Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN DEMOKRASI di

INDONESIA
Prinsip-prinsip demokrasi pancasila

• Demokrasi yang berketuhanan yang maha esa


• Demokrasi dengan kecerdasan
• Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
• Demokrasi dengan rule of law
• Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara
• Demokrasi dengan hak asasi manusia
• Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
• Demokrasi dengan otonomi daerah
• Demokrasi dengan kemakmuran
• Demokrasi yang berkeadilan sosial
Karakter utama demokkrasi
pancasila adalah sila keempat
pancasila
“Kerakyatan yang dipimpin dengan
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan”
Contoh kasus:
seorang tukang judi mengatakan bahwa masalah
judi itu halal, karena urusan judi merupakan urusan
usaha manusia untuk mencari nafkah. Pendapat
tersebut itu bijak dan benar menurut dirinya sebagai
manusia. Tetapi, apakah kalian yakin bahwa Tuhan
merestui perbuatan judi seperti yang dikatakan
manusia tersebut tadi? Jawabannya, tidak. Tuhan tidak
merestui perbuatan judi, apapun alasannya. Kalau
demikian perbuatan judi tidak mengandung nilai
hikmat. Jika demikian maka bertentangan dengan nilai
demokrasi pancasila.
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia

• Apakah benar negara kita adalah negara


demokrasi? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut kita dapat menggunakan sudut
pandang normatif dan empirik.
Sudut pandang normatif, demorasi adalah “ pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Indonesia sudah
memenuhi kriteria demokrasi. Dalam perjalanan sejarah
ketatanegaraan negara Indonesia, semua konstitusi yang berlaku
mengandung prinsip demokrasi, hal ini dapat dilihat dalam :
a. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (sebelum diamandemen)
b. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (sesudah diamandemen)
c. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) pasal 1
d. Pasal 1 UUDS 1950 ayat (1) dan (2)
Sudut pandang empirik, demokrasi secara empirik
adalah demokrasi yyang diwujudkkan dalam dunia
politik praktis. Buktinya :
a. Pemerintahan masa revolusi kemerdekaan indonesia
b. Pemerintahan parlementer
c. Pemerintahan demokrasi terpimpin
d. Pemerintahan demokrasi baru
5 indikator suatu negara demokkratis
a. Auntabilitas
b. Rotasi kkekuasaan
c. Rekruitmen politik yang terbuka
d. Pemilihan umum
e. Pemenuhan hak-hak dasar
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia periode 1945-1949

pada masa pemerintahan demokrasi pancasila seperti yang


diamanatkan oleh UUD 1945 belum sepenuhnya dapat
dilaksanakan karena negara dalam keadaan darurat dalam
rangka mempertahankan kemerdekaan. Misalnya:
a. Pemberian hak-hak politik secara menyeluruh.
b. Presiden yang secara konstitusional ada kemungkinan untuk
menjadi seorang diktator, dibatasi kekuasaanya ketika KNIP
dibentuk untuk menggantikan parlemen.
C. Dengan maklumat WakPres, maka dimungkinkan
terbentuknya sejumlah partai politik yang kemudian menjadi
peletak dasar bagi sistem kepartaian di Indonesia untuk masa-
masa selanjutnya dalam sejarah politik kehidupan kita.
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia periode 1949-1950

Pada periode ini berlaku Konstitusi RIS. Indonesia dibagi


dalam beberapa negara bagian. Sistem pemerintahan
yang dianut ialah Demokrasi Parlementer (Sistem
Demokrasi Liberal). Pemerintahan dijalankan oleh
Perdana Menteri dan Presiden hanya sebagai lambang.
Karena pada umumnya rakyat menolak RIS, sehingga
tanggal 17 Agustus 1950 Presiden Soekarno
menyatakan kembali ke Negara Kesatuan dengan UUDS
1950.
Pelaksanaan demokrasi di indonesia periode 1950-1959

Setelah negara RI dengan UUDS 1950 dan sistem Demokrasi


Liberal yang dialami rakyat Indonesia selama hampir 9 tahun,
maka rakyat Indonesia sadar bahwa UUDS 1950 dengan sistem
Demokrasi Liberal tidak cocok, karena tidak sesuai dengan jiwa
Pancasila dan UUD 1945. Akhirnya Presiden menganggap bahwa
keadaan ketatanegaraan Indonesia membahayakan persatuan
dan kesatuan bangsa dan negara serta merintangi pembangunan
semesta berencana untuk mencapai masyarakat adil dan
makmur; sehingga pada tanggal 5 Juli 1959 mengumumkan
dekrit mengenai pembubaran Konstituante dan berlakunya
kembali UUD 1945 serta tidak berlakunya UUDS 1950.
Pelaksanaan demokrasi di indonesia periode 1959-1965

Pada periode ini sering juga disebut dengan Orde Lama. UUD yang digunakan
adalah UUD 1945 dengan sistem demokrasi terpimpin. Menurut UUD 1945
presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, presiden dan DPR berada di
bawah MPR. Pengertian demokrasi terpimpin pada sila keempat Pancasila
adalah dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, akan tetapi presiden menafsirkan “terpimpin”, yaitu pimpinan
terletak di tangan ‘Pemimpin Besar Revolusi”. Dengan demikian pemusatan
kekuasaan di tangan presiden. Terjadinya pemusatan kekuasaan di tangan
presiden menimbulkan penyimpangan dan penyelewengan terhadap
Pancasila dan UUD 1945 yang puncaknya terjadi perebutan kekuasaan oleh
PKI pada tanggal 30 September 1965 (G30S/PKI) yang merupakan bencana
nasional bagi bangsa Indonesia.
Pelaksanaan demokrasi di indonesia periode 1966-1998

Periode ini dikenal dengan sebutan pemerintahan Orde baru yang bertekad
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Secara
tegas dilaksanakan sistem Demokrasi Pancasila dan dikembalikan fungsi
lembaga tertinggi dan tinggi negara sesuai dengan amanat UUD 1945. Dalam
pelaksanaannya sebagai akibat dari kekuasaan dan masa jabatan presiden
tidak dibatasi periodenya, maka kekuasaan menumpuk pada presiden,
sehingga terjadilah penyalahgunaan kekuasaan, dengan tumbuh suburnya
budaya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Kebebasan bicara dibatasi,
praktek demokrasi menjadi semu. Lembaga negara berfungsi sebagai alat
kekuasaan pemerintah. Lahirlah gerakan reformasi yang dipelopori
mahasiswa yang menuntut reformasi dalam berbagai bidang. Puncaknya
adalah dengan pernyataan pengunduran diri Soeharto sebagai presiden.
Pelaksanaan demokrasi di indonesia periode 1998-sekarang

Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah


demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan
penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang
tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan
tertinggi negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab
yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang
jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Demokrasi
Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR - MPR hasil Pemilu
1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta terbentuknya
lembaga-lembaga tinggi yang lain.

Anda mungkin juga menyukai