Anda di halaman 1dari 22

PEMBANGUNAN MASYARAKAT JEPANG

INRIYATNI SRI PERTIWI GINTING


14/375666/PGE/01156
PROGRAM PASCASARJANA
PRODI GEOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
PENDAHULUAN
Manusia sebagai subjek dan sekaligus
objek pembangunan harus mampu
meningkatkan kualitas hidupnya, untuk
itu peran pemerintah dan masyarakat
sangat dibutuhkan. Manusia adalah
kekayaan bangsa yang sesungguhnya.
Pembangunan sumber daya manusia
secara fisik dan mental mengandung
makna sebagai peningkatan
kemampuan dasar penduduk.
Kemampuan dasar penduduk
tersebut diperlukan untuk
memperbesar kesempatan
berpartisipasi dalam proses
pembangunan. Peningkatan
kemampuan dasar dapat pula
dilakukan melalui peningkatan
derajat kesehatan, pengetahuan dan
keterampilan penduduk. Hal tersebut
penting karena dapat direfleksikan
dalam kegiatan ekonomi produktif,
sosial budaya, dan politik.
Paradigma pembangunan manusia yang
dikembangkan oleh United Nations Development
Programme (UNDP) sebagai suatu proses
memperluas pilihan-pilihan bagi penduduk. Dengan
demikian penduduk merupakan tujuan akhir dan
pembangunan sebagai sarana untuk mencapai
tujuan. Untuk mencapai tujuan pembangunan
manusia tersebut terdapat empat hal pokok yang
harus diperhatikan, yaitu:

Produktivitas
Pemerataan
Kesinambungan
Pemerataan
Menurut United Nations
Development Programme (UNDP),
dalam Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) terdapat tiga indikator
komposit yang digunakan untuk
mengukur pencapaian rata-rata
suatu negara dalam pembangunan
manusia, yaitu:
Lama hidup
Pendidikan
Standar hidup
Adapun 10 besar indeks pembangunan
manusia di Negara maju adalah sebagai
berikut:
N NEGARA MAJU IPM
O
1 Norwegia 0,971
2 Australia 0,970
3 Islandia 0,969
4 Kanada 0,966
5 Irlandia 0,965
6 Belanda 0,964
7 Swedia 0,963
8 Prancis 0,961
9 Swiss 0,960
1 Jepang 0,960
0
Berdasarkan tabel di atas indeks pembangunan manusia
tertinggi khusus untuk Negara maju adalah Norwegia yaitu
sebesar 0,971. Australia adalah peringkat kedua yang
memiliki indeks pembangunan manusia tertinggi khusus
untuk negara maju yaitu sebesar 0,970. Menyusul Islandia
sebesar 0,969. Urutan ke empat di duduki oleh Negara
Kanada. Di Benua Amerika, Canada tercatat sebagai indeks
pembangunan manusia sebesar yaitu 0,966 Menyusul United
State yaitu sebesar 0,956. Jika dibandingkan dengan
Indonesia yang hanya sebesar 0,734 kelihatan sangat rendah.
Kemudian menyusul Irlandia, Belanda, Swedia, Prancis, Swiss,
dan Jepang. Jepang memiliki indeks pembangunan manusia
sebesar 0,960. Jepang menduduki peringkat ke 10 untuk
pencapaian IPM tertinggi di Negara maju di dunia. Tingginya
angka IPM tersebut karena Jepang populasi di Jepang memiliki
kecerdasan kualitas pendidikan yang tinggi. Hal ini dapat
dibuktikan dari tingginya kemajuan teknologi di Jepang
terutama dalam bidang telekomunikasi,permesinan dan
robotika. Selain itu angka harapan hidup di Jepang mencapai
87,3 tahun dan merupakan angka tertinggi di dunia.
PEMBAHASAN
Dalam UNDP (United Nations
Development Programme),
pembangunan manusia adalah suatu
proses untuk memperbesar pilihan-
pilihan bagi manusia (a process of
enlarging peoples choices). Konsep
atau definisi pembangunan manusia
tersebut pada dasarnya mencakup
dimensi pembangunan yang sangat
luas.
Sebagaimana dikutip dari UNDP (Human
Development Report, 1995:103), sejumlah
premis penting dalam pembangunan
manusia adalah:
Pembangunan harus mengutamakan penduduk sebagai
pusat perhatian
Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan-
pilihan bagi penduduk, tidak hanya untuk meningkatkan
pendapatan mereka
Pembangunan manusia memperhatikan bukan hanya pada
upaya meningkatkan kemampuan (kapabilitas) manusia
tetapi juga dalam upaya-upaya memanfaatkan
kemampuan manusia tersebut secara optimal
Pembangunan manusia didukung oleh empat pilar pokok,
yaitu: produktifitas, pemerataan, kesinambingan, dan
pemberdayaan
Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan
tujuan pembangunan dan dalam menganalisis pilihan-
pilihan untuk mencapainya
Indeks Pembangunan Manusia, karena
dimaksudkan untuk mengukur dampak dari upaya
peningkatan kemampuan dasar tersebut, dengan
demikian menggunakan indikator dampak sebagai
komponen dasar penghitungannya yaitu, angka
harapan hidup waktu lahir, pencapaian pendidikan
yang diukur dengan angka melek huruf dan rata-
rata lama sekolah, serta pengeluaran konsumsi.
Nilai IPM suatu negara atau wilayah menunjukkan
seberapa jauh negara atau wilayah itu telah
mencapai sasaran yang ditentukan yaitu angka
harapan hidup 85 tahun, pendidikan dasar bagi
semua lapisan masyarakat (tanpa kecuali), dan
tingkat pengeluaran dan konsumsi yang telah
mencapai standar hidup layak.
Pengukuran Pembangunan
Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
merupakan alat ukur yang dapat
menunjukkan presentase pencapaian dalam
pembangunan manusia dengan
memperhatikan tiga faktor yaitu
kelangsungan hidup, pengetahuan, dan
daya beli.
Konsep Pembangunan Manusia yang
dikembangkan oleh Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), menetapkan peringkat kinerja
pembangunan manusia pada skala 0,0
100,0 dengan kategori sebagai berikut :
Tinggi : IPM lebih dari 80,0
Menengah Atas : IPM antara 66,0
79,9
Menengah Bawah : IPM antara 50,0
65,9
Rendah : IPM kurang dari 50,0
Negara Jepang

