Anda di halaman 1dari 39

SILABUS PEMBINAAN FORMAL PMKRI

Lampiran Ketetapan MPA PMKRI N0.14/TAP/MPA-XXIII/2004 tentang Standarisasi Pembinaan PMKRI


Disusun oleh PP PMKRI sebagai acuan pelaksanaan pembinaan formal berjenjang di Cabang/Calon Cabang PMKRI. Mengingat perbedaan situasi dan kondisi di masing-masing daerah, maka dipersilakan untuk
menyesuaikan materi, metode, dan proses dengan konteks situasi dan kondisi di daerah masing-masing.

MASA PENERIMAAN ANGGOTA BARU

MATERI SUB MATERI WAKTU TUJUAN METODE ALAT & PROSES


BAHAN
Ice Breaking 30' Mencairkan suasana Game Perlengkapan Fasilitator memandu game ice breaking
antara calon anggota game
baru (peserta) dengan
anggota (panitia)
Perkenalan 30' Saling mengenal satu Game Perlengkapan Fasilitator memandu game perkenalan
sama lain game
Kontrak  Need assesment 30' Mengetahui tingkat Brainstorming Mettaplan  Fasilitator memberikan pengantar pentingnya
Psikhologis kebutuhan/keinginan Spidol besar mengetahui tingkat kebutuhan/keinginan peserta
peserta masuk PMKRI Selotip/Doubletip  Fasilitator mempersilakan peserta untuk
menuliskan kebutuhan/ keinginan peserta masuk
PMKRI dan menempelkannya pada flipchart di
depan
 Fasilitator merumuskan hasil brainstorming
tersebut

 Imej dan harapan 15' Mengetahui imej dan Brainstorming Gambar pohon  Fasilitator memberikan pengantar pentingnya
terhadap PMKRI harapan peserta harapan mengetahui imej dan harapan terhadap PMKRI
terhadap PMKRI Potongan kertas  Fasilitator mempersilakan peserta bergiliran
warna-warni untuk menuliskan imej terhadap PMKRI pada
berbentuk daun kertas berbentuk daun kemudian
dan bunga menempelkannya pada ranting yang terdapat
Spidol besar pada pohon harapan di depan
Selotip/Doubletip  Selanjutnya peserta diminta bergiliran untuk
menuliskan harapan peserta terhadap PMKRI
pada kertas berbentuk bunga kemudian
menempelkannya pada ujung ranting yang
terdapat pada pohon harapan di depan
 Fasilitator merumuskan hasil brainstorming
tersebut
 Kesepakatan 15' Menyepakati bersama Brainstorming Flipchart  Fasilitator mempersilakan peserta menyebutkan
bersama untuk aturan-aturan untuk Diskusi terpimpin Spidol besar aturan-aturan yang bersifat teknis maupun
memperlancar memperlancar proses proses sambil mendiskusikannya dan
proses jalannya MPAB menuliskan hasilnya pada kertas flipchart
MPAB  Fasilitator menegaskan hasil dari brainstorming
tersebut

Preview 15' Peserta mengetahui Penjelasan dan Handout/  Handout dibagikan kepada peserta
Tujuan, Proses, tujuan serta gambaran tanya jawab Transparansi  Fasilitator menjelaskan tujuan, proses, dan
dan Materi proses dan materi OHP materi MPAB dengan handout/transparansi
MPAB selama MPAB Flipchart  Kalau dibutuhkan bisa dilanjutkan dengan tanya
berlangsung Spidol besar jawab
 Fasilitator menegaskan hasil dari proses tersebut
Who am I ? Menggambar Citra 15' Peserta mengetahui Drawing Kertas HVS  Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan
Diri kekurangan maupun Flipchart mengetahui citra diri
kelebihan yang Spidol kecil  Fasilitator membagikan kertas HVS kepada
dimilikinya Spidol besar peserta dan mempersilakan peserta untuk
menggambarkan seperti apa dirinya dengan
mempersepsikannya dengan benda (apapun)
yang ada di sekitarnya yang menunjukkan
kekurangan dan kelebihan masing-masing
45' Sharing  Kemudian bergiliran peserta diminta untuk
mensharingkan mengapa menggambarkan
dirinya seperti dalam gambar masing-masing
 Fasilitator memandu refleksi dari aktivitas
tersebut dan menemppelkan semua gambar
peserta pada flipchart di depan
Sejarah Gerakan Sejarah Gerakan 30'  Peserta memahami Ceramah Makalah/Handout  Narasumber memaparkan sejarah gerakan
Mahasiswa Mahasiswa sejarah gerakan Transparansi mahasiswa di tingkat internasional dan di
Internasional dan di mahasiswa OHP Indonesia
Indonesia internasional maupun
60' di Indonesia, serta Tanya jawab  Peserta melakukan tanya jawab kepada
terbangkitkan narasumber
motivasinya untuk
45' aktif dalam kegiatan Diskusi Pertanyaan  Peserta dibagi dalam beberapa kelompok
kemahasiswaan di Kelompok panduan  Masing-masing kelompok mendiskusikan
kampus Flipchart pertanyaan panduan
masing-masing Spidol besar
45' Presentasi hasil  Masing-masing kelompok mempresentasikan
diskusi hasil diskusinya diwakili oleh satu orang

Spiritualitas Preferential option 60' Peserta memahami Nonton film Film yang  Fasilitator memberikan pengantar
Yesus sebagai for the poor konsep preferential (bisa film tentang bertemakan  Peserta menyaksikan pemutaran film
Teladan option for the poor dan Yesus ataupun tentang  Sesekali fasilitator memberikan penjelasan
Gerakan dapat film populer) keberpihakan tentang film tersebut.
mengimplementasikann kepada kaum yang
ya dalam kehidupan tertindas  Setelah film selesai, peserta dibagi dalam
45' sehari-hari Diskusi kelompok Video player beberapa kelompok dan mendiskusikan
TV beberapa pertanyaan panduan yang telah
45' Presentasi disiapkan dan mempresentasikannya

