Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Kewarganegaraan (Kewiraan) dengan judul Sistem Hankamrata. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (Kewiraan) yang dibimbing oleh bapak Kusnadi,S.Kom. Dalam makalah ini dibahas tentang definisi sistem hankamrata, hakekat dan bentuk perang dewasa pada saat ini, sumber dan eskalasi ancaman, dan pola operasi hankamrata.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya, kami meyakini di dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan sehinggga kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan isi dan kualitas makalah ini.

Jakarta, Oktober 2013

Penulis

Page | 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ 1

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................ 3

B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 3

C. Tujuan ............................................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Hankamrata ..................................................................................... 4

B. Hakikat Perang dan Perang Dewasa Ini ......................................................................... 6

C. Sumber dan Pola Eskalasi Ancaman ............................................................................ 10

D. Pola Operasi Sishankamrata ........................................................................................ 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................... 16

B. Saran ............................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 18

Page | 2

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Bela negara adalah tekad, sikap, tindakan warga negara yang teratur menyeluruh terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, serta tindakan warga Negara dalam upaya menjaga, memelihara, serta mempertahankan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara. Tekat upaya yang tidak hanya terbatas dalam wujud perjuangan senjata dan berperang melawan ketidakadilan, melainkan mencakup semua wujud gagasan, sikap serta perbuatan untuk mempertahankan keamanan melalui bidang masing-masing dalam kehidupan berbangasa dan Negara dalam mencapai tujuan nasional yaitu mensejahterakan rakyat semesta tanpa harus memilah dan membedakan setiap tingkatan dalam bernegara. Yang menjadi latar belakang dalam judul makalah Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA) ialah untuk mengetahui bagaimana suatu Negara

mempertahankan keamanan rakyat semestanya, karena kita ketahui sistem keamanan Negara kita saat ini sangat jauh dari kenyataan dan harapan rakyat semesta, seperti banyaknya terjadi ketimpangan-ketimpangan baik di dalam atau pun di luar aparatur Negara kita. Banyak yang tidak bertindak sesuai fungsinya masing-masing, yang seharusnya dipertahankan dan diamankan malah dibebaskan dan dibiarkan merajarela dan memporak-porandakan rakyat jelata yang tidak berdosa.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata)? 2. Bagaimana hakekat dan bentuk perang dewasa ini? 3. Bagaimana sumber dan eskalasi ancaman ? 4. Bagaimana pola operasi sistem hankamrata?

C. TUJUAN a. Memberi pengetahuan tentang apa itu Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta. b. Menambah wawasan mengenai Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta. c. Sebagai referensi belajar mata kuliah kewarganegaraan d. Diajukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah kewarganegaraan Page | 3

BAB II

PEMBAHASAN

A.

SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA (SISHANKAMRATA) 1. PENGERTIAN SISHANKAMRATA Ada 3 pengertian sishankamrata, yaitu : 1. Hankam yang bersifat semesta dimana digunakan seluruh kekuatan nasional secara total, integral, dengan mengutamakan kekuatan militer dalam kemerdekaan dan kedaulatan NKRI. 2. Keikutsertaan seluruh rakyat dalam usaha-usaha hankamnas melalui bidang profesi masing-masing. 3. Suatu sistem hankam dengan komponen-komponen yang terdiri dari seluruh potensi, kemampuan dan kekuatan nasional dan bekerja secara total,integral, serta berlanjut dalam rangka mencapai ketahanan nasional. mempertahankan

2.

LANDASAN SISHANKAMRATA Dalam pelaksanaannya di Republik Indonesia sishankamrata didasari oleh, a. Undang-undang Dasar Tahun 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. b. Di dalam Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 dinyatakan bahwa Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.

3.

KOMPONEN-KOMPONEN SISHANKAMRATA Negera mempunya beberapa komponen dalam upaya mewujudkan pertahanan nasional rakyat semesta, yaitu : a. Komponen Dasar, rakyat terlatih sebagai komponen dasar yang mampu melaksanakan ketertiban umum, perlindungan keamanan , serta perlawanan rakyat dalam rangka mempertahankan Stabilitas dan keamanan negara.

