PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, pengetahuan kita mengenai kebudayaan Indonesia sangatlah
kurang. Anak muda zaman sekarang lebih mengetahui moderanisasi ketimbang
tradisional. Pengaruh kebudayaan luar menyebabkan kurangnya pengetahuan kita
mengenai proses kebudayaan yang ada di Indonesia. Masing-masing individu
lebih mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa ada rasa peduli terhadap
sesamanya.
Sebuah bangsa terdiri dari beragam masyarakat. Karena perbedaan ini
pula, tidak jarang terjadi konflik yang memicu perpecahan antar masyarakat
dalam bangsa pada suatu negara. Perpecahan dalam suatu bangsa ini dapat
diselesaikan dengan integrasi nasional. Tetapi dalam kenyataannya, masyarakat
Indonesia saat ini masih belum bisa menerapkan Integrasi Nasional dalam
menghadapi masalah-masalah bangsa yang memicu perpecahan.
Sifat dasar bangsa Indonesia yang amat menonjol adalah sifat sifat
kekeluargaan, musyawarah, percaya dan taat beribadah kepada tuhan, sifat ramah
tamah, gotong royong, suka menolong, dan toleransi adalah sifat yang harus kita
miliki.1
Oleh sebab itu, penulis membuat makalah yang berjudul“Integrasi Nasional”.
Hal ini dimaksudkan agar kita lebih bisa memahami tentang pentingnya integrasi
nasional dan toleransi dalam mengatasi masalah yang memicu perpecahan.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan
makalah ini adalah “Integrasi Nasional”.
1. Apakah definisi dari integrasi nasional?
2. Faktor apa saja yang dapat mengancam integrasi?
3. Upaya apa yang dilakukan untuk membangun integrasi?
4. Apakah defenisi dari toleransi?
1
Nikolas, (2007). Pentingnya integrasi nasional indonesia. (http://www.education-
penteingnya-integrasi-nasional.org/wiki). Diakses pada tanggal 21 Desember 2017
1
C. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini
adalah untuk melaksanakan tugas dari Dosen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan (Civic Education).
Adapun Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa defenisi dari Integrasi nasional.
2. Mengetahui faktor apa saja yang dapat mengancam integrasi.
3. Mengetahui upaya apa yang dilakukan untuk membangun integrasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Winarno. 2007, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi.
Bumi aksara, Jakarta. hlm. 56
3
http://bakhrul-25-rizky.blogspot.com/2012/03/pkn-hakikat-bangsa-dan-negara-sert.html
diakses pada tanggal 21 Desember 2017
3
mempersatukan masyarakat,yang cenderung membuatnya menjadi suatu kata
yang harmonis yang didasarkan pada tatanan yang oleh angota-anggotanya
dianggap sama harminisnya.4
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang lain juga dijelaskan tentang
integrasi nasional mempunyai dua macam arti, yaitu:
1. Secara politis, integrasi nasionl adalah proses penyatuan berbagai kelompok
budaya dan sosial ke dalam satuan wilayah nasional yang membentuk suatu
identitas nasional.
2. Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian diantara
unsur-unsur kebudayaan yang berbeda, sehingga mencapai suatu keserasian
fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Di Indonesia istilah integrasi masih sering disamakan dengan istilah
pembauran atau asimilasi, padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan.
Integrasi diartikan dengan integrasi kebudayaan, integrasi social, dan pluralisme
social. Sementara pembauran dapat berarti penyesuaian antar dua atau lebih
kebudayaan mengenai beberapa unsur kebudayaan (culutural traits) mereka yang
berbeda atau bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan
yang selaras (harmonis).
Dengan demikian Integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian-
bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih
utuh, atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya
menjadi suatu bangsa (ICCE,2007). Masalah integrasi nasional di Indonesia
sangat kompleks dan multidimensional. Untuk mewujudkan deperlukan keadilan
kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membedakan ras, suku,
agama, bahasa, gender, dan sebagainya. Sebenarnya upaya membangun keadilan,
kesatuan, dan persatuan bangsa merupakan bagian dari upaya membangun dan
membina stabilitas politik disamping upaya lain seperti banyaknya keterlibatan
pemerintah dalam menentukan komposisi dan mekanisme parlemen.
Dengan demikian upaya integrasi nasional dengan strategi yang mantap
perlu dilakukan terus agar terwujud integrasi bangsa Indonesia yang diinginkan.