Pengenalan Sejarah PMKRI 90' Peserta memahami Kuliah aktif dan Mettaplan  Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan
Sejarah PMKRI Nasional dan sejarah berdirinya Tanya jawab Spidol besar dari materi
Cabang/Calon PMKRI nasional dan  Fasilitator kemudian memandu proses dengan
Cabang C/CC memaparkan sejarah PMKRI nasional dan C/CC
dengan mettaplan yang sudah dipersiapkan
 Sesekali fasilitator melontarkan
pertanyaan-pertanyaan untuk memancing
peserta lebih kritis dalam mencermati sejarah
PMKRI
 Fasilitator juga membuka ruang tanya jawab
untuk memperdalam pemahaman peserta
Visi dan Misi Pengenalan dan 15' Peserta mengetahui visi Game  Fasilitator memandu peserta untuk membentuk
PMKRI Penegasan Makna dan misi PMKRI lingkaran besar dengan saling bergandengan
Visi dan Misi tangan
PMKRI 45' Peserta memahami Kuliah aktif Rumusan  Fasilitator bertanya bagaimana caranya
makna dari visi dan Visi-Misi masing-masing dapat membalikkan badan
misi PMKRI Flipchart dengan posisi tetap bergandengan tangan satu
Mettaplan sama lain
Spidol besar  Berbagai alternatif cara untuk bisa membalikkan
badan bisa dicoba hingga diketemukan cara
yang benar, yaitu dengan membentuk satu pintu
(dua orang mengangkat tangannya dan semua
peserta yang lain satu per satu dengan tetap
bergandengan tangan masuk melalui pintu
tersebut)
 Fasilitator memandu refleksi dari aktivitas
tersebut bahwa untuk dapat mencapai tujuan,
maka harus ada visi dan misi yang sama
(dianalogikan sebagai satu pintu). Karena kalau
masing-masing memakai caranya sendiri-sendiri
pasti akan kacau
 Fasilitator melakukan brainstorming tentang
definisi visi dan misi dan menuliskannya pada
flipchart
 Selanjutnya fasilitator memaparkan visi dan
misi PMKRI dengan mettaplan yang sudah
dipersiapkan
 Fasilitator memaparkan penegasan makna visi
dan misi dengan mengaitkannya dalam
kehidupan sehari-hari
Pengenalan  Spiritualitas 30' Peserta mengetahui dan Sharing  Peserta dibagi dalam beberapa kelompok
Nilai-nilai PMKRI: Tiga memahami makna tiga alumni  Masing-masing kelompok didampingi oleh
PMKRI Benang Merah benang merah PMKRI beberapa alumni/senior yang akan mensharingkan
PMKRI pengalamannya masing-masing berkaitan dengan
(Kristianitas, pemaknaan tiga benang merah PMKRI, yaitu:
Intelektualitas, 1. Kristianitas: keberpihakan kepada kaum yang
Fraternitas) tertindas (preferential option for the poor)
dengan Yesus sebagai teladan gerakan
2. Intelektualitas: penguasaan ilmu pengetahuan
harus diabdikan bagi kesejahteraan umat
manusia
3. Fraternitas: penghargaan yang sama kepada
sesama umat manusia sebagai sebagai wujud
persaudaraan sejati dalam solidaritas
kemanusiaan yang menembus sekat-sekat
primordial
 Alumni/senior mensharingkan pengalamannya
tentang praktek-praktek tiga benang merah
PMKRI yang ketiga-tiganya harus dipahami
sebagai satu kesatuan yang utuh, integral, dan
tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain
seperti analogi tritunggal
 Setelah sharing selesai peserta dipersilakan untuk
30' Tanya jawab melakukan tanya jawab terhadap hal-hal yang
ingin diketahui seputar tiga benang merah PMKRI
 Masing-masing kelompok diminta merumuskan
hasil sharing tersebut dan mempresentasikannya
didalam kelompok besar
 Fasilitator menegaskan kembali makna tiga
benang merah PMKRI
 Identitas Kader 15' Peserta mengetahui dan Brainstorming Flipchart  Fasilitator memandu brainstorming apa itu
PMKRI (sensus memahami ciri-ciri Spidol besar identitas, apa itu kader, dan apa itu identitas kader
chatolicus, sensus kader PMKRI  Fasilitator memberikan pengantar pentingnya
hominis, anggota PMKRI mencapai keunggulan pribadi
universalitas, dengan integritas pribadi yang utuh
semangat man for  Fasilitator memaparkan satu per satu pengertian
others, magis 30' Kuliah aktif Handout/ dari 6 (enam) identitas kader PMKRI:
semper, dan Transparansi 1. Sensus chatolicus: rasa kekatolikan, di mana
pribadi yang OHP terdapat spiritualitas kristiani dengan
menjadi teladan) Spidol besar keberpihakan kepada kaum yang tertindas,
yang menjiwai di setiap perilaku keseharian
2. Sensus hominis: rasa kemanusiaan, di mana
terdapat kepekaan terhadap segala unsur
manusiawi dan kemanusiaan yang meliputi
solidaritas pada setiap pribadi manusia
3. Universalitas: sikap siap sedia untuk
memasuki celah-celah dan dimensi kehidupan
masyarakat yang paling membutuhkan dan
menerobos tembok-tembok diskriminasi
dalam bentuk apapun
4. Semangat man for others: panggilan hidup
misioner yang menuntut sikap siap sedia
bahwa setiap kegiatan hidup tidak hanya
didasarkan kepada kepentingan diri sendiri
melainkan sejauh mugkin diabdikan pada
kepentingan esama yang lebih besar
5. Magis semper: semangat lebih dari
sebelumnya yang hanya dapat dicapai dengan
kerja keras, mutu, magis (religious), dan
profesional, yang selalu mengacu pada on
going formation
6. Pribadi yang menjadi teladan: kemampuan
untuk menjadi pribadi yang dapat menjadi
garam dan terang dunia dalam pola pikir,
sikap, dan tingkah laku sehingga menjadi
panutan bagi orang lain
 Fasilitator membuka ruang tanya jawab bagi
45' Tanya jawab peserta untuk memperdalam pemahaman tentang
identitas kader PMKRI
 Fasilitator menegaskan kembali pengertian
identitas kader PMKRI
Semboyan,  Semboyan 15' Peserta mengetahui dan Pemaparan Handout/  Fasilitator memberikan pengantar tentang
Atribut, dan PMKRI memahami makna Transparansi pentingnya semboyan bagi gerak langkah PMKRI
Konstitusi semboyan PMKRI OHP  Fasilitator memaparkan semboyan PMKRI saatu
PMKRI Flipchart per satu, yaitu:
Spidol besar 1. Semboyan spiritual: Religio Omnium
Scientiarum Anima (ROSA) yang artinya
agama/iman adalah jiwa segala ilmu
pengetahuan. Nilai-nilai agama/iman yang
memberikan penghormatan yang tinggi
terhadap harkat dan martabat manusia,
hendaknya menjadi landasan dalam
mengarahkan/memandu agar gerak
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak membawa dampak destruktif
terhadap eksistensi manusia sebagai citra
Allah
2. Semboyan misioner: Pro Ecclesia et Patria,
yang artinya Untuk Gereja dan Tanah Air.
Perjuangan PMKRI adalah untuk kemajuan
gereja dan tanah air. Setiap anggota PMKRI
adalah 100% Katolik dan 100% warga negara
Indonesia dan warga dunia
 Fasilitator membuka ruang tanya jawab untuk
15' Tanya jawab memperdalam pemahaman peserta akan makna
semboyan PMKRI
 Di akhir sesi fasilitator menegaskan kembali
makna semboyan PMKRI tersebut
 Memaknai 30' Peserta mengetahui dan Demontrasi Atribut PMKRI  Fasilitator memberikan pengantar tentang
Atribut PMKRI memahami makna (pameran) Handout/ pentingnya atribut-atribut PMKRI
atribut PMKRI Transparansi  Fasilitator mendemonstrasikan jenis-jenis atribut
OHP yang dimiliki PMKRI sambil memaparkan makna
Flipchart masing-masing atribut tersebut, meliputi:
Spidol 1. Baret merah bol kuning
2. Jas merah marun
3. Gordon
4. Medali
5. Bendera PMKRI (Nasional/C/CC)
6. Emblim (Nasional/C/CC)
7. Logo Nasional
 Fasilitator membuka ruang tanya jawab bagi
30' Tanya Jawab peserta untuk lebih memperdalam pemahaman
makna atribut-atribut tersebut
 Pengenalan 30’ Peserta mengenal Bedah Tap Tap MPA tentang  Fasilitator memberikan pengantar tentang
AD/ART dan beberapa konstitusi MPA AD/ART PMKRI AD/ART PMKRI
beberapa aturan PMKRI dan beberapa aturan  Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok
lain di PMKRI lain di PMKRI dengan pendamping (mentor) minimal 1 orang per
Handout/ kelompok
Transparansi  Masing-masing kelompok dibagi Tap MPA
OHP tentang AD/ART dan beberapa aturan lain di
PMKRI
 Peserta masing-masing dipersilakan untuk
mempelajari/membaca Tap tersebut
 Mentor masing-masing kemudian memaparkan
hal-hal penting berkaitan dengan Tap tersebut
30’ Tanya Jawab  Mentor membuka ruang tanya jawab untuk lebih
memperdalam pemahaman peserta
 Di akhir sesi mentor masing-masing kelompok
menegaskan rumusan penting dari hasil bedah tap
tersebut
Keterampilan  Pengenalan 15' Peserta mengetahui dan Pemaparan Handout/  Fasilitator memberikan pengantar tentang
Keorganisasian format mampu melakukan Transparansi pentingnya keterampilan surat-menyurat dalam
surat-menyurat di kerja-kerja OHP kehidupan sehari-hari
PMKRI surat-menyurat Contoh surat  Fasilitator memaparkan tentang format
Flipchart surat-menyurat di PMKRI
Spidol besar  Peserta masing-masing dibagi lembar kosong
Kertas HVS kertas HVS untuk praktek surat-menyurat,
Mesin ketik/ fasilitator menyajikan kasus kepanitiaan tertentu
Komputer yang membutuhkan surat-menyurat
30' Praktek Alat tulis  Peserta praktek secara langsung melakukan kerja
surat-menyurat
15' Sharing  Beberapa wakil dari peserta mensharingkan hasil
dari praktek tersebut
 Pembuatan 15' Peserta mengetahui dan Pemaparan Handout/  Fasilitator memberikan pengantar tentang
proposal kegiatan mamahami cara-cara Transparansi pentingnya keterampilan membuat proposal
dan format penyusunan OHP kegiatan dalam kehidupan sehari-hari ataupun di
proposal kegiatan Contoh proposal kampus
Flipchart  Fasilitator memaparkan tentang cara-cara dan
Spidol besar format penyusunan proposal kegiatan
Kertas HVS  Peserta masing-masing dibagi lembar kosong
Mesin ketik/ kertas HVS untuk praktek penyusunan proposal
Komputer kegiatan, fasilitator menyajikan
Alat tulis tema-tema/kepanitiaan tertentu
30' Praktek  Peserta praktek secara langsung menyusun
proposal kegiatan
15' Sharing  Beberapa wakil dari peserta mensharingkan hasil
dari praktek tersebut
 Penyusunan 15' Peserta mengetahui dan Pemaparan Handout/  Fasilitator memberikan pengantar tentang
makalah/paper mamahami cara-cara Transparansi pentingnya keterampilan membuat makalah/paper
dan format penyusunan OHP dalam kehidupan sehari-hari ataupun di kampus
makalah/paper Contoh  Fasilitator memaparkan tentang cara-cara dan
makalah/paper format penyusunan makalah/paper
Flipchart  Peserta masing-masing dibagi lembar kosong
Spidol besar kertas HVS untuk praktek penyusunan
Kertas HVS makalah/paper, fasilitator menyajikan tema-tema
Mesin ketik/ tertentu
Komputer  Peserta praktek secara langsung menyusun
Alat tulis makalah/paper
30' Praktek  Beberapa wakil dari peserta mensharingkan hasil
dari praktek tersebut
15' Sharing
 Pemecahan 15' Peserta mengetahui dan Studi kasus Mettaplan  Fasilitator memberikan pengantar tentang
Masalah dan mamahami cara-cara Handout/ pentingnya keterampilan pemecahan masalah dan
Pengambilan pemecahan masalah Transparansi pengambilan keputusan dalam kehidupan
Keputusan dan pengambilan OHP sehari-hari ataupun di kampus
(Problem Solving keputusan Flipchart  Fasilitator memaparkan sebuah kasus/kejadian
and Decision Spidol besar tertentu yang merupakan masalah dan harus
Making) segera diatasi dan diambil keputusan yang tepat
45'' Brainstorming  Fasilitator memandu brainstorming pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan
 Fasilitator merumuskan cara-cara pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan dari hasil
brainstorming tersebut ditambah dengan referensi
yang memadai
 Setelah itu peserta dibagi dalam beberapa
kelompok
60' Rollplay Perlengkapan  Masing-masing kelopok diberi satu kasus yang
setting ruangan harus diselesaikan, mereka diberi waktu untuk
mengatur rollplay masing-masing kelompok
 Masing-masing kelompok bergiliran melakukan
rollplay proses dan cara-cara pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan
 Setelah semua kelompok mendapat giliran,
fasilitator memandu refleksi atas aktivitas rollplay
tersebut, beberapa peserta dipersilakan untuk
mengemukakan pendapatnya
 Efective Team Work 60' Peserta mengetahui Dinamika Perlengkapan  Fasilitator memberikan pengantar
dan memahami kelompok dinamika tentang efective team work
cara-cara membentuk kelompok:  Peserta dibagi dalam beberapa kelompok
efective team work 1. Puzzle  Masing-masing kelompok diberi tugas
2. Potongan dinamika kelompok (misalnya menyusun
segiempat tak puzzle, atau menyusun
beraturan potongan-potongan segiempat tak
3. Sandal bakiak beraturan, atau memakai bakiak
Flipchart bersama-sama menuju satu tujuan, dan
Spidol besar sebagainya) yang menunjukkan ciri-ciri
kerja sama tim.
 Setelah itu fasilitator memandu refleksi
dari aktivitas tersebut dan peserta diminta
untuk mengajukan pendapatnya tentang
apa saja yang diperlukan untuk membuat
tim kerja yang efektif (berdasarkan
proses dinamika kelompok yang telah
dilakukan)
 Fasilitator merumuskan hasil refleksi
tersebut serta menambahkan beberapa
referensi apabila dibutuhkan berkaitan
dengan pembentukan team kerja yang
efektif
Pengenalan 30' Peserta mengetahui Pemaparan Struktur organisasi  Fasilitator memberikan pengantar
Struktur dan memahami PMKRI tentang struktur keorganisasian PMKRI
Keorganisasian struktur Flipchart  Fasilitator memaparkan lebih dalam
PMKRI keorganisasian Spidol besar tentang struktur keorganisasian PMKRI
PMKRI
30' Tanya Jawab  Fasilitator membuka ruang tanya jawab
bagi peserta untuk memahami lebih
dalam tentang struktur keorganisasian
PMKRI
 Fasilitator menegaskan point-point
penting dari struktur keorganisasian
PMKRI
Pengenalan Sistem  Pembinaan Formal 30' Peserta mengetahui Pemaparan Handout sistem  Fasilitator memberikan pengantar
Pembinaan PMKRI Berjenjang dan memahami pembinaan PMKRI tentang sistem pembinaan PMKRI
 Pembinaan Non sistem pembinaan Flipchart  Fasilitator memaparkan tentang:
Formal PMKRI Spidol besar 1. Landasan filosofis pembinaan di
 Pembinaan Informal PMKRI, yaitu pendidikan yang
membebaskan serta pendidikan yang
emansipatoris dan intelektual populis
2. Tujuan pembinaan di PMKRI, yaitu
ideologisasi nilai-nilai PMKRI (visi,
misi, tiga benang merah, dan identitas
kader PMKRI); membangun
intelektual populis; dan menghasilkan
kader yang peka terhadap perubahan
dan mampu berperan sebagai
organizer.
3. Jenis pembinaan di PMKRI meliputi
pembinaan formal berjenjang, non
formal, dan informal
4. Sasaran pembinaan meliputi kognisi,
afeksi, dan psikomotorik yang
ketiganya harus dikemas dalam
pembinaan yang terintegrasi menjadi
satu kesatuan yang utuh
5. Metodologi pembinaan meliputi
pedagogis yang membebaskan,
andragogi sebagai komponen utama,
berorientasi pada proses (process
oriented), dan belajar dari
pengalaman yang distrukturkan
(structural experience learning
circle)
30' Tanya Jawab  Fasilitator membuka ruang tanya jawab
bagi peserta untuk memahami lebih
dalam tentang sistem pembinaan PMKRI
 Fasilitator menegaskan point-point
penting dari sistem pembinaan PMKRI
Gerak PMKRI di 90' Peserta mampu Pameran foto/ Foto-foto tentang  Fasilitator memberikan pengantar
Kampus dan mengkritisi gerak kliping kegiatan gerak PMKRI di tentang gerak PMKRI di kampus dan
Masyarakat PMKR di kampus dan kampus dan masyarakat
masyarakat masyarakat  Fasilitator mengantar peserta untuk
melihat pameran foto/kliping kegiatan
gerak PMKRI di kampus dan masyarakat
 Fasilitator membuka ruang pengkritisan
bagi peserta untuk lebih mendalami
gerak PMKRI di kampus dan masyarakat
 Faasilitator menegaskan point-point
penting yang didapat dari gerak PMKRI
di kampus dan masyarakat
Teknologi di Era Peserta mampu Pelatihan Hardware/Software  Fasilitator memberikan pengantar
Digital memahami tentang teknologi dan era digital
perkembangan  Fasilitator memberikan pelatihan
teknologi di era digital

