Anda di halaman 1dari 30

B.

Pengertian Sengketa
Internasional, Penyebab dan
Penyelesaian
Riska Anggraini Saputri, S.Pd
Sekilas tentang Sengketa internasional
• Sengketa internasional adalah suatu perselisihan antara subjek-subjek hukum
internasional mengenai fakta, hukum atau politik dimana tuntutan atau
pernyataan satu pihak ditolak, dituntut balik atau diingkari oleh pihak lainnya.

• Istilah “sengketa internasional” (International disputes) mencakup bukan saja


sengketa-sengketa antara Negara-negara, melainkan juga kasus-kasus lain yang
berada dalam lingkup pengaturan internasional, yaitu beberapa kategori
sengketa tertentu antara Negara disatu pihak dan individu-individu, badan-
badan korporasi serta badan-badan bukan Negara di pihak lain.
Persengketaan bisa terjadi karena :
• Kesalahpahaman tentang suatu hal.
• Salah satu pihak sengaja melanggar hak / kepentingan negara lain.
• Dua negara berselisih pendirian tentang suatu hal.
• Pelanggaran hukum / perjanjian internasional.
Sengketa internasional
Menurut Para Ahli:
Huala Adolf Friedman
• yang dapat digunakan sebagai • Sengketa hukum adalah sengketa yang sifatnya
ukuran suatu sengketa mempengaruhi kepentingan vital Negara, seperti
dipandang sebagai sengketa integritas wilayah dan kehormatan atau
hukum, yaitu apabila sengketa kepentingan lainnya dari suatu Negara.
tersebut dapat diserahkan dan
• Sengketa hukum adalah sengketa di mana
diselesaikan oleh pengadilan
penerapan hukum internasional yang ada, cukup
internasional.
untuk menghasilkan suatu keputusan yang sesuai
dengan keadilan antarnegara dengan
perkembangan progresif hubungan internasional.
Waldock Oppenheim-Kelsen

• a dispute capable of being settled by the • Menurut mereka, setiap sengketa memiliki

application of principles and rules of aspek politis dan hukumnya. Sengketa tersebut
biasanya terkait antarnegara yang berdaulat.
international law

• suatu perselisihan yang dapat


diselesaikan dengan penerapan
prinsip dan aturan hukum
internasional
Jenis dan Macam Sengketa Internasional:
Sengketa politik:

Sengketa politik ialah sengketa ketika suatu negara mendasarkan tuntutan tidak atas
pertimbangan yurisdiksi melainkan atas dasar politik atau kepentingan lainnya. Sengketa
yang tidak bersifat hukum ini penyelesaiannya secara politik. Keputusan yang diambil
dalam penyelesaian politik hanya berbentuk usul-usul yang tidak mengikat negara yang
bersengketa. Usul tersebut tetap mengutamakan kedaulatan negara yang bersengketa dan
tidak harus mendasarkan pada ketentuan hukum yang diambil.
Sengketa hukum:

Sengketa hukum yaitu sengketa dimana suatu negara mendasarkan sengketa atau
tuntutannya atas ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam suatu perjanjian atau yang
telah diakui oleh hukum internasional. Keputusan yang diambil dalam penyelesaian
sengketa secara hukum punya sifat yang memaksa kedaulatan negara yang bersengketa.
Hal ini disebabkan keputusan yang diambil hanya berdasarkan atas prinsip-prinsip
hukum internasional.
Penyebab Sengketa
internasional
1. Terorisme

Penyebab pertama sengketa internasional adalah terorisme. kita sendiri tahu, terorisme
sebagai hal yg ditakutkan tiap negara, karena bisa mengganggu stabilitas keamanan
negara tersebut, bahkan keamanan Internasional. Ambil contoh tragedi World Trade
Center di Amerika Serikat yg diserang kelompok teroris yg diduga berasal dr Timur
Tengah. Semenjak kejadian yg mengahantam harga diri Amerika Serikat tersebut,
Amerika dengan gencar mengincar kelompok teroris tersebut. bahkan meyerukan kepada
dunia kalau terorisme tersebut sangat berbahaya dan menjadi musuh bersama sebagai
penjahat Internasional.
2. Rezim yang berkuasa di suatu negara

Masalah yg disebabkan rezim pemimpin yg berkuasa dlm suatu negara, yg memimpin


terlalu lama tapi memberikan dampak buruk terhadap perkembangan negara nya. Dan
menyebabkan pemberontakan oleh rakyat nya sendiri agar mundur dr rezim nya. Contoh
paling hot adalah Rezim Hosni Mubarak di Mesir, juga hingga saat ini yg belum
terselesaikan, Rezim Mohammad Khadaffi di Libya, yg menjadi Sengketa Internasional
dan mulai diselesaikan oleh pihak ketiga, yaitu tentara koalisi sekutu pimpinan Amerika
Serikat, Inggris, dan Prancis, atas dasar resolusi PBB
3. Budaya

