Anda di halaman 1dari 9

PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL

OLEH:

KELOMPOK V

1.Meisiana Y. Arfenat (1810121256)

2.Arion Tampubolon (1810121286)

3.I Putu pradita Wiradinatha (1810121297)

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WARMADEWA

DENPASAR 2019
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL

A.Pengertian Sengketa Internasioanal

Sengketa internasional adalah suatu perselisihan antara subjek-subjek hukum


internasional mengenai fakta, hukum atau politik dimana tuntutan atau pernyataan satu pihak
ditolak, dituntut balik atau diingkari oleh pihak lainnya.

Istilah “sengketa internasional” (International disputes) mencakup bukan saja sengketa-


sengketa antara Negara-negara, melainkan juga kasus-kasus lain yang berada dalam lingkup
pengaturan internasional, yaitu beberapa kategori sengketa tertentu antara Negara disatu pihak
dan individu-individu, badan-badan korporasi serta badan-badan bukan Negara di pihak lain.

B. Jenis dan Macam Sengketa Internasional

Sengketa internasional ada dua macam, yaitu diantaranya:

1.Sengketa politik

Sengketa politik ialah sengketa ketika suatu negara mendasarkan tuntutan tidak atas
pertimbangan yurisdiksi melainkan atas dasar politik atau kepentingan lainnya. Sengketa
yang tidak bersifat hukum ini penyelesaiannya secara politik. Keputusan yang diambil
dalam penyelesaian politik hanya berbentuk usul-usul yang tidak mengikat negara yang
bersengketa. Usul tersebut tetap mengutamakan kedaulatan negara yang bersengketa dan
tidak harus mendasarkan pada ketentuan hukum yang diambil.

2.Sengketa hukum

Sengketa hukum yaitu sengketa dimana suatu negara mendasarkan sengketa atau
tuntutannya atas ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam suatu perjanjian atau yang
telah diakui oleh hukum internasional. Keputusan yang diambil dalam penyelesaian
sengketa secara hukum punya sifat yang memaksa kedaulatan negara yang bersengketa.
Hal ini disebabkan keputusan yang diambil hanya berdasarkan atas prinsip-prinsip hukum
internasional.

C.Penyebab Sengketa Internasional

Ada beberapa sebab terjadinya sengketa internasional, antara lain:

1.Terorisme
Penyebab pertama sengketa internasional adalah terorisme. kita sendiri tahu, terorisme
sebagai hal yg ditakutkan tiap negara, karena bisa mengganggu stabilitas keamanan
negara tersebut, bahkan keamanan Internasional. Ambil contoh tragedi World Trade
Center di Amerika Serikat yg diserang kelompok teroris yg diduga berasal dr Timur
Tengah. Semenjak kejadian yg mengahantam harga diri Amerika Serikat tersebut,
Amerika dengan gencar mengincar kelompok teroris tersebut. bahkan meyerukan kepada
dunia kalau terorisme tersebut sangat berbahaya dan menjadi musuh bersama sebagai
penjahat Internasional.

2.Rezim yang berkuasa di suatu negara

Masalah yg disebabkan rezim pemimpin yg berkuasa dlm suatu negara, yg memimpin


terlalu lama tapi memberikan dampak buruk terhadap perkembangan negara nya. Dan
menyebabkan pemberontakan oleh rakyat nya sendiri agar mundur dr rezim nya. Contoh
paling hot adalah Rezim Hosni Mubarak di Mesir, juga hingga saat ini yg belum
terselesaikan, Rezim Mohammad Khadaffi di Libya, yg menjadi Sengketa Internasional
dan mulai diselesaikan oleh pihak ketiga, yaitu tentara koalisi sekutu pimpinan Amerika
Serikat, Inggris, dan Prancis, atas dasar resolusi PBB

3.Budaya

Masalah ketiga yg jadi penyebab Sengketa Internasional adalah masalah budaya. Ane
ambil contoh dari masalah yg dialami negara tercinta kita Indonesia, atas negara tetangga
yg selalu bersitegang, M(alay)sia. Masalah dimulai akibat anggapan sepihak dr pihak
tetangga yg mengklaim beberapa budaya khas Indonesia, seperti batik, reog ponorogo,
makanan daerah, serta lagu daerah. Mungkin masih banyak lagi. Yg paling hot masalah
batik. Pihak Indonesia sampai melaporkan masalah ini ke PBB yg mengurusi bagian
budaya yaitu UNESCO, untuk menyelesaikan masalah ini. Dan akhirnya, batim resmi
adalah hak cipta dan milik Indonesia

4.wilayah teritorial

Penyebab selanjutnya adalah disebabkan oleh Wilayah Teritorial. tak usah dipungkiri,
kita semua tahu, banyak konflik antar negara atau pun antar kelompok dalam satu negara
memperebutkan wilayah kekuasaan atau teritorial. contoh paling mendunia adalah
masalah perbatasan Korea, antara Korea Selatan dan Utara yg akhirnya berpisah menjadi
dua negara. Begitu juga di Veitnam, yg bahkan menyebabkan pecahnya perang Vietnam.
Begitu juga perebutan jalur Gaza oleh pihak Israel dan Palestina.

