Anda di halaman 1dari 18

LOKAKARYA

Kel. Kesambi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon


Dosen Pembimbing Lapangan : H. Agung, M.Ag

Kelompok 12 KKN_GM (Gemar Mengaji)


Ahmad Mubarok, Muhammad Adib, Sukana, M. Syamsul Ma’arif, Dela Anggraeni, Putri Anggi,
Aenurohmah, Ade Yulianti, Salsabillah, Rospita Mayangsari, Annida Fatihatul, Ai Siti A, Nadia Imania,
Ulfia, Haifa Nabila D
Pengertian Lokakarya

Lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang dilakukan


untuk membahas masalah yang lebih bersifat praktis
(temuan lapangan), yang mana dihadiri oleh stakeholder
(pemangku kebijakan), yang diakhiri oleh sebuah
rekomendasi aksi yang dapat dilakukan dalam
penyelesaian masalah-masalah yang ditemui di
lapangan.
Tujuan Lokakarya

 Untuk mencari solusi bersama dari masalah yang telah ditemui di


lapangan
 Untuk meningkatkan jalinan kerjasama dan sinergitas program
kemitraan antara IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan pemerintah
setempat
 Untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan tradisi
keagamaan di masyarakat
 Untuk meningkatkan wawasan dan pengalaman praktis dalam
kehidupan bermasyarakat dan seluruh dinamikanya.
Metode Tabel. Daftar Informan
Pengambilan Data No Pekerjaan/Jabatan Alamat
 Dilakukan pada tanggal 1 Agustus
2022 Bapak Kepala Kelurahan
 Pendekatan kualitatif 1 Kel. Kesambi
• Observasi secara langsung ke Kesambi
Kelurahan Kesambi, Kecamatan Ibu Kepala Rukun Warga 02 Kel. Kesambi
2
Kesambi, Kabupaten Cirebon, Jawa
Bapak Kepala Rukun Warga Kel. Kesambi
Barat. 3
• Dokumentasi 05
• Wawancara dengan beberapa Bapak Kepala Rukun Warga Kel. Kesambi
4
stakeholder yang berada di kelurahan 07
Kesambi, diantaranya RW dan Lurah 5 DKM Masjid Nurul Huda Kel. Kesambi
• Data hasil temuan lapangan diperkuat
dengan studi literatur 6 Jama’ah Masjid Nurrohim Kel. Kesambi
• Analisis data secara deskriptif secara
7 Masyarakat Setempat Kel. Kel. Kesambi
tepat guna dan berhasil guna.
Kesambi
Data Hasil Temuan
• Terdapat adanya 8 Masjid, 11 Pengajian
Lapangan Al-Hidayah, 2 Taman Pendidikan
Agama, dan 1 Taman Pendidikan Quran
Gambaran Umum dan Profil Kelurahan
Kesambi
• Terletak di Kecamatan Kesambi, Kota
Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Kelurahan ini
memiliki luas total 92,28 hektar yang
terbagi ke dalam 07 RW dan 47 RT
• Wilayah tersebut terdiri dari 60%
Pemukiman, 20% Sarana Pendidikan, 10%
Sarana Olahraga dan Pariwisata, 10%
Tanah Lapang
• Jumlah Penduduk 7553 jiwa, yakni 3688
laki-laki, dan 3865 perempuan, serta 2470
kepala keluarga (KK)
Temuan Masalah  Kurang Optimalnya Majelis Ta’lim dan
Berdasarkan hasil temuan lapangan yang tradisi keagamaan yang ada setelah
telah dilakukan selama dilakukannya adanya pandemi
KKN_GM di masjid Nurul Huda, dan Kemasyarakatan
melakukan turun lapangan ke beberapa  Kurang Optimalnya program Bank
