Anda di halaman 1dari 46

ASAS-ASAS

PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
Pengertian Asas-asas Penyelenggaraan
Pemda
• Asas hukum adalah aturan dasar dan prinsip-prinsip
hukun yang abstrak dan pada umumnya mendasari
peraturan konkrit dan pelaksanaan hukum
• Dalam bahasa inggris asas (principle) dan dalam KBBI
(hukum dasar, dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan
berpikir atau berpendapat), dan dasar cita-cita)
• Menurut satjipto rahardjo asas hukum merupakan
“jantungnya” peraturan hukum, karena menjadi
landasan paling luas bagi lahirnya suatu peraturan
hukum
• Paton menyebutkan asas sebagai suatu sarana
membuat hukum itu hidup, tumbuh dan berkembang
dan menunjukan bahwa hukum itu bukan sekedar
kumpulan peraturan-peraturan
• Sudikno mertokusumo mengatakan bahwa asas hukum
atau prinsip hukum bukanlah peraturan hukum konkrit,
melainkan merupakan pikiran yang dasar yang umum
sifatnya
• Dalam konteks pembahasan asas-asas penyelenggaraan
pemda menurut arthur maass, pembagian kekuasaan
ada dua yaitu secara horizontal dan vertikal
Arthur maass menyebutkan nilai dasar akan
terrealisasinya secara vertikal
1. Liberty, pembagian kekuasaan untuk
mempertahankan individu dan kelompok
terhadap tindakan sewenang-wenang dari
pemerintah
2. Equality, pembagian kekuasaan memberikan
kesempatan yang luas bagi partisipasi masyarakat
dalm kebijakan
3. Welfare, pembagian kekuasaan menjamin bahwa
tindakan pemerintah akan efektif dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat
• Dalam perwujudan sosialnya, negara
merupakan suatu organisasi dan secara
empirik selalu menganut asas sentralisasi sejak
lahir sampai akhir hayat
• Maka demi berjalannya suatu organisasi,
negara menerapkan asas-asas pemerintahan
yaitu :
1. Sentralisasi
2. Desentralisasi
3. Dekonsentrasi
4. Tugas pembantu
Sentralisasi Dan Dekonsentrasi
• Semua organisasi didirikan dengan sentralisasi terlebih dahulu
• Negara sebagai organisasi sejak lahir menganut atau
menyelenggarakan sentralisasi sehingga sentralisasi
merupakan asas pemerintahan yang utama dalam suatu
organisasi negara
• NKRI pertama kali menjalankan secar sentralisasi sejak
proklamasi kemerdekaan
• Sentralisasi berarti
• Konsep statis, sentralisasi merupakan suatu keadaan
dalam organisasi dimana dalam pengambilan kebijakan
dan pelaksanaannya berlangsung di puncak hirarki
• Konsep dinamis, sentralisasi merupakan proses
pemusatan kekuasaan
Implikasi dari konsep sentralisasi
1. Fungsi sentralisasi adalah terdapatnya hukum yang
berlaku nasional atau keseragaman kebijakan
2. Terdapat lembaga yang bekerja untuk kepentingan
nasional yang cakupannya secara nasional juga
3. Pengambilan keputusan dilakukan di pucuk
organisasi dan dilaksanakan oleh pucuk organisasi
secara langsung
4. Secara geografi, pengambilan keputusan dilakukan
di pusat pemerintahan dan dilaksanakan oleh
elemen di pusat pemerintahan tersebut secara
langsung
Kebaikan sentralisasi (bagir manan)
1. Sentralisasi meletakkan dasar kesatuan politik masyarakat
2. Sentralisasi dapat merupakan alat untuk memperkokoh
perasaan persatuan (perasaan setia kawan)
