Untuk selanjutnya dalam Surat Perjanjian ini, Pihak Pertama dan Para Kedua disebut
sebagai “Para Pihak”
Bahwa Para Pihak menerangkan dengan ini sepakat untuk membuat Surat Perjanjian
yang dilakukan dihadapan Notaris sebagai Landasan Yuridis untuk melaksanakan
pemberian Hibah kepada anak-anaknya dengan ketentuan – ketentuan sebagai
berikut :
Pasal 1
Maksud dan Tujuan
1. Bahwa maksud dibuatnya Surat Perjanjian ini adalah untuk menjadi rujukan
pembagian warisan dari almarhumah Hj. Arisa yang semasa hidupnya tidak pernah
menikah dan meninggalkan seorang saudara yang bernama Abd. Rahman dan tiga
orang keponakan yang masing-masing bernama Juwita binti Abd. Rahman, Sri
Ramadhani binti Abdul Rahman, dan Nurfadillah binti Abdul Rahman.
2. Bahwa tujuan Surat Perjanjian ini adalah sebagai Locus Standi (Kedudukan Hukum)
pembagian warisan dari Almarhumah Hj. Arisa kepada ahli warisnya;
3. Bahwa Pihak pertama merupakan ahli waris yang sah dari almarhumah Hj. Arisa
yang ditetapkan berdasarkan Penetapan Ahli Waris yang dikeluarkan oleh
Pengadilan Agama Watansoppeng dengan Nomor : /Pdt.P/2022/PA.Wsp. dan
Pihak kedua, ketiga, dan keempat merupakan anak dari Pihak pertama
4.
Pasal 2
Ruang Lingkup
Bahwa ruang lingkup Surat Perjanjian ini mencakup hal – hal yang berkaitan dengan
pembagian kewarisan dari Almarhum H. Hideng yang menyatakan bahwa:
a. Para Pihak Pertama tidak akan mencampuri segala urusan mengenai harta
bersama dan harta peninggalan yang diperoleh selama pernikahan antara
almarhum H. Hideng dengan Hj. Mudaya (Istri kedua) dan begitupula sebaliknya
Para Pihak Kedua juga tidak akan mencampuri segala urusan mengenai harta
bersama dan harta peninggalan yang diperoleh selama pernikahan antara
almarhum H. Hideng dengan Almarhumah Mastinah (Istri Pertama);
b. Terkhusus Untuk harta peninggalan H. Hideng berupa sebidang Tanah yang
terletak di Jalan Pengayoman, Kota Makassar yang saat ini sedang dalam proses
sengketa melawan Pemerintah Kota Makassar, antara Para Pihak Pertama dan
Para Pihak Kedua sepakat untuk bekerkerjasama untuk menyelesaikannya, yang
masing-masing kedua belah pihak meberi kuasa kepada:
1. Dari Para Pihak Pertama memberi kuasa kepada Wawan Purnawan; dan
2. Dari Pihak Kedua memberi kuasa kepada Karimulsyah.
c. Bahwa khusus untuk harta peninggalan H. Hideng berupa sebidang Tanah yang
sedang dalam proses sengketa melawan Pemerintah Kota Makassar yang terletak
di Jalan Pengayoman, kota Makassar (Pasal 2 poin b), Para Pihak Pertama dan
Para Pihak Kedua sepakat untuk membagi hasil, dari hasil penjualan tanah Harta
Peninggalan Almarhum H. Hideng tersebut apabila telah selesai pengurusannya,
masing-masing 50%(persen) untuk Para Pihak Pertama dan 50%(persen) untuk
Para Pihak Kedua.
Pasal 3
Dasar Pembuatan
Adapun dasar Pembuatan Surat Perjanjian ini adalah untuk menyelesaiakan
pembagian warisan dari Almarhum H. Hideng secara kekeluargaan dan mencegah
kesalapahaman antara kedua belah pihak yang bisa terjadi dikemudian hari.
Pasal 4
Penyelesaian Perselisihan
Bahwa jika diantara Para Pihak melakukan pelanggaran terhadap Surat Perjanjian yang
telah dibuat ini, maka akan diselesaikan dengan jalur hukum sesuai dengan peraturan
Perundang – undangan yang berlaku.
Pasal 5
Penutup
Bahwa untuk itu, Para Pihak menyepakati Perjanjian ini dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari Kedudukan Hukum sebagai dasar untuk pembagian kewarisan dari
Almarhum H. Hideng yang ditanda tangani dihadapan Notaris.
Demikian Surat Perjanjian ini kami buat dalam 3 rangkap dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama untuk dipergunakan sebagaimana mestinya dan surat perjanjian ini
dibuat oleh kedua belah pihak dalam keadaan sehat wal afiat dan tanpa paksaan serta
ancaman dari pihak lain serta Surat perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditanda tangani
kedua belah pihak.
KARIMULSYAH
ISA SABRINA
HJ. MUDAYA
Saksi-saksi
1. ………….. (Tanda tangan)
2. ………….. (Tanda tangan)
3. ………….. (Tanda tangan)
Diketahui Notaris
……………………………