Anda di halaman 1dari 3

Nama: Andi Aulia Ramadhani

Nim : B011211015

Kelas : PIP Hukum Laut A

Resume UNCLOS 1982

UNCLOS atau United Nation Convention of Law of the Sea adalah Konvensi PBB
1982 yang telah ditandatangani oleh lebih dari 100 negara peserta. Sesuai dengan namanya,
UNCLOS 1982 membahas perihal hukum kelautan termasuk aturan di dalamnya. Konvensi
ini ditandatangani pada 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaika..

Pemberlakukan konvensi ini berarti seluruh negara peserta harus tunduk pada
peraturannya, termasuk Indonesia. Secara garis besar, konvensi ini terdiri atas 320 pasal
dengan sembilan lampiran. Isinya berupa penetapan batas kelautan, pengendalian lingkungan,
penelitian ilmiah terkait kelautan, kegiatan ekonomi dan komersial, transfer teknologi, serta
penyelesaian sengketa yang berkaitan dengan masalah kelautan. Bab pembahasan yang ada
pada UNCLOS meliputi tentang laut territorial dan zona tambahan, selat yang digunakan
untuk pelayaran internasional, negara-negara kepulauan, zona ekonomi ekslusif, landas
kontinen, laut lepas, rezim pulau, laut tertutup atau setengah tertutup, hak negaraberpantai
untuk akses ke dan dari laut serta kebebasan transit, Kawasan, perliindungan dan pelestarian
lingkungan laut, riset ilmiah kelautan, pengembangan dan alih teknologi kelautan,
penyelesaian sengketa,ketentuan umum,, dan Bsb terakhir memuat tentang ketentuan penutup

Terdapat beberapa poin penting dalam UNCLOS 1982:

1. Negara pesisir (negara yang memiliki pantai) menjalankan dan menetapkan


kedaulatan laut teritorialnya tidak boleh melebihi lebar 12 mil.
2. Kapal laut dan pesawat udara diperbolehkan melintas di selat yang digunakan untuk
navigasi internasional.
3. Negara kepulauan memiliki kedaulatan sendiri atas wilayah laut, ditentukan oleh
garis lurus yang ditarik di titik terluar pulau.
4. Negara dapat menentukan jalur laut dan rute udara yang bisa dilintasi oleh negara
asing. Negara yang memiliki perbatasan langsung dengan laut, bisa menetapkan ZEE
atau Zona Ekonomi Eksklusif sejauh 200 mil.
5. Negara asing memiliki kebebasan navigasi dan penerbangan di wilayah ZEE,
termasuk pemasangan kabel dan pipa bawah laut.
6. Negara yang tidak memiliki pantai, mendapat hak untuk mengakses laut dan
melakukan transit melalui negara transit.
7. Seluruh negara harus turut serta dalam mencegah dan mengendalikan pencemaran
laut, termasuk bertanggung jawab atas kerusakan yang diakibatkan oleh pelanggaran
negara terhadap konvensi.
8. Penelitian ilmiah di kelautan ZEE dan landas kontinen haruslah tunduk pada negara
pesisir. Jika penelitian ini dilakukan untuk tujuan perdamaian atau lainnya, maka
harus meminta persetujuan dari negara lainnya yang tergabung dalam UNCLOS 1982.
9. Permasalahan yang ada hendaknya diselesaikan dengan cara damai. Untuk sengketa
bisa diajukan ke pengadilan internasional atau ke pihak lainnya yang terkait dengan
konvensi ini.
10. Perlindungan lingkungan laut
11. Aktivitas pelayaran dan perikanan serta penelitian

Menurut Wahono dan Abdul Atsar dalam Buku Ajar Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (2019), berdasarkan UNCLOS 1982, wilayah laut Indonesia dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu: Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Salah satu ketentuan dalam
konvensi hukum laut yang amat penting bagi indonesia adalah adanya Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE). ZEE diukur dari garis dasar selebar 200 mil ke arah laut terbuka. Adanya
zona ekonomi eksklusif membuat Indonesia memiliki kewenangan pertama untuk mengolah
dan memanfaatkan sumber daya lautnya. Namun, ZEE juga termasuk kebebasan pelayaran
dan pemasangan kabel serta pipa bawah laut. Pemasangan ini tetap mengacu pada peraturan
hukum laut internasional, batas landas kontinen serta ZEE. Zona Laut Teritorial Zona laut ini
diambil dari jarak 12 mil laut dari garis dasar (baseline) ke arah laut lepas. Garis dasar ini
merupakan garis khayal yang mengubungkan titik ujung terluar pulau. Sedangkan laut
teritorial berarti laut yang terletak di antara batas teritorial. Negara memiliki kedaulatan
sepenuhnya terhadap laut hingga batas laut teritorial. Namun, negara juga wajib memberikan
izin dan menyediakan jalur pelayaran lintas damai, baik untuk penerbangan ataupun
pelayaran.

Dala unclos juga terdapat beberapa lampiran yang membahas terkait jenis berimigrasi
jauh, komisi tentang batas-batas dan landas kontinen , persyaratan dasar untuk prospecting,
eksplorasi,dan eksplotasi, lembaran of the enterprise, konsiliasi, lembaran of the international
majelis untuk hukum laut,aerbitrase, arbitrase khusus dan partisipasi oleh organisasi
internasional.
UNCLOS 1982 memiliki peran yang sangat penting hal tersebut dapat dilihat dari
rumusan -rumusan bab yang diusung hal ini tidk lain demi mencapai ketertiban dunia,
terlebih laut merupakan zona kegiatan ekonomi, mata pencaharian, transportasi dan lain
sebagainya yang sangat rawan menmbulkan tindak kejahatan apabila tidak diatur secara rinci
misalnya saja dalam UNCLOS UNCLOS 1982 mengatur syarat bagi suatu negara untuk
mengajukan klaim terhadap wilayahnya. Caranya dengan perundingan antara negara-negara
bersangkutan baik bilateral maupun multilateral untuk dituangkan dalam perjanjian tertulis.
Pasal 48 UNCLOS mengatur kewenangan dan hak suatu negara dalam Konvensi.

Walaupun UNCLOS merupakan bentuk perjanjian natar negara yang telah banyak
diratifikasi, unclos sendiri juga memiliki paran penting dalam menjaga perairanindonesia
seperti uraian diatas karena dalam unclos diatur tentang zona-zona yang
masukdalamyurisdiksi dan zona laut lepas yang tidak satupun negar memiliki yurisdiksi
didalamnya menurut saya hal inilah sebenarnya yang sangat penting pengaturannya pada
unclos karena Ketika wilayah laut tidak dipetakan maka sangat rawan terjadi peperangan
akibat nafsu utuk menguasai laut.

Anda mungkin juga menyukai