3. Sentralisasi mendorong kesatuan dalam pelaksanaan
hukum
4. Sentralisasi membawa kepada penggalangan kekuatan
5. Dalam hal tertentu, sentralisasi dapat lebih efisien
Kelemahan sentralisasi
1. Mengakibatkan terbengkalainya urusan-urusan
pemerintah yang jauh dari pusat
2. Menyuburkan tumbuhnya birokrasi (dlm arti negatif)
dalam pemerintahan
3. Memberatkan tugas dan tanggung jawab pemerintah
Sentralisasi tidak dapat bertahan dengan kondisi
4. Negara yang sangat luas
5. Negara dengan jumlah penduduk sangat banyak,
multikultur
6. Negara yang komplesitas masalahnya sudah besar
Pengertian Dekonsentrasi
Ada dua konsep dekonsentasi
1. Konsep statis, proses pengambilan kebijakan berada di puncak
hirarki organisasi, tetapi proses pelaksanaan kebijakan tersebar di
luar puncak hirarki organisasi atau tersebar di seluruh pelosok
wilayah
2. Konsep dinamis, proses penyebaran kekuasaan (wewenang) untuk
mengimplementasikan kebijakan diluar pucak hirarki
Fungsi sama dengan sentralisasi
3. Hukum nasional tetap efektif melalui aparatur pemerintah pusat
yang ada di daerah
4. Pengambilan tetap di pusat, pelaksanaannya dilakukan elemen
diluar pucuk organisasi
5. Secara geografi, pengambilan keputusan tetap di pusat, tetapi
pelaksanaannya dilimpahkan ke aparatur daerah
6. Tercipta administrasi lapangan
• A.M. Donner, dekonsentrasi adalah pengarahan pada pengumpulan
semua kekuasaan memutuskan pada satu atau sejumlah jabatan yang
sedikit-dikitnya
• Amrah Muslimin, dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian
kewenangan pemerintahan pusat pada alat-alat pemerintahan pusat
yang ada di daerah
• Joeniarto, dekonsentrasi adalah pemberian wewenang oleh
pemerintah pusat kepada alat-alat perlengkapan bawahannya untuk
menyelenggarakan urusan-urusannya yang terdapat di daerah
• Laica Marzuki, dekonsentrasi adalah pelimpahan kewenangan dari alat
perlengkapan negara di pusat kepada instansi bawahan, guna
melaksanakan pekerjaan tertentu dalam penyelenggaraan
pemerintahan
• Philipus M hadjon, dekonsentasi adalah penugasan kepada pejabat
atau dinas-dinas yang mempunyai hubungan hirarki dalam suatu badan
pemerintahan untuk mengurus tugas-tugas tertentu disertai hak untuk
mengatur membuat keputusan tertentu dan tanggung jawab tetap
pada pemerintah pusat
Pengaturan Dekonsentrasi Dalam UU
Pemerintahan Daerah
UU No 5 tahun 1974 tentang Pokok Pokok Pemerintah
Di Daerah
• Berlaku pada masa orde baru dan lama sekitar 25
tahun dan berakhir pada masa reformasi dengan
diundangkan UU no 22 tahun 1999 tentang
pemerintahan daerah
• Pasal 1 huruf f, dekonsentrasi adalah pelimpahan
kewenangan dari pemerintah atau kepala instansi
vertikal tingkat atasnya kepada pejabat-pejabat di
daerahnya
Undang-Undang nomor 22 tahun 1999 tentang
pemerintahan Daerah
• Pasal 1 huruf f, dekonsentrasi adalah
pelimpahan wewenang dari pemerintah
kepada gubernur sebagai wakil pemerintah
dan/atau perangkat pusat di daerah
• UU ini dibangun dengan semangat
desentralisasi mengingat semangat reformasi
Undang-Undang No 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan daerah
• Pasal 1 butir 8 menyatakan dekonsentrasi adalah
pelimpahan wewenang pemerintahan oleh
