Anda di halaman 1dari 12

HUKUM LAUT

KELOMPOK 2

1. AFNI ANNURAINI ( H1A120102 )

2. MUH.ALFATUR HIJRAH ( H1A120053 )

3. MUH.ZAKYYUDIN AL ABRAR
( H1A117413 )

4. NILUH KESUMA DEWI ( H1A120060 )

5. WA ODE NINGSIH ( H1A120091 )

6. YULIANTI USMAN ( H1A120095 )

2
HUKUM LAUT INTERNASIONAL


Hukum laut internasional adalah seperangkat
seperangkat norma hukum yang mengatut hubungan
hukum antara negara pantai atau yang berhubungan
dengan pantai, yang terkurung oleh daratan dan
atau organisasi maupun subyek hukum
internasioanal lainnya, yang mengatur mengenai
kedaulatan negara atas laut. Hukum laut
internasional mempelajari tentang aspek-aspek
hukum dilaut dan peristiwa-peristiwa hukum yang
terjadi di laut.

3
DASAR HUKUM LAUT INTERNASIONAL
Dasar hukum laut internasional yang lazim disebut
UNCLOS 1982. UNCLOS merupakan singkatan dari
united nations convention on the law of the sea, yang
sering disebut konvensi PBB tentang hukum
laut.UNCLOS adalah hasil dari konferensi-konferensi
PBB mengenai hukum laut yang berlangsung sejak
1973 sampai 1982.

4
Negara kepulauan menurut UNCLOS 1982 adalah
suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau
lebih gugusan kepulauan dan dapat mencakup
pulau-pulau lain.
Sejarah konverensi hukum laut 1982

Berdasarkan perkembangan permasalahan kelautan serta semakin matangnya hasil


pembahasan naskah Konvensi, maka Majelis Umum PBB dalam sidang umumnya pada
tahun 1973 berhasil mengesahkan Resolusi Nomor 3067 yang menyerukan kepada negara-
negara supaya menyelenggarakan Konferensi Hukum Laut Internasional di Caracas,
Venezuela pada tahun 1973. Konferensi ini dilakukan secara silih berganti di New York dan
Jenewa, dan berakhir dengan menyusun naskah final yang ditandatangani dalam Konferensi
di Montego Bay, Jamaika pada tanggal 10 Desember 1982. Konferensi ini merupakan
kegiatan puncak dari PBB yang menghasilkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut atau yang
dikenal dengan United Nation Convention on the Law of the Sea yang kemudian disebut
UNCLOS 1982.

6
UNCLOS 1982 berisi 17 bab, 320 pasal, dan 9 lampiran yang
merepresentasikan capaian monumental masyarakat internasional
serta merupakan kerangka pengaturan yang komprehensif dalam
mengatur hampir semua kegiatan di laut. Hal ini sebagaimana
diungkap Agoes (1991), selain penting sebagai suatu perangkat
hukum laut yang baru, Konvensi Hukum Laut 1982 juga sangat
penting karena di samping mencerminkan hasil usaha masyarakat
internasional untuk mengkodifikasikan ketentuan-ketentuan hukum
internasional yang telah ada, juga menggambarkan suatu
perkembangan yang progresif (progressif development) dalam
hukum internasional.

7
UNCLOS 1982 berisi 17 bab, 320 pasal, dan 9 lampiran yang merepresentasikan capaian
monumental masyarakat internasional serta merupakan kerangka pengaturan yang
komprehensif dalam mengatur hampir semua kegiatan di laut. Hal ini sebagaimana
diungkap Agoes (1991), selain penting sebagai suatu perangkat hukum laut yang baru,
Konvensi Hukum Laut 1982 juga sangat penting karena di samping mencerminkan hasil
usaha masyarakat internasional untuk mengkodifikasikan ketentuan-ketentuan hukum
internasional yang telah ada, juga menggambarkan suatu perkembangan yang progresif
(progressif development) dalam hukum internasional. Lahirnya UNCLOS 1982 merupakan
hasil dari upaya masyarakat internasional selama 14 tahun, yaitu semenjak didirikannya
Komite Ad Hoc bulan Desember 1967. Selain itu, disepakatinya konvensi ini merupakan
kemenangan bagi negara-negara berkembang yang pada umumnya buat pertama kali
betul-betul aktif berpartisipasi dalam merumuskan berbagai ketentuan yang mencerminkan
kepentingan mereka di bidang hukum laut.

8
Lahir nya UNCLOS 1982 merupakan hasil dari upaya
masyarakat internasional selama 14 tahun, yaitu
semenjak didirikannya Komite Ad Hoc bulan
Desember 1967. Selain itu, disepakatinya konvensi ini
merupakan kemenangan bagi negara-negara
berkembang yang pada umumnya buat pertama kali
betul-betul aktif berpartisipasi dalam merumuskan
berbagai ketentuan yang mencerminkan kepentingan
mereka di bidang hukum laut

9
Pokok-pokok isi UNCLOS 1982

1. Negara pesisir ( negara yang memiliki pantai ) menjalankan dan menetapkan kedaulatan laut
teritorialnya tidak boleh melebihi lebar 12 mil
2. Kapal laut dan pesawat udara di perbolehkan melintas di selat yang di gunakan untuk
navigasi internasional.
3. Negara kepulauan memiliki kedaulatan sendiri atas wilayah laut, ditentukan oleh garis lurus
yang ditarik dari titik terluar pulau.
4. Negara yang memiliki perbatasan langsung dengan laut, bisa menetapkan ZEE atau zona
ekonomi eksklusif sejauh 200 mil.
5. Negara asing memiliki kebebasan navigasi dan penerbangan di wilayah ZEE, termasuk
pemasangan kabel dan pipa bawah laut.

10
6. Negara yang tidak memiliki pantai, mendapatkan hak untuk mengakses laut dan
melakukan transit melalui negara transit.
7. Seluruh negara harus turut serta dalam mencegah dan mengendalikan pencemaran
laut, termasuk bertanggung jawab atas kerusakan yang diakibatkan oleh pelanggaran
negara terhadap konvensi.
8. Penelitian ilmiah dikelautan ZEE dan landa kontingen haruslah tunduk pada negara
pesisir.jika penelitian ini dilakukan untuk tujuan perdamaian atau lainnya maka harus
meminta izin atau persetujuan dari negara lain yang berkabung dalam UNCLOS
1982.
9. Permasalahan yang ada hendaknya diselesaikan dengan cara damai.
10. Untuk sengketa bisa diajukan ke pengadilan internasional atau ke pihak lainnya yang
terkait dengan konvensi ini.
11
THANKS!

12

Anda mungkin juga menyukai