Anda di halaman 1dari 2

Nama: Rivara Dewi Tulungallo

NIM: 205010107111022
Absen: 26
Hukum Laut Internasional: Resume Laut Lepas

Laut lepas merupakan semua bagian dari laut yang tidak termasuk wilayah laut teritorial
atau wilayah perairan internal suatu negara/ UNCLOS 1982 memberikan definisi laut lepas yaitu
semua bagian dari laut yang tidak termasuk dalam zona ekonomi eksklusif, laut teritorial atau
perairan pedalaman suatu negara, atau perairan kepulauan suatu negara kepulauan, yang tidak
mengakibatkan pengurangan apapun terhadap kebebasan yang dinikmati semua negara di zona
ekonomi eksklusif. Laut lepas terbuka untuk semua negara baik itu negara berpantai maupun
negara tidak berpantai. Prinsip yang digunakan dalam konsep laut lepas menggunakan prinsip
kebebasan yaitu tidak berlakunya kedaulatan, hak berdaulat atau yurisdiksi suatu. Kebebasan
yang dimaksud dalam UNCLOS 1982 juga dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa tidak ada
satupun negara yang dapat menegakkan yurisdiksinya di laut lepas dan laut lepas ini hanya
digunakan untuk kegiatan yang bertujuan untuk perdamaian. Oleh sebab itu, yurisdiksi sebuah
kapal yang berlayar di laut lepas didasarkan pada peraturan-peraturan yang berlaku dalam
yurisdiksi benderanya (floating portion of the flag state). Hal ini dilakukan supaya terciptanya
kesatuan hukum yang dapat menjamin ketertiban di atas kapal. Peraturan ini berlaku bukan
hanya pada kapal tetapi juga pada semua orang di atas kapal.
Ada perbedaan besar antara Konvensi 1958 dengan Konvensi 1982. Konvensi Jenewa
tahun 1958 menetapkan Laut Bebas dimulai dari batas terluar Laut Teritorial. UNCLOS 1982
menetapkan bahwa laut lepas mencakup Zona Ekonomi Eksklusif. Di laut lepas ini semua negara
berhak atas kebebasan berlayar, terbang di atasnya, memasng kabel dan pipa di dasar laut dengan
berlayar, terbang di atasnya, memasang kabel dan pipa di dasar laut dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan tentang landas kontinen, membangun pulau buatan dan instalasi lainnya
berdasarkan hukum internasional dengan tunduk pada ketentuan-ketentuan tentang landas
kontinen, menangkap ikan dengan memperhatikan ketentuanketentuan konservasi dan
pengelolaan kekayaan alam hayati di laut lepas dan kebebasan melaksanakan penelitian ilmiah
kelautan dengan mematuhi ketentuan-ketentuan tentang landas kontinen dan ketentuan-ketentuan
tentang penelitian ilmiah kelautan.
- Hak dan Kewajiban Negara di laut lepas. Di laut bebas berlaku “Freedoms of High Seas”, yaitu
antara lain:
(1) Kebebasan pelayaran
(2) Kebebasan penerbangan
(3) Kebebasan penangkapan ikan
(4) Kebebasan melakukan penelitian ilmiah kelautan
(5) Kebebasan memasang pipa-pipa dan kabel-kabel di bawah laut.
- Disamping itu laut lepas terdapat hak dan kewajiban internasional bagi setiap negara, yaitu
antara lain:
(1) Kewajiban memberantas “international crimes” antara lain: Kejahatan perompakan di
laut (piracy), Perdagangan budak (slavery), Kejahatan narkoba dan sejenisnya, Kewajiban
mencegah dan menanggulangi pencemaran laut (marine pollution)
(2) Kewajiban memberikan pertolongan di laut (search and rescue)
(3) Kewajiban mengawasi kapal-kapal yang mengibarkan bendera kebangsaannya,
meliputi: Pengawasan di bidang teknis (safety of ship), Pengawasan di bidang administrasi
(ship’s registration), Pengawasan di bidang sosial (standard of training, certification and
watchkeeping)
(4) Kewajiban memberantas siaran gelap (unauthorized broadcasting)
(5) Hak untuk melakukan “Hot Pursuit” terhadap kapal yang diduga telah melakukan
pelanggaran hukum di wilayahnya. Hot Pursuit dilakukan oleh kapal perang (warship), yang
harus dilakukan secara terus menerus tanpa henti, dan harus dihentikan apabila kapal yang
dikejar memasuki Laut Teritorial negara lain. Upaya hukum yang dapat dilakukan adalah melalui
ekstradisi. Uraian mengenai hak dan kewajiban negara di laut bebas tersebut diatas menunjukkan
bahwa masalah penegakan hukum menjangkau pula di wilayah laut di luar kepulauan, hak-hak
berdaulat dan yurisdiksi Negara.

Anda mungkin juga menyukai