pemerintah kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah dan/atau kepala instansi vertikal di
wilayah tertentu
• Gubernur mempunyai dua fungsi yaitu sebagai kepala
daerah propinsi dalam rangka menjalankan
desentralisasi (otonom) dan sebagai wakil
pemerintah pusat untuk menjalankan kewenangan
pemerintah yang dilimpahkan kepadanya
Undang-undang no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
• Pasal 1 angka 9, dekonsentrasi adalah pelimpahan
sebagian urusan pemerintah yang menjadi kewenangan
pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat, kepada instansi vertikal di wilayah
tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati walikota
sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum
• Pasal 2 ayat 1 dan 2 disebutkan (1) negara kesatuan
republik indonesia dibagi atas provinsi, provinsi dibagi
atas daerah kabupaten dan kota, (2) kabupaten/kota
dibagi atas kecamatan dan kecamatan dibagi atas
kelurahan dan/atau desa
Asas dekonsentrasi tidak melahirkan daerah otonom
tetapi wilayah administratif sebagaimana diatur
dalam pasal 1 angka 13 UU no 23 tahun 2014 “
wilayah administratif adalah wilayah kerja perangkat
pemerintah pusat termasuk gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat untuk menyelenggarakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan
pemerintah pusat di daerah dan wilayah kerja
gubernur dan bupati/walikota dalam melaksanakan
urusan pemerintahan umum di daerah”
Asas dekonsentrasi dapat ditinjau dari 3 segi
1. Segi wewenang, asas ini memberikan/melimpahkan
wewenang dari pemerintah pusat kepada pejabat-
pejabatnya di daerah untuk menyelenggarakan tugas-tugas
pemerintah pusat yang ada di daerah
2. Pembentuk pemerintahan, berarti membentuk
pemerintahan lokal administrasi di daerah, untuk diberi
tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan pusat yang
ada di daerah
3. Pembagian wilayah, asas ini membagi wilayah negara
menjadi daerah-daerah pemerintahan lokal administratif
atau membagi wilayah negara menjadi wilayah-wilayah
administratif
Ciri-ciri dekonsentrasi menurut B.C Smith
1. Pelimpahan wewenang untuk melaksanakan fungsi-fungsi
tertentu yang dirinci dari pemerintah pusat kepada pejabat-
pejabat pemerintah pusat yang ada di daerah
2. Penerima wewenang adalah pejabat pemerintah pusat yang
ada di daerah
3. Tidak mencangkup kewenangan untuk menetapkan
kebijakan dan wewenang untuk mengatur
4. Tidak menciptakan otonomi dan daerah otonom tapi
menciptakan wilayah administrasi
5. Keberadaan field administration berada di dalam hirarki
organisasi pemerintah pusat
6. Menciptakan keseragaman dalam struktur politik
Desentralisasi Dan Otonomi
• Persoalan negara yang semakin kompleks, semakin luas wilayah
negara dan makin banyak pula warga negara maka asas
dekonsentrasi makin melemah dan akhirnya negara menerapkan
asas desentralisai
• Dari sudut ketatanegaraan desentralisasi dalah pelimpahan
kekuasaan pemerintah dari pusat kepada daerah-daeah yang
mengurus rumah tangga sendiri
• Ada 2 pengertian konsep desentralisasi
• Konsep statis, suatu keadaan dalam organisasi dimana
pengambil kebijakan dan pelaksanaannya tersebar di seluruh