5.Intervensi suatu negara yerhadap kedaulatan negara lain

Masalah ini ane anggap sebagai ulah “jahil” atau ulah “iseng” suatu negara yg ingin
mengusik kedaulatan suatu negara. yg biasanya didasarkan kepentingan tertentu. ambil
contoh Intervensi dan invasi Amerika Serikat ke Irak, atas dasar tujuan ingin menguasai
minyak di negara tersebut. hasilnya, negara Irak sekarang menjadi porak poranda dan
ditinggalkan begitu saja oleh pihak Amerika dan sekutunya. Masalah ini sempat menjadi
sengketa Internasional yg berlarut-larut beberapa tahun yg lalu.

6.Sumber daya Alam

Masalah dan penyebab terakhir menurut ane adalah, tentang Sumber Daya Alam (SDA) .
masalah ini pernah dialami oleh negara kita, yaitu ketika proses yg melibatkan negara
tetangga (lagi-lagi) memperebutkan blok ambalat, yg kita ketahui disitu memiliki SDA
minyak yg tinggi. yg ane tahu, masalah ini belum terselesaikan. contoh lain mungkin
seperti kasus sebelumnya diatas, ketika Amerika menyerang Irak untuk mengambil
minyak disana.

7.Politik luar negeri yang terlalu luwes atau sebaliknya terlalu kaku

Politik luar negeri suatu bangsa menjadi salah satu penyebab kemungkinan timbulnya
sengketa antarnegara. Sikap tersinggung atau salah paham merupakan pemicu utama
terjadinya konfl ik. Salah satu contohnya adalah sikap Inggris yang terlalu luwes
(fleksibel) dalam masalah pengakuan pemerintahan Cina. Pada akhirnya mengakibatkan
ketersinggungan pihak Amerika Serikat yang bersikap kaku terhadap Cina.

8.Unsur-unsur moralitas dan kesopanan antarbangsa

Dalam menjalin kerja sama atau berhubungan dengan bangsa lain, kesopanan
antarbangsa penting untuk diperhatikan dalam etika pergaulan. Sebab bila kita menyalahi
etika bisa saja timbul konflik atau ketegangan. Hal ini pernah terjadi saat Singapura
mengundurkan diri dari perjanjian dengan Malaysia, walaupun hubungan baik sudah
lama mereka jalin.

9.Masalah klaim batas negara atau wilayah kekuasaan

Negara-negara yang bertetangga secara geografis berpeluang besar terjadi konflik atau
sengketa memperebutkan batas negara. Hal ini dialami antara lain oleh Indonesia-
Malaysia, India-Pakistan, dan Cina-Taiwan.

10.Masalah hukum nasional (aspek yuridis) yang saling bertentangan

Hukum nasional setiap negara berbeda-beda bergantung pada kebutuhan dan kondisi
masyarakatnya. Bila suatu negara saling bekerja sama tanpa mempertimbangkan hukum
nasional negara lain, bukan tidak mungkin konfrontasi bisa terjadi. Hal ini terjadi saat
Malaysia secara yuridis menentang cara-cara pengalihan daerah Sabah dan Serawak dari
kedaulatan Kerajaan Inggris ke bawah kedaulatan Malaysia.
11.Masalah ekonomi

Faktor ekonomi dalam praktek hubungan antara negara ternyata sering kali memicu
terjadinya konflik internasional. Kebijakan ekonomi yang kaku dan memihak yaitu
penyebab terjadinya konflik. Hal ini bisa terlihat ketika Amerika Serikat mengembargo
minyak bumi hasil dari Irak yang kemudian menjadikan konflik tegang antara Amerika
Serikat dan Irak.

D.Penyelesaian Sengketa Internasional

Ketika terjadinya sengketa internasional, ada beberapa metode atau cara untuk
menyelesaikannya. Metode atau cara tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Kekerasan

Metode kekerasan dalam menyelesaikan sengketa internasional terdiri atas cara-cara seperti
berikut.

