Anda di halaman 1dari 10

Politik Dinasti Dalam Negara Demokrasi

Alimatuz Zulfa

Program Studi Hukum Tata Negara,Fakultas Syari’ah

Universitas Islam Negeri K.H Abdurrahman Wahid, Indonesia

alimatuzzulfa@gmail.com

Abstrak

Politik dinasti telah menjadi isu yang signifikan dalam konteks demokrasi di Indonesia.
Abstrak ini bertujuan untuk menganalisis fenomena politik dinasti di Indonesia, termasuk
dampaknya terhadap sistem politik dan tantangan yang dihadapi dalam membangun
demokrasi yang inklusif. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif-analitis dengan
mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk literatur ilmiah, laporan penelitian,
artikel berita, dan sumber-sumber lain yang relevan. Analisis dilakukan untuk
mengidentifikasi pola politik dinasti di Indonesia dan dampaknya terhadap demokrasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa politik dinasti di Indonesia mengacu pada praktik di
mana keluarga atau kerabat dekat politisi yang sudah menjabat mencalonkan diri atau
menduduki posisi politik yang kuat. Hal ini menghasilkan konsentrasi kekuasaan yang tidak
sehat dan menghambat keterlibatan aktor politik yang lebih luas dalam proses politik. Politik
dinasti juga dapat menyebabkan korupsi, nepotisme, dan ketidakadilan dalam distribusi
sumber daya negara.

Dampak politik dinasti terhadap demokrasi di Indonesia meliputi pengurangan pluralitas


dan persaingan politik yang sehat, pembatasan akses politik bagi kelompok-kelompok
minoritas, dan merosotnya kepercayaan publik terhadap institusi politik. Politik dinasti juga
dapat menghambat inovasi kebijakan dan pembaharuan politik yang diperlukan untuk
memenuhi tuntutan zaman.

Tantangan dalam mengatasi politik dinasti di Indonesia melibatkan upaya untuk


memperkuat sistem partai politik yang inklusif, mempromosikan transparansi dan
akuntabilitas politik, serta mendorong partisipasi politik yang lebih luas dari berbagai segmen
masyarakat. Diperlukan juga reformasi kelembagaan yang mengatur pemilihan umum dan
pembatasan kekuasaan politik.

Kata kunci : Politik Dinasti, Demokrasi,Keluarga Politisi


Abstract

Dynastic politics has become a significant issue in the context of democracy in Indonesia.
This abstract aims to analyze the phenomenon of dynastic politics in Indonesia, including its
impact on the political system and the challenges faced in building an inclusive democracy.

This study uses a descriptive-analytical approach by collecting data from various sources,
including scientific literature, research reports, news articles, and other relevant sources. The
analysis was conducted to identify patterns of dynastic politics in Indonesia and their impact
on democracy.

The results of the study show that dynastic politics in Indonesia refers to the practice in
which the family or close relatives of incumbent politicians nominate themselves or occupy
powerful political positions. This results in an unhealthy concentration of power and hinders
the involvement of a wider range of political actors in the political process. Dynastic politics
can also cause corruption, nepotism, and injustice in the distribution of state resources.

The impact of dynastic politics on democracy in Indonesia includes reducing plurality and
healthy political competition, limiting political access for minority groups, and declining
public trust in political institutions. Dynastic politics can also hinder policy innovation and
political renewal needed to meet the demands of the times.

The challenge of overcoming dynastic politics in Indonesia involves efforts to strengthen


an inclusive political party system, promote political transparency and accountability, and
encourage wider political participation from various segments of society. There is also a need
for institutional reforms governing elections and limiting political power.

Keywords: Dynastic Politics, Democracy, Politician's Family.