Peserta mampu
mengoperasikan
perangkat keras serta
mampu memanfaatan
software untuk
menunjang gerakan
PMKRI
MASA BIMBINGAN (MABIM)
MATERI SUB MATERI WAKTU TUJUAN METODE ALAT & BAHAN PROSES
Ice Breaking 30' Mencairkan suasana Game Perlengkapan game Fasilitator memandu game ice breaking
antara calon anggota baru
(peserta) dengan anggota
(panitia)
Perkenalan 30' Saling mengenal satu Game Perlengkapan game Fasilitator memandu game perkenalan
sama lain
Kontrak  Need assesment 30' Mengetahui tingkat Brainstorming dan Mettaplan  Fasilitator memberikan pengantar pentingnya
Psikhologis kebutuhan/keinginan sharing Spidol besar mengetahui tingkat kebutuhan/keinginan peserta
peserta menjadi anggota Selotip/Doubletip  Fasilitator mempersilakan peserta untuk menuliskan
PMKRI kebutuhan/ keinginan peserta menjadi anggota
PMKRI (ditulis pada mettaplan) dan
menempelkannya pada flipchart di depan
 Sambil menempelkan mettaplan masing-masing
peserta mensharingkan apa yang dituliskan beserta
penjelasannya
 Fasilitator merumuskan hasil brainstorming tersebut
 Kesan pertama 15' Menggali kesan pertama Sharing Gambar  Fasilitator memberikan pengantar pentingnya
ketika mengenal ketika mengenal PMKRI bunga-bunga mengetahui kesan pertama ketika mengenal PMKRI
PMKRI dan dan harapan terhadap berdaun dan harapan terhadap PMKRI
harapan terhadap PMKRI panjang-panjang  Fasilitator mempersilakan peserta bergiliran untuk
PMKRI dalam vas besar menuliskan kesan pertama ketika mengenal PMKRI
Spidol besar pada gambar bunga di depan
Selotip/Doubletip  Selanjutnya peserta diminta bergiliran untuk
menuliskan harapan peserta terhadap PMKRI pada
gambar daun panjang di depan
 Masing-masing peserta mensharingkan apa yang
ditulisnya
 Fasilitator merumuskan hasil brainstorming tersebut
 Kesepakatan 15' Menyepakati bersama Brainstorming Flipchart  Fasilitator mempersilakan peserta menyebutkan
bersama untuk aturan-aturan untuk Diskusi terpimpin Spidol besar aturan-aturan yang bersifat teknis maupun proses
memperlancar memperlancar proses sambil mendiskusikannya dan menuliskan hasilnya
proses jalannya Mabim pada kertas flipchart
Mabim  Fasilitator menegaskan hasil dari brainstorming
tersebut
Preview 15' Peserta mengetahui tujuan Penjelasan dan Handout/  Handout dibagikan kepada peserta
Tujuan, Proses, serta gambaran proses dan tanya jawab Transparansi  Fasilitator menjelaskan tujuan, proses, dan materi
dan Materi Mabim materi selama Mabim OHP Mabim dengan handout/transparansi
berlangsung Flipchart  Kalau dibutuhkan bisa dilanjutkan dengan tanya
Spidol besar jawab
 Fasilitator merumuskan hasil dari proses tersebut
Who are you ? Be yourself !  Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan
mengenali keunikan dan potensi yang dimiliki oleh
manusia
 Fasilitator membagi peserta berpasang-pasangan
(masing-masing 2 orang) dan membagikan kertas
HVS kepada semua peserta
45' Peserta mengenali Dialog (tanyajawab) Kertas HVS  Masing-masing pasangan diberi waktu sekitar 30
keunikan dan potensi yang Flipchart menit untuk saling bertanya jawab tentang pribadi
dimilikinya Spidol kecil masing-masing dan menuliskan hasilnya pada kertas
Drawing Spidol besar HVS. Pertanyaan yang diajukan mulai dari
15' pertanyaan yang sifatnya umum hingga khusus,
misalnya soal keluarga, umur, hoby, minat, potensi,
kesuksesan yang pernah diraih, dan sebagainya
(sejauh pasangan tersebut bersedia untuk menjawab
karena di sini ditekankan untuk menghargai wilayah
private)
 Terakhir, masing-masing diminta menggambarkan
pasangannya dalam bentuk apa saja sesuai dengan
gambaran pribadi yang diperolehnya
30' Sharing  Kemudian bergiliran peserta diminta untuk
mensharingkan hasil tanya jawab tersebut dan
mengapa menggambarkan pasangannya seperti dalam
gambar masing-masing
 Fasilitator memandu refleksi dari aktivitas tersebut
dan menemppelkan semua kertas hasil aktivitas
peserta pada flipchart di depan
Beberapa Teori 45' Peserta memahami Kuliah aktif Handout/  Narasumber memaparkan pentingnya mengetahui
Kepribadian beberapa teori kepribadian Transparansi teori-teori kepribadian
dan dapat mengambil OHP  Narasumber memaparkan beberapa teori kepribadian
hal-hal yang positif dari Lembar selftest  Peserta dipersilakan untuk menanyakan hal-hal yang
45' teori-teori kepribadian Tanya jawab Flipchart belum dimengerti berkaitan dengan kepribadian
tersebut Spidol besar  Fasilitator membagikan kertas HVS dan lembar
Kertas HVS selftest
Alat tulis  Fasilitator memandu peserta mengerjakan selftest
kepribadian tersebut
30' Selftest  Fasilitator memandu menganalisa hasil selftest
tersebut
 Fasilitator memandu refleksi hasil selftest tersebut
Pengantar Teologi Sejarah Teologi 30' Peserta memahami sejarah Kuliah aktif Makalah/Handout  Narasumber memberikan pengantar pentingnya
Pembebasan Pembebasan teologi pembebasan serta Transparansi memahami teologi pembebasan
terbangkitkan motivasinya OHP  Narasumber memaparkan sejarah teologi pembebasan
untuk aktif dalam kegiatan Mettaplan  Peserta melakukan tanya jawab kepada narasumber
60' sosial kemasyarakatan Tanya jawab  Peserta dibagi dalam beberapa kelompok
 Masing-masing kelompok mendiskusikan studi kasus
yang diberikan untuk lebih mendalami teologi
45' Studi kasus Lembar studi kasus pembebasan
Flipchart  Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
Spidol besar
diskusinya diwakili oleh satu orang
45' Presentasi hasil
diskusi
Pengantar Ajaran Beberapa ASG yang 45' Peserta memahami ASG Kuliah aktif Makalah/Handout  Narasumber memberikan pengantar pentingnya
Sosial Gereja aktual pada saat ini yang aktual pada saat ini Transparansi memahami ASG yang aktual pada saat ini
(ASG) (silakan dipilih ASG OHP  Narasumber memaparkan ASG
yang sesuai) 45' Tanya jawab Mettaplan  Peserta melakukan tanya jawab kepada narasumber
untuk memperdalam pemahaman tentang ASG
Pengamtar 45' Peserta memahami Kuliah aktif Makalah/Handout  Narasumber memberikan pengantar pentingnya
Analisis Sosial pengertian Ansos Transparansi memahami Ansos
(Ansos) OHP  Narasumber memaparkan point-point penting Ansos
45' Tanya jawab Mettaplan  Peserta melakukan tanya jawab kepada narasumber
untuk memperdalam pemahaman tentang Ansos
Ekskursi Sosial Petani 6 - 12 jam Peserta memahami dan Studi lapangan Lembar panduan  Peserta dibagi dalam beberapa kelompok sesuai
Pengamen turut berempati kepada Wawancara pertanyaan dengan jumlah komunitas sosial yang mau diekskursi
Tukang koran kehidupan komunitas Terlibat bersama Alat tulis  Peserta dibagi lembar pertanyaan panduan untuk
Pedagang asongan sosial (tertentu) di Praktek melakukan pengamatan dan wawancara kepada
Pemulung lingkungan sekitarnya pihak-pihak terkait dalam komunitas sosial yang
Nelayan bersangkutan
Dsb.  Peserta melakukan ekskursi sosial
 Setelah selesai peserta kembali ke lokasi Mabim
60' Sharing  Fasilitator memandu sharing pengalaman peserta
selama melakukan ekskursi
120' Diskusi terpimpin Flipchart  Dilanjutkan dengan fasilitator memandu analisa hasil
Spidol besar ekskursi sosial
Analisa 30' Peserta memahami konsep Pemaparam Flipchart  Fasilitator memberikan penggantar tentang manfaat
Transaksional analisa transaksional Spidol besar analisa transaksional
 Fasilitator memaparkan analisa transaksional
30' Tanya jawab  Fasilitator membuka ruang tanya jawab untuk lebih
mendalami pengertian analisa transaksional
 Fasilitator menegaskan point-point penting dari
analisa transaksional
Yesus Chief Executive Managing Team 60' Peserta memahami Bedah buku Buku "Yesus  Fasilitator memberikan pengantar pentingnya
Officer (CEO) cara-cara mengelola "Yesus CEO" CEO" memahami cara-cara mengelola tim
team dan dapat Flipchart  Fasilitator memandu bedah buku "Yesus CEO"
mengimplementasikan Spidol besaar  Sesekali fasilitator memberikan penjelasan tentang isi
-nya dalam kehidupan buku tersebut.
45' sehari-hari Diskusi  Setelah bedah buku selesai, peserta dibagi dalam
kelompok beberapa kelompok dan mendiskusikan beberapa
45' pertanyaan panduan yang telah disiapkan dan
Presentasi mempresentasikannya
Teknik Lobi Dan Peserta (calon anggota Pemaparan Laptop, LCD, 1. Handout dibagikan ke peserta
Negosiasi baru) lebih memahami (penjelasan White Board, 2. Pemateri menjelaskan materi
secara mendalam Materi) disusul Spidol, yang bersangkutan
teknik melobi dan tanya jawab Penghapus, alat 3. Tanya jawab dan diskusi yang
negosiasi tulis menulis dikendalikan oleh moderator
Peserta
Teknik-teknik Public 30' Peserta memahami Pemaparan Handout/  Fasilitator memberikan pengantar pentingnya
Speaking 30' teknik-teknik public Praktek Transparansi menguasai keterampilan public speaking
speaking OHP  Fasilitator memaparkan teknik-teknik public speaking
Flipchart  Fasilitator memamdu peserta untuk mempraktekkan
Spidol besar teknik-teknik public speaking
Teknik-teknik Debat 30' Peserta memahami Pemaparan Handout/  Fasilitator memberikan pengantar pentingnya
30' teknik-teknik debat Praktek Transparansi menguasai keterampilan debat
OHP  Fasilitator memaparkan teknik-teknik debat
Flipchart  Fasilitator memamdu peserta untuk mempraktekkan
Spidol besar teknik-teknik debat
Teknik-teknik 30' Peserta memahami Pemaparan Handout/  Fasilitator memberikan pengantar pentingnya
Berkomunikasi Efektif 30' teknik-teknik Praktek Transparansi menguasai keterampilan berkomunikasi efektif
berkomunikasi efektif OHP  Fasilitator memaparkan teknik-teknik berkomunikasi
Flipchart efektif
Spidol besar  Fasilitator memamdu peserta untuk mempraktekkan
teknik-teknik berkomunikasi efektif
Pengenalan Tujuh 1. Proaktif 180' Peserta memahami Pemaparan Handout/  Fasilitator memberikan pengantar pentingnya
Kebiasaan Manusia 2. Memulai sesuatu dari tujuh kebiasaan Refleksi Transparansi menguasai kebisaaan yang sangat efektif
yang Sangat Efektif tujuan manusia yang sangat Game OHP  Fasilitator memaparkan tujuh kebiasaan manusia yang
3. Dahulukan yang utama efektif untuk Aktivitas Flipchart sangat efektif dengan berbagai macam game, aktivitas
4. Berpikir menang/ mengelola kelompok Spidol besar kelompok, refleksi pribadi atau kelompok, dan
menang relasi/hubungan dalam Perlengkapan sebagainya yang sesuai dengan masig-masing
5. Berusaha memahami organisasi game kebiasaan tersebut.
orang lain terlebih Kertas HVS
dahulu, baru dipahami Alat tulis
6. Sinergi
7. Terus-menerus
memperbaharui diri
PMKRI sebagai 90' Peserta memahami Pemaparan Handout/  Fasilitator memberikan pengantar pentingnya
organisasi PMKRI sebagai Refleksi Transparansi memahami PMKRI sebagai organisasi belajar
belajar/intelektual organisasi belajar OHP  Fasilitator memaparkan praktek PMKRI sebagai
Spidol besar organisasi belajar
Kertas HVS  Peserta merefleksikan kegiatan sehari-hari di PMKRI
Alat tulis sebagai kegiatan belajar
Pengenalan Tata 60' Peserta mengenal dan Pemaparan Handout/  Fasilitator memberikan pengantar tentang tata
protokoler memahami tata protokoler Praktek/Rollplay Transparansi protokoler PMKRI
PMKRI PMKRI OHP  Fasilitator memaparkan bagaimana, manfaat, tujuan,
Spidol besar dan kapan tata protokoler dilakukan
Kertas HVS  Fasilitator membuka ruang tanya jawab untuk lebih
Alat tulis memperdalam pemahaman peserta tentang tata
protokoler PMKRI
 Fasilitator memandu jalannya praktek/rollplay
Gladi Kepanitiaan 180' Peserta memahami Rollplay Flipchart  Fasilitator memberikan pengantar pentingnya
dan DPC aktivitas dan keterampilan Spidol besar menguasai keterampilan keorganisasian dalam
keorganisasian di dalam Kertas HVS aktivitas kepanitiaan dan DPC sehari-hari
kepanitiaan dan DPC Alat tulis  Peserta melakukan rollplay dibantu oleh DPC dan
Perlengkapan panitia Mabim yang berperan sebagai komunitas
sekretariat DPC, kepanitiaan, masyarakat, dan sebagainya yang
sesuai dengan berbagai aktivitasnya. Ada orang-orang
yang diminta untuk memerankan pihak-pihak terkait
seperti KP, presidium, anggota biasa, ketua panitia,
seksi-seksi, dan sbagainya sesuai dengan rollplay
yang dipersiapkan.
 Dalam rollplay tersebut peserta belajar atau praktek
secara langsung tentang aktivitas keseharian di
PMKRI, keterampilan-keterampilan keorganisasian
atau kepanitiaan
 Setelah selesai, fasilitator menegaskan point-point
penting dari aktivitas tersebut.
Evaluasi dan 60' Terdapat kesinambungan Diskusi terpimpin Flipchart  Fasilitator memandu evaluasi proses Mabim dan
Follow up pembinaan Spidol besar diskusi pembahasan follow up Mabim (terlulis)
LATIHAN KEPEMIMPINAN KADER (LKK)

