Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)

MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY BANJARMASIN


FAKULTAS HUKUM
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

MATA KULIAH : HUKUM HAK ASASI MANUSIA


DOSEN : MIFTAH ULUMUDIN TSANI , S.H., M.H.
KELAS : REGULER BANJARBARU PAGI
SEMESTER : 1 (SATU)

NAMA : Muhammad Akhyar


NPM. 2108010104

PETUNJUK:
1. Isi nama lengkap dan npm pada kolom yang tersedia;
2. Silahkan memberikan jawaban pada halaman jawab yang tersedia setelah halaman soal;
3. Dikumpulkan paling lambat pada Rabu 5 Januari 2021 pukul 15.00 WITA;
4. Rubah nama file menjadi NPM – NAMA (Contoh nama file: 08410376 – MIFTAH
ULUMUDIN TSANI)
5. File dikumpulkan melalui ketua kelas, selanjutnya ketua kelas menginventarisir lembar jawab
seluruh mahasiswa dijadikan 1 file dalam bentuk rar/zip.
SOAL:
1. Salah satu prinsip Hak Asasi Manusia adalah prinsip saling terkait, prinsip tersebut mempunyai 2
(dua) unsur yaitu interdependence dan interrelatedness. Jelaskan maksud dari prinsip saling
terkait serta berikan contohnya!

2. Hak sipil politik dalam ICCPR (International Covenant on Civil and Political Rights) ada dua
klasifikasi terhadap hak-hak yaitu Non-Derogable Rights dan Derogable Rights. Jelaskan maksud
dari Non-Derogable Rights dan Derogable Rights serta berikan contoh hak-haknya!

3. Dalam teori pengurangan Hak Asasi Manusia ada pihak yang memaknai sebagai peluang yang
dimiliki oleh negara untuk mengabaikan kewajiban internasional untuk memenuhi HAM pada
masa darurat yang mengancam kehidupan bangsa. Pada terminology lain, pengurangan disini
dimaknai sebagai kewenangan negara/pemerintah untuk mengurangi HAM pada situasi dimana
negara mengalami darurat yang mengancam kehidupan bangsa. Jelaskan maksud dari
pengurangan tersebut berdasarkan Pasal 4 Ayat (1) Kovenan Internasional Tentang Hak Sipil dan
Politik!
4. Pengurangan Hak Asasi Manusia bisa dilakukan apabila dinilai sebagai ancaman terhadap suatu
negara, sebutkan dua syarat ancaman yang dapat dijadikan alasan untuk melakukan pengurangan
tersebut!

HALAMAN JAWAB
1. Prinsip ini dipahami bahwa satu hak akan selalu terkait dengan hak yang lain. Entah itu hak
untuk hidup, menyatakan pendapat, memilih agama dan kepercayaan, dan hak-hak lainnya,
adalah hak-hak yang mempunyai keterkaitan satu dengan lainnya dalam perlindungan dan
pemenuhan hak asasi manusia secara keseluruhan. Dengan kata lain, tiap hak asasi terhubung
dalam satu mata rantai. Apabila satu mata rantai putus, maka hak-hak yang lain akan
terlanggar.
Contohnya, dalam situasi tertentu, hak atas pendidikan atau hak atas informasi adalah saling
bergantung satu sama lain. Misalnya, apabila hak terhadap pendidikan tidak didapat
seseorang, maka akan berdampak pada hak memperoleh pekerjaan, berimplikasi terhadap hak
atas kesejahteraan dan tentu berpengaruh terhadap hak hidup secara layak. Oleh karena itu
pelanggaran terhadap suatu hak akan saling bertalian, hilangnya satu hak mengurangi hak
lainnya.
2. Hak Non-Derogable Rights adalah hak-hak yang bersifat absolut yang tidak boleh dikurangi
pemenuhannya oleh negara pihak, walau dalam keadaan darurat sekalipun.
Termasuk jenis hak ini adalah :
1) Hak atas hidup (right to life) Pasal 3
2) Hak bebas dari penyiksaan (right to be free from torture) Pasal 5
3) Hak bebas dari perbudakan (right to be free from slavery) Pasal 4
4) Hak bebas dari penahanan karena gagal memenuhi perjanjian utang (Pasal 9)
5) Hak bebas dari pemidanaan yang berlaku surut
6) Hak sebagai subjek hukum
7) Hak atas kebebasan berpikir, keyakinan dan agama (Pasal 200). 
Hak Derogable Right, yakni hak-hak yang boleh dikurangi atau dibatasi pemenuhannya oleh
negara-negara pihak.
Termasuk jenis hak ini adalah :
1) Hak atas kebebasan berkumpul secara damai.
2) Hak atas kebebasan berserikat, termasuk membentuk dan menjadi anggota serikat
buruh.
3) Hak atas kebebasan menyatakan pendapat atau berekspresi; termasuk kebebasan
mencari, menerima dan memberikan informasi dan segala macam gagasan tanpa
memperhatikan batas (baik melalui tulisan maupun tulisan).
3. Maksud dari pengurangan berdasarkan Pasal 4 Ayat (1) Kovenan Internasional Tentang Hak
Sipil dan Politik adalah memberikan legalitas kepada pemerintah untuk melakukan
pembatasan terhadap hak asasi manusia jika negara dalam keadaan darurat dan negara
diizinkan membatasi kewajiban hak asasi manusia dengan cara tertentu yang menyimpang
atau mengurangi kewajibannya dalam keadaan terbatas.
4. Dua syarat ancaman yang dapat dijadikan alasan untuk melakukan pengurangan tersebut
adalah:
1) Bersifat sementara waktu
2) Dimaksudkan untuk tujuan mengatasi keadaan krisis dan dengan maksud
dikembalikannya keadaan normal sebagaimana biasanya guna mempertahankan hak-
hak asasi manusia yang bersifat fundamental

Anda mungkin juga menyukai