Jepang adalah Negara


kepulauan yang terdiri dari
6.852 pulau dan secara
administratif terdiri atas 47
perfektur. Populasi
penduduk Jepang saat ini
telah mencapai lebih dari
126 juta jiwa. Dari jumlah
tersebut, 98 juta
diantaranya (78%) tinggal
di wilayah kota dan sisanya
tinggal di pedesaan.
Perencanaan pembangunan di Jepang
pada umumnya diorientasikan pada
pengendalian fisik di kawasan urban.
Program pembangunan fisik Jepang
ini dilakukan dengan tahapan-
tahapan terpadu, dengan tujuan
akhirnya penghapusan kesenjangan
sosial ekonomi (rectification of
disparities) demi tercapainya
keseimbangan pembangunan
(balanced development of national
land). Keberhasilan-keberhasilan
pembangunan ekonomi di Jepang
Dalam melihat sikap masyarakat Jepang dalam
menyikapi pembangunan, penulis dapat melihat aspek
nilai-nilai budaya yang berkembang dan sejauh mana
pandangan pemerintah terhadap peran pendidikan
dalam pembangunan. Kesadaran status tradisional
bangsa Jepang yang telah bertahan cukup lama
memiliki kelebihan untuk merangsang rakyat dan
berusaha mengembangkan perekonomian, bersamaan
dengan nilai tradisional yang dimiliki bangsa Jepang.
Berkaitan dengan nilai-nilai tradisional dalam
pembangunan, nilai-nilai tradisional di pandang tidak
sebagai penghambat pembangunan lagi, namun nilai-
nilai tradisional positif mampu menumbuhkan sikap
mentalitas masyarakat dalam pembangunan tersebut.
Bangsa Jepang telah
mengetahui peran
pendidikan dalam aspek
kehidupan itu sangat
penting khususnya dalam
pembangunan. Karena
melalui pendidikan, nilai-
nilai budaya diberikan
dari satu generasi ke
generasi berikutnya dan
melalui pendidikan,
merupakan salah satu
pembentukan
kepribadian modern
(mentalitas).
Karakteristik Bangsa
Jepang
Bangsa Jepang merupakan bangsa yang tidak mudah
menyerah. Dari segi budaya, mereka menerapkan
sistem kerja kolektif dan bukan merupakan bangsa
yang senang meniru. Mereka selalu berusaha
belajar dari kemajuan dan kesalahan bangsa lain
tanpa harus mencontoh seutuhnya. Seorang ilmuan
di Jepang benar benar memiliki andil yang sangat
besar dalam proses pembangunan bangsa. Ketika
para ilmuan Jepang belajar teknologi maupun
perekonomian di Amerika maupun negara Eropa,
saat studi tersebut selesai, mereka akan dengan
bangga kembali ke tanah airnya dan menerapkan
apa yang didapat dengan beberapa modifikasi
keunikan sistem sosial dan sistem budaya yang
mereka miliki.
Bangsa Jepang memiliki
rakyat yang cukup
nasionalis. Ekonomi
modern berkembang
secara simultan dengan
identitas budaya
nasionalnya. Banyak
pengamat Barat menyebut
bahwa identitas
kebudayaan dan institusi
sosial adalah embrio
kapitalisme Jepang.
Ilmuwan barat menjuluki
kebangkitan perekonomian
Jepang sebagai sebuah
pengecualian menyimpang
(anomaly) dan paradoksal.
Strategi Pembangunan
Ekonomi Jepang
Pemerintah Jepang memprioritaskan
pembangunan infrastruktur sosial,
dan mengintegrasikan tradisi sosial
ke dalam sistem pembangunan
ekonomi. Dari tinjauan mikro, salah
satu aspek yang mendorong
keberhasilan Jepang dalam
membangun sumberdaya manusia
paska perang dunia II adalah
membudayakan sistem Kerja
Kelompok (Team work).
Diantara Negara-negara maju, Jepang
adalah negara yang paling tinggi
tingkat pemerataan hasil-hasil
pembangunannya. Bukan hanya dari
aspek pendapatan tetapi juga meliputi
fasilitas publik seperti pendidikan,
kesehatan, infrastruktur-fisik, dan lain-
lain. Rakyat Jepang masa sekarang
sudah menikmati fasilitas fasilitas
tersebut. Bahkan untuk daerah
pedesaan di pegunungan, mereka
mendapatkan fasilitas jalan, air minum
dan listrik kurang lebih seperti di
Tokyo, Kyoto, Osaka dan kota-kota
besar lainnya. Untuk sumber daya
pembangunan, jepang memang
berbeda dengan negara negara maju
lainnya. Bangsa Jepang sangat sedikit
menggunakan sumberdaya yang
berasal dari hutang luar negeri
terutama pada dekade awal
pembangunan industri.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan
Jepang enggan menggunakan fasilitas utang
luar negeri, yaitu :
Investor asing tidak tertarik
berinvestasi karena Jepang bukan
Negara yang kaya sumberdaya alam
Pemerintah Jepang pada saat itu benar-
benar belajar dari pengalaman Negara-
negara lain yang mengalami kesalahan
dalam mengelola foreign capital
Memprioritaskan Pembangunan
Infrastruktur Sosial
ARIGATOU GOZAIMASU

Anda mungkin juga menyukai