MATERI SUB MATERI TUJUAN ALAT & BAHAN WAKTU Metoda PROSES
ICE BREAKING Mencairkan suasana antara Perlengkapan 30' Game Fasilitator memandu game ice breaking
calon anggota baru game
(peserta) dengan anggota
(panitia)
PERKENALAN Saling mengenal lebih Perlengkapan 30' Game Fasilitator memandu game perkenalan
dalam satu sama lain game
KONTRAK  Need assesment Mengetahui tingkat Mettaplan 30' Brainstorming  Fasilitator memberikan pengantar pentingnya
PSIKHOLOGIS kebutuhan/keinginan Spidol besar mengetahui tingkat kebutuhan/keinginan peserta
peserta untuk menjadi Selotip/Doubletip  Fasilitator mempersilakan peserta untuk menuliskan
kader PMKRI kebutuhan/ keinginan peserta menjadi kader PMKRI
 Peserta bergiliran mensharingkan apa yang ditulisnya
dan menempelkannya pada flipchart di depan
 Fasilitator merumuskan hasil brainstorming tersebut

 Gambaran Mengetahui berbagai Gambar mobil 15' Brainstorming  Fasilitator memberikan pengantar pentingnya
negatif PMKRI gambaran negatif tentang pada kertas mengetahui gambaran negatif PMKRI saat ini dan
saat ini dan PMKRI saat ini dan memanjang, harapan terhadap PMKRI di masa depan
harapan harapan peserta terhadap dengan asap yang  Fasilitator mempersilakan peserta bergiliran untuk
terhadap PMKRI di masa depan mengepul dari menuliskan gambaran negatif PMKRI saat ini pada
PMKRI di knalpotnya kertas berbentuk bulatan dan kemudian
masa depan Potongan kertas menempelkannya pada gambar asap yang terdapat pada
warna-warni knalpot mobil pada gambar di depan
berbentuk  Selanjutnya peserta diminta bergiliran untuk menuliskan
bulatan-bulatan harapan peserta terhadap PMKRI di masa depan pada
Spidol besar kertas berbentuk bulatan kemudian menempelkannya
Selotip/Doubletip pada bagian depan mobil pada gambar di depan
 Fasilitator merumuskan hasil brainstorming tersebut, di
mana untuk meraih masa depan yang diharapkan
salahsatunya adalah dengan melaksanakan pembinaan
LKK
 Kesepakatan Menyepakati bersama Flipchart 15' Brainstorming  Fasilitator mempersilakan peserta menyebutkan
bersama untuk aturan-aturan untuk Spidol besar Diskusi aturan-aturan yang bersifat teknis maupun proses sambil
memperlancar memperlancar proses LKK terpimpin mendiskusikannya dan menuliskan hasilnya pada kertas
proses jalannya flipchart
LKK  Fasilitator menegaskan hasil dari brainstorming tersebut
PREVIEW Peserta mengetahui tujuan Handout/ 15' Penjelasan  Handout dibagikan kepada peserta
TUJUAN, serta gambaran proses dan Transparansi dan tanya  Fasilitator menjelaskan tujuan, proses, dan materi
PROSES, DAN materi selama LKK OHP jawab dengan handout/transparansi
MATERI LKK berlangsung Flipchart  Kalau dibutuhkan bisa dilanjutkan dengan tanya jawab
Spidol besar  Fasilitator menegaskan hasil dari proses tersebut