4
http://apasihmaumu.blogspot.com/2012/06/integrasi-nasional.html diakses pada tanggal
21 Desember 2017.
4
Upaya pembangunan dan pembinaan integrasi nasional ini perlu, karena pada
hakikatnya integrasi nasional tidak lain menunjukkan tingkat kuatnya kesatuan
dan persatuan bangsa yang diinginkan (Mahfud, 1993). Pada akhirnya persatuan
dan kesatuan bangsa inilah yang dapat lebih menjamin terwujudnya negara yang
makmur aman dan tenteram. Jika melihat konflik yang terjadi di Aceh, Ambon,
Kalimantan Barat, dan Papua merupakan cermin dari belum terwujudnya integrasi
nasional yang diharapkan selama ini.
Jika pada masa Orde Baru, ancaman terbesar bagi integrasi nasional
cenderung datang dari akumulasi kekecewaan daerah terhadap pusat, atau konflik
yang bersifat vertical, maka dewasa ini, kekerasan dan konflik horizontal
menjelma menjadi ancaman serius bagi integrasi nasiona. Kuatnya tradisi
dominasi kekuatan politik otoriter selama 32 tahun sebagai pemaksa utama
integrasi nasional menimbulkan kekhawatiran besar atas kemampuan bangsa ini
untuk secara demokratis mengelola perbedaan dan mengatasi konflik internal.
Untuk keluar dari berbagai komplikasi permasalahan mengenai konflik
dan integrasi nasional, perlu deteliti sisi lain dari konflik menurut Dahrendorf,
yaitu bahwa konflik juga dilihat sebagai mekanisme alamiah dalam konteks
rekonstruksi social untuk mencari keseimbangan baru dalam masyarakat.
Karenanya, jika mengacu kepada sisi tersebut, analisis terhadap, konflik
kekerasaan yang kini terjadi dapat diarahkan untuk mengidentifikasi unsur-unsur
disintegrasi, serta kemudian menghilangkan unsure-unsur tersebut guna mencapai
keseimbangan baru baru. Unsur-unsur disintegratif yang paling menonjol dewasa
ini seperti yang telah diurai diatas adalah menonjolnya sifat ekstrimitas, deficit
kepercayaan social dan ambruknya nilai-nilai kemanusiaan.
Unsur-unsur disintegratif tersebut hanaya dapat dihilangkan dengan cara
melakukan proses transformasi konflik, yaitu menyalurkan energy negatif kepada
saluran-saluran alternatif yang akan mengelola konflik tersebut. Karenanya, untuk
mengatasi komplikasi antara konflik kekerasan, politik identitas dan konsolidasi
demokrasi, diperlukan komitmen politik dari para elit politik untuk memulai suatu
projek jangka panjang, merumuskan suatu cetak biru mengenai strategi dan taktik
proses nation building untuk membangun kultur baru bangsa yang mengapresiasi
perbedaan sebagai modal social dan mencetak generasi yang terinspirasi oleh
5
kata-kata bijak dai Voltaire (1694-1778): I datest what you say but will defend to
the death your right to say it.
5
Winarno. 2007, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi.
Bumi aksara, Jakarta. Hlm 71
6
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-
hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan
di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan
separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang
menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah
budaya suku bangsa lain.
6. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung
maupun kontak tidak langsung.
7. Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan
kontak tidak langsung, antara lain melalui media cetak (majalah, tabloid),
atau media elektronik.
6
R. William Liddle, Struktur Masyarakat Indonesia dan Masalah Integrasi, (Jakarta:
Pustaka Belajar, 1994), cet 1, hlm. 81
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukanperbedaan-
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional
2. Faktor-faktor pendorong integrasi nasional yaitu: sejarah, rasa cinta tanah air,
keinginan untuk bersatu, rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara, dll.
3. Upaya pewujudan integrasi nasional harus berupa kesadaran diri sendiri dari
masyarakat untuk kepentingan bersama.
B. Saran
Integrasi nasional harus ditanamkan pada generasi muda dari sejak dini
melalui pendidikan agar terwujud integrasi nasional.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://bakhrul-25-rizky.blogspot.com/2012/03/pkn-hakikat-bangsa-dan-negara-
sert.html diakses pada tanggal 21 Desember 2017