Anda di halaman 1dari 20

HK.

PEMERINTAHAN
DAERAH
Hubungan Pusat dan Daerah
Desentralisasi Menurut Irawan Sujito

1. Desentralisasi teritorial
2. Desentralisasi fungsional
3. Desentralisasi administratif (dekonsentrasi)
Pemerintah melimpahkan sebagian
kewenangannya kepada alat perlengkapan
atau organ pemerintah sendiri di daerah.
2 Pandangan tentang Dekonsentrasi
Menurut Irawan Sujito
1. Dekonsentrasi sebagai salah satu bentuk
desentralisasi
2. Dekonsentrasi merupakan pelunakan
sentralisasi menuju arah desentralisasi 
Dekonsentrasi merupakan bagian dari
sentralisasi
Pandangan Bagir Manan tentang
Dekonsentrasi
 Pemencaran kekuasaan (spreading van machten)
terdiri dari: Desentralisasi dan Dekonsentrasi.
1. Desentralisasi  Ketatanegaraan
2. Dekonsentrasi  Tata Usaha Negara

Dekonsentrasi tidak dapat disejajarkan dengan


desentralisasi
Apa itu Dekonsentrasi
 Pemencaran tugas dari badan yang lebih tinggi
ke yang rendah dalam satuan kerja yang sama
 Karena hanya bersifat memencarkan tugas
maka dekonsentrasi bukan merupakan asas
penyelenggaraan pemerinthan daerah.

 Dekonsentrasi tidak hanya dilakukan oleh


eksekutif, tetapi juga lembaga lain, misal:
Ombudsman.
Pelaksana Dekonsentrasi
1. Dilakukan melalui pegawai pusat di daerah.
2. Melekatkan atau dilekatkan pada jabatan-
jabatan tertentu Misal:Gubernur.
Bentuk-bentuk Pelimpahan Kewenangan

1. Delegasi  Pengalihan atau penyerahan


wewenang dari yang tinggi ke yang rendah
dalam lingkungan jabatan yang sama.

2. Atribusi  Kewenangan yang diperoleh dari


Peraturan Perundang-undangan
Desentralisasi menurut MR. Tresna
1. Staatskundig decentralitatie:
a. Teritorial
b. Fungsional

2. Ambtelijk decentralitatie (dekonsentrasi


2 Wajah Desentralisasi
1. Otonomi  hak untuk mengatur urusan rumah
tangga sesuai dengan per-uu-an
2. Tugas Pembantuan (medebewin)  wewenang
dan tanggungjawab dari daerah otonom untuk
membantu pelaksanaan per-uu-an yang
termasuk fungsi pemerintahan pusat atau
pemerintahan otonom yang lebih tinggi
Hubungan antara Demokrasi,
Desentralisasi, dan Negara Hukum
 Hatta:

“Rakyat berhak untuk menentukan nasib di tiap


tempat, dan tiap golongan persekutuan memiliki
perwakilan untuk otonomi dan selfbestuur”.
Alasan Pembentukan Pemerintahan
Daerah Menurut Robert Rinnouw
1. Masyarakat demokratis harus dapat
menentukan masalah-masalah publik yang
berpengaruh terhadap mereka.
2. Pemenuhan kebutuhan masyarakat yang
heterogen hanya dapat dilakukan dengan
ditentukan berdasarkan aturan atau
perencanaan yang dibentuk oleh masyarakat
itu sendiri.
Hubungan Desentralisasi dan Demokrasi
Menurut Bagir Manan
1. Upaya mewujudkan prinsip kebebasan
2. Upaya menumbuhkan kebiasaan bagi rakyat
untuk memutus sendiri permasalahannya
3. Untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya
kepada masyarakat yang memiliki tuntutan
berbeda.  Ciri Modern State. The service
state.

(Fungsi pengelolaan pemerintahan berupa


efisiensi, efektifitas, dan pelayanan publik)
Hubungan Pusat dan Daerah dalam
Kerangka Otonomi Seluas-luasnya
1. Urusan pemerintahan harus ditempatkan
dalam posisi yang dinamis
2. Asas keleluasaan diartikan bahwa
pemerintahan daerah harus dilaksanakan tanpa
banyak campur tangan pusat.
Dimensi Hubungan Pusat dan Daerah
 Bagir Manan:
1. Hubungan wewenang
2. Hubungan keuangan
3. Hubungan keorganisasian
4. Hubungan pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Atas Dasar UU 23/2014 Tentang Pemda

 Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan


oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut
asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

 Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara


Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD


adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
Perangkat Daerah
 Gubernur:
1. Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat
(Pasal 91-93)
2. Gubernur/Kepala Daerah sebagai
penyelenggara urusan pemerintahan daerah
(Pasal 59, Pasal 65).

 Wakil Kepala Daerah bertnggungjawab kepada


Kepala Daerah (Pasal 66 ayat (3).
Tugas Gubernur
1. Pembinaan dan Pengawasan urusan
pemerintahan daerah
2. Koordinasi penyelenggaraan urusan
pemerintahan di daerah provinsi
3. Koordinasi pembinaan tugas pembantuan

PP No. 19 Tahun 2010 tentang Kewenangan


Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat
Peraturan Perundang-Undangan Daerah

1. Peraturan Daerah (Pasal 236)  dapat memuat


ancaman pidana kurungan 6 bulan atau pidana
denda paling banyak 50 juta (Pasal 238). Dapat
mengatur sanksi yang lebih tinggi asalkan
ditentukan oleh peraturan yang lebih tinggi. 
Persetujuan bersama antara kepala daerah
dengan DPRD

2. Peraturan Kepala Daerah (Pasal 246)


Materi Muatan Perda
1. Penyelenggaraan otonomi daerah
2. Tugas pembantuan
3. Penjabaran lebih lanjut dari peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi
4. Materi muatan lokal sesuai dengan peraturan
perundang-undangan?
Pengawasan Perda
1. Preventif. Misal evaluasi oleh menteri dalam
Raperda tentang RPJMD, APBD, Perubahan
APBD, Pertanggungjawaban APBD, Pajak
Daerah, Retribusi, dan Tata Ruang.
2. Represif  Pembatalan oleh Presiden. Judicial
review.

Anda mungkin juga menyukai