• Pertikaian Bersenjata

Pertikaian bersenjata ialah suatu pertentangan yang disertai penggunaan kekerasan


angkatan bersenjata tiap-tiap pihak dengan tujuan menundukkan lawan, dan menetapkan
persyaratan perdamaian secara sepihak.

• Retorsi

Retorsi ialah pembalasan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap tindakan yang tidak
pantas dari negara lain. Perbuatan retorsi ialah perbuatan sah, tetapi tidak bersahabat.
Contoh retorsi antara lain retorsi mengenai pengetatan hubungan diplomatik,
penghapusan hak istimewa diplomatik, dan penarikan kembali konsensi pajak atau tarif.

• Reprasial

Reprasial ialah pembalasan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap tindakan yang
melanggar hukum dari negara lawan dalam suatu sengketa. Reprasial bisa dilakukan pada
masa damai maupun di antara pihak yang bersengketa. Reprasial pada masa damai antara
lain pemboikotan barang, embargo, dan unjuk kekuatan (show of force).

• Blokade Damai
Blokade ialah suatu pengepungan wilayah, misalnya pengepungan suatu kota atau
pelabuhan dengan tujuan untuk memutuskan hubungan wilayah itu dengan pihak luar.
Ada dua macam blokade, yaitu blokade pada masa perang dan damai.

2. Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Damai

Penyelesaian secara damai adalah cara penyelesaian tanpa paksaan atau kekerasan. Cara-
cara penyelesaian ini meliputi: arbitrasi, penyelesaian yudisial, negosiasi, jasa-jasa baik, mediasi,
konsiliasi, penyelidikan, penyelesaian di bawah naungan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB).

• Arbitrase

Penyelesaian pertikaian atau sengketa internasional melalui arbitrase internasional adalah


pengajuan sengketa internasional kepada arbitrator yang dipilih secara bebas oleh para
pihak. Mereka itulah yang memutuskan penyelesaian sengketa, tanpa terlalu terikat pada
pertimbangan-pertimbangan hukum. Putusan itu dapat didasarkan pada kepantasan dan
kebaikan.

• Penyelesaian Yudisial

Penyelesaian yudisial adalah suatu penyelesaian sengketa internasional melalui suatu


pengadilan internasional yang dibentuk sebagaimana mestinya, dengan memberlakukan
kaidah-kaidah hukum. Lembaga pengadilan internasional yang berfungsi sebagai organ
penyelesaian yudisial dalam masyarakat internasional adalah International Court of
Justice.

• Negosiasi

Negosiasi ialah upaya penyelesaian sengketa yang dilakukan secara langsung oleh para
pihak yang bersengketa melalui dialog tanpa ada keikutsertaan dari pihak ketiga. Dalam
pelaksanaan negosiasi ini, para pihak melakukan pertukaran pendapat dan usul untuk
mencari kemungkinan tercapainya penyelesaian sengketa secara damai. Negosiasi dapat
berbentuk bilateral dan multilateral. Negosiasi bisa dilangsungkan melalui saluran
diplomatik pada konferensi internasional atau dalam suatu lembaga atau organisasi
internasional.

• Good Offices (Jasa Baik)

Good offices (jasa baik) ialah suatu tindakan pihak ketiga yang membawa ke arah
terselenggaranya negosiasi, tanpa berperan serta dalam diskusi mengenai substansi atau
pokok sengketa yang bersangkutan. Good offices akan terjadi jika pihak ketiga mencoba
membujuk para pihak sengketa untuk melakukan negosiasi sendiri. Good offices adalah
suatu metode penyelesaian sengketa internasional yang tidak tercantum dalam ketentuan
pasal 33 Piagam PBB.

• Mediasi

Mediasi ialah suatu tindakan negara ketiga atau individu yang tidak berkepentingan
dalam suatu sengketa internasional, yang bertujuan membawa ke arah negosiasi atau
memberi fasilitas ke arah negosiasi dan sekaligus berperan serta dalam negosiasi pihak
sengketa tersebut. Pelaksana mediasi disebut mediator. Mediator bisa dilakukan oleh
pemerintah maupun individu. Mediator lebih berperan aktif demi tercapainya
penyelesaian sengketa.

• Konsiliasi

Seperti cara mediasi, penyelesaian sengketa melalui cara konsiliasi memakai intervensi
pihak ketiga. Pihak ketiga yang melakukan intervensi ini biasanya adalah negara. Tapi,
bisa juga sebuah komisi yang dibentuk oleh para pihak. Konsiliasi juga bisa diartikan
sebagai upaya penyelesaian sengketa secara bersahabat dengan bantuan negara lain atau
badan pemeriksa yang netral atau tidak memihak, atau dengan bantuan Komite Penasihat.