pelosok wilayah negara
• Konsep dinamis, proses penyebaran kekuasaan atau
kewenangan untuk membuat kebijakan dan melaksanakan
diluar hirarki organisasi negara
Makna konsep tersebut
1. Fungsi desentralisasi adalah menciptakan hukum-hukum
yang berlaku lokal (hukum lokal) atau menciptakan
keanekaragaman kebijakan dan pelaksanaannya sesuai
dengan karakter masyarakatnya
2. Pengambilan keputusan dilakukan oleh elemen diluar
pucuk organisasi dan dilaksanakan sendiri
dipertanggungjawabkan sendiri kepada masyarakat di
wilayahnya
3. Secara geografis, pengambilan keputusan dilakukan di
daerah dan dilaksanakan oleh unsur daerah sendiri
dipertanggungjawabkan kepada masyarakatnya
4. Maka lahir pemerintahan daerah dalam sebuah negara
bangsa
Ada 2 macam desentralisasi menurut J.H.A
Logeman
1. Desentralisasi jabatan atau dekonsentrasi yaitu
pelimpahan kekuasaan dari alat perlengkapan negara
tingkat lebih tinggi kepada bawahannya guna
melancarkan perkerjaan di dalam melaksanakan tugas
pemerintah
2. Desentralisasi ketatanegaraan, sering disebut
desentralisasi politik yaitu pelimpahan kekuasaan
perundangan dan pemerintahan kepada daerah-daerah
otonom dalam lingkungannya, dalam hal ini rakyat
dengan menggunakan saluran tertentu ikut serta dalam
pemerintahan dengan batas wilayah masing-masing
C.V. Van Der Pot desentralisasi ketatanegaraan
dibagi dua macam
1. Desentralisasi teritorial, pelimpahan kekuasaan untuk
mengatur dan mengurus rumah tangganya dari daerah
masing-masing
2. Desentralisasi fungsional, pelimpahan kekuasaan untuk
mengatur dan mengurus sesuatu atau beberapa kepentingan
tertentu
Hakekat dari desentralisasi teritorial, baik
dilapangan perundangan atau pemerintahan
mempunyai dua bentuk
3. Otonomi dan
4. medebewind
• Philipus M. Hadjon, desentralisasi mengandung
makna bahwa wewenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan tidak semata-mata
oleh pusat, tetapi oleh satuan-satuan pemerintahan
yang lebih rendah, baik secara teritorial atau
fungsional
• Joeniarto, asas desentralisasi sebagai asas yang
bermaksud memberikan wewenang dari pemerintah
negara kepada pemerintah lokal untuk mengatur
dan mengurus urusan-urusan tertentu sebagai
urusan rumah tangga sendiri
Rondinelli, desentralisasi mencangkup dekonsentrasi,
devolusi, pelimpahan pada lembaga semi otonom
(delegasi) dan pelimpahan pada lembaga non
pemerintah (privvatisasi)
• Dekonsentrasi adalah penyerahan beban kerja dari
kementrian pusat kepada pejabat-pejabatnya yang berada
di wilayah (tapi tidak diikuti oleh kewenangan keputusan
dan diskresi untuk melaksanakan)
• Devolusi, yaitu pelepasan fungsi-fungsi tertentu dari
pemerintah pusat untuk membuat satuan pemerintah
baru yang tidak dikontrol secara langsung (tujuannnya
adalah untuk memperkuat satuan pemerintah di bawah
pemerintah pusat dengan cara mendelegasikan fungsi dan
kewenangan)
• Delegasi (pelimpahan pada lembaga semi otonom,
adalah pendelegasian pembuatan keputusan dan
kewenangan administrasi kepada organisasi-
organisasi tertentu yang tidak dibawah pengawasan
kementrian pusat (bumn)
• Privatisasi (pelimpahan pada lembaga non
pemerintah) tindakan pemebrian wewenang dari