Masalah ketiga yg jadi penyebab Sengketa Internasional adalah masalah budaya. Ane
ambil contoh dari masalah yg dialami negara tercinta kita Indonesia, atas negara tetangga
yg selalu bersitegang, Malaysia. Masalah dimulai akibat anggapan sepihak dari pihak
tetangga yg mengklaim beberapa budaya khas Indonesia, seperti batik, reog ponorogo,
makanan daerah, serta lagu daerah. Mungkin masih banyak lagi. Yangg paling hot
masalah batik. Pihak Indonesia sampai melaporkan masalah ini ke PBB yg mengurusi
bagian budaya yaitu UNESCO, untuk menyelesaikan masalah ini. Dan akhirnya, batik
resmi adalah hak cipta dan milik Indonesia
4. Wilayah Teritorial

Penyebab selanjutnya adalah disebabkan oleh Wilayah Teritorial. tak usah dipungkiri, kita
semua tahu, banyak konflik antar negara atau pun antar kelompok dalam satu negara
memperebutkan wilayah kekuasaan atau teritorial. contoh paling mendunia adalah
masalah perbatasan Korea, antara Korea Selatan dan Utara yg akhirnya berpisah menjadi
dua negara. Begitu juga di Veitnam, yang bahkan menyebabkan pecahnya perang
Vietnam. Begitu juga perebutan jalur Gaza oleh pihak Israel dan Palestina.
5. Intervensi suatu negara terhadap
kedaulatan negara lain

Masalah ini ane anggap sebagai ulah “jahil” atau ulah “iseng” suatu negara yang ingin
mengusik kedaulatan suatu negara yang biasanya didasarkan kepentingan tertentu.
Contohnya Intervensi dan invasi Amerika Serikat ke Irak, atas dasar tujuan ingin
menguasai minyak di negara tersebut. hasilnya, negara Irak sekarang menjadi porak
poranda dan ditinggalkan begitu saja oleh pihak Amerika dan sekutunya. Masalah ini
sempat menjadi sengketa Internasional yg berlarut-larut beberapa tahun yg lalu.
6. Sumber daya Alam

Masalah dan penyebab terakhir menurut ane adalah, tentang Sumber Daya Alam (SDA) .
masalah ini pernah dialami oleh negara kita, yaitu ketika proses yg melibatkan negara
tetangga (lagi-lagi) memperebutkan blok ambalat, yg kita ketahui disitu memiliki SDA
minyak yg tinggi. yg ane tahu, masalah ini belum terselesaikan. contoh lain mungkin
seperti kasus sebelumnya diatas, ketika Amerika menyerang Irak untuk mengambil
minyak disana.
7. Politik luar negeri yang terlalu luwes atau
sebaliknya terlalu kaku

Politik luar negeri suatu bangsa menjadi salah satu penyebab kemungkinan timbulnya
sengketa antarnegara. Sikap tersinggung atau salah paham merupakan pemicu utama
terjadinya konflik. Salah satu contohnya adalah sikap Inggris yang terlalu luwes
(fleksibel) dalam masalah pengakuan pemerintahan Cina. Pada akhirnya mengakibatkan
ketersinggungan pihak Amerika Serikat yang bersikap kaku terhadap Cina.
8. Unsur-unsur moralitas dan kesopanan antarbangsa

Dalam menjalin kerja sama atau berhubungan dengan bangsa lain, kesopanan
antarbangsa penting untuk diperhatikan dalam etika pergaulan. Sebab bila kita
menyalahi etika bisa saja timbul konflik atau ketegangan. Hal ini pernah terjadi saat
Singapura mengundurkan diri dari perjanjian dengan Malaysia, walaupun hubungan
baik sudah lama mereka jalin.
9. Masalah klaim batas negara atau wilayah kekuasaan

Negara-negara yang bertetangga secara geografis berpeluang besar terjadi konflik


atau sengketa memperebutkan batas negara. Hal ini dialami antara lain oleh
Indonesia-Malaysia, India-Pakistan, dan Cina-Taiwan.
10. Masalah hukum nasional (aspek yuridis)
yang saling bertentangan

Hukum nasional setiap negara berbeda-beda bergantung pada kebutuhan dan


kondisi masyarakatnya. Bila suatu negara saling bekerja sama tanpa
mempertimbangkan hukum nasional negara lain, bukan tidak mungkin
konfrontasi bisa terjadi. Hal ini terjadi saat Malaysia secara yuridis menentang
cara-cara pengalihan daerah Sabah dan Serawak dari kedaulatan Kerajaan Inggris
ke bawah kedaulatan Malaysia.
11. Masalah ekonomi

Faktor ekonomi dalam praktek hubungan antara negara ternyata sering kali
memicu terjadinya konflik internasional. Kebijakan ekonomi yang kaku dan
memihak yaitu penyebab terjadinya konflik. Hal ini bisa terlihat ketika Amerika
Serikat mengembargo minyak bumi hasil dari Irak yang kemudian menjadikan
konflik tegang antara Amerika Serikat dan Irak.
PenyelesaianSengketa
internasional
1. Penyelesaian Sengketa Internasional Secara
Kekerasan:
• Pertikaian Bersenjata
Pertikaian bersenjata ialah suatu pertentangan yang disertai penggunaan
kekerasan angkatan bersenjata tiap-tiap pihak dengan tujuan menundukkan
lawan, dan menetapkan persyaratan perdamaian secara sepihak.

• Retorsi
Retorsi ialah pembalasan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap tindakan
yang tidak pantas dari negara lain. Perbuatan retorsi ialah perbuatan sah, tetapi
tidak bersahabat. Contoh retorsi antara lain retorsi mengenai pengetatan
hubungan diplomatik, penghapusan hak istimewa diplomatik, dan penarikan
kembali konsensi pajak atau tarif.
• Reprasial

Reprasial ialah pembalasan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap tindakan yang
melanggar hukum dari negara lawan dalam suatu sengketa. Reprasial bisa dilakukan
pada masa damai maupun di antara pihak yang bersengketa. Reprasial pada masa damai
antara lain pemboikotan barang, embargo, dan unjuk kekuatan (show of force).

• Blokade Damai

Blokade ialah suatu pengepungan wilayah, misalnya pengepungan suatu kota atau


pelabuhan dengan tujuan untuk memutuskan hubungan wilayah itu dengan pihak luar.
Ada dua macam blokade, yaitu blokade pada masa perang dan damai.
2. Penyelesaian Sengketa Internasional Secara
Damai:
• Arbitrase
Penyelesaian pertikaian atau sengketa internasional melalui arbitrase
internasional adalah pengajuan sengketa internasional kepada arbitrator yang
dipilih secara bebas oleh para pihak. Mereka itulah yang memutuskan
penyelesaian sengketa, tanpa terlalu terikat pada pertimbangan-pertimbangan
hu

• Penyelesaian Yudisial
Penyelesaian yudisial adalah suatu penyelesaian sengketa internasional melalui
suatu pengadilan internasional yang dibentuk sebagaimana mestinya, dengan
memberlakukan kaidah-kaidah hukum. Lembaga pengadilan internasional yang
berfungsi sebagai organ penyelesaian yudisial dalam masyarakat internasional
adalah International Court of Justice.kum. Putusan itu dapat didasarkan pada
kepantasan dan kebaikan.
• Negosiasi
Negosiasi ialah upaya penyelesaian sengketa yang dilakukan secara langsung
oleh para pihak yang bersengketa melalui dialog tanpa ada keikutsertaan dari
pihak ketiga. Dalam pelaksanaan negosiasi ini, para pihak melakukan pertukaran
pendapat dan usul untuk mencari kemungkinan tercapainya penyelesaian
sengketa secara damai. Negosiasi dapat berbentuk bilateral dan multilateral.
Negosiasi bisa dilangsungkan melalui saluran diplomatik pada konferensi
internasional atau dalam suatu lembaga atau organisasi internasional.

• Good Offices (Jasa Baik)


Good offices (jasa baik) ialah suatu tindakan pihak ketiga yang membawa ke arah
terselenggaranya negosiasi, tanpa berperan serta dalam diskusi mengenai
substansi atau pokok sengketa yang bersangkutan. Good offices akan terjadi
jika pihak ketiga mencoba membujuk para pihak sengketa untuk melakukan
negosiasi sendiri. Good offices adalah suatu metode penyelesaian sengketa
internasional yang tidak tercantum dalam ketentuan pasal 33 Piagam PBB.
• Mediasi
Mediasi ialah suatu tindakan negara ketiga atau individu yang tidak
berkepentingan dalam suatu sengketa internasional, yang bertujuan membawa
ke arah negosiasi atau memberi fasilitas ke arah negosiasi dan sekaligus
berperan serta dalam negosiasi pihak sengketa tersebut. Pelaksana mediasi
disebut mediator. Mediator bisa dilakukan oleh pemerintah maupun individu.
Mediator lebih berperan aktif demi tercapainya penyelesaian sengketa.