wilayah Rukun Warga (RW) di kelurahan Sampah di RW 07
kesambi, diperoleh temuan masalah :
Keagamaan
 Rendahnya Literasi anak usia sekolah,
khususnya sekolah dasar
 Kurangnya kesadaran anak dalam
menimba ilmu agama
 Kurangnya perhatian orang Orang tua
dalam mengawasi tumbuh kembang anak
 Vakumnya organisasi ikatan remaja
masjid (Irmas) dibeberapa Rukun Warga
(RW)
Potensi Kelurahan Kesambi
• Potensi Wilayah yang deket dengan pusat
Beberapa Potensi yang diperoleh selama perdagangan yakni pasar
turun lapangan di Kelurahan Kesambi, • Terdapat adanya Bank Sampah
diantaranya :
Keagamaan :
• Terdapat adanya Taman Pendidikan
Quran, dengan metode pengajaran
Qiroati
• Terdapat 2 Taman Pendidikan Agama
Islam yakni TPA Al-Hikmah dan Miladul
Muttaqin di Rw 05
Kemasyarakatan :
• Terdapat adanya Kelompok Wanita Tani
(KWT)
• Terdapat adanya Kegiatan Pekarangan
Pangan Lestari (KPLH)
Rekomendasi Aksi
Peningkatan Literasi Anak Workshop Parenting
Literasi tidak hanya tentang kegiatan Perhatian dan pola asuh orang tua menjadi
membaca buku, namun juga dapat dilakukan hal utama dalam Pendidikan karakter anak,
dengan menulis, mendengarkan dongeng, oleh karena itu dalam menunjang
ataupun menonton film yang bersifat peningkatan literasi anak, kami juga
mendidik. Aksi yang kami rekomendasikan merekomendasikan aksi kegiatan
dalam peningkatan literasi anak usia sekolah “Workshop Parenting” yang dapat diikuti
diantaranya adalah oleh ibu-ibu yang memiliki anak dalam
- Mengadakan/membuat “Pojok Baca” masa tumbuh kembang dasar, hal ini
- Menyisipkan kegiatan mendongeng dalam tentunya dapat menjadi pengetahuan dan
kegiatan mengaji di TPA maupun TPQ pembelajaran bagi orang tua dalam hal pola
yang dapat menjadi pengajaran asuh anak yang baik
ketauladanan dan akhlakul karimah
- Mengadakan kegiatan “Nobar” dengan
tontonan yang bersifat mendidik
Pembentukan IRMAS
Ikatan Remaja Masjid di beberapa Rw di kelurahan Kesambi mengalami Vakum (Tidak
aktif), beberapa faktor dari tidak aktifnya remaja-remaja IRMAS Kelurahan Kesambi
diantaranya adalah :
• Pandemi, pandemi menjadi faktor dari vakumnya Ikatan Remaja Masjid oleh karena
dilarang mengadakan kegiatan-kegaiatan yang menjadi program kerja, juga karena alih
aktifitas beberapa remaja selama pandemi Covid-19
• Kesibukan masing-masing, beberapa informan dalam kegiatan turun lapangan
menyebutkan tidak aktifnya pemuda yang dulunya ikut dalam IRMAS adalah karna
kesibukan yang berbeda, diantaranya adalah kesibukan dalam pekerjaan, pendidikan,
dan lainnya
• Belum adanya Estafet Kepengurusan, hal ini juga menjadi faktor penyebab tidak
aktifnya IRMAS. Jadi, beberapa pemuda IRMAS yang sudah berumah tangga, sibuk
bekerja, dan atau pindah keluar kota, tidak menurunkan estafet kepengurusan terlebih
dahulu kepada para pemuda-pemuda yang ada
Pembentukan IRMAS

Aksi yang kami rekomendasikan untuk masalah tersebut diantaranya adalah :