pemerintah kepada badan-badan swasta (kepada
BUMN dan BUMD yang menjadi PT, kamar dagang
dan industri, koperasi, LSM dan asosiasi lain)
Kompleksitas konsep desentralisasi secara
umum dikategorikan dalam 2 perspektif
1. Desentralisasi politik, desentralisasi sebagai devolusi
kekuasaan dari pemerintah pusat kepada daeah
(meningkatkan keterampilan dan kemampuan politik para
penyelenggara pemerintah dan masyarakat)
2. Desentralisasi administrasi lebih menekankan
desentralisasi sebagai delegasi wewenang administratif
dari pusat kepada daerah
Persamaan dari keduanya adalah terkait dengan
PAD (pendapatan asli daerah)
Ciri desentralisasi (Smith dan Hanif Nurcholis)
1. Penyerahan wewenang untuk melaksanakan fungsi
pemerintahan tertentu dari pemerintah pusat kepada daerah
otonom
2. Fungsi yang diserahkan bisa dirinci atau merupakan fungsi sisa
3. Penerima wewenang adalah daerah otonom
4. Wewenang mengatur dan mengurus kepentingan yang bersifat
lokal
5. Wewenang mengatur adalah wewenang untuk menetapkan
norma hukum yang berlaku umum dan abstrak
6. Wewenang mengurus adalah wewenang untuk menetapkan
norma hukum yang bersifat individual dan konkrit
7. Keberadaan daerah otonom adalah diluar hirarki organisasi
pemerintah pusat
8. Menciptakan political variety dan diversity of structure dalalm
sistem politik
Dennis, rondinelli, nellis desentralisasi
dipengaruhi oleh faktor politik, ekonomi dan
budaya seperti :
1. Sampai seberapa jauh birokrasi politil lokal mendukung
desentralisasi melalui pelimpahan organisasi dan
tanggung jawab
2. Seberapa jauh perilaku sikap dan budaya yang
mendukung terciptanya iklim desentralisasi pengambilan
keputusan dan pemerintahan
3. Kebijakan dan program yang dirancang memadai untuk
mendorong desentrali pengambilan keputusan dan
manajemen pembangunan
4. Seberapa jauh tersedianya sumber dana atau keuangan
yang memadai bagi organisasi yang mendapat
pelimpahan tanggung jawab
Smith membedakan tujuan desentralisasi berdasarkan
kepentingan nasional (pusat) dan pemerintah daerah
Kepentingan nasional
• Pertama, political education, masyarakat belajar
mengenali dan memahami persoalan sosial ekonomi
dan politik, belajar cara menolak untuk memilih calon
legislatif yang tidak memiliki kualitas politik, mengkritisi
kebijakan, dll
• Kedua, sebagai training atau batu loncatan bagi politisi
untuk menduduki pada level nasional
• Ketiga, adanya desentralisasi maka kebijakan akan
terwujud kehidupan sosial yang harmonis dan
kehidupan politik yang stabil
Kepentingan pemerintahan daerah
• Desentralisasi mewujudkan political equality, membuka
kesempatan bagi masyarakat dalam berpatisipasi aktivitas
politik lokal
• Diharapkan tercipta kemampuan pemerintah daerah
memperhatikan hak-hak komunitasnya (hak ikut serta
proses pengambilan keputusan atau hak kontrol)
• Pemerintah daerah lebih tau dan paham berbagai masalah
yang dihadapinya
• Dan tujuan utama dari desentralisasi menurut rondinelli
adalah meningkatkan kemampuan pemerintah daerah
untuk menyediakan public good and service dan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan
ekonomi daeah
Tujuan
desentalisai