Page | 4

b. Komponen Utama, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia sebagai komponen utama dalam aspek sishankamrata. c. Komponen Khusus, masyarakat sebagai komponen khusus mempunyai fungsi menanggulangi bencana perang, bencana alam, atau bencana lainnya yang mengakibatkan kerugian jiwa dan harta benda. Seperti linmas dan hansip. d. Komponen Pendukung, sumber daya alam, prasarana nasional, sumberdaya buatan sebagai komponen pendukung untuk peningkatan, kelangsungan serta kelancaran dalam mempertahankan keamanan negara. Berdasarkan Sistem Pertahanan Keamanan dan Rakyat semesta, Tentara Nasional Indonesia merupakan komponen utama dalam sistem pertahanan dan keamanan negara, oleh karena itu dibutuhkan dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah dalam hal ikut serta dan peran aktif dalam penyediaan sarana prasarana sebagai pendukung dalam upaya pelaksanaan, Pertahanan Keamanan Nasional dari segala bentuk ancaman yang datang dari dalam maupun luar negeri, yang dapat mengganggu stabilitas nasional.

4. DOKTRIN PENYELENGGARAAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA

Penyelengaraan sistem prtahanan dan keamanan mengalami perkembangan dilihat dari perjuangan yang telah dilakukan dalam masa perang yaitu:

a. Perang gerilya rakyat semesta

Konsep

ini

memperoleh

bentuknya

setelah

adanya

kenyataan

pengalaman

pertempuran dengan pihak tentara penjajah yang sudah sebagian menduduki wilayah rakyat Indonesia. Pokok pemikiran yang dituangkan oleh Zainal Ittahid Amin,kedalam konsep perang gerilia rakyat semesta dengan pola pelaksanaan sebagai berikut :

Pola penggunaan kekuatan fisik dengan sasaran :

a)

Menghambat selama mungkin serangan tentara penjajah sehingga diperoleh waktu untuk menempati daerah gerilya.

Page | 5

b)

Dalam daerah yang diduduki tentara penjajah mengadakan serangan untuk menghancurkan pos yang terpencil letaknya.

Pola pemanfaatan kekuatan potensial wilayah. Mamfaat ini bertujuan menguasai suatu wilayah tempat pemerintah RI dapat berjalan lancar untuk dijadikan daerah pangkal (basis) untuk pelaksanaan perlawanan-perlawanan rakyat semesta. Pola perebutan kembali daerah yang diduduki lawan,pola perebutan tersbut maka perebutanperebutan daerah tersebut didahului oleh serangan pisik sehingga lambat laun daerah yang dikuasai semakin meluas.

Dalam perang grilya yang dilakukan oleh oknum bela Negara, upaya yang dilakukan yaitu mempertahankan pertempuran dengan pihak tentara penjajah agar tentara penjajah yang sudah memiliki tempat sebagian kecil di Indonesia, dapat dimiliki kembali oleh rakyat bangsa Indonesia.

b. Perang wilayah, sejak tahun 1950 setuasi dan kondisi yang mempengaruhi system pertahanan keamanan rakyat semesta. Perlengkapan angkatan perang mulai di perbaiki mutunya, pendidikan Kemiliteran mulai di adakan dan organisasi pertahanan keamanan disempurnakan.

c. Perang rakyat semesta, didalam konsep perang wilayah ternyata masih terdapat beberapa masalah yang belum dimuat dalam pelaksanaannya antara lain bagai mana menghadapi subversi dan pemberontakan dalam negeri.

Penjelasan poin b dan c meberi gambaran bahwa segala yang menjadi penunjang dalam perang harus segera di perbaiki dan di lengkapi demi mencapai apa yang menjadi tujuan dalam peperangan agar dapat terhindar dari serangan musuh.

B. HAKIKAT PERANG DAN PERANG DEWASA INI 1. HAKIKAT PERANG Perang menurut Clausewitz adalah suatu kelanjutan dari politik dengan cara-cara lain; pada hakikatnya perang adalah pertarungan antara dua kekuatan atau lebih yang saling bertentangan Page | 6