• Rangkulan para pemuda-pemudi dari DKM dan Stakeholder
• Diadakan pembentukan ulang IRMAS
• Pengawasan dan perhatian lebih dari DKM dan juga Stakeholder wilayah sekitar
Optimalisasi Potensi
Optimalisasi Potensi TPA dan TPQ
Kelurahan Kesambi memiliki 3 Lembaga agama yang berpotensi sebagai
tempat dimana anak-anak dapat menimba ilmu agama dan quran,
sebagaimana diketahui pula Warnasari yang merupakan Rukun Warga
nomer 07 merupakan juara tetap dalam perlombaan “Musabaqoh Tilawatil
Quran” se- Kecamatan Kesambi tiap tahun, sebelum terjadinya pandemi.
Namun hal tersebut menurun, yang mana beberapa faktor yang diketahui
mempengaruhi penurunan tersebut diantaranya adalah :
• Telatnya Informasi yang sampai dan diketahui masyarakat
• Belum adanya guru pengganti dalam pengajaran MTQ
Hal tesebut dapat di optimalisasi melalui :
• Pemanfaatan TPA dan TPQ yang dapat disisipkan pengajaran/pelatihan
Musabaqoh Tilawatil Quran untuk satu atau dua hari dalam seminggu
• Mencari guru dari TPA ataupun TPQ yang memiliki potensi dalam
pengajaran Musabaqoh Tilawatil Quran
• Optimalisasi perhatian pemerintah dalam memberikan/menyebarkan
informasi mengenai lomba MTQ maupun lainnya.
Optimalisasi Kelompok Wanita Tani (KWT)
Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan organisasi yang dimiliki
RW 07 yang juga berperan dalam program KPLH di RW 07
Kelurahan Kesambi. Hal yang dapat menjadi rekomendasi aksi
kami dalam peningkatan KPLH di RW 07 Kelurahan Kesambi
adalah dengan mengoptimalisasikan peran ibu-ibu Kelompok
Wanita Tani (KWT) dalam melakukan :
 Sabdarum (Swasembada di Rumah)
Swasembada dirumah ini merupakan aksi/kegiatan dimana ibu-
ibu memanfaatkan halaman rumahnya sebagai “Dapur Hidup”
yang mana hal ini dapat dilakukan dengan menghimbau para
masyarakat untuk menanam kebutuhan dapur di halaman
rumahnya, seperti cabai, tomat, kunyit, jahe, serai, pandan dll.
Seluruh masyarakat berkolaborasi membagi dan menanam daftar
tanaman apa saja yang dapat ditanam di halaman rumahnya.
Terobosan Baru di KPLH
Contoh Hidroponik

Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (KPLH) merupakan


program yang juga dimiliki RW 07 Warnasari, Kesambi.
Program ini berjalan dengan memanfaatkan pekarangan bekas
taman/lapangan di wilayah Rt 02 sebagai tempat penanaman
tanaman organik dengan media Polybag. Terobosan baru yang
kami rekomendasikan untuk menunjang kemajuan KPLH
dengan memanfaatkan wilayah yang sempit diantaranya
adalah dengan Hidroponik.

Kegiatan di KPLH
Optimalisasi Bank Sampah
Hal yang dapat dilakukan pertama kali dalam
mengoptimalisasi Bank Sampah adalah dengan
membudayakan pilah sampah kepada masyarakat, yakni
sampah Organik dan sampah Non Organik. Setelah itu
dapat dilakukan aksi olah sampah yaitu :
 Pengolahan Sampah Organik
Pengolahan sampah organik dapat dilakukan dengan
membuat pupuk kompos dari bahan-bahan sisa makanan
ataupun sampah daun-daun kering
Tahapan Pengolahan Sampah Organik menjadi pupuk
kompos
- Pengumpulan sisa hasil olahan makanan dan sampah
organik lain dari rumah-rumah warga
Pengambilan Mesin - Pemilahan sampah organik
Pencacah Sampah
- Penghalusan sampah oleh mesin pencacah sampah
- Proses pembentukan pupuk kompos.
Optimalisasi Bank Sampah
 Pengolahan Sampah Non-Organik
Pengolahan sampah Non-Organik dapat
dilakukan dengan cara :
- Mengumpulkan sampah barang bekas
seperti hal nya kardus, botol bekas, besi
bekas, atau barang bekas lain yang memiliki
nilai jual
- Menjual barang bekas ke Lapas Kesambi
untuk dijadikan kerajinan tangan
Rekomendasi lain dalam hal optimalisasi
Bank Sampah yang dapat dilakukan adalah
dengan membuat Ecobrik.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai