Anda di halaman 1dari 5

1.

Sebutkan dan jelaskan empat (4) asas dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah *

Asas-asas pemerintahan daerah yaitu :

a. Sentralisasi

 adalah pengaturan kewenangan dari pemerintah


daerah kepada pemerintah pusat untuk mengurusi urusan rumah tangganya
sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara
kesatuan Republik Indonesia.
• Ada dua konsep sentralisasi

-Konsep statis, sentralisasi merupakan suatu keadaan dalam organisasi dimana dalam
pengambilan kebijakan dan pelaksanaannya berlangsung di puncak hirarki

-Konsep dinamis, sentralisasi merupakan proses pemusatan kekuasaan

• Fungsi sentralisasi adalah terdapatnya hukum yang berlaku nasional atau keseragaman
kebijakan

• Terdapat lembaga yang bekerja untuk kepentingan nasional yang cakupannya secara
nasional juga

• Pengambilan keputusan dilakukan di pucuk organisasi dan dilaksanakan oleh pucuk


organisasi secara langsung dan secara geografi, pengambilan keputusan dilakukan di
pusat pemerintahan dan dilaksanakan oleh elemen di pusat pemerintahan tersebut
secara langsung

b. Desentralisasi

 adalah pelimpahan kekuasaan dan kewenangan dari pusat kepada daerah dimana
kewenangan yang bersifat otonom diberi kewenangan dapat melaksanakan
pemerintahanya sendiri tanpa intervensi dari pusat
• Ada 2 pengertian konsep desentralisasi

-Konsep statis, suatu keadaan dalam organisasi dimana pengambil kebijakan dan
pelaksanaannya tersebar di seluruh pelosok wilayah negara

-Konsep dinamis, proses penyebaran kekuasaan atau kewenangan untuk membuat


kebijakan dan melaksanakan diluar hirarki organisasi negara

 Fungsi desentralisasi adalah menciptakan hukum-hukum yang berlaku lokal


(hukum lokal) atau menciptakan keanekaragaman kebijakan dan
pelaksanaannya sesuai dengan karakter masyarakatnya
 Pengambilan keputusan dilakukan oleh elemen diluar pucuk organisasi dan
dilaksanakan sendiri dipertanggungjawabkan sendiri kepada masyarakat di
wilayahnya
 Secara geografis, pengambilan keputusan dilakukan di daerah dan
dilaksanakan oleh unsur daerah sendiri dipertanggungjawabkan kepada
masyarakatnya
 Maka lahir pemerintahan daerah dalam sebuah negara bangsa
 Tujuan desentralisasi adalah agar tidak terjadi penumpukan kekuasaan pada
satu pihak, yaitu pemerintah pusat
 Diharapkan terjadi distribusi kekuasaan maupun transfer kekuasaan agar
tercipta pelayanan masyarakat yang efektif dan efisien
 Terwujudnya pemerintahan yang demokratis
 Diatur dalam:
-Pasal 1 butir b UU no 5 tahun 1974, desentralisasi adalah penyerahan urusan
pemerintah dari pemerintah atau daerah tingkat atasannya kepada daerah
menjadi urusan rumah tangganya
-Pasal 1 butir e UU no 22 tahun 1999, desentralisasi adalah penyerahan
wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah otonom dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia
-Pasal 1 butir 7 UU no 32 tahun 2004, desentralisasi adalah penyerahan
wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem negara kesatuan
republik indonesia
-Pasal 1 angka 8 UU no 23 tahun 2014, desentralisasi adalah penyerahan
urusan pemerintah oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom berdasarkan
asas otonomi

c. Dekonsentrasi

 adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah atau kepala wilayah atau kepala


instansi vertikal tingkat atasnya kepada pejabat-pejabat di daerah. Lebih
lanjut dekonsentrasi diartikan sebagai penyerahan beban kerja dari
kementerian pusat kepada pejebat-pejabatnya yang berada di wilayah.
• Ada dua konsep dekonsentasi

-Konsep statis, proses pengambilan kebijakan berada di puncak hirarki organisasi, tetapi
proses pelaksanaan kebijakan tersebar di luar puncak hirarki organisasi atau tersebar di
seluruh pelosok wilayah

-Konsep dinamis, proses penyebaran kekuasaan (wewenang) untuk


mengimplementasikan kebijakan diluar pucak hirarki

• Fungsi sama dengan sentralisasi

-Hukum nasional tetap efektif melalui aparatur pemerintah pusat yang ada di daerah

-Pengambilan tetap di pusat, pelaksanaannya dilakukan elemen diluar pucuk organisasi


-Secara geografi, pengambilan keputusan tetap di pusat, tetapi pelaksanaannya
dilimpahkan ke aparatur daerah

-Tercipta administrasi lapangan

• Asas dekonsentrasi tidak melahirkan daerah otonom tetapi wilayah administratif sebagaimana
diatur dalam pasal 1 angka 13 UU no 23 tahun 2014 “ wilayah administratif adalah wilayah kerja
perangkat pemerintah pusat termasuk gubernur sebagai wakil pemerintah pusat untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat di
daerah dan wilayah kerja gubernur dan bupati/walikota dalam melaksanakan urusan
pemerintahan umum di daerah”

• Diatur dalam:

-Pasal 1 huruf f, dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur
sebagai wakil pemerintah dan/atau perangkat pusat di daerah

-Pasal 1 butir 8 menyatakan dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh


pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepala instansi vertikal di
wilayah tertentu

Gubernur mempu

d. Tugas pembantu

• adalah kewajiban daerah otonom untuk menjalankan peraturan perundang-undangan pusat


atas penugasan dari pemerintah dengan jalan mengadakan peraturan daerah guna
menyesuaikan peraturan perundangan-undangan pusat dengan kondisi daerah otonom
tersebut.

• Sifat tugas pembantuan hanya bersifat “membantu” dan tidak dalam konteks hubungan “atasan
bawahan”, tetapi dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah tidak mempunyai hak untuk
menolak

• Tujuan diberikan tugas pembantuan adalah

-Untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pembanguna serta


pelayanan umum pada masyarakat

-Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan serta membantu


mengembangkan pembangunan daerah sesuai dengan potensi dan karakteristiknya

 Diatur dalam:
-Pasal 1 huruf d UU no 5 tahun 1974, tugas pembantuan adalah tugas untuk turut serta
dalam melakukan urusan pemerintahan yang ditugaskan kepada pemerintah daerah
oleh pemerintah atau pemerintah daerah tingkat atasnya dengan kewajiban
mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan
-Pasal 1 huruf g UU no 22 tahun 1999, tugas pembantuan adalah penugasan dari
pemerintah kepada daerah dan desa, dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas
tertentu yang disertai pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia
dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkan kepada
yang menugaskan

-Pasal 1 butir 9 UU no 32 tahun 2004, tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah
kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah propinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa,
serta dari pemerintah kabupaten kota kepada desa untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu

-Pasal 1 angka 11 UU no 23 tahun 2014, tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah
pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi
wewenangan pemerintah pusat atau dari pemerintah daerah provinsi kepada daerah
kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menajdi kewenangan
daerah provinsi

2. Jelaskan pengertian atribusi, delegasi dan mandat


a. Atribusi
• Dalam HTN atribusi ditujukan dalam wewenang yang dimiliki oleh organ pemerintah
dalam menjalankan pemerintahan berdasarkan kewenangan yang dibentuk oleh
pembuat UU
• Atribusi adalah kewenangan asli dan tanggung jawab pada penerima atribusi
• Legislator yang kompeten untuk memberikan atribusi adalah :
-Original legislator
-Delegited legislator

 Pasal 1 angka 22 UU no 30 tahun 2014 “Atribusi adalah pemberian


Kewenangan kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan oleh
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau
Undang-Undang”

b. Delegasi
• Pendelegasian diberikan biasanya antara organ pemerintahan satu dengan organ
pemerintahan lain, dan biasanya pihak pemberi wewenang kedudukan lebih tinggi dari
pihak yang diberikan wewenang
• Pasal 1 angka 23 UU no 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintah “delegasi
adalah pelimpahan Kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
lebih tinggi kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang lebih rendah dengan
tanggung jawab dan tanggung gugat beralih sepenuhnya kepada penerima delegasi.
c. Mandat
• Yaitu pemberian tugas antara pemberi mandat kepada penerima mandat untuk atas
nama melakukan perbuatan keputusan administrasi negara
• Umumnya mandat diberkan dalam hubungan kerja internal antara atasan dan
bawahan dan tidak terjadi peralihan wewenang
• Pasal 1 angka 24 UU no 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintah “Mandat
adalah pelimpahan Kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
lebih tinggi kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang lebih rendah dengan
tanggung jawab dan tanggung gugat tetap berada pada pemberi mandat”

3. Berbicara kewenangan dalam pemerintah daerah sebutkan 6 kewenangan apakah


yang masih menjadi milik pemerintah pusat dalam klasifikasi urusan pemerintahan
berdasarkan UU No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah *

Anda mungkin juga menyukai