dengan menggunakan kekerasan bersenjata. Perang pada dewasa ini tidak lagi merupakan persoalan bagi pimpinan dan ahli-ahli perang saja, tetapi sudah menjadi persoalan seluruh rakyat, bahkan juga menyangkut kepentingan seluruh umat manusia. Sedangkan perang pada dewasa ini sudah menyangkut pada kepentingan seluruh umat manusia. Adapun sebabsebabnya adalah berikut ini. a. Perubahan dalam sistem nilai dan moral b. Perkembangan teknologi perang c. Tumbuhnya kesadaran nasional dan demokrasi d. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat e. Pengalaman-pengalaman perang pada masa lampau Untuk meminimalisir perang, munculah konsep keseimbangan kekuasaan yang berarti sistem keseimbangan yang tidak mengenal suatu kekuasaan yang lebih tinggi (kekuasaan global ) yang mampu mengatur hubungan-hubungan antarnegara. Sejarah telah membuktikan bahwa apabila suatu negara ingin hidup damai maka ia harus mempersiapkan diri untuk berperang (sivis pacem para bellum). Kesiapan untuk berperang dapat merupakan faktor pencegah (deterrent factor) terhadap usaha perang atau keinginan untuk berperang dari negara lain. Hal inilah yang mendorong adanya konsep keseimbangan kekuasaan (balance of power). Konsep keseimbangan kekuasaan sering merupakan dasar dari pembentukan aliansi-aliansi militer. a. Masalah internal dan yurisdiksi dalam negeri: prinsip inti dalam hubungan internasional. Prinsip inti dalam hubungan internasional ini mempunyai dua sisi, yaitu : 1. Adanya garis yang membatasi perangai internasional dalam batas wilayah nasionalnya 2. Tindakan dalam negeri yang diambil oleh pemerintah suatu negara tanpa campur tangan luar negeri dalam menghadapi masalah internal dalam negeri. Prinsip itu bersumber dari negara itu sendiri. Yang bercirikan (1) wilayah dengan batas-batas yang jelas; (2) penduduk; (3) pemerintah; (4) kemampuan memenuhi hak dan kewajiban internasional.

Page | 7

b. Prinsip Masalah dalam Negeri Mengalami Erosi 1. Proses globalisasi 2. Semakin meluasnya kepedulian dunia mengenai HAM 3. Kenyataan sejarah

2. PAHAM BANGSA INDONESIA TERHADAP PERANG

Berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945 , bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai tetapi lebih mencintai kemerdekaanya. Oleh sebab itu bangsa Indonesia ingin hidup bersahabat dengan semua bangsa didunia dan tidak menghendaki peperangan. Bagi bangsa Indonesia perang merupakan jalan terakhir yang terpaksa harus ditempuh , setelah berusaha mencegahnya.

3.

PERANG DEWASA INI

Dalam menuju spectrum perang yang merupakan suatu bentangan yang meliputi berbagai bentuk perang . perlu dipahami bahwa batas antara perang dingin , perang terbatas dan bentuk-bentuk peperangan lainnya dewasa ini menjadi semakin kabur.

a. Perang Dingin Suatu bentuk perang yang pada umumnya tidak menggunakan angkatan senjata secara langsung ,tetapi mengutamakan pemanfaatan cara alat dan kebutuhan ideology politik ,ekoonomi,teknologi, psikologi,social dan alat-alat lain untuk mencapai atau menbantu tercapainya tujuan nasional

b. Perang Terbatas Suatu bentuk perang dimana masing-masing pihak yang berperang masing-masing pihak yang berperang bsecara sadar membatasi tujuan ,alat dan kekuasaan anhkatan bersenjata yang dikerahkan serta membatasi daerah dimana perang itu dilakukan.

Page | 8

Pengertian terbatas adalah bergantung pada pelaku atau subjek Negara yang melakukan perang itu.

c. Perang Umum Suatu persengketaan bersenjata antara dua Negara adikuasa secara langsung yang dapat melibatkan Negara-negara sekutunya. Perang ini ditandai oleh tidak adanya pembatasan bagi Negara-negara yang memiliki kemampuan nuklir,biologi dan kimia. Perang umum dapat mengakibatkan ancaman bagi kelangsungan hidup semua Negara di dunia.

d. Perang Revolusioner (Perang Pembebasan Nasional) Pada hakekatnya perang revolusioner dilakukan oleh rakyat Negara itu sendiri. Kekuatan bersenjata yang melakukan tipe-tipe perang tersebut banyak menggantungkan keberhasilannya pada dua hal, ialah memanfaatkan kondisi medan sebagai pelindung dan pendukung gerakan dalam pencapaian tujuan operasi. Adanya dukungan masyarakat merupakan syarat penting dan ini hanya dapat dicapai dengan mempengaruhi dan menggunakan gerakan massa rakyat melalui berbagai cara dalam usaha menciptakan kondisi social budaya yang menguntungkan. Semua bantuan diperoleh dari dalam atau luar negeri dilaksanakan secara sembunyi misalnya dengan cara penyelundupan, infiltrasi, pemboncengan pada fasilitas diplomatik, dan sebagainya.

4.

