Anda di halaman 1dari 3

UAS ILMU NEGARA

NAMA: Muhammad Rafi Ali Muqoddas


NIM: 215010107111034
Mata Kuliah: Ilmu Negara
No. Absen: 37
Dosen: Muhammad Dahlan S.H, M.H

1. Sebutkan dan jelaskan 2 bentuk negara dan 2 sistem pemerintahan yang dipakai
Indonesia
Jawaban:
Dalam perjalanan sejarah Indonesia sendiri, Indonesia sendiri telah menggunakan
bentuk negara yaitu, negara kesatuan dan negara federasi. Pada awal kemerdekaannya,
bentuk negara Indonesia ini berbentuk sebuah Negara kesatuan Republik Indonesia
dengan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusinya dan dipilihnya negara
keastuan bertujuan untuk menyatukan keragaman suku dan budaya dari berbagai pulau
di Indonesia agar menjadi negara yang kuat dan kokoh serta dapat mengumpulkan ide
pembangunan yang berasal dari masyarakat yang majemuk
Tetapi dalam perjalanannya juga, Indonesia pernah menjadi negara dengan bentuk
negara federal dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tanggal 27
Desember 1949 atas hasil dari Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda pada
tanggal 23 Agustus 1949 – 2 November 1949 dengan Konstitusi RIS sebagai landasan
Konstitusinya. Pusat pemerintahan RIS berada di Jakarta dengan Ir. Soekarno sebagai
Presiden RIS dan Moh, Hatta sebagai perdana menteri dengan sistem demokrasi
parlementer. Tetapi pembentukan RIS dan negara bonekanya hanya siasat Belanda
untuk menguasai kembali Indonesia. Maka dari itu, pada tanggal 17 Agustus 1950 RIS
Bubar dan bergabung lagi menjadi NKRI.
Sistem pemerintahan negara Indonesia merupakan sistem pemerintahan
presidensial yang dimana posisi presiden menjadi kepala negara dan juga kepala
pemerintahan dan sistem pemeritahan ini masih digunakan sampai sekarang. Tetapi,
dalam perjalanannya juga Indonesia pernah menggunakan sistem pemerintahan
parlementer sejak dibentuknya RIS dari tanggal 27 Desember 1945 hingga berlakunya
UUDS 1950 dari tanggal 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 yang dimana perdana menteri
menjabat sebagai kepala pemerintahan yang bertanggung jawab kepada kabinet.
Konstituante yang diharapkan mampu merumuskan UUD sebagai pengganti UUDS
1950 gagal melaksanakan tugasnya maka presiden Soekarno mengeluarkan dekrit
presiden pada tanggal 5 Juli 1959 yang didalamnya terdapat pemberlakuan kembali
UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950 dan sistem pemerintahannya kembali lagi
kepada presidensial.
2. Apa yang dimaksud negara hukum dan negara hukum pancasila
Jawaban:
Konsep negara hukum atau rechstaat muncul dari pemikiran Immanuek Kant yang
melahirkan pemikiran konsep negara hukum formil atau nachtwakerstaat Yang dimana
dalam konsep ini kebebasan individu sebagai anggota masyarakata dijamin oleh negara
dan negara tidak boleh ikut campur urusan warga negaranya serta negara hanya penjaga
ketertiban masyarakatnya saja. Konsep negara hukum pada saat ini dianggap sebagai
yang paling ideal dikarenakan hukum memiliki kedudukan tertinggi dalam negara dan
wewenang penguasa negara dan penguasa pemerintahan dibatasi didalam hukum.
Di dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) tertulis “Indonesia adalah negara hukum”
yang dimana Indonesia merupakan negara yang bersndarkan hukum yaitu UUD NRI
1945 sebagai hukum positif yang memiliki sifat memaksa dan mengatur serta
mempunyai sanksi-sanksi bagi yang melanggarnya. Di samping itu, sebagai negara
hukum, Indonesia melakukan pengembangan kepada perangkat hukum agar menjadi
sistem yang baik dan menciptakan keadilan untuk digunakan sebagai aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara .
Pancasila dipilih sebagai landasan idiil bagi rakyat indonesia dikarenakan
mengandung nilai-nilai yang mencerminkan kehidupan bangsa Indonesia itu sendiri
serta menjadi dasar filosofis negara untuk mewujudkan cita-cita hukum sesuai dengan
jiwa bangsa Indonesia. Menurut Prof. Jimly Asshidiqie dalam makalahnya yang
berjudul Gagasan Negara Hukum Indonesia, belian memaparkan 13 pilar Indonesia
sebagai negara hukum, antara lain:
a) Supremasi Hukum (Supremacy of Law)
b) Persamaan dalam Hukum (Equality before the Law)
c) Asas Legalitas (Due Process of Law)
d) Pembatasan Kekuasaan
e) Organ-Organ Campuran Yang Bersifat Independen
f) Peradilan Bebas dan Tidak Memihak
g) Peradilan Tata Usaha Negara
h) Peradilan Tata Negara (Constitutional Court
i) Perlindungan Hak Asasi Manusia
j) Bersifat Demokratis (Democratische Rechtsstaat)
k) Berfungsi sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan Bernegara (Welfare
Rechtsstaat)
l) Transparansi dan Kontrol Sosial
m) Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
3. Sebutkan sistem presidensial sebelum amandemen dan sesudah amandemen
Jawaban:
Perbedaan sistem presidensial pada masa sebelum amandemen UUD 1945 dengan
masa sesudah amandemen UUD 1945 terletak pada masa sebelum amandemen UUD
1945, sistem presidensial negara kita bukan sistem presidensial murni dikarenakan
kekuasaan tertinggi berada di tangan MPR dan presiden adalah penyelenggara
pemerintahan tertinggi dibawah MPR. presiden dan wakilnya diangkat dan
diberhentikan oleh MPR dan bertanggung jawab kepada MPR yang bisa disebut ‘quasi’
presidensial serta terdapat Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sedangkan setelah
amandemen, presiden dan wakilnya dipilih langsung oleh rakyat dan fungsi MPR hanya
melantik dan memberhentikan presiden dan wakilnya berdasarkan UUD serta
bertanggung jawab kepada rakyat. Dalam menjalankan roda pemerintahan, presiden
beserta kabinet menjalankan pemerintahan sesuai kehendak dan presiden sebagai
penyelenggara pemerintahan tertinggi. Kabinet dan menteri-menteri diangkat oleh
presiden serta bertanggung jawab kepada presiden.
Refrensi:

https://id.scribd.com/doc/26644715/Konstitusi-Yang-Pernah-Berlaku-di-
Indonesia

https://pn-
gunungsitoli.go.id/assets/image/files/Konsep_Negara_Hukum_Indonesia.pdf
\
http://repositori.ukdc.ac.id/524/4/Buku%20Hak%20Asasi%20Politik%20Perempuan-
Bab%20II.pdf

https://id.scribd.com/document/199510721/Perbedaan-Sistem-Pemerintahan-
Sebelum-Dan-Sesudah-Amandemen

Anda mungkin juga menyukai