• Konsiliasi
Seperti cara mediasi, penyelesaian sengketa melalui cara konsiliasi
memakai intervensi pihak ketiga. Pihak ketiga yang melakukan intervensi ini
biasanya adalah negara. Tapi, bisa juga sebuah komisi yang dibentuk oleh para
pihak. Konsiliasi juga bisa diartikan sebagai upaya penyelesaian sengketa secara
bersahabat dengan bantuan negara lain atau badan pemeriksa yang netral atau
tidak memihak, atau dengan bantuan Komite Penasihat.
• Enquiry atau Penyelidikan
Enquiry atau penyelidikan ialah suatu proses penemuan fakta oleh suatu tim penyelidik
yang netral. Prosedur ini dimaksudkan untuk menyelesaikan sengketa yang
muncul karena perbedaan pendapat mengenai fakta, bukan untuk permasalahan yang
bersifat hukum murni. Hal ini karena fakta yang mendasari suatu sengketa sering
dipermasalahkan.

• Penyelesaian di bawah Naungan Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa


Penyelesaian ini diatur dalam pasal 2 piagam PBB. Para anggota PBB berjanji untuk
menyelesaikan persengketaan-persengketaan tanpa melalui kekerasan atau perang.
Tanggung jawab diserahkan kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan. Majelis
Umum diberi wewenang merekomendasikan tindakan tindakan untuk penyelesaian
damai atas suatu keadaan yang bisa mengganggu kesejahteraan umum atau hubungan-
hubungan persahabatan di antara bangsabangsa. Dewan Keamanan bertindak mengenai
beberapa hal, yakni persengketaan yang bisa membahayakan perdamaian dan keamanan
internasional, peristiwa yang mengancam perdamaian, melanggar perdamaian, dan
tindakan penyerangan (agresi).
3. Menyelesaikan Metode Diplomatik sengketa
• Negosiasi
Internasional, yaitu :
Merupakan metode Penyelesaian sengketa yang paling tradisional dan
sederhana. Dalam metode negosiasi, penyelesaian sengketa tidak melibatkan
pihak ketiga. Pada Dasarnya negosiasi hana berpusat pada diskusi yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait.

• Mediasi
Mediasi artinya perantaraan, yakni salah satu cara penyelesaian sengketa
internasional di mana adanya keterlibatan atau campur tangan sengketa atau
perselisihan dan menghasilkan penyelesaian yang dapat di terima oleh pihak-
pihak yang bersengketa. Mediasi merupakan Bentuk lain dari Negosiasi.
Perbedaanya, Mediasi melibatkan Pihak ketiga yang bertindak sebagai pelaku
mediasi (Mediator). Seseorang mediator merupakan pihak ketiga memiliki
peran aktif untuk mencari solusi yang tepat dalam melancarkan terjadinya
kesepakatan di antara pihak-pihak yang terkait.
• Inquiry
Metode ini digunakan untuk mencapai penyelesaian sebuah sengketa dengan
cara mendirikan sebuah Komisi atau badan yang bersifat Internasional untuk
mencari dan mendengarkan semua bukti-bukti yang relavan dengan
permasalahan.

• Konsiliasi
Pengertian konsiliasi adalah suatu cara untuk menyelesaikan sengketa
internasional mengenai keadaan apapun di mana suatu komisi yang di bentuk
oleh pihak-pihak, baik yang bersifat tetap atau ad hoc untuk menangani suatu
sengketa, berada pada pemeriksaan yang tidak memihak atas sengketa tersebut
dan berusaha untuk menentukan batas penyelesaian yang dapat di terima oleh
pihak-pihak, atau memberi pihak-pihak, pandangan untuk  menyelesaikannya,
seperti bantuan yang mereka minat.
4. Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Hukum
• Arbitrase Internasional
Penyelesaian sengketa internasional melalui arbitrase internasional
ialah pengajuan sengketa internasional kepada arbitrator (wasit) yang dipilih
secara bebas oleh para pihak, untuk memberi suatu keputusan dengan tidak
harus terlalu terpaku pada pertimbangan-pertimbangan hukum. Keputusan
arbitrase dapat didasarkan pada kepantasan dan kebaikan.

• Pengadilan Internasional (Mahkamah Internasional)


Dalam masyarakat internasional, satu-satunya cara penyelesaian sengketa atau
kasus internasional melalui pengadilan ialah mengajukan sengketa ke
Mahkamah Internasional (International Court of Justice). Anggota masyarakat
internasional jarang sekali menempuh proses ini.

Anda mungkin juga menyukai