Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BUKU ‘PARADIGMA BARU PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAN’
Yollanda Shafa An Hanifa
NIM 1904956
Program Studi Pendidikan Multimedia

A. PENDAHULUAN
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
bertujuan mendidik Siswa nya untuk membina moral dan menjadikan
warga Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan
sehari-hari, baik di lingkungan prndidikan maupun di luar lingkungan
pendidikan. Pendidikan kewarganegaraan sedianya harus mampu
membentuk keaktifan, kekreatifan, dan berfikir cerdas siswa dalam setiap
memecahan suatu masalah yang ada dengan jalan musyawarah mufakat
sesuai dengan butir pancasila sila ke – IV yaitu “ Kerakyatan yang
dipimpin olah hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan”. Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu pelajaran
tentang pemerintahan dan kewajiban-kewajiban warga negara yang
berkaitan dengan negara atau antar warga negara’.
Salah satu pedoman dalam pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan
adalah buku yang berjudul Paradigma Baru Pendidikan
Kewarganegaraan karya Dr. Winarno, S.Pd., M.Si yang menjadi panduan
kuliah di perguruan tinggi. Buku Paradigma Baru Pendidikan
Kewarganegaraan karya Dr. Winarno, S.Pd., M.Si merupakan buku yang
diterbitkan pertama kali pada tahun 2003 oleh Penerbit Bumi Aksara dan
memiliki 7 bab. Buku Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan
karya Dr. Winarno, S.Pd., M.Si merupakan salah satu buku yang penting
untuk dikaji. Oleh sebab itu, penulis tertarik melakukan pengkajian
terhadap isi buku tersebut yang hasilnya penulis susun dalam bentuk
laporan buku.

B. RINGKASAN ISI BUKU


Buku berjudul ‘Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan’ karya
Dr. Winarno, S.Pd., M.Si terdiri atas 7 bab. Subbab 1 yang akan dibahas
sebanyak 8 halaman dari halaman 2 sampai dengan halaman 9.

1. BANGSA DAN IDENTITAS


Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang berarti jati diri,
ciri-ciri, atau tanda yang melekat pada seseorang atau sesuatu sehingga
mampu membedakannya dengan yang lain. Dalam terminologi antropologi
identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran
diri pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri, atau komunitas
sendiri.
a. Pengertian Bangsa
Menurut arti sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup
masyarakat yang berdiri sendiri dan masing-masing anggota
persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama,
dan adat istiadat. Bangsa menurut arti politis adalah suatu masyarakat
dalam suatu daerah yang sama dan tunduk kepada kedaulatan
negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan ke dalam.
Mereka diikat oleh suatu kesatuan politik, yakni negara. Dengan
adanya perkembanagan bangsa dalam arti politis ini maka bangsa
dalam arti sosiologis antropologi sekarang ini lebih dikenal dengan
istilah etnic atau suku, suku bangsa atau paruh bangsa. Ini untuk
membedakan dengan istilah bangsa yang sudah beralih dalam arti
politis.
b. Cultural Unity dan Political Unity
AT Soegito (2004) dengan mengutip pendapat Jacobsen dan
Lipman, menyatakan bangsa memiliki dua arti. Pertama, bangsa
adalah suatu Cultural Unity terjadi karena suatu masyarakat sebagai
persekutuan hidup itu merasa satu-satuan dalam ras, bahasa, religi,
sejarah, dan adat istiadat. Dua, bangsa dalam arti politik atau Political
Unity merupakan penduduk yang berdiam di suatu daerah yang sama,
dengan pemerintahan yang sama, dan tunduk pada kedaulatan negara
sebagai kekuasaan tertinggi.
Cultural Unity adalah bangsa dalam pengertian antropologi sedangkan
political Unity adalah bangsa dalam pengertian politik kenegaraan.
Contoh Cultural Unity adalah bangsa Jepang dan Israel. Sedangkan
contoh political Unity adalah bangsa Indonesia, India, dan bangsa
Malaysia.
c. Proses Pembentukan Bangsa Negara
Menurut Ramlan Surbakti (1999) dikenal dua proses
pembentukan bangsa negara. Pertama, model ortodoks bermula dari
adanya suatu bangsa terlebih dahulu untuk kemudian bangsa itu
membentuk satu negara tersendiri. Kedua, model mutakhir berawal
dari adanya negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses
tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku
bangsa dan ras.
d. Identitas Kultural dan Identitas Nasional
Identitas Cultural Unity dapat disebut dengan identitas
kesukubangsaan. Misalnya berwujud pada bahasa ibu, pakaian
daerah, nama diri, falsafat hidup, dan tradisi. Bersifat askriptif (sudah
ada sejak lahir), bersifat alamiah (bawaan), primer, dan etnik.
Selain itu dapat disebut juga dengan identitas kebangsaan. Merupakan
bentukan dan kesepakatan dari banyak bangsa di dalamnya. Bersifat
buatan, sekunder, etis, dan nasional. Berberapa bentuk identitas
nasional adalah bahasa nasional, lambang nasional, semboyan
nasional, bendera nasional, dan ideologi nasional.

C. PEMBAHASAN
Menurut saya pada subbab ini bahasa yang digunakan untuk
menjelaskan materi terlalu berbelit-belit dan menggunakan istilah yang
asing sehingga materinya kurang di mengerti dan kurang tersampaikan
dengan baik. Dan ada beberapa kata atau kalimat yang sering diulang-
ulang sehingga kurang efisien dan membingungkan. Pada subbab ini
kurang di berikan contoh-contoh aplikasi dari setiap materi yang
disampaikan.

D. PENUTUP
Identitas tidak terbatas pada individu semata, tetapi berlaku pula pada
suatu kelompok manusia. Bangsa menurut arti sosiologis menjadi satu
bangsa karena disatukan oleh kesamaan suku. Menurut arti politis adalah
bangsa yang sudah bernegara. Setiap anggota Cultural Unity memiliki
kesetiaan atau loyalitas pada identitasnya sehingga political unity menuju
pada bangsa dalam politik bangsa negara.
Buku ini memiliki banyak hal yang bermanfaat dan menambah
wawasan kewarganegaraan, buku karya Dr. Winarno, S.Pd., M.S tepat
untuk dijadikan sebagai panduan kuliah Pendidikan kewarganegaraan.

DAFTAR PUSTAKA
Winarno (2003). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Abidin, Y. et al. (2017), Kemahiran Berbahasa INDONESIA untuk
PERGURUAN TINGGI. Jakarta: Bumi Aksara.
Pratama, R. (2019). Cara Menulis Daftar Pustaka dari Buku, Jurnal, dan
Internet. [Online]. Tersedia: https://bocahkampus.com/cara-menulis-
daftar-pustaka. [20 September 2019].
Law, I. (2011). 6 Contoh Laporan buku. [Online]. Tersedia:
https://www.scribd.com/doc/46548269/6-Contoh-Laporan-buku. [20
September 2019]

Anda mungkin juga menyukai