RADIKALITAS  Peserta memahami CD film "King of 60' Nonton film  Fasilitator memandu peserta menonton film dengan
YESUS konteks kehidupan King" “King of memberikan pengantar singkat tentang film "King of
sosial, ekonomi, politik Injil King” King".
Yesus pada jamannya. Lembar pertanyaan  Sesekali apabila diperlukan fasilitator memberikan
 Peserta menyadari panduan penjelasan selama proses menonton berlangsung
bentuk keradikalan Flipchart  Setelah film selesai, fasilitator membagi peserta menjadi
Yesus dalam Spidol besar beberapa kelompok
memperjuangkan kaum 45' Diskusi  Masing-masing kelompok dibagi lembar pertanyaan
tertindas. kelompok panduan untuk didiskusikan
 Peserta mampu  Setelah selesai masing-masing kelompok
mengambil inspirasi 45' Presentasi mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya diwakili
dan spirit keteladanan oleh satu orang anggota kelompok
Yesus. 30' Studi Injil  Narasumber (sebaiknya seorang pastor) memandu studi
 Peserta mampu Injil tentang radikalitas Yesus
menemukan relevansi 60' Tanya jawab  Narasumber membuka kesempatan tanya jawab untuk
perjuangan Yesus pada lebih memperdalam pemahaman tentang radikalitas
jamannya dengan Yesus
konteks kekinian.  Narasumber merumuskan point-point penting tentang
radikalitas Yesus
TUJUH Proaktif:  Peserta memahami Presentasi 30' Kuliah aktif  Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuh
KEBIASAAN Prinsip pribadi ciri-ciri kebiasaan powerpoint/ kebiasaan manusia yang sangat efektif dari Steven R.
MANUSIA YANG yang bervisi proaktif yang Handout/ Covey yang diadopsi untuk pembentukan kader
SANGAT merupakan kebalikan Transparansi  Dimulai dari kebiasaan proaktif, fasilitator memberikan
EFEKTIF dari kebiasaan reaktif OHP pengantar tentang proaktivitas
 Peserta mampu Flipchart 30' Brainstorming  Fasilitator memandu brainstorming apa yang disebut
mengimplementasikan Spidol besar proaktivitas dan ciri-ciri dari proaktivitas, dibandingkan
kebiasaan proaktif dengan apa yang disebut reaktif dengan ciri-cirinya
dalam keseharian, baik  Fasilitator menjelaskan ciri-ciri proaktif dan reaktif
sebagai pribadi  Fasilitator sedapat mungkin membawa ciri-ciri tersebut
maupun masuk dalam kegiatan keseharian sebagai individu
kelompok/organisasi maupun kelompok/organisasi
 Peserta diminta untuk mensharingkan pengalamannya
30' Sharing tentang kebiasaan proaktif dan reaktif yang pernah
dilakukan
 Fasilitator menegaskan pentingnya untuk mengubah
kebiasaan dari reaktif menjadi proaktif
Memulai sesuatu  Peserta memahami  Fasilitator memberikan pengantar tentang pentingnya
dari tujuannya: kebiasaan memulai sebuah tujuannya ketika akan memulai sesuatu
Prinsip sesuatu dari tujuannya Flipchart/ HVS 30' Refleksi  Fasilitator kemudian memandu peserta untuk
kepemimpinan diri  Peserta mampu Spidol besar melakukan refleksi tentang kebiasaan memulai sesuatu
mengimplementasikan dari tujuannya dengan meminta peserta membuat daftar
kebiasaan memulai kegiatan apa saja yang dilakukan setiap hari dari pagi
sesuatu dari tujuan sampai malam selama satu minggu yang dituliskan pada
dalam keseharian, baik kertas flipchart/hvs
sebagai pribadi 30' Sharing  Beberapa peserta diminta untuk mensharingkan daftar
maupun kegiatan tersebut dikaitkan dengan kebiasaan memulai
kelompok/organisasi sesuatu dari tujuan
 Fasilitator merumuskan hal-hal penting dari kebiasaan
memulai sesuatu dari tujuannya
Dahulukan yang  Peserta memahami Handout/ 30' Kuliah aktif  Fasilitator memberikan pengantar tentang kebiasaan
utama: kebiasaan dahulukan Transparansi dahulukan yang utama
Prinsip menejemen yang utama OHP  Fasilitator memandu kuliah aktif tentang matrik waktu
diri  Peserta mampu Flipchart/ HVS yang menggambarkan 4 (empat) kuadran waktu dengan
mengimplementasikan Spidol besar masing-masing cirinya dan mengaitkannya dengan
kebiasaan dahulukan kebiasaan dahulukan yang utama
yang utama dalam 30' Tanya jawab  Fasilitator membuka tanya jawab bagi peserta untuk
keseharian, baik lebih memahami kebiasaan dahulukan yang utama
sebagai pribadi  Fasilitator merumuskan point-point penting dari
maupun kebiasaan dahulukan yang utama
kelompok/organisasi
Berpikir  Peserta memahami Perlengkapan 20' Dinamika  Fasilitator memberikan pengantar tentang kebiasaan
menang-menang: kebiasaan berpikir dinamika kelompok berpikir menang-menang
Prinsip menang-menang kelompok (amplop,  Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa
kepemimpinan  Peserta mampu kacang yang sudah kelompok dengan satu orang pemandu permainan
antar pribadi mengimplementasikan dikupas)  Fasilitator memandu kelompok-kelompok untuk
kebiasaan berpikir Tabel score bermain "pokoknya menang" :
menang-menang dalam Handout/ 1. Fasilitator membagikan amplop berisikan kacang
keseharian, baik Transparansi dengan jumlah yang sama untuk masing-masing
sebagai pribadi Flipchart pemandu permainan
maupun Spidol besar 2. Fasilitator memberikan penjelasan tentang aturan
kelompok/organisasi permainan yang akan dilakukan, yakni dalam
waktu tertentu semua anggota kelompok secara
bersama-sama harus bisa mengumpulkan
sebanyak-banyaknya jumlah kacang yang disebar
oleh pemandu permainan
3. Fasilitator memberikan aba-aba untuk memulai
permainan pada 1 menit yang pertama dan
mencatat hasilnya di tabel score yang sudah
dipersiapkan
4. Demikian dan seterusnya sampai 5 periode dan
kemudian dihitung jumlah komulatif
masing-masing kelompok
5. Yang mendapatkan jumlah terbanyak berarti yang
menang, diurutkan sehingga terdapat pemanang I,
II, III, dst.
10' Refleksi  Kemudian fasilitator memandu refleksi dari aktivitas
dinamika kelompok tersebut:
1. Apa yang dirasakan oleh peserta terhadap
permainan tersebut?
2. Apa yang dilakukan supaya memenangkan
permainan?
3. Mengapa orang mempunyai kecenderungan untuk
selalu menang?
15' Kuliah aktif  Fasilitator kemudian menjelaskan tentang
macam-macam kebiasaan cara berpikir: menang-kalah,
kalah-menang, menang-menang, dan kalah-kalah
15' Tanya jawab  Fasilitator membuka tanya jawab bagi peserta untuk
lebih memahami kebiasaan berpikir menang-manang
 Setelah mngetahui bagaimana positif dan negatifnya
masing-masing cara berpikir tersebut, fasilitator
mengajak peserta untuk mengedepankan cara berpikir
menang-menang sebagai kebisaan yang efektif dalam
keseharian kader
Berusaha mengerti  Peserta memahami Handout/ 15' Kuliah aktif  Fasilitator memberikan pengantar tentang kebiasaan
dahulu baru kebiasaan berusaha Transparansi berusaha mengerti dahulu baru dimengerti
dimengerti: mengerti dahulu baru OHP  Fasilitator memaparkan tentang "Joharry Window"
Prinsip komunikasi dimengerti Flipchart sebagai dasar-dasar komunikasi
yang empatik  Peserta mampu Spidol besar  Fasilitator menjelaskan prinsip-prinsip komunikasi yang
mengimplementasikan empatik sebagai perwujudan kebiasaan berusaha
kebiasaan berusaha mengerti dahulu baru dimengerti
mengerti dahulu baru  Fasilitator mengaitkan kebiasaan berusaha mengerti
dimengerti dalam dahulu baru dimengerti dengan proses pendampingan
keseharian, baik sebagai bagian dari pembinaan yang harus dilakukan di
sebagai pribadi PMKRI
maupun  Fasilitator membagi peserta menajadi beberapa
kelompok/organisasi kelompok
30' Diskusi  Masing-masing kelompok diminta untuk mendiskusikan
kelompok bentuk-bentuk pendampingan yang dilakukan di dalam
keseharian kegiatan organisasi
30' Presentasi  Setelah selesai masing-masing mempesentasikan hasil
diskusinya
15' Kuliah aktif
 Kemudian fasilitator menjelaskan prinsip-prinsip
pendampingan, manfaat pendampingan, dan output dari
pendampingan
30' Tanya jawab
 Fasilitator kemudian membuka kesempatan tanya jawab
bagi peserta untuk lebih memperdalam pemahaman
tentang kebiasaan berusaha mengerti dahulu baru
dimengerti
 Fasilitator merumuskan point-point penting dari
kebiasaan berusaha mengerti dahulu baru dimengerti
Sinergi:  Peserta memahami Lembar selftest 15' Selftest  Fasilitator memberikan pengantar tentang kebiasaan
Prinsip kerja sama kebiasaan sinergi Perlengkapan sinergi di mana masing-masing harus mengetahui
yang kreatif  Peserta mampu dinamika kelemahan dan potensi diri
mengimplementasikan kelompok 1: tali  Fasilitator membagikan lembar selftest personality plus
kebiasaan sinergi rafia untuk masing-masing kepada peserta
dalam keseharian, baik membuat sarang  Selanjutnya peserta mengerjakan selftest personality
sebagai pribadi laba-laba plus tersebut untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan
maupun Jam/stopwatch dirinya
kelompok/organisasi 30' Analisa hasil  Kemudian fasilitator memandu analisa hasil test, peserta
selftest dikelompokkan berdasarkan hasil test tersebut dalam 4
kelompok kepribadian: sanguinis, choleris, melankolis,
dan plegmatis
30' Kuliah aktif  Fasilitator menjelaskan ciri-ciri kelemahan dan
kekuatan/potensi pribadi sanguinis, choleris,
melankolis, dan plegmatis
 Fasilitator menjelaskan kebiasaan sinergi sebagai
prinsip kerja sama yang kreatif
 Fasilitator menjelaskan bahwa untuk terjadinya sinergi
diperlukan adanya kepercayaan (trust) satu sama lain