PERBEDAAN DALAM SARANA DAN SASARAN PERANG

a. Penggunaan Sarana

Perbedaan dalam penggunaan sarana oleh dua kelompok Negara tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Pihak (kelompok Negara) yang menitikberatkan pelaksanaan perang kepada kemampuan teknologi pada mulanya mengutamakan kekuatan

pembentengan/pengepungan.

Page | 9

2) Pihak yang menitikberatkan pelaksanaan perang kepada kemampuan tradisional, beranggapan bahwa factor-faktor kekuatan yang terdapat dimasyarakat,jumlah manusia , moral dan kepemimpinan masih tetap memainkan peranan yang menentukan dalam perang modern.

b. Penentuan Sasaran

Penentuan sasaran ini mempunyai persamaan dan perbedaan. Terdapat persamaan penentuan sasaran yaitu penghancuran system syaraf (nerve system) lawan.sedangkan perbedaan-perbedaan meliputi bidang teknologi dan bidang tradisional.

C.

SUMBER DAN POLA ESKALASI ANCAMAN 1. Subversi dan Pemberontakan dalam Negeri Bentuk subversi dan pemberontakan ini dapat terjadi apabila suatu kelompok memanfaatkan keadaan masyarakat yang buruk dengan memaksakan kehendak dengan jalan kekerasan dan ada pula dengan jalan menghasut masyarakat daerah untuk melepaskan diri dari pemerintah pusat. 2. Invasi dan subversi dari luar negeri Invasi dari luar negeri kemungkinan besar tidak akan terjadi karena sulit diterima dan dilaksanakan oleh pendapat dunia sebagai salah satu jalan persengketaan karena , Biaya sangat mahal, Adanya nilai-nilai morak baru, Timbulnya nasionalisme baru, dan Ancaman perang nuklir. Kemungkinan yang terjadi adalah subversi dari luar negeri karena biayanya relatif lebih murah. 3. Teror Tujuan yang ingin dicapai dalam amsi terror pada umumnya meliputi tuntutan pembebasan rekan-rekanya yang ditahan,tebusan sejumlah uang,ada kalanya disertai dengan tuntutan yang bersifat poitis atau hal-hal yang bersangkutan dengan masalah militer. 4. Perang Dingin Perang dingin menempati sisi spectrum konflik bagian bawah (dengan bercirikan suatu ketegangan internasional yang semakin meningkat aktif dimana berbagai aspek seperti politik,ekonomi,teknologi, sosiologi,psikologi,paramiliter dan militer dihimpun dan diarahkan Page | 10

dan dikendalikan secara terpadu terhadap pencapaian tujuan nasional. Perang dingin biasanya menerapkan berbagai pendekatan strategi yaiutu termasuk strategi tidak langsung.

1. Sasaran dan Tujuan Perang Dingin

Yang pertama disebut pemutusan hubungan dengan maksud untuk melumpuhkan ataua melemahkan musuh dalam segala global,meliputi enam kegiatan/upaya. Yang kedua adalah pelumpuhan lawan dari dalam dengan menciptakan berbagai masalah dalam negeri yang mengarah pada disintegrasi nasional

2. Peperangan Psikologi

Alat atau sarana bervariasi corak dan bentuknya untuk mencapai tujuan perang dingin adalah peperangan psikologi. Perumusan perang iini yang sederhana tersebut dapat ditafsirkan berbeda-beda oleh masing-masing Negara.

3. Peperangan Ekonomi Tujuannya untuk menciptakan situasi atau mengadakan perubahan sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi diantaranya ialah amputasi dan pelumpuhan lawan dari dalam

5. Agresi Dalam Bentuk Invasi Militer Untuk melakukan suatu invasi militer harus disertai suatu alasan dan dukungan yang cukup agar tidak dikutuk sebagai aggressor. Terhadap setiap agresi dalam bentuk invasi militer, bangsa Indonesia harus memberikan perlawanan dengan segenap kemampuan yang dimilikinya.

6. Perang Revolusioner Suatu upaya dengan tindak kekerasan,yang dilakukan secara illegal,sadar dan terencana dengan tujuan untuk merebut kekuasaan politik , menggulingkan pemerintahan yang ada serta merombak struktur social yang berlaku.

Page | 11

7. Perang Terbatas Arti mengenai perang terbatas sulit untuk diberikan batasan yang jelas karena makna dari pembatasan itu sendiri pada suatu segi menyangkut luas lingkup dari perang sedangkan dari segi lainmenyangkut skala intensitas.

