Produktivitas
Pemerataan
Kesinambungan
Pemerataan
Menurut United Nations
Development Programme (UNDP),
dalam Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) terdapat tiga indikator
komposit yang digunakan untuk
mengukur pencapaian rata-rata
suatu negara dalam pembangunan
manusia, yaitu:
Lama hidup
Pendidikan
Standar hidup
Adapun 10 besar indeks pembangunan
manusia di Negara maju adalah sebagai
berikut:
N NEGARA MAJU IPM
O
1 Norwegia 0,971
2 Australia 0,970
3 Islandia 0,969
4 Kanada 0,966
5 Irlandia 0,965
6 Belanda 0,964
7 Swedia 0,963
8 Prancis 0,961
9 Swiss 0,960
1 Jepang 0,960
0
Berdasarkan tabel di atas indeks pembangunan manusia
tertinggi khusus untuk Negara maju adalah Norwegia yaitu
sebesar 0,971. Australia adalah peringkat kedua yang
memiliki indeks pembangunan manusia tertinggi khusus
untuk negara maju yaitu sebesar 0,970. Menyusul Islandia
sebesar 0,969. Urutan ke empat di duduki oleh Negara
Kanada. Di Benua Amerika, Canada tercatat sebagai indeks
pembangunan manusia sebesar yaitu 0,966 Menyusul United
State yaitu sebesar 0,956. Jika dibandingkan dengan
Indonesia yang hanya sebesar 0,734 kelihatan sangat rendah.
Kemudian menyusul Irlandia, Belanda, Swedia, Prancis, Swiss,
dan Jepang. Jepang memiliki indeks pembangunan manusia
sebesar 0,960. Jepang menduduki peringkat ke 10 untuk
pencapaian IPM tertinggi di Negara maju di dunia. Tingginya
angka IPM tersebut karena Jepang populasi di Jepang memiliki
kecerdasan kualitas pendidikan yang tinggi. Hal ini dapat
dibuktikan dari tingginya kemajuan teknologi di Jepang
terutama dalam bidang telekomunikasi,permesinan dan
robotika. Selain itu angka harapan hidup di Jepang mencapai
87,3 tahun dan merupakan angka tertinggi di dunia.
PEMBAHASAN
Dalam UNDP (United Nations
Development Programme),
pembangunan manusia adalah suatu
proses untuk memperbesar pilihan-
pilihan bagi manusia (a process of
enlarging peoples choices). Konsep
atau definisi pembangunan manusia
tersebut pada dasarnya mencakup
dimensi pembangunan yang sangat
luas.
Sebagaimana dikutip dari UNDP (Human
Development Report, 1995:103), sejumlah
premis penting dalam pembangunan
manusia adalah:
Pembangunan harus mengutamakan penduduk sebagai
pusat perhatian
Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan-
pilihan bagi penduduk, tidak hanya untuk meningkatkan
pendapatan mereka
Pembangunan manusia memperhatikan bukan hanya pada
upaya meningkatkan kemampuan (kapabilitas) manusia
tetapi juga dalam upaya-upaya memanfaatkan
kemampuan manusia tersebut secara optimal
Pembangunan manusia didukung oleh empat pilar pokok,
yaitu: produktifitas, pemerataan, kesinambingan, dan
pemberdayaan
Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan
tujuan pembangunan dan dalam menganalisis pilihan-
pilihan untuk mencapainya
Indeks Pembangunan Manusia, karena
dimaksudkan untuk mengukur dampak dari upaya
peningkatan kemampuan dasar tersebut, dengan
demikian menggunakan indikator dampak sebagai
komponen dasar penghitungannya yaitu, angka
harapan hidup waktu lahir, pencapaian pendidikan
yang diukur dengan angka melek huruf dan rata-
rata lama sekolah, serta pengeluaran konsumsi.
Nilai IPM suatu negara atau wilayah menunjukkan
seberapa jauh negara atau wilayah itu telah
mencapai sasaran yang ditentukan yaitu angka
harapan hidup 85 tahun, pendidikan dasar bagi
semua lapisan masyarakat (tanpa kecuali), dan
tingkat pengeluaran dan konsumsi yang telah
mencapai standar hidup layak.
Pengukuran Pembangunan
Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
merupakan alat ukur yang dapat
menunjukkan presentase pencapaian dalam
pembangunan manusia dengan
memperhatikan tiga faktor yaitu
kelangsungan hidup, pengetahuan, dan
daya beli.
Konsep Pembangunan Manusia yang
dikembangkan oleh Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), menetapkan peringkat kinerja
pembangunan manusia pada skala 0,0
100,0 dengan kategori sebagai berikut :
Tinggi : IPM lebih dari 80,0
Menengah Atas : IPM antara 66,0
79,9
Menengah Bawah : IPM antara 50,0
65,9
Rendah : IPM kurang dari 50,0
Negara Jepang