 Fasilitator kemudian memandu peserta untuk
60' Dinamika
melakukan dinamika kelompok tentang kepercayaan,
kelompok
yaitu dinamika kelompok menyeberangi sarang
laba-laba raksasa dan jatuh ke jurang.
1. Sarang laba-laba raksasa:
 Peserta dibagi menjadi 2 (dua) kelompok
 Fasilitator menjelaskan aturan main dari dinamika
kelompok tersebut
 Ceritanya di tengah hutan yang lebat, kelompok
harus menyeberang dari satu sisi ke sisi yang lain
dengan melewati lubang-lubang sarang laba-laba
raksasa, tidak ada jalan lain selain itu
 Satu orang hanya bisa melewati satu lubang dan
lubang yang sudah dilewati tidak boleh dipakai lagi
oleh orang lain
 Sarang tersebut sangat beracun sehingga sebisa
mungkin tidak boleh menyentuh sarang tersebut saat
melewati lubangnya, kalau menyentuh maka mati
 Semua anggota kelompok harus saling bekerja sama
agar semua bisa menyeberang tanpa terjadi korban,
sehingga harus diatur strategi yang sebaik-baiknya
 Setelah satu kelompok selesai, bergantian dengan
kelompok lainnya
15' Refleksi  Kemudian fasilitator memandu refleksi dari aktivitas
tersebut dikaitkan dengan prinsip-prinsip kerja sama
yang kreatif
Perlengkapan 45' Dinamika 2. Jatuh ke jurang :
dinamika kelompok  Model jurang dipersiapkan dengan menumpukkan satu
kelompok 2: meja kursi pada meja. Diupayakan tingginya memadai untuk
dan kursi untuk aktivitas jatuh ke jurang
membuat model  Fasilitator menjelaskan aturan main dari aktivitas yang
jurang akan dilakukan
 Bergiliran satu per satu peserta naik ke kursi yang telah
dipersiapkan dengan posisi membelakang
 Di bawah telah siap 6-8 orang yang saling berpasangan
dengan berpegangan tangan untuk menangkap orang
yang nantinya akan jatuh
 Fasilitator menegaskan kepada peserta yang
mendapatkan giliran untuk menunggu aba-aba dari
fasilitator sebelum menjatuhkan diri
 Fasilitator harus memastikan tim yang penangkap yang
di bawah telah siap baru kemudian memberi aba-aba
bagi peserta yang mendapatkan giliran untuk
menjatuhkan diri
 Fasilitator dan beberapa teman yang lain harus
memberikan motivasi-motivasi untuk menyakinkan
peserta yang ragu-ragu untuk menjatuhkan diri.ke
bawah, sekaligus meningkatkan kepercayaan satu sama
lain
 Demikian dan seterusnya sampai semuanya
mendapatkan giliran, baik sebagai yang jatuh, yang
menangkap, atau yang memotivasi
15' Refleksi
 Setelah aktivitas selesai, fasilitator memandu refleksi
atas aktivits tersebut dikaitkan dengan soal trust.
"Mengasah  Peserta memahami 30' Kuliah aktif  Fasilitator memberikan pengantar tentang kebiasaan
gergaji": kebiasaan mengasah mengasah gergaji
Prinsip gergaji  Fasilitator menjelaskan 4 dimensi yang harus
keseimbangan  Peserta mampu dikembangkan dalam upaya mengasah gergaji, yaitu
pembaharuan diri mengimplementasikan diemsi fisik, dimensi mental, dimensi sosial emosional,
kebiasaan mengasah dan dimensi spiritual
gergaji dalam  Fasilitator mengajak peserta untuk merefleksikan
keseharian, baik kebiasaan menngasah gergaji tersebut dalam kegiatan
sebagai pribadi keseharian peserta
maupun 30' Tanya jawab  Fasilitator membuka tanya jawab bagi peserta untuk
kelompok/organisasi lebih memahami kebiasaan mengasah gergaji
 Fasilitator merumuskan point-point penting dari
kebiasaan mengasah gergaji
KEPEMIMPINAN  Peserta mampu  Fasilitator memberikan pengantar tentang
YANG membedakan kepemimpinan yang berprinsip yang diadopsi dari
BERPRINSIP kepemimpinan dan Steven R. Covey untuk pengembangan kader PMKRI
(Principle Centerd manajemen. Presentasi 180' Brainstorming  Fasilitator memandu brainstorming tentang apa yang
Leadership)  Peserta mampu powerpoint/ disebut pemimpin, kepemimpinan, manajer, dan
membedakan ciri-ciri Handout/ management
pemimpin dan manajer Transparansi Kuliah aktif  Selanjutnya fasiliator menjelaskan secara interaktif
 Peserta memahami arti OHP Tanya jawab point-point sebagai berikut:
visi dan fungsinya bagi Flipchart 1. Tujuan mempelajari kepemimpinan yang berprinsip
pemimpin. Spidol besar 2. Visi dan fungsinya bagi pemimpin
 Peserta memahami 3. Prinsip dan nilai
perbedaan prinsip dan 4. Fungsi prinsip dalam kepemimpinan
nilai. 5. Lingkaran proses dari layak dipercaya menjadi
 Peserta memahami dipercaya
fungsi prinsip dalam 6. Ciri-ciri pemimpin yang berprinsip:
kepemimpinan.  Terus belajar
 Peserta memahami  Berorientasi pada pelayanan
proses dari layak  Memancarkan energi positif
dipercaya menjadi  Mempercayai orang lain
dipercaya.  Hidup seimbang
 Peserta memahami  Melihat hidup sebagai sebuah petualangan
unsur-unsur  Sinergistik
kepemimpinan yang  Selalu memperbaharui diri
berprinsip sebagai 7. Proses dari ketergantungan - kemandirian -
kepemimpinan kesalingtergantungan
transformatif. 8. Flashback tujuh kebiasaan manusia yang sangat
 Peserta memahami efektif
proses menuju 9. Tiga kebesaran primer:
kepemimpinan  Integritas
transfomatif.  Kematangan
 Mental berkelimpahan
10. Kekuasaan
11. Alat kekuasaan yang berprinsip
12. Masalah kronis dalam organisasi yang harus dihadapi
13. Proses menuju kepemimpinan transformatif
EFECTIVE TEAM  Peserta memahami  Fasilitator memberikan pengantar tentang pentingnya
WORK pentingnya efective efective teamwork untuk menjalankan dan memimpin
team work untuk organisasi
menjalankan dan  Fasilitator memandu brainstorming perbedaan tim
memimpin organisasi dengan kelompok dan merumuskannya
 Peserta memahami  Kemudian peserta dibagi menjadi 2 (dua) kelompok
perbedaan tim dengan Handout/ 30' Role Play  Masing-masing kelompok diminta untuk memerankan
kelompok Transparansi pembentukan efective team work dalam kepanitiaan
 Peserta memahami cara OHP yang berbeda
membangun team yang Flipchart 15' Brainstorming  Setelah selesai fasilitator memandu brainstorming
solid dan mendiagnosa Spidol besar unsur-unsur yang diperlukan dalam pembentukan
potensi ketidaksolidan efective team work
team 30' Kuliah aktif  Kemudian fasilitator menjelaskan unsur-unsur
 Peserta mampu pembentukan efective team work :
membangun sinergi 1. Penentuan tujuan atau sasaran
atas kebhinekaan 2. Pengembangan hubungan interpersonal di antara
karakter, peran dan para anggota tim
fungsi anggota team 3. Job delegation untuk memperjelas peranan dan
tanggung jawab
4. Evaluasi dan monitoring
 Fasilitator menjelaskan ciri-ciri efective team work:
1. Para anggota tim terbuka dan jujur satu sama lain
2. Terdapat iklim saling mendukung dan saling
mempercayai
3. Kerelaan bekerja sama
4. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan
konsensus
5. Jalur-jalur komunikasi terbuka dan terpelihara
dengan baik
6. Semua anggota tim mempunyai komitmen yang
kuat pada tujuan
45' Tanya jawab
 Fasilitator membuka ruang tanya jawab bagi peserta
untuk lebih memahami tentang efective team work
EMPOWERMENT  Peserta memahami  Fasilitator memberikan pengantar tentang empowerment
AND substansi konsep dan enablement
ENABLEMENT empowerment Handout/ 15' Brainstorming  Fasilitator memandu brainstorming apa yang disebut
 Peserta memahami Transparansi empowerment dan enablement
bentuk-bentuk OHP 45' Kuliah aktif  Berikutnya fasilitator menjelaskan :
empowerment Flipchart 1. Substansi dari konsep empowerment
 Peserta memahami Spidol besar 2. Bentuk-bentuk empowerment
perbedaan konsep 3. Perbedaan konsep empowerment dan enablement
empowerment dan 4. Konsep organisasi belajar
enablement 5. Pengertian enablement
 Peserta memahami 30' Tanya jawab  Fasilitator membuka sesi tanya jawab bagi peserta untuk
konsep organisasi lebih memahami konsep empowerment dan enablement
belajar sebagai  Fasilitator memandu brainstorming bagaimana
organisasi yang 30' Brainstorming penerapan empowerment dan enablement dalam
melaksanakan keseharian di organisasi
pemberdayaan  Fasilitator merumuskan point-point penting tentang
 Peserta memahami empowerment dan enablement
penerapan
empowerment dan
enablement
KONSEP  Peserta memahami 60' Ceramah  Narasumber menjelaskan tentang:
MASYARAKAT perkembangan konsep 1. Konsep masyarakat sipil
SIPIL masyarakat sipil. 2. Syarat-syarat terwujudnya masyarakat sipil
(Civil Society)  Peserta memahami 3. Persoalandalam masyarakat sipil yang kontekstual
syarat-syarat dan aktual
terwujudnya 60' Tanya jawab  Narasumber membuka sesi tanya jawab bagi peserta
masyarakat sipil untuk lebih memahami konsep masyarakat sipil
 Peserta memahami 60' Diskusi  Fasilitator membagi peserta dalam beberapa kelompok
persoalan masyarakat kelompok  Masing-masing kelompok dibagi lembar panduan
sipil yang kontekstual pertanyaan untuk didiskusikan dalam kelompok
dan aktual. 60' Presentasi  Setelah selesai masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya diwakili oleh satu
orang
STRATEGI Evolusi  Peserta mengetahui Lembar studi kasus 45' Studi kasus  Fasilitator memberikan pengantar tentang strategi
GERAKAN Revolusi ragam gerakan sosial Flipchart gerakan sosial
SOSIAL Reformasi untuk advokasi Spidol besar  Peserta dibagi dalam beberapa kelompok
Transformasi masyarakat  Fasilitator membagikan lembar studi kasus yang
 Peserta memahami berbeda (evolusi, revolusi, reformasi, dan transformasi)