Pendahuluan sendiri sudah menganut sistem demokrasi

Sejatinya demokrasi sendri sejak tahun 1945 dimana pada masa itu

memberikan pemahaman bahwa sumber demokrasi yang berlaku yaitu demokrasi

atas kekuasan adalah rakyat, dengan parlementer yang merupakan suatu sistem

maksud rakyat akan melahirkan suatu demokrasi yang menempatkan parlemen

peraturan yang akan menguntungkan dan sebagai bagian fundamental di

melindungi hak nya. Hal itu sungguh pemerintahan. Kemudian seiring

diperlukan suatu aturan yang mendukung berkembangnya zaman demokrasi di

gagasan dan menjadi suatu landasan dalam Indonesia sendiri terus mengalami

menjalani kehidupan berbangsa dan perkembangan dari masa ke masa hingga

bernegara untuk menjamin dan melindungi pasa saat ini di Indonesia sendiri menganut

hak – hak warga negara. Di Indonesia sistem demokrasi pacasila pada era
reformasi dimana masyarakatnya sendiri kepala daerah. Pemilu dan pilkada hanya
sudah bisa melaksanakan pemilu yang dijadikan alat untuk memperkuat
berasaskan langsung, umum, bebas, legitimasi terhadap kekuasaan sehingga
rahasia, jujur, dan adil, baik dalam dapatdimaknai bahwa proses pemilihan
memilih presiden, guberbur, bupati/ wali umum pada masa orde baru tidak
kota. berjalan sesuai aturan sehingga makna
Penerapan demokrasi di Indonesia demokrasi yang sesungguhnya tidak
sendiri di dasari oleh Pancasila sila terwujud, mencederai nilai-nilai luhur
keempat yang berbuyi “kerakyatan yang azas demokrasi. Permasalahan
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan pelaksanaan pemilu dan pilkada di
dalam permusyawaratan perwakilan”. Indonesia pada masa orde baru sampai
Dalam hal ini dapat di artikan proses saat ini tidak jauh berbeda kondisinya.
pemilihan kepala pemerintahan maupun Pada masa orde baru, pemilihan untuk
kepala daerah sendiri rakyat memiliki jabatan eksekutif seperti presiden,
peran utama untuk terlaksananya sebuah gubernur, bupati dan wali kotadipilih
demokrasi, karena demokrasi sendiri oleh anggota legislatif, kondisi saat ini
merupakan sistem pemerintahan yang pasca reformasi pemilihan dilakukan
dipilih langsung dari rakyat, untuk rakyat, secara langsung oleh rakyat. Pada dasarnya
dan untuk rakyat, setiap warga negara pemilu dan pilkada diselenggarakan untuk
dapat mengambil bagian perihal keputusan kepentingan rakyat terbaik, dipimpin oleh
yang akan mempengaruhi kehidupannya partai politik dan jalur perseorangan,
dalam bernegara. Wujud nyata Indonesia dengan harapan dapat menghasilkan
sebagai negara demokrasi sendiri bisa pemimpin yang memiliki kemampuan,
dilihat dalam pasal 6A Undang-Undang kapasitas, integritas, moralitas dan
Dasar Negara Republik Indone sia Tahun kepedulian terhadap kepentingan
1945 yang mengatur mengenai pemilihan masyarakat. pemilu idealnya dihindari
Presiden dan Wakil Presiden secara dengan praktik politik dinasti yang
langsung, Pasal 18 Ayat (3) dan (4) yang mengutamakan kekerabatan, kekerabatan,
mengatur mengenai pemilihan DPRD dan kerja sama kelompok, yang membuat
Provinsi dan Kabupaten/Kota, pemilihan kader partai enggan terlibat dalam
Gubernur, Bupati dan Walikota. pertikaian politik. Fenomena politik dinasti
Pemerintahan yang ada di Indonesia ini dipandang sebagai kegagalan
sendiri, dibentuk melalui mekanisme pendidikan kewarganegaraan dalam
penyelenggaraan pemilu dan pemilihan menghasilkan kader-kader internal partai
yang mampu memimpin di berbagai level temurun jabatan. Dalam keadaan seperti
mulai dari pusat hingga daerah.  ini tentu sangat berkontradiksi dengan nilai
Dinasti politik merupakan sebuah demokrasi meskipun pada kenyataannya
sistem pemerintahan yang diciptakan atau diselenggarakan secara dipilih langsung
dikembangan dengan mengandalkan tetapi dengan adanya turun temurun
keluarga atau kekerabatan. Hal itu jabatan politik yang strategis akan
menunjukkan bahwasannya kerabat dekat menimbulkan efek membawa kepentingan
maupun anggota keluarga tersebut keluarga dan pribadi bukan berasaskan
didatangkan sebagai sarana pendukung kepada masyarakat umum. Kemudian
untuk menghasilkan tenaga yang kuat. dalam hal rekrutmen politiknya akan
Dinasti politik sendiri sudah ada sejak terjadi secara tertutup yang menghendaki
zaman dahulu pada zaman kerajaan- jabatan – jabatan akan di isi oleh kerabat
kerajaan yang pernah tumbuh dan dan keluarga.
berkembang di Indonesia. dinasti politik
hingga saat ini masih sangat kuat, aik dari Metode Penelitian
segi konsepsinya sebagai pelaku politik
Metode yang digunakan dalam
strategi politik, orientasi politik, dan
penelitian ini adalah yuridis noormatif
kemudian menjadi suatu budaya politik
yang dimana pendekatan yang dilakukan
yang tetap tumbuh dan berkembang
dalam penelitian dengan cara menelaah
ditengah-tengah masyarakat Indonesia.
teori-teori, konsep-konsep serta dengan
Dinasti politik dapat disebut sebagai
mengkaji peraturan perundang-undangan.
sistem yang bertentangan dengan
Penelitian yuridis normatif merupakan
demokrasi karena telah membatasi ruang
penelitian hukum yang meletakkan hukum
lingkup demokrasi yang seharusnya
sebagai sebuah bangunan sistem norma.
membuka peluang dalam berpolitik seluas-
luasnya. Asas dasar politik dinasti Penelitian yuridis normatif adalah
merupakan adanya hubungan pertalian penelitian ysng terfokus pada sistematika
sedarah melalui perkawinan yang akan hukum, yaitu penelitian yang tujuan pokok
memudahkan menjangkau sebuah utamanya untuk mengidentifikasi terhadap
kekuasaan lewat pengalaman keluarga pengertian-pengertian atau dasar-dasar
yang sebelumnya sehingga dalam hukum yang berlaku di Indonesia. Jenis
pertarungan memperebutkan kekuasaan penelitian ini digunakan karena penulis
relatif mudah karena ada berupa sistem ingin mengkaji sebuah peraturan yang
yang menghendaki terjadinya turun mengatur mengenai politik dinasti dalam
Pasal 7 huruf r Undang-Undang Nomor 8 turun temurun atau regenerasi
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas kepemimpinan. Kedua, dinasti politik
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 lintas kamar dengan cabang kekuasaan.
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Misalnya kakak menjadi Walikota, adik
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 menjadi DPRD dan anggota keluarga
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, lainnya memegang jabatan yang strategis.
Bupati, dan Walikota Menjadi Undang- Ketiga, model lintas daerah. Setiap daerah
Undang (“UU 8/2015”) (Agus Dedi, yang berbeda dipimpin oleh satu keluarga
2022). yang sama. Dengan adanya gagasan ini,
dapat disimpulkan bahwasannya politik
Dalam hal ini penulis langsung
dinasti di Indonesia sendiri terdiri atas
berurusan dengan teks atau data numerik,
beberapa macam akan tetapi pada dasarnya
dan bukan pengetahuan lapangan atau
mereka mempunyai tujuan yang sama,
saksi berupa peristiwa, orang, atau benda
yaitu praktik poltik dengan mengunakan
lain. Untuk mendapatkan hasil yang benar
keterlibatan keluarga maupun kerabat
dan akurat dalam analisis data, penulis
terdekat (Rahma et al., 2022).
menggunakan teknik analisis isi. Analisis
isi adalah penelitian yang merupakan Selain itu, terdapat juga istilah lain yang
pembahasan mendalam tentang isi mampu mengambarkan mengenai politik
informasi tertulis atau tercetak di media. kekeluargaan selain dari politik dinasti,
Analisis isi dapat digunakan untuk dinasti politik yaitu “politik klan” dalam
menganalisis semua bentuk komunikasi Haryanto dalam bukunya bahwa politik
seperti surat kabar, berita radio, klan merupakan sebuah praktik politik
pengumuman televisi dan materi yang dijalankan oleh keluarga dalam upaya
dokumenter lainnya. untuk memperoleh kekuasaan dengan
istilah “oligarki politik”. Pada umumnya
Pembahasan
istilah “klan” berarti kelompok/keluarga,
Menurut Koordinator Komite suku. dapat di artikan bahwa politik klan
Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah merupakan sebuah istilah yang
di negara Indonesia sendiri terdiri dari memberikan gambaran mengenai upaya
berbagai macam politik dinasti politik kekerabatan untuk mencapai
diantaranya: pertama model arisan, kekuasaan tersebut dengan mengacu
merupakan kekuasaan yang mengumpal kepada jaringan informal dalam bidang
dalam satu keluarga yang berjalan secara ekonomi dan politik mereka bertindak
terhadap satu sama lainnya untuk saling Arief Hidayat pada waktu itu
mendukung dan menguatkan solidaritas menerangkan terdapat persoalan mengenai
keluarga. belum efektifnya pengawasan dalam
penyelenggaraan pilkada terutama ketika
Politik dinasti sendiri awalnya diatur
pencalonan melibatkan keluarga petahana.
dalam Pasal 7 huruf r Undang-Undang
Arief beralasan negara manapun seperti
Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan
Amerika yang menganut demokrasi
Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
modern berdasarkan atas hukum
2015 tentang Penetapan Peraturan
menghormati hak setiap warga negara
Pemerintah Pengganti Undang-Undang
untuk dipilih (right to be candidate). Hak
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
untuk dipilih atau memilih dalam
Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi
pemilihan (pilkada) hanya bisa melalui
Undang-Undang (“UU 8/2015”) dimana
putusan pengadilan lewat hukuman
dalam pasal tersebut menjelaskan yang
tambahan (Pasal 35 ayat (1) angka 3
dimaksud dengan huruf r “tidak memiliki
KUHP). "Makanya, aturan itu kita batalkan
konflik kepentingan dengan petahana”
karena inkonstitusional, melanggar hak
yakni tidak memiliki hubungan darah,
konstitusional warga negara,” Arief
ikatan perkawinan dan/atau garis
menegaskan, bahwasannya persoalan ini
keturunan tingkat lurus ke atas, ke bawah,
sebenarnya terletak pada belum efektifnya
ke samping dengan petahana yaitu ayah,
pengawasan dalam penyelenggaraan
ibu, mertua, paman, bibi, kakak, adik, ipar,
pilkada terutama ketika pencalonan
anak, menantu kecuali telah melewati jeda
melibatkan keluarga petahana. "Apa yang
1 kali masa jabatan. Namun sayangnya
harus diawasi agar petahana tidak
Pasal 7 huruf r UU 8/2015 di atas telah
menggunakan atau menyalahgunakan
dinyatakan bertentangan dengan Undang-
kedudukannya demi menguntungkan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
keluarga/kerabatnya dalam proses
Tahun 1945 dan tidak mempunyai
pilkada," (Sari et al., 2017).
kekuatan hukum mengikat oleh Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 33/PUU- Dalam perspektif politik tanah air,
XIII/2015, dan menjadikan ketentuan pasal dapat dikatakan bahwa politik dinasti
ini dibatalkan. Dengan dibatalkannya pasal merupakan politik menghadirkan
tersebut, sepanjang penelusuran kami tidak tantangan bagi semua elemen politik
ada lagi ketentuan larangan politik dinasti karena berdampak pada pembentukan
di Indonesia. Ketua Mahkamah Konstitusi pemerintahan yang kurang berkualitas. Hal
ini terjadi karena citra politik dinasti Dinasti politik di Indonesia telah lahir
sangat kuat sehingga menimbulkan upaya dan berkembang sejak masa orde lama.
mempertahankan kekuasaan dengan cara Dinasti Politik pemerintahan daerah
yang tidak menguntungkan, seperti muncul setelah pilkada pertama pada tahun
mengutamakan kepentingan keluarga atau 2005 dan 2005 melalui pelaksanaan
menyalahgunakan wewenang dan otonomi daerah pada tahun 2001. Seiring
kekuasaan untuk keuntungan pribadi atau berjalannya proses Sebagai bentuk
kelompok. menjelaskan pendapatnya demokratisasi lokal, muncul berbagai elit
bahwa politik dinasti pada prinsipnya lokal yang menghubungkan kedua proses
mengarah pada keluarga yang anggotanya tersebut. Penampilan elit ini dikenal
memegang kekuasaan politik formal sebagai reorganisasi kekuasaan.
selama lebih dari satu generasi. Dengan Reorganisasi ini dimaknai sebagai
kata lain, para politisi dinasti ini kembalinya pengaruh kekuasaan politik
menggunakan kekuasaannya sedemikian elit lokal di era demokrasi. Di era Orde
rupa sehingga tidak dapat dipisahkan dari Baru, kekuasaan elit pusatnya terbatas,
keluarga atau kerabatnya. Istilah yang mekanisme yang akan dilakukan biasanya
sedang populer dalam politik dinasti di diangkat dengan tangan langsung elit lokal
mana seorang pemimpin yang sedang yang mendukung orde baru diistimewakan,
menjabat atau berkuasa, mulai dari pusat sedangkan mereka yang diistimewakan
dan daerah berdasarkan hasil pemilihan para penjahat yang tidak suka memimpin
parlemen, berupaya mengangkat anggota orde baru bisa disingkirkan di kancah
keluarga dan kerabatnya sebagai wakil politik lokal daerah kecepatan transisi dari
atau penerus kekuasaan dan menjadi otoritarianisme ke demokrasi ditandai
pemimpin untuk masa jabatan berikutnya, kebijakan otonomi daerah banyak
dan menempatkan anggota keluarganya dimanfaatkan oleh kedua kelompok, baik
pada posisi strategis di pemerintahan. Hal untuk maupun untuk melawan orde baru
ini menunjukkan bahwa politik dinasti dalam rentang kekuatan penuh dalam
berpengaruh negatif terhadap sistem balapan jadilah elit pemenang atau
pemerintahan saat ini karena lebih ciptakan sinergi satu sama lain yang
mengutamakan kebangkitan kekuasaan biasanya disatukan dengan pernikahan.
untuk mempertahankan kekuasaan Perkembangan dinasti politik di tingkat
berdasarkan hubungan keluarga, kelas dan lokal juga bisa diartikan dalam bentuk
kekerabatan (Agus Dedi, 2022). lokal "Cendanaisas". Cendana mengacu
pada keluarga cendana selama 32 tahun
pemerintahan Presiden Soeharto yang Dengan banyaknya contoh dinasti politik
sangat berpengaruh dalam ekonomi politik yang muncul di Indonesia, ketakutan
Indonesia. mulai dari anak, mertua, masyarakat tertahan oleh pemerintah yang
keponakan hingga kerabat penguasa melarang keterlibatan dinasti politik
lainnya posisi strategis dalam mengejek lagi. Dalam Undang-undang
pemerintahan sehingga dinasti keluarga Sepak Bola No. 8 Tahun 2015, Pasal 7 r
Cendana berkuasa 3 telah memerintah menyatakan bahwa “tidak ada benturan
selama beberapa dekade. Di Indonesia, kepentingan dengan petahana”. tidak
dinasti politik biasanya dilaksanakan adanya prestasi petahana berarti dia tidak
dengan dua cara, yaitu dengan niat dan memiliki kerabat darah, sambungan
santai. Dinasti politik terencana telah pasangan dan/atau garis keturunan lurus ke
terbentuk sejak lama, di mana hubungan, atas, ke bawah, ke samping dengan orang
jaringan keluarga dalam pemerintahan yang sudah mapan, yaitu ayah, ibu,
sudah kuat, sehingga anggota keluarga mertua, paman, bibi, saudara laki-laki,
dilibatkan pemerintahan atau pencelupan saudara perempuan, mertua, anak, kecuali
dalam kontroversi politik dengan demikian lebih dari 1 kali masa jabatan (Agus Dedi,
dan sudah diatur dirancang dari awal untuk 2022).
posisi tertentu. Dari segi desain memang Politik dinasti bisa diartikan sebagai
model yang dominan seorang wanita pedang bermata dua. Ini adalah latihan, di
sebagai pengganti seorang pria, atau sisi lain politik dinasti merampas hak
seorang anak sebagai pengganti seorang orang lain karena memiliki kemungkinan
ayah. Sebuah dinasti politik secara tidak menggunakan cara-cara yang tidak ada
sengaja sendiri terjadi dalam situasi yang melanggar prinsip demokrasi dan hak
pemerintahan yang tiba-tiba mengangkat asasi manusia. di sisi lain, larangan
kerabat menggantikannya untuk terhadap orang yang berhak dipilih, dia
mempertahankan otoritas informal atas menyebut dirinya kepala wilayah tersebut
penggantinya untuk memenangkan kontes merupakan bagian dari dinasti politik itu
politik. Pada saat yang sama, model sendiri dan juga melanggar hak politik
biasanya dikaitkan secara acak calon yang melanggar prinsip-prinsip demokrasi.
kepala daerah itu hanya bayang-bayang Dalam arti ini Mahkamah Konstitusi (MK)
kerabat populer lainnyamemenangkan menilai pelarangan dimaksud bertentangan
pemilihan. Dinasti politik berpotensi dengan konstitusi sehingga politik dinasti
menjadi cukup kuat untuk memelihara dihalalkan melalui putusan MK Nomor
budaya yang sangat korup pemerintah. 33/PUU-XIII/2015. Larangan keluarga
tertentu untuk mencalonkan diri dengan kekuatan, kekuatan, pengaruh,
bertentangan dengan Pasal 28J Ayat (2) keuangan dan pengaruh infrastruktur
UndangUndang Dasar 1945 (Rahma et al., politik yang kuat. Praktek dinasti politik
2022). ini menunjukkan adanya masalah dalam
Tidak jauh dari apa yang bisa kita prosesnya rekrutmen politik. Filter utama
pelajari dari suksesi kepemimpinan untuk menangkap kandidat dan non-
internal pemilihan umum desa biasa pengikut yang memenuhi syarat fungsi
dibentuk oleh politik dinasti. Namun utama partai politik adalah ikut serta dalam
dalam pemilihan langsung, para calon persaingan politik. Mempelajari menjadi
adalah dari dinasti, sebagai istri, anak atau penting untuk proses rekrutmen politik
kerabat. Dalam konteks kelebihan dan karena jika rekrutmennya tidak baik maka
kekurangan politik dinasti, pentingnya ini juga memiliki efek negatif pada partai
demokrasi menimbulkan dua pertanyaan politik yang benar-benar muncul praktik
konsep kontradiktif, yaitu politik dinasti, dinasti politik. Kecenderungan untuk
tidak dianggap kontradiktif demokrasi, membentuk dinasti politik juga
namun di sisi lain seringkali bertentangan menyertainya efek yang tidak sehat pada
dengan prinsip demokrasi dan hak asasi demokrasi karena kontrol administratif
manusia. politik dinasti sudah lama diperiksa dan diseimbangkan yang
bergejala. Ini menjadi lebih jelas di usia dibutuhkan dalam demokrasi itu lemah.
kerajaan, yang merupakan kekuatan turun- Selain itu, proses seperti itu lebih banyak
temurun. Fenomena pemilihan kepala desa peluang untuk pembentukan oligarki
secara langsung dan politik dinasti juga politik (Sari et al., 2017).
menjadi isu normal Meski dipilih Kesimpulan
langsung, peran dinasti berlanjut setelah . Berdasarkan analisis terhadap politik
pemilihannya proses demokrasi. dinasti di Indonesia, dapat disimpulkan
Memasuki era Reformasi sedikit bahwa fenomena ini memiliki dampak
mengubah kekuasaan yang diperoleh yang signifikan terhadap sistem politik dan
pemerintah demokrasi dalam bentuk demokrasi di negara ini. Politik dinasti
pemilihan langsung. Namun, tidak menyebabkan konsentrasi kekuasaan yang
menghilangkan praktik politik dinasti itu tidak sehat, pembatasan pluralitas dan
mengebiri demokrasi untuk praktik politik persaingan politik yang sehat, serta
dinasti kecenderungan mempengaruhi ketidakadilan dalam distribusi sumber
proses yang seharusnya demokratis daya negara. Hal ini juga berpotensi
menjadi tidak demokratis karena pihak meningkatkan korupsi, nepotisme, dan
merosotnya kepercayaan publik terhadap DAFTAR PUSTAKA
institusi politik. Tantangan yang dihadapi
Agus Dedi. (2022). Politik Dinasti Dalam
dalam mengatasi politik dinasti di
Perspektif Demokrasi. Jurnal
Indonesia adalah memperkuat sistem partai
MODERAT, 8(1), 92–101.
politik yang inklusif, mempromosikan
transparansi dan akuntabilitas politik, serta Rahma, A. A., Oktaviani, A. A., Hofifah,
mendorong partisipasi politik yang lebih A., Ahda, T. Z., & Nugraha, R. G.
luas dari berbagai segmen masyarakat. (2022). Pengaruh Dinasti Politik
Reformasi kelembagaan yang mengatur Terhadap Perkembangan Demokrasi
pemilihan umum dan pembatasan Pancasila di Indonesia. Jurnal
kekuasaan politik juga perlu dilakukan. Kewarganegaraan, 6(1), 2260–2269.
Untuk memperkuat demokrasi di
Sari, fatimah K., Miranda Angelina,
Indonesia, langkah-langkah perlu diambil
Novia Mutiara, & Hanani, R. (2017).
guna mengurangi pengaruh politik dinasti.
Hukum Tata Negara. Hukum Tata
Hal ini meliputi peningkatan partisipasi
Negara, 3(May), 18–27.
politik masyarakat secara luas,
https://doi.org/10.52574/syiahkualaun
pembentukan sistem partai politik yang
iversitypress.333
inklusif dan berbasis ideologi, serta
penegakan aturan yang transparan dan
akuntabel. Reformasi kelembagaan juga
harus diprioritaskan untuk memastikan
proses politik yang adil dan memberikan
peluang yang sama bagi semua warga
negara. Dalam rangka mengatasi politik
dinasti di Indonesia, kerja sama antara
berbagai pemangku kepentingan, termasuk
pemerintah, partai politik, masyarakat
sipil, dan media, sangat diperlukan. Hanya
melalui upaya bersama dan komitmen
yang kuat, Indonesia dapat membangun
sistem politik yang lebih demokratis,
inklusif, dan mampu memberikan keadilan
bagi seluruh rakyatnya.

Anda mungkin juga menyukai