8. Perang Umum Suatu pertarungan yang saling memusnahkan antara dua Negara adikuasa Amerika Serikat dan Uni Soviet yang dapat mengakibatkan malapetaka bagi seluruh umat manusia serta menimbulkan kehancuran diseluruh plane bumi.

D. POLA OPERASI SISHANKAMRATA 1. Umum Penggunaan kekuatan Hankamrata diwujudkan dalam : a. Pola Operasi Pertahanan b. Pola Operasi Keamanan Dalam Negeri (Kamdagri)

Kedua pola Operasi tersebut dinamakan Pola Operasi Hankamrata. Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pola Operasi hankamrata, maka didalamnya mutlak perlu adanya Operasi Intelijen Strategis dan kerjasama dengan Negara lain khususnya Asia Tenggara.

2. Pola Operasi Pertahanan a. Batasan Pola operasi pertahanan adalah semua operasi dalam rangka menjamin kemerdekaan dan kedaulatn Negara terhadap serangan dan atau ancaman nyata dari suatu kekuatan perang Negara lain.

b. Tujuan Menggagalkan setiap serangan dan ancaman nyata dari kekuatan perang musuh.

c. Sifat Menggunakan system persenjataan teknologi dan system persenjataan social secara serasi agar mencapai hasil yang maksimal.

Page | 12

d. Ciri-ciri

1. Dilaksanakan oleh ABRI dibantu oleh satuan polri tertentu. 2. Dilaksanakan atas dasar satu strategi pertahanan secara nasional yang dijabarkan ke dalam strategi kompartmen pertahanan. 3. Operasi pertahanan dilaksanakan secara terpusat sedangkan komando dan pengendalian operasionalnya di delegasikan dibawah Kotama Ops Hankam

e. Penggolongan Operasi Pertahanan 1. Operasi Defensif Strategis Bertujuan untuk mengubah perbandingan kekuatan perang musuh dengan kita sehingga kemudian kita dapat beralih pada operasi ofensif strategis. Dilaksanakan dengan operasi udara,laut dan darat.

2.

Operasi Ofensif Strategis Dilaksanakan dengan operasi udara, laut dan darat dengan tujuan untuk menghancurkan kekuatan perang musuh atau memaksanya menyerah.

3. Penyelenggaraan Pola Operasi Pertahanan

Hasil akhir operasi pertahanan ialah mundurnya atau tterlemparnya musuh dari wilayah republic Indonesia. Diselenggarakan secara terpadu dengan pembagian fungsi-fungsi sebagai berikut

a. Operasi di Udara diselenggarakan untuk

Menghancurkan sumber kekuatan nasional musuh ,menghancurkan kekuatan perang musuh dn meniadakan mobilitasnya dan sebagainya.

b. Operasi dilaut diselenggarakan untuk Menguasai perairan yang penting dalam menyelenggarakan operasi pertahanan secara keseluruhan, menghancurkan kekuatan perang musuh , terutama kekuatan maritimnya.

Page | 13

c. Operasi di darat diselenggarakan untuk Merebut dan menghancurkan kekuatan Nasional yang dikuasai musuh,

menghancurkan kekuatan perang terutama yang berada di wilayah daratan.

4. Bentuk-bentuk Operasi dalam Rangka Pola Operasi Pertahanan a. Bentuk-Bentuk Operasi Darat Dilihat dari segi Komando dan pengendalianya: 1. Operasi pertahanan Mobil 2. Operasi pertahanan daerah 3. Operasi perlawanan rakyat 4. Operasi Ofensif Balas

b. Bentuk-bentuk Operasi laut 1. Operasi intelijen maritime 2. Operasi penghancuran 3. Operasi gangguan garis perhubungan lawan 4. Operasi perlindungan garis perhubungan sendiri 5. Operasi lintas laut militer 6. Operasi amphibi 7. Operasi pertahanan pangkalan

c. Bentuk-bentuk Operasi Udara 1. Operasi udara strategis 2. Operasi udara hanud 3. Operasi Udara Taktis 4. Operasi Pernika

5. Pola Operasi Kamdagri a. Batasan Pola operasiKamdagri adalah semua operasi dalam rangka menanggulangi subversi,infiltrasi, sabotase dan pemberontakan secara preventif dan represif.

