BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasca amandemen UUD 1945 semakin jelas bahwa negara Indonesia didasarkan
pada sendi kedaulatan rakyat dan merupakan sebuah negara hukum yang secara
eksplisit dirumuskan dalam pasal 1 ayat (2) dan (3) UUD 1945 yang berbunyi,
”Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (ayat 2) dan
Negara Indonesia adalah negara hukum (ayat 3).” Realitas demikian juga ditemukan
dalam penjelasan UUD 1945 sebelum perubahan yang dengan tegas menyatakan
tercermin dari hubungan kerja antar lembaga negara. Oleh karena itu, untuk
sesuai dengan tuntutan dan kondisi masyarakat. Sejak tanggal 17 Agustus 1945
di mata dunia internasional, maka tanggal 16 Oktober 1945 KNIP diserahi fungsi
1
kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
hingga keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Sejak Dekrit Presiden tersebut,
dengan kembalinya UUD 1945 sebagai dasar negara, Indonesia kembali menganut
sistem presidensil. Sistem ini dengan landasan UUD 1945 tetap dianut oleh bangsa
hingga tahun 1999 sebelum babak baru perubahan UUD 1945. Dalam
UUD 1945. Akan tetapi, tujuan Indonesia merdeka tetap belum tercapai.
lengsernya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998. Ada beberapa sebab
excutive) yang dilengkapi dengan berbagai hak konstitusional yang lazim disebut
hak prerogatif (memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi). Kedua, struktur
UUD 1945 tidak cukup memuat sistem yang biasa disebut check and balances
pemerintahan. Ketiga, terdapat berbagai ketentuan yang tidak jelas yang membuka
penafsiran yang berbeda-beda. Keempat, tidak ada kelaziman bahwa UUD memiliki
2
kenyataan, Penjelasan UUD 1945 diperlakukan dan mempunyai kekuatan hukum
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sistem Pemerintahan
Sebelum diamandemen, UUD 1945 mengatur kedudukan lembaga
Sistem Konstitusional.
Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).
Kekuasaan tertinggi negara ada di tangan MPR (Majelis Permusyawaratan
Rakyat).
Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Presiden merupakan penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi
dibawah MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)
Menteri negara adalah pembantu presiden, menteri negara tidak
bertanggung jawab kepada DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
Baru.
4
Ciri dari sistem pemerintahan Presidensial kala itu ialah adanya
kewenangan presiden yang di atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa
kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden juga ada dampak positifnya
Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti. Namun,
ternyata kekuasaan yang besar dalam diri presiden lebih banyak merugikan
menciptakan sistem pemerintahan yang lebih baik (demokratis). Untuk itu, harus
itu berisi :
UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena
5
Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu "luwes" (yang dapat menimbulkan
eksistensi negara hukum dan negara demokrasi, serta hal-hal lain yang sesuai
power) kepada 6 lembaga negara dengan kedudukan yang sama dan sejajar,
seiring dengan adanya transisi menuju sistem pemerintahan yang baru. Sistem
6
pemerintahan yang baru ini diharapkan berjalan mulai tahun 2004 setelah
berikut :
7
Untuk saat ini sistem pemerintahan indonesia setelah amandemen ke-4 UUD
NRI Tahun 1945, berdasarkan Pembukaan UUD 1945 Alinea IV yang berbunyi,
Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara
kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Hal itu
Presidensial.
pemerintahan parlementer. Jadi dapat dikatan bahwa dinegara indonesia ini juga
tidak menganut sistem Trias Politika, namun dapat dikatakan mirip karena sistem
8
pemerintahan indonesia tidak melakukan pemisahan kekuasaan namun
baru ini antara lain adanya pemilihan secara langsung, mekanisme check and
balance, sistem bikameral dan pemberian kekuasaan yang lebih besar pada
Pemerintah dalam arti luas adalah semua lembaga negara yang terdiri
1
https://jurnal.hukumonline.com/penulis/5cb4976e01fb73000fce1260/gios-adhyaksa-dan-suwari-
akhmaddhian. Diakses Pada Tanggal 13 Oktober 2022.