kelemahan dan Handout/ kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan
kelebihan Transparansi 45' Presentasi  Peserta mempresentasikan hasil kelompok
masing-masing Flipchart masing-masing diwakili oleh satu orang
gerakan sosial Mettaplan 30' Kuliah aktif  Setelah presentasi selesai, fasilitator memaparkan
 Peserta memahami Spidol besar strategi gerakan sosial
cara-cara melakukan 30' Tanya jawab  Fasilitator membuka ruang tanya jawab untuk lebih
gerakan sosial dengan memperdalam pemahaman tentang strategi gerakan
segala konsekuensinya. sosial
TEKNIK-TEKNIK Peserta memahami Mettaplan 45' Kuliah aktif  Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dari
ADVOKASI teknik-teknik advokasi Spidol besar materi
Handout/  Fasilitator kemudian memandu proses dengan
Transparansi memaparkan teknik-teknik advokasi dengan mettaplan
OHP yang sudah dipersiapkan
 Sesekali fasilitator melontarkan pertanyaan-pertanyaan
untuk memancing peserta lebih kritis dalam mencermati
teknik-teknik advokasi
45' Tanya jawab  Fasilitator juga membuka ruang tanya jawab untuk
memperdalam pemahaman peserta
TRANSFORMASI  Peserta memahami Handout/ 15' Demonstrasi  Fasilitator membuka sesi dengan mendemonstrasikan
ORGANISASI konsep transformasi Transparansi gambar gambar-gambar ambigu
(TO) organisasi. OHP  Fasilitator mengaitkan gambar-gambar tersebut dengan
 Peserta memahami Gambar-gambar pengertian perubahan paradigma
alasan transformasi ambigu 90' Kuliah aktif  Fasilitator memaparkan satu per satu tentang TO:
organisasi Flipchart 1. Pengertian perubahan paradigma
 Peserta memahami Spidol besar 2. Fase-fase pertumbuhan organisasi
faktor-faktor yang 3. Mengapa organisasi harus melakukan TO ?
perlu ditransformasi 4. Kapan organisasi harus melakukan TO ?
 Peserta memahami 5. Apa saja yang harus di TO ?
aktor yang perlu 6. Siapa saja yang harus memuali melalukan TO ?
melakukan 7. Bagaimana TO yang terencana dilakukan ?
transformasi 45' Tanya jawab  Fasilitator membuka ruang tanya jawab untk lebih
organisasi memperdalam pemahaman peserta tentang TO
 Peserta mengetahui  Fasilitator menegaskan point-point penting tentang TO
jenis-jenis respon
terhadap transformasi
organisasi
 Peserta mengetahui 90'' Sharing  Fasilitator membagi peserta dalam beberapa kelompok
konsekuensi menjalani  Masing-masing kelompok mensharingkan hal-hal
transformasi organisasi sebagai berikut:
 Peserta mengetahui 1. Bagaimana kondisi PMKRI saat ini ?
strategi 2. Berada pada fase manakah pertumbuhan organisasi
/langkah-langkah PMKRI saat ini?
melakukan tranformasi 3. Apakah dengan kondisi saat ini PMKRI harus
organisasi melakukan TO ?
4. Bila ya, apa saja yang harus di TO ? Jelaskan !
5. Siapa yang harus memulai melakukan TO ?
6. Bagaimana TO dilakukan ?
30' Presentasi  Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
sharingnya diwakili oleh salah satu anggota kelompok.
CHANGE  Peserta mengetahui dan Presentasi 15' Cerita  Fasilitator membuka sesi dengan cerita tentang
MANAGEMET memahami menejemen powerpoint/ dinosaurus (seperti dalam film Jurasik Park)
perubahan Handout/  Fasilitator mengaitkan cerita dinosaurus tersebut dengan
 Peserta mampu Transparansi paparan menejemen perubahan
menerapkan OHP 45' Kuliah aktif  Fasilitator memaparkan satu per satu tentang
manajemen perubahan Flipchart menejemen perubahan
untuk mengelola Spidol besar 30' Tanya jawab  Fasilitator membuka ruang tanya jawab untk lebih
perubahan memperdalam pemahaman peserta tentang menejemen
perubahan
 Fasilitator menegaskan point-point penting tentang
menejemen perubahan
CONFLLICT  Peserta dapat  Fasilitator memberikan pengantar tentang konfllik
MANAGEMENT mendiagnosa konflik sebagai sesuatu yang wajar dan bukan sesuatu yang tabu
sedini mungkin dalam organisasi
 Peserta memahami  Kemudian fasilitator membagi peserta dalam beberapa
bentuk-bentuk kelompok
pengelolaan konflik Handout/ 45' Studi kasus  Masing-masing kelompok dibagi lembar kasus konflik
 Peserta dapat Transparansi untuk didiskusikan
memahami konsep dan OHP 45' Presentasi  Setelah selesai, masing-masing kelompok
metodologi win-win Lembar studi kasus mempresentasikan hasilnya diwakili oleh satu orang
solution dalam Flipchart 60' Kuliah aktif  Kemudian fasilitator memaparkan tentang point-point
penyelesaian konflik Spidol besar berikut tentang konflik:
1. Jenis dan penyebab konflik
 Siapa saja yang sedang terlibat konflik
 Tanda-tanda konflik
 Penyebab konflik
 Tujuan dan ideologi konflik
 Wilayah konflik
 Permusuhan yang irasional
 Mendiagnosis penyebab konflik berdasarkan
gejalanya
2. Mengendalikan konflik
 Kapan perbedaan bukanlah konflik?
 Mencegah lebih baik daripada mengobati
 Menyelesaikan konflik - dengan cara yang keliru
 Menyelesaikan konflik - beberapa teknik yang
disarankan
 Untuk jangka waktu yang lebih panjang
30' Tanya jawab  Fasilitator membuka ruang tanya jawab bagi peserta
untuk lebih memahami tentang konflik
NEGOSIASI Peserta memahami  Fasilitator memberikan pengantar tentang pentingnya
teknik-teknik melakukan negosiasi
negosiasi Handout/ 15' Brainstorming  Kemudian fasilitator memandu brainstorming apa yang
Transparansi disebut negosiasi dan kapan diperlukan
OHP 60' Kuliah aktif  Setelah brainstorming selesai, fasilitator memaparkan
Flipchart point-point negosiasi sebagai berikut:
Spidol besar 1. Apakah negosiasi itu?
2. Melakukan negosiasi dan permasalahnnya
3. Jangan menegosiasikan yang tidak perlu
dinegosiasikan
4. Jadilah penentu
5. Jangan menegosiasikan posisi
6. Bersikap lunak?
7. Menegosiasikan kepentingan
8. Kepentingan yang sebanding
9. Pisahkan orang dari masalahnya
10. Perhatikan kepentingan Anda
11. Perhatikan kepentingan mereka
12. Dari kepentingan ke penyelesaian
13. Ketahuilah apa yang ingin Anda capai
14. Kriteria obyektif
15. Bersikaplah gagal mencapai kesepakatan
16. Mengatasi kasus-kasus sukar
45' Tanya jawab  Fasilitator membuka ruang tanya jawab bagi peserta
untuk lebih memahami point-point negosiasi
KEBIJAKAN  Peserta memahami Handout/  Pengurus Pusat sebagai fasilitator memberikan
NASIONAL positioning PMKRI Transparansi pengantar tentang kebjakan nasional PMKRI
PMKRI secara nasional dan OHP 60' Ceramah  Pengurus Pusat menjelaskan point-point kebijakan
regional. Flipchart nasional PMKRI sebagai berikut:
 Peserta memahami Spidol besar 1. Positioning PMKRI secara nasional dan regional
kebijakan-kebijakan 2. Kebijakan-kebijakan yang diambil secara nasional
yang diambil oleh dan regional:
PMKRI secara nasional  Kebijakan di bidang pembinaan:
dan regional dalam 1. Sistem pembinaan PMKRI
konteks aktual. 2. Standarisasi output kader PMKRI
 Peserta memahami  Kebijakan di bidang pengembangan organisasi:
kebijakan cabang yang 1. Transformasi Organisasi (TO)
bersangkutan. 2. Evaluasi jalannya TO
 Kebijakan di bidang kemasyarakatan:
1. Metode gerakan dan strategi jaringan
2. Fokus isue kemasyarakatan di tingkat
nasional
60' Tanya jawab  Pengurus Pusat membuka sesi tanya jawab bagi peserta
untuk lebih memahami kebijakan nasional PMKRI
PERENCANAAN  Peserta memahami  Fasilitator memberikan pengantar tentang perencanaan
STRATEGIS menejemen strategi
perencanaan strategis Presentasi 60' Kuliah aktif  Fasiliitator kemudian memaparkan point-point
 Peserta mampu powerpoint/ perencanaan strategis sebagai berikut:
membuat peta dan Handout/ 1. Konsep perencanaan strategis
analisa potensi Tranparansi 2. Manajement perencanaan strategis:
stakeholder/jaringan. Flipchart Tahap 1 :
 Peserta memahami Spidol besar Melihat konteks sejarah mengapa organisasi
unsur-unsur dan proses Mettaplan PMKRI Cabang/Calon Cabang/Nasinal didirikan.
membuat analisa Tahap 2 :
SWOT Melihat kembali visi yang merupakan arah ke
 Peserta mampu depan bagi organisasi PMKRI Cabang/Calon
menentukan prioritas Cabang/Nasioanl.
persoalan Tahap 3 :
 Peserta mampu Melakukan penilaian situasional (analisis kondisi)
menentukan orientasi organisasi PMKRI Cabang/Calon Cabang/
gerak organisasi Nasional (dapat dilakukan dengan analisis SWOT
berdasarkan analisa atau STEP, dan sebagainya).
SWOT yang di dapat. Tahap 4 :
 Peserta mampu strategi Mengumpulkan agenda issue strategis yang akan
mengatasi persoalan menjadi pilihan dalam misi organisasi PMKRI
tersebut berdasarkan Cabang/Calon Cabang/Nasional.
pemetaan unsur-unsur Tahap 5 :
SWOT. Melakukan prioritas agenda issue strategis.
Tahap 6 :
Melakukan pilihan renstra berdasarkan prioritas
issue strategis.
Tahap 7 :
Melakukan penilaian kelayakan terhadap pilihan
renstra yang diambil, disesuaikan dengan
kemampuan, kebutuhan, dan kondisi organisasi
PMKRI Cabang/Calon Cabang/Nasional, tahapan
ini berarti masuk ke dalam action plan.
Tahap 8 :
Melaksanakan action plan yang dipilih.
Tahap 9 :
Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan
action plan.
Tahap 10 :
Melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan dan
tanggapan (baik internal maupun eksternal).
480' Simulasi  Fasilitator memandu simulasi proses perencanaan
strategi sampai dihasilkan action plan
KONFERENSI STUDI REGIONAL (KSR) DAN KONFERENSI STUDI NASIONAL (KSN)