Page | 14

b. Tujuan Untuk memelihara atau mengembalikan kekuasaan dan kewibawaan pemerintahan Negara RI dari keadaan terganggunya keamanan dan kestabilan pemerintah serta pembangunan.

c. Bentuk-Bentuk Operasi Kamdagri 1. Operasi intelijen 2. Operasi tempur 3. Operasi territorial 4. Operasi kamtibmas

d. Penyelenggaraan Operasi Keamanan Dalam Negeri Diselenggarakan di darat, dilaut, dan di udara dengan pembagian fungsi : 1. Operasi di udaaran dan di laut untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi penyelenggaraan operasi keamanan dalam negeri. 2. 3. Operasi didarat harus memungkinkan pengembalian dan pemeliharaan kekuatan . Operasi dalam rangka keamanan, ketentraman dan ketertiban umum masyaarakat dan lingkunganya.

Page | 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Sistem pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) adalah suatu system pertahanan dan keamanan yang komponenya terdiri dari seluruh potensi, kemampuan dan kekuatan nasional untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya pertahanan dan keamanan Negara dalam pencapaian tujuan. Sishankamrata bersifat semesta dalam konsep, semesta dalam ruang lingkup dan semesta dalam pelaksanaannya. Komponen kekuatannya terdiri dari : a. Komponen dasar yaitu rakyat terlatih b. Komponen utama yaitu ABRI dan cadangan TNI c. Komponen Perlindungan Masyarakat (Linmas) d. Komponen pendukung yaitu sumber daya dan perasaan nasional. Pengalaman penyelenggaraan hankam menghasilkan berbagai doktrin terhadap pertahanan dan keamanan yaitu doktrin prang griliya rakyat semesta, doktrin perang wilayah, doktrin perang rakyat semesta dan doktrin pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Sasaran operasi hankamnas yaitu mencegah dan menghancurkan serangan terbuka, menjamin penguasaan dan pembinaan wilayah nasional RI dan ikut serta memilahara kemampuan hankam Asia Tenggara bebas dari campurtangan asing. Pola operasi hankamrata yaitu operasi pertahanan, operasi keamanan dalam negeri, operasi intelijen strategis an pola operasi kerja sama pertahanan dan keamanan Asia Tenggara. Pola operasi pertahanan bertujuan bertujuan untuk menggagalkan serangan dan ancaman nyata dari kekuatan perang musuh. Pola operasi keamanan dalam negeri bertujuan untuk memelihara atau mengembalikan kekuatan pemerintah/Negara RI paa salah satu atau beberapa daerah (bagian wilayah) Negara yang terganggu keamanannya. Pola operasi intelijen strategis bertujuan untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan strategis nasional dan oprerasi-operasi Hankam, menghancurkan sumber-sumber infiltrasi, subversi dan spionase yang terdapat di wilayah musuh dan mengadakan perang urat saraf dan kegiatan-kegiatan tertutup lainnya untuk mewujudkan kondisi strategis yang menguntungkan. Pola operasi kerja sama yaitu usaha bersama kemungkinan gangguan keamanan stabilitas nasional dan perdamaian khususnya di Asia Tenggara.

Page | 16

B. Saran Harapan terbesar kepada pemerintah, agar dalam mempertahankan keamanan dapat

berupaya semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan aparatur-aparatur demi kedamaian dan keamanan dari pihak musuh dan bagi wilayah-wilayah yang terganggu keamannya, dijadikan sebagai kebijaksanaan nasional dalam menentukan cita-cita,tujuan, dalam pembangunan daerah maupun Negara. Dengan demikian apa yang dicita-citakan Negara tercinta ini bisa terwujud. Dan untuk para generasi penerus janganlah enggan untuk mempelajarai tentang apa dan bagaimana tentang pertahanan dan keamanan rakyat semesta agar membuka wawasan untuk membangun Negara yang menjadi kebanggaan bersama. Dalam penyusunan makalah ini yang dimana kami membahas tentang SISTEM PERTAHANAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA, penulis menggunakan sumber yang cukup mendasar bagi judul makalah ini. Selain itu, bentuk pemaparan dan penjelasan makalah ini menggunakan metode pendeskripsian dan argumentasi bagi masalah-masalah yang dituangkan dalam makalah. Penggunaan gaya bahasa yang mudah dipahami membuat sebuah kajian baru dalam menyelesaikan suatu studi kasus. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi dari para pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya penulis berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah perubahan khususnya dunia pendidikan.

Page | 17

DAFTAR PUSTAKA

1. Sayidiman Suryohadiprojo, Pokok-pokok PIkiran Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta, Lemhanas, Jakarta 1975 2. Lemhanas, Kewiraan Untuk Mahasiswa, Jakarta 1985

Page | 18

Anda mungkin juga menyukai