hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Melaksanakan
tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Perangkat daerah
1. Sekretariat Daerah
Dipimpin oleh seorang sekretaris daerah. Sekretaris daerah mempunyai tugas dan
kewajiban membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan dinas
daerah dan lembaga teknis daerah. Sekretaris daerah bertanggung jawab kepada kepala
daerah. Jika sekretaris daerah berhalangan maka tugasnya dilaksanakan oleh pejabat yang
ditunjuk oleh kepala daerah. Sekretaris daerah provinsi diangkat dan diberhentikan oleh
presiden atas usul gubernur.
2. Sekretariat DPRD
3. Dinas Daerah
Dipimpin oleh seorang kepala dinas. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana
otonomi daerah. Kepala dinas diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah atas usul
sekretaris daerah. Kepala dinas bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris
daerah.
Merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat spesifik. Berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum
daerah. Masing-masing dipimpin oleh kepala badan, kepala kantor, atau kepala rumah sakit
umum. Pimpinan lembaga-lembaga teknis diangkat oleh kepala daerah atas usul sekretaris
daerah. Lembaga teknis daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris
daerah.Sedangkan perangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat
DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan, dan kelurahan.
C. Hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
3. Hubungan dalam bidang sumber daya alam dan sumber daya lainnya adalah sebagai
berikut:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja
dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan penyelenggaraan
negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi empat institusi pokok,
yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau
unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri. Pembagian sistem pemerintahan
negara secara modern terbagi dua, yaitu presidensial dan ministerial (parlemen). Pembagian
sistem pemerintahan presidensial dan parlementer didasarkan pada hubungan antara
kekuasaan eksekutif dan legislatif. Dalam sistem parlementer, badan eksekutif mendapat
pengawasan langsung dari legislatif. Sebaliknya, apabila badan eksekutif berada diluar
pengawasan legislatif maka sistem pemerintahannya adalah presidensial.Dalam sistem
pemerintahan negara republik, lembaga-lembaga negara itu berjalan sesuai dengan
mekanisme demokratis, sedangkan dalam sistem pemerintahan negara monarki, lembaga itu
bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang berbeda. Sistem pemerintahan suatu negara
berbeda dengan sistem pemerintahan yang dijalankan di negara lain. Namun, terdapat juga
beberapa persamaan antar sistem pemerintahan negara itu. Misalnya, dua negara memiliki
sistem pemerintahan yang sama.Perubahan pemerintah di negara terjadi pada masa genting,
yaitu saat perpindahan kekuasaan atau kepemimpinan dalam negara. Perubahan pemerintahan
di Indonesia terjadi antara tahun 1997 sampai 1999. Hal itu bermula dari adanya krisis
moneter dan krisis ekonomi.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Karena
keterbatasannya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi kiranya
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah
ini, dan dikesempatan-kesempatan berikutnya. semoga makalah ini berguna bagi penulis
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.