Lampiran Ketetapan MPA No. 20/TAP/MPA-XXII/2002 Garis Besar standar dan Kontinum Pembinaan Kader PMKRI

Konfrensi Studi regional


Formal Infromal

1. Kader mampu memaknai, 1. Praksis advokasi dan pemberdayaan masyrakat setempat.


memetakan, menganalisis secara 2. membanguin jejaringan ditingkat local/regional.
kritis, konprehensif, lateral, dan 3. mendampingi dan memberdayakan kader-kader di cabangnya (kaderisasi)
logis atas situasi masyrakat 4. berpartisipasi dalam perumusan dan pembaharuan konsep pembinaan atau metodologi gerakan di
local/regionalnya. dalam dan di luar PMKRI-regional (komda)
2. kontekstualisasi nilai-nilai.

“Yesus Sang Pembaharu”


Analisis Kebijakan Regional Publik”
“Scenario Planning”

Non Formal Target Kader


Anggota menjadi kader penegak, yang menjadi center of excellent bagi komunitasnya, tanpa kehadiran
Pelatihan rekonsiliasi konflik kader kita komunitas tidak akan mampu bergerak sesuai dengan tujuannya (ditingkat regional)
1. Pelatihan management strategic
2. pelatihan manajemen resiko

Konfrensi Studi Nasional


Formal Infromal

1. kader mampu memaknai, 1. Pengorganisasian jaringan di tingkat nasional


memetakkan, menganalis secara 2. Pendampingan dan pemberdayaan
kritis, konprehensif, literal dan 3. Berpartisipasi dalam perumusan danpembaruan konsep pembinaan atau metologi gerakan di
logis atas situasi masyarakat PMKRI regional (komda) dan masyarakat basis regional/provinsi
nasional dan internasional. 4. Aktif dalam gerakan-gerakan kemasyrakatan nasional dan internasional (forum diskusi)
2. aktualisasi dan kontekstualisasi
nilai-nilai

“Yesus sebagai pembebas”


“Transformational leadership”
“Analisis kebijakan nasional public”
“Anaslisis hubungan internasional”
Non Formal Target Kader

1. Platihan dipliomasi dan kampanye 1. Anngota kita menjasi kader tamtama yang memiliki visi global dan mampu berkiprah dalam dan
internasional mempengaruhi aktivitas kemasyarakatan di tingkat nasional.
2. pelatihaan-pelatihan 2. Anggota kita mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam forum-forum internasional dalam
pemberdayaan masyarakat di kerangka pemberdayaan masyarakat yang terpinggirkan
tingkat internasional
RENCANA STRATEGIS PEMBINAAN PMKRI 2020-2022

MASALAH VISI ACTION PLAN INDIKATOR KEBERHASILAN


KINI STRATEGIS

Pemerataan Memiliki 1. Mapping pembinaan kader (input- 1. Adanya database pembinaan kader yang lengkap yang selalu diolah dan
kesempatan kualitas kader proses-output) didayagunakan oleh cabang-cabang
memperoleh yang standar 2. Standarisasi kader nasional 2. Komda dan PP PMKRI memiliki database pembinaan kader seluruh
pembinaan dan (minimal 3. Desentralisasi kurikulum indonesia
pemeretaan krakternya) 4. Pembentukan sentra-sentra 3. Terbentuknya sentra-sentra pembinaan di tiap komda
kualitas output pembinaan di region/komda 4. Terciptanya kurikulum nasional dan local dengan presentase (40 %
pembinaan 5. Orientasi kesempatan fasilitasi materi nasional, 60 % materi local)
pembinaan kader ke PMKRI-PMKRI 5. Meningkatnya kerja sama pembinaan antar cabang dengan PP PMKRI,
yang dianggap tertinggal dalam PMKRI sebagai fasilitatornya
kualitas fasilitatornya, metode dan
fasilitas pembinaan oleh PP PMKRI
Kapasitas Pengembangan 1. Mengikuti dan mengadakan pelatihan 1. seluruh cabang telah mengadakan TFT dan DPT.
Kemampuan sumber daya pengembangan kemampuan 2. Cabang dan komda mampu mengadakan TFT dan DPT secara mandiri
pengelola manusia yang pengelolaan pembinaan misalnya TFT dan kontinum (berkelanjutan)
pengembangan mampu (training for trainer) dan DPT 3. cabang dan komda melalui sentra pembinaannya mampu menciptakan
kemampuan melakukan (designing training program) dan menerbitkan modul pembinaan yang kontekstual dangan situasi
pengetahuan pengelolan 2. Cabang harus memfasilitasi follow- setempat
skill, dan teknis up-follow-up pembinaan yang diikuti
kemampuan professional kader, baik pembinaan yang berasal
manusia disemua jenis dari luar PMKRI maupun di dalam
pembelajar. dan jenjang PMKRI
pembinaan
(materi,
metode,
fasilitas)
Output Pembinaan 1. penggalian need assessment lewat 1. adanya pelatihan-pelatihan riset
pembinaan yang mampu berbagai metode, seperti riset-riset 2. cabang-cabang aktif melakukan riset kebutuhan anggota
tidak jelas, mendorong kebutuhan kader dan lingkungan 3. yang hasilnya didokumentasikan dan dijadikan database pembinaan
kader yang loyalitas, organisasi serta optimalisasi perhimpunan
dihasilkan kreavitas, daya pemanfaatan database kader untuk 4. pembentukan dan pendampingan kelompok minat
kuirang kritis, menganeble anggota. 5. cabang-cabang mampu menciptakan berbagai variasi metode dalam
komitment kemandirian 2. sistem pembinaan organisasi dan setiap jenjang dan jenis pembinaannya (minimal dapat dilihat dari modul
kepada visi dan mengorganisir kemasyrakatan yang menerapkan atau kurikulum)
misi PMKRI dan komitment metode pembinaan alternatif, yang 6. selalu adanya aksi dan refleksi ndalam setiap pembinaan atau pembinaan
keberpihakan membebaskan ekspresi dan aktualisasi yang kontinum (fllow up atau memfllow up) antara pembinaan formal,
kepada yang anggota, yang mendorong daya informal dan non formal, anata pembinaan keorganisasian dan
tertindas cipta/kreavitas anggota, serta tidak kemasyarakatan.
lepas dengan realitas sosial yang ada
3. proses pembinaan yang berlandaskan
prisnsip review of life (see-judge-act)
Pradigma Pengelolaan 1. perubahan paradigma bahwa, yang Cabang-cabang mampu mengakomodasi kebutuhan aktualisasi minat
pengelolaan dinamaika dipenting dalam pembinaan adalah anggota dengan tetap mengacu kepada terinternalisasinya nilai dasar
fasilitas dan belajar yang dipahaminya makna dari isi materi perhimpunan lewat berbagai kegiatan secara aktif dan terkontrol
lingkungan efisisen serta belajar yang disampaikan, bukan pada
belajar yang mengurangi tampilan fisik yang berkesan elit
berorientasi elit pemborosan dan”wah”
high cost dan dalam 2. penyadaran bahwa pembinaan itu
jangka pendek investasi bersifat preparatotis, antisipatif serta
sector investasi jangka panjang sehingga
pembinaan penggalangan dana serta pengeluaran
dana yang besar bagi pembinaan
adalah lebih bermanfaat, daripada
lebih banyak mengadakan kegiatan
yang sifatnya missal dan jangka
pendek.
3. kegiatan pembinaan yang ekonomis
namun tidak mengurangi tujuan, sprit
dan pemaknaan proses belajar
Ketergantungan Swabina - 1. melakukan empowerment angota 1. kegiatan formal berjenjang MPAB dan MABIM harus dikadeR oleh
narasumber membina dalam setiap jenjang dan jenis kader DPC sendiri (tidak dengan mendatang kan narasumber dari luar
pembinaan dari dengan pembinaan baik di dalam maupun di organisasi). sedangkan LKK, KSR dan KSN boleh mendatangkan
eksternal mengandalkan luar internal organisasi berdasarkan narasumber dari luar tetapi porsi bagi kader cabang (PHC) juga diperluas
organisasi kekuatan diri dengan tingkat kemampuan (60 % cabang – 40 % narasumber eksternal)
pengalaman dan posis organisasi 2. kader-kader yang telah lulus MABIM dan aktif dalam kegiatan kontinum
(kelanjutan) MABIM (informal dan nonformal) diberikan
tanggungjawab untuk melakukan pengkaderan di komunitas basisnya
(misalnya menjadi pembicara MPAB) serta pelajar-pelajar SLTA. kader-
kader yang telah menyelesaikan LKK dan kegiatan kontinumnya wajib
melakukan kaderisasi dan pendampingan para lulusasan MABIM
(misalnya menjadi pemateri MABIM). sedangkan yang telah mengikuti
KSR dan KSN mendampingi fungsionaris DPC

Minimnya dana Ketersediaan 1. menambah dan memperkuat jaringan Cabang mampu membiayai pembinaan melalui pelatihan yang diadakan dan
pembinaan dana belajar kerja internal dan eksternal dibidang jaringan yang telah dibentuk.
kader yang pembinaan melalui peningkatan
mencukupi inklusifitas, proses serta akuntabilitas
dan pembinaan
menunjang 2. mengadakan pelatihan penggalangan
kebutuhan dana (fund raising)
pembinaan
Pendampingan Kader 1. mengadakan pelatihan pendampingan Terwujudnya dan dilaksanakan format pendampingan kader ditingkat cabang
kader yang memiliki corps 2. menfromat sistem pendampingan dan terbentuknya lembaga fasilitasi studi lanjut dan kerja.
lemah yang tinggi krakter
serta kualitas 3. fasilitasi bantuan dana studi lanjut dan
kader yang kerja antara DPC/PP PMKRI dengan
unggul tidak anggota penyatu
saja dalam
berorganisasi
dan
bermasyrakat
tetapi juga
dalam prestasi
akademik

Anda mungkin juga menyukai