Anda di halaman 1dari 20

T AT A C AR A P E R C E R A I AN ,

PUTUS P ER K A W I NA N ,
K , S A NK S I P ID A NA D A L A M
MASA I DD A H , R U JU
, D A N P ER K A W I NA N A N T A R
HUKUM P ER K A W I N AN
M A D A N S TA T U S
(PEMELUK) AGA A
N Y AN G B ER B E D
KEWARGANEGARAA
HASIL OBSERVASI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah hukum perdata islam
Oleh: kelompok 7

Moh. Miftahun ni’am (170711100050)


Khoirudin (170711100072)

Siti khusnul kholifah (170711100047)


TINJAUAN PUSTAKA

1. Putus perkawinan (karena kematian,perceraian, dan putusan pengadilan) serta akibat-


akibatnya.
2. Tata cara perceraian.
3. Masa iddah (waktu tunggu).
4. Rujuk (pengertian dan tata caranya)
5. Sanksi pidana dalam hukum perkawinan
6. Perkawinan antar (pemeluk) agama dan status kewarganegaraan yang berbeda
STUDI KASUS
Yan gymnastiar  atau lebih dikenal sebagai abdullah gymnastiar atau aa gym adalah seorang pendakwah, penyanyi, penulis
buku dan penerbit, pengusaha dan pendiri pondok pesantren darut tauhid di jalan gegerkalong girang, bandung. Pesan-pesan
dakwahnya berkisar pada pengendalian diri, hati nurani, toleransi dan keteguhan iman.  Aa gym digemari oleh ibu-ibu rumah
tangga karena ia membangun citra sebagai sosok pemuka agama yang berbeda dengan ulama lainnya. Ketika para ulama
“konvensional” berdakwah tentang keutamaan salat, puasa, dan kemegahan surga. Sejak menikah lagi, beberapa kali
dikabarkan aa gym dan teh ninih akan bercerai. Namun berkali-kali itu dibantah aa gym. Ia menyatakan itu dihembuskan
oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Namun ternyata gosip itu bukan hanya isapan jempol semata. Pada 14 maret
2011, aa gym melalui kuasa hukumnya resmi melayangkan gugatan cerai pada istri pertamanya yang telah memberikan tujuh
anak. Melalui kuasa hukumnya aa gym secara tegas menyatakan keukeuh ingin bercerai. Sementara teh ninih, mengaku
pasrah dengan keputusan aa gym. Dalam persidangan terungkap alasan aa gym ceraikan teh ninih, aa gym merasa prinsip
dakwahnya dengan istrinya berbeda. Tak hanya itu keputusan aa gym poligami pun menjadi masalah di antara keduanya.
Selain itu juga karena dilandasi oleh sering terjadinya perselisihan dan pertengkaran diantara mereka. Setelah beberapa kali
sidang yang hanya diwakili kuasa hukum keduanya, pada 21 juni 2011, pengadilan agama bandung mengabulkan
permohonan jatuh talak 1 dari aa gym terhadap teh ninih. Namun rupanya, perpisahan mereka hanya dalam hitungan bulan.
Belum genap satu tahun bercerai dari istri pertamanya ninih muthmainah, aa gym dan teh ninih dikabarkan rujuk pada 13
maret 2012.. Keduanya ijab qobul di lingkungan daarut tauhid
PUTUS PERKAWINAN (KARENA KEMATIAN,PERCERAIAN, DAN
PUTUSAN PENGADILAN) SERTA AKIBAT-AKIBATNYA
1.Kematian
Putusnya perkawinan karena kematian adalah berakhirnya perkawinan yang disebakan salah satu pihak yaitu suami dan istri
meninggal dunia.
2. Perceraian
Putusnya perkawinan karena perceraian dapat terjadi karena dua hal yaitu :

Talak adalah ikrar suami dihadapan pengadilan agama yang menjadi salah satu sebab putusnya perkawinan.
Berdasarkan gugatan perceraian yaitu perceraian yang disebabkan adanya gugatan dari salah satu pihak, khususnya istri ke
pengadilan.
3. Keputusan pengadilan.
Berakhirnya perkawinan yang didasarkan atas putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
 Putusnya perkawinan serta akibatnya di atur dalam bab VIII, pasal 38 sampai dengan
pasal 41 undang-undang perkawinan

 Selain itu juga diatur dalam kompilasi hukum islam bab XVI, putusan perkawinan,
bagian kesatu, umum, pasal 113 sampai dengan pasal 116
Akibat putusnya perkawinan

Akibat putusnya perkawinan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :

Akibat talak
Akibat perceraian
Akibat putusnya perkawinan karena perceraian diatur dalam pasal 156 inpres nomor 1
tahun 1991 ada tiga akibat putusnya perkawinan karena perceraian yaitu :
1. Terhadap anak-anaknya
2. Terhadap harta bersama
3. Terhadap muth’ah
Dalam pasal 41 UU nomor 1 tahun 1974 disebutkan tiga akibat putusnya perkawinan karena
perceraian terhadap anak-anaknya sebagai berikut :
1. Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik      anak-anaknya, semata-mata
berdasarkan kepentingan anak, bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan anak-anak,
pengadilan memberi keputusannya.
2. Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan      pendidikan yang diperlukan
anak itu, bilaman bapak dalam kenyataannya      tidak dapat memberi kewajiban tersebut pengadilan
dapat menentukan bahwa ikut memikul biaya tersebut.
3. Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan dan/atau
menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas isteri.
TATA CARA PERCERAIAN

1. Tata cara perceraian menurut kompilasi hukum islam , bagian kedua, pasal 129-pasal 138 dan juga pasal
140-148.
2. Tata cara perceraian menurut inpres no.9 tahun 1975 tentang pelaksanaan UU no.1 tahun 1974 tentang
perkawinan, bab V, tata cara perceraian pasal 14 sampai pasal 36
MASA IDDAH (WAKTU TUNGGU)
Masa ‘iddah (waktu tunggu) adalah seorang istri yang putus perkawinannya dari suaminya, baik putus
karena perrceraian, kematian, maupun atas keputusan pengadilan. Arti ‘iddah menurut istilah fiqih ialah waktu
tunggu bagi wanita yang di talak atau ditinggal mati suaminya, untuk mengetahui dengan yakin bebas atau
tidaknya wanita itu dari hamil. Masa ‘iddah hanya berlaku bagi istri yang sudah melakukan hubungan suami-
istri.

• Masa ‘iddah di atur dalam undang-undang nomor 1 tahun 1974  Pasal 11


• Selanjutnya masa iddah (waktu tunggu) menurut inpres no.9 tahun 1975 tentang pelaksanaan UU no.1 tahun
1974 tentang waktu tunggu, pasal 39
MACAM-MACAM ‘IDDAH

‘Iddah quru artinya suci


‘syuhur artinya bulan
Wad’ul hamli artinya melahirkan kandungan
PADA PRINSIPNYA ‘IDDAH  MEMILIKI BEBERAPA
FUNGSI, YAITU:
Bagi suami merupakan kesempatan / saat berfikir untuk memilih antara:
1. Rujuk dengan istri
2. Melanjutkan talak yang telah dilakukan

Bagi istri merupakan kesempatan / saat untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya:
3. Sedang hamil
4. Tidak sedang hamil
RUJUK (PENGERTIAN DAN TATA CARANYA)

Rujuk dalam bahasa arab berarti kembali,


Dari beberapa pengertian rujuk menurut fuqaha, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan rujuk adalah kembalinya seorang isteri yang ditalak raj’i selama dalam masa iddah kepada
perlindungan suami dengan cara-cara tertentu tanpa ada akad yang baru.

 Pengertian rujuk dalam pasal 163 KHI yaitu: seorang suami dapat merujuk isterinya yang dalam masa
iddah. Dengan demikian jelas bahwa rujuk hanya dapat dilakukan ketika mantan isteri dalam masa iddah.
TATA CARA PELAKSANAAN RUJUK

Dalam kompilasi hukum islam pasal 167 sampai dengan pasal 169 dijelaskan mengenai tata cara
melaksanakan rujuk.
Ketentuan tentang pencatatan rujuk ini hanya didasarkan kepada konsep maslahat mursalah, karena tidak
ada nash yang mengaturnya. Dasar konsep ini adalah untuk membangun suatu hukum untuk mewujudkan
kemaslahatan umat, sebab sebagaimana nikah rujuk pun hanya bisa dibuktikan dengan akta. Hal ini
dimaksudkan untuk menjaga ketertiban hukum dan administrasi dalam masyarakat
SANKSI PIDANA DALAM HUKUM PERKAWINAN

Sanksi pidana dalam hukum perkawinan adalah hukuman yang akan di terima oleh pihak-pihak
tertentu yang melanggar hukum perkawinan.
Ketentuan tentang sanksi pidana dalam perkawinan hanya diatur dalam peraturan pemerintah no. 9
tahun 1975 pasal 45, tidak ditegaskan dalam undang-undang nomor 1 tahun 1974.
Peraturan pemerintah no. 9 tahun 1975 pasal 45 yang berbunyi:

1. Kecuali apabila ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,maka:


a. Barang siapa yang melanggar ketentuan yang diatur dalam pasal 3, 10 ayat (3), dan 40 peraturan
pemerintah ini dihukum dengan hukuman denda setinggi-tingginya Rp7.500,00 (tujuh ribu lima
ratus rupiah).
b. Pegawai pencatat yang melanggar ketentuan yang diatur dalam pasal 6, 7, 8, 9, 10 ayat (1), 11,
13, dan 44 peraturan pemerintah ini dihukum dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga)
bulan atau denda setinggi-tingginya Rp 7.500,00 (tujuh ribu lima ratus rupiah).

2. Tindak pidana yang dimaksud dalam ayat (1) di atas merupakan pelanggaran.
PERKAWINAN ANTAR (PEMELUK) AGAMA DAN STATUS
KEWARGANEGARAAN YANG BERBEDA

Perkawinan beda agama menurut kompilasi hukum islam


Dalam kompilasi hukum islam mengkategorikan perkawinan antar pemeluk agama dalam bab larangan
perkawinan. Pada pasal 40 point c dinyatakan bahwa dilarang melangsungkan perkawinan antara seorang pria
dengan seorang wanita yang tidak beragama islam. Kemudian dalam pasal 44 dinyatakan bahwa seorang
wanita islam dilarang melangsungkan perkawinan dengan seorang pria yang tidak beragama islam.
Status kewarganegaraan yang berbeda

Status kewarganegaraan adalah posisi keanggotaan seseorang sebagai warga negara untuk tinggal dan
berpartisipasi  dalam suatu negara,yang diakui oleh undang-undang atau peraturan yang berlaku di negara
tersebut.
Status kewarganegaraan dapat diperoleh melalui 3 cara yaitu: kewarganegaraan karena kelahiran,
kewarganegaraan melalui pewarganegaraan(citizenship by naturalization), dan kewarganegaraan melalui
registrasi (citizenship by registration)
‫شك ْ ًرا كَثِي ْ ًرا‬
ُ
َ ‫س َن ْال‬
(‫ج َزاء‬ َ ‫ح‬ْ ‫ا‬َ ُ ‫ج َزا ُك ُم ال‬
‫ه‬ َ ‫َو‬ ‫ه َخي ْ ًرا َكثِي ْ ًرا‬
ُ ‫َج َزا ُك ُم ال‬ )
Terima kasih banyak
(Semoga Allah SWT akan membalas kalian dengan kebaikan yang banyak dan
semoga Allah SWT akan membalas kalian dengan balasan yang terbaik.)

Anda mungkin juga menyukai