• Enquiry atau Penyelidikan

Enquiry atau penyelidikan ialah suatu proses penemuan fakta oleh suatu tim penyelidik
yang netral. Prosedur ini dimaksudkan untuk menyelesaikan sengketa yang muncul
karena perbedaan pendapat mengenai fakta, bukan untuk permasalahan yang bersifat
hukum murni. Hal ini karena fakta yang mendasari suatu sengketa sering
dipermasalahkan.

• Penyelesaian di bawah Naungan Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa

Penyelesaian ini diatur dalam pasal 2 piagam PBB. Para anggota PBB berjanji untuk
menyelesaikan persengketaan-persengketaan tanpa melalui kekerasan atau perang.
Tanggung jawab diserahkan kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan. Majelis
Umum diberi wewenang merekomendasikan tindakan tindakan untuk penyelesaian damai
atas suatu keadaan yang bisa mengganggu kesejahteraan umum atau hubungan-hubungan
persahabatan di antara bangsabangsa. Dewan Keamanan bertindak mengenai beberapa
hal, yakni persengketaan yang bisa membahayakan perdamaian dan keamanan
internasional, peristiwa yang mengancam perdamaian, melanggar perdamaian, dan
tindakan penyerangan (agresi).

3. Menyelesaikan Metode Diplomatik sengketa Internasional, yaitu :

• Negosiasi
Merupakan metode Penyelesaian sengketa yang paling tradisional dan sederhana. Dalam
metode negosiasi, penyelesaian sengketa tidak melibatkan pihak ketiga. Pada Dasarnya
negosiasi hana berpusat pada diskusi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait.

• Mediasi

Mediasi artinya perantaraan, yakni salah satu cara penyelesaian sengketa internasional di
mana adanya keterlibatan atau campur tangan sengketa atau perselisihan dan
menghasilkan penyelesaian yang dapat di terima oleh pihak-pihak yang bersengketa.
Mediasi merupakan Bentuk lain dari Negosiasi. Perbedaanya, Mediasi melibatkan Pihak
ketiga yang bertindak sebagai pelaku mediasi (Mediator). Seseorang mediator merupakan
pihak ketiga memiliki peran aktif untuk mencari solusi yang tepat dalam melancarkan
terjadinya kesepakatan di antara pihak-pihak yang terkait.

• Inquiry

Metode ini digunakan untuk mencapai penyelesaian sebuah sengketa dengan cara
mendirikan sebuah Komisi atau badan yang bersifat Internasional untuk mencari dan
mendengarkan semua bukti-bukti yang relavan dengan permasalahan.

• Konsiliasi

Pengertian konsiliasi adalah suatu cara untuk menyelesaikan sengketa internasional


mengenai keadaan apapun di mana suatu komisi yang di bentuk oleh pihak-pihak, baik
yang bersifat tetap atau ad hoc untuk menangani suatu sengketa, berada pada
pemeriksaan yang tidak memihak atas sengketa tersebut dan berusaha untuk menentukan
batas penyelesaian yang dapat di terima oleh pihak-pihak, atau memberi pihak-pihak,
pandangan untuk menyelesaikannya, seperti bantuan yang mereka minat. Semua komisi
konsiliasi mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk menyelidiki sengketa dan
menyarankan batas penyelesaian yang mungkin. Tugas komisi ialah mendukung dan
menyusun agenda dialog-dialog, sambil memberi mereka bantuan apa saja yang mungkin
berguna untuk mencapai kesimpulan yang tepat dan berhasil.

4. Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Hukum

Penyelesaian sengketa secara hukum bisa dilakukan melalui arbitrase dan pengadilan
internasional seperti berikut.

• Arbitrase Internasional

Penyelesaian sengketa internasional melalui arbitrase internasional ialah pengajuan


sengketa internasional kepada arbitrator (wasit) yang dipilih secara bebas oleh para pihak,
untuk memberi suatu keputusan dengan tidak harus terlalu terpaku pada pertimbangan-
pertimbangan hukum. Keputusan arbitrase dapat didasarkan pada kepantasan dan
kebaikan.

• Pengadilan Internasional (Mahkamah Internasional)

Dalam masyarakat internasional, satu-satunya cara penyelesaian sengketa atau kasus


internasional melalui pengadilan ialah mengajukan sengketa ke Mahkamah Internasional
(International Court of Justice). Anggota masyarakat internasional jarang sekali
menempuh proses ini.

Anda mungkin juga menyukai