9
Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan yang terorganisir
negara, rakyat atau penduduk dan wilayah negara itu demi tercapainya tujuan
didefinisikan pula sebagai suatu sistem struktur dan organisasi dari berbagai
tujuan Negara.2
Dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (1), dinyatakan bahwa "Negara Indonesia
tersebut keutuhan suatu negara atau yang disebut juga integritas negara adalah
suatu hal yang paling penting yang menjadi dasar eksistensi setiap negara.
negara tersebut telah kuat tak tergoyahkan. Hal yang sama berlaku bagi Negara
Pembukaan UUD 1945. Itulah sebabnya sejak awal NKRI didirikan pemerintah
yang sesuai dengan dasar negara dan Undang-Undang Dasar yang dimilikinya.
Indonesia memiliki dasar negara, yaitu Pancasila dan Undang Undang Dasar
1945. Oleh karena itu, Indonesia menganut sistem pemerintahan yang sesuai
dengan dasar negara, yaitu Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. 3
3. Prinsip Pemerintahan
2
Ibid.,
3
Ibid.,
10
Terkait dengan prinsip sistem pemeritahan, Negara Indonesia
negara dipimpin oleh seorang Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat.
wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum.
dipegang langsung oleh presiden. Dalam sistem ini kedudukan eksekutif tidak
4
https://www.indonesia.go.id/profil/sistem-pemerintahan/ekonomi/pemerintah-indonesia. Diakses Pada
Tanggal 23 September 2022.
5
http://hukumonline.com/detail.asp?id=8265&cl=Tajuk
11
yang merupakan gabungan atau perpaduan antara sistem pemerintahan
bahwa dinegara indonesia ini juga tidak menganut sistem Trias Politika, namun
4. Sistem Kameral
digunakan istilah Majelis Tinggi (upper house) dan Majelis Rendah (lower
house).
Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Anggota DPR dan DPD
dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Pemilihan umum
atau provinsi.6
6
https://www.indonesia.go.id/profil/sistem-pemerintahan/ekonomi/pemerintah-indonesia. Diakses Pada
Tanggal 23 September 2022.
12
(lima) tahun. MPR merupakan lembaga tinggi negara berwenang untuk
lembaga tinggi negara yang melantik presiden dan wakil presiden. MPR
hanya dapat memberhentikan presiden dan atau wakil presiden dalam masa
dengan parlemen dua kamar, Parlemen di Indonesia terdiri dari dua bagian
(DPD). Yang dimana anggota DPR dan DPD dipilih secara langsung oleh
5. Kekuasaan Yudikatif
“yudikatif” ini memiliki dua makna berupa ‘bersangkutan dengan fungsi dan
lembaga atau badan negara yang mempunyai fungsi dan peran dalam hal
7
Ibid.,
13
Di Indonesia terdapat dua lembaga atau badan negara yang menjalankan
itu ditegaskan dalam UUD 1945 pada pasal 24 dan 25, yang menyatakan
dari pengaruh pemerintah. Maka dari itu, tidak ada lembaga negara lain yang
justru dikendalikan atau dicampuri oleh lembaga tinggi lainnya, terutama yang
Dalam hal pengawasan, menurut Pasal 10 ayat (4) Undang – Undang No. 14
14
lembaga-lembaga yudikatif lain yang juga diberikan kewenangan oleh UUD
kehakiman hanya diatur pada bagian penjelasan, maka setelah amandemen ini
telah diatur dalam batang tubuh, yaitu pada Pasal 24 ayat 1 UUD 1945 yang
UUD 1945 juga telah memperkenalkan suatu lembaga baru yang berkaitan
abad ke-20 ini. Ide tersebut di adopsi pada amandemen ketiga UUD 1945
ini:
15
a. Kelembagaan, yaitu Fungsi penjaga Konstitusi diberikan kepada lembaga
orang diajukan oleh DPR 4) 3 orang di ajukan oleh President 5) Tidak ada
Nomor 24 Tahun 2003 berlaku untuk semua calon yang diajukan baik itu
tahun;
Mahkamah Konstitusi;
16
e. Kedudukan, Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga Negara
f. Sifat prinsip Mahkamah, Putusan pendapat Mahkamah adalah final, Hal ini
17
protector of the citizen’s constitutional righnts, dan perlindungan hak asasi
lagi.