Tujuan ekonomi : dimaksudkan


Tujuan politik : ditujukan untuk menjamin bahwa
untuk menyalurkan pembangunan akan
partisipasi politik tingkat dilaksanakan secara efektif dan
daerah untuk terwujudnya efisien di daerah-daerah dalam
stabilitas politik nasional rangka mewujudkan
kesejahteraan sosial
• Tujuan desentralisasi adalah agar tidak terjadi
penumpukan kekuasaan pada satu pihak,
yaitu pemerintah pusat
• Diharapkan terjadi distribusi kekuasaan
maupun transfer kekuasaan agar tercipta
pelayanan masyarakat yang efektif dan efisien
• Dan terwujudnya pemerintahan yang
demokratis
Dimensi utama desentralisasi
1. Dimensi ekonomi, rakyat memperoleh kesempatan
dan kebebasan untuk mengembangkan kegiatan
ekonomi
2. Dimensi politik, berdayanya masyarakat secara politik
yang ditanadi dengan lepasnya ketergantungan
organisai rakyat dari pemerintah
3. Dimensi psikologis, dari perasaan individu
terakumulasi menjadi perasaan kolektif (bersama) :
• Kebebasan menentukan nasib sendiri menjadi
sebuah keniscayaan demokrasi
• Tidak ada anggapan orang pusat lebih hebat dari
orang daerah atau sebaliknya
Kelemahan desentralisasi
• Membuka kemungkinan adanya bagian-bagian
daerah yang melepaskan ikatan pemerintah
pusat
• Kemungkinan terjadi ketegangan hubungan
antara pemerintah pusat dengan daerah terkait
dengan urusan pemerintahan
• Kemungkinan timbulnya ketimpangan
pertumbuhan dan berkembangnya masing-
masing daerah
• Memunculkan fanatisme kedaerahan
Kelebihan desentalisasi
• Senjata ampuh memberantas sistem birokrasi yang
bertingkat-tingkat
• Pelaksanaan prinsip welfare state dapat meringankan
beban pemerintah pusat dalam pengambilan
kebijakan yang berdimensi lokal
• Rakyat masing-masing daerah merupakan pihak yang
berperan aktif dalam pengambilan kebijakan
daerahnya
• Sarana tepat untuk menumbuhkan paham demokrasi
dan kebebasan rakyat dalam menentukan kebijakan
pemerintah lokal
• Sarana tepat untuk mengimplementasikan prinsip
negara hukum (khususnya pemencaraan kekuasaan)
Perbedaan Desentralisasi dan Dekonsentrasi
No Desentralisasi Dekonsentrasi
1 Transfer of authority Delegation of authority
2 Pembuatan dan pelaksanaan Pelaksana kebijakan saja
kebijakan
3 Yang diserahi adalah satuan politik Yang diserahi adalah pejabat
atas dasar wilayah masyarakat pusat ditempatkan di pelosok
hukum yang disebut daerah tanah air
otonom

4 Munculnya lembaga perwakilan di Munculnya aparat pusat di


tingkat lokal dengan pemilihan pelosok tanah air yang dilakukan
penunjukan

5 Wilayahnya dibentuk dalam Aparat pusat tersebut memiliki


jangkauan yurisdiksi tertentu wilayah kerja dengan jangkauan
yurisdiksi tertentu
No Desentralisasi Dekonsentrasi
6 Terdapat otonomi karena adanya Wilayahnya disebut wilayah
penyerahan wewenang administrasi
pengambilan kebijakan dan
pelaksanaan

7 Keputusan pejabat dalam Keputusan pejabat lokal dapat


pemerintah daerah tidak dapat ditiadakan atau dibatalkan oleh
langsung dibatalkan oleh pejabat atasannya
pemerintah pusat

8 Hubungan yang terjadi antara Hubungan yang terjadi antara


pemerintah pusat dan daerah pejabat yang tersebar di pelosok
otonom adalah hubungan antar dengan atasannya adalah hubungan
organisasi intra organisasi
Pengaturan Desentralisasi dalam
Undang-Undang
• Pasal 1 butir b UU no 5 tahun 1974, desentralisasi adalah penyerahan
urusan pemerintah dari pemerintah atau daerah tingkat atasannya
kepada daerah menjadi urusan rumah tangganya
• Pasal 1 butir e UU no 22 tahun 1999, desentralisasi adalah
penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah
otonom dalam kerangka negara kesatuan republik indonesia
• Pasal 1 butir 7 UU no 32 tahun 2004, desentralisasi adalah
penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam
sistem negara kesatuan republik indonesia
• Pasal 1 angka 8 UU no 23 tahun 2014, desentralisasi adalah
penyerahan urusan pemerintah oleh pemerintah pusat kepada
daerah otonom berdasarkan asas otonomi
• Dari segi makna, desentralisasi memberikan
ruang terjadinya penyerahan kewenangan
(urusan) dari pusat kepada daerah
• Desentralisasi senantiasa berkaitan dengan
status mandiri atau otonom, sehingga
berbicara masalah desentralisasi dengan
sendirinya berbicara juga masalah otonomi
Medebewind Atau Tugas Pembantu
• Asas bawaan dari HTN hindia belanda dengan istilah
medebewind dan medebestuur
• Medebewind adalah kewajiban daerah otonom untuk
menjalankan peraturan perundang-undangan pusat
atas penugasan dari pemerintah dengan jalan
mengadakan peraturan daerah guna menyesuaikan
peraturan perundangan-undangan pusat dengan
kondisi daerah otonom tersebut
• Medebetuur adalah daerah otonom tidak diwajibkan
mengadakan peraturan pengkhususan tersebut
• Kleintjes yang dikutip dwi andayani, medebewind
berarti ikut sertanya daerah otonom dalam pengaturan
dan pelaksanaan materi yang menjadi kompetensi
badan-badan hukum yang lebih tinggi dan medebestuur
berarti ikut sertanya daerah otonom dalam pelaksanaan
perundang-undangan badan hukum yang lebih tinggi
• Amrah muslimin, tugas pembantuan adalah
pelaksanaan oleh daerah swatantra dengan
kebijaksanaan sendiri peraturan pemerintah pusat
• Bagir manan, tugas pembantu adalah tugas
melaksanakan peraturan perundang-undangan tingkat
lebih tinggi
• Sifat tugas pembantuan hanya bersifat
“membantu” dan tidak dalam konteks
hubungan “atasan bawahan”, tetapi dalam
penyelenggaraan pemerintahan di daerah tidak
mempunyai hak untuk menolak
• Ateng syafrudin, 3 dasar pertimbangan
pelaksanaan asas tugas pembantuan
1. Keterbatasan kemampuan pemerintah dan atau pemerintah
daerah
2. Sifat sesuatu urusan yang sulit dilaksanakan dengan baik
tanpa mengikutsertakan pemerintah daerah
3. Perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang semakin
kompleks
Tujuan diberikan tugas pembantuan adalah
1. Untuk lebih meningkatkan efektivitas dan
efisiensi penyelenggaraan pembanguna
serta pelayanan umum pada masyarakat
2. Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan
penyelesaian permasalahan serta membantu
mengembangkan pembangunan daerah
sesuai dengan potensi dan karakteristiknya
Pengaturan Medebewind Dalam UU Pemda
• Pasal 1 huruf d UU no 5 tahun 1974, tugas pembantuan
adalah tugas untuk turut serta dalam melakukan urusan
pemerintahan yang ditugaskan kepada pemerintah daerah
oleh pemerintah atau pemerintah daerah tingkat atasnya
dengan kewajiban mempertanggungjawabkan kepada yang
menugaskan
• Pasal 1 huruf g UU no 22 tahun 1999, tugas pembantuan
adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan desa,
dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang
disertai pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya
manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan
mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan
• Pasal 1 butir 9 UU no 32 tahun 2004, tugas pembantuan
adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah
dan/atau desa, dari pemerintah propinsi kepada
kabupaten/kota dan/atau desa, serta dari pemerintah
kabupaten kota kepada desa untuk melaksanakan tugas-
tugas tertentu
• Pasal 1 angka 11 UU no 23 tahun 2014, tugas pembantuan
adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah
otonom untuk melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan yang menjadi wewenangan pemerintah
pusat atau dari pemerintah daerah provinsi kepada daerah
kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan yang menajdi kewenangan daerah provinsi
Perbedaan Sentralisasi, Dekonsentrasi,
Desentralisasi dan Tugas Pembantuan
Wewenang Politik Sumber
Wewenang Adminstrasi Keuangan

Asas Pusat Daerah Perangkat Perangkat Perangkat APBN APBD


Otonom Pusat di Pusat di Daerah
Pusat Wilayah Otonom
Administrasi

Sentralisasi √ − √ − − √ −
Dekonsentrasi √ − − √ − √ −
Tugas pembantuan
√ − − − √ √ −

Desentralisasi − √ − − √ − √

Anda mungkin juga menyukai