18
dengan sistem desentraliasasi dan dekonsentrasi. Dalam hal ini kekuasaan
yang dimiliki pemerintah daerah sudah terinci secara tegas dalam Undang-
kebawah (top down), dengan kata lain wewenang yang diperoleh daerah
kesatuan mulai berlaku dan berkembang mulai dari berahirnya orde baru, dan
paling cepat dan pasif yang pernah ada dalam sejarah. Gerakan
daerah.
19
Desentralisasi kemudian diwujudkan dalam bentuk kebijakan otonomi
daerah.8
Otonomi biasanya dilihat dari tiga dimensi. Pertama, otonomi negara dalam
ketiga dimensi itu terkandung satu muatan nilai pokok, yaitu adanya
bersama.11
8
Sakinah Nadir, Otonomi Daerah dan Desentralisasi Desa, Jurnal Politik Profetik Volum 1 Nomor 1
Tahun 2013, hlm. 1.
9
Lihat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
10
Lihat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
11
Ian Worotikan, Otonomi Daerah: Peluang dan Tantangan, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995
hlm. 30-31.
20
Otonomi daerah yang dirangsang oleh gerakan reformasi merupakan
keberagaman suku, ras, etnis, dan budaya menjadikan Pancasila dan UUD
Bhinneka Tunggal Ika yang berarti walau berbeda-beda tetap satu. Terkait
12
Skripsi Ismira, Konsep Otonomi Daerah dalam Perspektif Hukum Islam, Fakultas Syariah dan
Hukum, program Hukum Pidana dan Ketatanegaran, (UIN Alauddin Makassar, 2017), hlm. 7.
21
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan pada BAB III, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Sistem Pemerintahan
pemerintahan parlementer. Jadi dapat dikatan bahwa dinegara indonesia ini juga
tidak menganut sistem Trias Politika, namun dapat dikatakan mirip karena sistem
Pemerintah dalam arti luas adalah semua lembaga negara yang terdiri
sempit pemerintahan adalah segala kegiatan, fungsi, tugas dan kewajiban yang
3. Prinsip Pemerintahan
13
https://jurnal.hukumonline.com/penulis/5cb4976e01fb73000fce1260/gios-adhyaksa-dan-suwari-
akhmaddhian. Diakses Pada Tanggal 13 Oktober 2022.
22
Secara teori, berdasarkan UUD 1945, Indonesia menganut sistem
indonesia ini juga tidak menganut sistem Trias Politika, namun dapat dikatakan
4. Sistem Kameral
dengan parlemen dua kamar, Parlemen di Indonesia terdiri dari dua bagian
yakni, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Yang dimana anggota DPR dan DPD dipilih secara langsung oleh rakyat melalui
5. Kekuasaan Yudikatif
23
Berdasarkan 4(empat) wewenang dan 2 (satu) kewajiban yang dimiliki
citizen’s constitutional righnts, dan perlindungan hak asasi manusia the protector
of human rights.
Jika kita ingin melihat perbandingan dengan negara lain, penulis mengambil
24
7. Sistem Pemerintah Daerah di Indonesia
keberagaman suku, ras, etnis, dan budaya menjadikan Pancasila dan UUD
Bhinneka Tunggal Ika yang berarti walau berbeda-beda tetap satu. Terkait
25
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ian Worotikan, Otonomi Daerah: Peluang dan Tantangan, Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1995
Sakinah Nadir, Otonomi Daerah dan Desentralisasi Desa, Jurnal Politik Profetik
Volum 1 Nomor 1 Tahun 2013
Skripsi
Skripsi Ismira, Konsep Otonomi Daerah dalam Perspektif Hukum Islam, Fakultas
Syariah dan Hukum, program Hukum Pidana dan Ketatanegaran, (UIN
Alauddin Makassar, 2017)
Website
https://jurnal.hukumonline.com/penulis/5cb4976e01fb73000fce1260/gios-adhyaksa-dan-suwari-
akhmaddhian
https://www.indonesia.go.id/profil/sistem-pemerintahan/ekonomi/pemerintah-indonesia
Peraturan Perundang-Undangan
26